Anda di halaman 1dari 10

KLIPING IPS

TIMOR LESTE

OLEH :

NAMA : DAFFA RAUF ALIFANDRA

KELAS : VI-B

SEKOLAH : SDN BAMBU APUS 02 PAGI


TIMOR LESTE

Timor Leste atau Timor Timur (sebelum merdeka) yang bernama resmi Republik


Demokratik Timor Leste (juga disebut Timor Lorosa’e) adalah sebuah negara di
Asia Tenggara. Terletak di sebelah utara Australia dan di bagian timur pulau
Timor. Selain itu wilayah negara ini juga meliputi pulau Kambing atau Atauro,
Jaco, dan enklave Oecussi-Ambeno di Timor Barat. Luas negara Timor Leste
adalah sekitar 15,410 km  (5,400 sq mi).
2

Timor Leste pernah dijajah Portugis pada abad ke 16 dan dikenal sebagai Timor
Portugis sampai Portugis melepas negara ini. Pada tahun 1975, Timor Leste
memproklamasikan kemerdekaannya, tetapi Indonesia menjadikan wilayah Timor
Leste ini sebagai provinsi ke-27 dengan nama Timor Timur. Setelah referendum
yang diadakan pada tanggal 30 Agustus1999, di bawah perjanjian yang disponsori
oleh PBB antara Indonesia dan Portugal, mayoritas penduduk Timor Timur
memilih merdeka dari Indonesia. Timor Timur menjadi negara berdaulat pertama
pada abad ke-21 yaitu pada tanggal 20 Mei 2002. Ketika menjadi anggota PBB,
mereka memutuskan untuk memakai nama Portugis "Timor Leste" sebagai nama
resmi negara mereka. Timor Leste menjadi salah satu dari dua negara yang
didominasi oleh umat Katolik Roma di Asia Timur setelah Filipina.

Republik Demokratik Timor Leste

República Democrática de Timor-Leste (Portugis)

Repúblika Demokrátika Timór-Leste (Tetum)

Lambang
B Negara
endera

Motto: Unidade, Acção e Progresso (Portugis)

(Persatuan, Tindakan dan Kemajuan)


Lagu kebangsaan: Pátria

Ibukota  Dili
(dan kota terbesar)

Bahasa resmi Portugis dan Tetun


Bahasa kerja Indonesia dan Inggris

Pemerintahan Republik

Kemerdekaan (dari Portugal dan Indonesia)

Didirikan 1702
Diproklamasikan 28 November 1975
Diakui 20 Mei 2002

Luas
Total 15,410 km2
Air (%) Dapat diabaikan

Mata uang Dolar As (US$) (USD) 


Koin centavo
Zona waktu (UTC+9)
Lajur kemudi Kiri
Ranah Internet .tl
Kode telepon 670

Asal Mula Nama Timor Leste


Kata “Timor” berasal dari kata timur, kata yang berarti “timur” dalam Bahasa
Indonesia dan Melayu. Yang menjadi Timor dalam Portugis. “Lorosa’e” adalah
sebuah kata yang berarti timurdalam bahasa Tetun, untuk kata Timor Lorosa’e.

Nama resminya setelah konstitusi adalah República Democrática de Timor-


Leste dalam bahasa Portugis dan Repúblika Demokrátika Timor-Leste dalam
bahasa Tetun.

Sejarah Timor Leste


Sejarah Timor Leste berawal dengan kedatangan orang Australoid dan Melanesia.
Orang dari Portugal mulai berdagang dengan pulau Timor pada awal abad ke-15
dan menjajahnya pada pertengahan abad itu juga. Setelah terjadi beberapa
bentrokan dengan Belanda, dibuat perjanjian pada 1859 di mana Portugal
memberikan bagian barat pulau itu. Jepang menguasai Timor Timur dari 1942
sampai 1945, namun setelah mereka kalah dalam Perang Dunia II Portugal
kembali menguasainya.

Pada tahun 1975, FRETILIN menurunkan bendera Portugal dan mendeklarasikan


Timor Leste sebagai Republik Demokratik Timor Leste pada tanggal 28 November
1975. Menurut suatu laporan resmi dari PBB, selama berkuasa selama 3 bulan
ketika terjadi kevakuman pemerintahan di Timor Leste antara bulan September,
Oktober dan November, Fretilin melakukan pembantaian terhadap sekitar 60.000
penduduk sipil (sebagian besarnya adalah pendukung faksi integrasi dengan
Indonesia).Tak lama kemudian, kelompok pro-integrasi mendeklarasikan integrasi
dengan Indonesia pada 30 November 1975 dan kemudian meminta dukungan
Indonesia untuk mengambil alih Timor Leste dari kekuasaan FRETILIN yang
berhaluan Komunis.

