Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Studi Quran dan Tafsir Tarbawi”
Dosen Pengampu : Drs. H. Matkur, M. Si
1
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................................................... 3
BAB I ............................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................................... 4
1. Latar Belakang ............................................................................................................................... 4
2. Rumusan Makalah ......................................................................................................................... 4
3. Tujuan Makalah ............................................................................................................................. 4
4. Manfaat Makalah........................................................................................................................... 4
BAB II .............................................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................ 5
1. Menafsirkan Ayat-Ayat Tentang Konsep Pendidilan Islam ................................................................ 5
2. Menafsirkan Ayat-Ayat Tentang Tujuan Pendidilan Islam ................................................................ 6
3. Menafsirkan Ayat-Ayat Tentang Kewajiban Belajar Mengajar.......................................................... 7
4. Menafsirkan Ayat-Ayat Tentang Materi Pendidikan ......................................................................... 8
5. Menafsirkan Ayat-Ayat Tentang Evaluasi Pendidikan .....................................................................10
BAB III ...........................................................................................................................................................12
PENUTUP ..................................................................................................................................................12
Kesimpulan ..........................................................................................................................................12
Daftar Pustaka .....................................................................................................................................14
2
Kata Pengantar
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.
Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam. Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan
umat manusia dapat dikaji melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang telah
berkembang selama empat belas abad lebih menyimpan banyak masalah yang perlu diteliti, baik
itu menyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan
budaya. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan,
dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Makalah ini disusun
agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Metodologi tafsir Al Qur’an, yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun
oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Saya sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Al-Qur’an diturunkan oleh Allah swt. adalah untuk menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa.
Bahkan al-Qur’an juga semestinya menjadi petunjuk bagi seluruh manusia, baik ia muslim atau tidak.
Selain sebagai petujuk, al-Qur’an juga menjadi penjelas bagi petunjuk dan pembeda antara yang haq dan
yang bathil, yang salah dan yang benar.
Berkedudukan sebagai petunjuk hidup, maka al-Qur’an harus dipahami oleh umat manusia, khususnya
umat Islam. Untuk itulah dibutuhkan perangkat yang namanya ilmu tafsir.
Ilmu tafsir itulah yang bisa dipakai untuk menguraikan maksud yang terkandung dalam ayat-ayat al-
Qur’an, mengingat al-Qur’an diturunkan selain dengan gaya bahasa yang sangat tinggi, juga terdapat
ayat-ayat yang muhkam[1] dan mutasyabih.[2] Dalam hal ini para ulama’ sering mengklaim bahwa al-
Qur’an diturunkan dengan kalimat yang ringkas namun membawa unsur-unsur uslub (gaya) bahasa yang
padat makna sehingga membuat para ahli bahasa zaman dahulu (bahkan sampai sekarang) tidak mampu
menandingi al-Qur’an.[3] Selain itu, juga tidak setiap orang memiliki kompetensi untuk menafsirkan al-
Qur’an.
2. Rumusan Makalah
1. Menafsirkan ayat-ayat tentang konsep pendidilan islam
3. Tujuan Makalah
1. Mengetahui tafsiran ayat-ayat tentang konsep pendidilan islam
4. Manfaat Makalah
Pembaca dapat memahami tafsiran ayat- ayat tentang evaluasi pendidikan, konsep pendidilan islam,
tujuan pendidikan islam, kewajiban belajar mengajar, dan materi pendidikan
[1] Muhkam adalah ayat yang dapat diketahui maknanya dengan jelas, tidak dapat ditakwilkan kecuali dengan satu takwil saja, lafalnya tidak diulang-ulang, ayat-ayat yang tidak
dinasakh, dan yang berkenaan dengan halal dan haram. Lihat Jalal al-Din al-Suyuthi, Itqa>n fi> ‘Ulu>mi al-Qur’a>n (Beirut: Dar al-Fikr, 1999) Cet. I, hal. 299-300. 4
[2] Mutasyabih adalah sesuatu yang hanya diketahui oleh Allah SwT, seperti kedatangan hari kiamat dan maksud dari huruf -huruf terpisah yang terdapat pada beberapa awal
surat dalam al-Qur’an. Mutasyabih juga mengandung maksud ayat yang mungkin dapat ditakwilkan dengan banyak pentakwilan.
