OLEH : KELOMPOK 7
Abdullah Situmorang
Ayu Simatupang
Winda Setiaman Zai
KELAS : A 2018
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, sehingga
makalah ini dapat berhasil untuk disusun.
Semoga makalah yang sederhana ini ada manfaatnya dan saya tahu banyak
kelemahan dari pembuatan makalah ini, sehingga penulis mohon kritik dan
sarannya untuk perbaikin makalah ini selanjutnya. Akhir kata, penulis
mengucapkan terima kasih kepada pembaca atas perhatiannya.
Penyusun
Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN................................................................................ 2
A. Letak, Batas Wilayah dan Luas Negara Vietnam…………………….... 2
B. Keadaan Alam Vietnam………………………………………………… 2
C. Iklim Vietnam …………………………..…………………………….… 3
D. Keadaan Penduduk Vietnam ……………………………………..…..…...3
E. Perekonomian Negara Vietnam ………………………………..…….…...3
F. Keadaan Sosial Vietnam……………………………………………….….5
I. Etnis di Vietnam………………………………………………..….5
II. Suku Bangsa……………………………………………………....5
III. Bahasa……………………………………………………………6
IV. Agama dan Kepercayaan…………………………………………6
V. Pendidikan………………………………………………………..6
VI. Budaya……………………………………………………………7
VII. Media……………………………………………………………..7
VIII. Politik……………………………………………………………..8
IX. Transportasi……………………………………………………….8
X. Pariwisata…………………………………………………………9
G. Pembagian Administratif…………………………………………………9
H. Hubungan Indonesia-Vietnam……………………………………………9
I. Sejarah Vietnam……………………………………………………......10
BAB III : PENUTUP ............................................................................... 11
A. Kesimpulan…………………………………………………………… 11
B. Saran …………………………………………………………………. 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
A. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Letak, Luas dan Batas Negara Timor Leste
2. Menjelaskan Keadaan Alam Negara Timor Leste
3. Menjelaskan Iklim Negara Timor Leste
4. Menjelaskan Keadaan Penduduk Timor Leste
5. Menjelaskan Perekonomian Negara Timor Leste
6. Menjelaskan Keadaan Sosial Negara Timor Leste
7. Menjelaskan Pembagian Administratif Negara Timor Leste
8. Menjelaskan Hubungan Indonesia- Timor Leste
9. Menjelaskan Sejarah Negara Timor Leste
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Geografi Asia Tenggara Dan Pasifik
2. Agar mengetahui tentang Letak, Luas dan Batas Negara Timor Leste
3. Agar mengetahui tentang Keadaan Alam Negara Timor Leste
4. Agar mengetahui tentang Iklim Negara Timor Leste
5. Agar mengetahui tentang Keadaan Penduduk Negara Timor Leste
6. Agar mengetahui tentang Perekonomian Negara Timor Leste
7. Agar mengetahui tentang Pembagian Administratif Negara Timor
Leste
8. Agar mengetahui tentang Hubungan Indonesia- Timor Leste
9. Supaya menjelaskan tentang Sejarah Negara Timor Leste
BAB II
PEMBAHASAN
Secara astronomis, suatu wilayah bisa dilihat dari posisinya pada garis bujur
dan garis lintang. Letak negara berdasarkan kedua garis ini nantinya bisa
menimbulkan terjadinya perbedaan waktu dan kondisi iklim (lihat pengertian
iklim) di suatu negara tersebut. Sebut saja contohnya di Indonesia yang terletak
pada dua garis bujur membuat Indonesia memiliki wilayah waktu yang bervariasi.
Hal ini jugalah yang berlaku pada Timor Leste. Secara astronomis, Timor Leste
atau Timor Timur berada pada posisi sebagai berikut:
Selain dilihat berdasarkan garis yang membagi bumi menjadi bagian utara
dan selatan serta timur dan barat atau dikenal dengan letak astronomis, suatu
negara juga bisa dilihat berdasarkan kenampakan nyatanya di bumi. Kenampakan
nyata suatu negara di bumi inilah yang dikenal dengan letak geografis. Jika dilihat
dari geografis atau berdasarkan letak geografisnya, negara Timor Leste dibatasi
oleh beberapa fitur geografis dan berbatasan langsung dengan negara lain seperti
yang dijelaskan di bawah ini.
Utara: berbatasan langsung dengan Selat Banda, Pulau Wetar, dan Pulau Alor di
Indonesia
1. Pegunungan
Tatamailau (bahasa Tetum: Foho Tatamailau), atau Tata Mailau,
adakalanya juga disebut Gunung Ramelau, adalah gunung tertinggi di
Timor Leste dan juga pulau Timor. Gunung ini berketinggian 2986
meter dan berlokasi sekitar 70 km di selatan Dili di distrik Ainaro.
