Anda di halaman 1dari 14

HAKIKAT IPTEKS

Rohmat Suprapto, S.Ag, MSI


A. Definisi Ilmu

Definisi Ilmu : Berasal dari Bhs Inggris, Science, berasal dari bahasa Latin Scientia
yang diturunkan dari kata scire yang berarti : mengetahui (to know), belajar to learn),

Secara Istilah : Usaha untuk mengetahui atau mempelajari sesuatu yang bersifat
Empiris dari suatu cara tertentu

1. Pengetahuan
Ilmu dilihat dari Makna menurut The Liang Gie 2. Aktivitas
3. Metode
Kreteria sesuatu dapat disebut ilmu jika :
1. Memiliki obyek yang jelas
2. Memiliki metode/cara menemukan tertentu (proses berfikir)
3. Memiliki tujuan

Sifat Ilmu :
L : Logis
O : Obyektif
S : Sistematis
A : Andal
D : Dirancang
A : Akumulatif
• Dalam Islam, kata Ilmu dikenal dengan ‘ilm,
pengetahuan lawan dari jahl yakni bodoh
• Ditemukan dalam al-Qur’an 800 kali.
• Sedangkan kata alima : 35 kali : QS:24/41
B. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan (Knowledge) menurut Moh. Hatta Pengantar ke Jalan Ilmu dan
Pengetahuan. Membedakan antara ilmu dan pengetahuan.
Pengetahuan didapat dari pengalaman dan atau pengetahuan saja. Pengetahuan
Yang didapat dari keterangan saja maka disebut ilmu.
Letak perbedaan pada : Metode.

Jujun S.Suriasumantri, menggolongkan pengetahuan dalam tiga golongan


1. Pengetahuan tentang yang baik dan yang buruk : Etika
2. Pengetahuan tentang yang indah dan yang jelek : Estetika
3. Pengetahuan tentang yang benar dan yang salah : Logika

Ensiklopedia Islam : Pengetahuan ada 2


1. Pengetahuan biasa: berkaitan pengetahuan dari perasaan, pikiran dll
2. Pengetahuan ilmiah : berkenaan dengan obyek penelitian
C. Hubungan Al-Qur’an dan IPTEKS

• Hal yang pertama muncul dalam Islam:


– Ayat pertama yang turun adalah perintah membaca (QS. al-Iqra’/96 : 1-
5).
– melaksanakan perintah akan memperoleh pengetahuan dan disebut
‘alim, ‘ulama’, dan ‘allamah.
– orang mengaku beragama Islam dimulai bukan hanya bersyahadat,
tetapi harus kesediaan mau membaca.

• Objek bacaan
– Ayat Quraniyyah, yaitu teks yang terdiri atas surat demi surat, ayat demi
ayat, kalimah demi kalimah, dan huruf demi huruf dalam Alquran.
– Ayat Kauniyyah, yaitu setiag hal, gejala, dan peristiwa yang ada di alam
semesta ini.
Arti Falsafah Dasar Iqra’

• Cakupan pengertian iqra’, qara’a dalam Alquran mencakup


– nadhara, yanduru (dalam bahasa Indonesia berarti menalar) yang secara
praktis berarti meneliti atau penelitian (dalam arti akademis – QS al-
Ghasyiyah/88 : 17-20)
– tafakkara, yatafakkaru (berpikir atau memikirkan) akan menghasilkan
sesuatu pengetahuan atau pengertian (QS an-Nah}l/16 : 69).
– ‘Aqala, ya’qilu>n, ta’qilu>n (berakal), merupakan alat berpikir untuk
memecahkan suatu masalah (Qs. an-Nah}l/16 : 67).
– ‘Ibrah (mengambil pelajaran atas sesuatu hal, pewristiwa, kisah, atau
sejarah (QS. an-Nah}l/16 : 66).
– Ra’a (melihat, memperhatikan) suatu hal, peristiwa dengan hati-hati dan
cermat. Tidak mengindahkan akan menyesal karena akan terjadi kerusakan
yang fatal (QS. al-An’am/6 : 6).
Lanjutan : Arti Falsafah Dasar Iqra’

