Anda di halaman 1dari 15

INTEGRASI

TIMOR TIMUR

Kelompok 6
Nardi
Lia agustina
Anang iskandar
Aseparifin
Yayanwaldani
Sejarah Timor Leste
Sejarah Timor Leste berawal dengan kedatangan orang
Australoid dan Melanesia. Orang dari Portugal mulai
berdagang dengan pulau Timor pada awal abad ke-15 dan
Menjajahnya pada pertengahan abad itu juga.
Setelah terjadi beberapa bentrokan dengan Belanda,
dibuat perjanjian pada 1859 di mana Portugal
l memberikan bagian barat pulau itu. Jepang menguasai
Timor Timur dari 1942 sampai 1945, namun setelah
mereka kalah dalam Perang Dunia II Portugal kembali menguasainya.
Pada tahun 1975, ketika terjadi Revolusi Bunga di Portugal dan Gubernur terakhir Portugal di Timor
Leste, Lemos Pires, tidak mendapatkan jawaban dari Pemerintah Pusat di Portugal untuk
mengirimkan bala bantuan ke Timor Leste yang sedang terjadi perang saudara, maka Lemos Pires
memerintahkan untuk menarik tentara Portugis yang sedang bertahan di Timor Leste untuk
mengevakuasi ke Pulau Kambing atau dikenal dengan Pulau Atauro.
Setelah itu FRETILIN menurunkan bendera
Portugal dan mendeklarasikan Timor Leste
sebagai Republik Demokratik Timor Leste
pada tanggal 28 November 1975.
Fretilin
kependekan dari Frente
Revolucionária de Timor-Leste
Independente yang dalam
bahasa Portugis adalah sebuah
gerakan pertahanan yang
berjuang untuk kemerdekaan
Timor Timur, pertama dari
Portugal dan kemudian dari
Indonesia, antara tahun 1974
dan tahun 1998.
Proses Bergabungnya Timor Timur Dengan IndonesiaProses Bergabungnya Timor Timur Dengan
Indonesia
Ketika pasukan Indonesia mendarat di Timor Leste
pada tanggal 7 Desember 1975, FRETILIN
didampingi dengan ribuan rakyat mengungsi ke
daerah pegunungan untuk untuk melawan tentara
Indonesia. Lebih dari 200.000 orang dari penduduk
TEXT HERE
ini kemudian TEXT
matiHERE TEXT HERE
di hutan karena pemboman dari TEXT HERE

udara oleh militer Indonesia serta ada yang mati


karena penyakit dan kelaparan. Banyak juga yang
mati di kota setelah
TEXT HERE TEXT HEREmenyerahkan
TEXTdiri
HERE ke tentara TEXT HERE
Indonesia, namun Tim Palang Merah International
yang menangani orang-orang ini tidak mampu
menyelamatkan semuanya
Kondisi Timor Timur Setelah BergaKondisi Timor Timur Setelah Bergabung Dengan Indonesiabung
Dengan Indonesia
pemerintah Indonesia selalu mengurus
mobilitas pulau Jawa, dimana
penduduknya paling banyak, tanpa
mempedulikan pulau-pulau lain di luar
Jawa, termasuk Timor Timur
Tidak hanya itu pemerintah juga hanya menguruk kekayaan alam dari berbagai sektor SDA seperti
batu bara, minyak, tembaga, timah dll, tanpa mempedulikan penduduk di pulau tersebutTidak hanya
itu pemerintah juga hanya menguruk kekayaan alam dari berbagai sektor SDA seperti batu bara,
minyak, tembaga, timah dll, tanpa mempedulikan penduduk di pulau tersebut
Keuntungan Indonesia dengan adanya
timor Timur, secara politik,
penyelesaian sesegera mungkin secara
bijaksana dan bertanggung jawab atas
masalah Timor Timur akan
memberikan citra positif bagi Indonesia
di forum internasional.
DAMPAK KEBIJAKAN POLITIK DAN EKONOMI MASA ORDE
BARU

Masa Orde Baru adalah masa pemerintahan yang berlangsung di bawah


kepemimpinan Presiden Soeharto yang menggantikan kepemimpinan
Presiden Soekarno. Masa pemerintahan ini berlangsung dari tahun 1966
hingga tahun 1998 dan menjadi salah satu sistem pemerintahan paling
lama yang bertahan di Indonesia. Di masa ini, lahir juga beberapa
kebijakan.
Selama 32 tahun masa kepemimpinan Presiden Soeharto, banyak
kebijakan yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap proses
berjalannya negara Indonesia.
Kebijakan politik dan ekonomi yang ditempuh pada masa Orde Baru ini,
nyatanya memiliki dampak terhadap Indonesia. Dimana, untuk dampak
kebijakan politik sendiri pada masa Orde Baru dapat terlihat dari
beberapa hal berikut ini :
Pemerintah sentralistik yang berarti seluruh pengambilan keputusan
hanya dapat dilakukan oleh pemerintah pusat
Kepemimpinan yang cenderung otoriter karena penggunaan pendekatan
keamanan
Golkar menjadi alat utama penstabil perekonomian, sementara PDI dan
PPP hanya bertindak sebagai pendamping
Disamping itu, dari sisi ekonomi sendiri yang menitikberatkan kepada
perbaikan ekonomi rakyat diatas segala soal-soal nasional yang lain termasuk
politik, nyatanya menghasilkan beberapa dampak yang positif antara lain :
Indonesia dapat mencapai swasembada pangan pada 14 November 1985
Indonesia berubah dari negara pengimpor beras menjadi negara pengekspor
beras
Adanya penurunan drastis dari angka kematian dan angka kemiskinan
Angka pendidikan sekolah dasar yang melejit akibat program SD dan SMP
Inpres (program ABRI masuk desa)

Anda mungkin juga menyukai