Anda di halaman 1dari 2

“Bacalah.

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan


seluruh makhluk” (Q.S. 96:1-2).

      Sebagian besar ulama bersepakat, bahwa awal surat al-‘Alaq merupakan wahyu
Allah yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad shollallahu’ alaihi
wasallam.Wahyu yang berisi perintah yang begitu jelas dan terang. Perintah untuk
membaca tentang bagaimana Allah menciptakan manusia. Salah satu makhluk Allah
yang diciptakan dengan keadaan yang sempurna dari segala sisinya. Baik fisik,
biologis, psikis dan segala kerumitan dan kompleksitas yang terdapat di dalamnya.
Kesempurnaan manusia sebagai makhluk, tentu ada yang menciptakan. Dan yang
menciptakan tentu Maha Sempurna yaitu Allah subhanahu wa ta’aala.

       Ibnu Katsir dalam tafsirnya menggambarkan peristiwa turunnya awal surat


al-‘Alaq ini sebagai suatu peristiwa yang besar hakekatnya, petunjuknya dan
dampaknya bagi sejarah kehidupan umat manusia. Pada saat terjadi peristiwa
tersebut, dapat dipandangan sebagai suatu peristiwa terpenting yang terjadi di bumi
ini dan dalam perjalanan sejarahnya yang panjang.

      Jika kita dalami lebih jauh, perintah membaca memiliki makna yang sangat luas.
Ibnu Katsir (2001:305) dalam tafsirnya menjelaskan tentang kandungan awal surat
al-‘Alaq yaitu betapa Allah telah memuliakan manusia melebihi kodratnya. Di antara
kemuliaan yang Allah berikan adalah manusia diberi potensi untuk mengetahui.
Shihab (2002: 392) mengatakan bahwa kata iqra’ berarti menghimpun. Sebagai
gambaran, seseorang merangkai huruf-huruf atau kata-kata maka dia sedang
menghimpun. Tidak ada suatu keharusan berbentuk teks sebagai obyek bacaan,
sehingga arti iqro’ dapat berarti menyampaikan, menelaah, mendalami, membaca
dan meneliti.

      Lebih jauh, Shihab (2002:392) menjelaskan, dalam tata bahasa arab


kata iqro’ berbentuk amr (perintah), yang khithab (audien)-nya ketika itu adalah
Nabi Muhammad. Nabi Muhammad diperintahkan untuk membaca agar hati beliau
lebih mantap. Kata tersebut seakan menyatakan: Bacalah wahyu-wahyu Ilahi yang
sebentar lagi akan banyak engkau terima, dan baca juga alam dan masyarakatmu.
Bacalah agar engkau membekali dirimu dengan kekuatan pengetahuan. Bacalah
semua itu tetapi dengan syarat hal tersebut engkau lakukan dengan atau demi nama
Tuhan Yang selalu memelihara dan membimbingmu  dan yang menciptakan seluruh
makhluk.

      Sejak asal-usulnya, manusia telah diberi potensi untuk mengetahui dan


membuatnya ingin belajar. Manusia mempelajari apa yang dipelajari, dan
mengetahui apa yang diketahui.  Membaca menjadi modal untuk mewujudkan
peradaban manusia yang lebih baik. Menjadi manusia yang bertuhan, beradab,
berbudaya, berpengetahuan sehingga layak untuk menjadi pengelola bumi. Senada
dengan Quraish Shihab, Said Aqil Siraj dalam ceramah nuzulul qur’an di Masjid
Agung Jawa Tengah pada tanggal 3 Juni 2018 mengatakan bahwa kata iqro dapat
diperluas artinya. Iqro’ berarti bacalah, mengetilah, pahamilah, cerdaslah, berpikir
majulah dan bervisilah. Hal ini terbukti, dengan iqro’ Nabi Muhammad mampu
membangun umat Islam, umat yang diharapkan oleh Allah.
       Dalam konteks pengetahuan modern, literasi merupakan bagian dari iqro’.
Literasi memiliki pengertian yang tidak hanya terbatas pada baca dan tulis saja,
tetapi juga melakukan aktifitas membaca, memahami, menganalisis, menanggapi
dan menggunakannya untuk mencapai suatu tujuan dan berpartisipasi dalam
lingkungan sosial. Dengan aktifitas tersebut, literasi dapat membentuk seseorang
yang menjadi manusia yang berpikiran maju, memiliki visi, turut membentuk
peradaban yang konstruktif dan baik, berbudaya dan memiliki keimanan yang kuat.

         Berangkat dari pemahaman tentang ayat iqro’, maka sesungguhnya agama


Islam adalah agama yang menyeru umatnya untuk menjadi umat yang
berpengetahuan dan maju sehingga dapat berperan dalam berbagai bidang
kehidupan manusia. Karena agama Islam bukan hanya agama tentang akidah dan
syariah saja, tetapi agama tentang pengetahuan dan peradaban, kebudayaan dan
kemasyarakatan, ekonomi dan politik dan puncaknya adalah akhlak dan
kemanusiaan.

Anda mungkin juga menyukai