Anda di halaman 1dari 20

GEOGRAFI REGIONAL ASIA TENGGARA

DAN FASIFIK.

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 11

JESSY FRISCA SIMANJUNTAK


NOVITA AFRIANI PANDIANGAN
RISKI AULIA RAHMAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIMED
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. karena atas limpahan rahmat dan
karuniaNyalah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini sesuai waktunya.
kami mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan dapat
membantu pembaca dalam memahami materi Matakuliah Geografi Regional Asia
Tenggara dan Pasifik yang merupakan judul dari Makalah kami,yaitu “Geografi Regional
Timor Leste” .
Disamping itu, kami berharap bahwa Makalah ini dapat dijadikan bekal
pengetahuan untuk melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Kami
menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah ini masih ada kekurangan sehingga kami
berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya dari Dosen Pengampu Mata
Kuliah Geografi Regional Asia tenggara dan Pasifik, yaitu Bapak Drs. Mbina Pinem, M.Si.,
agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Medan, Mei 2020


Penulis

Kelompok 11

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Rumusan Masalah 6
1.3 Tujuan 6

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Letak, Luas dan Batas Negara 7
2.2 Keadaan Alam 8
2.2.1. Sistem Pegunungan dan Gunung 7
2.2.3. Iklim 8
2.3 Penduduk 8
2.3.1. Jumlah dan Pertumbuhan 8
2.3.2. Persebaran 9
2.3.3. Agama dan Bahasa 9
2.4 Perekonomian 10
2.4.1. Pertanian dan Peternakan 11
2.4.2. Perkebunan Rakyat 12
2.4.3. Perikanan 12
2.4.4. Pertambangan 12
2.4.5. Industri 12
2.4.6. Perdagangan/Jasa 12
2.4.7. Pariwisata. 13
2.5 Pendidikan 13
2.6 Kesejahteraan Sosial 13
2.7 Sejarah dan Pemerintahan 15
2.8 Hubungan dengan Indonesia 17
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 19

3
3.2 Saran 19

DAFTAR PUSTAKA 20

4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Timor Timur terletak di timur pulau Timor dengan luas wilayah 18.899 km2.1 Pulau
Timor kaya akan kayu cendana dan menjadi daerah tujuan persinggahan orang - orang Barat
setelah berdagang ke Maluku untuk mencari rempah-rempah, oleh karena itu Portugis
(sekarang Portugal) dan Belanda menjadikan wilayah ini sebagai daerah jajahannya.2 Timor
Leste pernah menjadi bagian dari Indonesia pada tahun 1976 - 1999 sebagai propinsi ke-27.
Pada saat Timor Leste termasuk dalam wilayah Indonesia, Timor Leste disebut dengan
Timor Timur. Sebelum Timor Timur masuk ke dalam wilayah Indonesia, Timor Timur
disebut dengan Timor Portugis karena daerah ini merupakan wilayah jajahan Portugis
(sekarang Portugal). Timor Timur berada di bawah kekuasaan Portugal selama empat abad.
Kekuasaan ini runtuh akibat adanya Revolusi Bunga yang terjadi di Portugal. Revolusi
Bunga mencapai puncaknya pada tanggal 25 April 1974.
Timor Leste sebagaimana diketahui merupakan pulau yang kaya akan sumber daya
alamnya, baik sumber daya di wilayah daratan maupun sumber daya di wilayah laut yang
sudah dilirik dan digarap oleh koloni sejak jaman dahulu. Kopi dan kayu cendana adalah
salah satu komoditi andalan dari pulau tersebut. Sedangkan minyak dan gas bumi yang
terdapat di laut merupakan sumber daya laut yang cukup besar di laut Timor, sehingga
membuat negara-negara lain mempunyai ketertarikan dan kepentingan di pulai tersebut.
Salah satu sumber ketertarikan yang sangat besar di negara tersebut adalah minyak bumi
yang terdapat di celah Timor.adalah Minyak sejak dulu mempunyai nilai politik yang
strategis karena dapat digunakan untuk menciptakan ketergantungan negara lain sehingga
negara itu bersedia menerima usulan dari negara penghasil minyak.
Kepemilikan atas teknologi, modal dan tenaga ahli di bidang perminyakan
memungkinkan negara tersebut sebagai penemu kegiatan eksploitasi minyak di celah Timor.
Apalagi negara-negara industri pasti akan selalu membutuhkan cadangan minyak yang
cukup besar baik untuk kepentingan industri maupun kepentingan konsumsi. Dengan
memiliki sumber sendiri dalam jumlah yang lebih banyak menjadikan negara tersebut
dapat mengurangi ketergantungan dari luar negeri yang saat ini semakin mahal. Dan negara
yang berkepentingan besar di celah Timor yang di yakini mempunyai kandungan minyak
sangat besar adalah Australia. Seperti diketahui keterlibatan Australia dalam masalah Timor
Leste sudah ada sejak wilayah ini dinyatakan jadi bagian Republik Indonesia. Perang dingin

