ANALISIS DATA
1
)الورع = أي التحرز عن احلرام (يف حااللتعلم
untuk memelihara diri dari suatu hal yang haram pada waktu menuntut
menghindari diri dari sesuatu yang haram atau lebih bersikap hati-hati
para sufi, jika ada seseorang mendekati segala sesuatu yang bersifat
subhat maka dari itu ia terjerumus dalam suatu hal yang haram dan
dosa. Wara’ dalam arti lain adalah menghindari sesuatu hal yang
atau tidak bermanfaat. Wara’ inipun berlaku pada semua aktivitas yang
1
Syaikh Ibrahim Ibnu Ismail, Ta’limul…, h. 79.
30
31
manusia.
sesuatu yang bersifat penting saja. Ini dilakukan oleh para Nabi,
shaleh.
menjadi tentram.
yang wara’.
ض َعلَْي ِه ِ ٍ ِ ٍِ ِ
ُ بَ ْل يُ ْفتَ َر,ب ُك ِّل ع ْل ٍمُ َض َعلَى ُك ِّل ُم ْسلم َوُم ْسل َمة طَل ُ ا ْعلَ ْم ِِبَنَّهُ الَ يُ ْفتَ َر
ُ ض ُل الْ َع َم ِل ِح ْف ْ ض ُل الْعِْل ِم ِع ْل ُم ْ ب ِع ْل ِم
3 ِ
.احلَال ْ ظ َ ْاحلَ ِال َواَف ُ احلَ ِال َك َما يُ َق
َ ْ أَف:ال ُ َطَل
Menurut Syaikh Az-Zarnuji kewajiban menuntut ilmu tidak hanya
menuntut ilmu tidak untuk sembarang ilmu, tapi hanya terbatas pada
usaha yang dilakukan oleh sesorang untuk merubah tingkah laku dan
ضةُ َعلَى ُك ِّل ُم ْسلِ ٍم ِ َ طَل:ال رسو ُل اﷲِ صلّى اﷲُ علَي ِه وسلَّم
َ ْب اْلع ْل ِم فَ ِري
ُ ْ ََ َْ َ ْ ُ َ َ َق
4 ٍ ِ
.سل َمة
ْ َوُم
Menurut Syaikh Az-Zarnuji berpendapat yang mana
ilmu itu wajib hukumnya bagi seorang muslim baik itu laki-laki
3
Syaikh Ibrahim Ibnu Ismail, Ta’limul…, h. 11.
4
Ibid…, h. 11.
33
itu disertai dengan amal. Menuntut ilmu dapat disebut pula dengan
sebagainya.7
7
Teungku M.Hasbi Ash Shieddieqy, Al-Islam, (Semarang: Pustaka Rizq Putra, 2001),Cet. II,
h. 611.
8
Yusuf Al-Qardhawi, Metode dan Etika Pengembangan Ilmu Perspektif Sunnah,
(Bandung: Rosda, 1989), h. 187.
9
Djamaluddin Darwis, Dinamika…, h. 158.
35
10
Abdul Mujib, Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada
Media, 2006), h. 103.
11
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam I, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997),
Cet. I, h. 79.
36
tinggi.
didik, yaitu:14
12
Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 1999), h. 113.
13
Jalaluddin, Teologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Raja Grafindo, 2001), h. 128.
14
Muhaimin, Abdul Mujib, Pemikiran…, h. 182.
37
masalah ukhrawi.
aliran.
(abstrak) atau dari ilmu yang fardlu ‘ain menuju ilmu yang
fardhu kifayah.
dipelajari.
duniawi.
akhirat.
38
kedudukan.
15
Ibid, h. 82
39
namun tidak disukai oleh Allah karena tidak memiliki manfaat dan dapat
ilmunya akan lebih bermanfaat dan pada proses pembelajaran akan lebih
16
Jalaluddin, Teologi…, h. 126.
40
kekenyangan dan hal itu sangatlah tidak disukai oleh Allah swt.
ialah makan dan minum yang melampaui batas, hal itu merupakan
ِ ِ ِ
يل بْ ُن
ُ َخبَ َرََن إ ْْسَاع
ْ أ,ﷲ بْ ُن الْ ُمبَ َارك ْ أ,ص ٍر
ِ َخبَ َرََن َعْب ُد ا ْ َ َحدَّثَنَا ُس َويْ ُد بْ ُن ن.0832
َّ ٍ ِ ِ ِ صي وحبِيب بن ِ ِْ َ ح َّدثَِِن أَبو سلَمضة,اش
,ائي
ِّ َع ْن ََْي ََي بْن َجابر الط,صال ٍح َ ُ ْ ُ َ َ ُّ احل ْم َ ُ َ ٍ ََّعي
:ﷲ يَ ُق ْو ُلِ ت َر ُس ْو َل ا ِ َ َ ق,عن ِم ْق َد ِام ب ِن مع ِدي َك ِرب
ُ َْس ْع:ال َ َْ ْ َْ
17
Syaikh Ibrahim Ibnu Ismail, Ta’limul…, . 80.
