Anda di halaman 1dari 9

Nama : Aris Riyanto

NIM : 1608020112

Komposisi jamu saintifikasi yang untuk osteoartritis terdiri dari rimpang temulawak, herba
meniran, rimpang kunyit, biji adas,daun kumis kucing dan herba rumput bolong.

1. Jamu saintifikasi tersebut dikembangkan dari tradisi pengobatan tradisional di jawa.


Uraikan sejarah dan pekembangan jamu di indonesia seperti yang diulas oleh susan-beers
dalam jamu- Susan – Jane Beers dalam Jamu – The Ancient Indonesian Art of Herbal
Healing dalam kronologis yang menunjukan setidaknya 8 peristiwa penting yang
menandai setiap fase perkembangan tersebut.

Menurut Beers (2001 : 13-19), dalam buku Jamu the Ancient Indonesian Art of Herbal
Healing, mengatakan bahwa jamu merupakan bagian peradaban Indonesia, dimana
menunjukkan kekayaan alam, kepandaian dalam meracik, serta kepedulian rakyat
Indonesia terhadap kesehatan.

Menurut penelitian sejarah, rakyat Indonesia sudah menggunakan tanaman sebagai


bahan pengobatan dan juga alat-alat seperti mortar dan penggiling untuk mendapatkan
ekstrak dari tanaman-tanaman tersebut. Bukti lebih nyata didapatkan pada relief di
candi Borobudur. Dimana dijelaskan mengenai daun Kalpataruh (konon, pohon mistis
yang tidak pernah mati) serta teknik-teknik pengobatan yang lain seperti pijat dan
lulur.

Masyarakat Indonesia meyakini bahwa jamu Indonesia barasal dari kerajaan kuno yang
berada di Surakarta (Solo) dan Yogyakarta, Jawa Tengah. Hal ini diperkuat dengan
banyaknya prasasti bercerita tentang ilmu pengobatan jamu ditemukan di daerah
tersebut. Di dalam catatan sejarah, peran kerajaan Majapahit dalam menyebarkan ilmu
jamu sangatlah besar. Atas upaya raja Hayam Wuruk, di bawah pimpinan Gajah Mada,
ilmu pengobatan jamu pun menyebar ke luar pulau Jawa. (Beers. 2001 : 14)

Bukti lainnya terdapat pada Serat Centhini, sebuah catatan yang dibuat sekitar abad
18 atas perintah Kanjeng Susuhunan Pakubuwono IV, raja Surakarta (1788-1820). Catatan
tersebut dibuat oleh tiga orang, yang bertugas mencari sebanyak mungkin informasi
mengenai penjelasan spiritual, religius, dan ilmiah dari budaya Jawa. Oleh karena
itu, proses pengobatan yang tercatat dalam Serat Centhini juga tampak pada cara
pengobatan pada cerita rakyat. Pada catatan lain juga dijelaskan bahwa setiap wanita
yang menikah dengan pangeran akan mendapat sebuah perangkat indah yang berisi
tanaman obat. Catatan seperti Serat Centhini, tidak hanya dapat dibaca oleh bangsawan
dan kaum terpelajar. Catatan-catatan tersebut banyak disalin dan diumumkan kepada
masyarakat, sehingga filosofi Jawa dan pengetahuannya dapat diterima oleh seluruh
tingkat masyarakat. Selain Serat Centhini, juga banyak terdapat catatan-catatan yang
dibuat mengenai ilmu pengobatan jamu. Tidak hanya di pulau Jawa, namun juga terdapat
di pulau Kalimantan, Bali, Sumatra, dan Madura. (Beers. 2001 : 17-18)