5
telah membuka jalan bagi Indonesia untuk menyatukan wilayah yang rusuh dan dinyatakan
Fretilin sebagai daerah yang merdeka.
Saat itu kecenderungan Fretilin atau partai yang menginginkan Timor Leste merdeka
jelas condong ke kubu sosialis hingga mencemaskan negara-negara Barat terutama USA
dan Australia. Masuknya Indonesia ke Timor Leste memang telah menimbulkan masalah
sejak invasi tahun 1975, dimana pada waktu itu terjadi perlawanan dari masyarakat Timor
Leste yang menginginkan kemerdekaan, namun karena kekuatan tidak seimbang maka
Timor Leste dapat dikalahkan dan dinyatakan jadi bagian dari Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Letak, Luas dan Batas Negara Timor Leste?


2. Bagaimana keadaan alam di Timor Leste?
3. Bagaimana kondisi penduduk yang ada di Timor Lestes ?
4. Bagaimana keadaan perekonomian yang ada di Timor Leste?
5. Bagaimana sistem pendidikan yang ada di Timor Leste?
6. Bagaimana kondisi kesejahteraan, sejarah dan pemerintahan yang ada di Timor
Leste?
7. Bagaimana hubungan Timor Lestedengan Indonesia?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui Bagaimana Letak, Luas dan Batas Negara Timor Leste
2. Untuk mengetahui Bagaimana keadaan alam di Timor Leste
3. Untuk mengetahui Bagaimana kondisi penduduk yang ada di Timor Leste
4. Untuk mengetahui Bagaimana keadaan perekonomian yang ada di Timor Leste
5. Untuk mengetahui Bagaimana sistem pendidikan yang ada di Timor Leste
6. Untuk mengetahui Bagaimana kondisi kesejahteraan, sejarah dan pemerintahan yang
ada di Timor Leste
7. Untuk mengetahui Bagaimana hubungan Timor Lestedengan Indonesia.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Letak, Luas dan Batas Negara

Secara astronomis, suatu wilayah bisa dilihat dari posisinya pada garis bujur dan garis
lintang. Letak negara berdasarkan kedua garis ini nantinya bisa menimbulkan terjadinya
perbedaan waktu dan kondisi iklim di suatu negara tersebut. Secara Astronomis, Timor
Leste atau Timor Timur berada pada posisi sebagai berikut :

• Berdasarkan garis lintang. Timor Leste berada pada 8o LS – 10o LS


• Sedangkan berdasarkan garis bujurnya, Timor Leste berada pada 124o BT – 127o
BT

Secara geografis, negara Laos memiliki batas – batas negara yaitu sebagai berikut:

1. Sebelah utara berbatasan langsung dengan selat Banda, Pulau Wetar, dan Pulau Alor
Indonesia.
2. Sebelah Selatanberbatasan dengan negara Australia dan Selat Timor.
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur.
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kepulauan Leti.

7
2.2 Keadaan Alam

2.2.1. Sistem Pegunungan dan Gunung

Sebagian besar wilayah Timor Leste berupa pegunungan. Daerah pegunungan terutama
terdapat di daerah Utara. Puncak tertinggi dari rangkaian pegunungan di Timor Leste adalah
di bagian pedalaman. Daerah sebelah selatan berupa delta sungai dan rawa. Timor Leste juga
memliki daerah perbukitan. Daerah ini ditumbuhi semak dan pohon ekaliptus.

2.2.2. Iklim

Sebagian besar wilayah negara ini mengalami iklim tropis dengan curah hujan yang kecil.
Akibatnya, di wilayah Timor Leste juga banyak dijumpai sabana karena wilayahnya relatif
kering.

2.3 Penduduk

2.3.1. Jumlah dan Pertumbuhan

Jumlah penduduk Timor Leste sekitar 885.000 jiwa. Mereka terdiri dari berbagai
bangsa. Terdapat sekitar 15 kelompok suku bangsa di negara ini, termasuk Indonesia dan
Cina. Kegiatan ekonomi utama penduduk Timor Leste adalah pertanian. Hasil utamanya
adalah jagung, beras, singkong, millet, dan ubi. Jagung merupakan hasil pertanian utama.
Penduduk Timor Leste juga melakukan usaha di bidang perkebunan. Hasilnya antara lain
kopi, kelapa, cengkeh, dan kayu cendana. Penduduk Timor Leste masih mengenal sistem
barter. Sistem ini terutama dilakukan penduduk yang tinggal di daerah pelosok.