18
M.Quraish Shihab, TAFSIR AL-MISBAH, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 87.
41
jika hal itu tidak dapat dilakukan maka isilah perut dengan sepertiga
berlebihan dalam segala hal salah satunya dalam hal makan dan
19
Muhammad Nashiruddin Al Albani, Shahih Sunan At-Tirmidzi (2), (Jakarta: Pustaka
Azzam, 2014), h. 853-854.
20
Ahmad Taufiq Abdurrahman, Shahih Sunan Ibnu Majah, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2007),
h. 167.
42
Allah dari pada lapar dan dahaga. Jadi, dari penjelasan hadits diatas
bersabda:
dalam makan, maka orang itu tidak akan memasuki kerajaan langit.
berikut:
hati.23
21
Moh. Zuhri.dkk, Terjemahan Ihya ‘Ulumiddin Jilid V, (Semarang: Asy Syifa, 1994), h. 203.
22
Ibid, h. 203.
43
hati akan terasa berat untutk berpikir dan lambat dalam menangkap
ketekunan dzikir.24
23
Ibid, h. 219.
24
Ibid, h. 221.
25
Ibid, h. 222.
44
Orang kenyang akan lupa kepada orang lapar dan lupa kepada
bencana niscaya ia lupa akan adzab akhirat. Artinya jika kita tidak
melaksanakn sesuatu hal itu kita tidak akan merasakan apa yang
banyak dan sesorang yang banyak minumnya pasti dia juga banyak
akan memutuskannya.
26
Ibid, h. 223.
27
Ibid, h. 224.
28
Ibid, h. 225.
45
mengunyahnya.
i. Ringan ongkos.31
pada dunia.
fakir miskin.32
29
Ibid, h. 226.
30
Ibid, h. 227.
31
Ibid, h. 230.
46
yatim dan fakir miskin, karena itu adalah ibadah yang akan
2.
33
يَتَ َحَّرَز َع ْن َكثْ َرِة الن َّْوِم
tidur dengan waktu yang terlalu lama, karena terlalu banyak tidur
adalah salah satu hal kegiatan yang membuang waktu dan bersifat tidak
(Q.S Ad-Dzariyat: 17-18)
32
Ibid, h. 231.
33
Syaikh Ibrahim Ibnu Ismail, Ta’limul…, h. 80.
47
waktu untuk belajar serta beribadah kepada Allah Swt. Karena, orang
yang taat tidak akan menjadikan waktunya terbuang sia-sia untuk hal
yang tidak bermanfaat, dan banyak tidur adalah suatu hal yang tidak
bermanfaat.34
terhindar dari banyak tidur. Karena, banyak makan pasti akan banyak
minum dan jika banyak minum maka pasti akan banyak tidur.
suka tidur biasanya adalah orang yang pemalas. Malas adalah sifat
seseorang malas dalam hal belajar maka ia akan menjad orang yang
sifat gejala dalam diri manusia yaitu gejala psikologi yang dapat dilihat
dalam bentuk sikap atau perbuatan. Jika sifat malas ini sudah tertanam
34
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Volume 13, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 331-334.
48
seseorang terpaksa belajar maka pelajaran itu tidak akan masuk dan ia
ilmu tersebut.
3.
36
يَتَ َحَّرَز َع ْن َكثْ َرِة الْ َكالَِم فِْي َما الَ يَْن َف ُع.
yang disukai nya maupun yang tidak disukainya. Banyak bicara juga
dengan berkata yang baik, jika dapat melakukan hal seperti itu, maka
35
Syaiful Bahri Djamarah, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 30.
36
Ibid, h. 31.
37
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Volume 10, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 546-548.
49
satu ibadah.
38 ِ
ت ََنَا َ َم ْن:صلَّى ﷲُ َعلَْيه َو َسلَّ َم
َ ص َم َ ال
َ ََوق
baiknya jika tidak terlalu perlu kita diam karena pembicaraan terdapat
38
Annisa Nurul Hasanah, Hadis-hadis Keutamaan Diam, https://googleweblight.com/i?u=
https://bincang syariah.com/khazanah/hadis-hadis-keutamaan-diam/&hl=id-ID, 2019, diakses 18
Februari 2020 Jam 14.30 WITA.
