Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH GEOGRAFI REGIONAL ASIA

TENGGARA DAN PASIFIK

“Analisis negara Timor Leste”

Dosen pengampu : Drs. Mbina Pinem, M,Si.

OLEH : KELOMPOK 7

Abdullah Situmorang
Ayu Simatupang
Winda Setiaman Zai

KELAS : A 2018

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A.2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, sehingga
makalah ini dapat berhasil untuk disusun.

Adapun pembahasan makalah ini bererisi tentang Analisi negara Timor


Leste. Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas presentasi mata kuliah
Geografi Regional Asia Tenggara Dan Pasifik. Penulis berharap makalah ini
menjadi bahan referensi dan juga bermanfaat bagi teman-teman yang ingin
membahas mengenai topik yang sama dengan penulis bahas berikut.

Semoga makalah yang sederhana ini ada manfaatnya dan saya tahu banyak
kelemahan dari pembuatan makalah ini, sehingga penulis mohon kritik dan
sarannya untuk perbaikin makalah ini selanjutnya. Akhir kata, penulis
mengucapkan terima kasih kepada pembaca atas perhatiannya.

Medan, 10 Mei 2020

Penyusun

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN................................................................................ 2
A. Letak, Batas Wilayah dan Luas Negara Vietnam…………………….... 2
B. Keadaan Alam Vietnam………………………………………………… 2
C. Iklim Vietnam …………………………..…………………………….… 3
D. Keadaan Penduduk Vietnam ……………………………………..…..…...3
E. Perekonomian Negara Vietnam ………………………………..…….…...3
F. Keadaan Sosial Vietnam……………………………………………….….5
I. Etnis di Vietnam………………………………………………..….5
II. Suku Bangsa……………………………………………………....5
III. Bahasa……………………………………………………………6
IV. Agama dan Kepercayaan…………………………………………6
V. Pendidikan………………………………………………………..6
VI. Budaya……………………………………………………………7
VII. Media……………………………………………………………..7
VIII. Politik……………………………………………………………..8
IX. Transportasi……………………………………………………….8
X. Pariwisata…………………………………………………………9
G. Pembagian Administratif…………………………………………………9
H. Hubungan Indonesia-Vietnam……………………………………………9
I. Sejarah Vietnam……………………………………………………......10
BAB III : PENUTUP ............................................................................... 11
A. Kesimpulan…………………………………………………………… 11
B. Saran …………………………………………………………………. 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Republik Demokratik Timor Leste (juga disebut Timor Lorosa'e), yang


sebelum merdeka bernama Timor Timur, adalah sebuah negara kecil di sebelah
utara Australia dan bagian timur pulau Timor. Selain itu wilayah negara ini juga
meliputi pulau Kambing atau Atauro, Jaco, dan enklave Oe-Cusse Ambeno di
Timor Barat. Timor Timur dijajah oleh Portugal pada abad ke-16, dan dikenal
sebagai Timor Portugis sampai 28 November 1975, ketika Front Revolusi untuk
Timor Leste Merdeka (FRETILIN) mengumumkan kemerdekaan wilayah
tersebut. Sembilan hari kemudian, Indonesia melakukan invasi dan aneksasi
terhadap Timor Timur dan Timor Timur dinyatakan sebagai provinsi ke-27 oleh
Indonesia pada tahun berikutnya. Pendudukan Indonesia di Timor Timur ditandai
oleh konflik yang sangat keras selama beberapa dasawarsa antara kelompok
separatis (khususnya FRETILIN) dan militer Indonesia.

Pada tanggal 30 Agustus 1999, dalam sebuah referendum yang disponsori


PBB, mayoritas rakyat Timor Timur memilih untuk lepas merdeka dari Indonesia.
Segera setelah referendum, milisi anti-kemerdekaan Timor-Leste - yang
diorganisir dan didukung oleh militer Indonesia - memulai kampanye militer bumi
hangus. Milisi membunuh sekitar 1.400 rakyat Timor Timur dan dengan paksa
mendorong 300.000 rakyat mengungsi ke Timor Barat. Mayoritas infrastruktur
hancur dalam gerakan militer ini. Pada tanggal 20 September 1999, Angkatan
Udara Internasional untuk Timor Timur (INTERFET) dikirim ke Timor Timur
untuk mengakhiri kekerasan. Setelah masa transisi yang diorganisasi oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Timor Timur diakui secara internasional sebagai
negara dan secara resmi merdeka dari Indonesia pada tanggal 20 Mei 2002.
Sebelumnya bernama Provinsi Timor Timur, ketika menjadi anggota PBB,
mereka memutuskan untuk memakai nama Portugis "Timor Leste" sebagai nama
resmi. Pada tahun 2011, Timor Leste mengumumkan niatnya untuk mendapatkan
status keanggotaan dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN)
dengan mengajukan diri menjadi anggota kesebelas. Ini adalah satu dari dua
negara yang sebagian besar rakyatnya beragama Kristen di Asia Tenggara, yang
satunya adalah Filipina.

A. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Letak, Luas dan Batas Negara Timor Leste
2. Menjelaskan Keadaan Alam Negara Timor Leste
3. Menjelaskan Iklim Negara Timor Leste
4. Menjelaskan Keadaan Penduduk Timor Leste
5. Menjelaskan Perekonomian Negara Timor Leste
6. Menjelaskan Keadaan Sosial Negara Timor Leste
7. Menjelaskan Pembagian Administratif Negara Timor Leste
8. Menjelaskan Hubungan Indonesia- Timor Leste
9. Menjelaskan Sejarah Negara Timor Leste
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Geografi Asia Tenggara Dan Pasifik
2. Agar mengetahui tentang Letak, Luas dan Batas Negara Timor Leste
3. Agar mengetahui tentang Keadaan Alam Negara Timor Leste
4. Agar mengetahui tentang Iklim Negara Timor Leste
5. Agar mengetahui tentang Keadaan Penduduk Negara Timor Leste
6. Agar mengetahui tentang Perekonomian Negara Timor Leste
7. Agar mengetahui tentang Pembagian Administratif Negara Timor
Leste
8. Agar mengetahui tentang Hubungan Indonesia- Timor Leste
9. Supaya menjelaskan tentang Sejarah Negara Timor Leste
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Letak, Batas Wilayah dan Luas Negara Timor Leste

Nama Asli : Republik Demokratik Timor Leste


Ibu Kota : Dili
Bentuk Negara : Republik
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Sebelum merdeka pada tanggal 20 Mei 2002, Timor Leste merupakan salah satu
provinsi di Indonesia. Timor Leste disebut juga Timor Lorosae yang artinya tanah
matahari terbit.

Letak Astronomis Timor Leste

Secara astronomis, suatu wilayah bisa dilihat dari posisinya pada garis bujur
dan garis lintang. Letak negara berdasarkan kedua garis ini nantinya bisa
menimbulkan terjadinya perbedaan waktu dan kondisi iklim (lihat pengertian
iklim) di suatu negara tersebut. Sebut saja contohnya di Indonesia yang terletak
pada dua garis bujur membuat Indonesia memiliki wilayah waktu yang bervariasi.
Hal ini jugalah yang berlaku pada Timor Leste. Secara astronomis, Timor Leste
atau Timor Timur berada pada posisi sebagai berikut:

• Berdasarkan garis lintang, Timor Leste berada pada 8° LS – 10° LS


• Sedangkan berdasarkan garis bujurnya, Timor Leste berada pada 124° Bt -
127° 30’ BT

Letak Geografis Timor Leste

Selain dilihat berdasarkan garis yang membagi bumi menjadi bagian utara
dan selatan serta timur dan barat atau dikenal dengan letak astronomis, suatu
negara juga bisa dilihat berdasarkan kenampakan nyatanya di bumi. Kenampakan
nyata suatu negara di bumi inilah yang dikenal dengan letak geografis. Jika dilihat
dari geografis atau berdasarkan letak geografisnya, negara Timor Leste dibatasi
oleh beberapa fitur geografis dan berbatasan langsung dengan negara lain seperti
yang dijelaskan di bawah ini.

Utara: berbatasan langsung dengan Selat Banda, Pulau Wetar, dan Pulau Alor di
Indonesia

Selatan: Berbatasan dengan negara Australia dan Selat Timor

Barat: berbatasan dengan Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur

Timur: berbatasan dengan Kepulauan Leti

Luas Wilayah Negara Timor Leste


Daerah Timor Leste juga mencakup Pulau Kambing dan Kantong Ambeno
dengan luas wilayah 14.874 km2.

2.2 Keadaan Alam Negara Timor Leste

Sebagian besar wilayah Timor Leste berupa pegunungan. Daerah


pegunungan terutama terdapat di daerah utara. Puncak tertinggi dari rangkaian
pegunungan di Timor Leste adalah di bagian pedalaman. Daerah sebelah selatan
berupa delta sungai dan rawa. Timor Leste juga memiliki daerah perbukitan.
Daerah ini ditumbuhi semak dan pohon ekaliptus. Timor Leste beriklim tropis.
Bagian sebelah selatan memiliki curah hujan yang lebih tinggi daripada daerah
lain. Namun demikian, daerah selatan memiliki musim kemarau yang lebih
panjang daripada daerah lain.