[3] Nur Faizin M, LC., MA., 10 Tema Kontroversial ‘Ulumul Qur’an (Kediri: CV. Azhar Risalah, 2011), hal. 130.
BAB II
PEMBAHASAN
• Metafisika (Hakikat realitas). Sebagaimana kita yakini, realitas atau alam semesta tidaklah ada
dengan sendirinya, melainkan sebagai ciptaan sang Kholiq
• Epistomologi (Hakikat pengetahuan). Segala pengetahuan hakikatnya bersumber dari Alloh.
Alloh telah menurunkan pengetahuannya melalui Utusan-Nya (Wahyu) maupun apa-apa yang ada
di alam semesta termasuk hukum-hukumnya
• Aksiologi (Hakikat Nilai). Sumber segala nilai hakikatnya adalah Alloh SWT.
Konsep Pendidikan islam berarti sebuah susunan dengan upaya sadar untuk mempersiapkan manusia
melalui proses yang sistematis, dengan membangkitkan kesadaran diri manusia yang sesuai dengan
tuntunan Islam. Proses pendidikan yang sistematis yang terjadi dalam pendidikan dimulai dari tahapan-
tahapan pengenalan indra manusia, lalu penyimpulan secara logis sebagai suatu konsepsi. Sehingga
dengan ruh instrument jasad (anggota badan)dapat diperintahkan yang akhirnya akan membentuk sikap /
pola prilaku (Insan Kamil).Paradigma tentang konsep pendidikan Islam memang sudah berkembang luas
sejak dulu. Dalam pendidikan Islam pastinya kita sudah mengenal tiga konsep dasar pendidikan Islam,
yaitu; Tarbiyah, Ta’lim, dan Ta’dib. Namun dari ketiga konsep dasar tersebut memiliki titik tekan yang
berbeda. Ketiga konsep dasar mempunyai peran masing-masing dalam proses pendidikan Islam.
5
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin
َّ َِض لَ ُه َما َجنَا َح الذُّ ِل ِمن
Humaid (Imam Masjidil Haram) 24. الر ْح َم ِة ْ َوا ْخف
(Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan) Asal dari ungkapan ini
diambil dari perilaku burung jika ingin memeluk anaknya untuk mengasuh dan mengasihinya maka ia
akan merendahkan sayapnya. Seakan-akan Allah berfirman kepada seorang anak “peliharalah kedua
orang tuamu dengan mendekatkan dirimu dan tunduklah pada mereka
Arti: Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan
dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat itu adalah benar
(akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah tentang terjadinya kiamat
itu benar-benar dalam kesesatan yang jauh.
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia 18. Orang-orang yang tidak percaya akan
datangnya hari Kiamat itu meminta agar hari Kiamat disegerakan, karena mereka tidak percaya dengan
hari Perhitungan, balasan baik dan siksa, sementara orang-orang yang beriman kepada Allah merasa takut
kepadanya karena mereka tidak mengerti apa yang akan terjadi pada mereka setelah hari itu. Mereka
meyakini dengan seyakin-yakinnya bahwa hari Kiamat itu benar adanya, tidak ada keraguan sedikitpun
padanya. Dan orang-orang yang membantah tentang hari Kiamat dan meragukan kedatangannya sungguh
berada dalam kesesatan yang jauh dari kebenaran.
a. Menanamkan iman dan ketakwaan kepada Allah Ta‟ala sebagai Khalik (pencipta).
b. Menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sebagai suri teladan
dalam kehidupan.
