MENUNTUT LIMU
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Sokip, M. Pd.I
Dr. H. Nur Efendi, M. Ag
Oleh :
MOH. AGUS KHOMARUDIN
NIM. 1880506220026
1
Arif S Sadiman dkk, Media Pendidikan (pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya), (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), hal. 3
2
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hal.
37
Agama Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk giat menuntut
ilmu atau belajar demi untuk meningkatkan kualitas diri menjadi ummat
yang pintar dan unggul, agar tidak menjadi ummat terbelakang, bodoh
dan lemah sehingga ditindas dan dikuasai oleh umat lain dalam berbagai
aspek.
Menuntut ilmu adalah ikhtiar atau usaha untuk mempelajari ilmu,
baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat agar ilmu itu bermanfaat bagi diri
sendiri dan bagi orang lain. Menuntut ilmu merupakan usaha yang
dilakukan oleh seseorang untuk merubah tingkah laku dan perilaku
kearah yang lebih baik karena pada dasarnya ilmu menunjukkan jalan
menuju kebenaran dan meninggalkan kebodohan. Adapun kegiatan
belajar adalah upaya memperoleh ilmu pengetahuan, pemahaman,
kecakapan, kebiasaan dan sikap yang disimpan dan dilaksanakan
sehingga melahirkan perubahan pengetahuan dan tingkah laku.3 Jadi,
dalam kegiatan belajar terdapat usaha memperoleh ilmu pengetahuan
agar terjadi perubahan pada diri seseorang menuju ke
arah yang lebih baik.
Perintah menuntut ilmu dalam Islam ini ditujukan kepada yang tua
dan yang muda, pria atau wanita, kaya ataupun miskin
semuanya memiliki kewajiban yang setara dalam menuntut ilmu atau
belajar. Menuntut ilmu tidak hanya dilaksanakan dalam batasan waktu
tertentu melainkan dilakukan sepanjang hidup (long life education).
Tidak ada alasan bagi seseorang meninggalkan ilmu atau tidak
mencarinya selama dia sudah mukalaf, yakni muslim, berakal, baligh,
baik laki-laki maupun perempuan, karena ilmu pengetahuan sangat
penting bagi manusia dan dibutuhkan untuk mencapai kebahagiaan hidup
baik di dunia maupun di akhirat. Bukan hanya pengetahuan yang terkait
urusan akhirat saja yang ditekankan oleh Islam, melainkan juga
pengetahuan yang terkait dengan urusan dunia. Karena tidak mungkin
3
Mohammad Muchlis Solichin,Belajar Dan Mengajar Dalam Pandangan Al-Ghazâlî,
TADRÎS. Volume 1. Nomor 2. 2006, h.140.
manusia mencapai kebahagiaan di akhirat kelak tanpa melalui jalan
kehidupan dunia ini.
Dengan ilmu pengetahuan manusia dapat melaksanakan tugasnya
dalam kehidupan ini dengan baik, sebagai khalifah dan sebagai hamba
Allah. Oleh karena itu, Rasulullah saw. menyuruh, menganjurkan, dan
memotivasi ummatnya agar senantiasa belajar dan menuntut ilmu
pengetahuan.
Banyak sekali ayat Alquran yang mendorong manusia untuk
mencari dan memiliki ilmu pengetahuan, seperti ketika Alquran
menyuruh manusia untuk mengamati alam semesta, bertafakkur dan lain
sebagainya. Secara singkat penghargaan Alquran terhadap ilmu dapat
disederhanakan sebagai berikut:
a. Pengangkatan manusia sebagai khalifah, serta dibedakannya
manusia dari makhluk lain disebabkan karena ilmu yang
dimilikinya (al-Baqarah: 31-32)
b. Karena hakekat manusia tidak bisa dipisahkan dari
kemampuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, maka
ilmu yang disertai iman adalah ukuran derajat manusia,
sehingga manusia yang ideal adalah manusia yang mencapai
ketinggian iman, ilmu dan amal.
c. Alquran diturunkan dengan ilmu Allah dan hanya dapat
direnungkan maknannya oleh orang-orang yang berilmu, dan
untuk memperoleh petunjuk Alquran bukan saja diperlukan
ketaqwaan dan keimanan, melainkan juga ilmu
pengetahuan.
d. Alquran memberikan isyarat bahwa yang berhak memimpin
umat adalah yang memiliki ilmu pengetahuan, sebagaimana
Thalut dipilih sebagai raja Israil juga karena kelebihan
pengetahuannya.