Catatan lain di perpustakaan keraton surakarta. Terdapat banyak manuskrip atau primbon
yang dikumpulkan dalam lebih dari 2.100 catatan – yang ada di antaranya bertanggal tahun
1720 M – tersimpan di Perpustakaan Keraton Surakarta. Catatan ini menggambarkan
banyak hal dan tertulis di atas 700.000 lembar kertas. Disamping 4 bagian yang berisi
catatan khasiat herba, ramuan dan dosis, primbon juga mengandung dokumen sejarah yang
Nama : Aris Riyanto
NIM : 1608020112

berkaitan dengan politik, catatan pengadilan, ramalan-ramalan, puisi, catatan-catatan


moralitas, budaya dan pengetahuan mengenai erotisme, Ilmu dan hukum Islam, lirik-lirik
sufisme, skript untuk lakon-lakon wayang kulit, peraturan pengadilan serta petunjuk
praktek peramalan dan ilmu hitam.
Usada, kitab penyembuhan. Usada merupakan kumpulan tulisan yang berkaitan dengan
praktek pengobatan. Walaupun tanggal dan tahun catatan-catatannya belum jelas, namun
isinya tetap mengandung nilai yang tinggi bagi pengetahuan pengobatan alami
menggunakan obat-obat herba alami. Dalam banyak kasus, Usada digunakan sebagai
referensi untuk pengobatan tradisional dalam masyarakat Jawa.
Manuskrip lontar bali, Dengan menyebarnya pengetahuan pengobatan herbal ke seluruh
Indonesia, maka banyak kerajaan atau masyarakat menyimpan catatan-catatan yang sangat
berharga ini bagi keperluan mereka sendiri. Karena Bali terletak sangat dekat dengan Jawa,
praktek pengobatan dicatat dan ditulis pada daun lontar. Lontar adalah daun enau yang
dikeringkan dan digunakan sebagai media menulis oleh masyarakat Bali. Banyak catatan
lontar menunjukkan kesamaan antara praktek pengobatan Jawa dan Bali.
Buku “Tanaman Indonesia Dan Khasiatnya” Tulisan Jan Kloppenburg - Versteegh
Nyonya Jan Kloppenburg, seorang wanita Belanda yang lahir di sebuah perkebunan kopi
yang luas di daerah Weleri, Jawa Tengah adalah penulis buku “De Indische Planten en
haar Geneeskracht” atau Tanaman Indonesia dan Khasiat Penyembuhannya. Lahir dalam
tahun 1862 dan dibesarkan di Indonesia, wanita muda ini memiliki kesempatan yang
sangat bagus untuk mengenal tanaman lokal dan menyelidiki khasiatnya. Jan Kloppenburg
terinspirasi oleh sang ibunda, Albertina, yang merawat kesehatan penduduk sekitar
perkebunan. Albertina seringkali memberikan nasihat kepada penduduk tentang
bagaimana mengobati suatu penyakit dan tanaman atau herba mana yang merupakan obat
yang paling mujarab. Kloppenburg muda seringkali menemani ibundanya saat
mengunjungi penduduk dan mencatat semua informasi yang dianggapnya penting. Setelah
sang ibunda wafat dan kemudian menikah, Jan meneruskan minatnya terhadap tanaman
dan herba Indonesia. Tulisannya dirangkum dalam buku dengan judul seperti di atas dan
diterbitkan pertama kali di awal tahun 1900. Bukunya sekarang digunakan sebagai
referensi yang tak ternilai bagi pengembangan penggunaan tanaman dan herba di jaman
modern ini.
Perkembangan sejarah jamu Indonesia berlanjut pada tahun 1940. Dimana pada
kongres kedua Asosiasi Ilmuan Indonesia, diadakan pameran berjudul “Ramuan
Tradisional Indonesia”. Ini merupakan langkah awal perkembangan jamu Indonesia
dan menjadikannya setara dengan obat-obat pada saat itu. Berikutnya pada tahun
1942-1944, saat masa kekuasaan Jepang. Pemerintah Jepang mendukung jamu
Indonesia dengan membentuk Komite Obat Tradisional Indonesia pada 1944. Dengan
adanya perhatian dari pemerintah, perusahaan-perusahaan jamu yang dulunya sudah
berdiri semakin pesat perkembangannya. Seperti Jamu Djago, Nyonya Meneer, dan
Jamu Iboe merupakan beberapa perusahaan jamu yang pada saat itu cukup besar.
Lalu tidak kalah dengan Jamu Sido Muncul dan Jamu Air Mancur yang memulai
karirnya sekitar 1940-an (Beers. 2001).
Nama : Aris Riyanto
NIM : 1608020112

