Blighted Ovum
PEMBIMBING :
Dr.K.A Halim Lutfi Sp.OG
Dr. Isnaina Perwira, Sp.OG
DISUSUN OLEH :
Ikhtisar Kasus
I IDENTITAS
pasien
Nama
: Ny.K
Umur
: 42 th
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
Suku
: Jawa
Alamat
: Desa Pangkalan
Masuk RS
: 19 April 2010
Suami pasien
Nama
: Tn.S
Umur
: 46 thn
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: PU pengairan
Suku
: Jawa
Alamat
: Desa pangkalan
II ANAMNESIS
Autoanamnesis tgl 19 April 2010
A. Keluhan Utama
Keluar darah dari jalan lahir sejak 4 hari sebelum masuk RS.
B Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang wanita, G5P3A1 gravida 13 minggu datang ke VK RSUD Arjawinangun
dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 4 hari SMRS. Tanggal 15 April pada
waktu malam hari pasien mengeluh keluar darah dari jalan lahir yang pertama kali, pada
tanggal 16 April pasien datang ke bidan dan diberi obat, namun pasien lupa nama
obatnya. Sehari kemudian perdarahan masih berlangsung tetapi sedikit. Pada tanggal 17
April pasien mengeluh keluar darah dari jalan lahir dan perdarahan banyak. Pasien
memeriksakannya lagi ke bidan dan bidan membawanya ke RSUD Arjawinangun.
Darah yang keluar berwarna merah kecoklatan. Keluhan ini disertai nyeri pada perut
bagian bawah. Keluhan seperti pusing, muntah dan demam disangkal pasien.
C.Riwayat Menstruasi :
Menarche
13 tahun
Siklus
28 hari
Lamanya
5-7 hari
Banyaknya
Dismenorea
tidak ada
HPHT
15 Januari 2010
TP
22 Oktober 2010
UK
13 minggu + 3 hari
D.Riwayat Perkawinan :
Menikah satu kali pada saat pasien berumur 17 tahun dengan suami berumur 21
tahun.
TD
120/80 mmHg
RR
20 x/m
36,7 0C
B. PEMERIKSAAN SISTEMATIK
Kepala
Rambut
Mata
: CA-/-, SI -/-
THT
KGB
Kel. Tyroid
Leher
Toraks
Mammae
areola mamae.
Pulmo : Suara nafas vesikuler, ronki-/-, wheezing-/Cor
Abdomen
Ekstremitas
C. STATUS OBSTETRIKUS
Inspeksi
gravidarum +
Palpasi
simfisis (+).
5
Perkusi
Auskultasi
: BU(+) normal
Genitalia
Vulva/ vagina : Perdarahan +, edema -, varices Pemeriksaan dalam : Portio lunak, OUE masih kuncup.
III.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
: 12,0 g / dl
Ht
: 39,9 %
Lekosit
: 5200/l
Trombosit
: 232.000/l
Golongan darah
:B
SGOT
: 15 U/I
SGPT
: 9 U/I
Tes kehamilan
: (+)
V.
Abortus insipiens
Abortus incomplete
PROGNOSIS
Ibu
: dubia ad bonam
PENATALAKSANAAN
-
IVFD RL 20 tts/menit
Cefotaxime 2x1 gr
Rencana Curretage
VI. FOLLOW UP
Follow up tanggal 20 April 2010 jam 07.00
S / perdarahan (+)
O/ St generalis
TD 110/70 N 80x/menit RR 20x/menit S 36,8 C
Mata CA -/- SI -/St Ginekologi
Perdarahan pervaginam (+)
Diagnosis USG tanggal 19 April 2010
Blighted Ovum
Kesan
: terdapat kantung janin yang didalamnya kosong atau tidak terlihat adanya
janin.