e. Allah melarang manusia untuk mengikuti sesuatu yang tidak
ada ilmu tentangnya sebagaimana dia menegur Nabi Nuh as.
ketika ia memohon sesuatu yang tidak ia ketahui.
f. Allah memberikan contoh bagaimana orang awam tertarik
dengan kemewahan dunia seperti Qarun, karena hanya orang
yang berilmu yang tahu bahwa kemewahan dunia bukanlah
sesuatu yang bernilai abadi dan segala-galanya.4
1. Kajian Ayat Al-Qur’an
ِۗ ۢ ٰۤ ٰۤ
٨١ اّللُ اَنَّهٗ ََلٓ اِهلهَ اََِّل ُه ََۙو َوالْ َم هل ِٕى َكةُ َواُولُوا الْعِْل ِم قَا ِٕى ًما ِِبلْ ِق ْس ِط ََلٓ اِهلهَ اََِّل ُه َو الْ َع ِزيْ ُز ا ْْلَكِْي ُم
َّش ِه َد ه
Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia, (Allah) yang
menegakkan keadilan. (Demikian pula) para malaikat dan orang berilmu.
Tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (
QS. Ali Imran : 18)5
2. Kajian Hadist
إِ َّن اْألَنْبِياَءَ ََلْ يُ َوِّرثُ ْوا ِديْناًَرا َوَلَ ِد ْرََهاً إََِّّنَا،إن الْعُلُ َماءُ َوَرثَةُ اْألَنْبِيَ ِاء
ظ َوافِر
ٍّّ ََخ َذ ِِب ِ وَّرثُوا الْعِْلم فَمن أ
َ َخ َذ بِه فَ َق ْد أ
َ َْ َ ْ َ
“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi. Sungguh para Nabi
tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanya mewariskan ilmu,
maka barang siapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil
bagian yang banyak.” (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Daud).
Menuntut ilmu adalah salah satu jalan menuju surga. Hal ini sebagaimana
sabda Rasulullah ﷺ, beliau bersabda:
4
Ahmad Munir, Tafsir Tarbawi, Mengungkap pesan Alquran tentang Pendidikan, Cet.I;
(Yogyakarta: Teras, 2008), h. 103-105
5
Al-Qur’an Kemenag
ْ َس َّه َل هللاُ لَهُ بِِه طَ ِري ًقا إِ ََل،س فِ ِيه ِع ْل ًما
اْلَن َِّة ِ ِ َ ََوَم ْن َسل
ُ ك طَري ًقا يَْلتَم
“Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka
Allah memudahkan untuknya jalan menuju surga.” (HR Bukhari dan
Muslim).
Kedua, menempuh jalan dalam arti kiasan, yaitu metode atau sarana
untuk mendapatkan ilmu, dengan membaca, mendengarkan, dan
mengkaji ilmu, diskusi serta metode-metode lain yang menjadi sarana
dalam meraih ilmu.
3. Analisis
Dari pembahasan di atas seluruh umat islam diwajibkan untuk
menuntut ilmu, baik laki-laki maupun perempuan, kecil maupun tua.
Didalam Al-Qur’an maupun hadis Allah SWT memberikan keutamaan-
keutamaan bagi orang yang mau menuntut ilmu, seperti hal-nya didalam
Q.S. Ali Imran ayat 18, Allah akan menegakkan keadilan bagi orang-
orang yang memiliki ilmu. Allah juga akan mempermudah urusan
seseorang, bagi orang-orang yang mencari ilmu dijalan Allah.
Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah
penekanannya terhadap ilmu. Alquran dan Sunnah mengajak kaum
muslimin untuk mencari dan mendapatkan ilmu dan kearifan, serta
menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada derajat yang tinggi
C. Kesimpulan
Dalam kajian ayat tentang menuntut ilmu Al-Quran menerangkan bahwa
Allah telak menegakkan keadilan bagi orang-orang yang memiliki ilmu.
Allah juga akan mempermudah urusan seseorang, bagi orang-orang yang
mencari ilmu dijalan Allah.
Pada kajian hadist menerangkan bahwa ilmu merupakan warisan para
nabi, orang yang terbanyak memiliki ilmu maka akan memperoleh warisan
banyak dari Nabi SAW yang berupa ilmu. Nabi SAW juga menerangkan
bahwa menuntut ilmu itu merupakan salah satu jalan menuju surga Allah
SWT. Maka sangatlah diwajibkan bagi orang-orang untuk menuntut ilmu
dengan baik.