– Faqiha (paham atau memahami) sesuatu untuk memperoleh pengertian


yang mendalam dan hakiki (QS. al-An’am/6 : 98).
– Fahima (paham atau memahami) kurang lebih sama dengan faqiha.
Fahima lebih luas pengertiannya. Faqiha lebih pada bidang hukum.
– ‘Alima, ya’lamu, ilman (pengetahuan).Dari kata ini terbentuk kata ‘alim,
‘ulama’, dan ‘allamah (orang yang berilmu) sebagai akibat kegiatannya
adalam memperoleh pengetahuan
– Ulul Alba>b, orang yang berakal untuk mengindahkan peringatan dari
Allah supaya hidupnya bahagia (QS Ali Imran/3 : 190).
– Ulul Abshar, sama dengan ulul alba>b, hanya kualitas ilmu yang
diperoleh lebih mendalam ( QS. an-Nu>r/24 : 44)
– Ulin Nuha, pengertiannya sama dengan ulul absha>r (QS. Thaha/20 : 54
dan 128).
– al-Huda, artinya petunjuk. Al-Hadi berarti yang memberi petunjuk. Yang
memperoleh petunjuk menjadi tahu. (QS. al-Baqarah/2 : 2).
Lanjutan : Arti Falsafah Dasar Iqra’

• Prosedur Pembacaan
– Semata-mata menjalankan perintah dilandasi
keikhlasan dan pengabdian. Membaca adalah
beribadah.
– Metodenya harus inheren dengan yang dibaca.
Hendak mengetahui sesuatu peristiwa harus secara
empirik. Hendak mengetahui berat sesuatu benda
harus dengan timbangan, dst.
– Pelaksanaan membaca dalam dunia akdemik adalah
infestigasi, penalaran, eksperimen, dan penelitian
Lanjutan : Arti Falsafah Dasar Iqra’

• Hasil pembacaan
– Yang diperoleh adalah sesuatu. Semakin banyak membaca
akan semakin banyak memperoleh sesuatu.
– Sesuatu bisa berbentuk pengtahuan, konsep, atau veriabel
– jika ada hubungan dasar dari dua atau lebih sesuatu maka
terjadilah sebuah teori.
– Sejumlah tori yang serumpun atas dasar pertimbangan
rasional terjadilah ilmu.
Lanjutan : Arti Falsafah Dasar Iqra’
• Manfaat membaca yang berhasil menghasilkan ilmu
– Kulaitas hidup yang bahagia dan sejahtera di dunia maupun diakhirat
– Untuk mengabdi kepada Allah, kemanusiaan, dan memelihara
kelangsungan alam semesta.
• Jangkauan Ilmu
– Jika yang menjadi objek pembacaan itu ayat-ayat kauniyyah, maka
yang diperoleh adalah konsep, teori, dan ilmu tentang perilaku dan
tenik.
– Jika yang menjadi objek pembacaan itu adalah ayat-ayat Quraniyyah,
maka yang maka yang diperoleh adalah konsep, teori, dan ilmu-ilmu
tentang aturan-aturan keagamaan
D. Perintah Mencari Ilmu

• Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan
(Thalab al-‘ilma fari>d}atun ‘ala kulli muslimin wa muslimatin)
• Tidak ada batasan umur dalam mencari (sepanjang hayat- Uthlub al-‘ilma
min al-mahdi ila al-lah}di)
• Tidak ada batasan ruang dalam mencari ilmu: Uthlub al-‘ilma walau bi sh-
Shi>n)
• Tidak ada batasan ilmu apa yang harus dipelajari, sepanjang dikaitkan
dengan dasar dan tujuan menurut Islam.
Lanjutan : Perintah Mencari Ilmu
Al-Qur’an Secara jelas memerintahkan
setiap muslim mencari ilmu
1. QS. 17/14
2. Qs. 96/1-3
3. Qs. 69/19
4. Qs. 73/20

Ada beberapa Hadis Nabi juga memerintahkan


hal yang serupa :

“Thalabul Ilmi faridlatun kulli muslimin wa


Muslimatin”
Profil Ilmuwan
• Keutamaan ilmuwan
– Statusnya (derajat) diangkat lebih tinggi dari pada yang lain(QS al-
Mujadila/58 : 11)
– Yang benar-benar takut kepada Allah hanyalah ilmuwan ( QS.Fathir/35
: 28).
– Ilmuwan profesional dan ikhlas 1000 kali ditakuti oleh syaitan
dibanding ahli ibadah (HR. at-Turmuzi dari Ibnu ‘Abbas)

Anda mungkin juga menyukai