2. Uraikan penggunaan etnobotani rimpang temulawak dan herba meniran yang mendukung
pemanfaatannya sebagai antiosteoartritis, dengan menuliskan secara detail penggunaan
etnobotani tersebut dengan menyebutkan tempat, indikasi khasiat dan cara penggunaan
dari keduanya, masing-masing 2 contoh.
Rimpang Temulawak
Tempat : kecamatan wonokerto
Indikasi khasiat : Rimpang temulawak bermanfaat untuk antiradang.
Cara penggunaan : Temulawak diparut/ ditumbuk halus, ditambah sir matang lalu diperas,
sarinya dimunum
Herba Meniran
Tempat : kabupaten rejang lebong bengkulu
Indikasi khasiat : Phyllanthus niruri L (meniran) yang dimanfaatkan oleh masyarakat
di Kecamatan Sindang Kelingi untuk mengobati pegel linu.
Cara penggunaan : Seluruh bagian tanaman meniran ditambah kunyit direbus dan adas
dengan 3 gelas air, airnya diminum pagi dan sore.

3. Deskripsikan penggunaan rimpang kunyit dan daun kumis kucing yang tepat, sehingga
aman digunakan dan efek sampingnya kecil.
Rimpang Kunyit Daun Kumis kucing

1. kebenaran bahan
Rimpang berwarna kuning cerah hingga kumis kucing memiliki ciri daun
jingga, daun tunggal berbentuk lanset, berbentuk agak lanset dengan ujung
pertulangan daun menyirip, bunga meruncing. Tepi daun bergerigi tajam,
majemuk yang keluar dari pucuk batang hanya sampai setengah panjang daun.
semu, mahkota berwarna putih-hijau Daun tunggal dan berwarna hijau, tangkai
kekuningan. daun bagian atas berwarna ungu.Sistem
perakarannya berupa akar tunggang.
Batang bersegi empat agak beralur
berbulu pendek. Bunga terletak di ujung
batang dan berwarna ungu. Bunga
terletak berderetan dalam bulir. kumis
kucing memiliki batang segi empat
beralur dan berbulu pendek atau gundul.
Tumbuh tegak, bagian bawah berakar di
bagian buku-bukunya. Daun tunggal
berbentuk lonjong, lanset atau belah
ketupat dan tepinya bergerigi.

2. Ketepatan takaran/dosis
Rimpang kunyit 3 gram Daun kimis kucing sebanyak 3 gram

3. Ketepatan cara penggunaan


Nama : Aris Riyanto
NIM : 1608020112

Kunyit Kumis kucing


Kunyit diketahui bermanfaat untuk Rebsu 30-60 g herba kering atau 90-
mengurangi nyeri haid dan sudah turun- 120 g herba segar, lalau minum air
temurun dikonsumsi dalam ramuan rebusannya. Herba kumis
jamu kunir asam yang sangat baik kucing yang kering ataupun yang segar
dikonsumsi saat datang bulan, Akan juga bisa diseduh, lalu diminum seperti
tetapi jika diminum pada awal masa teh.
kehamilan beresiko menyebabkan
keguguran. Hal ini menunjukkan bahwa
ketepatan waktu penggunaan obat
tradisional menentukan tercapai atau
tidaknya efek yang diharapkan.
4. Ketepatan tujuan penggunaan
Kumis kucing untuk hipertensi ringan
ditambahkan seledri, untuk hipertensi
sedang ditambahkan meniran dan
pegagan.
5. Tidak disalahgunakan
Kunyit digunakan untuk hepatoprotektor, Penggunaan kumis kucing yang
antihiperlipidemia, dikombinasikan dengan tempuyung yang
antihiperkolesterolemia, nyeri sendi tulang. tidak mempunyai efek diuretik kuat, tetapi
dapat melarutkan batu ginjal berkalsium.