Ketika pasukan Indonesia mendarat di Timor Leste pada tanggal 7 Desember 1975,
FRETILIN didampingi dengan ribuan rakyat mengungsi ke daerah pegunungan
untuk untuk melawan tentara Indonesia. Lebih dari 200.000 orang dari penduduk
ini kemudian mati di hutan karena pemboman dari udara oleh militer Indonesia
serta ada yang mati karena penyakit dan kelaparan. Banyak juga yang mati di kota
setelah menyerahkan diri ke tentara Indonesia, namun Tim Palang Merah
International yang menangani orang-orang ini tidak mampu menyelamatkan
semuanya.

Selama perang saudara di Timor Leste dalam kurun waktu 3 bulan (September-
November 1975) dan selama pendudukan Indonesia selama 24 tahun (1975-1999),
lebih dari 200.000 orang dinyatakan meninggal (60.000 orang secara resmi mati di
tangan FRETILN menurut laporan resmi PBB). Selebihnya mati ditangan Indonesia
saat dan sesudah invasi dan adapula yang mati kelaparan atau penyakit. Hasil
CAVR menyatakan 183.000 mati di tangan tentara Indonesia karena keracunan
bahan kimia dari bom-bom napalm, serta mortir-mortir.

Timor Leste menjadi bagian dari Indonesia tahun 1976 sebagai provinsi ke-27
setelah gubernur jendral Timor Portugis terakhir Mario Lemos Pires melarikan diri
dari Dili setelah tidak mampu menguasai keadaan pada saat terjadi perang
saudara. Portugal juga gagal dalam proses dekolonisasi di Timor Portugis dan
selalu mengklaim Timor Portugis sebagai wilayahnya walaupun meninggalkannya
dan tidak pernah diurus dengan baik.

Amerika Serikat dan Australia "merestui" tindakan Indonesia karena takut Timor
Leste menjadi kantong komunisme terutama karena kekuatan utama di perang
saudara Timor Leste adalah Fretilin yang beraliran Marxis-Komunis. AS dan
Australia khawatir akan efek domino meluasnya pengaruh komunisme di Asia
Tenggara setelah AS lari dari Vietnam dengan jatuhnya Saigon atau Ho Chi Minh
City.

Namun PBB tidak menyetujui tindakan Indonesia. Setelah referendum yang


diadakan pada tanggal 30 Agustus1999, di bawah perjanjian yang disponsori oleh
PBB antara Indonesia dan Portugal, mayoritas penduduk Timor Leste memilih
merdeka dari Indonesia. Antara waktu referendum sampai kedatangan pasukan
perdamaian PBB pada akhir September 1999, kaum anti-kemerdekaan yang konon
didukung Indonesia mengadakan pembantaian balasan besar-besaran, di mana
sekitar 1.400 jiwa tewas dan 300.000 dipaksa mengungsi ke Timor barat. Sebagian
besar infrastruktur seperti rumah, sistem irigasi, air, sekolah dan listrik hancur.
Pada 20 September 1999 pasukan penjaga perdamaian International Force for East
Timor (INTERFET) tiba dan mengakhiri hal ini. Pada 20 Mei 2002, Timor Timur
diakui secara internasional sebagai negara merdeka dengan nama Timor Leste
dengan sokongan luar biasa dari PBB. Ekonomi berubah total setelah PBB
mengurangi misinya secara drastis.

Semenjak hari kemerdekaan itu, pemerintah Timor Leste berusaha memutuskan


segala hubungan dengan Indonesia antara lain dengan mengadopsi Bahasa
Portugis sebagai bahasa resmi dan mendatangkan bahan-bahan kebutuhan pokok
dari Australia sebagai "balas budi" atas campur tangan Australia menjelang dan
pada saat referendum. Selain itu pemerintah Timor Leste mengubah nama
resminya dari Timor Leste menjadi Republica Democratica de Timor Leste dan
mengadopsi mata uang dolar AS sebagai mata uang resmi yang mengakibatkan
rakyat Timor Leste menjadi lebih krisis lagi dalam hal ekonomi.

Geografi Timor Leste

Ti
mor Leste berlokasi di Asia Tenggara, pulau Timor merupakan bagian dari wilayah
Maritim Asia Tenggara, dan merupakan kawasan paling timur di Kepulauan Sunda
Kecil. Letak geografis Timor Leste adalah: Di sebelah utara terdapat Selat
Ombai, Selat Wetar, dan Laut Banda. Di sebelah selatan terdapat Laut Timor dan
Australia. Di sebelah barat terdapat Provinsi Nusa Tenggara Timur yang
merupakan bagian dari Indonesia. Di sebelah timur terdapat Taman Nasional Nino
Konis Santana yang berupa hutan tropis kering. Disana terdapat beberapa spesies
tumbuhan dan hewan unik.
Kebanyakan wilayah Timor Leste berupa pegunungan dan gunung tertinggi di
Timor Leste adalah Gunung Tatamailau yang dikenal sebagai Gunung Ramelau
dengan ketinggian 2.963 meter. Timor Leste beriklim tropis dan umumnya panas
dan lembab. Terdapat dua musim yaitu musim panas dan musim hujan.
Ibukotanya, kota terbesar, dan pelabuhan utama adalah Dulu, dan kota terbesar
kedua adalah Baucau. Letak astronomis Timor Leste adalah antara 8o LS-10o LS
dan 124o BT-128o BT.

Politik di Timor Leste


Kepala Negara Republik Timor Leste adalah seorang presiden, yang dipilih secara
langsung dengan masa jabatan selama 5 tahun. Meskipun fungsinya hanya
seremonial saja, ia juga memiliki hak veto undang-undang. Perdana Menteri dipilih
dari pemilihan multi partai dan diangkat/ditunjuk dari partai mayoritas sebuah
koalisi mayoritas. Sebagai kepala pemerintahan, Perdana Menteri mengepalai
Dewan Menteri atau Kabinet dalam Kabinet Pemerintahan.

Parlemen Timor Leste hanya terdiri dari satu kamar saja dan disebut Parlamento
Nacional. Anggotanya dipilih untuk masa jabatan selama lima tahun. Jumlah kursi
di parlemen antara 52 dan 65 tetapi saat ini berjumlah 65. Undang-Undang Dasar
Timor Leste didasarkan konstitusi Portugal.

Timor Leste menjadi anggota ASEAN pada tahun 2007 dengan dukungan dari
Indonesia.

Pembagian Administratif Timor


Leste
Secara administratif Timor Leste dibagi menjadi 13 distrik, 65 subdistrik, 442
sucos (desa), dan 2.225 aldeias. Berikut adalah daftar distrik di Timor Leste:

1. Aileu
2. Ainaro
3. Baucau
4. Bobonaro
5. Cova-Lima (Suai)
6. Dili
7. Ermera
8. Lautem (Lospalos)
9. Liquica
10. Manatuto
11. Manufahi (Same)
12. Oecussi-Ambeno (Pante Makasar)
13. Viqueque (Cabira-Oan)

Nama yang diantara tanda kurung adalah ejaan alternatif yang sering dipakai pada
masa integrasi.

Ekonomi Timor Leste


Timor Leste memiliki komoditas ekspor seperti kopi, marmer, minyak, dan kayu.
Pertumbuhanekonomi Timor Leste berkisar 10% pada tahun 2011. Perekonomian
Timor Timur diklasifikasi sebagai ekonomi dengan pendapatan menengah ke
bawah oleh Bank Dunia. 20% penduduk menganggur, dan 52,9% hidup dengan
kurang dari US $ 1,25 per hari. Sekitar setengah dari penduduk buta huruf.

Negara ini terus menderita akibat dampak setelah perjuangan kemerdekaan


selama puluhan tahun melawan Indonesia, yang mengakibatkan rusaknya
infrastruktur dan banyaknya ribuan pengungsi warga sipil. Walaupun telah
merdeka, Timor Leste masih sangat tergantung dengan pasokan barang-barang
dari Indonesia mulai dari sembako sampai bahan bakar minyak (BBM) terutama
melalui provinsi Nusa Tenggara Timur.

Selain amat tergantung secara politik kepada mantan penjajah Portugal, Timor
Leste mengadopsi mata uang Dolar Amerika Serikat sebagai mata uang yang
mengakibatkan daya beli rakyat jauh menurun dibandingkan ketika masih
menjadi provinsi Indonesia. Pada November 2007, terdapat sebelas kecamatan
dimana kebutuhan makanan harus dipasok oleh bantuan internasional. Belum
ada hukum perlindungan hak cipta di Timor Leste.

Saat ini tiga bank asing memiliki cabang di Dili: ANZ National Bank, Banco
Nacional Ultramarino yang merupakan anak perusahaan dari bank terbesar
Portugal Caixa Geral de Depósitos, dan Bank Mandiri.

Salah satu proyek jangka panjang menjanjikan yang pernah ada adalah
pengembangan dan exploitasi minyak bumi dan gas alam bersama dengan
Australia di sebelah tenggara perairan Timor. Setelah revolusi Anyelir,
pemerintahan kolonial Portugis memberikan konsesi pada Oceanic Exploration
Corporation untuk pengembangan dan exploitasi tersebut. Namun, hal ini gagal
terlaksana dikarenakan oleh Operasi Seroja pada tahun 1976. Kemudian
setelahnya, sumber daya dibagi antara Indonesia dan Australia dengan Perjanjian
Celah Timor pada tahun 1989.

Demografi Timor Leste


Po
pulasi Timor Leste sekitar 1.143.667 jiwa. Kebanyakan penduduknya terdapat di
sekitar Dili. Penduduk Timor Leste merupakan campuran antara suku bangsa
Melayu dan Afrika, sebagian kecil keturunan Portugis. Terdapat sedikit bangsa
China yang sebagian besar telah meninggalkan Timor Leste pada tahun 1970an.

Agama di Timor Leste

Berdasarkan sensus 2010, 96,9% penduduk beragama Katolik, 2,2% Protestan,


0,3% Muslim, dan 0,5% lainnya atau tidak beragama. Agama Katolik telah
bercampur dengan tradisi lokal. Jumlah gereja meningkat dari 100 pada tahun
1974 menjadi lebih dari 800 pada tahun 1994.

Timor Timur menjadi salah satu dari hanya dua negara yang didominasi oleh umat
Katolik Roma di Asia (bersama Filipina), di beberapa bagian di Indonesia Timur
juga mempunyai mayoritas penduduk beragama Katolik seperti Nusa Tenggara
Timur. Karena mayoritas penduduk beragama Katolik, maka kini terdapat tiga
keuskupan (diosis) yaitu: Diosis Dili, Diosis Baucau dan Diosis Maliana yang baru
didirikan pada tanggal 30 Januari 2010 oleh Paus Benediktus XVI.

Bahasa

Timor Leste mempunyai dua bahasa resmi yaitu Portugis dan Tetun. Bahasa Tetun
termasuk rumpun bahasa Austronesian yang diucapkan di sekitar Asia Tenggara.
Selain itu dalam konstitusi disebutkan pula bahwa Bahasa Inggris dan Bahasa
Indonesia dijadikan bahasa kerja. Selain itu terdapat pula belasan bahasa daerah,
diantaranya: Bekais, Bunak, Dawan, Fataluku, Galoli, Habun, Idalaka, Kawaimina,
Kemak, Lovaia, Makalero, Makasai, Mambai, Tokodede, dan Wetarese.

Dalam praktek keseharian, masyarakat banyak menggunakan bahasa Tetun


Portugis sebagai bahasa ucap. Sementara bahasa Indonesia banyak dipakai untuk
menulis. Misalnya anak sekolah di tingkat SMA masih menggunakan bahasa
Indonesia untuk ujian akhir. Banyak mahasiswa dan dosen lebih memilih
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dan menulis karangan
ilmiah.
Di bawah pemerintahan Suharto, penggunaan bahasa Portugis dilarang, dan
Bahasa Indonesia hanya diperbolehkan untuk digunakan dalam pemerintahan,
sekolah, dan perusahaan. Bahasa Tetun dan Portugis diperlukan untuk Timor
Leste untuk menggantikan budaya Jawa. Saat ini bahasa Portugis di Timor Leste
diajarkan dan dipromosikan secara luas dengan bantuan dari Brasil dan Portugal,
meskipun terdapat keengganan dari beberapa kalangan muda berpendidikan. Saat
ini bahasa Portugis hanya diucapkan oleh kurang dari 600 orang.

Terdapat enam bahasa yang hampir punah di Timor Leste yaitu Adabe, Habu,
Kairui-Midiki, Maku'a, Naueti, Waima'a.

Menurut Laporan Pembangunan PBB 2006, hanya kurang dari 5% dari penduduk
Timor berbicara bahasa Portugis secara fasih. Meskipun demikian, validitas
laporan ini dipertanyakan oleh para anggota institut linguistik nasional Timor,
yang mempertahankan pendapat bahwa bahasa Portugis diucapkan hingga 25%
dari penduduk Timor. Seiring dengan bahasa lokal lainnya, bahasa Tetum
merupakan bahasa yang paling umum digunakan untuk berkomunikasi,
sementara itu bahasa Indonesia masih banyak digunakan di media dan sekolah
dari SMA hingga perguruan tinggi. Sebagian besar kata dalam bahasa Tetum
berasal dari bahasa Portugis, tetapi juga terdapat kata-kata serapan dari bahasa
Indonesia, contohnya adalah notasi bilangan.

Budaya di Timor Leste


Budaya di Timor Leste dipengaruhi oleh banyak budaya luar, termasuk Portugis,
Katolik Roma, dan Indonesia. Budayanya lebih banyak dipengaruhi oleh legenda
Austronesian.

DI negara ini juga terdapat tradisi puisi yang kuat. Salah satunya adalah Perdana
Menteri Xanana Gusmão. Dalam arsitektur, beberapa bangunan gaya Portugis
ditemukan, rumah tradisional Tetun di bagian timur yang dikenal sebagai uma
lulik (rumah suci), dan lee teinu (rumah panggung) di Fataluku.

Radio adalah media yang paling populer. Stasiun Radio Televisi Timor Leste
diluncurkan pada tahun 2002. Radio publik menjangkau 90% penduduk,
sementara TV publik mempunyai jangkauan yang lebih kecil. Timor Leste
mempunyai 2.300 pengguna internet pada bulan Desember 2011.

Timor Leste telah mengikuti berbagai organisasi olahraga seperti International


Olympic Committee (IOC), International Association of Athletics Federations (IAAF),
International Badminton Federation (IBF), Union Cycliste Internationale,
International Weightlifting Federation, International Table Tennis Federation (ITTF),
dan Tim Nasional Sepakbola Timor Leste bergabung dengan FIFA. Timor Leste juga
telah mengikuti berbagai ajang olahraga internasional seperti SEA Games dan
Olimpiade.
LAGU KEBANGSAAN

Pátria adalah lagu kebangsaan Timor Leste. Liriknya ditulis oleh Francisco Borja da


Costa sementara lagunya digubah Afonso de Araujo pada tahun 1975, lagu ini
dijadikan lagu kebangsaan pada tahun 2002. Lagu ini hanya dinyanyikan dalam
versi bahasa Portugisdan belum mempunyai versi bahasa Tetun yang merupakan
salah satu bahasa nasional Timor Leste.

Lirik asli dalam Bahasa Portugis[

Pátria, Pátria, Timor-Leste, nossa Nação. 


Glória ao povo e aos heróis da nossa libertação. 
Pátria, Pátria, Timor-Leste, nossa Nação. 
Glória ao povo e aos heróis da nossa libertação. 
Vencemos o colonialismo, gritamos: 
abaixo o imperialismo. 
Terra livre, povo livre, 
não, não, não à exploração. 
Avante unidos firmes e decididos.
Na luta contra o imperialismo 
o inimigo dos povos, até à vitória final. 
Pelo caminho da revolução. 

Terjemahan Bahasa Indonesia


Tanah air, tanah air, Timor Leste negara kita,
Kejayaan bagi rakyat dan pejuang-pejuang kemerdekaan
Tanah air, tanah air, Timor Leste negara kita,
Kejayaan bagi rakyat dan pejuang-pejuang kebebasan
Kita taklukkan kolonialisme, Kita berseru:
"Hancurkan Imperialisme!"
Negeri merdeka, rakyat merdeka,
katakan tidak, tidak, tidak kepada penindasan.
Majulah semua, bersatu teguh, penuh ketekatan
Dalam perjuangan menentang imperialisme,
musuh rakyat, Menuju kemenangan terakhir,
maju ke revolusi.

Anda mungkin juga menyukai