P/dilakukan curretage pukul 10.00
Laporan kuretase:
-
cavum uteri dibersihkan dengan sendok kuret searah jarum jam sampai
bersih.
operasi selesai
antibiotik
analgetik
: 11,0 gr/dl
ANALISA KASUS
Pasien datang ke ruang VK pada tanggal 19 April 2010 pada jam 08.00 dengan diagnosa
abortus iminens. Dari anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
didapatkan:
Pasien: ibu umur 42 tahun dengan G5P3A1 gravida 13 minggu
HPHT: 15 Januari 2010
Keluar darah dari jalan lahir sejak
kecoklatan
Nyeri perut bagian bawah
TFU yang sesuai dengan usia kehamilan
Pada pemeriksaan dalam belum didapatkan pembukaan OUE
PP tes (+), Hb: 12,0 g/dl
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian
Kehamilan anembriotik (Blighted Ovum) adalah patologik, dimana mudigah tidak
terbentuk sejak awal. Disamping mudigah, kantong kuning telur juga ikut tidak terbentuk.
Kehamilan anembriotik harus dibedakan dari kehamilan normal, dimana mudigah masih
terlalu kecil untuk dapat dideteksi dengan alat USG (biasanya kehamilan 5 6 minggu).
Diagnosis kehamilan anembriotik dapat ditegakkan bila pada kantong gestasi yang
berdiameter sedikitnya 30 mm (penulis lain memakai ukuran 25 mm), tidak dijumpai
adanya struktur mudigah dan kantong kuning telur (Ilmu Kebidanan, 2005 hlm 142).
Blighted Ovum adalah kondisi kehamilan dimana janin tidak berkembang
sempurna akibat telur yang telah dibuahi gagal tumbuh menjadi janin (Hestiantoro).
Blighted Ovum adalah merupakan salah satu jenis keguguran yang terjadi pada
awal kehamilan. Disebut juga anembryonic pregnancy. Blighted Ovum terjadi ketika telur
yang dibuahi berhasil melekat pada dinding rahim tetapi tidak berisi embrio, hanya
berbentuk plasenta dan kulit ketuban.
9
Sama dengan gejala kehamilan pada umumnya, pada saat wanita melakukan tes
kehamilan ditemukan juga tanda-tanda kehamilan seperti yang dialami ibu hamil pada
umumnya seperti rasa mual, muntah, pusing, lelah yang berlebihan dan perubahan pada
payudara.
Pada kehamilan kosong / Blighted Ovum plasenta dan kantung rahim tetap berkembang
seperti halnya perkembangan kehamilan pada umumnya. Permasalhannya adalah tidak
ada perkembangan janin sama sekali di dalamnya. Inilah mengapa ketika wanita
melakukan tes kehamilan menggunakan testpack maka tetap didapat hasil positif karena
pada urin terdapat hormon HCG yang merupakan tanda kehamilan.
Kehamilan kosong / blighted ovum ini terjadi karena sel telur yang telah dibuahi
pada masa subur tidak berkembang sempurna. Inilah mengapa ketika kantung kehamilan
membesar seperti layaknya kehamilan pada umumnya, janin sama sekali tidak
berkembang.
10
Untuk itulah biasanya dokter kandungan melakukan USG diawal kehamilan untuk
memastikan apakah ibu mengalami kehamilan kosong atau tidak. Dengan USG biasanya
dokter akan melihat perkembangan janin apakah telah mencapai 20mm apa belum. Bila
janin tidak terlihat atau ukurannya lebih kecil dari 20mm maka dokter akan memastikan
ibu mengalami gejala kehamilan kosong dan biasanya pada kontrol selanjutnya dokter
akan mengukur lagi perkembangan janin.
Penyebabnya
Kian tua usia istri dan suami serta semakin banyak jumlah anak yang dimiliki
juga dapat memperbesar peluang terjadinya kehamilan kosong.
11
kram perut
Penanganan
Jika telah ditegakkan diagnosis Blighted Ovum, berikut ini adalah tindakan
selanjutnya yang dianjurkan :
12
Sembuhkan dahulu penyakit yang diderita oleh calon ibu. Setelah itu pastikan
bahwa calon ibu benar-benar sehat saat akan merencanakan kehamilan.
Tak hanya pada calon ibu, calon ayah pun disarankan untuk menghentikan
kebiasaan merokok dan memulai hidup sehat saat prakonsepsi.
DIAGNOSIS KEHAMILAN
Pastinya yang pertama kali dilakukan pada pemeriksaan USG selama kehamilan
11 14 minggu adalah memastikan adanya kehamilan. Kantong kehamilan (gestational
sac) dapat terlihat dengan USG resolusi cukup) sejak usia kehamilan 4,5 minggu.
Kemudian embrio dapat dilihat sejak usia 5 minggu, denyut jantung juga dapat dideteksi
saat itu. Apabila sampai usia 8 minggu dan diameter gestational sac lebih dari 3 cm tidak
terlihat embrio dari pemeriksaan USG resolusi yang baik, maka dapat dikatakan terjadi
kehamilan kosong (blighted ovum).
13
JUMLAH KEHAMILAN
Dengan USG maka kehamilan ganda dapat diketahui secara dini, selain jumlah
juga dapat dilihat tipe kehamilan ganda.
UMUR KEHAMILAN
Umur kehamilan paling tepat diukur dari Crown Rump Length (CRL). CRL
dapat diukur mulai usia kehamilan 6 minggu dengan ketepatan pengukuran 3 5 hari
sampai usia kehamilan 14 minggu. Setelah usia kehamilan 14 minggu, umur kehamilan
diukur dengan kombinasi biparietal diameter (BPD) dan femur length (FL) dengan
ketepatan 57 hari sampai akhir trimester kedua. Pengukuran umur kehamilan setelah
28 minggu bisa dikatakan kurang tepat, dan hanya dipakai untuk wanita hamil yang lupa
14
tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) tetapi baru pertama kali datang memeriksakan
diri.
15
16
perempuan), tumor anggota gerak serta tumor kulit. Apabila terdapat tumor/kista pada
rongga abdomen ditemukan dengan gambaran alat kelamin wanita maka harus dicurigai
berasal dari organ kandungan.
HYDROPS FETALIS
Ditandai akumulasi cairan serosa pada kulit (edema) dan rongga tubuh (effuse
pericardial, effuse pleura dan ascites)
JANIN KECIL UNTUK MASA KEHAMILAN
Pemeriksaan USG pada usia kehamilan 18 23 minggu juga dapat digunakan
untuk mendeteksi dini adanya janin kecil yang tidak sesuai dengan berat seharusnya
untuk masa kehamilan. Sebelum mencurigai bahwa janin kecil untuk masa kehamilan,
harus dikonfirmasi lagi riwayat hari pertama haid terakhir apakah pasien yakin
tanggalnya, apakah janin kecil dikarenakan perkiraan umur kehamilan yang salah.
Kemudian diperiksa secara teliti ukuran ukuran biometri janin, apabila semua
normal,tanpa disertai kelainan kelainan congenital, mungkin saja janin kecil
dikarenakan factor keturunan pada orang tua yang mempunyai tubuh kecil. Tetapi
penemuan janin kecil untuk masa kehamilan harus diikuti pemeriksaan serial setelah 2
minggu untuk memeriksa apakah perkembangan biometri janin normal.
Pada janin yang starvasi (gizi buruk), ukuran biometri biasanya asimetris yaitu
ukuran perut sangat kecil dibandingkan kepala dan femur, disertai cairan ketuban yang
sedikit dan kemudian terdapat kelainan pada pemeriksaan fetal Doppler.
Meskipun demikian, penemuan janin kecil untuk masa kehamilan sebaiknya
diikuti pemeriksaan yang teliti untuk menyingkirkan kelainan kelainan yang mungkin
saja menjadi factor penyebabnya.
KELAINAN VOLUME CAIRAN KETUBAN/AMNION.
18
Oligohidramnion. cairan ketuban yang sedikit (di RSUP dr. Kariadi dipakai
patokan ukuran vertical single pocket terbesar kurang dari 2 cm atau indeks cairan
amnion kurang dari 5) dapat disebabkan ketuban pecah dini, gangguan lairan darah
uteroplasenter misalnya pada hipertensi dalam kehamilan, hipoksia kronis janin pada
pertumbuhan janin terhambat (IUGR
DAFTAR PUSTAKA
19