c. Menanamkan kecintaan untuk senantiasa mencintai Islam dan mengamalkan semua aturan yang
ada di dalamnya dengan penuh ketundukan.
d. Agar siswa atau peserta didik mampu memahami ajaran Islam, termasuk mampu membaca Al-
Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan panduan ilmu tajwid.
e. Agar siswa mampu mengamalkan dan menghafal Al-Qur’an dengan baik dalam rangka menjaga
kemurnian Al-Qur’an itu sendiri.
f. Agar siswa mempunyai suatu kemampuan untuk menerjemah perkata ayat-ayat Al-Qur’an,
memahami kandungannya serta dapat mengamalkannya dalam kesehariannya.
g. Agar siswa senantiasa memiliki kebiasaan berinteraksi dengan Al-Qur’an, baik dengan membaca,
menghafal, mendengarkan, menerjemah, mempelajari kandungannya atau mengamalkan semua
aturan-aturan yang terdapat di dalamnya.
h. Menanamkan karakter-karakter yang baik dan mulia dalam diri peserta didik, seperti karakter
ketekunan, kejujuran, istiqamah, rasa tanggung jawab, solidaritas dan lainnya.
6
Quran Surat An-Nahl Ayat 90 ۞ ظ ُك ْم ُ شآءِ هو ْٱل ُمنك ِهر هو ْٱلبه ْغ ِى ۚ يه ِع
ع ِن ْٱل هف ْح ه
ئ ذِى ْٱل ُقرْ به َٰى هويه ْن هه َٰى ه ِ ْ ِإن ٱّلله يهأْ ُم ُر بِ ْٱلعه ْد ِل هو
ٱْل ْح َٰ ه
ِ ٓس ِن هو ِإيتها
لهعهلكُ ْم تهذهك ُرونهTerjemah Arti: Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.
Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr.
ِ ْ إِن للاه يهأْ ُم ُر بِالْعهدْ ِل هو
Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah 90. اْلحْسَٰ ِن
(Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan) Makna ( )العدلyakni berlaku
adil kepada semua orang tanpa condong kepada sebagiannya kecuali dengan alasan yang mewajibkan itu.
Dan termasuk dari perbuatan adil adalah bersikap pertengahan antara sikap berlebih-lebihan dan kelalaian.
Dan makna ( )اْلحسانyakni melakukan sesuatu diluar kewajiban yang dituntut atasnya, seperti bersedekah
dan segala perbuatan yang tidak diwajibkan Allah namun berpahala jika dilakukan.
ع ِن ٱلْ ُمنك ِهر هوٱلْ َٰ هح ِفظُونه ِل ُحدُو ِد ٱّللِ ۗ هوبهش ِِر ٱلْ ُمؤْ ِمنِينه َٰ ٱلر ِكعُونه
ٱلس ِجدُونه ٱلْ هءا ِم ُرونه بِٱلْ همعْ ُروفِ هوٱلناهُونه ه ٓ َٰ ٱلتٓئِبُونه ٱلْ َٰعبدُونه ٱلْ َٰ هح ِمدُونه
َٰ ٱلسئِحُونه َٰ
ِه
Arab-Latin: Attā`ibụnal-'ābidụnal-ḥāmidụnas-sā`iḥụnar-rāki'ụnas-sājidụnal-āmirụna bil-ma'rụfi wan-
nāhụna 'anil-mungkari wal-ḥāfiẓụna liḥudụdillāh, wa basysyiril-mu`minīn Terjemah Arti: Mereka itu
adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud,
yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah.
Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr.
Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah112. ( التٓئِبُونهMereka itu
adalah orang-orang yang bertaubat) Mereka adalah orang-orang yang kembali kepada ketaatan kepada
Allah dari perbuatan yang menyelisihi ketaatan kepada-Nya. (الْ َٰع ِبدُونهyang beribadat) Mereka adalah orang-
orang yang menegakkan ibadah yang diperintahkan mereka dengan keikhlasan. (الْحَٰ ِمدُونهyang memuji)
Yakni orang-orang yang memuji Allah dalam keadaan susah maupun senang. (الس ِئحُونهyang ٓ melawat)
Terdapat pendapat mengatakan, mereka adalah orang-orang yang berpuasa. Pendapat lain mengatakan
mereka adalah orang-orang yang berjihad. (الر ِكعُونه الس ِجدُونهyang ruku’, yang sujud) Ykni orang-orang yang
mendirikan shalat. ِاْل ِم ُرونه ِبالْ هم ْع ُروف
َٰ ْ (yang menyuruh berbuat ma’ruf) Yakni perbuatan baik sesuai syariat.
ْ
ع ِن ال ُمنك ِهر( هوالناهُونه هdan mencegah berbuat munkar) Yakni perbuatan yang dilarang dalam syariat. هوالْحَٰ ِفظُونه
ِ ( ۗ ِل ُحدُو ِد للاdan yang memelihara hukum-hukum Allah) Yakni orang-orang yang senantiasa menjaga
7
syariat-syariat Allah yang Dia turunkan dalam kitab-kitab-Nya atau melalui lisan para Rasul-Nya. هوبه ِش ِر
(الْ ُمؤْ ِمنِينهDan berilah kabar gambira pada orang-orang mukmin itu) Yakni orang-orang yang memiliki
sifiat-sifat yang telah disebutkan. Mereka diberi kabar gembira berupa kebaikan-kebaikan di sisi Allah
bagi mereka. Ibnu Abbas berkata: barangsiapa yang meninggal dalam Sembilan keadaan ini maka ia telah
mati di jalan Allah.
1. Fakta; adalah segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama namaobjek, peristiwa
sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya.
Contoh: dalam mata pelajaran Sejarah: Peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan pembentukan
Pemerintahan Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran Indonesia.
2. Konsep; adalah segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil
pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti /isi dan sebagainya. Contoh:
penyimpangan sosial adalah suatu pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat (Horton
& Hunt 1987: 191), dsb.
3. Prinsip; adalah berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting,meliputi dalil, rumus,
adagium, postulat, paradigma, teorema, serta hubungan antarkonsep yang menggambarkan implikasi
sebab akibat. Contoh: Perilaku menyimpang timbul karena tidak adanya nilai atau norma yang dapat
ditaati secara teguh, diterima secara luas, dan mampu mengikat serta mengendalikan masyarakat (Emile
Durkhaim, 1897), dsb.
4. Prosedur; merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan
kronologi suatu sistem. Contoh: praktik penelitian sosial, dsb.
5. Sikap atau Nilai; merupakan hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-
menolong, semangat dan minat belajar, dan bekerja, dsb. Contoh: aplikasi sosiologi dalam kehidupan
sehari-hari dalam bentuk sikap toleransi dalam menghadapi fenomena sosial yang bervariasi.
8
Salah satu surah yang di dalamnya terdapat beberapa ayat mengenai materi pendidikan yaitu
Qs. Lukman : 12-19. Berikut tafsiran mengenai ayat-ayat tersebut
) هوإِذْ قها هل لُقْ هما ُن ْلبْنِ ِه هوه هُو يه ِعظُهُ يها بُنهي١٢( غنِي هحمِيد ِ ِ ْهولهقهدْ آتهيْنها لُقْ همانه الْحِ ْك همةه أه ِن ا ْشكُر
ّلل هو هم ْن يه ْشكُرْ فهإِن هما يه ْشكُ ُر ِلنهفْ ِس ِه هو هم ْن هكف ههر فهإِن ّللاه ه
)١٣( اّلل ِإن ال ِشرْ كه لهظُلْم عهظِ يم ِ ْل تُ ْش ِركْ ِب
12. Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, "Bersyukurlah kepada Allah! Dan
barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan
barang siapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji.”