1. Pegunungan
Tatamailau (bahasa Tetum: Foho Tatamailau), atau Tata Mailau,
adakalanya juga disebut Gunung Ramelau, adalah gunung tertinggi di
Timor Leste dan juga pulau Timor. Gunung ini berketinggian 2986
meter dan berlokasi sekitar 70 km di selatan Dili di distrik Ainaro.
Selama penjajahan Portugis di Timor Leste, gunung juga ini
mendapatkan gelar gunung tertinggi di Portugal abad ke-20. Nama
Tatamailau berasal dari bahasa Mambai yang bearti kakek segalanya.
Sedangkan Ramelau adalah nama dari gugusan gunung-gunungnya.
Gunung Tatamailau dipersembahkan untuk Perawan Maria dan
menjadi tempat ziarah tiap tahunnya untuk memperingati kejadian
Kabar Sukacita kepada Santa Perawan Maria, sekitar 25 Maret.
Terdapat patung Bunda Maria setinggi tiga meter di puncak
gunungnya, yang didatangkan dari Italia dan dipasang pada masa
pendudukan Indonesia di Timor Leste pada tahun 1997.
2. Gunung
Gunung Ramelau merupakan gunung tertinggi di Timor Leste dengan
ketinggian sekitar 2.986 m dpl. Berlokasi sekitar 70 km dari pusat kota
Dili, gunung ini menjadi salah sati destinasi wisata unggulan yang ada
di Timor Leste.
Jika Anda mendambakan treking santai untuk mencapai ketinggian
1.900 m dpl, Anda bisa mengunjungi Gunung Tatamailau. Untuk
mencapai puncaknya, pengunjung bisa menggunakan fasilitas Jeep
WD, sebelum dilanjutkan dengan treking. Tatamailau menjadi menarik
lantaran di puncaknya terdapat patung Perawan Maria setinggi 3 meter.
3. Sungai
Di Timor-Timur terdapat 122 aliran sungai yang dapat dikelompokkan
menjadi dua buah wilayah aliran sungai (WAS), yaitu WAS yang
bermuara di utara dan WAS yang bermuara di selatan. WAS utara
bermuara di pantai utara meliputi sungai Tono, Loes, Comoro, Laclo,
Laleia, Vemasse, Seical, Larat, Semo Malai. WAS selatan yang
bermuara di pantai selatan antar lain : Tafara, Laomea, Molo, Beluli,
Sui, Cakie, Clere, Sahen, Luca dan Tucu. Dari beberapa sungai yang
ada, terdapat sungai yang hampir sepanjang tahun airnya mengalir,
walaupun dengan debit air yang relatif kecil, yaitu sungai Laclo di
Kabupaten Manatuto, sungai Seical di Kebupaten Baucau, sungai
Bulolo, Marobo, Malibaka, dan Nunura/Babae di Kabupaten
Bobonaro, sungai Gleno di Kabupaten Emera, sungai Karau Ulun di
Kabupaten Viqueque, sungai Loes di Kabupaten Liquica dan sungai
Tono di kabupaten Ambeno.
Pada musim hujan aliran sungai berpindah-pindah dan bahkan sering
menimbulkan banjir. Sedangkan pada musim kemarau, airnya
menyusut bahkan ada yang kering. Sungai yang berair sepanjang tahun
hampir seluruhnya bermuara di pantai selatan, kecuali sungai Tono,
Loes, Laclo, dan Seical yang bermuar di pantai utara. Di beberapa
Kabupaten terdapat danau antara lain : Bemalai di kabupaten
Bobonaro, Maubara di Kabupaten Liquica, Lihumo di Kabupaten
Ermera, Seloi di Kabupaten Aileu, Uelenas, Modo Mahut di
Kabupaten manufahi, Gassilasi di Kabupaten Baucau, Iraralaro di
Kabupaten Lautem dan Tasi Tolu di Kabupaten Dili.
2.3 Iklim Negara Timor Leste

Iklim di negara Timor Leste adalah iklim tropis kering dengan tingkat
curah hujan rendah. Terdapat dua musim, yakni hujan dan kemarau. Musim hujan
berlangsung pada bulan Desember hingga Maret, sementara musim kemarau
terjadi pada bulan Oktober hingga Desember. Saat musim hujan, sungai-sungai di
Timor Leste mempunyai debit air yang besar. Sementara saat musim kemarau
mengalami kekeringan. Artinya sungai-sungai di wilayah ini merupakan sungai
musiman. Sama seperti Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), curah hujan di
Timor Leste sangat kecil, akibatnya sering terjadi kekeringan. Wilayah kering
mengakibatkan banyak sabana yang dapat dijumpai di daerah ini. Iklim Iklim di
Timor Leste pada umumnya tergolong iklim tropis dengan suhu minimum 18°c -
21°c sedangkan suhu tertinggi bervariasi antara 26°c - 32°c. Di bagian utara
sampai di Baucau, musim hujan pada bulan Nopember dan pada umumnya diikuti
dengan angin barat (muson), bulan Mei dan Oktober merupakan peralihan. Bulan
September merupakan musim kemarau. Berbeda keadaannya, di bagian timur dan
selatan, musim hujan turun pada pertengahan bulan April tahun berikutnya. Bulan
Mei merupakan musim kemarau dan awal Juni sampai Agustus merupakan musim
hujan kembali. Jika di Australia sedang musim dingin (Agustus-Oktober), suhu di
Timor Leste turun sampai 18°c.

2.4 Keadaan Penduduk Timor Leste

Jumlah penduduk Timor Leste sekitar 885.000 jiwa. Mereka terdiri dari
berbagai bangsa. Terdapat sekitar 15 kelompok suku bangsa di negara ini,
termasuk Indonesia dan Cina. Pada tahun 2005 penduduk Timor Leste
diperkirakan berjumlah 1.040.880 jiwa. Penduduk Timor Leste merupakan orang
keturunan Austronesia (Melayu-Polinesia), Papua, sejumlah minoritas Tionghoa
(Hakka) dan beberapa keturunan Portugis Eropa yang biasa disebut Mestiços.
Mayoritas penduduk Timor Leste beragama Kristen Katolik (96,8%), diikuti
Kristen Protestan (3%), dan sisanya Buddha, Hindu (0,1%), dan aliran
kepercayaan (0,1%). Karena mayoritas penduduk beragama Katolik, maka kini
terdapat tiga keuskupan (diosis) yaitu: Diosis Dili, Diosis Baucau dan Diosis
Maliana yang baru didirikan pada tanggal 30 Januari 2010 oleh Paus Benediktus
XVI.