Pada awal tahun 2020 jumlah populasi di Timor Leste sebanyak 1,308.306 jiwa
dengan percepatan populasi sekitar 0,02%. Hampir sebagian besar penduduk Timor Leste
merupakan etnik Austronesian (Malayo-Polynesian) dan Papua, terdapat pula kaum
minoritas dari Tionghoa (Hakka) serta beberapa keturunan Portugis yang disebut
Mesticos.Dalam percakapan sehari – hari, masyarakat Timor Leste menggunakan bahasa
Tetun dan Portugis, meskipun bahasa Indonesia digunakan untuk menulis, bahkan
mahasiswa dan dosen cendrung menggunakan bahasa Indonesia. Sedangkan agama yang
dianut oleh masyarakat Timor Leste antar lain:

Katolik Roma (96,9%)

Protestan (3%)

8
Islam (1%)

Buddha (1%)

Hindu (0,5%)

2.3.2. Persebaran

Persebaran penduduk di negara Timor Leste dominan tersebar di pedesaan dan sedikit
tinggal di perkotaan

2.3.3. Agama dan Bahasa

Mayoritas penduduk Timor Leste beragama Katolik, dan Gereja Katolik adalah
institusi keagamaan yang dominan.Ada juga sebagian kecil komunitas Protestan dan
Muslim.Gereja Katolik Roma di Timor Leste adalah bagian dari Gereja Katolik Roma
seluruh dunia, dibawah kepemimpinan spiritual dari Paus dan kuria di Roma. Ada lebih
dari 900,000 penganut Katolik di Timor Leste, warisan dari status bekas koloni Portugis.
Sejak kemerdekaan dari Indonesia, Timor leste menjadi salah satu dari dua negara yang
dinominasi oleh agama Katolik di Asia (setelah Filipina) - diperkirakan 96% dari populasi
menganut Katolik Roma.Negara ini dibagi menjadi tiga keuskupan; Dili, Maliana dan
Baucau, yang semuanya langsung tunduk kepada Tahta Suci.

Nuncio Apostolik untuk Timor Leste bersamaan dengan nuncio untuk Malaysia.
Nuncio saat ini adalah Uskup Agung Joseph Salvador Marino, dan nunciature atau
kedutaan berlokasi di Kuala Lumpur. Awal SuntingPada awal abad ke-16, pedagang
Portugal dan pedagang Belanda melakukan kontak dengan Timor Leste. Misionaris
mempertahankan kontak sporadis sampai tahun 1642 ketika Portugal mengambil alih dan
mempertahankan kontrol sampai 1974, dengan pendudukan singkat oleh Jepang selama
Perang Dunia II.

Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Timor Timur pada Oktober 1989. Paus Yohanes
Paulus II telah berbicara menentang kekerasan di Timor Timur, dan menyerukan kedua
pihak untuk menahan diri, memohon rakyat Timor Timur untuk memberikan "cinta dan
berdoa untuk musuh-musuh mereka."[4] Uskup yang telah pensiun, Carlos Ximenes Belo
adalah pemenang Hadiah Nobel Perdamaian bersama dengan José Ramos-Horta pada
tahun 1996 untuk upaya mereka untuk membebaskan Timor Timur dari Indonesia.[5]
Gereja Katolik Roma masih sangat terlibat dalam politik, dengan konfrontasi yang terjadi

9
pada tahun 2005 dengan pemerintah terhadap pendidikan agama di sekolah dan
sebelumnya dari pengadilan kejahatan perang untuk kekejaman terhadap Timor Timur oleh
Indonesia.[6] Mereka juga telah mendukung Perdana Menteri baru dalam upayanya untuk
mendorong rekonsiliasi nasional.[7] Pada bulan Juni 2006 Catholic Relief Services
menerima bantuan dari Amerika Serikat untuk membantu korban pada bulan-bulan
kerusuhan di negara itu.

Bahasa

Bahasa di Timor Leste meliputi rumpun bahasa Austronesia dan Papua. (Lihat rumpun
bahasa Timor–Flores dan rumpun bahasa Trans Barat-Nugini.) Bahasa dagang dan bahasa
nasional Timor Leste adalah Tetum, sebuah bahasa Austronesia yang dipengaruhi oleh
bahasa Portugis, yang statusnya setara dengan bahasa resmi. Bahasa di eksklave Ocussi
adalah Uab Meto (Dawan). Fataluku adalah sebuah bahasa Papua yang sebagian besar
digunakan di bagian timur negara tersebut (lebih sering ketimbang Tetum). Bagi Portugis
dan Tetum memiliki pengakuan resmi di bawah Konstitusi Timor Leste, seperti halnya
bahasa asli lainnya, yang meliputi: Bekais, Bunak, Galoli, Habun, Idalaka, Kawaimina,
Kemak, Lovaia, Makalero, Makasae, Mambai, Tokodede dan Wetar.

2.4 Perekonomian

Jika dilihat dari segi etnografi, penduduk Timor Leste secara umum masuk dalam
kategori ras Australoid (ras Australoid adalah nama ras manusia yang mendiami bagian
selatan negara India, Sri Lanka, beberapa kelompok di Asia Tenggara, Papua, kepulauan
Melanesia dan bangsa Aborigin di Australia) dan “ras/geografi” Melanesia (kata
“melanesia” dari bahasa Yunani "pulau hitam" adalah sebuah wilayah yang memanjang dari
Pasifik bagian barat sampai ke Laut Arafura, utara dan timur laut Australia. Istilah ini
pertama kali digunakan olehJules Dumont d'Urville pada 1832 untuk menunjuk ke sebuah
etnis dan pengelompokan pulau-pulau yang berbeda dari Polinesia danMikronesia. Sekarang
ini, klasifikasi rasial d'Urville dianggap tidak tepat sebab dia menutupi keragaman budaya,
linguistik, dan genetik Melanesia dan saat ini hanya digunakan untuk penamaan geografis
saja).