13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya,
"Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
Ayat 14-15: Pentingnya seorang bapak memperhatikan pendidikan anaknya, bagaimana mendidik anak
secara Islami, dan perintah menaati kedua orang tua selama isinya bukan maksiat kepada Allah
Subhaanahu wa Ta'aala.
على أه ْن ) هوإِ ْن هجاههدهاكه ه١٤( ير ُ صِ عا همي ِْن أه ِن ا ْشكُرْ لِي هول هِوا ِلدهيْكه إِلهي الْ هم
صالُهُ فِي ه
علهى هوهْن هوفِ هسانه بِ هوا ِلدهيْ ِه هح هملهتْهُ أُ ُّمهُ هو ْهنًا ههو هوصيْنها اْلنْ ه
ُ ه ُ ْ ُ ُ ُ ُ ُ ه ُ ه
هاب إِلي ثم إِلي همرْ ِجعُك ْم فهأنهبِئك ْم بِ هما كنت ْم تعْ هملونه ه ْ
سبِي هل همن أن ه ً ْ ُّ
صاحِ بْ ُه هما فِي الدنيها همعْ ُروفا هواتبِ ْع ه ُ ْ
ْس لكه بِ ِه عِلم فهال تطِ عْ ُه هما هو ه ه ه
تُ ْش ِركه بِي هما لي ه
(١٥)
14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.
15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak
mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di
dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat
kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Ayat 16-19: Penjelasan tentang luasnya ilmu Allah Subhaanahu wa Ta'aala, pentingnya menanamkan
rasa muraqabah (merasa diawasi Allah Subhaanahu wa Ta'aala) ke dalam diri anak, pentingnya
mengajarkan anak akhlak yang mulia dan mengingatkan kepadanya agar menjauhi akhak tercela.
9
Terjemah Surat Luqman Ayat 16-19
16. (Luqman berkata), "Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan
berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya balasan. Sesungguhnya
Allah Mahahalus lagi Mahateliti.
17. Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang ma’ruf dan cegahlah
(mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang
demikian itu termasuk perkara yang penting.
18. Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di
bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan
diri.
19. Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara
ialah suara keledai.
Tanpa evaluasi, kita tidak bisa mengetahui seberapa jauh keberhasilan siswa, dan tanpa evaluasi pula kita
tidak akan ada perubahan menjadi lebih baik. Jadi secara umum evaluasi adalah suatu proses sistemik
umtuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program.
Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai
hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data
kualitatif atau kuantitatif sesuai dengan standar tertentu. Hasilnya diperlukan untuk membuat berbagai
putusan dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
Salah satu surah yang di dalamnya terdapat beberapa ayat mengenai evaluasi pendidikan yaitu
Qs. Al-Baqarah : 31-32 dan Qs. An-Naml : 27 Berikut tafsiran mengenai ayat-ayat tersebut
س هلكه قها هل إِنِي ض هخلِيفهةً هقالُوا أهته ْجعه ُل فِي هها هم ْن يُ ْف ِسدُ فِي هها هويه ْس ِفكُ ال ِد هما هء هونه ْح ُن نُ ه
ُ سبِ ُح بِ هح ْمدِكه هو ُن هق ِد ِ ْهوإِذْ هقا هل هربُّكه لِلْ همالئِ هك ِة إِنِي هجاعِل فِي األر
)قهالُوا سُبْ هحانهكه٣١( صا ِدقِينه علهى الْ همالئِ هك ِة فهقها هل أهنْبِئُونِي بِأ ه ْس هماءِ ههؤُْلءِ إِ ْن كُنْتُ ْم ه ض ُه ْم هع هر ه ) هو ه٣٠( أه ْعله ُم هما ْل تهعْله ُمونه
عل هم آد ههم األ ْس هما هء كُل هها ثُم ه
ت
ِ اوا ْب الس هم هغي ه )قها هل يها آده ُم أهنْ ِبئْ ُه ْم ِبأ ه ْس همائِ ِه ْم فهلهما أهنْبهأههُ ْم ِبأ ه ْس همائِ ِه ْم قها هل أهله ْم أهقُلْ لهكُ ْم ِإنِي أه ْعله ُم ه٣٢( عل ْمتهنها ِإنكه أهنْته الْ هعلِي ُم الْ هحكِي ُم
ْل عِلْ هم لهنها ِإْل هما ه
ْ
) ٣٣( ض هوأ ْعل ُم هما تُبْدُونه هو هما كُنْتُ ْم تهكتُ ُمونهه ه ِ ْهواألر
10
Terjemah Surat Al-Baqarah Ayat 30-33
30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak
dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia
berfirman, "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada
para malaikat seraya berfirman, "Sebutkanlah kepada-Ku nama (semua) benda ini jika kamu yang benar!"