Selama penjajahan Portugis di Timor Leste, gunung juga ini
mendapatkan gelar gunung tertinggi di Portugal abad ke-20. Nama
Tatamailau berasal dari bahasa Mambai yang bearti kakek segalanya.
Sedangkan Ramelau adalah nama dari gugusan gunung-gunungnya.
Gunung Tatamailau dipersembahkan untuk Perawan Maria dan
menjadi tempat ziarah tiap tahunnya untuk memperingati kejadian
Kabar Sukacita kepada Santa Perawan Maria, sekitar 25 Maret.
Terdapat patung Bunda Maria setinggi tiga meter di puncak
gunungnya, yang didatangkan dari Italia dan dipasang pada masa
pendudukan Indonesia di Timor Leste pada tahun 1997.
2. Gunung
Gunung Ramelau merupakan gunung tertinggi di Timor Leste dengan
ketinggian sekitar 2.986 m dpl. Berlokasi sekitar 70 km dari pusat kota
Dili, gunung ini menjadi salah sati destinasi wisata unggulan yang ada
di Timor Leste.
Jika Anda mendambakan treking santai untuk mencapai ketinggian
1.900 m dpl, Anda bisa mengunjungi Gunung Tatamailau. Untuk
mencapai puncaknya, pengunjung bisa menggunakan fasilitas Jeep
WD, sebelum dilanjutkan dengan treking. Tatamailau menjadi menarik
lantaran di puncaknya terdapat patung Perawan Maria setinggi 3 meter.
3. Sungai
Di Timor-Timur terdapat 122 aliran sungai yang dapat dikelompokkan
menjadi dua buah wilayah aliran sungai (WAS), yaitu WAS yang
bermuara di utara dan WAS yang bermuara di selatan. WAS utara
bermuara di pantai utara meliputi sungai Tono, Loes, Comoro, Laclo,
Laleia, Vemasse, Seical, Larat, Semo Malai. WAS selatan yang
bermuara di pantai selatan antar lain : Tafara, Laomea, Molo, Beluli,
Sui, Cakie, Clere, Sahen, Luca dan Tucu. Dari beberapa sungai yang
ada, terdapat sungai yang hampir sepanjang tahun airnya mengalir,
walaupun dengan debit air yang relatif kecil, yaitu sungai Laclo di
Kabupaten Manatuto, sungai Seical di Kebupaten Baucau, sungai
Bulolo, Marobo, Malibaka, dan Nunura/Babae di Kabupaten
Bobonaro, sungai Gleno di Kabupaten Emera, sungai Karau Ulun di
Kabupaten Viqueque, sungai Loes di Kabupaten Liquica dan sungai
Tono di kabupaten Ambeno.
Pada musim hujan aliran sungai berpindah-pindah dan bahkan sering
menimbulkan banjir. Sedangkan pada musim kemarau, airnya
menyusut bahkan ada yang kering. Sungai yang berair sepanjang tahun
hampir seluruhnya bermuara di pantai selatan, kecuali sungai Tono,
Loes, Laclo, dan Seical yang bermuar di pantai utara. Di beberapa
Kabupaten terdapat danau antara lain : Bemalai di kabupaten
Bobonaro, Maubara di Kabupaten Liquica, Lihumo di Kabupaten
Ermera, Seloi di Kabupaten Aileu, Uelenas, Modo Mahut di
Kabupaten manufahi, Gassilasi di Kabupaten Baucau, Iraralaro di
Kabupaten Lautem dan Tasi Tolu di Kabupaten Dili.