Selanjutnya, ras tersebut terbagi dalam beberapa suku bangsa seperti suku bangsa
Kemaq, Bunaq, Tetun, Mambai, Makasae, Fataluku, dan sebagainya. Ini belum ditambah
dengan etnik bangsa pendatang baru lain seperti bangsa China, Arab, India, Jawa, Sulawesi,

10
serta etnik keturunan Eropa. Semua suku bangsa tersebut menggunakan bahasanya
masing-masing, dan juga tradisi atau adat-istiadat masing-masing. Keanekaragaman ini,
pada akhirnya juga turut mempengaruhi tingkat perkembangan intelektual (kehidupan
sosial) komunitasnya; dapat menjadi sumber malapetaka; namun dapat pula dijadikan
sebagai modal dasar bagi pembangunan dan kemajuan rakyat Timor Leste ke depan.

Sejalan dengan migrasi orang Austronesia tersebut, dikenallah oleh penduduk di Pulau
Timor mengenai teknik bercocok tanam, peternakan hewan kerbau, dan penggunaan
alat-alat dari bambu. Di samping itu, beberapa bentuk kerajinan tangan seperti tenunan,
anyaman dan barang tembikar mulai banyak dilakukan oleh penduduk. Hingga pada
akhirnya terdapat gelombang terakhir migrasi manusia ke Pulau Timor yang
memperkenalkan teknologi pembuatan peralatan dari besi dan perunggu (Depdikbud
Propinsi Timor Timur, 1995).

Saat awal kemerdakaanya, negara Timor Leste dalam keadaan yang cukup memprihatinkan,
bahkan pendapatan kapita negara tersebut kurang dari $350 dan masuk sebagai negara
termiskin di dunia. Hal tersebut bisa dilihat dari tingginya angka kemiskinan, kelahiran yang
meningkat, minim lapangan pekerjaan serta rendahnya tingkat pendidikan.Sejak tahun 1999,
Timor Leste sangat bergantung pada 50 negara pendonor dan lembaga internasional lainnya,
bahkan selama 3 tahun total bantuan mencapai $253 juta. Dana tersebut digunakan untuk
membangun biaya administrasi pemerintah dan proyek pengembangan kapasitas sumber
daya manusia.

Bisa dikatakan jika investasi asing yang masuk ke Timor Leste sangat mempengaruhi
kondisi ekonomi negara tersebut. Di tahun 2016, Republik Rakyat Tiongkok melakukan
kerja sama dengan Timor Leste dalam berbagai bidang mulai dari program pelatihan,
perancangan perkotaan, pengembangan pariwisata, metode pertanian terbaru dan lain
sebagainya, tidak heran jika RRT menjadi penyedia barang terbesar ketiga setelah Indonesia
dan Singapura.

2.4.1. Pertanian

Pertanian negara Timor Leste adalah pendukung perekonomian utama, yakni 41% dari
pendapatan negara. Hasilnya berupa: • Padi, Jagung, Tembakau (di dataran Vientiane) •
Kopi (Plato Bolovens) • Kapas (di selatan) • Tanaman sampingan seperti pisang, kelapa,

11
pepaya dll (di daerah-daerah lembah Sistem pertanian di Negara Laos sangat bergantung
pada irigasi dari Sungai Mekong.

2.4.2. Perkebunan Rakyat

Hasil perkebunan penduduk negara Timor Leste yaitu tembakau, kopi, kapas, dan
opium. Sedangkan, hasil uatama berupa buah jeruk, pisang, pepaya, dan sayuran.

2.4.3. Perikanan

Perikanan di negeri ini tidak memiliki arti komersial. Tangkapan ikanya berasal dari Sungai
Mekong, yaitu ikan Karper dan ikan Perch. Pusat-pusat penangkapan ikan dinegara Timor
Leste adalah Vientiane, Pakxan, Savvanakhet, Thakhet, dan Hovayxay.

2.4.4. Pertambangan

Timah dan Bijih Besi merupakan hasil tambang utama di Timor Leste. Timor Leste juga
memiliki sumber-sumber tambang mineral, seperti timah, tembaga, emas, dan perak, tetapi
belum dapat dimanfaatkan secara maksimal, oleh karena itu ekonomi Timor Leste menerima
bantuan dari IMF dan sumber internasional lain serta dari investasi asing baru dalam bidang
pemrosesan pertambangan, khususnya tembaga dan emas.