32. Mereka menjawab, "Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau
ajarkan kepada kami. Sungguh Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana[."
33. Allah berfirman, "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu." Setelah dia (Adam)
menyebutkan nama-namanya, Allah berfirman: "Bukankah sudah Aku katakan kepadamu, bahwa Aku
mengetahui rahasia langit dan bumi dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu
sembunyikan?"
طا ُن ُون ّللاِ هوزه ينه له ُه ُم الشيْ ه إِنِي هو هجدْتُ ا ْم هرأهةً ته ْم ِلكُ ُه ْم هوأُوتِيهتْ م ِْن كُ ِل ه
ِ ) هو هجدْتُ هها هوقه ْو هم هها يه ْس ُجدُونه لِلش ْم ِس ِم ْن د٢٣( ش ْيء هوله هها عهرْ ش عهظِ يم
ض هو هي ْعله ُم هما تُ ْخفُونه هو هما تُ ْع ِلنُونه ِ ْت هواألر ّلل الذِي يُ ْخ ِر ُج الْخهبْ هء فِي الس هم ه
ِ اوا ِ ِ )أهْل هي ْس ُجدُوا٢٤( ع ِن الس ِبي ِل فه ُه ْم ْل هي ْهتهدُونه صدهُ ْم ه أه ْع هماله ُه ْم فه ه
ْ ْ
)اذْههبْ بِ ِكتهابِي ههذها فهأهل ِق ِه إِلهيْ ِه ْم ثُم ت ههول ه٢٧( صدهقْته أه ْم كُنْته مِنه الكها ِذبِينه
عنْ ُه ْم سنهنْظُ ُر أه ه ْ ْ
)قها هل ه٢٦( )ّللاُ ْل إِلههه إِْل ه هُو هربُّ العهرْ ِش العهظِ ِيم٢٥(
ه
٢٨( فهانظرْ هماذا يهرْ ِجعُونه ُ ْ
23. Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala
sesuatu serta memiliki singgasana yang besar.
24. Aku (burung Hud-hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan setan
telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan (buruk) mereka, sehingga menghalangi
mereka dari jalan (Allah), maka mereka tidak mendapat petunjuk,
25. mereka (juga) tidak menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi
dan yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan yang kamu nyatakan.
26. Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia[33], Tuhan yang mempunyai 'Arsy yang
agung.”
27. Dia (Sulaiman) berkata, "Akan kami lihat, apa kamu benar, atau termasuk yang berdusta.
28. Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka, kemudian berpalinglah dari
mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan."
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tafsir: menjelaskan makna ayat yang kadang- kadang dengan panjang lebar, lengkap dengan
penjelasan hukum- hukum dan hikmah yang dapat diambil dari ayat itu, sering kali disertai dengan
kesimpulan kandungan ayat-ayat tersebut. Berikut salah satu tafsiran dalam tiap sub topik :
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin
َّ َِض لَ ُه َما َجنَا َح الذُّ ِل ِمن
Humaid (Imam Masjidil Haram) 24. الر ْح َم ِة ْ َوا ْخف
(Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan) Asal dari ungkapan ini
diambil dari perilaku burung jika ingin memeluk anaknya untuk mengasuh dan mengasihinya maka ia
akan merendahkan sayapnya. Seakan-akan Allah berfirman kepada seorang anak “peliharalah kedua
orang tuamu dengan mendekatkan dirimu dan tunduklah pada mereka
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr.
