Anda di halaman 1dari 5

Penyusun

Nama : Devi Eka Indriyani

NIM : 202360022

Al-Qur’an Sebagai Pemimpin Kehidupan

Manusia adalah makhluk yang memiliki keterbatasan akal untuk memahami dunia dan isinya,
bagaimana bergaul dengan orang lain, bagaimana bersikap terhadap makhluk lain, apa
peranannya di muka bumi ini. Untuk membimbing manusia dalam menjalankan peranan
pentingnya, sebagai pemimpin di muka bumi, Allah menurunkan petunjuk-Nya yaitu Al-
Qur’an, suatu petunjuk sempurna yang abadi dan memuat berbagai pedoman dasar bagi
manusia.

Allah ‘azza wa jalla telah berfirman

َٰ ‫ذِلَك اْلِكَتاُب اَل َر ْيَب ۛ ِفيِهۛ ُهًدى ِلْلُم َّتِقيَن‬

Tidak ada keraguan lagi mengenai kitab ini (Al Quran); petunjuk bagi orang-orang yang
bertakwa, (QS Al Baqarah: 2)

Al-Qur'an diturunkan secara sempurna yang harus diyakini, dipercaya dan ditaati oleh
manusia, agar kita menjadi orang yang bertakwa. Allah telah menganugerahkan kepada kita
anugerah akal, yaitu otak yang mampu menyerap petunjuk-petunjuk dalam Al-Qur'an, maka
pergunakanlah otak itu, selalu mengacu pada batas-batas yang diturunkan Allah dan Rasul-
Nya, agar tidak melampaui batas tersebut.

Allah telah memberikan banyak contoh pada masa para nabi sebelum Nabi Muhammad
SAW, tentang orang-orang yang kafir terhadap kitab Allah dan petunjuk Rasul mereka,
hingga Allah murka kepada mereka. Apakah kita selanjutnya akan menjadi bangsa yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah, ataukah kita akan menjadi bangsa yang beriman kepada-Nya?

‫َأَفَم ْن َك اَن َع َلٰى َبِّيَنٍة ِم ْن َر ِّبِه َو َيْتُلُه شاِح ٌد ِم ُن َو مِ ْن قبِل َك َتُب ُ َم اًم ِإَم اًم َو َر ْح َم ًةۚ ُاولِئَك ُْيِم ُنوَن ِِب ِهۚ وَ َم ْن َيْك ْر ِِب ِم َن اَألْح َزاِب‬
‫ ا ُيْؤ ِم ُنوَن‬,‫َفالَّناُر ْم ِو ــــــــــــــــــــــ ـــــــــــــــ‬

Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang mempunyai bukti yang nyata
(Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti oleh saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al
Quran sudah ada Kitab Musa sebagai petunjuk dan rahmat? Mereka percaya pada Al-
Quran. Dan siapa diantara mereka (kaum Quraisy) dan sekutunya yang kafir terhadap Al-
Qur'an, maka nerakalah tempat yang terancam baginya, maka janganlah kamu meragukan Al-
Qur'an. Sesungguhnya (Al-Qur'an) itu benar-benar berasal dari Tuhanmu, namun kebanyakan
orang tidak beriman. (QS Hud : 17)

Al-Qur'an disebut Al Furqan, Pembeda antara yang benar dan yang batil, yang diturunkan
pada bulan Ramadhan, bulan yang penuh kemuliaan.

Manusia akan sangat rugi, jika hanya meyakini bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk hidup,
namun kita tidak mau membacanya, tidak mau mempelajarinya, bahkan berbalik dan
mengingkarinya. Ibarat seseorang yang datang ke suatu tempat asing, mempunyai peta yang
lengkap, namun ia tidak membuka peta tersebut untuk memberikan petunjuk arah ke tempat
yang ia perlukan. Dia akan tersesat, atau bahkan jatuh dalam bahaya selama pencariannya.

Al-Qur'an ini bukan sekedar penghias lemari pakaian rumah kita, bukan sekedar mahar dalam
pernikahan, bukan pula sekedar aksesoris dalam ruang-ruang kehidupan kita. Itu pertanda
kehidupan, minhaajul haayah. Maka bukalah, bacalah, pelajarilah, renungkanlah, maka kita
akan lebih mengetahui jalan hidup kita menuju ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Banyak orang yang sudah merasa mengetahui banyak hal, padahal itu hanyalah
kebodohannya dalam mengenal dirinya sendiri yang penuh dengan kelupaan dan
kebodohan. Semoga kita tidak terbutakan dan menutup mata hati untuk mendalami ayat-ayat
Allah.

Allah sangat bangga dengan hamba-Nya yang mau datang kepada-Nya, mempelajari ayat-
ayat-Nya, dan menjadi lebih bertakwa karena ketaatannya. Tentu sudah jelas sekali, mana
yang lebih mulia orang yang mengambil keputusan ijtihad dalam hidupnya, dengan ilmu
dengan cara belajar terlebih dahulu, jika dibandingkan dengan orang yang mengambil
keputusan dengan kesombongan, sesukanya, mengabaikan pertimbangan-pertimbangan dari
landasan ilmu. yang telah diwahyukan oleh Sang Pencipta.

Mukjizat Al Qur’an

 Allah langsung yang menjaga

 Kitab yang luar biasa “Berdialog dengan dirinya sendiri”

 memberikan pertanyaan tetapi sekaligus memberikan jawabannya di dalam dirinya


(Penelitian doctor mesir di Prancis Universitas Sorbonne, menyimpulkan bahwa
sebetulnya Alquran itu bisa dibagi dua yang bagian pertama itu Alfatihah dan bagian
kedua ada sisanya jadi Alfatihah itu berdialog dengan surat al-baqarah sampai surat
an-nas )

 Satu-satunya Kitab Suci yang memulai dengan menyebutkan “Nama” ‫ِبْس ِم ِهَّللا الَّرْح َمِن‬
‫الَّر ِح ْيم‬

Alquran itu adalah kitab yang sistematis dan holistic, itu sebabnya Kenapa kita ber Islam itu
harus Kaffah kita harus melihatnya secara komprehensif dari ayat ke ayat dari awal Ke akhir
bagaimana ini sebagai satu keutuhan pesan . contoh Al Qur’an itu sistematis adalah tentang
diharamkanya khomer (minuman keras) awalnya khomer diperbolehkan,kemudian disuruh
untuk mejauh dari khomer karena madorotnya lebih banyak daripada keuntunganya
kemudian melarang minum khomer diwaktu tertentu dan membolehkan diwaktu
tertentu,kemudian khomer diharamkan dengan tegas.

MAKSUD KEHIDUPAN MANUSIA

Adanya kehidupan yang diberikan Allah SWT pada kita membuat kita seringkali berpikir
tentang apa tujuan hidup kita? Mengapa kita diciptakan? Mengapa kita ada di dunia ini?

Para ahli filosof mengartikan manusia sebagai berikut

 Homo ludes : Homo Ludens adalah sebuah konsep yang memahami bahwa manusia
merupakan seorang pemain yang memainkan permainan

 Homo economicus : manusia ekonomi, adalah penggambaran manusia sebagai agen


yang secara konsisten rasional dan mementingkan diri sendiri secara sempit, dan yang
mengejar tujuan yang ditentukan secara subjektif secara optimal.

 Homo politicus : manusia itu berpolitik, sama dengan manusia itu bijak

 Homo homini lupus : "Manusia adalah serigala bagi sesame manusianya"

Allah sudah menjelaskan dengan ayat- ayatnya tentang tujuan hidup manusia yaitu dalam Q.S
ad-dzariyat ayat 56 yang artinya ” Dan aku tidak ciptakan manusia dan jin keculi untuk
beribadah kepadaku” jadi tujuan utama allah menciptakan manusia yaitu untuk menghamba
kepada Allah. Di ayat yang lain allah menciptakan manusia sebagai kholifah (2:30-
35) ,sebagai penuntut ilmu (96:1-5),sebagai manusia sosial (49:13),untuk bersyukur akan
nikmat allah (16:78) ,untuk menjadi manusia yang beriman dan berilmu (58:11),dan menjadi
manusia yang berbuat slalu berbuat kebaikan ( 2:286).

