Anda di halaman 1dari 14

Ingkar Sunnah

Disusun untuk Memenuhi Salah SatuTugas


Mata Kuliah: Bahasa Indonesia
Dosen: H. Fimeir liadi, M. Pd

Disusun oleh:

MARHAMAH
1601112072

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TAHUN 1438 H/2016 M


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah
sederhana ini, meskipun sangat jauh dari kata sempurna. Shalawat serta salam
tak lupa pula kami haturkan kepada keharibaan junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta kita umat beliau hingga akhir
zaman.

Tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain untuk memenuhi


salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu juga untuk
menambah wawasan para pembaca tentang ingkar sunnah.

Akhirnya, penulis berharap semoga makalah sederhana ini berguna


bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun selalu penulis harapkan
demi perbaikan makalah ini. Segala sesuatu yang benar itu datangnya dari
Allah, dan yang salah itu berasal dari penulis sendiri. Semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Palangkaraya, Desember 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar ...............................................................................................................i

Daftar isi..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ingkar Sunnah...........................................................................2


B. Perkembangan Ingkar Sunnah.....................................................................2
C. Pokok Ajaran Ingkar Sunnah......................................................................3
D. Penyebab Ingkar Sunnah.............................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................13
B. Saran.............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Quran dan Sunnah merupakan sumber hukum bagi umat Islam.
Dimana Al-Quran dijadikan sebagai dasar dan batasan dalam melakukan
sesuatu. Dan semua umat Islam wajib untuk mengimani dan mengamalkan
al-Quran dan Sunnah.
Al-Quran dan Sunnah wajib diimani namun yang terjadi adalah
adanya sekelompok orang yang mengatakan diri mereka sebagai
pengingkar sunnah, dimana mereka tidak percaya bahwa sunnah di jadikan
sebaga sumber hukum dan menolaknya. Padahal jelas di dalam al-Quran,
Allah menyuruh hambanya untuk menerima segala sesuatu yang
bersumber dari Rasulullah. Hal ini sangat bertentangan dengan ajaran
Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang diamaksud dengan ingkar sunnah?
2. Bagaimana perkembangan ingkar sunnah?
3. Apa saja pokok-pokok ajaran ingkar sunnah?
4. Apa saja penyebab ingkar sunnah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang diamaksud dengan ingkar sunnah.
2. Untuk mengetahui perkembangan ingkar sunnah.
3. Untuk mengetahui pokok-pokok ajaran ingkar sunnah.
4. Untuk mengetahui penyebab ingkar sunnah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ingkar Sunnah

Kata ingkar sunnah berasal dari dua kata, yaitu “ingkar” dan

“sunnah”. Kata ingkar berasal dari akar kata bahasa Arab: ankara, yunkiru,

inkaaran yang mempunyai beberapa arti, diantaranya “tidak mengakui dan

tidak menerima baik di lisan dan di hati, bodoh atau tidak mengetahui

sesuatu, dan menolak apa yang tidak tergambarkan dalam hati. 1 Anton

Maulana Muhammad memberikan definisi ingkar yaitu menyangkal, tidak

membenarkan, tidak mengakui, mungkar dan tidak menepati.2

Menurut bahasa, sunnah adalah jalan yang dijalani, baik terpuji

maupun tidak. Suatu tradisi yang sudah di biasakan, di namakan sunnah,

walaupun tidak baik.sunnah menurut istilah muhadditsin adalah segala

yang di nukilkan dari Nabi saw. Baik berupa perkataan, perbuatan,

maupun taqrir, pengajarn, sifat, perilaku, perjalanan hidup Nabi saw.3

Ingkar sunnah adalah sebuah sikap penolakan terhadap sunnah

Rasul, baik sebagian maupun keseluruhannya. Mereka membuat

metodologi tertentu dalam menyikapi sunnah. Hal ini mengakibatkan

tertolaknya sunnah, baik sebagian maupun keseluruhannya.4

1
Abdul Majid Khon, UlumulHadis, (Jakarta: Amzah, 2012) hlm. 31.
2
Sohari Sahrani, Ulumul Hadits, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010) hlm. 141
3
Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Ulumul hadis, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra,
2011) hlm.6
4
Agus Solahudin dan Agus suyadi, Ulumul Hadits, (Bandung: CV. .Pustaka Setia, 2011)
hlm.207.
B. Perkembangan Ingkar Sunnah

