Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TIMOR LESTE

KELOMPOK 6

SRI WAHYUNI

SULASTRI

SUBADIA

RAHMADI

SMPN TUTALLU

TAHUN PELAJARAN 2016/2017


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Timur Leste
sebelum awal kedatangan Portugis”
Makalah ini berisikan tentang sejarah negara Timur Leste, Kerajaan-kerajaan
yang ada di negara Timur Leste, sislsirah raja-raja dan pembagian administrative di
negara Timur leste. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada
kita semua tentang Sejarah Timur Leste sebelum awal kedatangan Portugis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Timor Leste atau Timor Timur (sebelum merdeka) yang bernama resmi
Republik Demokratik Timor Leste (juga disebut Timor Lorosa’e) adalah sebuah
negara di Asia Tenggara. Terletak di sebelah utara Australia dan di bagian timur
pulau Timor. Selain itu wilayah negara ini juga meliputi pulau Kambing atau Atauro,
Jaco, dan enklave Oecussi-Ambeno di Timor Barat. Luas negara Timor Leste adalah
sekitar 15,410 km2 (5,400 sq mi).
Timor Leste pernah dijajah Portugis pada abad ke 16 dan dikenal sebagai
Timor Portugis sampai Portugis melepas negara ini. Pada tahun 1975, Timor Leste
memproklamasikan kemerdekaannya, tetapi Indonesia menjadikan wilayah Timor
Leste ini sebagai provinsi ke-27 dengan nama Timor Timur. Setelah referendum
yang diadakan pada tanggal 30 Agustus1999, di bawah perjanjian yang disponsori
oleh PBB antara Indonesia dan Portugal, mayoritas penduduk Timor Timur memilih
merdeka dari Indonesia. Timor Timur menjadi negara berdaulat pertama pada abad
ke-21 yaitu pada tanggal 20 Mei 2002. Ketika menjadi anggota PBB, mereka
memutuskan untuk memakai nama Portugis "Timor Leste" sebagai nama resmi
negara mereka. Timor Leste menjadi salah satu dari dua negara yang didominasi
oleh umat Katolik Roma di Asia Timur setelah Filipina.
2.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah latar belakang terjadinya negara Timur Leste?
2. Kerajaan –Kerajaan apa saja yang ada di Timur Leste?
3. Siapa saja raja – raja yang pernah memerintah di kerajaan Amanatum?
4. Bagaimanakah pembagian sistem administratif yang ada di negara Timur Leste?

2.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui latarbekang terbentuknya negara Timur Leste
2. Untuk mengetahui kerajaan – kerajaan apa saja yang ada di negara Timur Leste
3. Untuk mengetahui silsilah raja –raja yang pernah memerintah Kerajaan Amanatum
4. Untuk mengetahui pembagian sistem administratif di negara Timur Leste
2.4. Manfaat
1. Untuk meningkatkan hasil belajar Mahasiswa secara maksimal khususnya pada
Mata Kuliah Sejarah Asia Tenggara I.
2. Untuk memberikan pengetahuan sekaligus agar menjadi pelajaran yang bisa di
terapkan dalam kehidupan sehari – hari.

Timor Leste atau Timor Timur (sebelum merdeka) yang bernama resmi Republik
Demokratik Timor Leste (juga disebut Timor Lorosa’e) adalah sebuah negara di
Asia Tenggara. Terletak di sebelah utara Australia dan di bagian timur pulau Timor.
Selain itu wilayah negara ini juga meliputi pulau Kambing atau Atauro, Jaco, dan
enklave Oecussi-Ambeno di Timor Barat. Luas negara Timor Leste adalah sekitar
15,410 km2 (5,400 sq mi).

Timor Leste pernah dijajah Portugis pada abad ke 16 dan dikenal sebagai Timor
Portugis sampai Portugis melepas negara ini. Pada tahun 1975, Timor Leste
memproklamasikan kemerdekaannya, tetapi Indonesia menjadikan wilayah Timor
Leste ini sebagai provinsi ke-27 dengan nama Timor Timur. Setelah referendum
yang diadakan pada tanggal 30 Agustus1999, di bawah perjanjian yang disponsori
oleh PBB antara Indonesia dan Portugal, mayoritas penduduk Timor Timur memilih
merdeka dari Indonesia. Timor Timur menjadi negara berdaulat pertama pada abad
ke-21 yaitu pada tanggal 20 Mei 2002. Ketika menjadi anggota PBB, mereka
memutuskan untuk memakai nama Portugis "Timor Leste" sebagai nama resmi
negara mereka. Timor Leste menjadi salah satu dari dua negara yang didominasi
oleh umat Katolik Roma di Asia Timur setelah Filipina.

