Disusun oleh:
Kelompok 10
Ade Mezyantara (11551101865)
Ardi Prima (11651101254)
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam hal ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Sejarah masuknya Islam di Timor Leste?
2. Apa saja fase-fase tentang islam masuk ke Timor Leste?
3. Bagaimana pendidikan islam di Timor Leste?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui Sejarah masuknya Islam di Timor Leste
2. Untuk mengetahui fase-fase tentang islam masuk ke Timor Leste
3. Untuk mengetahui pendidikan islam di Timor Leste
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Negara Timor Leste
Orang dari Portugal mulai berdagang dengan pulau Timor pada awal abad ke-15
dan menjajahnya pada pertengahan abad itu juga. Setelah terjadi beberapa bentrokan
dengan Belanda, dibuat perjanjian pada 1859 di mana Portugal memberikan bagian
barat pulau itu. Jepang menguasai Timor Leste dari 1942 sampai 1945, namun setelah
mereka kalah dalam Perang Dunia II Portugal kembali menguasainya. Timor Leste
merupakan sebuah wilayah bekas koloni Portugis yang dianeksasi oleh militer
Indonesia menjadi sebuah provinsi di Indonesia antara 17 Juli 1976 sampai resminya
pada 19 Oktober 1999. Kala itu provinsi ini merupakan provinsi Indonesia yang ke-27.
Tepat pada 4 September 1999 di Dili dan di PBB hasil jajak pendapat masyarakat
Timor Leste tentang pilihan untuk menerima otonomi khusus atau berpisah dengan
NKRI diumumkan. Dan akhirnya, 78,5 persen penduduk menolak otonomi khusus dan
memilih untuk memisahkan diri dari NKRI.
Dibawah perjanjian yang disponsori oleh PBB antara Indonesia dan Portugal,
mayoritas penduduk Timor Leste memilih merdeka dari Indonesia. Antara waktu
referendum sampai kedatangan pasukan perdamaian PBB pada akhir September 1999,
kaum anti-kemerdekaan yang konon didukung Indonesia mengadakan pembantaian
balasan besar-besaran, di mana sekitar 1.400 jiwa tewas dan 300.000 dipaksa
mengungsi ke Timor barat. Sebagian besar infrastruktur seperti rumah, sistem irigasi,
air, sekolah dan listrik hancur. Pada 20 September 1999 pasukan penjaga perdamaian
International Force for East Timor (INTERFET) tiba dan mengakhiri hal ini. Pada 20
Mei 2002, Timor Leste diakui secara internasional sebagai negara merdeka dengan
nama Timor Leste dengan sokongan luar biasa dari PBB(Lapian, 2019).
3
timur pulau Timor, pulau Kambing atau Atauro, pulau Jaco dan sebuah eksklave di
Timor Barat yang dikelilingi oleh provinsi Nusa Tenggara Timur. Timor Leste secara
resmi merdeka menjadi negara Timor Leste pada 20 Mei 2002. Republik demokratik
Timor Leste adalah sebuah Negara kecil yang berada di kawasan Asia Tenggara,
dengan luas wilayah sekitar 14.609.375 km21 dan jumlah penduduk 978.590 jiwa pada
tahun 2006(Gunn, 2008).
Ada lima pendapat ahli yang menyatakan masuknya Islam ke Timor Leste.
1
Geoffrey C. Gunn, 500 Tahun Timor Lorosae, (Yogyakarta: INSIST Press, 2005), hlm. 21.
2
Ambarak A Bazher (GIP, 1995)
4
1. Islam masuk memasuki Timor Leste bersamaan dengan masuknya Islam di
Indonesia. Pendapat ini didukung oleh alur masuknya Islam dari kerajaan
Samudra Pasai di Aceh hingga ke timur Indonesia dan kemudian ke Timor
Leste.
2. Penduduk asli Timor Leste mengatakan, Islam masuk lebih awal di bandingkan
dengan bangsa Eropa dan agama lain. Maksudnya adalah Islam masuk sebagai
agama pertama di Timor Leste dan dibawa oleh pendatang yang kedatangannya
jauh lebih awal dari kedatangan bangsa Eropa ataupun penjajah Portugis.
5. Keturunan Arab di Timor Leste pernah mengatakan dari leluhur mereka bahwa
para pedagang Arab itu datang di tanah Timor Dili sejak awal abad permulaan
Islam Jazirah Arab. Pada dasarnya umat Islam di daerah Dili adalah bagian dari
beberapa tokoh sejarah yang berkembang persebaran Islam di daerah tersebut.
Menurut informasi-informasi masyarakat setempat dan juga kalangan
keturunan Arab Hadramaut, sebelum bangsa Portugis, Belanda, Jepang,
Australia, dan Cina.
