Anda di halaman 1dari 3

EPL 2

Dr. Gernaida K.R Pakpahan

Tugas baca buku Jalan Sunyi kenabian Amos

Oleh Decsondy 22121004

Bab V Ontologi Keadilan Sosial Dalam Kitab Amos

Menjauhi kejahatan

Pada zaman Nabi Amos Israel mengalami kemakmuran dan kekuasaan yang cenderung
membuat mereka merasa puas dan bangsa atas segala kesuksesan materi yang diperolehnya
titik tampak pula bahwa keberhasilan materi itu membuat mereka yakin bahwa itu juga adalah
hasil kerja dan ibadah yang diberkati Allah.

Rasa tentram yang palsu

Dalam kemewahan material yang ditampilkan oleh kelompok elit, yaitu pemimpin rakyat,
orang-orang yang memerintah telah menunjukkan hidup yang mapan, aman dan tentram.
Namun Amos mengkritik perasaan aman tersebut sebagai keamanan yang palsu. Seharusnya
Israel memiliki kesadaran terhadap segala dosa dan kejahatan yang menyebabkan malapetaka
yang akan segera datang menimpa mereka.

Penglihatan sebagai simbol penghukuman

Penglihatan pertama adalah belalang. Sebagai negeri yang sebagian besar penduduknya
adalah petani maka ancaman belalang tidak dapat dianggap sepele karena akan mengakibatkan
gagal panen.

Penglihatan kedua adalah api. Hukuman ini akan membawa ke tandusan terhadap tanah yang
serta merta akan membawa bencana kelaparan.

Penglihatan ketiga adalah tali sipat. Israel didapati dalam keadaan miring bahkan hampir
roboh karena mereka tidak menaati firman Allah.

Ketidakadilan sosial yang terjadi di tengah-tengah membuat pengumuman yang turun ke atas
mereka dan akan ada ratap tangis diantara mereka
Penghukuman yang akan diterima Israel diperlihatkan dalam bentuk penglihatan buah-buahan
musim kemarau. Ini memberikan indikasi bahwa penghukuman itu sudah sangat dekat dan
tidak dapat dielakan lagi

Eksploitasi Sesama

Kesibukan dan ketamakan materi telah memaksa para pedagang menjadi orang yang gila kerja
sehingga Amos mengecam para saudagar itu akibat kecurangan yang mereka lakukan yakni
mengecilkan efa dan memperbesar syikal. Kejahatan perdagangan ini tidak lain merupakan
kegiatan ekonomi yang tidak dapat ditolerir sebab kebijakan seperti itu akan berdampak negatif
terhadap kesejahteraan masyarakat.

Ratapan

Nabi Amos mengkomunikasikan nubuatnya tentang gerhana matahari dengan nyanyian


Ratapan. Ini sebagai upaya menggali makna hari Tuhan itu bukanlah hari sukacita seperti
konsep yang selama ini dipahami Israel, sebaliknya hari itu merupakan hari perkabungan bukan
perayaan.

Lapar dan Haus

Sikap Amazia yang tidak menghargai bahkan cenderung menolak pemberita Firman yang
diutus Allah berdampak mereka tidak lagi mendengar suara Tuhan sehingga pintu anugerah
Allah tertutup. Keadaan seperti inilah yang dideskripsikan oleh Amos dengan "mereka merasa
lapar dan haus akan Firman."

Pengharapan Mesias

Rancangan keselamatan dengan janji pemulihan di masa depan membawa harapan baru bagi
bangsa itu. Tema inilah yang diuraikan nabi pada pasal terakhir Kitab Amos.

Tuhan dekat Mezbah

Penglihatan terakhir nabi Amos ialah "Tuhan berdiri dengan mezbah". Konteks penglihatan ini
di tempat suci tempat dimana umat beribadah dan menyembah Tuhan. Penglihatan terakhir ini
merupakan peringatan terhadap hukuman yang akan dijatuhkan Allah sehubungan dengan
kejahatan teologis yang dilaksanakan di beberapa tempat suci seperti Bethel dan Dan.
Rekonsiliasi di Masa Depan

Dalam bagian akhir ini lebih menonjol pada rancangan pemulihan yang akan disajikan dalam
bentuk datangnya berkat materi tanpa penekanan khusus terhadap moral etis.

Pengokohan Dinasti Daud

Sudah menjadi pemahaman umum bahwa kerajaan Daud selalu menjadi simbol kejayaan Israel
baik secara politik, militer, sosial ekonomi dan kesejahteraan. Kesediaan Allah untuk
membangun kembali Pondok Daud dinyatakan dengan aku akan menutup pecahan dindingnya
dan akan mendirikan kembali reruntuhan nya seperti sedia kala. Janji pembangunan ini
mengingatkan mereka kembali pada kehidupan nasional di bawah kepemimpinan Daud dimana
mereka menikmati masa kejayaan, kemerdekaan, kemakmuran dan bebas dari ketakutan karena
ancaman dari musuh Israel.

Umat Allah

Yang dimaksud umat Allah sangat luas dan bersifat universal. Umat Allah bukan lagi
menunjuk hanya keturunan Israel, melainkan setiap umat yang atasnya nama Allah disebut.
Kerajaan Israel baru dimana segala bangsa terhisap di dalamnya, merekalah yang akan disebut
bangsa milik Allah.

Anda mungkin juga menyukai