ِ ْ إِن للاه يهأْ ُم ُر بِالْعهدْ ِل هو
Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah 90. اْلحْسَٰ ِن
(Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan) Makna ( )العدلyakni berlaku
adil kepada semua orang tanpa condong kepada sebagiannya kecuali dengan alasan yang mewajibkan itu.
Dan termasuk dari perbuatan adil adalah bersikap pertengahan antara sikap berlebih-lebihan dan kelalaian.
Dan makna ( )اْلحسانyakni melakukan sesuatu diluar kewajiban yang dituntut atasnya, seperti bersedekah
dan segala perbuatan yang tidak diwajibkan Allah namun berpahala jika dilakukan.
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr.
Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah112. ( التٓئِبُونهMereka itu
adalah orang-orang yang bertaubat) Mereka adalah orang-orang yang kembali kepada ketaatan kepada
Allah dari perbuatan yang menyelisihi ketaatan kepada-Nya. (الْ َٰعبِدُونهyang beribadat) Mereka adalah orang-
orang yang menegakkan ibadah yang diperintahkan mereka dengan keikhlasan. (الْحَٰ ِمدُونهyang memuji)
Yakni orang-orang yang memuji Allah dalam keadaan susah maupun senang. (السئِحُونهyang ٓ melawat)
Terdapat pendapat mengatakan, mereka adalah orang-orang yang berpuasa. Pendapat lain mengatakan
mereka adalah orang-orang yang berjihad. (الر ِكعُونه الس ِجدُونهyang ruku’, yang sujud) Ykni orang-orang yang
mendirikan shalat. ِاْل ِم ُرونه بِالْ همعْ ُروف
َٰ ْ (yang menyuruh berbuat ma’ruf) Yakni perbuatan baik sesuai syariat.
ع ِن الْ ُمنك ِهر
( هوالناهُونه هdan mencegah berbuat munkar) Yakni perbuatan yang dilarang dalam syariat. هوالْحَٰ ِفظُونه
ِ ( ۗ ِل ُحدُو ِد للاdan yang memelihara hukum-hukum Allah) Yakni orang-orang yang senantiasa menjaga
12
4. Menafsirkan Ayat-Ayat Tentang Materi Pendidikan
Ayat 14-15: Pentingnya seorang bapak memperhatikan pendidikan anaknya, bagaimana mendidik anak
secara Islami, dan perintah menaati kedua orang tua selama isinya bukan maksiat kepada Allah
Subhaanahu wa Ta'aala.
Ayat 16-19: Penjelasan tentang luasnya ilmu Allah Subhaanahu wa Ta'aala, pentingnya menanamkan
rasa muraqabah (merasa diawasi Allah Subhaanahu wa Ta'aala) ke dalam diri anak, pentingnya
mengajarkan anak akhlak yang mulia dan mengingatkan kepadanya agar menjauhi akhak tercela.
13
Daftar Pustaka
https://contohmakalah4.blogspot.com/2012/06/makalah-tafsir-al-qur.html
https://readwansyah.wordpress.com/evaluasi-pendidikan/
https://info-makalah.blogspot.com/2010/05/materi-pendidikan-pembelajaran.html
https://lisansonex.blogspot.com/2013/10/makalah-ilmu-tafsir-al-quran.html
Mardan, Sebuah Pengantar Memahami Al-Qur’an Secara Utuh, ( Jakarta: Pustaka Mapan ), 2009.
Mahmud, Ali. 2006. Metodologi Tafsir. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada)
Badrun, Drs. Ahmad, Pengantar Ilmu Sastra (Teori Sastra), Usaha Nasional-Surabaya, Tahun Akademik
2009 / 2010.
14
15
16