1. Agama
Mayoritas penduduk Timor Leste beragama Katolik, dan Gereja
Katolik adalah institusi keagamaan yang dominan. Ada juga sebagian
kecil komunitas Protestan dan Muslim. Gereja Katolik Roma di Timor
Leste adalah bagian dari Gereja Katolik Roma seluruh dunia, dibawah
kepemimpinan spiritual dari Paus dan kuria di Roma. Ada lebih dari
900,000 penganut Katolik di Timor Leste, warisan dari status bekas
koloni Portugis. Sejak kemerdekaan dari Indonesia, Timor leste
menjadi salah satu dari dua negara yang dinominasi oleh agama
Katolik di Asia (setelah Filipina) - diperkirakan 96% dari populasi
menganut Katolik Roma.
2. Bahasa
Sejak kemerdekaan Timor Leste pada tahun 2002, setelah sejak
tahun 1999 di bawah pemerintahan transisi PBB, berdasarkan
konstitusi Timor Leste memiliki 2 bahasa resmi yaitu Bahasa Tetun
dan Bahasa Portugis. Selain itu dalam konstitusi disebutkan pula
bahwa Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dijadikan bahasa kerja.
Dalam praktik keseharian, masyarakat banyak menggunakan bahasa
Tetun Portugis sebagai bahasa ucap. Sementara bahasa Indonesia
banyak dipakai untuk menulis. Misalnya anak sekolah di tingkat SMA
masih menggunakan bahasa Indonesia untuk ujian akhir. Banyak
mahasiswa dan dosen lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa pengantar dan menulis karangan ilmiah. Selain itu
terdapat pula belasan bahasa daerah, diantaranya: Bekais, Bunak,
Dawan, Fataluku, Galoli, Habun, Idalaka, Kawaimina, Kemak, Lovaia,
Makalero, Makasai, Mambai, Tokodede, dan Wetarese.

Di bawah pemerintahan Presiden Suharto, penggunaan bahasa


Portugis dilarang. Saat ini bahasa Portugis di Timor Leste diajarkan
dan dipromosikan secara luas dengan bantuan dari Brasil dan Portugal,
meskipun terdapat keengganan dari beberapa kalangan muda
berpendidikan.

Menurut Laporan Pembangunan PBB 2006, hanya kurang dari 5%


dari penduduk Timor berbicara bahasa Portugis secara fasih. Meskipun
demikian, validitas laporan ini dipertanyakan oleh para anggota institut
linguistik nasional Timor, yang mempertahankan pendapat bahwa
bahasa Portugis diucapkan hingga 25% dari penduduk Timor. Seiring
dengan bahasa lokal lainnya, bahasa Tetum merupakan bahasa yang
paling umum digunakan untuk berkomunikasi, sementara itu bahasa
Indonesia masih banyak digunakan di media dan sekolah dari SMA
hingga perguruan tinggi. Sebagian besar kata dalam bahasa Tetum
berasal dari bahasa Portugis, tetapi juga terdapat kata-kata serapan dari
bahasa Indonesia, contohnya adalah notasi bilangan.
3. Kesehatan
Harapan hidup di Timor Timur saat lahir adalah 60,7 pada 2007.
Tingkat kelahiran adalah enam kelahiran per wanita. Harapan hidup
sehat saat lahir adalah 55 tahun pada 2007. Tingkat gizi buruk pada
anak-anak telah berkurang tetapi pada tahun 2013 masih berada pada
angka 51%. Angka kematian ibu pada 2010 per 100.000 kelahiran
untuk Timor Timur adalah 370. Angka ini dibandingkan dengan 928,6
pada 2008 dan 1016,3 pada 1990. Angka kematian balita di bawah
1.000 kelahiran adalah 60 dan angka kematian neonatal per 1.000
kelahiran hidup adalah 27. Jumlah bidan per 1.000 kelahiran hidup
adalah 8 dan risiko kematian seumur hidup untuk wanita hamil adalah
1 banding 44.
Negara ini memiliki salah satu tingkat merokok tertinggi di dunia,
dengan 33% populasi, termasuk 61% pria, merokok setiap hari. Pada
2013, hanya tiga kematian akibat malaria yang tercatat, dan
pencapaiannya diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia . Pengeluaran
pemerintah untuk kesehatan adalah US $ 150 per orang pada tahun
2006. Hanya ada dua rumah sakit dan 14 fasilitas kesehatan desa pada
tahun 1974. Pada tahun 1994, ada 11 rumah sakit dan 330 pusat
kesehatan. Sergio Lobo, seorang ahli bedah adalah Menteri
Kesehatan. Dia mengatakan bahwa "Banyak masalah yang
berhubungan dengan kesehatan berada di luar kompetensi Menteri
Kesehatan." Sejak kemerdekaan negara ini telah mendirikan sekolah
kedokteran, sekolah perawat, dan sekolah kebidanan. Tidak ada
pemindai MRI di negara ini.

2.5 Perekonomian Negara Timor Leste


Perekonomian Timor Leste diklasifikasi sebagai ekonomi dengan
pendapatan menengah ke bawah oleh Bank Dunia. Berada di peringkat 158 dalam
daftar HDI, ini menunjukkan rendahnya tingkat perkembangan manusia. 20%
penduduk menganggur, dan 52,9% hidup dengan kurang dari US $ 1,25 per hari.
Sekitar setengah dari penduduk buta huruf. Negara ini terus menderita akibat
dampak setelah perjuangan kemerdekaan selama puluhan tahun melawan
Indonesia, yang mengakibatkan rusaknya infrastruktur dan banyaknya ribuan
pengungsi warga sipil. Walaupun telah merdeka, Timor Leste masih sangat
tergantung dengan pasokan barang-barang dari Indonesia mulai dari sembako
sampai bahan bakar minyak (BBM) terutama melalui provinsi Nusa Tenggara
Timur.

Selain amat tergantung secara politik kepada mantan penjajah Portugal,


Timor Leste mengadopsi mata uang Dolar Amerika Serikat sebagai mata uang
yang mengakibatkan daya beli rakyat jauh menurun dibandingkan ketika masih
menjadi provinsi Indonesia. Pada November 2007, terdapat sebelas kecamatan di
mana kebutuhan makanan harus dipasok oleh bantuan internasional. Tidak ada
hukum perlindungan hak cipta di Timor Leste. Salah satu proyek jangka panjang
menjanjikan yang pernah ada adalah pengembangan dan exploitasi minyak bumi
dan gas alam bersama dengan Australia di sebelah tenggara perairan Timor.
Setelah revolusi Anyelir, pemerintahan kolonial Portugis memberikan konsesi
pada Oceanic Exploration Corporation untuk pengembangan dan exploitasi
tersebut. Namun, hal ini gagal terlaksana dikarenakan oleh Operasi Seroja pada
tahun 1976. Kemudian setelahnya, sumber daya dibagi antara Indonesia dan
Australia dengan Perjanjian Celah Timor pada tahun 1989.
Dari sisi pendapatan negara, sejak 1999 Timor Leste menggantungkan diri kepada
bantuan dari sedikitnya 50 negara pendonor dan lembaga internasional lainnya,
dengan total nilai bantuan mencapai $253 juta selama tiga tahun.
Dana ini dialokasikan untuk membayar biaya administrasi pemerintah
termasuk untuk proyek pengembangan kapasitas sumber daya manusia. Dukungan
eksternal ini membantu menstimulasi pertumbuhan ekonomi di Timor Leste.
Berkat bantuan internasional, pertumbuhan ekonomi negara ini pada 2000, 2001
dan 2002, tumbuh masing-masing 50 persen, 15 persen dan 15 persen. Pada 2002,
pemerintahan muda di negara baru ini menyusun undang-undang investasi asing
sebagai regulasi terhadap perusahaan-perusahaan internasional. Sebagian besar
penduduk Timor leste bermata pencaharian di bidang pertanian dan pternakan.
Sebagian penduduknya bekerja di bidang pertambangan dan industri. Hasil
pertaniannya meliputi padi, jagung, sayuran, kentang dan kacang-kacangan. Hasil
peternakannya antara lain kuda, sapi, babi dan kambing. Hasil perkebunan
meliputi kayu cendana, kopi, cengkeh, lada dan kelapa sawit. Hasil tambangnya
antara lain minyak, emas, mangan, dan marmer. Keadaan ekonomi negara Timor
Leste secara umum masih lemah karena keaaan politik di negara ini masih belum
stabil.
1. Pertanian
Kegiatan ekonomi utama penduduk Timor Leste adalah pertanian.
Hasil utamanya adalah jagung, beras, singkong, millet, dan ubi. Jagung
merupakan hasil pertanian utama. Penduduk Timor Leste juga
melakukan usaha di bidang perkebunan. Hasilnya antara lain kopi,
kelapa, cengkeh, dan kayu cendana.
2. Pertambangan
Hasil pertambangan yang ada di Negara Timor Leste adalah Emas,
emas putih, minyak bumi, batu bara, besi, gas, pasir besi, nikel, batu
permata, batu kaca, batu laut.
3. Pariwisata
Pariwisata di Timor Leste adalah salah satu sumber pendapatan Timor
Leste. Pada tahun 2009 sekitar 26.714 orang telah mengunjungi Timor
Leste. Selain warga negara Portugal dan Indonesia hanya bisa
mengurus visa pada saat kedatangan di Bandar Udara Internasional
Presidente Nicolau Lobato dan pelabuhan Dili sedangkan warga
negara Portugal dibebaskan dari visa sedangkan warga negara
Indonesia dapat mengurus visa pada saat kedatangan di seluruh
perbatasan dan pintu masuk.

2.6 Keadaan Sosial Negara Timor Leste

Keadaan Sosial Timor Leste atau Timor Lorosae merupakan negara


republik yang belumlama merdeka. Negara ini melepaskan diri dari Republik
Indonesia, sebagai provinsi ke-27 pada tahun 1999. Presiden pertamanya Xanana
Gusmao. Sebelum bergabung dengan Indonesia, Timor Leste berada di bawah
jajahan Portugal selama berabad-abad. Penduduk Timor Leste sebagian besar
bermata pencaharian sebagai petani. Secara ekonomi kehidupan penduduknya
mulai membaik setelah bergabung dengan Indonesia, meskipun demikian Timor
Leste termasuk negaramiskin karena hampir tidak punya sumber daya alam dan
sumber daya manusianya masih rendah atau kebanyakan rakyatnya masih belum
terpelajar. Jumlah penduduknya 885.000 jiwa. Bahasa yang digunakan adalah
bahasa Indonesia dan Portugal. Sebagian besar penduduk Timor Leste beragama
Katolik.

2.7 Pendidikan Di Negara Timor Leste

Pendidikan dalam arti formal adalah seluruh proses pelatihan dan


pembelajaran yang sedang berlangsung di sekolah, yang merupakan bagian dari
kurikulum lembaga pendidikan resmi, baik itu publik atau swasta. Timor-Leste
adalah sebuah negara di benua Asia, yang baru merdeka pada tanggal 20 Mei
2002, sejak pemulihan kemerdekaan, upaya besar telah dilakukan untuk
memperbaiki sistem pendidikan, dan kemajuan besar telah dibuat, terutama dalam
akses ke pendidikan, dalam pembangunan dan rehabilitasi sekolah, dalam
pengembangan kurikulum dan pelatihan para guru. Sebagaimana telah tercantum
di dalam Konstitusi Republik Demokratik Timor-Leste Pasal 59 (Pendidikan dan
Kebudayaan) 1. Negara akan mengakui dan menjamin hak setiap warga negara
atas pendidikan dan kebudayaan, dan Negara wajib memajukan pembentukan
suatu sistem umum pendidikan dasar yang universal dan wajib, dan selama
memungkinkan bebas biaya berdasarkan undang-undang. 2. Setiap orang berhak
atas persamaan kesempatan pendidikan dan pelatihan kejuruan. 3. Negara akan
mengakui dan mengawasi pendidikan swasta dan pendidikan bersama. 4. Negara
harus menjamin bagi semua warga negara, sesuai dengan kemampuan,
kesempatan masuk atau terlibat dalam tingkat pendidikan tertinggi, penelitian
ilmiah dan daya cipta seni. 5. Setiap orang berhak atas nikmat dan daya cipta
budaya serta berkewajiban untuk melestarikan, melindungi, dan menghargai
warisan budaya.

Timor-Leste sebagai negara yang termasuk dalam komunitas negara-


negara berbahasa Portugis, diwajibkan menggunakan bahasa tetum dan portugis di
dalam proses mengajarnya, tapi tidak juga untuk melarang dan membatasi para
warganya untuk belajar dan berkomunikasi dengan bahasa lain, seperti Bahasa
Indonesia, Ingris dll, sebagaimana telah ditulis dan di sah kan dalam Konstitusi
Republik Demokratik Timor-Leste, Pasal 13 (Bahasa-bahasa Resmi dan Bahasa-
bahasa Nasional) 1. Bahasa Tetun dan bahasa Portugis adalah bahasa-bahasa
resmi di Republik Demokratis Timor Leste. 2. Bahasa Tetum beserta bahasa-
bahasa nasional lainnya akan dihargai dan dikembangkan oleh Negara.

Pendidikan di Timor-Leste dibagi menjadi dua tingkat yaitu; pendidikan


dasar dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar termasuk Pendidikan Anak Usia
Dini (Pre-Escolar), Pendidikan Dasar (Ensino Básico) dan Pendidikan Menengah
(Ensino Secundário). Dalam proses pendidikan tersebut dikelolah oleh dua
lembaga yang berbeda yaitu publik dan swasta yang terdiri atas asosiasi, institute
dan kebanyakan di pegan oleh geraja katolik atau biasanya dipanggil dengan nama
sekola katolik, dan dua duanya dikontrol juga oleh pemerintah Timor-Leste,
umumnya menggunakan kurikulum pembelajaran yang sama menurut standar
nasional yang telah di keluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Timor-Leste.
2.8 Pembagian Administratif Negara Timor Leste

Kepala Negara Republik Timor Leste adalah seorang presiden, yang


dipilih secara langsung dengan masa bakti selama 5 tahun. Meskipun fungsinya
hanya seremonial saja, ia juga memiliki hak veto undang-undang. Perdana
Menteri dipilih dari pemilihan multi partai dan diangkat/ditunjuk dari partai
mayoritas sebuah koalisi mayoritas. Sebagai kepala pemerintahan, Perdana
Menteri mengepalai Dewan Menteri atau Kabinet dalam Kabinet Pemerintahan.
Parlemen Timor Leste hanya terdiri dari satu kamar saja dan disebut Parlamento
Nacional. Anggotanya dipilih untuk masa jabatan selama lima tahun. Jumlah kursi
di parlemen antara 52 dan 65 tetapi saat ini berjumlah 65. Undang-Undang Dasar
Timor Leste didasarkan konstitusi Portugal.

Timor Leste secara administratif dibagi menjadi 13 distrik:

Peta Timor Leste

1. Aileu
2. Ainaro
3. Baucau
4. Bobonaro
5. Cova-Lima (Suai)
6. Dili
7. Ermera
8. Lautem (Lospalos)
9. Liquica
10. Manatuto
11. Manufahi (Same)
12. Oe-Cusse Ambeno (Pante Makasar)
13. Viqueque (Cabira-Oan)

Nama-nama yang berada di antara tanda kurung adalah ejaan alternatif yang
sering dipakai pada masa Integrasi.

2.9 Hubungan Indonesia- Timor Leste


Hubungan Timor Leste dengan Indonesia adalah hubungan bilateral luar
negeri antara Indonesia dengan Timor Leste. Sejak tahun kemerdekaan Timor
Leste hingga sekarang, Timor Leste dan Indonesia tetap berbagi Pulau Timor.
Indonesia mengambil Pulau Timor bagian Barat, sedangkan Timor Leste
mengambil Pulau Timor bagian Timur. Indonesia menginvasi bekas koloni
Portugis pada tahun 1975 dan menganeksasi Timor Timur pada tahun 1976,
mempertahankan Timor Timur sebagai provinsi ke-27 sampai referendum yang
disponsori PBB tahun 1999, di mana rakyat Timor Timur memilih kemerdekaan.
Setelah administrasi interim PBB, sejak Era Reformasi, terdapat banyak
perselisihan antara pihak Timor Timur mendapatkan kemerdekaan pada tahun
2002. Meskipun masa lalu traumatis, hubungan dengan Indonesia sangat baik.
Indonesia sejauh ini merupakan mitra dagang terbesar Timor Timur (Sekitar 50%
dari impor, 2005) dan terus meningkat saham. Masalah yang harus diatasi
meliputi, East Timor-Indonesia Batas rapat Komite untuk survei dan membatasi
batas tanah; dan Indonesia sedang mencari penyelesaian pengungsi Timor Timur
di Indonesia.

Bidang Kehutanan

Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Demokratik Timor Leste sepakat


melakukan kerjasama bilateral dalam bidang kehutanan. Kerjasama tersebut akan
dituangkan dalam bentuk nota kesepakatan (MoU), yang akan ditandatangani
pada tanggal 29 Oktober 2008 di Jakarta. Pemerintah Indonesia akan diwakili oleh
Menteri Kehutanan RI, H.M.S. Kaban, dan pemerintah Demokratik Timor Leste
akan diwakili oleh Menteri Pertanian dan Perikanan, Mariano Assanami Sabino.

Kerjasama bilateral bidang kehutanan tersebut akan mencakup kegiatan-kegiatan


sebagai berikut:

✓ Reforestation and forest rehabilitation (Agro forestry and community


forestry).
✓ Research, extension, education and sharing onforestry database.
✓ Watershed Management.
✓ Forest production, utilization, protection and national park management.
✓ Forest inventory.
✓ Environmental protection and management related to forestry.
✓ Combating illegal logging and cross boundari illegal markets.
✓ Invesment on industrial forest plantation.

Salah satu hal yang melatarbelakangi kesepakatan kerjasama ini adalah


karena sampai saat ini, antara Indonesia dengan Timor Leste belum ada kerjasama
bilateral di bidang kehutanan. Indonesia sebagai negara tetangga dinilai memiliki
peran penting dalam kemajuan negara Timor Leste. Keinginan pemerintah Timor
Leste menjalin kerjasama bilateral bidang kehutanan dengan Indonesia,
disampaikan oleh Direktur Penanaman, Direktorat Kehutanan Timor Leste, pada
kunjungannya di Departemen Kehutanan pada bulan Juli 2008. Selain kerjasama
bilateral dengan Timor Leste, saat ini sedang dijajagi kerjasama trilateral antara
Indonesia, Timor Leste, dan Brazil, dalam bidang kehutanan. Kegiatan-kegiatan
bidang kehutanan yang diusulkan Pemerintah Timor Leste untuk dikerjasamakan
antara lain restorasi hutan dan pengurangan erosi tanah, revitalisasi produk-
produk kayu, peremajaan pohon-pohon pelindung tanaman kopi, dan pelatihan
atau diklat kehutanan.

Bidang Ekonomi

Indonesia sejauh ini merupakan mitra dagang terbesar Timor Timur (Sekitar 50%
dari impor, 2005) dan terus meningkat saham.

2.10 Sejarah Negara Timor Leste

Abad ke-16: Kedatangan kaum Portugis

 1902: Pembagian Timor antara kaum Portugis dan Belanda secara definitif
 1975: Timor Portugis ditelantarkan Portugal yang dilanda Revolusi
Anyelir. Invasi oleh Indonesia, dibantu Australia, Inggris dan Amerika
karena ditakutkan jadi negara komunis.
 1976: menjadi Provinsi Timor Timur, bagian dari Indonesia.
 1976 - 1999: Pendudukan Indonesia di Timor Timur. Sekitar 100.000 -
250.000 orang tewas.
 1991: Insiden Santa Cruz
 1999: Referendum pemisahan diri Timor Timur diizinkan Presiden B. J.
Habibie. Setelah pengunduran diri Presiden Soeharto, kesepakatan yang
disponsori PBB antara Indonesia dan Portugal diijinkan untuk sebuah
referendum dalam pengawasan PBB pada bulan Agustus 1999.
Pemungutan suara yang jelas untuk kemerdekaan Timor Timur disambut
dengan kampanye kekerasan milisi pro-integrasi Timor-Leste dengan
dukungan dari Indonesia. Dengan izin dari Indonesia, pasukan penjaga
perdamaian multi nasional yang dipimpin Australia ditempatkan sampai
situasi pulih. Pada akhir 1999, administrasi Timor diambil alih oleh PBB
melalui Pemerintahan Transisi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Timor
Leste.

2002: Terbentuknya negara Timor Leste

2006: Sepertiga mantan tentara nasional Timor Leste memberontak menuntut


keadilan; pecah konflik antara pihak polisi yang mendukung pemerintah dengan
pihak militer

Pada tanggal 30 Agustus 2001, rakyat Timor Leste memberikan suara


dalam pemilihan pertama mereka yang diselenggarakan oleh PBB untuk memilih
anggota parlemen. Pada bulan Mei 2002, lebih dari 20.000 pengungsi telah
kembali. Pada tanggal 20 Mei 2002, Konstitusi Republik Demokratik Timor Leste
mulai berlaku dan Timor Leste diakui independen oleh PBB.[16] Parlemen
Nasional dibentuk dan Xanana Gusmão dilantik sebagai Presiden pertama negara
tersebut. Pada tanggal 27 September 2002, Timor Timur diganti namanya menjadi
Timor-Leste, menggunakan bahasa Portugis, dan diterima sebagai negara anggota
oleh PBB.

Tahun berikutnya, Gusmão menolak masa jabatan presiden yang lain, dan
menjelang pemilihan presiden bulan April 2007 terjadi wabah kekerasan. José
Ramos-Horta terpilih sebagai presiden pada pemilihan bulan Mei 2007, sementara
Gusmão menjalankan pemilihan parlemen dan menjadi Perdana Menteri. Ramos-
Horta mengalami luka kritis dalam percobaan pembunuhan pada Februari 2008.
Perdana Menteri Gusmão juga kena baku tembak secara terpisah namun berhasil
lolos tanpa cedera. Bala bantuan Australia segera dikirim untuk membantu
menjaga ketertiban. Pada tahun 2006, PBB mengirim pasukan keamanan untuk
memulihkan ketertiban saat kerusuhan dan pertempuran memaksa 15 persen
penduduk (155.000 orang) meninggalkan rumah mereka. Pada bulan Maret 2011,
PBB menyerahkan kontrol operasional kepolisian kepada pihak berwenang Timor
Leste. PBB mengakhiri misi pemeliharaan perdamaian pada tanggal 31 Desember
2012.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Timor Portugis adalah nama resmi daerah Timor Timur sebelum
integrasi dengan Indonesia. Portugal tercata sebagai bangsa Eropa
pertama yang menginjakkan kaki di daerah Timor-Timur dan terus
mempertahankan kehadirannya sampai pada tahun 1702, daerah ini di
deklarasikan sebagai koloni Portugis. Perubahan di Portugal Revolusi
Anyelir (bahasa Portugis: Revolução dos Cravos) (bahasa Inggris:
Carnation Revolution), juga dikenal sebagai 25 de Abril (25 April),
adalah sebuah kudeta yang bermula pada tanggal 25 April 1974, di
Lisboa, Portugal, bersamaan dengan kampanye resistansi sipil yang
meluas dan tidak tertanggulangi. Bangsa Portugis merayakan Hari
Kebebasan setiap tanggal 25 April, dan hari tersebut menjadi hari libur
nasional di Portugal.Nama "Revolusi Anyelir" berasal dari fakta bahwa
tidak ada tembakan yang diletuskan dan ketika orangorang mulai turun
ke jalanan untuk merayakan akhir kediktatoran dan perang di wilayah-
wilayah jajahan, bunga anyelir diletakkan di moncong senjata dan juga
di seragam.
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan
kita tentang bagaimana Letak, Luas, Batas Wilayah, Keadaan Alam,
Keadaan Penduduk, Perekonomian, Pembagian Administratif di
Negara Timor Leste serta Hubungan Indonesia-Timor Leste. Dan
apabila terdapat kesalahan mohon diberikan kritik dan saran dari
teman-teman supaya penyusun dapat melakukan nya dengan baik di
kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

http://materipelajaranterbaruips.blogspot.com/2016/03/letak-luas-batas-wilayah-
keadaan-alam_92.html
https://www.geologinesia.com/2018/09/letak-astronomis-geografis-dan-geologis-
timor-leste.html
https://sumbersejarah1.blogspot.com/2018/09/iklim-di-negara-timor-leste.html
https://pesonawisatatimorleste.wordpress.com/2016/12/10/gunung-ramelau-
tertinggi-di-timor-leste/

Anda mungkin juga menyukai