4. Uraikan penggunaan biji adas dan rimpang temulawak untuk pengobatan osteoartritis
dengan pendekatan evidence based herbal medicine, dengan menuliskan foreground
question, jawaban dari foreground question dengan mencantumkan masing-masing 2 bukti
ilmiah yang relavan dari masing-masing tumbuhan, senyawa yang bertanggungjawab
terhadap penyembuhan osteoartritis dari masing-masing tumbuhan dan mekanisme aksi
senyawa-senyawa tersebut.

Foreground question: Apakah penggunaan biji adas dan rimpang temulawak efektif
untuk pengobatan osteoartritis dibanding plasebo?

Patient : Penyakit osteoartritis


Intervention : pengunaan biji adas dan rimpang temulawak
Comparison : Dibandingkan Plasebo
Outcome : Efektif dalam pengobatan osteoartritis
BIJI ADAS (Foeniculum vulgarae Mill.)
Nama : Aris Riyanto
NIM : 1608020112

Kandungan
Adas mengandung minyak atsiri (oleum foeniculi) 1%-6%, mengandung 50%-60% anetol,
lebih kurang 20% fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid,
asam anisat, dan 12% minyak lemak.
Khaziat dan mekanisme
Berdasarkan hasil MTT assay dan aktivitas alkali fosfatase menunjukkan bahwa ekstrak
Foeniculum vulgare, di kisaran 5 sampai 50 mg / ml, dapat secara positif mempengaruhi
proliferasi sel dan mineralisasi. Yang paling proliferasi dan aktivitas enzim terlihat dengan
dosis 5 mg / ml.

RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorizha Roxb.)


Nama : Aris Riyanto
NIM : 1608020112

Kandungan
Rimpang temulawak (Curcuma xant-horrhiza) mengandung sejumlah senyawa aktif
berupa fraksi kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikurkumin, dan bis-
desme-toksikurkumin, beberapa komponen minyak atsiri seperti xanthorrizhol, b-
kurkumen, ar- kurkumen, kamfor, dan germakrene.

Khaziat dan mekanisme


Dari hasil penelitian diatas menunjukan kurkumin dapat menghambat COX-2 merupakan
agen inflamasi pada osteoartritis, kurkumin menunjukan hasil yang signifikan dalam
penghambatan COX-2.

5. Analisislah penggunaan jamu saintifik untuk dispepsia secara sistematik, dengan


mencantumkan kegunaan, kandungan aktif, dan khasiat masing-masing bahan dalam
formula jamu tersebut, juga kemungkinan interaksi antar bahan dan efeknya.

Bahan Kandungan ZAT Aktif Khasiat Interaksi


Rimpang Rimpang ini Manfaat lain dari rimpang
temulawak mengandung 48-59, tanaman ini adalah
1,6-2,2 % kurkumin dan antikolesterol, anti
1,48-1,63 % minyak inflamasi, anemia, anti
asiri oksidan, pencegah kanker,
Nama : Aris Riyanto
NIM : 1608020112

