Anda di halaman 1dari 6

Iqrak Bismi Rabbika

IQRA’ BISMI RABBI-KA


Perintah Pertama Kepada Nabi saw

OLEH : H. MAS’OED ABIDIN

َ ‫خلَقَ اال نْسَا‬


‫ن‬ َ - َ ‫ك الَّذِي خَلَق‬ َ ِّ‫اقْرَأْ بِاسْمِ رَب‬
‫ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَ ِم‬-ُ‫مِنْ عَلَق ٍ اقْرَأْ وَرَبُّكَ اال َكْرَم‬
‫ عَلَّمَ اال نْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَ ْم‬-
‘Iqra’ (bacalah) denqan menyebut nama Tuhanmu yang
menciptakan. Dia telah Menciptakan manusia dari
segumpal darah. Iqra’ (bacalah), dan Tuhanmu lah yang
Paling Pemurah, sang Mengajar (manusia) dengan
perantaraan kalam. Dia Mengajarkan kepada manusia
apa sang tidak diketahuinya. (Q. Al ‘Alaq: 1-5)

Di saat usia Rasulullah SAW. hampir mencapai


empat puluh tahun, beliau menyaksikan kondisi
masyarakat kelilingnya disungkup oleh kejahiliyahan
dan kemusyrikan. Dalam kondisi seperti itu Rasulullah
mengambil keputusan untuk mencoba menjauh dari
lingkungan yang tidak kondusif itu.

1 H. Mas’oed Abidin
Perintah Pertama kepada Rasulullah

Beliau memilih suatu gua yang tidak terlalu


besar, jaraknya tidak terlalu jauh dari Makkah, yaitu
gua Hira di Jabal Nur.

Pilihan Rasulullah untuk mengasingkan diri ini


termasuk satu latihan dan ketetapan Allah atas diri
beliau sebagai langkah persiapan untuk menerima
peran lebih besar menjadi Rasul utusan Allah. Di gua
Hira inilah wahyu Allah SWT pertama kali diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw, yaitu firman Allah yang
mengawali kitab suci Alquran, di awali dengan
perintah untuk membaca (iqra' = bacalah).

Fi’l amar atau kalimat perintah iqra (bacalah) di


dalam firman Allah ini sama sekali tidak menjelaskan
obyek (maf 'ul bih) nya. Dalam tinjauan ilmu Nahwu
berarti bahwa perintah tersebut tidak ditujukan
pada obyek tertentu. akan tetapi memiliki makna yang
bersifat umum. Menurut ilmu balaghah kalimat
perintah ini tidak bersifat mutlaq, tetapi mu qayyat
(bersyarat), yakni bahwa perintah iqra (membaca)
pada konteks ayat bukanlah membaca sesuatu yang
bebas nilai Akan tetapi mempunyai nilai hakiki,
bismirab alladzi khalaq (dengan nama Tuhan yang
Maha Menciptakan).

2 H. Mas’oed Abidin
Iqrak Bismi Rabbika

Inilah yang membedakan antara membaca yang


bernilai ibadah dengan membaca dalam bentuk yang
lain dan tidak memiliki nilai apapun kecuali kesia-
siaan.

Makna iqra’ ditafsirkan dengan bermacam ragam


makna oleh para mufassirin (ulama tafsir). Di
antaranya, perintah iqra (bacalah) menghendaki
perpindahan dari pasif menjadi aktif dan diam
kepada bergerak. yaitu; “Bacalah yang tertulis,
sehingga pengetahuan dan keahlian bertambah.
Bacalah yang didiktekan, diajarkan oleh utusan
Tuhan. Sampai kamu sendiri mengerti dan yang
mendengar memahami. Bacalah yang termaktub dalam
rahasia alam yang beraneka warna, agar kamu jadi
sadar dan mendapat sinar iman.”

