Anda di halaman 1dari 12

Jurnal

POLITIK LUAR NEGERI : Awal mula Integrasi Timor


Leste dengan Indonesia Hingga Sekarang
Disusun oleh: Muhammad Rokib, Muhammad Ryan Saputra _IAIN Kudus ,

ccoc27596@gmail.com, ryansapu11@gmail.com

Abstrak:
Penjajahan yang dilakukan oleh Portugal membuat rakyat Timor-Timur menderita
membuat semangat perlawanan anti-penjajah. Al Hasil terdapat beberapa partai politik
yang hadir walaupun berbeda tujuan. Partai politik yang menginginkan untuk
mengintegrasikan diri dengan Indonesia, telah membuat Indonesia turun tangan.
Walaupun pada akhirnya Timur-Timur lepas dari Indonesia, akan tetapi menarik untuk
diteliti bagaimana kepentingan nasional Indonesia dalam dinamis hubungannya dengan
Timur-Timur. Metode penelitian dari tulisan ini adalah penelitian kualitatif agar
memperoleh data sedalam-dalamnya. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini terlihat
bagaimana Indonesia akhirnya melepaskan timur Leste pada masa presiden BJ Habibie.
Karena ada faktor dorongan dari pihak internasional. Setelah itu hubungan Indonesia
terbilang cukup baik dan harmonis.
Keywords : Politik Luar Negeri, Indonesia, Timur-Timur

A. PENDAHULUAN
Timor Leste merupakan salah satu negara yang telah merdeka dan berdaulat abad ke-21
dengan diberikan nama Republica Demokratica de Timor Leste ( RDTL). Dalam perjalanannya
Negara Timor Leste memiliki sejarah yang panjang hingga saat ini telah merdeka dan
berdaulat, karena Timor Leste dalam sejarahnya telah dijajah oleh 3 Bangsa yaitu Portugis
selama 450 tahun , negara Jepang selama 3 tahun dan negara Indonesia selama 24 tahun
melalui lembaga United Nations Transitional Administration in East Timor ( UNTAET dibawah
kendali PBB . Oleh karena itu Timor Leste merupakan sebuah Negara yang belum bisa untuk
berdiri sendiri serta mengurus manajemen Negaranya sendiri.

Negara Timor Leste sempat di isukan ingin lepas dari Indonesia, terdapat dua opsi yaitu
penyelesaian masalah Timor Leste terkait Referendum pada masa Kepemerintahan
Bj.Habibie pada tanggal 27 Januari 1999. Pendapat pertama terkait pemberian otonomi
khusus dan opsi kedua terkait pemisahan Timor timur ( nama Timor Leste sebagai Provinsi
ke-27 dibawah kendali Indonesia). Pada kesepakatan tanggal 5 Mei 1999 di dalam kantor
PBB antara pemerintah Indonesia dan Portugis melalui kedua Menterinya Luar Negerinya
dalam pelaksanaan jajak pendapat dibawah pengawasan PBB melalui lembaga UNAMET
yang dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 1999 hasilnya sepertiga dari otonomi khusus
Timor Leste menolak atas otonomi yang di tawarkan oleh kedua negara.( Joseph Novins :
2008)
Hasil dari Referendum ini menyatakan bahwa Timor Leste melepas diri dengan Negara
Indonesia yang awalnya menjadi provinsi ke-27 dari wilayah Indonesia, 1 kemudian berubah
menjadi Timor timur setelah keluar dari kekuasaan Indonesia. Setelah keluarnya Timor Leste
dari Indonesia, di wilayah Timor Leste kemudian terdapat tindakan seperti kekerasan,
pembunuhan, teror, dan deportasi oleh penduduk Timor Leste di wilayah Nusa tenggara
timur/NTT dan diseluruh kota Timor Leste yang disebabkan oleh kelompok yang pro
otonom, kemudian meminta bantuan dari PBB untuk menormalkan situasi dan kondisi
keamanan terhadap kelompok pro otonom. Setelah itu semua administrasi Timor Leste
dikendalikan oleh PBB melalui lembaga UNTAET dengan resolusi 1272 sebagai tugas dari
lembaga ini yaitu mempersiapkan lembaga-lembaga dan pemimpin pribumi.