Republik Demokratik Timor Leste

República Democrática de Timor-Leste (Portugis)

Repúblika Demokrátika Timór-Leste (Tetum)

Lambang Negara
Bendera

Motto: Unidade, Acção e Progresso (Portugis)


(Persatuan, Tindakan dan Kemajuan)

Lagu kebangsaan: Pátria

Ibukota Dili
(dan kota terbesar)

Bahasa resmi Portugis dan Tetun


Bahasa kerja Indonesia dan Inggris

Pemerintahan Republik

Kemerdekaan (dari Portugal dan Indonesia)

Didirikan 1702
Diproklamasikan 28 November 1975
Diakui 20 Mei 2002

Luas
Total 15,410 km2
Air (%) Dapat diabaikan

Mata uang Dolar As (US$) (USD)


Koin centavo
Zona waktu (UTC+9)
Lajur kemudi Kiri
Ranah Internet .tl
Kode telepon 670

Asal Mula Nama Timor Leste


Kata “Timor” berasal dari kata timur, kata yang berarti “timur” dalam Bahasa
Indonesia dan Melayu. Yang menjadi Timor dalam Portugis. “Lorosa’e” adalah
sebuah kata yang berarti timur dalam bahasa Tetun, untuk kata Timor Lorosa’e.

Nama resminya setelah konstitusi adalah República Democrática de Timor-Leste


dalam bahasa Portugis dan Repúblika Demokrátika Timor-Leste dalam bahasa
Tetun.

Sejarah Timor Leste


Sejarah Timor Leste berawal dengan kedatangan orang Australoid dan Melanesia.
Orang dari Portugal mulai berdagang dengan pulau Timor pada awal abad ke-15 dan
menjajahnya pada pertengahan abad itu juga. Setelah terjadi beberapa bentrokan
dengan Belanda, dibuat perjanjian pada 1859 di mana Portugal memberikan bagian
barat pulau itu. Jepang menguasai Timor Timur dari 1942 sampai 1945, namun
setelah mereka kalah dalam Perang Dunia II Portugal kembali menguasainya.

Pada tahun 1975, FRETILIN menurunkan bendera Portugal dan mendeklarasikan


Timor Leste sebagai Republik Demokratik Timor Leste pada tanggal 28 November
1975. Menurut suatu laporan resmi dari PBB, selama berkuasa selama 3 bulan ketika
terjadi kevakuman pemerintahan di Timor Leste antara bulan September, Oktober
dan November, Fretilin melakukan pembantaian terhadap sekitar 60.000 penduduk
sipil (sebagian besarnya adalah pendukung faksi integrasi dengan Indonesia).Tak
lama kemudian, kelompok pro-integrasi mendeklarasikan integrasi dengan Indonesia
pada 30 November 1975 dan kemudian meminta dukungan Indonesia untuk
mengambil alih Timor Leste dari kekuasaan FRETILIN yang berhaluan Komunis.

Ketika pasukan Indonesia mendarat di Timor Leste pada tanggal 7 Desember 1975,
FRETILIN didampingi dengan ribuan rakyat mengungsi ke daerah pegunungan
untuk untuk melawan tentara Indonesia. Lebih dari 200.000 orang dari penduduk ini
kemudian mati di hutan karena pemboman dari udara oleh militer Indonesia serta ada
yang mati karena penyakit dan kelaparan. Banyak juga yang mati di kota setelah
menyerahkan diri ke tentara Indonesia, namun Tim Palang Merah International yang
menangani orang-orang ini tidak mampu menyelamatkan semuanya.

Selama perang saudara di Timor Leste dalam kurun waktu 3 bulan (September-
November 1975) dan selama pendudukan Indonesia selama 24 tahun (1975-1999),
lebih dari 200.000 orang dinyatakan meninggal (60.000 orang secara resmi mati di
tangan FRETILN menurut laporan resmi PBB). Selebihnya mati ditangan Indonesia
saat dan sesudah invasi dan adapula yang mati kelaparan atau penyakit. Hasil CAVR
menyatakan 183.000 mati di tangan tentara Indonesia karena keracunan bahan kimia
dari bom-bom napalm, serta mortir-mortir.