50
Al-Hakim, ia bertanya:
orang lain, sehingga ia merasa dirinya lebih pandai dari orang lain.
e. Pertengkaran.
perbuatan yang tercela dan tidak disukai serta dilarang oleh agama.
berkata keji, dan memaki seseorang ataupun apapun itu serta boleh
tercela dan dilarang karena itu didasari oleh sifat keji dan jahat.
52
h. Mengutuk (melaknat)
mengutuk orang lain ataupun benda dan itu adalah perbuatan yang
kepadamu”.
dan syirik dan jauh dari dzikir. Sesungguhnya dzikir jauh lebih
j. Bergurau
l. Menyiarkan rahasia.
m. Janji dusta
salahsatunya adalah berbicara sesuatu yang tidak penting, maka dari itu
sudah jelas baginya dan itu pula mendasari adab terhadap guru yang
daripada ilmu.
Selain itu, seperti yang sudah dijelaskan diatas salah satu bahaya
lidah adalah candaan atau gurauan, orang yang banyak bicaranya pasti
ia suka bercanda dan candaan itu mendatangkan tawa, jika tawa itu
berlebihan maka akan mematikan hati dan jika hati mati maka akan
sulit memahami suatu ilmu serta tidak akan memperoleh manfaat dari
lapar jika hati mati otomatis hati itu akan kasar dan tidak akan
4.
39
الس ْو ِق اِ ْن أ َْم َك َن
ُّ أَ ْن يَتَ َحَّرَز َع ْن اَ ْك ِل طَ َع ِام
Jika memungkinkan atau kalau bisa hindarilah makan makanan
pasar karena makanan pasar lebih mendekati najis dan kotor. Karena,
biasanya pasar identik dengan sembarang dan bau dalam artian tidak
bersih, jika ada seseorang yang melihat makanan itu dan ia tidak
dari itu jika seorang penuntut ilmu memakan makanan yang tidak
39
Syaikh Ibrahim Ibnu Ismail, Ta’limul…, h. 80.
55
dan jika hati rusak maka tidak akan menikmati kenikmatan ilmu yang
seperti orang yang pandai dan cerdas namun ia gila akan kehormatan.
najis).
40
Imam Al-Mundziri, Ringkasan Hadits Shahih Muslim, (Jakarta: Pustaka Amani, 2003), h.
735.
56
karena akan merusak hati dan hati yang rusak tidak akan menikmati
kenikmatan dari manfaat ilmu yang telah dikaji, maka dari itu Syaikh
41
لل ِ ي تَجنَّب ِمن اَه ِل الْ َفس ِاد و الْمع
ِ اصَي َو الت َّْع ِطْي
5. ََ َ َ ْ ْ َ َ َ
itu adalah suatu perilaku malas dan malas itu adalah suatu perbuatan
41
Ibid, h. 81.
57
orang yang suka berbuat kerusakan dan maksiat sedikit banyaknya kita
akan terpengaruh dan ikut berbuat maksiat dan berperilaku buruk yang
alam dikarenakan azab dari Allah akibat dari maksiat yang dilakukan
oleh manusia. Serta contoh orang yang menganggur adalah orang yang
tidak memiliki kegiatan yaitu orang yang malas. Jika kita berteman
dengan orang yang seperti itu maka tidak menutup kemungkinan kita
seseorang.
Maka dari itu seperti yang banyak orang bilang jika kita
berteman dengan orang penjual minyak wangi maka kita akan tercium
harum juga. Jadi, maksud dari poin no 5, salah satu bersikap wara’
bersama dengan orang yang benar dalam sikap, ucapan dan perbuatan.
Karena, jika seseorang tidak bisa menjadi seperti manusia yang agung
maka tirulah mereka, namun jika tidak juga bisa menirunya bergaullah
42
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 195.
43
M. Quraish Shihab, TAFSIR…, h. 280.
59
karena jika hati mati maka tidak akan dapat menikmati kenikmatan
44
Aliy As‟ad, Terjemah Ta’lim…, h. 91.
60
dihindari, karena makanan pasar jauh dari zikrillah, dan dekat dengan
najis serta berkah makanan tersebut sudah hilang, perkara ini pun dapat
hilang berkahnya bisa merusak organ seluruh tubuh terutama hati, dan
jika hati rusak maka tidak akan merasakan kenikmatan manfaat dari
suatu ilmu.
maksiat dan menganggur juga salah satu bersikap wara’ yang penting
seperti yang dituliskan oleh Bapak Abu Ahmadi dalam bukunya yang
45
Abu Ahmadi, Psikologi…, h. 195.
61
salah satunya adalah menghindari diri dari orang yang berbuat maksiat.
ditanamkan pada diri peserta didik agar mereka lebih mudah menyerap