Anda di halaman 1dari 15

Gemar Menuntut Ilmu

dan
Mengamalkannya
PENGERTIAN

Ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu (alima, ya’lamu, “Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan
‘ilman) yang berarti mengerti, memahami benar-benar. oleh seseorang untuk merubah tingkah laku dan
perilaku kearah yang lebih baik,karena pada dasarnya
Ilmu dari segi Istilah ialah Segala pengetahuan atau
ilmu menunjukkan jalan menuju kebenaran dan
kebenaran tentang sesuatu yang datang dari Allah SWT
meninggalkan kebodohan.”Menuntut ilmu merupakan
yang diturunkan kepada Rasul-rasulNya dan alam
ibadah sebagaiman sabda Nabi Muhammad
ciptaanNya termasuk manusia yang memiliki aspek
SAW.Artinya : “Menuntut Ilmu diwajibkan atas orang
lahiriah dan batiniah.
islam laki-laki dan perempuan”
Ilmu dalam bahasa Inggris disebut science, sedangkan
Mu’adz bin Jabbal berkata : “Tuntutlah ilmu, karena
pengertian ilmu yang terdapat dalam kamus bahasa
mempelajari ilmu karena mengharapkan wajah Allah
Indonesia adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang
itu mencerminkan rasa Khasyyah, mencarinya adalah
disusun secara bersistem menurut metode-metode
ibadah, mengkajinya adalah tasbih, menuntutnya
tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala
adalah Jihad, mengajarnya untuk keluarga adalah
gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
Taqarrub.”

2
Pentingnya Menuntut
Ilmu
Tuntutlah ilmu krn ia merupakan kemuliaan di dunia dan akhirat
dan pahala yg terus-menerus sampai hari kiamat. Allah Ta’ala
berfirman dalam surah Al-Mujaadalah ayat 11yang artinya “Niscaya
Allah akan meninggikan derajat orang-orang yg beriman di antara
kamu dan orang-orang yg diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yg kamu kerjakan.”Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengatakan bahwa salah satu
dari amalan yg tidak akan putus pahalanya dari seorang muslim yg
telah meninggal sekalipun adl ilmu yg bermanfaat. Ilmu amatlah
luas, jika di pelajari tidak akan pernah selesai, selama bumi masih
berputar, selama hayat di kandung badan selama itu pula manusia
memerlukan ilmu pengetahuan islam tidak hanya cukup pada
perintah menuntut ilmu, tetapi menghendaki agar seseorang itu
terus menerus melakukan belajar, karena manusia hidup di dunia
ini perlu senantiasa menyesuaikan dengan alam dan 3
perkembangan zaman.
Dasar Hukum
Dasar hukum menuntut ilmu yang pertama yaitu dari hadits RasullulahSAW
Yang berbunyi :”Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim, waktunya
adalah dari buaian ibu (bayi), sampai masuk liang kubur”. Hadits dari Rasul SAW yang
sangat jelas sekali perintahnya, bahwa dalam Islam menuntut ilmu hukumnya adalah
WAJIB yang artinya adalah, jika dikerjakan dan dilaksanakan kita akan mendapat
PAHALA, jika diabaikan, disepelekan/tidak4 dilaksanakan kita akan mendapat DOSA.

Menuntut ilmu artinya berusaha menghasilkan segala ilmu, baik dengan jalan bertanya,
melihat, ataupun mendengar. Perintah kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadis
Nabi Muhammad saw.:

)‫ (رواه ابن عبد البر‬. ‫ض ٌة عَٰلى ُك ِل ُم ْس ِل ٍم َو ُم ْس ِل َم ٍة‬


َ ‫ب ْال ِع ْل ِم َف ِر ْي‬
ُ ‫َط َل‬
"Menuntut ilmu adalah fardhu bagi tiap-tiap muslim, baik laki-laki maupun
perempuan." (HR. Ibn Abdul Barr)

Dari hadis di atas dapat kita ambil pengertian, bahwa Islam mewajibkan pemeluknya
untuk menuntut ilmu, baik bagi laki-laki ataupun perempuan.
5