HAKIKAT ILMU

Mengutip dari hadist Riwayat Bukhori

“Tidak ada seorang nabi pun melainkan ia telah diberi tanda-tanda(mukjizat) atau yang
semisalnya,karenanya manusia menjadi beriman ,dan yang diberikan kepadaku adalah wahyu
yang allah azza wajalla wahyukan kepadaku,dan aku berharap menjadi nabi yang paling
banyak pengikutnya dihari kiamat (H.R Bukhori dari Abu Hurairoh)
Setiap nabi diberi mukjizat allah dari apa yang sedang terjadi diwaktu itu,seperti nabi musa
dikasih mukjizat oleh allah menjadikan tongkatnya bisa berubah menjadi ular,karena zaman
itu ilmu sihir sedang diunggulkan,sehingga orang yang bisa sihir dianggap orang yang hebat
dan mempunyai pengikut yang banyak. Nabi Muhammad SAW pun sama,allah mewahyukan
Al Qur’an kepada beliau,karena waktu itu orang- orang dimasa itu sedang mengagung
agungkan syair,orang yang pandai bersyair dan syairnya bagus menjadi orang yang
terpandang,dan banyak pengikutya.

Allah menurunkan Al Qur’an ingin menjelaskan tentang hakikat dunia ini,orang yang
mempelajari ilmu agama terutama Al Qur’an maka orang itu akan menjadi orang yang
terpandang,orang yang dikagumi,orang yang mempunyai banyak pengikut.bukan hanya
itu ,ilmu yang kita terima seperti matematika,ilmu alam,ilmu sosial,ilmu tentang apapun tapi
hakikatnya adalah untuk mengetahui dan siapa sang pencipta alam semesta ini. Sehingga jika
kita mengetahui bahwa Allah yang menciptakan alam semesta ini,kita bakal tau tentang
hakikat ilmu sebenarnya.

Dalam buku karya Abu Hamid Muhammad Al – Ghazali hakikat ilmu sebagai berikut.

1. Menambah rasa takut kita kepada allah

2. Berusaha meminimalisasi cinta kita kepada dunia

3. Kita semakin menyadari aib-aib yang telah kita lakukan

4. Bertambah makrifat kita kepada allah dengan semakin banyak beribadah kepadanya

5. Slalu dijauhkan dari tipu daya setan

6. Menambah ridnu dan cinta kita kepada amal akhirat

7. Mengoreksi perbuatan yang tercela dan berusaha menghindari perbuatan tersebut

SEJARAH DAN PRINSIP SCIENCE

Science secara singkat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang didasarkan pada bukti-bukti
yang mengkonfirmasi ,mendukung suatu kesimpulan.atau juga sistem pengetahuan yang ada
tanda-tandanya,bukan sesuatu yang hanya angan-ngan yang abstrak,namun walaupun abstrak
tetep ada wujudnya ada sesuatu yang terjadi ,dan ada tandanya.

Science itu bukan didasari dari tahayul,cerita turun temurun tanpa ada catatan atau orang
yang dipercaya,bukan pula dari sumber yang tidak jelas juga,dan juga bukan dari hanya
spekulasi ataupun praduga,karena ilmu scinece membutuhkan data akurat dan penelitian yang
baik dan benar. Banyak ilmuan yang meneliti berbagai ilmu,sehingga bisa dijadikan pedoman
untuk generasi selnjutnya,salah satu ilmuan muslim yang terkenal adalah Ibnu Al
Haytham ,beliau lahir tanggal 1 Juli 965 M.beliau adalah seorang ilmuwan yang ahli dalam
bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula
melakukan penelitian mengenai cahaya, dan telah memberikan banyak inspirasi pada ahli
sains barat, seperti Roger Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop.

Seseorng yang menjadi ilmuan atau orang yang berilmu harus mempunyai sikap yang
baik.punya sifat rendah hati sehingga tidak membodohkan orang lain,dan menganggap bahwa
dialah yang paling bisa dan pintar. Punya data yang akurat jika ingin menyampaikan sesuatu
tentang ilmu,kebiasaan yang teliti dan detil.tidak mudah percaya dengan orang lain.semua itu
harus dimiliki oleh sciencetis.

Anda mungkin juga menyukai