1. Sikap Khawarij terhadap Sunnah

Golongan khawarij memakai sunnah dan mempercayainya sebagai

sumber hukum islam, hanya saja ada sumber-sumber yang

menyebutkan bahwa mereka menolak hadits yang diriwayatkan

olehsejumlah sahabat tertentu, khususnya setelah peristiwa tahkim. As-

Siba’I seperti yang di kutip oleh M.M. Azmi mengemukakan bahwa

khawarij dengan berbagai kelompok yang berbeda itu, sebelum

terjadinya perang saudara antara sahabat, menganggap semua sahabat

Nabi dapat di percaya, kemudian mereka mengkafirkan Ali, Utsman,

para pengikut perang onta, dua orang utusan perdamaian (tahkim), dan

orang-orang yang membenarkan salah seorang atau dua utusan

perdamaian tadi.

2. Sikap Syiah terhadap Sunnah

Sebagian besar golongan syi’ah, yang di maksudkan di sini ialah

mereka yang masih berbeda dalam lingkungan islam,

mendiskualifikasikan kepada Abu Bakar, Umar, Utsman, serta

umumnya para sahabat yang menjadi pengikut mereka ini, Muawiyah

dan Amr ibnu ’Ash, serta sahabat lain yang terlibat dalam perampasan

kekhalifahan Ali.5 Lebih jauh, kaum Syi’ah sesungguhnya

mendiskualifikasikan umumnya para sahabat, kecuali beberapa orang

5
Sohari Sahrani, Ulumul Hadits,( Bogor: Ghalia Indonesia, 2010) hlm. 144-146
yang dikenalnya kecintaannya kepada Ali. Mereka menolak al-sunnah

umumnya dari sahabat, kecuali yang diturunkan oleh para pengikut Ali.

Jadi jelas, bahwa sejak masa lalu, umat islam sepakat untuk menerima

hadits dan di jadikannya sebagai sumber hukum islam yang wajib di

patuhi. Pada masa lalu juga sudah terdapat sejumlah orang atau

kelompok yang menolak hadis, tetapi hal itu lenyap pada akhir abad ke-

3. Penolakan sunnah ini muncul kembali pada abad ke-13 H yang lalu,

akibat pengaruh penjajahan barat.

3. Ingkar Sunnah Masa Kini

Sesudah abad kedua Hijriah, tidak ada catatan sejarah yang

menyebutkan kelompok muslim mana yang menolak hadits, sedangkan

mereka yang menolak hadits tempo dulu, tepatnya pada abad kedua itu,

sampai kira-kira sebelas abad berikutnya, menurut Muhammad

Musthafa tidak kedengaran ada yang menolak hadits. Barulah setelah

negara-negara Barat menjajah Islam, mereka mulai menyebar benih-

benih busuk untuk melemahkan kekuatan islam.6 Pada saat itulah, di

Irak muncul orang yang menolak al-sunnah, sedang di Mesir, hal itu

muncul pada masa Muhammad Abduh. Ini menurut kesimpulan Abu

Royyah, apabila itu benar. Imam Muhammad Abduh mengatakan

bahwa umat Islam saat ini tidak mempunyai pimpinan lain, kecuali Al-

Qur’an. Islam yang benar adalah islam tempo dulu, sebelumnya

munculnya perpecahan dalam tubuh muslimin.

6
Sohari Sahrani, Ulumul Hadits,( Bogor: Ghalia Indonesia, 2010) hlm. 144-146
C. Pokok-pokok Ajaran Ingkar Sunnah

Diantara ajaran-ajaran pokoknya adalah sebagai berikut.

1. Tidak percaya kepada Rasulullah, menurut mereka hadits itu karangan

yahudi untuk menghancurkan islam dari dalam.

2. Dasar hukum islam hanya Al-Quran saja.

3. Syahadat mereka: isyhada bi anna muslimun.

4. Syahadat mereka bermacam-macam, ada yang shalatnya dua rakaat dan

ada yang hanya eling (ingat) saja.

