Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH PRAKARYA

BUDI DAYA IKAN KONSUMSI

AUREL CARDIANA RADJA

SMPK. SANTO YOSEPH


NAIKOTEN KUPANG
D. Menyiapkan Sarana dan Peralatan Budi Daya Ikan Konsumsi
Pada pembelajaran yang lalu, kalian telah mengidentifikasi desain wadah budi daya ikan konsumsi air
tawar. Salah satunya adalah kolam irigasi semiteknis untuk budi daya ikan lele yang dapat dibuat
menjadi kolam tanah atau kolam beton dengan langkah-langkah pengerjaan sebagai berikut.

1. Kolam Tanah
a. Tentukan rencana lokasi kolam irigasi semiteknis, yakni lahan yang berdekatan dengan aliran sungai.
Dengan demikian, pemasukan atau pembuangan air dapat dilakukan dengan mudah.

b. Tentukan rencana luas kolam dan buatlah batas-batasnya. Supaya kualitas air stabil dan pertumbuhan
ikan optimal maka luas kolam minimal berukuran 2 m x 3 m. Selanjutnya, jumlah kolam yang akan
dibuat ditentukan oleh jumlah ikan yang akan dibudidayakan.

C. Mulailah menggali sampai kedalaman 75 cm. Tanah bagian atas yang subur disimpan dulu untuk
dikembalikan lagi ke dalam kolam kalau kolam sudah jadi. Selanjutnya tanah hasil galian ditimbun dan
disusun di sepanjang batas kolam yang sudah dibuat sebelumnya. Kalau ada sisa-sisa kayu atau akar
sebaiknya dibuang supaya tanggul tidak mudah bocor

d. Tanam pralon berbentuk L di salah satu sudut tanggul untuk saluran pembuangan, dan di sudut yang
lain sebagai saluran pemasukan.

e.

Buatlah jaring seukuran kolam untuk mempermudah pemanenan ikan.

2. Kolam Beton
a. Tentukan rencana lokasi kolam irigasi semiteknis, yakni di lahan yang berdekatan dengan aliran
sungai. Dengan demikian akan mempermudah upaya memenuhi kebutuhan dan membuang kelebihan
atau menggurangi air.

b.Tentukan rencana luas kolam dan buatlah batas-batasnya. Hal ini dilakukan agar kualitas air stabil dan
pertumbuhan ikan optimal. Luas kolam minimal berukuran 2 m x 3 m. Selanjutnya, jumlah kolam yang
akan dibuat disesuaikan dengan jumlah ikan yang akan dipelihara.

c. Membuat fondasi kolam dan kerangka besi untuk dinding kolam.

d. Membuat papan mal fondasi dan tanggul kolam untuk pengecoran dinding kolam dan fondasi. Setelah
itu, lakukan pengecoran. Untuk dasar kolam biarkan berupa tanah.

e. Apabila ingin menghemat biaya, dinding kolam bisa juga menggunakan batu bata atau batako. Akan
tetapi, dinding batu bata rawan retak.
F. Tanam pralon berbentuk L di salah satu sudut tanggul yang berdekatan dengan aliran air untuk
saluran pemasukan dan di sudut yang lain sebagai saluran pembuangan.

g. Buatlah parit di tengah kolam (kamalir) yang menghubungkan antara saluran pemasukan dan
pembuangan untuk mempermudah pemanenan nantinya.

Desain wadah ikan konsumsi, baik kolam tanah atau kolam beton irigasi semiteknis sangat sederhana.
Kebanyakan kolam berbentuk persegi atau persegi panjang, dengan lubang pemasukan dan pengeluaran
air, serta kamalir atau parit di tengah-tengahnya. Apabila budi daya ikan disertai dengan usaha
pembenihan, diperlukan kelengkapan kolam sebagai berikut.

1. Kolam tandon untuk mendapatkan masukan air langsung dari luar/ sumber air. Kolam tandon juga
berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini
merupakan sumber air untuk kolam yang lain.

2. Kolam pemeliharaan induk, yakni untuk memelihara induk jantan dan bertina selama masa
pematangan telur yang sekaligus berfungsi sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.

3. Kolam pemijahan untuk tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia
sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu, dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan
betina.

4. Kolam pendederan yang berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas, berumur 3-4 hari.
Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan yang sebelumnya
masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya. Dari kolam
pendederan ini, bibit lele lalu dipindahkan ke kolam pemeliharaan.

Anda mungkin juga menyukai