Anda di halaman 1dari 5

Faisal

XI IPS 1

1.Jelaskan apa yang dimaksud dengan poros maritim dunia

2. Bagaimana kondisi perbatasan teritorial Indonesia

3.Jelaskan potensi sumber daya kelautan apa saja yang terdapat di Indonesia sebagai upaya mendukung
program Indonesia sebagai poros maritim dunia

4.Jelaskan penyebab belum optimalnya pengelolaan sumber daya kelautan di sekitar perikanan

5.Jelaskan program pengembangan industri pariwisata bahari di Indonesia

Jawaban

1.Poros maritim merupakan sebuah gagasan strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektifitas
antar pulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta fokus
pada keamanan maritim.

2. •Kondisi Perbatasan Teritorial di Papua

Secara administratif, kawasan perbatasan darat di Papua berada di Provinsi Papua, terdiri dari lima
kabupaten/kota dan area hutan konversi, hutan lindung dan taman nasional.

Melihat secara fisik, kebanyakan wilayah perbatasan Papua terdapat dipegunungan dan bukit yang perlu
tenaga yang besar untuk menjangkaunya.

Satu-satunya sarana perhubungan yang dapat menjangkau adalah dengan pesawat udara atau
helikopter. Walaupun demikian kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia di kawasan
perbatasan masih relatif lebih baik.
•Kondisi Perbatasan di Nusa Tenggara Timur

Kondisi Perbatasan Negara dengan Negara Timor Leste di NTT adalah perbatasan Negara yang terbaru
dengan panjang garis perbatasan darat Provinsi NTT dengan Timor Leste yaitu 268,8 kilometer.

Secara umum, kondisi perbatasan Indonesia di Nusa Tenggara Barat masih belum berkembang secara
sarana dan prasarana yang sifatnya darurat dan sementara.Walaupun demikian kondisi perbatasan
teritorial Indonesia di daerah NTT masih lebih baik apabila dibandingkan dengan yang ada di wilayah
Timor Leste.

Diketahui untuk perbatasan Indonesia di NTT telah berlangsung perdagangan barang dan jasa yang
intens dibutuhkan oleh masyarakat Timor Leste dengan nilai jual yang relatif lebih tinggi.

•Kondisi Perbatasan di Pulau Kalimantan

Secara administratif, kawasan perbatasan darat Indonesia-Malaysia meliputi 2 (dua) provinsi yaitu
Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, dan terdiri dari 8 (delapan) Kabupaten.

Garis perbatasan darat di Pulau Kalimantan yang berbatasan dengan negara bagian Sabah dan Sarawak
Malaysia secara keseluruhan mempunyai panjang 1.885,3 km. Jumlah pilar batas yang ada hingga tahun
2007 secara keseluruhan berjumlah 9.685 buah, terdiri dari pilar batas tipe A sebanyak 4 unit, tipe B
sebanyak 18 unit, tipe C sebanyak 225 unit dan tipe D sebanyak 9438 unit.

Kondisi perbatasan teritorial Indonesia dalam hal ini tugu batas masih memprihatinkan dan jumlahnya
masih kurang dibandingkan dengan panjang garis perbatasan yang ada. Padahal untuk kondisi SDA di
wilayah perbatasan Kalimantan cukup besar dan memiliki ekonomi yang sangat tinggi.

Walaupun cukup memperihatinkan dalam hal perawatan, akan tetapi secara umum infrastruktur sosial
ekonomi, pendidikan, kesehatan dan dll, mengalami peningkatan. Namun jika dibandingkan dengan
negara tetangga Malaysia, kawasan ini masih relatif tertinggal pembangunannya.

•Kondisi Perbatasan Laut dan Pulau-Pulau Kecil Terluar


Kondisi perbatasan laut yang terdiri dari wilayah laut yang berbatasan dengan negara lain beserta 92
pulau-pulau kecil terluar sebagai lokasi titik pangkal hingga saat ini masih memerlukan perhatian khusus.
92 Pulau Kecil Terluar ini tersebar di 19 Provinsi, dan 40 Kabupaten.

Perbatasan laut terdiri dari Batas Laut Teritorial (BLT), Batas Landas Kontinen (BLK) dan batas Zona
Ekonomi Ekslusif (ZEE). Batas Laut Teritorial berhubungan dengan kepastian garis batas di laut, Batas
Landas Kontinen berhubungan dengan hak atas pemanfaatan sumber daya alam nonhayati di dasar laut,
sedangkan Zona Ekonomi Eksklusif berhubungan dengan hak atas pemanfaatan sumber daya perikanan.

Penegasan batas wilayah negara di laut diwujudkan dengan cara menentukan angka koordinat geografi
yang digambar di atas peta laut, sebagai hasil kesepakatan bersama melalui perundingan bilateral.

3.Potensi sumber daya kelautan yang terdapat di Indonesia sebagai upaya mendukung program
Indonesia sebagai poros maritim dunia adalah:

-Lokasi geografis Indonesia yang strategis

-Iklim tropis

-Laut yang kaya akan sumberdaya

4.Penyebab belum optimalnya pengelolaan sumber daya alam di sektor kelautan.

1. belum optimalnya produksi perikanan budi daya nasional (ikan dan rumput laut) dan produksi
perikanan tangkap di ZEEI dan laut lepas sebagai sumber pangan perikanan;

2. belum optimalnya pertumbuhan PDB perikanan;

3. belum terkelolanya pulau-pulau kecil sebagai kekuatan ekonomi;

4. belum optimalnya industri pengolahan perikanan, khususnya di kawasan Indonesia Bagian Timur;
5. ketersediaan BBM untuk nelayan dan pembudidayaan ikan;

6. belum optimalnya pengawasan UU fishing;

7. peningkatan kawasan konversi laut nasional;

8. peningkatan kapasitas SDM kelautan dan perikanan;

9. peningkatan iptek kelautan dan perikanan serta diseminasi teknologi;

10. peningkatan tata kelola pembangunan kelautan dan perikanan nasional.

5.Berangkat dari kesadaran bahwa indonesia adalah negara maritim, maka Direktur Industri Pariwisata,
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Drs. Agus Priyono, MM., dalam sebuah forum menyatakan
bahwa indonesia harus serius menggarap potensi wisata bahari yang ada.

Priyono baranggapan bahwa sektor wisata bahari indonesia tidak digarap secara maksimal. Hal itu
tampak dari ketidakjelasan program industri pariwisata bahari di indonesia.

Program industri pariwisata bahari oleh Priyono dipahami sebagai "Pengembangan Industri Pariwisata
Bahari Yang Berdaya Saing". Hal tersebut dapat diwujudkan melalui:

• Penyusunan Standar Usaha Wisata Bahari

• Peningkatan Pelayanan Usaha Wisata Bahari

• Peningkatan Iklim Investasi (Implementasi TDUP Wisata Bahari)

• Indonesia World Underwater Photo Contest


• Sertifikasi Usaha Pariwisata Bahari

• Koordinasi Lintas Sektor Kunjungan Kapal Wisata (Yatch) Asing Ke Indonesia

• Pengembangan Jalur Dan Titik Labuh Yatch

• Fasilitasi Akselerasi Peningkatan Kapasitas Bandara/Pelabuhan Laut Di Pintu Gerbang Utama

• Kemitraan Usaha Pariwisata Bahari

Anda mungkin juga menyukai