Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PEMBESARAN IKAN NILA

(Oreochromis niloticus)

1. Pemilihan Lokasi
Lokasi lahan untuk usaha pembenihan ikan nila sebaiknya didataran rendah dengan
ketinggian tidak lebih dari 300 mdpl. Pada ketinggian lahan tersebu suhu udara tidak akan
kurang dari 25°C, baik siang maupun malam. Pada suhu air ang kurang dari 25°C, ikan nila
dapat saja memijah tetapi frekuensiya rendah dan pertumbuhan anaknya lambat.
Berikut faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi budidaya ikan nila :
a. Faktor teknis
- Sumber air; kolam/ tambak yang ideal untuk budidaya adalah yang memiliki sumber air
yang jelas dan terjamin kualitasnya. Pilihlah kolam/ tambak yang memiliki sumber air
dari sungai atau waduk.
- Tanah sebagai dasar kolam; kolam/ tambak yang ideal untuk budidaya ikan adalah yang
memiliki dasar tanah dengan jenis tanah liat. Jenis tanah ini dapat mengurangi resiko
kekurangan air akibat rembesan. Kecukupan air bagi ikan tentu juga dapa
meningkatkan pertumbuhan ikan yang dibudidayakan.
- Lingkungan sumber air; perlu diperhatikan juga lingkungan tempat sumber air berada.
Pilihlah lokasi kolam/ tambak yang sumber airnya jauh dari resiko tercemar limbah.
- Kualitas air; dalam memilih lokasi kolam/ tambak perlu sekali diperhatikan kandungan
dari air yang berasal dari sumber air. Pilihlah air dengah Ph yang ideal untuk ikan dapat
tumbuh dan berkembang.
b. Faktor non teknis
- Strategis dan kemudahan; lokasi kolam/tambak tentu harus memperhitungkan
strategisnya. Dekat dari pasar sebagai penampung hasil budidaya dan dekat dari sarana
transportasi sebagai upaya mempermudah proses distribusi.
- Sosial budaya; lokasi kolam/tambak yang dipilih haruslah yang sesuai dengan nilai
sosial budaa di lingkungan tersebut. Jauhi pilihan dekat dengan permukiman karena
akan mengganggu dan menerima penolakan dari masyarakat sosial disana.
- Keamanan; lokasi kolam/tambak yang harus dipilih merupakan yang jauh dari
kemungkina hama atau penyakit. Selain itu, keamanan dari predator ikan pun menjadi
faktor pertimbangan.

2. Pembesaran Nila
Dalam melakukan pembesaran ikan nila, yang pertama kali harus dilakukan ialah
mempersiapkan kolam yang akan digunakan untuk tahap pembesaran.
1. Kolam
Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan nila antara lain;
a. Kolam pemeliharaan induk/ kolam pemijahan. Kolam ini berfungsi sebagai kolam
pemijahan. Kolam sebaiknya berupa kolam tanah yang luasnya 50-100 m² dan kepadatan
kolam induk hanya 2 ekor/ m². Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar
anatara 20-22°C, kedalaman air 40-60 cm, dasar kolam sebaikna berpasir.
b. Kolam pemeliharaan benih atau kolam pendederan. Luas kolam tidak lebih dari 50-100
m². Kedalaman air kolam antara 30-50 cm. Kepdatan sebaiknya 5-50 ekor/m². Lama
pemeliharaan di dalam kolam pendederan anatara 3-4 minggu, pada saat benih ikan
berukuran 3-5 cm.
c. Kolam pembesaran. Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan
membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Ada kalanya dalam pemeliharaan ini
diperlukan bebberapa kolam pembesaran, yaitu :
- Kolam pembesaran tahap pertama berfungsi untuk memelihara benih ikan selepas dari
kolam pendederan. Kolam ini sebaiknya berjumlah antara 2-4 buah dengan luas
maksmimum 250-500 m²/ kolam. Pembesaran tahap pertama ini tidak dianjurkan
memakai kolam semen, sebab benih ukura ini memerlukan ruag yang luas. Setelah
benih menjadi gelondongan kecil maka benih memasuki pembesaran tahap kedua atau
langsung dijual kepada para petani.
- Kolam pembesaran tahap kedua berfungsi untuk memelihara benih gelondongan besar.
Kolam dapat berupa kolam tanah atau sawah. Keramba apung juga dapat digunakan
dengan mata jaring 1,25-1,5 cm. Jumlah penebaran pembesaran tahap kedua sebaiknya
tidak lebih dari 10 ekor/m².
- Kolam pembesaran tahap ketiga berfungsi untuk membesarkan benih. Diperlukan
kolam tanah antara 80-100 cm dengan luas 500- 2000 m².
Kolam pembesaran ikan nila ini sebaiknya harus dibersihkan sewaktu-waktu. Karena
kolam yang bersh, akan membuat ikan nila tumbuh dengan baik. Untuk airya sendiri tidak
boleh sampai dalam keadaan yang keruh. Jika keruh sebaiknya langsung segera diganti
dengan air yang bersih.
Biasanya kolam tanah tersebut dapat di bangun dengan kedalaman yang menacapai 2-
2,5 m. Kedalaman kolam tersebut tidak boleh dikurangi atau ditambah lagi, agar kolam
tersebut tetap dalam keadaan baik dan tentunya akan membuat nila tumbuh sesuai dengan
tahapannya.
Dua minggu sebelum dipergunakan kolam harus dipersiapkan. Dasar kolam
dikeringkan, dijemur beberapa hari, dibersihkan dari rerumputan dan dicangkul sambil
diaratakan. Tanggul dan pintu air diperbaiki jangan sampai terjadi kebocoran. Saluran air
diperbaiki agar jalan air lancar. Dipasang saringan pada pintu pemasukan maupun
pengeluaran air.

2. Teknik Pembesaran
Ikan nila dapat dibesarkan dengan menggunakan teknik pembesaran koalm air deras, di
keramba, dan keramba jaring apung (KJA).
a. Kolam Air Deras

Anda mungkin juga menyukai