Anda di halaman 1dari 30

BAB IV

ILMU PENGETAHUAN
Pengertian Ilmu Pengetahuan
Perintah Mencari Ilmu
Kedudukan Orang Berilmu
BAB IV
ILMU PENGETAHUAN

Pengertian Ilmu Pengetahuan


Perintah Mencari Ilmu
Kedudukan Orang Berilmu
A.Pengertian Ilmu Pengetahuan
• Dalam bahasa Indonesia terdapat empat istilah yang menyangkut ilmu, yakni;
ilmu, pengetahuan, ilmu pengetahuan, sains.
• Istilah ilmu pengetahuan adalah gabungan dua kata yang bermakna pengetahuan ilmiah.
• Istilah ilmu merupakan terjemahan dari bahasa inggris science berasal dari bahasa latin scientia
yang diturunkan dari kata scire,yang berarti mengetahui (to know) dan belajar (to learn),maka
ilmu dapat berarti usaha untuk mengetahui sesuatu yang bersifat empiris dengan cara tertentu.
Dengan demikian, ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan
berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang sistematis mengenai gejala kealaman dan kemasyarakatan untuk mecapai
kebenaran, pemahaman, memberikan penjelasan ataupun menerapkannya.
 Dilihat dari segi maknanya, pengertian ilmu menurut The Liang Gie
mengandung tiga hal yakni:
Pengetahuan, Aktivitas, Metode
 Sedangkan ilmu yang berarti proses, dimaksudkan bahwa ilmu tidak
bersifat final, artinya kebenaran suatu ilmu bersifat relatif.
 Ilmu itu sendiri berasal dari bahasa Arab (ilm) yang berarti
pengetahuan, merupakan lawan kata Jahl yang berarti ketidaktahuan
atau kebodohan.
Kata ‘ilm bisa disepadankan dengan kata lainnya,yaitu ma’rifah
(pengetahuan), hikmah (kebijaksanaan), dan syu’ur (perasaan)
Kriteria Ilmu
Kriteria sesuatu pengetahuan untuk dapat disebut sebagai ilmu adalah :
1. Memiliki obyek yang jelas
2. Memiliki metode tertentu
3. Disusun secara sistematis
4. Memiliki tujuan
 Dari empat syarat sesuatu disebut ilmu ini,dapat dikembangkan beberapa sifat dari ilmu
yang disebut dengan LOSADA,yakni :
• L = Logis (masuk akal)
• O = Obyektif (berdasar fakta)
• S = Sistematis (tersusun rapi)
• A = Andal(dapat dibuktikan kembali)
• D = Dirancang (didesain terlebih dahulu sebelum menyelidiki)
• A = Akumulatif(ilmu selalu bertambah dan berkembang)
Contoh DAFTAR ISI

PENGANTAR
BAGIAN I. SIFAT DAN CAKUPAN PSIKOLOGI
Bab 1. Apakah yang Disebut dengan Psikologi Itu?
Bab 2. Pendekatan-pendekatan Teoretik Psikologi
Bab 3. Psikologi Sebagai Ilmu

BAGIAN II. DASAR BIOLOGIS PERILAKU DAN


PENGALAMAN
Bab 4. Sistem Syaraf
Bab 5. Proses Penginderaan
Bab 6. Parapsikologi
Bab 7. Keadaan Kesadaran dan Ritme Tubuh
Bab 8. Perilaku Adiktif
Bab 9. Motivasi
Bab 10. Emosi
Bab 11. Pembelajaran dan Pengondisian
Bab 12. Aplikasi: Psikologi Kesehatan
• BAGIAN III. PSIKOLOGI KOGNITIF
• Bab 13. Atensi
• Bab 14. Pengenalan Pola
• Bab 15. Persepsi: Proses dan Teori
• Bab 16. Perkembangan
Kemampuan Perseptual
• Bab 17. Ingatan dan Lupa
• Bab 18. Bahasa dan Pikiran
• Bab 19. Perolehan Bahasa
• Bab 20. Problem Solving: Decision
Making dan Artificial Intelligence
• Bab 21. Aplikasi: Kognitif dan
Hukum
Abstrak Psikologi Islami
adalah cabang dari
psikologi yang
mengonsentrasikan
kajiannya pada ajaran
agama Islam.
Terbentuknya psikologi
agama yang lebih
mengarah kepada agama
Islam, hanya bagian dari
proyek rekonstruksi Islami
pada studi kejiwaan dan
bukan rekontruksi Islami
secara keseluruhannya.
Fenomena beragama
bukanlah satu-satunya
fenomena yang dipelajari
dan dikaji dalam ruang
lingkup psikologi.
Demikian pula adanya
dengan "psikologi Al-
Qur'an dan "psikologi
tasawuf." Keduanya
merupakan bagian dari
proyek rekonstruksi Islami
pada studi kejiwaaan
Klasifikasi Pengetahuan