2.4.5. Industri

Kawasan hutan di Timor Leste cukup luas dan lebat. Hal ini menjadikan hasil hutan
sebagai salah satu bahan baku industri utama. Hasilnya seperti kayu jati, damar, dan kayu
keras lainnya. Berbagai bentuk kegiatan industri di Timor Leste yang memanfaatkan sumber
daya hutan diantaranya industri pemotongan kayu dan pengolahan kayu. Selain itu, terdapat
juga industri pengolahan bahan tambang dan pengolahan makanan.

2.4.6. Perdagangan/Jasa

Negara Timor Leste mengembangkan sektor perdagangan dengan komoditas ekspor


utama berupa hasil pertanian (beras, tembakau, kopi), hasil hutan (kayu mentah, kayu
olahan, dan berbagai jenis kerajinan), dan hasil tambang berupa timah. Sementara itu impor
utama berupa kendaraan bermotor, mesin, dan besi baja.

12
2.4.7. Pariwisata

Potensi sumber daya alam yang ada di Timor Leste belum dapat dimanfaatkan secara
optimal untuk disajikan sebagai objek wisata. Oleh karena itu, pemerintah Timor Leste
cenderung mengembangkan wisata budayanya.Pada perkembangannya, sejak tahun 1993,
pemerintah Timor Leste mencanangkan 21% dari wilayah negara sebagai Area Konservasi
Keanekaragaman Hayati Nasional (National Biodiversity Conservation Area atau NBCA),
yang mungkin akan dikembangkan menjadi sebuah taman nasional. Bila proyek ini berhasil,
maka diperkirakan akan menjadi taman nasional terbaik dan terluas di Asia Tenggara.

2.5 Pendidikan

Sistem Pendidikan Timor Leste dibagi menjadi 2 tingakat, yaitu :

1. Pendidikan Dasar, termasuk pendidikan Anak Usia Dini (Pre-Escolar), Pendidikan


Dasar (Ensino Basico)

2. Pendidikan Menengah (Ensino Secundario).

2.6 Kesejahteraan Sosial

Tingkat kesejahteraan masyarakat Timor Leste masih sangat rendah, sehingga


mempengaruhi tingkat kesehatan, pendidikan, perekonomian dan mempengaruhi dalam
bidang lainnya.

2.6.1 Kesehatan

Rendahnya pelayanan kesehatan terhadap warga juga tampak dari masih banyak kaum
ibu yang memilih meminta bantuan dukun beranak untuk proses persalinan ketimbang ke
bidan atau ke dokter karena ketiadaan biaya. Tidak heran bila angka kematian bayi juga
masih tinggi. Buruknya pelayanan kesehatan masyarakat khususnya warga miskin karena
memang pemerintah tidak pernah memberikan anggaran yang memadai. Dari total Produk
Domestik Bruto (GDP), alokasi biaya untuk pendidikan dan kesehatan Timor Leste
mendekati 5%.

13
2.6.2 Pendapatan Perkapita
Timor-Leste Prakiraan: PDB Nominal Per Kapita
Prakiraan: PDB Nominal Per Kapita Timor-Leste diperkirakan sebesar 2,356.913 USD
pada 2020 seperti yang dilaporkan oleh World Economic Outlook. Rekor ini naik dari angka
yang terakhir dilaporkan, yaitu 2,262.842 USD pada 2019. Sebagai predikisi, Prakiraan:
PDB Nominal Per Kapita Timor-Leste diproyeksikan sebesar 2,500.954 USD pada 2024.
Data ini diperbarui tahunan dan dikategorikan dalam CEIC di bawah Country Forecast
World Trend Plus – Table IMF.WEO: Gross Domestic Product: Per Capita: Current Prices:
USD.
2.6.3 Angka Kemiskinan

Pada 20 Mei lalu, tepat 16 tahun silam, Republica Democratica de Timor Leste atau
Republik Demokratik Timor Leste, resmi sebagai negara yang berdaulat. Saat status jadi
negara merdeka tersemat, Timor Leste menjadi salah satu negara termiskin. Kantor berita
Portugal, LUSA, sempat menulis kondisi Timor Leste saat awal merdeka. Makanan
sederhana di restoran di Ibu kota Timor Leste, Dili, dibanderol dengan $13 dan secangkir
kopi lebih dari $1. Padahal, sebagian besar masyarakat hidup dengan tidak lebih dari 50 sen
setiap hari.“Kota ini tidak memiliki penerangan jalan dan sangat banyak rumah yang hancur.
Di luar Dili, kondisinya lebih buruk," tulis kantor berita LUSA. Saat itu, Timor Leste
memiliki pendapatan per kapita kurang dari $350 lebih rendah dibanding Indonesia pada
tahun yang sama. Laporan United Nations Development Programme (UNDP) dalam
National Human Development Report 2002 (PDF) menyebutkan, Timor Leste berada di
peringkat 152 negara termiskin di dunia dari 162 negara.Berbagai masalah terkait ekonomi
seperti tingginya angka kemiskinan, tingginya angka kelahiran dan pertumbuhan penduduk,
minimnya lapangan kerja, dan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, melanda Timor
Leste pada masa awal Timor Leste lahir. Angka kemiskinan di Dili naik 200 persen akibat
tingginya harga dan juga kelangkaan barang, setelah kekacauan terjadi. Hancurnya
infrastruktur fisik menjadi salah satu penyebab kelangkaan barang di Timor Leste.

