Anda di halaman 1dari 14

CIRI-CIRI DAN CARA

BERFIKIR ASWAJA
‫أهل السنة والجماعة‬
)‫(خصائصها و طرق فكرها‬
oleh‫و‬
hm. barzan ahmadi
CIRI-CIRI ASWAJA
Ada tiga ciri utama Ahlus Sunnah Wal Jamaah.

PERTAMA, mereka adalah kelompok mayoritas pada


setiap masa. Hal ini didasarkan kepada pernya taan-pernyataan
Rasulullah saw. tentang as sawadul a’zham dan al-jama’ah.

KEDUA, mereka berpegang teguh kepada ajaran


Rasulullah saw. dan para sahabatnya (ma ana ‘alihi wa ashabi).
KETIGA, mereka tidak mengkafirkan orang Islam karena sebuah
dosa. Imam al-Thabarani meriwayatkan sebuah hadis,

‫عل َيْ ِه‬


َ ‫على َما اَنَا‬ َ ‫َان‬
َ ‫ال َم ْن ك‬ َ ْ ‫الله؟ ومن اَل ّـ َّ َسواِداَأل‬
ُ ‫ع ِظم َق‬ ِ ‫ يَا َر ُس ْو َل‬: ‫َقال ُْوا‬
‫حا ِب َي َم ْن ل َْم يُ َم ِار ِفى ِديْ ِنالله ومن ل َْم يُك َ ِف ْر ا َ َح ًدا ِم ْن ا َ ْه ِل التَ ْو ِحي ِد ِب َدن ْ ٍب‬ َ ‫َوا َ ْص‬
“Wahai Rasulullah, siapakah sawadul a’zham itu?” Rasulullah saw. berkata, “Orang yang berpegang ‫غ ِف َر ل َُه‬
ُ
kepada apa yang aku dan sahabatku pegang, orang yang tidak berdebat dalam agama Allah, tidak
mengkafirkan seorang pun ahli tauhid karena dosa yang masih bisa diampuni” (HR. at-Thabrani dalam al-
Mu’jam al-Kabir).

SAAT INI, kelompok umat Islam yang sesuai dengan tiga kriteria di
atas hanya orang-orang yang mengikuti Imam Abul Hasan al-Asy’ari dan Abu
Mansur al-Maturidi. Baik dari segi jumlah ulama maupun umat yng mengikuti
mereka. Asy’ariyah dan Maturidiyah adalah golongan umat Islam yang
mayoritas.
CARA BERFIKIR ASWAJA
Ada tiga ciri utama ajaran Ahlussunnah wal Jamaah atau kita sebut
dengan Aswaja yang selalu diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya
:

PERTAMA, at-tawassuth atau sikap tengah tengah,


sedang - sedang, tidak ekstrim kiri ataupun ekstrim kanan. Ini
disarikan dari firman Allah SWT :
ُ ‫الر ُس‬
‫ول َعل َيْك ُْم‬ َّ ‫ُون‬ َ ‫َوك َ َذلِ َك َج َعلْنَاك ُْم أ ُ َّم ًة َو َسطا ً لِ ّتَك ُونُوا ْ ُش َه َداء‬
َ ‫عل َى الن ّ َِاس َويَك‬
ً ‫َش ِهيدا‬
“Dan demikianlah kami jadikan kamu sekalian (umat Islam) umat pertengahan (adil dan pilihan) agar
kamu menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) manusia umumnya dan supaya Allah
SWT menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) kamu sekalian.” (QS al-Baqarah: 143).
TAMBAHAN PENJELASAN
TAWASUTH (Jalan Tengah) Yaitu sikap pema haman
dan pemikiran dengan mengambil Jalan Tengah, yang tidak
condong kepada ekstrem kanan ( Kelompok yang berkedok
agama) maupun kelompok ekstrem kiri( kelompok komunis).
Tawasuth ini juga bisa didefinisikan sebagai sikap moderat
yang berpijak pada prinsip keadilan serta berusaha
menghindari segala bentuk pendekatan dengan tatharruf
( ekstrim, keras).
KEDUA, at-Tawazun atau seimbang dalam segala hal,
termasuk dalam penggunaan dalil ‘aqli (dalil yang ber sumber dari
akal pikiran rasional) dan dalil naqli (bersum ber dari Alquran dan
Hadis). Firman Allah SWT