5. Puasa wajib hanya bagi orang yang melihat bulan saja, kalau seorang

saja yang melihat bulan, maka dialah yang wajib berpuasa.

6. Haji boleh dilakukan selama empat bulan haram, yaitu Muharram,

Rajab, Dzulqa’idah dan Dzulhijjah.

7. Pakaian ihram adalah pakaian Arab dan membuat repot. Oleh karena

itu, waktu mengerjakan haji boleh memakai celana panjang dan baju

biasa serta memakai jas atau dasi.

8. Rasul tetap di utus sampai hari kiamat.

9. Nabi Muhammad tidak berhak menjelaskan tentang ajaran Al-Quran.

10. Orang meninggal dunia tidak di shalati karena tidak ada perintah

Al-Quran.7

D. Penyebab Ingkar Sunnah


7
Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, (Jakarta: Amzah, 2012) hlm. 40
Diantara argumentasi yang di jadikan pedoman ingkar sunnah adalah

sebagai berikut.

1. Salah paham terhadap penafsiran Al-Quran. Hal ini terlihat dalam

memahami Surat Al-An’am ayat 38:

“tiadalah kami alpakan sesuatupun didalam al-kitab (Al-Quran). ( Al-

An’am: 38)”8

Menurut pengingkar sunnah, Allah menegaskan bahwa dia telah

menerangkan dan memerinci segala sesuatu sehingga tidak perlu

keterangan lain seperti sunnah. Seandainya Al-Quran belum lengkap,

apa maksud dari ayat tersebut? Sekiranya demikian, berarti Allah

menyalahi pemberitaan-Nya sendiri. Hal ini sangatlah mustahil.9

Di samping adanya salah paham terhadap penafsiran surat Al-


An’am tersebut, mereka terlalu sempit dalam meneliti Al-Quran. Hal ini
terbukti dengan adanya pemikiran yang terlalu parsial, artinya mereka
mengambil ayat-ayat Al-Quran hanya sebagian saja, padahal bila di
teliti secara cermat, ternyata dalam Al-Quran sendiri, kaum muslimin di
perintahkan untuk mengikuti sunnah. Disamping adanya salah paham
terhadap penafsiran surat Al-An’am tersebut, mereka terlalu sempit
dalam meneliti Al-Quran. Hal ini terbukti dengan adanya pemikiran
yang terlalu parsial, artinya mereka mengambil ayat-ayat Al-Quran
hanya sebagian saja, padahal bila di teliti secara cermat, ternyata dalam
Al-Quran sendiri, kaum muslimin di perintahkan untuk mengikuti
sunnah. Ayat al-Quran banyak menerangkan suatu kewajiban
mempercayai dan menerima segala sesuatu yang datang dari
Rasulullah, diantaranya adalah firman Allah yang artinya:

8
Sohari Sahrani, UlumulHadits, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010) hlm. 146
9
Endang Soetari, Ulum al-Hadis, (Bandung: CV. PustakaSetia, 2010) hlm.203
“Apa yang di berikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan apa
yang dilarangnya bagi,u maka tinggalkanlah.”(QS. Al-Hasyr:7)10
2. Faktor dari sebab-sebab adanya ingkar sunnah ialah terkait dengan

adanya larangan Nabi, yang notabenenya adalah sabda Nabi. Jadi,

mereka sesungguhnya termasuk orang-orang yang kebingungan. Di satu

sisi, mereka tidak berpedoman kepada al-sunnah, namun menjadikan al-

hadits sebagai salah satu argument.

3. Mereka merasa angkuh dan gengsi. Dikatakan angkuh dan gengsi

karena pada prinsipnya para pengingkar sunnah tidak mengakui ayat

lain atau hadits-hadits yang diriwayatkan oleh sahabat tertentu. Oleh

karena itu, mereka termasuk orang-orang yang tidak punya pendirian,

bahkan Abdurrahman al-Baghdadi mengatakan mereka ini sebetunya

termasuk orang-orang kafir, dan bentuk-bentuk kekafiran ini seharusnya

diberantas.11

BAB III

10
Rahmawati Gufron, Ulumul Hadits, (Yogyakarta: Teras, 2013) hlm. 8
11
Sohari Sahrani, Ulumul Hadits, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010) hlm. 146-147
PENUTUP

A. Simpulan

1. Ingkar sunnah adalah sebuah sikap penolakan terhadap sunnah Rasul,

baik sebagian maupun keseluruhannya.

2. Perkembangan Ingkar Sunnah

a. Sikap Khawarij terhadap Sunnah: Golongan khawarij memakai

sunnah dan mempercayainya sebagai sumber hukum islam, hanya

saja ada sumber-sumber yang menyebutkan bahwa mereka

menolak hadits yang diriwayatkan olehsejumlah sahabat tertentu,

sebelum terjadinya perang saudara antara sahabat, menganggap

semua sahabat Nabi dapat di percaya, kemudian mereka

mengkafirkan Ali, Utsman, para pengikut perang onta, dua orang

utusan perdamaian (tahkim), dan orang-orang yang membenarkan

salah seorang atau dua utusan perdamaian tadi.

b. Sikap Syiah terhadap Sunnah: Mereka menolak al-sunnah

umumnya dari sahabat, kecuali yang diturunkan oleh para pengikut

Ali.

c. Ingkar Sunnah Masa Kini: Imam Muhammad Abduh mengatakan

bahwa umat Islam saat ini tidak mempunyai pimpinan lain, kecuali

Al- Qur’an. Islam yang benar adalah islam tempo dulu,

sebelumnya munculnya perpecahan dalam tubuh muslimin.

3. Pokok-pokok Ajaran Ingkar Sunnah


a. Tidak percaya kepada Rasulullah, menurut mereka hadits itu

karangan yahudi untuk menghancurkan islam dari dalam.

b. Dasar hukum islam hanya Al-Quran saja.

c. Syahadat mereka: isyhada bi anna muslimun.

d. Syahadat mereka bermacam-macam, ada yang shalatnya dua rakaat

dan ada yang hanya eling (ingat) saja.

e. Puasa wajib hanya bagi orang yang melihat bulan saja.

f. Haji boleh dilakukan selama empat bulan haram, yaitu Muharram,

Rajab, Dzulqa’idah dan Dzulhijjah.

g. waktu mengerjakan haji boleh memakai celana panjang dan baju

biasa serta memakai jas atau dasi.

h. Rasul tetap di utus sampai hari kiamat.

i. Nabi Muhammad tidak berhak menjelaskan tentang ajaran Al-

Quran.

j. Orang meninggal dunia tidak di shalati karena tidak ada perintah

Al-Quran.

4. Penyebab Ingkar Sunnah adalah :

a. Salah paham terhadap penafsiran Al-Quran.

b. Faktor dari sebab-sebab adanya ingkar sunnah ialah terkait dengan

adanya larangan Nabi, yang notabenenya adalah sabda Nabi.

c. Mereka merasa angkuh dan gengsi.

B. Saran
Ingkar sunnah seharusnya tidak terjadi, karena sunnah hakikatnya

bersumber dari Rasulullah, dimana didalam Al- Quran kita diperintahkan

untuk menerima apa yang disampaikan oleh Rasulullah. Maka dari itu, kita

harus membentengi diri dan memperbanyak ilmu agar tidak tergiur

mengikuti aliran yang menyesatkan itu. Dan harus ada penanggulangan

khusus agar ingkar sunnah tidak menyebar lebih jauh.

DAFTAR PUSTAKA
Ash-Shiddieqy, Muhammad Hasbi. 2011. Ulumul hadis. Semarang: PT. Pustaka

Rizki Putra.

Gufron, Rahmawati. 2013. Ulumul Hadits. Yogyakarta: Teras.

Khon, Abdul Majid. 2012. Ulumul Hadis. Jakarta: Amzah.

Sahrani, Sohari.2010. Ulumul Hadits. Bogor: Ghalia Indonesia.

Soetari, Endang. 2010. Ulum al-Hadis. Bandung: CV. PustakaSetia.

Solahudin, Agus dan Agus suyadi.2011. Ulumul Hadits. Bandung: CV. Pustaka

Setia.

Anda mungkin juga menyukai