Timor Leste menjadi bagian dari Indonesia tahun 1976 sebagai provinsi ke-27
setelah gubernur jendral Timor Portugis terakhir Mario Lemos Pires melarikan diri
dari Dili setelah tidak mampu menguasai keadaan pada saat terjadi perang saudara.
Portugal juga gagal dalam proses dekolonisasi di Timor Portugis dan selalu
mengklaim Timor Portugis sebagai wilayahnya walaupun meninggalkannya dan
tidak pernah diurus dengan baik.

Amerika Serikat dan Australia "merestui" tindakan Indonesia karena takut Timor
Leste menjadi kantong komunisme terutama karena kekuatan utama di perang
saudara Timor Leste adalah Fretilin yang beraliran Marxis-Komunis. AS dan
Australia khawatir akan efek domino meluasnya pengaruh komunisme di Asia
Tenggara setelah AS lari dari Vietnam dengan jatuhnya Saigon atau Ho Chi Minh
City.

Namun PBB tidak menyetujui tindakan Indonesia. Setelah referendum yang


diadakan pada tanggal 30 Agustus1999, di bawah perjanjian yang disponsori oleh
PBB antara Indonesia dan Portugal, mayoritas penduduk Timor Leste memilih
merdeka dari Indonesia. Antara waktu referendum sampai kedatangan pasukan
perdamaian PBB pada akhir September 1999, kaum anti-kemerdekaan yang konon
didukung Indonesia mengadakan pembantaian balasan besar-besaran, di mana
sekitar 1.400 jiwa tewas dan 300.000 dipaksa mengungsi ke Timor barat. Sebagian
besar infrastruktur seperti rumah, sistem irigasi, air, sekolah dan listrik hancur. Pada
20 September 1999 pasukan penjaga perdamaian International Force for East Timor
(INTERFET) tiba dan mengakhiri hal ini. Pada 20 Mei 2002, Timor Timur diakui
secara internasional sebagai negara merdeka dengan nama Timor Leste dengan
sokongan luar biasa dari PBB. Ekonomi berubah total setelah PBB mengurangi
misinya secara drastis.

Semenjak hari kemerdekaan itu, pemerintah Timor Leste berusaha memutuskan


segala hubungan dengan Indonesia antara lain dengan mengadopsi Bahasa Portugis
sebagai bahasa resmi dan mendatangkan bahan-bahan kebutuhan pokok dari
Australia sebagai "balas budi" atas campur tangan Australia menjelang dan pada saat
referendum. Selain itu pemerintah Timor Leste mengubah nama resminya dari Timor
Leste menjadi Republica Democratica de Timor Leste dan mengadopsi mata uang
dolar AS sebagai mata uang resmi yang mengakibatkan rakyat Timor Leste menjadi
lebih krisis lagi dalam hal ekonomi.

Geografi Timor Leste

Timor Leste berlokasi di Asia Tenggara, pulau Timor merupakan bagian dari
wilayah Maritim Asia Tenggara, dan merupakan kawasan paling timur di Kepulauan
Sunda Kecil. Letak geografis Timor Leste adalah: Di sebelah utara terdapat Selat
Ombai, Selat Wetar, dan Laut Banda. Di sebelah selatan terdapat Laut Timor dan
Australia. Di sebelah barat terdapat Provinsi Nusa Tenggara Timur yang merupakan
bagian dari Indonesia. Di sebelah timur terdapat Taman Nasional Nino Konis
Santana yang berupa hutan tropis kering. Disana terdapat beberapa spesies tumbuhan
dan hewan unik.

Kebanyakan wilayah Timor Leste berupa pegunungan dan gunung tertinggi di Timor
Leste adalah Gunung Tatamailau yang dikenal sebagai Gunung Ramelau dengan
ketinggian 2.963 meter. Timor Leste beriklim tropis dan umumnya panas dan
lembab. Terdapat dua musim yaitu musim panas dan musim hujan. Ibukotanya, kota
terbesar, dan pelabuhan utama adalah Dulu, dan kota terbesar kedua adalah Baucau.
Letak astronomis Timor Leste adalah antara 8o LS-10o LS dan 124o BT-128o BT.