Jaringan transportasi dan komunikasi runtuh, sebelum pada akhirnya seluruh layanan
administrasi publik menjadi tidak berfungsi. “Negara tidak memiliki pemerintahan,
administrasi, polisi, kehakiman serta militer, dan bantuan yang luas diperlukan dalam upaya
pemulihan. Negara-negara donor menjanjikan dana bantuan lebih dari $523 juta selama tiga
tahun, untuk membangun kembali Timor Leste.secara keseluruhan sebesar 39,7 persen atau

14
dengan kata lain, dua dari lima orang di Timor Leste tidak mampu memenuhi persyaratan
konsumsi pangan dan non-pangan. Kegagalan konsumsi rata-rata masyarakat Timor Leste
saat itu mencapai 11,9 persen dengan pendapatan minimum yang didapat sebesar $1,84 per
orang per bulan. Dari sisi pendapatan negara, sejak 1999 Timor Leste menggantungkan diri
kepada bantuan dari sedikitnya 50 negara pendonor dan lembaga internasional lainnya,
dengan total nilai bantuan mencapai $253 juta selama tiga tahun. Dana ini dialokasikan
untuk membayar biaya administrasi pemerintah termasuk untuk proyek pengembangan
kapasitas sumber daya manusia.

Dukungan eksternal ini membantu menstimulasi pertumbuhan ekonomi di Timor Leste.


Berkat bantuan internasional, pertumbuhan ekonomi negara ini pada 2000, 2001 dan 2002,
tumbuh masing-masing 50 persen, 15 persen dan 15 persen. Pada 2002, pemerintahan muda
di negara baru ini menyusun undang-undang investasi asing sebagai regulasi terhadap
perusahaan-perusahaan internasional.

2.7 Sejarah dan Pemerintahan

Sejarah Timor Leste berawal dengan kedatangan orang Australoid dan Melanesia.
Orang dari Portugal mulai berdagang dengan pulau Timor pada awal abad ke-15 dan
menjajahnya pada pertengahan abad itu juga. Setelah terjadi beberapa bentrokan dengan
Belanda, dibuat perjanjian pada 1859 di mana Portugal memberikan bagian barat pulau itu.
Jepang menguasai Timor Timur dari 1942 sampai 1945, tetapi setelah mereka kalah dalam
Perang Dunia II Portugal kembali menguasainya.Pada tahun 1975, ketika terjadi Revolusi
Bunga di Portugal dan Gubernur terakhir Portugal di Timor Leste, Lemos Pires, tidak
mendapatkan jawaban dari Pemerintah Pusat di Portugal untuk mengirimkan bala bantuan
ke Timor Leste yang sedang terjadi perang saudara, maka Lemos Pires memerintahkan
untuk menarik tentara Portugis yang sedang bertahan di Timor Leste untuk mengevakuasi
ke Pulau Kambing atau dikenal dengan Pulau Atauro. Setelah itu FRETILIN menurunkan
bendera Portugal dan mendeklarasikan Timor Leste sebagai Republik Demokratik Timor
Leste pada tanggal 28 November 1975. Menurut suatu laporan resmi dari PBB, selama
berkuasa selama 3 bulan ketika terjadi kevakuman pemerintahan di Timor Leste antara
bulan September, Oktober dan November, Fretilin melakukan pembantaian terhadap
sekitar 60.000 penduduk sipil (sebagian besarnya adalah pendukung faksi integrasi dengan
Indonesia). Dalam sebuah wawancara pada tanggal 5 April 1977 dengan Sydney Morning
Herald, Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik mengatakan bahwa "jumlah korban

15
tewas berjumlah 50.000 orang atau mungkin 80.000". Tak lama kemudian, kelompok
pro-integrasi mendeklarasikan integrasi dengan Indonesia pada 30 November 1975 dan
kemudian meminta dukungan Indonesia untuk mengambil alih Timor Leste dari kekuasaan
FRETILIN yang berhaluan Komunis.