‫اس‬ُ َ ّ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫م‬


َ ‫و‬
ْ ‫ق‬
ُ َ ‫ي‬ِ ‫ل‬ ‫ان‬
َ ‫ز‬
َ ْ ‫ي‬ ِ
‫ْم‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬
َ ‫اب‬
َ َ ‫ت‬ ِ
‫ك‬ ْ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫م‬
ُ ‫ه‬
ُ ‫ع‬
َ ‫م‬
َ ‫ا‬َ ‫ن‬ْ ‫ل‬ ‫ز‬
َ ْ ‫ن‬َ ‫ا‬ ‫و‬
َ ِ
‫ات‬َ ‫ن‬ّ ‫ي‬
ِ َ ‫ْب‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ب‬
ِ ‫ا‬َ ‫ن‬ْ ‫ل‬‫س‬ َ ‫ر‬
ْ َ ‫ا‬ ‫د‬
ْ ‫ق‬
َ َ ‫ل‬
‫ط‬.ِ ‫ِبال ْ ِق ْس‬
Sunguh kami telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa bukti
kebenaran yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka al-kitab dan
neraca (penimbang keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.
(QS alHadid: 25)
PENJELASAN TAMBAHAN

TAWAZUN artinya seimbang, yaitu Sikap seimbang Dalam


berkhidmah demi terciptanya keserasian hubungan antara sesama
umat manusia dan antara manusia dengan Allah SWT.
Dalam bahasa sederhana, kita sering menyebutnya sebagai hubungan
vertikal dan horizontal. Maksud vertikal adalah hubungan kita
dengan tuhan (Allah). Sedangkan maksud horizontal adalah
hubungan kita dengan manusia. Sebagai warga NU, kita dituntut
untuk seimbang dalam menjalani hubungan, entah hubungan dengan
tuhan maupun dengan manusia. Jadi kita tidak boleh mengabaikan
salah satunya.
Contoh Tawazun : Tidak benar jika Kita selalu beribadah pagi
siang malam tak henti henti, tetapi dengan tetangga sendiri acuh dan
tidak mau menyapa jika bertemu. Dan tidak benar juga sebaliknya,
dengan tetangga kita ramah, dermawan dan baik hati, tetapi tidak
pernah beribadah.

Kesimpulannya, kita sebagai warga NU harus memiliki sikap


Tawazun (Seimbang), yaitu keseimbangan ber hubugan dengan
tuhan dan manusia. Dan keseimba ngan mencari akhirat dan dunia.
KETIGA, al-i’tidal atau tegak lurus. Dalam AlQur’an
Allah SWT berfirman,

‫آن َق ْو ٍم َعل َى ا َ ْن‬


ُ َ ‫َشن‬ ‫ج ِر َمنَّك ُْم‬ َ ‫اميْ َن لِل ّ َ ِه ُش َه َد‬
ْ َ‫ َوال َ ي‬،‫اء ِبال ْ ِق ْس ِط‬ َ ‫يَآاَيُّ َها ال ّ َ ِذيْ َن‬
ِ ‫آمن ُ ْوا ك ُْون ُ ْوا َق ّ َو‬
: ‫ُون (المائدة‬ َ ‫تع َمل‬
ْ ‫ب لِلتَّ ْق َوى َواتَّ ُق ْوا الله اِ َّن الله َخ ِبيْ ٌر ِب َما‬ ُ ‫ اِ ْع ِدل ُْوا ُه َو ا َ ْق َر‬، ‫الَتَ ْع ِدل ُْوا‬