5
2.2.2 Pengaruh Penjajahan Portugal
Diantaranya adalah buangan dari Mozambik: Muhammad, Ahmadi Yusuf,
Ibrahim, Umar, Musa (Seorang Raja) yang bersama seorang anaknya yang bernama
Hasan (yang ibunya merupakan penduduk Pribumi. Dan buangan dari Pakistan dan
India diantaranya : Sultan Syah, Yusuf Ibrahim, dan Daulat Khan. Kehidupan
pengasingan tidak membuat mereka menjadi terasing karena mereka sama-sama
bertemu dengan komunitas Islam Dili yang menjadikan mereka tidak terasing dan
akrab karena menemukan orang-orag yang seiman dan seagama. Kebiasaan mereka
yang bersal dari Mozambik tidak ubahnya dengan muslim arab yang kerap
menggunakan baju gamisnya sehingga pada kunjungan mereka ke komunitas arab
kerap menggunakan baju gamis tersebut dan saling berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa arab, diantara mereka amat pandai dalam Ilmu Falak serta Ilmu
Agama Lainnya. Sebagian dari pada mereka menikah dan memiliki keturunan.
Penjajahan portugal atas afrika juga berdamapak pada hadirnya islam di Timor
Leste dimana ketika Portugal menjajah wilayah Magribi, banyak pejuang dari wilayah
afrika yang di buang ke Timor-Timur yang kalai itu merupakan bagian dari wilayah
jajahan dari Portugal. Hal serupa juga terjadi di berberapa wilayah jajahan Portugal
lainnya seperti : Mozambik, Angola, Macao, dan India. Dari para buangan tersebut
merupakan pejuang yang beragama Islam dan memegang teguh ajaran agamanya dan
dari sebagaian buangan tersebut merupakan Raja di daerah asalnya.
6
Lembaga Islam dan 116 Ustazd(Nur Julqurniati & Dewi Indah Susanty,
2019).Sejarah masuknya Islam di Timor Leste tidak dapat dipisahkan dari awal
masuknya pedagang Arab, pengaruh penjajahan portugal serta kedatangan muslim
Indonesia pada saat Integrasi Timor-timur dengan Indonesia.
7
Negara seperti polisi dan intel bekerja sama dengan CENCISTIL dalam mencegah
gangguan yang datang dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Visi CENCISTIL:
1. Ingin melahirkan pribadi-pribadi muslim yang berakhlaqul karimah seperti
yang dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW, yang cakap, tangguh, dan
mapan diseluruh aspek agama maupun pemerintah.
Misi CENCISTIL:
1. Berjuang merealisasikan kepentingan umat Islam di Timor Leste.
4. Membawa nama umat Islam Timor Leste ke kancah nasional dan internasional.
Tujuan CENCISTIL:
1. Sebagai sebuah wadah pengayomi umat.
4. Untuk menjawab kebutuhan umat Islam ketika itu, kini dan akan datang
8
5. Dengan misi utama menegakan prinsip-prinsip Al-Qur'an dan Sunnah Nabi
Muhammad S.A.W disamping memperhatikan undang-undang Negara
setempat (Konstitusi Republik Demokrasi Timor Leste).
Masjid An Nur didirikan pada tahun 1955 atau 1956 atas inisiatif Imam Haji
Hasan Bin Abdulah Balatif Kepala Kampung Alor dan masyarakat muslim Dili.
Pendirian ini direstui oleh Kepala Suku Arab saat itu, Hamud bin Awad Al-Katiri.
Dalam perkembangannya kemudian terbentuk perkampungan Islam seperi sekarang
ini. Pada awal tahun 1980-an masjid ini direnovasi oleh Pangdam IX/Udayana Mayjen
Dading Kalbuadi pada tanggal 20 Maret 1981.
9
Ketika Timor Leste dibawah Portugis, oleh masyarakat di Kampung Alor
Masjid An Nur ini dijadikan sebagai salah satu tempat perjuangan politik untuk
mengusir Portugis. Tokoh-tokoh umat Islam Timor Timur seperti H. Salim Bin Said
Al-Katiri, Hedung Bin Abdullah dan Sya’ban Joaqim dalam meminta bantuan rakyat
dan pemerintah Indonesia.