Ketika pasukan Indonesia mendarat di Timor Leste pada tanggal 7 Desember 1975,
FRETILIN didampingi dengan ribuan rakyat mengungsi ke daerah pegunungan untuk
melawan tentara Indonesia. Lebih dari 200.000 orang dari penduduk ini kemudian mati di
hutan karena pengeboman dari udara oleh militer Indonesia serta ada yang mati karena
penyakit dan kelaparan. Banyak juga yang mati di kota setelah menyerahkan diri ke tentara
Indonesia, tetapi Tim Palang Merah International yang menangani orang-orang ini tidak
mampu menyelamatkan semuanya.Selain terjadinya korban penduduk sipil di hutan, terjadi
juga pembantaian oleh kelompok radikal FRETILIN di hutan terhadap kelompok yang
lebih moderat. Sehingga banyak juga tokoh-tokoh FRETILIN yang dibunuh oleh sesama
FRETILIN selama di Hutan. Semua cerita ini dikisahkan kembali oleh orang-orang seperti
Francisco Xavier do Amaral, Presiden Pertama Timor Leste yang mendeklarasikan
kemerdekaan Timor Leste pada tahun 1975. Seandainya Jenderal Wiranto (pada waktu itu
Letnan) tidak menyelamatkan Xavier di lubang tempat dia dipenjarakan oleh FRETILIN di
hutan, maka mungkin Xavier tidak bisa lagi jadi Ketua Partai ASDT di Timor Leste
Sekarang.Selain Xavier, ada juga komandan sektor FRETILIN bernama Aquiles yang
dinyatakan hilang di hutan (kemungkinan besar dibunuh oleh kelompok radikal
FRETILIN). Istri komandan Aquilis sekarang ada di Baucau dan masih terus menanyakan
kepada para komandan FRETILIN lain yang memegang kendali di sektor Timur pada
waktu itu tentang keberadaan suaminya.

Selama perang saudara di Timor Leste dalam kurun waktu 3 bulan


(September-November 1975) dan selama pendudukan Indonesia selama 24 tahun
(1975-1999), lebih dari 200.000 orang dinyatakan meninggal (60.000 orang secara resmi
mati di tangan FRETILN menurut laporan resmi PBB). Selebihnya mati ditangan Indonesia
saat dan sesudah invasi dan adapula yang mati kelaparan atau penyakit. Hasil CAVR
menyatakan 183.000 mati di tangan tentara Indonesia karena keracunan bahan kimia dari
bom-bom napalm, serta mortir-mortir.Timor Leste menjadi bagian dari Indonesia tahun
1976 sebagai provinsi ke-27 setelah gubernur jendral Timor Portugis terakhir Mario Lemos
Pires melarikan diri dari Dili setelah tidak mampu menguasai keadaan pada saat terjadi
perang saudara. Portugal juga gagal dalam proses dekolonisasi di Timor Portugis dan selalu

16
mengklaim Timor Portugis sebagai wilayahnya walaupun meninggalkannya dan tidak
pernah diurus dengan baik.Amerika Serikat dan Australia "merestui" tindakan Indonesia
karena takut Timor Leste menjadi kantong komunisme terutama karena kekuatan utama di
perang saudara Timor Leste adalah Fretilin yang beraliran Marxis-Komunis. AS dan
Australia khawatir akan efek domino meluasnya pengaruh komunisme di Asia Tenggara
setelah AS lari terbirit-birit dari Vietnam dengan jatuhnya Saigon atau Ho Chi Minh City.

Namun PBB tidak menyetujui tindakan Indonesia. Setelah referendum yang diadakan
pada tanggal 30 Agustus 1999, di bawah perjanjian yang disponsori oleh PBB antara
Indonesia dan Portugal, mayoritas penduduk Timor Leste memilih merdeka dari Indonesia.
Antara waktu referendum sampai kedatangan pasukan perdamaian PBB pada akhir
September 1999, kaum anti-kemerdekaan yang konon didukung Indonesia mengadakan
pembantaian balasan besar-besaran, di mana sekitar 1.400 jiwa tewas dan 300.000 dipaksa
mengungsi ke Timor barat. Sebagian besar infrastruktur seperti rumah, sistem irigasi, air,
sekolah dan listrik hancur. Pada 20 September 1999 pasukan penjaga perdamaian
International Force for East Timor (INTERFET) tiba dan mengakhiri hal ini. Pada 20 Mei
2002, Timor Timur diakui secara internasional sebagai negara merdeka dengan nama
Timor Leste dengan sokongan luar biasa dari PBB. Ekonomi berubah total setelah PBB
mengurangi misinya secara drastis.Semenjak hari kemerdekaan itu, pemerintah Timor
Leste berusaha memutuskan segala hubungan dengan Indonesia antara lain dengan
mengadopsi Bahasa Portugis sebagai bahasa resmi dan mendatangkan bahan-bahan
kebutuhan pokok dari Australia sebagai "balas budi" atas campur tangan Australia
menjelang dan pada saat referendum. Selain itu pemerintah Timor Leste mengubah nama
resminya dari Timor Leste menjadi Republica Democratica de Timor Leste dan
mengadopsi mata uang dolar AS sebagai mata uang resmi yang mengakibatkan rakyat
Timor Leste menjadi lebih krisis lagi dalam hal ekonomi.

2.8 Hubungan dengan Indonesia

Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Demokratik Timor Leste sepakat melakukan


kerjasama bilateral dalam bidang kehutanan. Kerjasama tersebut akan dituangkan dalam
bentuk nota kesepakatan (MoU), yang akan ditandatangani pada tanggal 29 Oktober 2008 di
Jakarta. Pemerintah Indonesia akan diwakili oleh Menteri Kehutanan RI, H.M.S. Kaban, dan
pemerintah Demokratik Timor Leste akan diwakili oleh Menteri Pertanian dan Perikanan,
Mariano Assanami Sabino.Kerjasama bilateral bidang kehutanan tersebut mencakup antara

17
lain, seperti reboisasi, penelitian dan pendikikan tentang kehutanan, manajemen daerah
aliran sungai, pemanfaatan hutan, inventarisasi hutan, perlindungan lingkungan hidup, dan
memerangi pembalakan liar.