1). Istilah pengetahuan menurut Mohammad Hatta , pengetahuan adalah pengalaman.


2). Penggolongan pengetahuan menurut Jujun S.Suriasumantri digolongkan dalam tiga golongan,yakni :
1. Pengetahuan tentang ‘Baik dan Buruk’ disebut Etika
2. Pengetahuan tentang ‘Indah dan Jelek’ disebut Estetika
3. Pengetahuan tentang ‘Benar dan Salah’ disebut Logika

3). Menurut Ensiklopedi Islam,pengetahuan dibedakan ke dalam dua jenis,yaitu :


1. Pengetahuan biasa
2. Pengetahuan ilmiah
• Pengetahuan biasa diperoleh dari keseluruhan bentuk upaya kemanusiaan(perasaan,pikiran,pengalaman,panca indra,
dan intuisi)untuk mengetahui sesuatu tanpa memperhatikan obyek.
• Pengetahuan ilmiah juga bentuk upaya kemanusiaan untuk mengetahui sesuatu,tetapi dengan memperhatikan obyek
yang ditelaah.
4). A.M Saefudin dalam bukunya ‘Desekularisasi Pemikiran Landasan Islamisasi’,
membagi pengetahuan dalam tiga kelompok,yakni :
1. Pengetahuan indrawi
2. Pengetahuan keilmuan
3. Pengetahuan falsafi

 Pengetahuan indrawi meliputi semua fenomena yang dapat dijangkau secara


langsung oleh panca indra
 Pengetahuan keilmuan meliputi semua fenomena yang dapat diteliti dengan
riset dan eksperimen
 Pengetahuan falsafi meliputi semua fenomena yang tak dapat diteliti,tapi dapat
dipikirkan

Tiga pembeda pengetahuan,yakni:


1. Apa obyeknya (ontologis)
2. Bagaimana cara mendapatkan pengetahuan tersebut (epistemologis)
3. Untuk apa pengetahuan itu dirumuskan (aksiologis)
• Ilmu secara umum menurut imam al-Ghazali terbagi menjadi menjadi
dua klasifikasi diantaranya: ilmu muamalah dan ilmu mukasyafah.
• Ilmu muamalah dikelompokkan menjadi ilmu fardhlu ‘ain dan ilmu
fardhlu kifayah.
Sedangkan ilmu fardhu 'ain itu terdiri dari ilmu syar'iyah saja.
Ilmu fardhlu kifayah itu ada yang syar’iah ada yang ilmu ghoyru
syar'iyah.
Yang ilmu ghoyru syar’iyah bagi menjadi tiga ada yang
mahmudah, madzmumah dan ilmu mubah.
Ilmu yang madzmumah bukan termasuk fardhlu kifayah.
ilmu fardhlu
ilmu syar'iyah
‘ain