Dalam perjalanannya Timor-Leste mendapatkan pengakuan atas kemerdekaan dan


berdaulat pada tanggal 20 Mei 2002 melalui lembaga UNTAET yang menyerahkan kekuasaan
kepada pemimpin Timor Leste melalui upacara Dili Tacitolu. Setelah selesai menyerahkan
kekuasaan yang sebelumnya dikendalikan oleh PBB, misi PBB belum selesai sesuai dengan
adanya lembaga UNTAET PBB masih bertugas untuk mendampingi kepemerintahan Timor
Leste seperti keamanan dan keselamatan hingga tugas ini selesai pada tahun 2012 bulan
Desember sekitar 10 tahun lembaga UNTAET ini bertugas. 2

Jika kita lihat setelah Timor Leste mendapatkan pengakuan atas kemerdekaannya, negara
ini tidak ada kemajuan atau konsisten dalam mengembangkan negara dari sektor ekonomi
maupun sector lainnya. Mengingat dalam wilayah timur Leste ini terdapat sumber daya alam
yang bisa berpotensi sebagai sumber keuangan negara yaitu minyak dan gas , Serta dapat
menjalankan roda kepemerintahan Timor Leste. Selain itu diwilayah Timor Leste
pemanfaatan tanah sebagai lahan juga termasuk potensi yang bisa untuk menjalankan roda
kepemerintahan dari hasil lahan yang digunakan. Negara Timor Leste bisa disebut sebagai
negara agrarisi Terbukti dengan adanya 75% penduduk Timor Leste bermata pencaharian
dibidang pertanian seperti petani, berladang, berternak, serta nelayan dll. Oleh karena itu
pengelolaan lahan juga menjadi salah satu kunci sebagai keuangan negara sehingga bisa
menjalankan roda kepemerintahan.

Dalam penulisan artikel ini akan membahas terkait perjalanan dari negara Timor Leste ini
yang telah pernah dijajah oleh 3 negara serta bagaimana Timor Leste bisa mendapatkan
kemerdekaan serta adakah hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Timor Leste
karena dulu Timor Leste sempat keluar dari wilayah Indonesia. Bisa dari hubungan bilateral
antar negara untuk meningkatkan perekonomian kedua negara tersebut. Dan juga posisi dari
negara Timor Leste saat ini setelah menjadi negara yang berdaulat/ merdeka. Oleh sebab itu
dikarenakan dulu negara Timor Leste dijajah oleh 3 negara apakah masih ada kerja sama
yang dilakukan oleh Timor Leste dari sejarahnya pernah dijajah contohnya Indonesia.

METODE PENELITIAN

1
Irena Cristalis, East Timor: A Nation's Bitter Dawn (New York: Zed Books Ltd.,2009), hal. 86.
2
Kristio Wahyono, Sepuluh Tahun Tragedi Timtim: Timor Target (Aceh: Krueng Aceh, 2009), hal. 91-93.
Dalam Artikel ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Kualitatif merupakan metode
penelitian dengan perolehan data dari beberapa sumber seperti artikel, jurnal, koran online serta
sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan judul pembahasan. Dalam penelitian ini penulis
memfokuskan pada sisi Bagaimana perjalanan Timor Leste atau historis dari negara Timor Leste
hingga bisa mendapatkan sebuah kemerdekaan serta Posisi Timor Leste saat ini , mengingat Negara
Timor Leste berkerja sama dengan Indonesia dalam berbagai bidang dan juga kenapa Negara Timor
Leste mau menjalin kerjasama dengan negara yang pernah menjajah Timor Leste. Oleh sebab itu
bisa kita lihat pada pembahasan dalam artikel jurnal ini.

TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perjalanan dan sejarah dari negara Timor
Leste serta hubungan politik luar negeri Indonesia dengan Timor Leste mengingat Timor Leste
sendiri pernah meninggalkan atau keluar dari wilayah Indonesia dan juga bagaimana sikap
pemerintah Indonesia terkait keluarnya Timor Leste yang dulu menjadi provinsi ke-27. Dalam
kepemerintahan Indonesia yang bergantinya presiden dalam berkuasa tentunya ada beberapa
perbedaan pendapat mengenai hubungan kerja sama Indonesia dengan Timor Leste. Oleh sebab itu
penulis akan memberikan sebuah penjelasan mengenai bagaimana posisi Indonesia menyikapi
negara Timor Leste dalam hal kerja sama.

B. PEMBAHASAN

1. Teori Kepentingan Nasional

Teori kepentingan nasional adalah tujuan-tujuan yang dicita-citakan sehubungan


dengan kebutuhan bangsa.3 dalam isu internasional kepentingan nasional merupakan konsep
yang sering dibahas. bahwa setiap negara pasti memiliki kepentingannya sendiri-sendiri.
dengan kepentingan tersebut menjadi dasar bagi sebuah negara dalam menyusun strategi
dalam hubungan internasional. sehingga dengan demikian kepentingan nasional sangat
mempengaruhi aspek kebijakan politik luar negeri.