Politik di Timor Leste


Kepala Negara Republik Timor Leste adalah seorang presiden, yang dipilih secara
langsung dengan masa jabatan selama 5 tahun. Meskipun fungsinya hanya
seremonial saja, ia juga memiliki hak veto undang-undang. Perdana Menteri dipilih
dari pemilihan multi partai dan diangkat/ditunjuk dari partai mayoritas sebuah koalisi
mayoritas. Sebagai kepala pemerintahan, Perdana Menteri mengepalai Dewan
Menteri atau Kabinet dalam Kabinet Pemerintahan.

Parlemen Timor Leste hanya terdiri dari satu kamar saja dan disebut Parlamento
Nacional. Anggotanya dipilih untuk masa jabatan selama lima tahun. Jumlah kursi di
parlemen antara 52 dan 65 tetapi saat ini berjumlah 65. Undang-Undang Dasar
Timor Leste didasarkan konstitusi Portugal.

Timor Leste menjadi anggota ASEAN pada tahun 2007 dengan dukungan dari
Indonesia.

Pembagian Administratif Timor Leste


Secara administratif Timor Leste dibagi menjadi 13 distrik, 65 subdistrik, 442 sucos
(desa), dan 2.225 aldeias. Berikut adalah daftar distrik di Timor Leste:

1. Aileu
2. Ainaro
3. Baucau
4. Bobonaro
5. Cova-Lima (Suai)
6. Dili
7. Ermera
8. Lautem (Lospalos)
9. Liquica
10. Manatuto
11. Manufahi (Same)
12. Oecussi-Ambeno (Pante Makasar)
13. Viqueque (Cabira-Oan)

Nama yang diantara tanda kurung adalah ejaan alternatif yang sering dipakai pada
masa integrasi.

Militer di Timor Leste


F-FDTL adalah pertahanan militer utama di Timor Timur. F-FDTL dirintis pada
bulan Februari 2001. F-FDTL memiliki tugas utama untuk melindungi Timor Leste
dari serangan luar.
Timor Leste juga mempunyai pertahanan internal yang bernama PNTL (Polícia
Nacional de Timor-Leste).

Ekonomi Timor Leste


Timor Leste memiliki komoditas ekspor seperti kopi, marmer, minyak, dan kayu.
Pertumbuhan ekonomi Timor Leste berkisar 10% pada tahun 2011. Perekonomian
Timor Timur diklasifikasi sebagai ekonomi dengan pendapatan menengah ke bawah
oleh Bank Dunia. 20% penduduk menganggur, dan 52,9% hidup dengan kurang dari
US $ 1,25 per hari. Sekitar setengah dari penduduk buta huruf.

Negara ini terus menderita akibat dampak setelah perjuangan kemerdekaan selama
puluhan tahun melawan Indonesia, yang mengakibatkan rusaknya infrastruktur dan
banyaknya ribuan pengungsi warga sipil. Walaupun telah merdeka, Timor Leste
masih sangat tergantung dengan pasokan barang-barang dari Indonesia mulai dari
sembako sampai bahan bakar minyak (BBM) terutama melalui provinsi Nusa
Tenggara Timur.

Selain amat tergantung secara politik kepada mantan penjajah Portugal, Timor Leste
mengadopsi mata uang Dolar Amerika Serikat sebagai mata uang yang
mengakibatkan daya beli rakyat jauh menurun dibandingkan ketika masih menjadi
provinsi Indonesia. Pada November 2007, terdapat sebelas kecamatan dimana
kebutuhan makanan harus dipasok oleh bantuan internasional. Belum ada hukum
perlindungan hak cipta di Timor Leste.

Saat ini tiga bank asing memiliki cabang di Dili: ANZ National Bank, Banco
Nacional Ultramarino yang merupakan anak perusahaan dari bank terbesar Portugal
Caixa Geral de Depósitos, dan Bank Mandiri.

Salah satu proyek jangka panjang menjanjikan yang pernah ada adalah
pengembangan dan exploitasi minyak bumi dan gas alam bersama dengan Australia
di sebelah tenggara perairan Timor. Setelah revolusi Anyelir, pemerintahan kolonial
Portugis memberikan konsesi pada Oceanic Exploration Corporation untuk
pengembangan dan exploitasi tersebut. Namun, hal ini gagal terlaksana dikarenakan
oleh Operasi Seroja pada tahun 1976. Kemudian setelahnya, sumber daya dibagi
antara Indonesia dan Australia dengan Perjanjian Celah Timor pada tahun 1989.

