Anda di halaman 1dari 18

PRESENTASI ENZIM-II

Perubahan Aktivitas Enzim Dalam Serum


Ditentukan Oleh :
Konsentrasi / Kadar enzim dalam jaringan

Luasnya Kerusakan Sel

Letak Enzim

Perubahan permeabilitas dinding sel

Kecepatan enzim yg dikeluarkan oleh sel yg rusak

Kecepatan Enzim Dirombak Oleh Tubuh


Adanya hambatan pengeluaran enzim
Lokasi Enzim (kompartemen tertentu)

Enzim untuk glikolisis di dalam sitoplasma


Enzim untuk siklus Krebs terdapat di
dalam mitokondria
Enzim untuk sintesis DNA dan RNA terdapat
dalam nukleus
Faktor-faktor pembekuan darah terdapat
dalam plasma darah (ekstraseluler)
Faktor Yg Mempengaruhi Aktivitas Enzim
I. SUHU
 Peningkatan suhu akan meningkatkan aktivitas
enzim.
 Aktivitasnya maksimum pada suhu 25oC-37oC
 Suhu optimum pemeriksaan enzim 37oC
( mendekati suhu tubuh )
 Suhu optimum disebut suhu kritis karena
terjadi penurunan aktivitas enzim disebabkan
denaturasi protein yg konstan pada suhu tinggi
 Aktivitasnya hilang pada suhu yang tinggi
karena enzim mengalami denaturasi
Faktor Yg Mempengaruhi Aktivitas Enzim
I. SUHU
 Suhu optimum disebut suhu kritis karena
terjadi penurunan aktivitas enzim disebabkan
denaturasi protein yg konstan pada suhu tinggi
 Aktivitasnya hilang pada suhu yang tinggi
karena enzim mengalami denaturasi
Lanjutan….

Perubahan suhu 10oC menyebabkan aktivitas


enzim meningkat atau menurun 2 kali lipat
 Jika suhu naik diatas suhu optimum 
denaturasi enzim
Konversi faktor suhu dapat ditentukan dengan
hasil bagi antara suhu pemeriksaan dgn suhu
optimum untuk pemeriksaan enzim
Kecepatan
Reaksi

Rendah tinggi
Suhu
II. pH
Enzim memperlihatkan aktifitas
optimal pada nilai pH optimum.
Denaturasi enzim terjadi pada pH
yang tinggi dan rendah.
 pH Optimum berkisar 7,0-8,0
pH terendah yg masih dapat diamati
yaitu pada pH 1,5 (pepsin) dan pH
tertinggi pada 10,5 ( Alkali
phospatase )
Kecepatan
Reaksi

3 7
pH optimum

pH
III. Jenis dan konsentrasi Buffer

Aktivitas enzim dipengaruhi oleh jenis dan


konsentrasi buffer yg digunakan
Contoh :
1. Tris HCl  peningkatan aktivitas
2. Posfat  peningkatan aktivitas
III. Substrat

Kadar substrat meningkat  enzim akan


meningkat aktivitasnya untuk membentuk
komplek ES.
Kadar substrat turun  ikatan ES juga
menurun
Jika konsentrasi substrat dipertahankan
konstan  aktivitas enzim akan tetap atau
meningkat tergantung substrat pada tingkat
maksimum
IV. Aktivator

Aktivator berfungsi untuk mempercepat reaksi


Aktivator yg sering digunakan adalah ion logam
(Metal Activity Enzim)
Konsentrasi yg diberikan optimum
Tanpa aktivator ikatan ES mudah dilepaskan 
produk yg dihasilkan berkurang
V. Inhibitor
INHIBITOR KOMPETITIF
• Struktur inhibitor mirip substrat
• Inhibitor menduduki sisi aktif
• Inhibitor berkompetitif dengan substrat
menduduki sisi aktif
• Mempunyai efek reversibel dengan
meningkatnya kadar substrat
Inhibitor non kompetitif

• Struktur inhibitor tidak sama dengan substrat


• Inhibitir mengikat enzim tidak pada sisi aktif
(sisi alosterik)
• Inhibitor mengubah bentuk aktif dan sisi aktif
• Tidak menghasilkan produk
• Efek irreversibel dengan penambahan substrat
PEMERIKSAAN ENZIM
I. BAHAN PEMERIKSAAN
 Sebaiknya untuk pemeriksaan digunakan serum
bukan plasma.
Kekurangan plasma :
- Mengandung anticoagulan EDTA yg
mengandung ion logam secara berlebih yg dapat
menghambat aktivitas enzim
 Syarat utama serum :
- Tidak mengandung sisa hemolisis darah
karena eritrosit yg lisis mengeluarkan lisin dan
hemoglobin.
Lanjutan ….
- Hemoglobin mengandung logam Fe yg
dapat menghambat aktivitas enzim

 Bahan pemeriksaan sebaiknya diperiksa


langsung atau disimpan pada suhu -20oC

 Beberapa enzim tertentu harus diperhatikan


yg tidak tahan pada suhu dingin karena akan
diinaktivasi
Faktor yg mempengaruhi Hasil
Pemeriksaan enzim
• Cara pengambilan darah
Pra- • Cara pengolahan Sampel

Analitik •

Cara Pengiriman sampel
Cara penyimpanan sampel

• Metode Pemeriksaan
• Temperatur
Analitik • pH
• Alat yang digunakan

Pasca- • Pembacaan hasil


• Pelaporan
Analitik • Administrasi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai