Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PENGANTAR GEOGRAFI

SEJARAH PERKEMBANGAN PANDANGAN / PEMIKIRAN


GEOGRAFI

NAMA : MD. NAVRI ZULIRFAN


NIM : 19045024

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
PENDIDIKAN GEOGRAFI
Sejarah Perkembangan Geografi
A. Perkembangan Geografi Zaman Klasik

Geografi adalah dikenal sejak zaman Yunani Kuno dimana pada saat itu pengetahuan di
pengaruhi oleh mitologi. Secara lambat laun pengaruh mitologi mulai berkurang karena
pengaruh ilmu alam sejak abad ke - 6, sehingga corak pengetahuan bumi sejak saat itu mulai
mempunyai dasar ilmu alam, ilmu pasti dan proses penyelidikan tentang bumi di lakukan dengan
memakai logika. Buktinya penjelasan tentang suatu wilayah termasuk prilaku penduduknya.

Pada masa sebelum masehi, pandangan dan paham geografi di pengaruhi olh paham filsafat
dan sejarah. Uraian geografi bersifat sejarah, sedangkan uraian sejarah bersifat geografi. Selain
itu juga pada masa ini muncul juga tulisan tentang pembuatan peta bumi atau lukisan fisis darah
tertentu. Hal ini menunujukkan geografi pada masa itu bersifat matematis.

Tokoh-tokohnya antaralain sebagai berikut :

1. Herodotus ( 485-428 SM ) mmbuat laporan perjalanan nya ( LOGOGRAFI ).


2. Thals ( 640-548 SM )bumi berbntuk keping silinder yang terapung di atas air.
3. Heraclides ( sekitar 320 SM ) = bumi berputar pada sumbunya dari barat ke timur
4. Parmenides =mengemukakan bahawa bumi berbentuk bulat.
5. Strabo ( 64-20 SM ) Geographica wilayah, lokasinya korelasi antara manusia dan lingkungan
alamnya
6. Claudus Ptolomeus dikenal dengan atlas Ptolomeus
7. Ibnu Khaldun ( 1332 -1406 ), menulis buku sejarah yang dapat di katakan sebagai embrio ilmu
kemasyarakatan
B. Perkembangan Geografi Abad Pertengahan : Geografi Arab dan Eropa

Geografi masih menguraikan tentang geografi masih bercirikan hasil laporan perjalanan,
baik perjalanan di laut maupun di darat . Pada zaman pertengahan bangsa Eropa yang Kristen itu
merasa mengalami hadirnya abad-abad gelap. Gambaran dunia yang berasal dari orang-orang
yunani yang kafir itu dirasa tidak cocok dengan sabda Allah dan didalam Al-Kitab . peta bumi di
rubah , karena bumi tidak berbentuk bulat, tetapi datar seperti cakram dan kota yarussalem
menempati pusatnya.

Sebaliknya universitas-universitas islam yang tersebar di Persia sampai spanyol, warisan


Yunani kuni Tentang citra dunia diteruskan. Berikut tokoh-tokohnya :

1. Di Arab ( Al – Idrisi 1099-1166) berhasil menyempurnakan daerah ilmu bumi menurut


konsep Yunani
2. Di Eropa ( Marcopolo ) membuat peta perjalanan nya ke china, India dan asia lainnya.
Peta memberi sumbangan besar pada zamannya.

3. Colombus menjelajahi benua Amerika 1492 muncul peta dunia yang di sempurnakan.

4. Brnhadus Vereneus yang diknal bukunya “geography Generalis “ di Amsterdam (1650)


memecahbelahkan dunia ( Fisis, Alami, Sosial, Umum dan Khusus.

C. Pandangan Geografi Modern ( Abad ke -18 )

Pandangan geografi modern menitikberatkan pada persebaran fenomena dan asosiasi dalam
ruang. Tokoh pandangan ini adalah Immanuel Kant (1724-1804). Menurut Kant, geografi
merupakan disiplin ilmiah yang objek studinya adalah benda-benda atau gejala-gejala yang
keberadaannya tersebar dalam ruang.
Tokoh-tokoh lainnya antara lain:
1. Alexander von Humbolt = Hasil dari perjalannanya mendeskripsikan hubungan antara
ketinggian dan vegetasi yang mendiaminya.
2. Karl Ritter ( 1779 -1859 ) menjelaskan tentang hubungan manusia dengan lingkungan
dan wilayah nya.

D. Pandangan Geografi pada Akhir Abad ke-19

Pada akhir abad ke-19 pandangan geografi dipusatkan terhadap iklim, tumbuhan, dan hewan
(biogeografi) terutama pada bentang alamnya. Perhatian utama geografi pada masa ini adalah
gejala-gejala fisik sehingga gejala-gejala sosial (manusia) tidak mengalami kemajuan. Perhatian
geografi terhadap manusia pada akhir abad ke-19 tetap becorak pada pandangan Ritter, yaitu
mengkaji hubungan manusia dengan lingkungannya. Tokoh-tokohnya Antara lain:

1. George Peskins Marsh ( 1801-1882) konservasi terhadap sumber daya.


2. John Wisley Powell ( 1834 -1902 ) bentang alam dan sumber daya air
3. Friedrich Ratzel (1844-1904) mempelajari pengaruh lingkungan fisik terhadap kehidupan
manusia. Menurut Ratzel aktivitas manusia merupakan faktor penting bagi kehidupan dalam
suatu lingkungan. Ratzel juga beranggapan bahwa faktor manusia dan faktor lingkungan
memiliki kedudukan dan pengaruh yang sama dalam membentuk lingkungan hidup.

E. Pandangan Geografi Abad ke-20

Salah satu ciri pandangan geografi pada abad ke-20 adalah kajiannya yang bercorak sosial
budaya. Pandangan yang bercorak sosial budaya itu merupakan reaksi atas dominasi geografi
alam hingga akhir abad ke-19. Vidal de la Blache (1854-1918) mengemukakan pendapatnya
bahwa dalam kajian geografi harus menyatukan faktor manusia dan faktor fisik karena tujuan
geografi adalah untuk mengetahui adanya interaksi antara manusia dan lingkungan fisiknya.
Oleh karena itu, konsep geografi yang dikemukakan Vidal de la Blache adalah kewilayahan.

F. Pandangan Geografi Mutakhir

E. A. Wrigley (1965) mengemukakan pendapatnya bahwa semua metode analisa dapat


digunakan dalam kajian geografi selama analisa tersebut mampu menyelesaikan permasalahan
yang terjadi. Wrigley juga berpendapat bahwa geografi adalah disiplin ilmiah yang berorientasi
pada masalah (problem oriented) dalam mengkaji interaksi antara manusia dan lingkungannya.

Pandangan geografi mutakhir juga ditandai oleh adanya kajian-kajian geografi yang
bersifat tematik dalam suatu wilayah, terutama interaksi antara manusia dan lingkungannya. Di
dalam kajian tersebut telah menggunakan metode statistik dan pemanfaatan komputer untuk
menganalisa dan menyimpan data.

G. Pandangan Geografi Ortodoks dan Geografi Terintegrasi

Perbedaan pandangan terhadap geografi menghasilkan definisi yang berbeda-beda sehingga


tidak dapat diterima oleh setiap orang. Akan tetapi, meskipun pandangan para ahli berbeda-beda
terhadap geografi, mereka mengakui adanya elemen-elemen yang sama dalam geografi, yaitu
sebagai berikut.

Para ahli geografi mengakui adanya persamaan dengan ahli ilmu pengetahuan bumi (earth
science) yang lain karena wilayah kajiannya sama, yaitu permukaan bumi dan bukan ruang yang
bersifat abstrak. Menurut para ahli geografi permukaan bumi merupakan lingkungan hidup bagi
manusia yang dapat mempengaruhi kehidupannya dengan mengubah dan membangunnya.

Para ahli geografi memiliki perhatian sama, yaitu persebaran manusia dalam ruang dan
hubungan manusia dengan lingkungannya. Para ahli geografi mengkaji cara tentang pengelolaan
wilayah yang tepat untuk dapat memanfaatkan ruang dan sumber daya. Para ahli geografi
mengakui adanya unsur-unsur yang sama dalam geografi, antara lain jarak, interaksi, gerakan
(mobilitas), dan persebaran.

Adanya persamaan-persamaan dalam kajian geografi berpengaruh terhadap perkembangan


berbagai topik yang berhubungan dengan geografi. Oleh karena itu, pada saat ini kajian geografi
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu geografi ortodoks dan geografi terintegrasi.

 Geografi ortodoks adalah geografi yang melakukan kajian terhadap suatu wilayah
(geografi regional) dan analisis terhadap sifat-sifat sistematiknya (geografi sistematik).
Geografi ortodoks dibagi lagi menjadi 5 bagian sesuai dengan topik-topiknya,yaitu
sebagai berikut :
1. Geografi fisik, yaitu geografi yang melakukan kajian terhadap fenomena-fenomena fisik
geosfer dan lingkungannya. Geografi fisik antara lain meliputi geomorfologi,
hidrologi,klimatologi,dan pedologi.
2. Geografi manusia, yaitu geografi yang melakukan kajian terhadap aktivitas manusia,
antara lain meliputi geografi penduduk, geografi ekonomi, geografi perdesaan, dan
geografi perkotaan.
3. Geografi regional, yaitu geografi yang melakukan kajian terhadap perwilayahan dan
kultural. Geografi perwilayahan antara lain terdiri dari geografi daerah tropika, geografi
daerah arid, dan geografi daerah kutub. Geografi kultural antara lain terdiri dari geografi
Asia Tenggara, Geografi Amerika Latin, dan geografi Eropa Barat.
4. Geografi teknik, yaitu geografi yang melakukan kajian terhadap bidang teknik dalam
geografi, anatara lain terdiri atas kartografi dan pengindraan jauh.
5. Geografi filsafat, yaitu geografi yang melakukan kajian terhadap hakikat, sebab, asal, dan
hukum yang berkenaan dengan bidang geografi, antara lain metodologi geografi dan
geografi sejarah.

 Geografi terintegrasi adalah kajian geografi dengan jalan memadukan antara elemen-
elemen geografi sistematik dan geografi regional sehingga disebut juga geografi terpadu.
Oleh karena itu, di dalam kajiannya geografi terintegrasi menggunakan tiga analisis, yaitu
analisis keruangan, ekologi, dan wilayah.

Anda mungkin juga menyukai