Nabi Muhammad saw. bersabda:
ٰ ْ ‫ َو َم ْن اَ َرا َد‬،‫َم ْن اَ َرا َد ال ُّد ْنيَا َفع َ َل ْي ِه ب ِ ْال ِع ْل ِم‬
⋄ ‫ َو َم ْن اَ َرا َد ُه َما‬،‫اْل ِخ َرة َ َفع َ َل ْي ِه ب ِ ْال ِع ْل ِم‬
)‫ (متفق عليه‬.‫َفع َ َل ْي ِه ب ِ ْال ِع ْل ِم‬
"Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia
memiliki ilmunya; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat,
wajiblah ia memiliki ilmunya pula; dan barang siapa yang menginginkan kedua-
duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-keduanya pula." (HR.Bukhari dan Muslim)

6
Syarat- Syarat Mendapatkan Ilmu

⋄ Mengenai hal ini, Syaikh Az-Zarnuji di dalam kitabnya tersebut


menuliskan sebuah syair dari Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib
radhiyallahu ‘anhu., dua bait syair itu berbunyi:
⋄ “Ingatlah! Engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali
dengan memenuhi enam syarat. Saya akan beritahukan
keseluruhannya secara rinci. Yaitu: Kecerdasan, kemauan,
sabar, biaya, bimbingan guru dan waktu yang lama.”

7
8
9
Macam – Macam Ilmu
ILMU TAUHID/ILMU AQIDAH ILMU AL-QURAN/ULUMUL QURAN

Ilmu tauhid adalah ilmu yang membicarakan Secara etimologi, kata Ulumul Qur’an berasal dari bahasa Arab yang
tentang sifat – sifat allah swt dan sifat – sifat para terdiri dari dua kata, yaitu “ulum” dan “Al-Qur’an”. Kata ulum adalah
utusanya yang terdiri dari sifat yang wajib, sifat bentuk jama’ dari kata “ilmu” yang berarti ilmu-ilmu. Kata ulum yang
jaiz dan sifat yang mustahil. selain dari itu juga disandarkan kepada kata Al-Qur’an telah memberikan pengertian
menerangkan segala yang memungkinkandan bahwa ilmu ini merupakan kumpulan sejumlah ilmu yang berhubungan
dapat diterima oleh akal, untuk menjadikan bukti dengan Al-Qur’an, baik dari segi keberadaanya sebagai Al-Qur’an
maupun dari segi pemahaman terhadap petunjuk yang terkandung di
dan dalil, dengan dibantu oleh masalah sam’iyat
dalamnaya. Dengan demikian, ilmu tafsir, ilmu qira’at, ilmu rasmil
agar dapat mempercayai dalil itu dengan yakin
Qur’an, ilmu I’jazil Qur’an, ilmu asbabun nuzul, dan ilmu-ilmu yang ada
tanpa keraguan di hati.
kaitanya dengan Al-Qur’an menjadi bagian dari ulumul Qur’an.
Kitab : Aqidatul awwam, Jauhar Tauhid dll
lmu yang membahas tentang keadaan Al-Qur’an dari segi turunya,
sanadnya, adabnya makna-maknanya, baik yang berhubungan lafadz-
lafadznya maupun yang berhubungan dengan hukum-hukumnya, dan
sebagainya