Masjid An-nur mempunyai satu madrasah yang juga dinamakan madrasah An-
nur Dili. Sejak tahun 1977 sampai 1979, Madrasah Diniyah An-Nur mulai menunjukan
perkembangan karena hanya Madrasah An-Nurlah satu-satunya Madrasah tempat
menggodok generasi muda di timor Leste, dengan demikian fasilitas dari umat Islam
Dili selalu mengalir, anak didik sering mendapatkan bantuan alat-alat tulis dari
beberapa pihak, dalam tahap perkembangan selanjutnya dari awal berdirinya madrasah
ini pada tahun 1976, kebanyakan pengurus-pengurus madrasah An-Nur ini adalah
orang-orang dari Sulawesi Utara.
Kemajuan yang dialami Madrasah ini dari tahun ke tahun semakin bertambah,
sejak awal integrasi dengan Indonesia berdampak dan mempunyai pengaruh serta
memberikan inspirasi, hingga banyak madrasah-madrasah yang berdiri di Timor Leste.
Seperti Madrasah diniyah Asy-Syafiiyah dan Madrasah Diniyah Hasanuddin. Pada
tahun-tahun berikutnya Muslim Timor Leste berhasil membuka Madrasah Ibtidaiyah,
Tsanawiyah dan Aliyah dengan tenaga pengajar baru di departemen pendidikan dan
kebudayaan Dili.
Beberapa tokoh Islam sulawesi utara yang pernah menjabat Madrasah An-Nur
diantaranya:
10
5. Piris Iko (guru Madrasah An-Nur)
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Timor Leste merupakan sebuah wilayah bekas koloni Portugis yang dianeksasi
oleh militer Indonesia menjadi sebuah provinsi di Indonesia antara 17 Juli 1976 sampai
resminya pada 19 Oktober 1999. Kala itu provinsi ini merupakan provinsi Indonesia
yang ke-27. Tepat pada 4 September 1999 di Dili dan di PBB hasil jajak pendapat
masyarakat Timor Leste tentang pilihan untuk menerima otonomi khusus atau berpisah
dengan NKRI diumumkan. Dan akhirnya, 78,5 persen penduduk menolak otonomi
khusus dan memilih untuk memisahkan diri dari NKRI
Bicara tentang sejarah masuknya Islam di Timor Leste, tidak ada literatur
ataupun sumber hidup yang pasti menyebutkan kapan Islam masuk ke negara yang
pernah menjadi bagian dari Indonesia itu. Dalam buku “Islam di Timor Leste” karya
Ambarak A Bazher (GIP, 1995), dijelaskan, Islam sudah ada di Dilli, ibu kota Timor
Leste, sebelum kedatangan Portugis pada 1512. “Pasukan Portugis terusir dari
Gowa, Sulawesi Selatan, mereka tiba di Dili dan disambut oleh pemimpin masyarakat
setempat yang bernama Abdullah Afif,” tulisnya, Adapun beberapa perbedaan
pendapat para ahli tentang kedatangan nya islam di Timur Leste
Gerakan Islam di Timor Leste sekarang ini dinilai cukup baik. Perkembangan
yang ditunjukkan berjalan tanpa adanya kendala. Meskipun Islam adalah agama
minoritas tetapi pemerintah tidak pernah membatasi perkembangan ataupun segala
aktivitas setiap agama. Pemerintah memberikan tempat yang baik bagi Islam di Timor
Leste.
12
saat ini sebagai mitra pemerintah dalam pengurusan mengenai kepentingan umat Islam
di Timor Leste. Di samping itu, CENCISTIL berkomitmen menjadi jembatan untuk
membangun kerjasama antarmuslim di negara lain.
Salah satu bukti sejarah adalah Masjid An Nur , sebuah masjid yang berada di
Dili Timor Leste. Masjid ini terletak di Rua Campo Alor, Kampung Alor, Dili. Masjid
An Nur sebagai salah satu masjid yang ada di kota Dili memang selalu ramai dihadiri
warga muslim Timor Leste yang akan menunaikan ibadah sholat Jumat
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kita
khusus tentang islam di Timur Leste . Penulis berharap dengan makalah ini kita sebagai
kaum muslim agar lebih giat lagi beribadah kepada Allah.
13
Daftar Pustaka
Bazher, Ambarak. Islam di Timor-Timur (Jakarta: Gema Insani Press, 1995)
Gunn, G. C. (2008). 500 Tahun Timor Loro Sae. Yogyakarta: Sahe Institute for
Libration (SIL), INSISTPress, dan Nagasaki University.
Lapian, A. B. (2019). Sejarah Timor Timur. Antropologi Indonesia, 9–36.
Nur Julqurniati, & Dewi Indah Susanty. (2019). POTENSI KONFLIK DI
WILAYAH PERBATASAN DARAT REPUBLIK INDONESIA-REPUBLIK
DEMOKRATIK TIMOR LESTE (STUDI KASUS DI KABUPATEN TIMOR
TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Jurnal Analisa
Sosiologi.
14