“Wahai orang-orang yang beriman hendaklah kamu sekalian menjadi orang-orang yang tegak
membela (kebenaran) karena Allah menjadi saksi (pengukur kebenaran) yang adil. Dan
janganlah kebencian kamu pada suatu kaum menjadikan kamu berlaku tidak adil. Berbuat
adillah karena keadilan itu lebih mendekatkan pada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah,
karena sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”(QS al-Maidah: 8 )
PENJELASAN TAMBAHAN

I‘TIDAL artinya tegak lurus, yaitu Sikap tegak dalam arti tidak
condong pada kepentingan di luar Nahdlatul Ulama dan umat. Lurus
dalam arti semata-mata berjuang demi kepentingan NU dan umat.
Sikap ini pada intinya memiliki arti menjunjung tinggi keharusan
berlaku adil dan lurus di tengah-tengah kehidupan bersama.

Kesimpulannya, Nahdlatul Ulama dengan sikap dasar ini akan selalu


menjadi kelompok panutan yang bersikap dan bertindak lurus dan
selalu bersifat membangun serta menghindari segala bentuk
pendekatan yang condong pada faham-faham ekstrim.
KEEMPAT, at Tasamuh atau toleransi. Yakni menghargai
perbedaan serta menghormati orang yang memiliki prinsip hidup yang
tidak sama. Namun, bukan berarti mengakui atau membenarkan
keyakinan yang berbeda tersebut dalam meneguhkan apa yang
diyakini. Firman Allah SWT,

ْ َ‫َف ُق ْول َا ل َٗه َق ْول ًا ل َّ ِيّنًا ل َّ َعل َّ ٗه يَتَ َذك َّ ُر ا َ ْو ي‬


‫خ ٰشى‬
“Maka berbicaralah kamu berdua (Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS)
kepadanya (Fir’aun) dengan kata-kata yang lemah lembut dan mudah-mudahan ia
ingat dan takut.” (QS. Thaha: 44)
PENJELASAN TAMBAHAN

TASAMUH artinya toleran, maksudnya adalah bahwa warga NU toleran


terhadap perbedaan pandangan dalam masalah agama budaya dan adat istiadat.

Kesimpulannya Tasamuh adalah sikap toleran terhadap perbedaan pandangan baik


dalam masalah keagamaan, terutama hal-hal yang bersifat furu' atau menjadi
masalah khilafiyah, serta dalam masalah kemasyarakatan dan kebudayaan.

Contoh : Menghargai agama lain yang di terapkan di Bali. Mereka saling


menghargai dalam permasalahan lingkup agama dan budaya. Jika umat Hindu
merayakan Nyepi, umat Muslim disana juga menghargai dengan cara tidak keluar
dari rumah.
TUGAS MAHASISWA
Baca dan fahami materi ke tiga ini, kemudian jawablah pertanyan berikut ini
1) Buktikan bahwa Ahlus sunnah wal jama’ah adalah kelompak
mayoritas / banyak pengikutnya ( as sawadul a’dhom )
2) Tulis satu contoh saja bahwa Ahlus sunnah wal jama’ah
mengikuti apa yang datangnya dari sahabat Nabi SAW
3) Ada tiga ciri utama ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah
sebagaimana yang dianut oleh NU yaitu at-tawassuth, at-
Tawazun , dan al-i’tidal. Tulis satu contoh yang anda alami /
anda ketahui dalam kehidupan bermasyarakat dari tiga ciri tsb.
 KIRIM JAWABAN ANDA PADA FILE / E LEARNING
 MAHASISWA DIBERI WKTU 8 HARI UNTUK MENGIRIM
JAWABANNYA
‫كرا‬ ‫ش‬
‫ج‬
hm.barzan ahmadi

‫ال‬ ‫ز‬
‫ي‬

!!
ON G
G K
L AN
EK A
R S
AT O
M

Anda mungkin juga menyukai