10
ILMU AKHLAQ ILMU HADITS
Ilmu akhlak adalah ilmu yang mempelajari tentang
Ilmu Hadis atau yang sering diistilahkan
tingkah laku manusia agar mempunyai adab dan sopan
santun dalam pergaulan baik pergaulan sesama dalam bahasa Arab dengan Ulumul Hadits
manusia maupun dengan Sang Pencipta. Kita dibina yang mengandung dua kata, yaitu ‘ulum’ dan
untuk mengetahui peraturan dan prosedur yang sesuai ‘al-Hadis’. Kata ulum dalam bahasa Arab
agar tidak bertindak sesuka hati. Bila kita mampu adalah bentuk jamak dari ‘ilm, jadi berarti
mengimplementasikan ilmu ini maka pergaulan akan
ilmu-ilmu, sedangkan al-Hadis dari segi
menjadi indah dan sangat disayang baik oleh manusia,
hewan maupun Sang Pencipta seperti akhlak Nabi bahasa mengandung beberapa arti,
Muhammad SAW. Nabi sendiri diutus, yang pertama diantaranya baru, sesuatu yang dibicarakan,
tugasnya adalah memperbaiki akhlak manusia yang sesuatu yang sedikit dan banyak. Kitab :
saat itu semua menjurus akhlak Jahiliyah. Fathul Bari, Subulus Salam, Bulughul Maram
Kitab : Akhlaqul Libanin dll

11
ILMU USHUL FIQIH ILMU FIQIH
kata ushul fiqh adalah kata ganda yang Ilmu fiqih adalah ilmu untuk mengetahui
berasal dari kata “ushul” dan “fiqh” yang hukum Allah yang berhubungan dengan
secara etimologi mempunyai arti “faham yang segala amaliah mukallaf baik yang wajib,
mendalam”. Sedangkan ushul fiqh dalam sunah, mubah, makruh atau haram yang
definisinya secara termologi adalah ilmu digali dari dalil-dalil yang jelas (tafshili).
tentang kaidah-kaidah yang membawa Produk ilmu fiqih adalah “fiqih”. Sedangkan
kepada usaha merumuskan hukum-hukum kaidah-kaidah istinbath (mengeluarkan)
syara’ dari dalil-dalinya yang terperinci. Kitab hukum dari sumbernya dipelajari dalam ilmu
: Al-Ushul min Ilmil Ushul “Ushul Fiqih”.
Kitab : Kifayatul Akhyar, Safinatun Najah

12
ILMU FARAIDH ILMU TAJWID
Pengertian Tajwid menurut bahasa (ethimologi)
Faroidh adalah bentuk kata jamak dari
adalah: memperindah sesuatu.Sedangkan
kata faridhoh. Sedangkan Faridhoh menurut istilah, Ilmu Tajwid adalah pengetahuan
diambil dari kata fardh yang artinya tentang kaidah serta cara-cara membaca Al-
taqdir (ketentuan). Ilmu Faraidh Quran dengan sebaik-baiknya. Tujuan ilmu tajwid
adalah memelihara bacaan Al-Quran dari
merupakan bagian dari Ilmu Fiqih kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan
yaitu Ilmu yang Membahas hukum- (mulut) dari kesalahan membaca. Belajar ilmu
hukum waris dan ketentua-ketentuan tajwid itu hukumnya fardlu kifayah, sedang
membaca Al-Quran dengan baik (sesuai dengan
serta pembagian-pembagiannya.
ilmu tajwid) itu hukumnya Fardlu ‘Ain. Kitab :
⋄ Kitab : Matan Ar-Rahbiyah Tuhfatul Athfal, Hidayatul Mustafid dll

13
Mengamalkan Ilmu
Ilmu yang telah didapat dari usaha menuntut ilmu adalah
untuk di amalkan karena ilmu itu terjaga dan tidak mudah
hilang apabila telah diamalkan.Sekecil apapun ilmu yang
diajarkan kepada orang lain selama itu bersifat kebaikan
niscaya Allah akan senantiasa meridhainya. Ibnu Abbas
berkata : “Sesungguhnya orang yang mengajarkan kebaikan
kepada orang lain, maka setiap hewan melata akan
menohonkan ampunan baginya, termasuk pula ikan paus di
lautan, (Mukhtasar Minhajul Qashidin ; 11).” Orang yang
mengajarkan ilmu akan mendapatkan balasan pahala seperti
pahala orang yang mengamalkan ilmu tersebut, dan yang
lebih utamanya lagi ialah pahala seorang alim akan terus
14
bermanfaat dan tidak akan terputus meskipun telah wafat.
😉
TERIMA KASIH👍
15

Anda mungkin juga menyukai