dan anti mikroba (Rahmat,


1995)
Herba Senyawa yang dite- Secara empiris, rebusan daun
meniran mukan pada meniran me-niran sering imanfaatkan
antara lain adalah sebagai obat tradisional
triterpenoid, flavoniod, untuk mengobati penyakit
ta-nin, alkaloid, dan hati, sebagai diuretik un-tuk
asam fenolat. hati dan ginjal, kolik,
penyakit kelamin, obat
batuk, ekspektoran, antidiare,
seriawan/panas dalam, dan
sebagai tonik lambung
Rimpang Rimpang kunyit Kunyit telah lama
kunyit mengandung minyak dimanfaatkan dalam ramuan
atsiri (turmeron, obat tradisional untuk
zingiberene) dan zat mencegah dan mengobati
berkhasiat dari ber-bagai macam penyakit,
golongan kurkuminoid seperti stomakik, stimulan,
(kurkumin I,II, dan III) karminatif, haematik,
hepatoprotektor, meng-obati
luka lambung dan ulser, se-
bagai pewarna makanan,
bumbu, antispasmodik,
antiimflamasi, gangguan
pencernaan, dan sebagai
insektisida, bahan kosmetik,
dan antioksidan
Biji adas adas mengandung sakit perut, perut kembung,
minyak asiri (Oleum rasa penuh di lambung,
Foeniculi) 1-6 persen, mual, muntah, diare, kurang
mengandung 50-60 nafsu makan, batuk
persen anetol, lebih berdahak, sesak napas
kurang 20 persen (asma), nyeri haid, susah
fenkon, pinen, limonen, tidur (insomnia), rematik
dipenten, felandren, gout, keracunan tumbuhan
metilchavikol, obat atau jamur.
anisaldehid, asam anisat,
dan 12 persen minyak
lemak, stigmasterin
(serposterin)
Kumis kucing Orthosiphonin glikosida, Infeksi ginjal akut dan
zat samak, minyak asiri, kronis, Infeksi kandung
minyak lemak, saponin, kencing (sistitis), Kencing
Nama : Aris Riyanto
NIM : 1608020112

sapofonin, garam batu, Sembaba karena


kalium, mioinositol dan timbunan cairan di jaringan
sinensetin. (edema), Kencing manis
(diabetes mellitus), Tekanan
darah tinggi (hipertensi),
Rematik gout
Rumput Di dalam rumput bolong Mengurangi gejala nyeri dan
bolong terkandung senyawa memiliki aktifitas antiradang
kimia berupa asam ker- dari kandungan saponin.
sik, asam oksalat, asam
malat, asam akonitat
(equisetic acid), asam
tanat, kalium, natrium,
thiaminase, dan saponin

Daftar Pustaka
Barnes, J., Anderson, L.A., dan Phillipson, J.D., 2007, Herbal Medicines, 3rd Edition, Pharmaceutical
Press, London.
Beers, S.J., 2001, Jamu the Ancient Indonesian Art of Herbal Healing, Periplus Editions (HK), Singapore.
Heber, D., 2007, PDR for Herbal Medicines, 4rd Edition, Thomson, Montvale.

Thamlikitkul, V. et al.,1989, Randomized double blind study of Curcuma domestica Val. for dyspepsia,
J Med Assoc Thai, 72 (11): 613–20.
Mahmoudi z., et.al., 2012. Effects of Foeniculum vulgare ethanol extract on osteogenesis in human
mecenchymal stem cells. Avicenna Journal of Phytomedicine Received: Jun 10, 2012; Accepted:
Nov 17, 2012 Vol. 3, No. 2, Spring 2013, 135-142
Ardiyanto D dan ismoyo T.P., 2013. Studi Klinis Formula Jamu Untuk Osteoartritis Sendi Lutut Clinical
Study Of Jamu Formula For Genu Osteoarthritis. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan
Nakagawa Y., et.al., 2014. Short-term effects of highly-bioavailable curcumin for treating knee
osteoarthritis: a randomized, double-blind, placebo-controlled prospective study. J Orthop Sci
Received: 25 January 2014 / Accepted: 30 July 2014 : DOI 10.1007/s00776-014-0633-0
Katno dan Pramono S., 2011. Tingkat Manfaat Dan Keamanan Tanaman Obat Dan Obat Tradisional.
Balai Penelitian Tanaman Obat Tawangmangu, Fakultas Farmasi, UGM
Syarif pudjianti, dkk. 2013. Diskripsi dan manfaat tanaman obat di pedesaan Sebagai upaya
pemberdayaan apotik hidup (studi kasus di kecamatan wonokerto). Fakultas pertanian
universitas pekalongan.
Nama : Aris Riyanto
NIM : 1608020112

Kasrina, T. Veriana., 2011. Studi etnobotani tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat di
Kecamatan sindang kelingi kabupaten rejang lebong bengkulu. Program studi pendidikan biologi,
FKIP universitas bengkulu.
Van Steenis, C.G.G.J., 2003, Flora, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai