Anda di halaman 1dari 18

TIMOR LESTE

Nama : Taufikurrahman H
Kelas : XII-IPA 2
Absen : 26
SEJARAH
berawal dengan kedatangan orang Australoid dan Melanesia. Orang dari Portugal mulai
berdagang dengan pulau Timor pada awal abad ke-15 dan menjajahnya pada pertengahan
abad itu juga. Setelah terjadi beberapa bentrokan dengan Belanda, dibuat perjanjian
pada 1859 di mana Portugal memberikan bagian barat pulau itu. Jepangmenguasai Timor
Timur dari 1942 sampai 1945, namun setelah mereka kalah dalam Perang Dunia II Portugal
kembali menguasainya.
Pada tahun 1975, ketika terjadi Revolusi Bunga di Portugal dan Gubernur terakhir Portugal di
Timor Leste, Lemos Pires, tidak mendapatkan jawaban dari Pemerintah Pusat di Portugal
untuk mengirimkan bala bantuan ke Timor Leste yang sedang terjadi perang saudara, maka
Lemos Pires memerintahkan untuk menarik tentara Portugis yang sedang bertahan di Timor
Leste untuk mengevakuasi ke Pulau Kambing atau dikenal dengan Pulau Atauro. Setelah
itu FRETILINmenurunkan bendera Portugal dan mendeklarasikan Timor Leste sebagai
Republik Demokratik Timor Leste pada tanggal 28 November 1975. Menurut suatu laporan
resmi dari PBB, selama berkuasa selama 3 bulan ketika terjadi kevakuman pemerintahan di
Timor Leste antara bulan September, Oktober dan November, Fretilin melakukan
pembantaian terhadap sekitar 60.000 penduduk sipil (sebagian besarnya adalah pendukung
faksi integrasi dengan Indonesia). Dalam sebuah wawancara pada tanggal 5 April 1977
dengan Sydney Morning Herald, Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malikmengatakan
bahwa "jumlah korban tewas berjumlah 50.000 orang atau mungkin 80.000". Tak lama
kemudian, kelompok pro-integrasi mendeklarasikan integrasi dengan Indonesia pada 30
November 1975 dan kemudian meminta dukungan Indonesia untuk mengambil alih Timor
Leste dari kekuasaan FRETILIN yang berhaluan Komunis.
Ketika pasukan Indonesia mendarat di Timor Leste pada tanggal 7 Desember
1975, FRETILIN didampingi dengan ribuan rakyat mengungsi ke daerah pegunungan untuk
melawan tentara Indonesia. Lebih dari 200.000 orang dari penduduk ini kemudian mati di
hutan karena pengeboman dari udara oleh militer Indonesia serta ada yang mati karena
penyakit dan kelaparan. Banyak juga yang mati di kota setelah menyerahkan diri ke tentara
Indonesia, namun Tim Palang Merah International yang menangani orang-orang ini tidak
mampu menyelamatkan semuanya.
Selain terjadinya korban penduduk sipil di hutan, terjadi juga pembantaian oleh kelompok
radikal FRETILIN di hutan terhadap kelompok yang lebih moderat. Sehingga banyak juga
tokoh-tokoh FRETILIN yang dibunuh oleh sesama FRETILIN selama di Hutan. Semua cerita
ini dikisahkan kembali oleh orang-orang seperti Francisco Xavier do Amaral, Presiden
Pertama Timor Leste yang mendeklarasikan kemerdekaan Timor Leste pada tahun 1975.
Seandainya Jenderal Wiranto (pada waktu itu Letnan) tidak menyelamatkan Xavier di lubang
tempat dia dipenjarakan oleh FRETILIN di hutan, maka mungkin Xavier tidak bisa lagi jadi
Ketua Partai ASDT di Timor Leste Sekarang.
Selain Xavier, ada juga komandan sektor FRETILIN bernama Aquiles yang dinyatakan
hilang di hutan (kemungkinan besar dibunuh oleh kelompok radikal FRETILIN). Istri
komandan Aquilis sekarang ada di Baucau dan masih terus menanyakan kepada para
komandan FRETILIN lain yang memegang kendali di sektor Timur pada waktu itu tentang
keberadaan suaminya.
Selama perang saudara di Timor Leste dalam kurun waktu 3 bulan (September-November
1975) dan selama pendudukan Indonesia selama 24 tahun (1975-1999), lebih dari 200.000
orang dinyatakan meninggal (60.000 orang secara resmi mati di tangan FRETILN menurut
laporan resmi PBB). Selebihnya mati ditangan Indonesia saat dan sesudah invasi dan adapula
yang mati kelaparan atau penyakit. Hasil CAVR menyatakan 183.000 mati di tangan tentara
Indonesia karena keracunan bahan kimia dari bom-bom napalm, serta mortir-mortir.
Timor Leste menjadi bagian dari Indonesia tahun 1976 sebagai provinsi ke-27 setelah
gubernur jendral Timor Portugis terakhir Mario Lemos Pires melarikan diri dari Dili setelah
tidak mampu menguasai keadaan pada saat terjadi perang saudara. Portugal juga gagal dalam
proses dekolonisasi di Timor Portugis dan selalu mengklaim Timor Portugis sebagai
wilayahnya walaupun meninggalkannya dan tidak pernah diurus dengan baik.
Amerika Serikat dan Australia "merestui" tindakan Indonesia karena takut Timor Leste
menjadi kantong komunisme terutama karena kekuatan utama di perang saudara Timor Leste
adalah Fretilin yang beraliran Marxis-Komunis. AS dan Australia khawatir akan efek domino
meluasnya pengaruh komunisme di Asia Tenggara setelah AS lari terbirit-birit
dari Vietnam dengan jatuhnya Saigon atau Ho Chi Minh City.
Namun PBB tidak menyetujui tindakan Indonesia. Setelah referendum yang diadakan pada
tanggal 30 Agustus 1999, di bawah perjanjian yang disponsori oleh PBB antara Indonesia dan
Portugal, mayoritas penduduk Timor Leste memilih merdeka dari Indonesia. Antara waktu
referendum sampai kedatangan pasukan perdamaian PBB pada akhir September 1999, kaum
anti-kemerdekaan yang konon didukung Indonesia mengadakan pembantaian balasan besar-
besaran, di mana sekitar 1.400 jiwa tewas dan 300.000 dipaksa mengungsi ke Timor barat.
Sebagian besar infrastruktur seperti rumah, sistem irigasi, air, sekolah dan listrik hancur.
Pada 20 September 1999 pasukan penjaga perdamaian International Force for East
Timor (INTERFET) tiba dan mengakhiri hal ini. Pada 20 Mei 2002, Timor Timur diakui
secara internasional sebagai negara merdeka dengan nama Timor Lestedengan sokongan luar
biasa dari PBB. Ekonomi berubah total setelah PBB mengurangi misinya secara drastis.
Semenjak hari kemerdekaan itu, pemerintah Timor Leste berusaha memutuskan segala
hubungan dengan Indonesia antara lain dengan mengadopsi Bahasa Portugis sebagai bahasa
resmi dan mendatangkan bahan-bahan kebutuhan pokok dari Australia sebagai "balas budi"
atas campur tangan Australia menjelang dan pada saat referendum. Selain itu pemerintah
Timor Leste mengubah nama resminya dari Timor Leste menjadi Republica Democratica de
Timor Leste dan mengadopsi mata uang dolar AS sebagai mata uang resmi yang
mengakibatkan rakyat Timor Leste menjadi lebih krisis lagi dalam hal ekonomi.
INFO GEOGRAFIS
Letak Astronomis dan Geografis Timor Leste.

Secara geografis, Timor Leste terletak di bagian timur Pulau Timor. Daerah 
Negara ini memiliki batas wilayah sebagai berikut:
1) Sebelah utara: Pulau Alor dan Pulau Wetar.
2) Sebelah timur: Kepulauan Leti.
3) Sebelah selatan: Laut Timor.
4) Sebelah barat: Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Luas wilayah Timor Leste.


Timor Leste juga mencakup Pulau Kambing dan Kantong Ambeno dengan luas wilayah
14.874 km2.

Keadaan alam Timor Leste.

Sebagian besar wilayah Timor Leste berupa pegunungan. Daerah pegunungan terutama
terdapat di daerah utara. Puncak tertinggi dari rangkaian pegunungan di Timor Leste adalah
di bagian pedalaman. Daerah sebelah selatan berupa delta sungai dan rawa. Timor Leste juga
memiliki daerah perbukitan. Daerah ini ditumbuhi semak dan pohon ekaliptus. Timor Leste
beriklim tropis. Bagian sebelah selatan memiliki curah hujan yang lebih tinggi daripada
daerah lain. Namun demikian, daerah selatan memiliki musim kemarau yang lebih panjang
daripada daerah lain.

Keadaan penduduk Timor Leste.

Jumlah penduduk Timor Leste sekitar 885.000 jiwa. Mereka terdiri dari berbagai bangsa.
Terdapat sekitar 15 kelompok suku bangsa di negara ini, termasuk Indonesia dan Cina.
Kegiatan ekonomi utama penduduk Timor Leste adalah pertanian. Hasil utamanya adalah
jagung, beras, singkong, millet, dan ubi. Jagung merupakan hasil pertanian utama. Penduduk
Timor Leste juga melakukan usaha di bidang perkebunan. Hasilnya antara lain kopi, kelapa,
cengkeh, dan kayu cendana. Penduduk Timor Leste masih mengenal sistem barter. Sistem ini
terutama dilakukan penduduk yang tinggal di daerah pelosok. 

Iklim Negara Timor Leste.

Sebagian besar wilayah negara ini mengalami iklim tropis dengan curah hujan yang kecil.
Akibatnya, di wilayah Timor Leste juga banyak dijumpai sabana karena wilayahnya relatif
kering.
POLITIK
 Sistem Pemerintahan
Repulik Demokratik Timor Leste menganut bentuk pemerintahan semi presidensial.
Dimana Kepala Negara adalah seorang presiden, yang dipilih oleh pemungutan suara untuk
masa jabatan lima tahun. Presiden menjamin penghormatan terhadap Konstitusi dan Institusi
Negara, serta dapat bertindak sebagai mediator untuk resolusi yang nyata. Dia juga dapat
menggunakan hak untuk memveto undang-undang yang diajukan oleh pemerintah dan
disetujui oleh Parlemen Nasional. Sebagai Kepala Negara Presiden juga memimpin Dewan
Negara dan Dewan Tinggi Pertahanan dan Keamanan. Sedangkan Perdana
Menteri merupakan kepala pemerintahan yang dipilih dari pemilihan multi partai dan
diangkat/ditunjuk dari partai mayoritas sebuah koalisi mayoritas. Sebagai kepala
pemerintahan, Perdana Menteri mengepalai Dewan Menteri atau Kabinet dalam Kabinet
Pemerintahan.
Parlemen Timor Leste yang unikameral yaitu Parlemen Nasional atau Parlamento
Nacional, dimana anggotanya juga dipilih oleh pemungutan suara untuk masa jabatan lima
tahun. Jumlah kursi dapat bervariasi dari minimal 52 sampai maksimum 65. Semua partai
politik yang sah dapat mencalonkan diri ke pemilihan legislatif, sehingga mengatur daftar
kandidat mereka ke Parlemen Nasional. Pemerintah adalah badan pelaksana Negara dan
bertanggung jawab atas pengembangan dan pelaksanaan Program Pemerintah untuk jangka
waktu 5 tahun.
Berdasarkan Konstitusi, pemerintahan Timor-Leste menganut sistem Pemerintahan
Semi
Pesidensil dengan sistempemisahan kekuasaan, sehingga terdapat empat lembaga tinggi negar
a, yaitu kepala Negara, kepala Pemerintahan, Majelis Nasional dan Lembaga Peradilan[7].

a)        Kepala Negara


Konstitusi Timor Lorosa'e atau Timor Leste mulai berlaku ketika wilayah tersebut
secara resmi merdeka pada bulan Mei 2002. Pemerintahan ini menyediakan sebuah republik
demokratis dengan seorang presiden sebagai kepala negara dan seorang perdana menteri
sebagai kepala pemerintahan. Semua warga berusia 18 dan lebih tua memiliki hak untuk
memilih. Presiden Timor Leste secara langsung dipilih untuk masa jabatan lima tahun dan
dapat melayani tidak lebih dari dua periode berturut-turut. Di bawah konstitusi, presiden
adalah simbol kemerdekaan Timor Lorosa'e dan penjamin kelancaran fungsi institusi
demokratis republik serta presiden adalah komandan tertinggi pasukan pertahanan. Kay Rala
Xanana Gusmão (lahir 20 Juni 1946), lahir José Alexandre Gusmão, adalah presiden perdana
dari negara kecil Timor Timur di Asia Tenggara.

b)        Kepala Pemerintahan


Konstitusi Timor Lorosa'e mulai berlaku ketika wilayah tersebut secara resmi merdeka
pada bulan Mei 2002. Pemerintahan ini menyediakan sebuah republik demokratis dengan
seorang presiden sebagai kepala negara dan seorang perdana menteri sebagai kepala
pemerintahan. Semua warga berusia 18 dan lebih tua memiliki hak untuk memilih.
Perdana menteri mengawasi fungsi pemerintahan sehari-hari dan memimpin Dewan
Menteri. Perdana menteri ditunjuk oleh partai politik atau aliansi partai politik dengan
mayoritas di legislatif nasional dan secara resmi ditunjuk oleh presiden. Para menteri juga
ditunjuk oleh presiden, mengikuti rekomendasi perdana menteri.

c)        Majelis Nasional


Parlemen Timor Leste yang unikameral adalah Parlemen Nasional atau Parlamento
Nacional, yang anggotanya juga dipilih oleh pemungutan suara untuk masa jabatan lima
tahun. Jumlah kursi bisa bervariasi dari minimal 52 sampai maksimum 65.
Parlemen Nasional akan bertanggung jawab untuk membuat undang-undang tentang
isu-isu mengenai kebijakan dalam negeri dan luar negeri negara bagian, serta fungsi lain yang
diatur dalam Konstitusi. Tujuan khusus dari Parlemen Nasional adalah sebagai berikut:
      Lewat undang-undang yang relevan dan disusun dengan baik pada waktu yang tepat;
      Menetapkan sistem multipartai dan peraturan demokratis melalui dialog yang produktif;
      Memberikan keteimbang kepada kekuasaan Presidensi dan Pemerintahan; dan
      Menetapkan dan memelihara komunikasi yang benar, efisien dan efektif antara berbagai
cabang Pemerintah untuk memastikan penghormatan terhadap Konstitusi dan undang-undang
yang disahkan secara konstitusional, transparansi dalam administrasi publik, dan
independensi dan ketidakberpihakan pengadilan. 
Fungsi Parlemen didukung oleh Sekretariat agar memberikan layanan yang tepat
kepada Anggota. Layanan Sekretariat mencakup daftar pertimbangan DPR dan pemerintah
mengenai agenda legislatif.

d)        Lembaga Peradilan


Menurut pasal 74 Konstitusi dikatakan bahwa Presiden adalah Kepala Negara, simbol
untuk menjamin kemerdekaan nasional, persatuan nasional dan berfungsinya institusi-
institusi Negara secara democratis.
Sebagai sebuah Negara yang berbentuk Republik dan berdasarkan pada hukum,
Pengadilan Republik Demokratik Timor-Leste ditetapkan sebagai lembaga yudikatif yang
bersifat independen, imparsial dan bebas dari pangaruh pihak luar (termasuk Presiden,
Parlamen dan Pemerintah).
 Sistem Elektoral
Berdasarkan Konstitusi Republik Demokratik Timor Leste, dalam melakukan
pemilihan umum baik untuk pemilihan Presiden maupun Perdana Menteri, Timur Leste
melakukannya dengan pemilihan umum dilakukan dengan langsung, bebas, rahasia dan
personal yang melibatkan seluruh masyarakatnya yang berusia 18 tahun keatas. Adapun masa
jabatan dari Presiden maupun Perdana Menteri masing-masing 5 tahun dan dapat mengikuti 2
kali periode pemilihan berturut-turut.
Tahun ini Timor Leste kembali melakukan pemilihan Presiden dan Perdana Mentari.
Pemilihan Presiden dilakukan pada 3 Maret lalu dan yang menjadi pemenangnya adalah
Francisco Guterres atau yang lebih dikenal dengan Lu-Olo, yang merupakan mantan
gerilyawan pembebasan Timor Leste dari Indonesia, dengan perolehan suara mencapai 57
persen dari kandidat lain serta mendapat dukungan dari partai CNRT dan Fretilin. Sedangkan
pemilihan parlemen untuk mengganti Perdana Menteri sebelumnya dilaksanankan pada 22
Juli dan dimenangkan oleh partai Fretilin dengan perolehan suara sebanyak 30 persen dari
partai-partai lainnya. Sedangkan Perdana Menteri Timor Leste saat ini adalah Mari Alkatiri
yang merupakan Sekretaris Jenderal dari Partai Fretilin yang telah dilantik pada 15
September lalu.

 Sistem Kepartaian
Timur Leste merupakan negara yang menganut multi-partai yang demokratis. Saat ini
tercatat ada 14 partai politik yang berada di Timur Leste yaitu :
1)           Front Revolusioner untuk Timor Timur yang Merdeka ( Frente Revolucionária do
Timor Leste Independente (FRETILIN))
Partai ini memulai sebagai gerakan perlawanan yang memperjuangkan kemerdekaan
Timor Lorosa'e, yang pertama dari Portugal dan kemudian dari Indonesia , antara tahun 1974
dan 1998. Awalnya disebut Asosiasi Sosial Demokrat Timor Leste (ASDT). Setelah Timor
Lorosa'e memperoleh kemerdekaannya dari Indonesia, FRETILIN menjadi salah satu dari
beberapa pihak yang bersaing memperebutkan kekuasaan dalam sistem multi partai.
FRETILIN adalah pemain utama baik militer maupun perjuangan politik untuk
mandiri. Banyak tokoh terkenal tinggal di pengasingan, terutama di Mozambik selama
pendudukan Indonesia. Mari Alkatiri, anggota senior misi diplomatik Timor Leste dan
seorang ekonom yang dihormati, yang saat ini baru saja di lantik sebagai Perdana
Menteri. Francisco "Lu Olo" Guterres adalah Presiden saat ini yang dimana telah
memenangkan pemilihan.
FRETILIN memegang 30 persen kursi di parlemen saat ini, partai ini memiliki
keuntungan untuk tampil baik dalam pemilihan karena keanggotaan yang kuat. Di seluruh
negeri, mereka juga memiliki struktur partai yang lebih baik daripada partai
lainnya. Hubungan FRETILIN dengan beberapa ideologi Marxis-Leninis telah membawa
negara ini ke dalam perubahan sosial, politik dan ekonomi yang radikal dan dianggap paling
progresif di wilayah ini.

2)           Partai Demokrat ( Partido Democrático )


Didirikan pada tanggal 10 Juni 2001. Saat ini, sebagian anggota partai tersebut adalah
generasi muda yang sedang belajar di luar negeri,
seperti Indonesia , Norwegia , Portugal , Australia ,Selandia Baru dan Amerika Serikat.Pada
kebijakan luar negeri, PD mencari hubungan regional yang lebih baik dengan negara-negara
tetangga dan ASEAN, yang bertujuan untuk investasi asing lebih lanjut dan liberalisasi pasar.
Pada Pemilihan yang telah dilaksanakan tahun ini, partai memperoleh 10.2 persen suara
di parlemen.
3)           Partai Sosial Demokrat ( Partido Social Democrata )
PSD didirikan pada tahun 2000 oleh Mario Carrascalao, Zacarias Albano da Costa,
Lucia Maria Lobato dan Joao Goncalves. PSD juga berusaha untuk melindungi hak asasi
manusia universal, pluralisme, partisipasi, kreativitas, keadilan sosial, supremasi hukum,
kesetaraan, hak asasi manusia dan hak perempuan, anak-anak dan minoritas. PSD juga
menentang hukuman mati dan aborsi.

4)           Asosiasi Demokratik Timor Leste ( Associação Social-Democrata Timorense  )


Partai ini didirikan oleh Francisco Xavier do Amaral dan Jose Ramos-Horta pada tahun
1974, segera setelah pemerintahan Salazar berakhir di Portugal. Dalam hal ideologi politik,
menekankan pada penciptaan kesempatan kerja dan pengembangan pemerataan kekayaan.

5)           Uni Demokratik Timor ( União Democrática Timorense )


 Ini adalah partai pertama yang didirikan di negara ini pada tahun 1974,
setelah Revolusi Anyelir di Portugal. Partai ini awalnya menganjurkan hubungan lanjutan
dengan Portugal, dengan menggunakan slogan Tetum Mate bandera hum yang berarti 'Di
bawah bayang-bayang bendera Portugis ', namun kemudian membentuk aliansi dengan Frente
Revolucionaria de Timor Leste Independente (Fretilin) yang lebih kecil untuk bekerja menuju
kemerdekaan pada bulan Januari 1975. Aliansi ini kemudian bubar di antara tuduhan bahwa
Fretilin tidak melakukan kontrol terhadap anggota-anggotanya yang lebih ekstrem.

6)           Partai Nasionalis Timor ( Partido Nacionalista Timorense )


Mempertahankan keterkaitannya dengan Indonesia, PNT didirikan pada puncak jajak
pendapat dan mendukung otonomi luas di Indonesia dalam hal tawar-menawar politik. Dr.
Abilio Araujo, seorang tokoh kontroversial, dia telah menjadi seorang Marxis dan pengusaha
yang diakui sebelum dikeluarkan dari jabatan Delegasi Eksternal FRETILIN untuk urusannya
dengan Indonesia. Sikap PNT mengenai keadilan dan rekonsiliasi saling bertentangan: di satu
sisi mereka menganjurkan amnesti seputar peristiwa 1974, dan di sisi lain mereka melihat
untuk menuntut tindakan tahun 1999 dan seterusnya.

7)           Asosiasi Pahlawan Timor ( Klibur Oan Timor Asuwain )


Asosiasi Pahlawan Timor Leste ( Tetum : Klibur Oan
Timor Asuwain KOTA , Portugis : Associação dos Herois Timorenses AHT ) adalah partai
politik konservatifdi Timor Lorosa'e.
KOTA merupakan partai lama lainnya yang dibentuk pada tahun 1974, segera setelah
Portugis mengakhiri masa kolonial mereka dan sebelum aneksasi Indonesia, partai pro-
integrasi ini mendorong promosi dan perlindungan budaya dan tradisi Timor Leste dan
terutama merupakan asosiasi keluarga liurai (raja tradisional). Manuel Tilman, pemimpin
partai tersebut juga merupakan anggota kelompok etnis Mambai yang terkenal di dataran
tengah Timor Leste. Partai yang sebelumnya dikenal sebagai Asosiasi Populer Monarkis
Timor (APMT) mengklaim memiliki 30.000 anggota di bagian barat negara
tersebut. Kebijakan sosial partai tersebut, yang diadaptasi berdasarkan Partai Sosialis
Portugal, mendukung pembentukan negara kesejahteraan yang kuat dengan sistem pajak
progresif.

8)           Partai Rakyat Timor ( Partido do Povo de Timor )


Merupakan partai politik yang konservatif di Timor Leste. Dr Jacob Xavier, tokoh
terkemuka sebuah partai mengklaim bahwa dia adalah keturunan langsung Raja
Portugal.Partai "monarkis" didirikan pada tahun 2000 oleh Erminio da Silva da Costa sebagai
bagian dari MPTL yang sekarang tidak berfungsi - Movimento do Povo de Timor Leste
(Gerakan Rakyat Timor Lorosa'e).

9)           Partai Demokrat Kristen ( Partido Democrata Cristão )


Sebuah partai kecil yang didirikan pada tahun 2000, PDC sedang melihat dukungan dan
penempatan di dalam sistem politik dengan menggabungkan diri dengan UDC - Uniao
Democrata Crista de Timor (Uni Demokratik Kristen Timor) untuk menghubungkan kaum
Katolik dan Protestan gereja-gereja di Timor Leste dengan jaringan Australia, Indonesia dan
Portugis. Pemimpin partai, Antonio Ximenes adalah seorang direktur Komisi Nasional untuk
Studi tentang Masa Depan Timor Timur, sebuah LSM lokal, sementara Pendeta Arlindo
Marcal, Sekretaris Jenderal partai tersebut adalah mantan kepala Gereja Protestan Timor-
Leste, dengan keyakinan yang kuat. Dalam hak asasi manusia dia adalah salah satu pendiri
Yayasan HAK (Asosiasi HAK).  Partai tersebut menganjurkan hubungan yang kuat dengan
negara-negara tetangga dan Pasifik.

10)      Partai Sosialis Timor ( Partido Socialista de Timor )


Avelino Coelho da Silva, arsitek terkemuka partai Marxis-Leninis ini didirikan pada
tahun 90an di Indonesia di antara gerakan mahasiswa dan buruh. Sebuah kelompok pecahan
FRETILIN, PST didedikasikan untuk pembangunan masyarakat sosialis tanpa kelas di Timor
Leste, untuk membebaskan negara dari semua bentuk kolonialisme, imperialisme,
paternalisme dan eksploitasi dengan perhatian utama pada situasi pekerja dan
petani. Mengamankan enam kursi parlemen, PST memiliki jaringan internasional yang luas
dengan berbagai organisasi politik dan serikat pekerja dari Australia, Indonesia, Portugal,
Korea Selatan dan Eropa Barat.

11)      Partai Liberal ( Partai Liberal  )


Partai ini terbentuk pada Desember 2005, Joao Mariano Saldanha, seorang akademisi
dan anggota keluarga Timor yang berpengaruh termasuk pemilik Suara Timor Lorosae juga
merupakan Rektor Institut Teknologi Dili dan anggota Dewan Negara adalah tokoh terkenal.
di Timor Leste Partai yang baru dibentuk ini memiliki tujuan politik untuk memastikan
demokrasi sosial yang menjamin kesetaraan, keadilan dan toleransi.

12)      Uni Demokratik Kristen Timor  ( União Democrata-Crista de Timor )


UDC didirikan pada kongres tanggal 14 Maret 1998 di Lisbon, Portugal. Partai ini ikut
serta dalam konvensi CNRT yang diadakan di Portugal bulan April 1998 dan merupakan
rekan pendiri CNRT. UDC juga ikut serta dalam kongres Nasional CNRT di Dili tanggal 21-
30 Agustus 2000. 
UDC berpusat di Dili pada sebuah kantor kecil dan sederhana di kediaman presiden
UDC, Vicente Guterres. UDC telah mendukung keputusan CNRT untuk membatasi kegiatan
politik partai hanya pada tingkat kabupaten dan pada saat ini hanya memiliki sekitar 1500
anggota yang tersebar di 13 kabupaten di Timor Timur. Partai ini diatur dalam kongres
nasional dan badan nasional dan dijalankan melalui komite-komite yang masing-masing
bertanggung jawab atas masalah-masalah politik, hukum dan keuangan. UDC juga memiliki
organisasi Pemuda Kristen Demokrasi, organisasi Perempuan Kristen Demokrasi dan
organisasi Buruh Kristen Demokrasi. UDC bergantung pada sumbangan-sumbangan dari
anggotanya sebagai sumber dananya. Partai ini adalah anggota pengamat dari Demokrasi
Kristen Internasional dan mempertahankan hubungan dengan CDS/PP-Partido Populer di
Potugal.
UDC didasari pada pribadi manusiawi Kristen dan doktrin sosial dari gereja Katolik.
Meskipun terbuka bagi anggota yang lain, pada saat ini kelihatannya hanya terdiri dari
penganut agama Katolik. Partai ini memiliki pandangan pro demokrasi dan pro Kristen yang
sama dengan PDC namun terpisah.
UDC menyatakan bahwa misi fundamentalnya adalah untuk bekerja sama dengan
kelompok politik Timor Timur lainnya dan anggota terutama CNRT untuk menjamin masa
transisi yang aman dan damai menjelang kemerdekaan dan pendirian sistem yang demokratis
di Timor Timur. UDC mendukung sistem demokrasi multi partai dan semi kepresidenan
bergaya Perancis di mana presiden memiliki kekuasaan yang terbatas. UDC yakin bahwa
Timor Timur harus belajar dari pengalaman Amerika Latin yang menunjukkan
penyalahgunaan kekuasaan jika diberikan kekuasaan yang berlebihan. Presiden harus dipilih
secara langsung dan kekuasaan dibagi antara Presiden dan perdana menteri. Pemilihan umum
penting untuk mendemokratisasikan institusi-institusi Kabinet Transisi dan Badan Nasional
yang posisinya saat ini merupakan penunjukan langsung. Sistem parlemen Timor Timur
harus mencerminkan keaneka-ragaman etno-linguistik di Timor Timur.
UDC mendukung ekonomi pasar untuk Timor. Pelayanan dasar pendidikan dan
kesehatan harus bersifat universal dan bebas biaya, dan kebudayaan Timor Timur, termasuk
bahasa-bahasa dan dialek-dialek lokal harus dijaga dan dikembangkan. Bahasa Portugis harus
menjadi bahasa resmi, Tetun sebagai bahasa nasional, dan bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional Timor.
UDC yakin bahwa Deklarasi Internasional Hak-Hak Asasi Manusia harus menjadi
pedoman yang fundamental bagi Timor Timur. Perbedaan budaya, bahasa dan agama harus
dihormati. Hak perempuan dan golongan minoritas harus dijunjung. Kebijakan luar negeri
Timor Timur harus membangun hubungan bilateral dan multilateral yang positif dengan
negara-negara di wilayahnya termasuk Australia, New Zealand, Indonesia, ASEAN dan
forum negara-negara Pasifik Selatan. Timor Timur harus juga membangun hubungan baik
dengan komunitas negara-negara berbahasa Portugis (CPLP), Uni Eropa, Amerika, Rusia,
Cina, Jepang, Amerika Latin dan pemerintahan-pemerintahan demokratis pada umumnya.
Timor Timur harus mendukung resolusi perdamaian bagi konflik-konflik.

13)      Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor Leste ( Conselho Nacional de Reconstrução


do Timor )
CNRT adalah badan utama organisasi-organisasi perlawanan Timor Timur. Didirikan
pada konferensi di Portugal pada bulan April 1998 untuk menggantikan Badan Nasional
Perjuangan Maubere (CNRM) yang didirikan pada tahun 1987 oleh Xanana Gusmao dan
kolega-koleganya sebagai bagian dari restrukturisasi perjuangan yang inklusif, non partisan
setelah hampir mengalami penurunan pada akhir tahun 1970-an. Perluasan dan penyatuan
perlawanan ini juga termasuk pengunduran diri Xanana Gusmao dari FRETILIN, keputusan
FRETILIN untuk membatalkan pernyataannya sebagai satu-satunya representasi masyarakat
Timor yang sah dan untuk mendirikan FALINTIL yang hingga saat itu merupakan sayap
bersenjata dari FRETILIN, sebagai non partisan, angkatan nasional, dan pengakuan fungsi
semua pihak nasionalis – seperti mahasiswa dan partai-partai politik seperti UDT – dalam
perjuangan untuk penentuan nasib.
Nama dan bendera CNRT digunakan oleh UNAMET pada tanggal 30 Agustus 1999 di
atas kertas pemilihan umum sebagai representasi untuk pilihan kemerdekaan yang didukung
oleh 78.5% dari pemilih. UNTAET telah bekerja bersama CNRT sebagai partner utamanya
dalam administrasi transisi di Timor Timur. Namun, kebutuhan CNRT untuk mempunyai
administrasi yang paralel dan struktur-struktur pembangunan telah berubah karena
administrasi telah menjadi lebih terintegrasi and mengalami proses Timorisasi.
14)      Frente-Mudança
Frente de Reconstrução Nacional de Timor-Leste - Mudança (bahasa Inggris: Front
untuk Rekonstruksi Nasional Timor-Leste - Perubahan), yang biasa dikenal dengan Frenti-
Mudança , adalah sebuah partai politik di Timor Lorosa'e yang dipimpin oleh Wakil Perdana
Menteri José Luís Guterres.
Partai ini dimulai sebagai sayap kiri, faksi reformis di FRETILIN bernama FRETILIN
Mudança , berusaha mereformasi partai dari dalam.Pada bulan April 2006 kelompok tersebut
berusaha untuk menyingkirkan Marí Alkatirisebagai sekretaris jenderal FRETILIN. Dalam
pemilihan 2007, kelompok tersebut mendukung mantan anggota FRETILIN José Ramos-
Horta untuk masa kepresidenan dan Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor
Leste dalam pemilihan parlemen. Pemimpin grup José Luis Guterres ditunjuk sebagai Wakil
Perdana Menteri di pemerintahan Xanana Gusmão.
Setelah pemilihan, kelompok tersebut menamai dirinya sendiri FRETLIN(menghapus
"I") dan berusaha mendaftar sebagai partai politik untuk pemilihan tahun 2012 . Namun,
Pengadilan Tinggi menolak permohonan tersebut, dengan anggapan bahwa namanya terlalu
mirip dengan FRETILIN. Ini mengajukan aplikasi kedua dengan nama "FRENTI-Mudança",
yang diterima pada bulan Juli 2011, meskipun partai tersebut terpaksa mengganti tokonya,
karena dianggap terlalu mirip dengan FRETILIN.
ADMINISTRASI

Ibukota
Dili (bahasa Portugis: Díli; bahasa Indonesia: Kota Dili), adalah ibu
kota sekaligus kota terbesar di Timor Leste. Dili terletak di pesisir utara Pulau Timor. Jumlah
penduduknya diperkirakan mencapai 163.305 jiwa (Januari 2006). Saat Timor Timur masih
merupakan bagian dari Indonesia, Dili memiliki status kota administratif dan merupakan
bagian dari Kabupaten Dili. Saat ini, Dili merupakan salah satu distrik di Timor Leste.
Dili mulai dihuni orang-orang Portugis pada tahun 1520. Pada tahun 1796, Dili telah
ditetapkan menjadi ibu kota Timor Portugis. Pada masa Perang Dunia II, Dili diduduki
pasukan Jepang. Pada tanggal 28 November 1975, Timor Timur mengumumkan
kemerdekaannya dari Portugal, namun sembilan hari kemudian pasukan Indonesia merebut
Dili dalam Operasi Seroja, sekaligus memulai periode pendudukan Indonesia di Timor
Timur. Pada 17 Juli 1976, Timor Timur dinyatakan sebagai provinsi ke-27 Indonesia dan Dili
dijadikan ibu kota provinsi. Pada tahun 1991, di Dili terjadi Pembantaian Santa
Cruz (disebut Insiden Dili di Indonesia) yang cukup menarik perhatian dunia.
Timor Leste meraih kemerdekaan pada 20 Mei 2002, setelah melakukan referendum yang
sukses pada tahun 1999. Dili ditetapkan sebagai ibu kota negara. Saat terjadi krisis politik
pada Mei 2006, kota Dili menjadi sasaran konflik sehingga mengalami kerusakan yang cukup
signifikan.