Demografi Timor Leste


Populasi Timor Leste sekitar 1.143.667 jiwa. Kebanyakan penduduknya terdapat di
sekitar Dili. Penduduk Timor Leste merupakan campuran antara suku bangsa
Melayu dan Afrika, sebagian kecil keturunan Portugis. Terdapat sedikit bangsa
China yang sebagian besar telah meninggalkan Timor Leste pada tahun 1970an.

Agama di Timor Leste

Berdasarkan sensus 2010, 96,9% penduduk beragama Katolik, 2,2% Protestan, 0,3%
Muslim, dan 0,5% lainnya atau tidak beragama. Agama Katolik telah bercampur
dengan tradisi lokal. Jumlah gereja meningkat dari 100 pada tahun 1974 menjadi
lebih dari 800 pada tahun 1994.

Timor Timur menjadi salah satu dari hanya dua negara yang didominasi oleh umat
Katolik Roma di Asia (bersama Filipina), di beberapa bagian di Indonesia Timur
juga mempunyai mayoritas penduduk beragama Katolik seperti Nusa Tenggara
Timur. Karena mayoritas penduduk beragama Katolik, maka kini terdapat tiga
keuskupan (diosis) yaitu: Diosis Dili, Diosis Baucau dan Diosis Maliana yang baru
didirikan pada tanggal 30 Januari 2010 oleh Paus Benediktus XVI.

Bahasa

Timor Leste mempunyai dua bahasa resmi yaitu Portugis dan Tetun. Bahasa Tetun
termasuk rumpun bahasa Austronesian yang diucapkan di sekitar Asia Tenggara.
Selain itu dalam konstitusi disebutkan pula bahwa Bahasa Inggris dan Bahasa
Indonesia dijadikan bahasa kerja. Selain itu terdapat pula belasan bahasa daerah,
diantaranya: Bekais, Bunak, Dawan, Fataluku, Galoli, Habun, Idalaka, Kawaimina,
Kemak, Lovaia, Makalero, Makasai, Mambai, Tokodede, dan Wetarese.

Dalam praktek keseharian, masyarakat banyak menggunakan bahasa Tetun Portugis


sebagai bahasa ucap. Sementara bahasa Indonesia banyak dipakai untuk menulis.
Misalnya anak sekolah di tingkat SMA masih menggunakan bahasa Indonesia untuk
ujian akhir. Banyak mahasiswa dan dosen lebih memilih menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pengantar dan menulis karangan ilmiah.
Di bawah pemerintahan Suharto, penggunaan bahasa Portugis dilarang, dan Bahasa
Indonesia hanya diperbolehkan untuk digunakan dalam pemerintahan, sekolah, dan
perusahaan. Bahasa Tetun dan Portugis diperlukan untuk Timor Leste untuk
menggantikan budaya Jawa. Saat ini bahasa Portugis di Timor Leste diajarkan dan
dipromosikan secara luas dengan bantuan dari Brasil dan Portugal, meskipun
terdapat keengganan dari beberapa kalangan muda berpendidikan. Saat ini bahasa
Portugis hanya diucapkan oleh kurang dari 600 orang.

Terdapat enam bahasa yang hampir punah di Timor Leste yaitu Adabe, Habu,
Kairui-Midiki, Maku'a, Naueti, Waima'a.

Menurut Laporan Pembangunan PBB 2006, hanya kurang dari 5% dari penduduk
Timor berbicara bahasa Portugis secara fasih. Meskipun demikian, validitas laporan
ini dipertanyakan oleh para anggota institut linguistik nasional Timor, yang
mempertahankan pendapat bahwa bahasa Portugis diucapkan hingga 25% dari
penduduk Timor. Seiring dengan bahasa lokal lainnya, bahasa Tetum merupakan
bahasa yang paling umum digunakan untuk berkomunikasi, sementara itu bahasa
Indonesia masih banyak digunakan di media dan sekolah dari SMA hingga
perguruan tinggi. Sebagian besar kata dalam bahasa Tetum berasal dari bahasa
Portugis, tetapi juga terdapat kata-kata serapan dari bahasa Indonesia, contohnya
adalah notasi bilangan.