ilmu muamalah
syar’iah

mahmudah
ilmu fardhlu
kifayah

Ilmu ghoyru
madzmumah
Menurut syar'iyah
Al-Ghazali

mubah

ilmu mukasyafah
Hakikat Ilmu
• Ilmu pengetahuan adalah suatu konsep atau ilmu yang dihasilkan dari
eksperimen, observasi, penelitian berguna untuk diamati serta
dieksperimentasikan lebih lanjut
• Ilmu adalah segala pengetahuan yang dapat mengantarkan manusia
mengenali Allah
Pengetahuan pencarian dan pengalaman
• Pengetahuan eksplisit:
Pengetahuan yang diperoleh melalui proses pendidikan secara
berjenjang dari tahap ke tahap.
• Pengetahuan Tacit:
Pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman yang panjang dan
dan berulang sehingga menghasilkan model dan teori yang teruji.
B. Perintah mencari ilmu
• Ciri-ciri yang membedakan Islam dengan yang lain salah satunya
adalah penekanan terhadap masalah ilmu, terbukti wahyu yang
pertama kali turun bukan mewajibkan untuk sholat, puasa, zakat dan
haji. Melainkan untuk MEMBACA, (QS. Al-’Alaq: 1-5)
• IQRA’ adalah perintah untuk membaca, dan membaca itu pintu
pertama dibukanya ilmu pengetahuan. Orang yang mau membaca
adalah orang yang mau mengamalkan ayat tersebut.
• Ada 1.108 ayat dalam Al-Quran yang berbicara tentang semesta.
‫ك‬ ‫ب‬
‫ر‬ ‫و‬ ْ
‫أ‬
‫ر‬ ‫اق‬ . ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫م‬‫ا‬ ‫ن‬ ‫ا‬‫نس‬ ‫ا‬
‫إل‬‫ا‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫خ‬ . ‫ق‬ ‫ل‬ ‫خ‬ ‫ي‬ ‫ا‬
‫ذ‬ َّ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ك‬ ‫ا‬
‫ب‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ْ
ُّ
َ ََ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ ‫•اقْ َرأ‬
‫ر‬ ‫م‬ ‫س‬ ‫ِب‬
. ‫نسا َن َما ََلْ يَ ْعلَ ْم‬ ‫ َعلَّم اْ ا‬. ‫اْألَ ْكرم الَّ اذي َعلَّم اِبلْ َقلَ ام‬
‫إل‬
َ َ َ َ
• “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia
telah menciptakan manusia dengan segumpal darah. Bacalah, dan
Rabbmulah Yang Paling Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan
perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya”.
Ajakan dan Dorongan Mencari Ilmu
a. Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim dan muslimat
b. Carilah ilmu walaupun di negeri cina
c. Carilah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahad
d. Para ulama adalah pewaris nabi
e. Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan dunia maka harus
memiliki ilmunya, barang siapa menghendaki kebahagiaan akhirat ia
harus memiliki ilmunya dan barang siapa yang ingin meraih
keduanya ia harus memiliki ilmunya
Ajakan dan Dorongan mencari ilmu
f. Pada hari kiamat ditimbanglah tinta ulama dengan darah syuhada,
maka tinta ulama dilebihkan dari darah syuhada
g.Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu maka Allah
memudahkan jalanya ke surga
h.Barang siapa mati ketika sedang mengembangkan ilmu untuk
menghidupkan Islam, maka di surga ia sederajat di bawah nabi.
Ilmu yang Wajib dicari
Menurut Mahdi Ghulsyani :
a. Ilmu yang dapat meningkatkan pengetahuannya akan Allah.
b. Ilmu yang dapat membantu mengembangkan masyarakat Islam dan
merealisasikan tujuan-tujuannya.
c. Ilmu yang dapat membimbing orang lain ke jalan yang benar.
d. Ilmu yang dapat mememcahkan berbagai problem masyarakat.
Al Rajhi Tower, Riyadh, Saudi Arabia -
KEDUDUKAN ORANG YANG BERILMU

‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬
‫يَ ْرفَ اع هللا الَّذيْ َن ءَ َامن ْوا مْنك ْم َوالذيْ َن أوت ْوا الْع ْل َم َد َر َجات َوهللا ِبَا‬.... •
َّ
.}11 :‫تَ ْع َمل ْو َن َخبا ْْيٌ {اجملادلة‬
• "...niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan" (Q.S.
al-Mujadilah/58:11).
Mengapa umat Islam mundur?
• Hampir semua negara Islam pernah dijajah oleh bangsa lain, terutama oleh
bangsa Eropa dan Amerika.
• Dampak dari kolonialisasi itu, negara-negara Barat memandang negara-
negara Islam dengan sebelah mata. Bahkan Islam dijadikan ancaman besar
bagi kemajuan mereka.
• Umat Islam masih asyik dengan konflik internal yang disebabkan oleh
khilafiyah yang berkepanjangan sehingga potensi umat Islam hampir
semua tersedot ke masalah konflik.
• Umat Islam belum mampu menangkap ajaran Islam secara totalitas, masih
ada pandangan bahwa berislam cukup dengan shalat dan ritual lainnya.
• Umat Islam terlalu lama tidur dalam kejumudan, terutama dalam
memahami dan menangkap ruh al-Qur'an.

Anda mungkin juga menyukai