Membaca memiliki proses timbal balik antara


individu secara total dengan informasi yang dibaca.
Seseorang yang membaca akan memperoleh
pengetahuan (ilmu). Membaca Al-Qur’an berarti
menimba ilmu dari Al Qur'an. Membaca alam berarti
menggali pengetahuan dan alam. Membaca tidak
sekedar melihat atau mengeja bacaan tanpa

3 H. Mas’oed Abidin
Perintah Pertama kepada Rasulullah

mengetahui arti. Disimpulkan makna perintah iqra’


(membaca) tersebut mengandung beberapa
pengertian.

1. Bacalah ayat-ayat Allah sebagai kalamullah yang


ada dalam Alquranul Karim (al Aayaat al
Qauliyyah).

2. Bacalah ayat-ayat Allah yang tercipta dan


terbentang di alam semesta (al Aayaat al
Kauniyah).

Dalam Alquran terdapat ratusan ayat yang


memerintahkan manusia agar melihat, memikirkan,
memperhatikan, dan merenungkan. Demi terlaksana
perintah ini, maka Allah membekali manusia dengan
beberapa instrumen. yang menjadi alat bagi mereka
utuk memperoleh pengetahuan, di antaranya ;

a) Pancaindra yaitu penglihatan, pendengaran,


penciuman, perasa dan peraba menempati posisi
yang sangat penting bagi manusia dan sangat
berguna untuk menangkap pesan tentang benda-
benda dan keadaan yang ada di lingkungan
sekelilingnya.

4 H. Mas’oed Abidin
Iqrak Bismi Rabbika

b) Akal, yang berfungsi pada tataran rasionalitas.


Akal memiliki kemampuan untuk mengumpul data,
menganalisa, mengolah dan membuat kesimpulan
dari yang telah tertangkap dan diinformasikan
oleh pancaindra.

c) Intuisi atau ilham didapat tanpa melalui proses


penalaran tertentu. Tidak semua orang bisa
mendapatkan kemampuan intuitif dan ilham,
kecuali orang-orang yang melakukan musyahadah
melalui kontemplasi (perenungan), ibadah dan
taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT.

d) Kemampuan dimiliki manusia sangat terbatas.


Fisik yang masih menyimpan misteri. Juga yang
bersifat non-fisik masih belum mampu dicerna
akal. Maka Allah naugerahkan kemampuan untuk
mujahadah (bersungguh-sungguh).

e) Wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah. Untuk


membimbing manusia, agar tidak tertipu oleh
indra dan akal yang terbatas itu. Wahyu memberi
kepastian agar akal tidak mengelana tanpa arah
yang dapat membawa kepada ketersesatan dari
kebenaran yang hakiki.
5 H. Mas’oed Abidin
Perintah Pertama kepada Rasulullah

Wahyu adalah pengetahuan dan kebenaran


tertinggi yang datang dari Dzat Yang Maha Tinggi
dan Yang Maha Tahu segala rahasia alam semesta ini.
Wahyu Allah adalah kebenaran yang bersifat mutlak.

Seiring dengan berkembangnya budaya dan


peradaban manusia di masa modern dan era
globalisasi, situasi dan kondisi masyarakat pun
mengalami perubahan yang sangat drastis. Tuntutan
hidup pada segala sisi aspek kehidupan mesti dihadapi
dan harus diatasi. Keperluan manusia terhadap ilmu
pengetahuan dan teknologi tak terelakkan menjadi
salah satu sarana yang diperlukan. Ilmu dapat
mengantarkan pada kemudahan penguasaan alam
kelilingnya. Penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi menjadi prasyarat imperatif di dalam
menatap perkembangan zaman dan menjadi dorongan
inovasi peradaban semua ras manusia. Dengan
demikian, maka upaya merebut ilmu adalah dengan
belajar. IQRA’ = bacaalah. Allahu a ‘lam bishawab.

ِ ‫ـَِإلِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْإلِيْــمَا‬


‫ن‬ َ‫رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا ِو‬
‫ف‬
ٌ ْ‫وَالَ تَجْعَلْ فيِ قُلُوْبِنَا غِالًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُو‬
.ٌ‫رَحِيْم‬
6 H. Mas’oed Abidin

Anda mungkin juga menyukai