Budaya di Timor Leste


Budaya di Timor Leste dipengaruhi oleh banyak budaya luar, termasuk Portugis,
Katolik Roma, dan Indonesia. Budayanya lebih banyak dipengaruhi oleh legenda
Austronesian.

DI negara ini juga terdapat tradisi puisi yang kuat. Salah satunya adalah Perdana
Menteri Xanana Gusmão. Dalam arsitektur, beberapa bangunan gaya Portugis
ditemukan, rumah tradisional Tetun di bagian timur yang dikenal sebagai uma lulik
(rumah suci), dan lee teinu (rumah panggung) di Fataluku.

Radio adalah media yang paling populer. Stasiun Radio Televisi Timor Leste
diluncurkan pada tahun 2002. Radio publik menjangkau 90% penduduk, sementara
TV publik mempunyai jangkauan yang lebih kecil. Timor Leste mempunyai 2.300
pengguna internet pada bulan Desember 2011.

Timor Leste telah mengikuti berbagai organisasi olahraga seperti International


Olympic Committee (IOC), International Association of Athletics Federations
(IAAF), International Badminton Federation (IBF), Union Cycliste Internationale,
International Weightlifting Federation, International Table Tennis Federation
(ITTF), dan Tim Nasional Sepakbola Timor Leste bergabung dengan FIFA. Timor
Leste juga telah mengikuti berbagai ajang olahraga internasional seperti SEA Games
dan Olimpiade.
Pendidikan di Timor Leste
Angka melek huruf pada tahun 2010 mencapai 58,3%, meningkat dari hanya 37,6%
di tahun 2001. Pada tahun 2006, 10%-30% siswa kanak-kanak tidak bersekolah.

Timor Leste mempunyai Universitas Nasional Timor Leste. Sejak kedatangan


Portugis, jumlah sekolah meningkat dari 50 menjadi lebih dari 800. Di negara ini
terdapat pula empat perguruan tinggi.

Kesehatan di Timor Leste


Usia harapan hidup adalah 60,7 di tahun 2007. Angka kelahiran adalah enam
kelahiran per wanita. Usia hidup sehat adalah 55 tahun pada tahun 2007.
Pengeluaran pemerintah untuk kesehatan adalah US$150 per orang di tahun 2006.
Banyak orang Timor Leste kekurangan air minum yang aman. Terdapat dua rumah
sakit dan 14 puskesmas pada tahun 1974. Pada tahun 1994 meningkat menjadi 11
rumah sakit dan 330 pusat kesehatan.

Angka mortalitas bayi pada tahun 2010 adalah 370 per 100.000 kelahiran, 928,6
pada tahun 2008, dan 1016,3 pada tahun 1990. Resiko kematian ibu hamil adalah 1
dari 44.
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Republik Demokratik Timor Leste (juga disebut Timor Lorosa'e), yang
sebelum merdeka bernama Timor Timur, adalah sebuah negara kecil di sebelah utara
Australia dan bagian timur pulau Timor. Timor Leste secara resmi merdeka pada
tanggal 20 Mei 2002. Sebelumnya bernama Provinsi Timor Timur, ketika menjadi
anggota PBB, mereka memutuskan untuk memakai nama Portugis "Timor Leste"
Leste : Kerajaan Amanatun, kerajaan Luca, dan kerajaan Wehali. Secara
administratif Timor Leste dibagi menjadi 13 distrik, 65 subdistrik, 442 sucos (desa),
dan 2.225 aldeias.
3.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas dipandang perlu
untuk memberikan saran dan kritik kepada penulis selanjutnya yaitu supaya
mengembangkan makalah. Penulis juga sangat menyadari akan segala kekurangan.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak demi perbaikan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga
Makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA

1. “Provinsi Nusa Tenggara Timur”, tersedia di www.docstoc.com, data diunduh pada


6 November 2012.
2. http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1999/10/17/0065.html

3. file:///H:/sejarah%20timor%20leste/%C2%BB%20Sejarah%20Timor%20Leste.htm
4. Kebudayaan Timor”, tersedia di www.anakgununglakaan.blogspot.com,
5. “Kerajaan Amanatun”, tersedia di www.wikipedia.com,

Anda mungkin juga menyukai