Pendapatan Perkapita
Timor Leste PDB Terakhir Satuan
Pertumbuhan PDB (y-on-y) 4.30 Persen
PDB 1.44 Usd - Miliar
Pdb Per Kapita 986.70 USD
PDB per kapita KKB 2253.17 USD

Mata Uang
Timor Leste mempunyai dua mata uang, yakni dolar Amerika Serikat (AS) dan mata uang
lokal dengan nama Centavos. Mata uang tersebut digunakan dalam transaksi keseharian
masyarakat di negara tersebut.
Jumlah Penduduk
Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2004 jumlah penduduk Timor-Leste adalah
923.198 dan tingkat pertumbuhan tahunan 5,3 persen (NSD, 2006). Terjadi peningkatan
jumlah Populasi menjadi 24 persen selama 15 tahun terakhir, tumbuh dari 747.547 pada
tahun 1990 menjadi 923.198 pada tahun 2004 (NSD, 2006). Populasi saat ini diperkirakan
1.066.582 dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 2,4 persen antara Sensus 2004 dan
Sensus 2010 (NSD, 2010). Menurut Sensus 2004, harapan hidup diperkirakan mencapai 59
tahun, dan meningkat menjadi 62 tahun menurut Sensus 2010.[[Berkas: saya masih kurang
tau tentang berkas berkas tersebut.
Tingkat kelahiran[sunting | sunting sumber]
46,07 kelahiran/1.000 penduduk (2002)
Tingkat kematian[sunting | sunting sumber]
6,52 kematian/1.000 penduduk (2002)
Tingkat migrasi neto[sunting | sunting sumber]
51,07 migran/1.000 penduduk (2002)
Rasio jenis kelamin[sunting | sunting sumber]
NA
Tingkat kematian bayi[sunting | sunting sumber]
51,99 kematian/1.000 kelahiran hidup (2002)
Harapan hidup pada kelahiran[sunting | sunting sumber]
populasi total: 64,85 tahun
pria: 62,64 tahun
wanita: 67,17 tahun (2002)

Bahasa
Bahasa di Timor Leste meliputi rumpun bahasa Austronesia dan Papua. (Lihat rumpun
bahasa Timor–Flores dan rumpun bahasa Trans Barat-Nugini.) Bahasa dagang dan bahasa
nasional Timor Leste adalah Tetum, sebuah bahasa Austronesia yang dipengaruhi
oleh bahasa Portugis, yang statusnya setara dengan bahasa resmi. Bahasa di
eksklave Ocussi adalah Uab Meto (Dawan). Fataluku adalah sebuah bahasa Papua yang
sebagian besar digunakan di bagian timur negara tersebut (lebih sering ketimbang Tetum).
Bagi Portugis dan Tetum memiliki pengakuan resmi di bawah Konstitusi Timor Leste, seperti
halnya bahasa asli lainnya, yang
meliputi: Bekais, Bunak, Galoli, Habun, Idalaka, Kawaimina, Kemak, Lovaia, Makalero, Ma
kasae, Mambai, Tokodede dan Wetar.
Tokoh Negara
Politikus, negarawan dan sebagainya
 Xanana Gusmão
 Marí Alkatiri
 José Ramos Horta
 Martinho da Costa Lopes
 Francisco Xavier do Amaral
 Domingos Mendonça
 Nicolau dos Reis Lobato
 Francisco Guterres
 Carlos Filipe Ximenes Belo
 Vicente Reis
 Abílio de Araújo
 Rogério Tiago Lobato
 Basílio do Nascimento
 José Luís Guterres
 Avelino Coelho
 Manuel Tilman
 Estanislau Aleixo da Silva
 Vicente Guterres
 Taur Matan Ruak
 Lere Anan Timor
 Ana Pessoa
 Aniceto Guterres
 João Viegas Carrascalão
 Longuinhos Monteiro
 Mário Viegas Carrascalão
 Fernando de Araújo
 Mariano Sabino Lopes
 Eurico Guterres
 Júlio Gusmão
 Raimundo Gomes
 Abílio José Osório Soares
 João Tavares
 Armindo Soares Mariano
 Moisés da Costa Amaral
 Aleixo Corte-Real
Olahragawan
 Águeda Amaral
 Alfredo Esteves
 Gil da Cruz Trindade
 Salvador do Rego
 Emílio da Silva
 José Soares Pires
 Diogo Santos
Rohaniwan
 José Joaquim Ribeiro
 Alberto Ricardo da Silva
Seniman, penulis, dan sebagainya
 Francisco Borja da Costa
 Afonso Busa Metan
 Luís Cardoso de Noronha
 Fernando Sylvan
Intelektual
 Flávia Ba
Alasan Timor Leste disebut sebagai negara ketiga
Secara ekonomi Timor Leste memang masih dikategorikan negara miskin karena minimnya
pengembangan SDM, tingginya angka pengangguran, serta minimnya pendapatan perkapita.
Namun secara politis mereka telah memiliki suatu kekayaan yang lebih berharga yakni
"kemerdekaan". Yang diperlukan Timor Leste untuk keluar dari kemiskinan ialah
pengembangan SDM yang lebih intensif.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Timor_Leste

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Pemerintahan_Timor-Leste

https://www.berbagaireviews.com/2017/10/letak-astronomis-geografis-dan-bentang.html

http://hi015.blogspot.com/2017/11/sistem-politik-dan-pemerintahan-timur.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Dili

https://www.liputan6.com/bisnis/read/2465743/negara-ini-punya-2-mata-uang-dolar-as-dan-
centavos

hhttps://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_di_Timor_Lestettps://id.wikipedia.org/wiki/Demohttps
://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_tokoh_Timor_Lestegrafi_Timor_Leste

https://brainly.co.id/tugas/3500958

Anda mungkin juga menyukai