Salah satu hal yang melatarbelakangi kesepakatan kerjasama ini adalah karena sampai
saat ini, antara Indonesia dengan Timor Leste belum ada kerjasama bilateral di bidang
kehutanan. Indonesia sebagai negara tetangga dinilai memiliki peran penting dalam
kemajuan negara Timor Leste. Keinginan pemerintah Timor Leste menjalin kerjasama
bilateral bidang kehutanan dengan Indonesia, disampaikan oleh Direktur Penanaman,
Direktorat Kehutanan Timor Leste, pada kunjungannya di Departemen Kehutanan pada
bulan Juli 2008.
Selain kerjasama bilateral dengan Timor Leste, saat ini sedang dijajagi kerjasama
trilateral antara Indonesia, Timor Leste, dan Brazil, dalam bidang kehutanan.
Kegiatan-kegiatan bidang kehutanan yang diusulkan Pemerintah Timor Leste untuk
dikerjasamakan antara lain restorasi hutan dan pengurangan erosi tanah, revitalisasi
produk-produk kayu, peremajaan pohon-pohon pelindung tanaman kopi, dan pelatihan atau
diklat kehutanan.

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Timor Timur terletak di timur pulau Timor dengan luas wilayah 18.899 km2.1 Pulau
Timor kaya akan kayu cendana dan menjadi daerah tujuan persinggahan orang - orang Barat
setelah berdagang ke Maluku untuk mencari rempah-rempah, oleh karena itu Portugis
(sekarang Portugal) dan Belanda menjadikan wilayah ini sebagai daerah jajahannya.2 Timor
Leste pernah menjadi bagian dari Indonesia pada tahun 1976 - 1999 sebagai propinsi ke-27.
Pada saat Timor Leste termasuk dalam wilayah Indonesia, Timor Leste disebut dengan
Timor Timur. Sebelum Timor Timur masuk ke dalam wilayah Indonesia, Timor Timur
disebut dengan Timor Portugis karena daerah ini merupakan wilayah jajahan Portugis
(sekarang Portugal). Timor Timur berada di bawah kekuasaan Portugal selama empat abad.
Kekuasaan ini runtuh akibat adanya Revolusi Bunga yang terjadi di Portugal. Revolusi
Bunga mencapai puncaknya pada tanggal 25 April 1974.

Secara astronomis, suatu wilayah bisa dilihat dari posisinya pada garis bujur dan garis
lintang. Letak negara berdasarkan kedua garis ini nantinya bisa menimbulkan terjadinya
perbedaan waktu dan kondisi iklim di suatu negara tersebut. Secara Astronomis, Timor
Leste atau Timor Timur berada pada posisi sebagai berikut :

• Berdasarkan garis lintang. Timor Leste berada pada 8o LS – 10o LS


• Sedangkan berdasarkan garis bujurnya, Timor Leste berada pada 124o BT – 127o
BT

3.2 Saran

Saran yang dari pembuatan makalah ini ialah diharapkan kedepannya kita dapat
menjadikan informasi yang kita dapatkan ini menjadi informasi yang bermanfaat khususnya
dalam mengenal lebih dalam mengenai negara Timor Leste. Dan sebagai mahasiswa dapat
diharapkan bisa belajar dan menjadikan segala sistem yang positif diterapkan di negara
thailand juga dapat diterapkan di negara kita agar kedepannya Indonesia menjadi negara yang
lebih maju lagi.

19
DAFTAR PUSTAKA

Dianawati, A. 2006. RPUL Dunia. Jakarta: Wahyu Media.

Adisukarjo, S. 2007.Horizon IPS: Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Yudhistira.

Sukanti, D., Yamti, S, dan Umasih. 2007. Geografi dan Sosiologi: Pelajaran IPS
Terpadu untuk SMP. Jakarta: Ganeca Exact.

Sukmayani, R., dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 3: untuk SMP/ MTs Kelas IX.
Jakarta: Grasindo.

Mu’in, I. 2004. Pengetahuan Sosial: Geografi SMP Kelas 3. Jakarta: Grasindo.

Forum Tentor. 2009. Bahas Tuntas 1001 Soal IPS SD. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Rahayu, F. Tanpa Tahun. Buku Aktivitas Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI VI A.
jakarta: Kompas Ilmu.

"The Languages spoken in Laos". Studycountry. Diakses tanggal 16 September 2018.

^http://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/fields/400.html#LA

^"World Population Prospects: The 2017 Revision". ESA.UN.org (custom data acquired
via website). Departemen_Urusan_Ekonomi_dan_Sosial_PBB, Population Division.
Diakses tanggal 10 September 2017.

^"Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 November 2016.

20

Anda mungkin juga menyukai