Anda di halaman 1dari 8

AGAMA DAN KEHIDUPAN

Dosen Pembimbing:
Haraestoma,SHI,MA
Disusun Oleh:
Beby Tri Pratiwi
Bella Gusmiarti
M.Dimas Rardiansyah
Piza Aprilia
Rahma Deliza
Pengertian dan Perbedaan Ilmu Pengetahuan

■ Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang dan telah disusun secara sistematis
menurut suatu metode tertentu sehingga dapat menjelaskan secara rinci, detail dan
memiliki kebenaran yang bersifat umum.

■ Pengetahuan ialah informasi yang sudah diketahui oleh seseorang atau sekelompok
orang dan kebenarannya masih belum duji dan dikaji. Pengetahuanumumnya ialah suatu
hal yang kita ketahui terhadap suatu objek, sehingga pengetahuan sangat mungkin
menjadi ilmu jika telah diuji dan dikaji kebenarannya.
Sumber dan Klasifikasi Ilmu Pengetahuan

■ Sumber pengetahuan adalah tanda tanda yang ada di dalam alam semesta,yang ada
dalam diri manusia sebdiri.Sumber sumber ilmu pengetahuan itu secara garis besar ada
3,yaitu alam semesta(alam fisik),alam akal(nalar),dan hati(intuisi dan ilham).
■ Ibnu Khaldun membagi ilmu pengetahuan menjadi 2 macam,yaitu ilmu naqlia atau ilmu
yang berdasarkan otoritas dan ilmu aqlia atau ilmu yang berdasarkan akal
■ Ilmu pengetahuan dibagi menjadi 2 cabang besar.Pertama,ilmu tentang Allah dan kedua
ilmu tentang makhluk makhluk ciptaanNya.
Dorongan Islam Untuk Belajar dan Meneliti
A. Anjuran Membaca Al-Qur’an
641. ”adalah Nabi s.a.w. tidak akan tidur sebelum membaca surat(Az-Zumar) dan (Bani Israil). Hadis
ini di-takhrij oleh tirmizi (4/323/hal 232-Tuhfah), Ibnu Khujaimah dalam kitab Ash-shahih-nya
(1/126/2), Ibnu Nashar dalam Qiyamul-Lail(hal 69), hakim (2/434), dan Ahmad (68/122) dari
beberapa sanad dari Hammad Ibn Zaid dari Abu Lubabah, ia memberitaukan : ‘Aisyah berkata : (lalu
disebutkanya hadis di atas secara marfu’).”
B. Dorongan Mempelajari Al-Qur’an
Dari Uqbah bin Amir ra. ia berkata: Rasulullah saw. keluar dan menemui kami di Suffah. Beliau
berkata: “ Siapakah diantara kalian yang suka pergi setiap pagi hari ke pasar Buthan atau Aqiq,
kemudian pulang dengan membawa dua ekor unta betina yang besar punuknya tanpa berbuat dosa
ataupun memutuskan silaturrahmi?” Maka menjawab, “Ya Rasulullah, setiap kami menyukainya.”
Sabda Beliau: “Mengapa salah seorang darimu tidak pergi pagi hari ke masjid, lalu belajar atau
membaca dua ayat Al-Quran, padahal itu lebih baik baginya dari pada dua ekor unta betina, tiga ayat
lebih baik dari tiga ekor unta betina, empat ayat lebih baik dari pada empat ekor unta betina, dan
seterusnya sejumlah ayat yang dibaca mendapatkan sejumah unta yang sama.”(HR.Muslim dan Abu
dawud).
C. Dorongan Menutut Ilmu
Dorongan untuk menuntut ilmu digambarkan Al-Qur’an pada wahyu paling pertama yang diturunkan.
“Iqro’”, begitulah redaksi perintah tersebut. Kata “iqro’” tidak semata diartikan sebagai “bacalah”,
tapi juga bisa diartikan sebagai “telitilah”, “dalamilah”, serta “ketahuilah”. Pada ayat tersebut, tidak
disebutkan tentang apa yang harus “dibaca” tetapi memberikan koridor “dengan nama Rabb” yang
menunjukkan bahwa aktivitas itu harus bernilai ibadah dan secara umum juga bernilai bagi kehidupan.
Untuk itu, maka tinjaulah alam, tinjaulah sejarah, sampai tinjaulah diri sendiri. Alat peninjau itupun
sudah dipaparkan secara eksplisit oleh Al-Qur’an. Potensi yang dimiliki manusia untuk memahami
pengetahuan adalah pendengaran, penglihatan, akal, dan hati. Dorongan untuk menguasai teknologi
menjadi semakin kuat dengan pernyataan dalam Al-Qur’an bahwa alam ditundukkan untuk dikuasai
manusia.
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Fenomena Ilmu Pengetahuan dalam Al-quran
ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan
pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Ilmu memberikan kepastian
dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang
berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit
berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di
bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan
bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
(Q.S Al Baqarah ayat 164 ).
Sidik Jari Manusia
Di akhir Abad 19, keunikan sidik jari ditemukan, sebelumnya mayoritas orang menganggap jika sidik
jari adalah lengkukan-lengkukan biasa tanpa makna khusus. Namun, 14 abad yang lalu, melalui Al
Quran, Allah merujuk sidik jari, yang pada waktu itu tak menarik perhatian orang dan mengarahkan
kepada kita tentang pentingnya sidik jari yang baru akhir-akhir ini kita pahami.
Hal tersebut juga dijelaskan dalam salah satu ayat Al Quran di surah Al Qiyamah, yang isinya:
"Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya ?.
Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna."( Q.S
Al Qiyamah ; 3-4)
Sedikit Oksigen di ketinggian
Kita sungguh sangat beruntung, karena di bumi ini tersedia udara segar yang dapat kita hirup dengan
bebas. Namun, semakin kita menaiki tempat yang lebih tinggi, semakin sedikit pula kadar oksigen
yang dapat kita hirup. Misalnya jika kita menaiki gunung yang tingginya berkilo-kilo meter dari
permukaan laut, jika kita tidak menggunakan alat bantu bernafas seperti tabung oksigen untuk
bernafas, kita akan semakin sulit untuk menghirup udara, sehingga dada kita terasa amat sesak.
Gravitasi Bumi
Gravitasi sendiri dapat diartikan sebagai antara partikel yang memiliki massa yang terdapat di Alam
semesta. bumi yang memiliki massa yang sangat besar memiiki gaya gravitasi yang besar yang
menarik benda dan makhuk yang berada dipermukaanya maupun benda disekitarnya misalnya bulan ,
meteor, dan sateit buatan.

Anda mungkin juga menyukai