2.3 Iklim Negara Timor Leste
Iklim di negara Timor Leste adalah iklim tropis kering dengan tingkat
curah hujan rendah. Terdapat dua musim, yakni hujan dan kemarau. Musim hujan
berlangsung pada bulan Desember hingga Maret, sementara musim kemarau
terjadi pada bulan Oktober hingga Desember. Saat musim hujan, sungai-sungai di
Timor Leste mempunyai debit air yang besar. Sementara saat musim kemarau
mengalami kekeringan. Artinya sungai-sungai di wilayah ini merupakan sungai
musiman. Sama seperti Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), curah hujan di
Timor Leste sangat kecil, akibatnya sering terjadi kekeringan. Wilayah kering
mengakibatkan banyak sabana yang dapat dijumpai di daerah ini. Iklim Iklim di
Timor Leste pada umumnya tergolong iklim tropis dengan suhu minimum 18°c -
21°c sedangkan suhu tertinggi bervariasi antara 26°c - 32°c. Di bagian utara
sampai di Baucau, musim hujan pada bulan Nopember dan pada umumnya diikuti
dengan angin barat (muson), bulan Mei dan Oktober merupakan peralihan. Bulan
September merupakan musim kemarau. Berbeda keadaannya, di bagian timur dan
selatan, musim hujan turun pada pertengahan bulan April tahun berikutnya. Bulan
Mei merupakan musim kemarau dan awal Juni sampai Agustus merupakan musim
hujan kembali. Jika di Australia sedang musim dingin (Agustus-Oktober), suhu di
Timor Leste turun sampai 18°c.
Jumlah penduduk Timor Leste sekitar 885.000 jiwa. Mereka terdiri dari
berbagai bangsa. Terdapat sekitar 15 kelompok suku bangsa di negara ini,
termasuk Indonesia dan Cina. Pada tahun 2005 penduduk Timor Leste
diperkirakan berjumlah 1.040.880 jiwa. Penduduk Timor Leste merupakan orang
keturunan Austronesia (Melayu-Polinesia), Papua, sejumlah minoritas Tionghoa
(Hakka) dan beberapa keturunan Portugis Eropa yang biasa disebut Mestiços.
Mayoritas penduduk Timor Leste beragama Kristen Katolik (96,8%), diikuti
Kristen Protestan (3%), dan sisanya Buddha, Hindu (0,1%), dan aliran
kepercayaan (0,1%). Karena mayoritas penduduk beragama Katolik, maka kini
terdapat tiga keuskupan (diosis) yaitu: Diosis Dili, Diosis Baucau dan Diosis
Maliana yang baru didirikan pada tanggal 30 Januari 2010 oleh Paus Benediktus
XVI.
1. Agama
Mayoritas penduduk Timor Leste beragama Katolik, dan Gereja
Katolik adalah institusi keagamaan yang dominan. Ada juga sebagian
kecil komunitas Protestan dan Muslim. Gereja Katolik Roma di Timor
Leste adalah bagian dari Gereja Katolik Roma seluruh dunia, dibawah
kepemimpinan spiritual dari Paus dan kuria di Roma. Ada lebih dari
900,000 penganut Katolik di Timor Leste, warisan dari status bekas
koloni Portugis. Sejak kemerdekaan dari Indonesia, Timor leste
menjadi salah satu dari dua negara yang dinominasi oleh agama
Katolik di Asia (setelah Filipina) - diperkirakan 96% dari populasi
menganut Katolik Roma.
2. Bahasa
Sejak kemerdekaan Timor Leste pada tahun 2002, setelah sejak
tahun 1999 di bawah pemerintahan transisi PBB, berdasarkan
konstitusi Timor Leste memiliki 2 bahasa resmi yaitu Bahasa Tetun
dan Bahasa Portugis. Selain itu dalam konstitusi disebutkan pula
bahwa Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dijadikan bahasa kerja.
Dalam praktik keseharian, masyarakat banyak menggunakan bahasa
Tetun Portugis sebagai bahasa ucap. Sementara bahasa Indonesia
banyak dipakai untuk menulis. Misalnya anak sekolah di tingkat SMA
masih menggunakan bahasa Indonesia untuk ujian akhir. Banyak
mahasiswa dan dosen lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa pengantar dan menulis karangan ilmiah. Selain itu
terdapat pula belasan bahasa daerah, diantaranya: Bekais, Bunak,
Dawan, Fataluku, Galoli, Habun, Idalaka, Kawaimina, Kemak, Lovaia,
Makalero, Makasai, Mambai, Tokodede, dan Wetarese.
1. Aileu
2. Ainaro
3. Baucau
4. Bobonaro
5. Cova-Lima (Suai)
6. Dili
7. Ermera
8. Lautem (Lospalos)
9. Liquica
10. Manatuto
11. Manufahi (Same)
12. Oe-Cusse Ambeno (Pante Makasar)
13. Viqueque (Cabira-Oan)
Nama-nama yang berada di antara tanda kurung adalah ejaan alternatif yang
sering dipakai pada masa Integrasi.
Bidang Kehutanan
Bidang Ekonomi
Indonesia sejauh ini merupakan mitra dagang terbesar Timor Timur (Sekitar 50%
dari impor, 2005) dan terus meningkat saham.
1902: Pembagian Timor antara kaum Portugis dan Belanda secara definitif
1975: Timor Portugis ditelantarkan Portugal yang dilanda Revolusi
Anyelir. Invasi oleh Indonesia, dibantu Australia, Inggris dan Amerika
karena ditakutkan jadi negara komunis.
1976: menjadi Provinsi Timor Timur, bagian dari Indonesia.
1976 - 1999: Pendudukan Indonesia di Timor Timur. Sekitar 100.000 -
250.000 orang tewas.
1991: Insiden Santa Cruz
1999: Referendum pemisahan diri Timor Timur diizinkan Presiden B. J.
Habibie. Setelah pengunduran diri Presiden Soeharto, kesepakatan yang
disponsori PBB antara Indonesia dan Portugal diijinkan untuk sebuah
referendum dalam pengawasan PBB pada bulan Agustus 1999.
Pemungutan suara yang jelas untuk kemerdekaan Timor Timur disambut
dengan kampanye kekerasan milisi pro-integrasi Timor-Leste dengan
dukungan dari Indonesia. Dengan izin dari Indonesia, pasukan penjaga
perdamaian multi nasional yang dipimpin Australia ditempatkan sampai
situasi pulih. Pada akhir 1999, administrasi Timor diambil alih oleh PBB
melalui Pemerintahan Transisi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Timor
Leste.
Tahun berikutnya, Gusmão menolak masa jabatan presiden yang lain, dan
menjelang pemilihan presiden bulan April 2007 terjadi wabah kekerasan. José
Ramos-Horta terpilih sebagai presiden pada pemilihan bulan Mei 2007, sementara
Gusmão menjalankan pemilihan parlemen dan menjadi Perdana Menteri. Ramos-
Horta mengalami luka kritis dalam percobaan pembunuhan pada Februari 2008.
Perdana Menteri Gusmão juga kena baku tembak secara terpisah namun berhasil
lolos tanpa cedera. Bala bantuan Australia segera dikirim untuk membantu
menjaga ketertiban. Pada tahun 2006, PBB mengirim pasukan keamanan untuk
memulihkan ketertiban saat kerusuhan dan pertempuran memaksa 15 persen
penduduk (155.000 orang) meninggalkan rumah mereka. Pada bulan Maret 2011,
PBB menyerahkan kontrol operasional kepolisian kepada pihak berwenang Timor
Leste. PBB mengakhiri misi pemeliharaan perdamaian pada tanggal 31 Desember
2012.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Timor Portugis adalah nama resmi daerah Timor Timur sebelum
integrasi dengan Indonesia. Portugal tercata sebagai bangsa Eropa
pertama yang menginjakkan kaki di daerah Timor-Timur dan terus
mempertahankan kehadirannya sampai pada tahun 1702, daerah ini di
deklarasikan sebagai koloni Portugis. Perubahan di Portugal Revolusi
Anyelir (bahasa Portugis: Revolução dos Cravos) (bahasa Inggris:
Carnation Revolution), juga dikenal sebagai 25 de Abril (25 April),
adalah sebuah kudeta yang bermula pada tanggal 25 April 1974, di
Lisboa, Portugal, bersamaan dengan kampanye resistansi sipil yang
meluas dan tidak tertanggulangi. Bangsa Portugis merayakan Hari
Kebebasan setiap tanggal 25 April, dan hari tersebut menjadi hari libur
nasional di Portugal.Nama "Revolusi Anyelir" berasal dari fakta bahwa
tidak ada tembakan yang diletuskan dan ketika orangorang mulai turun
ke jalanan untuk merayakan akhir kediktatoran dan perang di wilayah-
wilayah jajahan, bunga anyelir diletakkan di moncong senjata dan juga
di seragam.
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan
kita tentang bagaimana Letak, Luas, Batas Wilayah, Keadaan Alam,
Keadaan Penduduk, Perekonomian, Pembagian Administratif di
Negara Timor Leste serta Hubungan Indonesia-Timor Leste. Dan
apabila terdapat kesalahan mohon diberikan kritik dan saran dari
teman-teman supaya penyusun dapat melakukan nya dengan baik di
kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
http://materipelajaranterbaruips.blogspot.com/2016/03/letak-luas-batas-wilayah-
keadaan-alam_92.html
https://www.geologinesia.com/2018/09/letak-astronomis-geografis-dan-geologis-
timor-leste.html
https://sumbersejarah1.blogspot.com/2018/09/iklim-di-negara-timor-leste.html
https://pesonawisatatimorleste.wordpress.com/2016/12/10/gunung-ramelau-
tertinggi-di-timor-leste/