Menurut H.J Morgenthau, kemampuan nasional merupakan kemampuan minimum


dalam sebuah negara untuk mempertahankan dan melindungi identitas fisik, kultur, politik
dari gangguan negara lain. Sementara itu, Paul Seabury mendefinisikan kepentingan nasional
melihatnya dalam dua sudut pandang, pertama secara normatif adalah kumpulan cita-cita dari
suatu negara dan untuk mencapainya melalui kerjasama atau berhubungan dengan negara
lain. kedua secara deskriptif bahwa suatu yang ingin digapai suatu negara melalui
kepemimpinan pemerintahan. menurut S. Paap, menjelaskan bahwa kepentingan nasional
terdapat beberapa aspek yaitu : Idoelogi, Kekuatan, ekonomi, moralitas, legalitas, kekuatan
3
A Latar Belakang Masalah, “Kepentingan Nasional,” Journal information 10 (2009): 1–16.
serta keamanan militer.4 maka dapat dikatakan bahwa kepentingan nasional merupakan aspek
fundamental yang dibutuhkan oleh negara.

2. Integrasi Timor Leste kepada Indonesia pada Masa Soeharto

Timur-Timor merupakan wilayah bekas jajahan Portugis. dibawah kepemerintahan


Portugis Timur-Timor mengalami penderitaan yang hebat akibat dari penjajahan tersebut.
pada tahun 1960, Portugis mengubah haluan negeri jajahanya menjadi provinsi seberang
pulau. hal ini dikarenakan Portugis terpengaruh oleh Resolusi PBB.5 hal tersebut dilakukan
untuk mengukuhkan penjajahan dengan membetuk kelompok elit yang loyal terhadap
penjajah. pemerintahan Portugis yang tidak mempedulikan jeritan, tangisan, permintaan serta
kepentingan warga Timur-Timor menjadi alasan kuat untuk memicu perlawanan dan sikap
anti-penjajah.

Sikap-sikap politik warga Timor-Timor, memiliki beberapa klasifikasi. ada yang pro
kemerdekaan penuh, ada juga yang ingin berintegrasi dengan Indonesia. teradapat tiga partai
besar yaitu Fretilin (Frente Revolucionaria do Timor Leste Independente) yang berkeinginan
untuk kemerdekaan secepatnya, UDT (Uniao Democratica Timorense) yang menginginkan
“otonomi progresif” dibawah naungan Portugal sehingga dapat mencapai kemerdekan, dan
Apodeti (Associacao Popular Democratica de Timor) yang menghendaki integrasi otonomi
dengan Republik Indonesia. selain itu muncul partai-partai kecil antara lain Partindo
Trabalhista (Partai Buruh) dan Klibur Oan Imor Assuain (KOTA).6 maka dari beberapa
partai tersebut yang memainkan peran perpolitikan di Timor-Timor.

Dinamika pertikaian dimulai ketika berbagai faksi politik berbeda pendapat mengenai
bentuk kemerdekaan Timor-Timur. Pada tanggal 31 Agustus 1974, ketua partai Apodeti
mendesak untuk mengusulkan agar Timor-Timor menjadi provinsi bagian dari Indonesia.
respon yang ada terkait isu integrasi Timor Leste dengan Indonesia mendapat penolakan dari
partai UDT dan Fretilin. akan tetapi kerja sama antara UDT dan Fretilin hanya berlangsung
singkat, karna kedua partai tersebut bertikai. akibatnya terjadi perang saudara, berawal di
kota Dili sejak Agustus 1975. Fretilin terdesak hingga keluar dari kota Dili. Akan tetapi karna

4
Budyanto Putro Sudarsono, Jonni Mahroza, and Surryanto D.W., “Diplomasi Pertahanan Indonesia Dalam
Mencapai Kepentingan Nasional,” Jurnal Pertahanan & Bela Negara 8, no. 3 (2018): 83–102.
5
B A B Ii, “Dinamika Hubungan Indonesia..., Nila Tri Hardiyani, Fakultas Teknik UMP, 2013” (2012): 1–2.
6
“Uniao Democratica Timorense ),” no. 11 (1975): 1–24.
terdapat bantuan berupa dukungan dan alat senjata di dalam pemerintahan kolonial dan
tentara Portugis, membuat Fretilin dapat memenangkan perang di Dili. 7

Pada tanggal 28 November 1975, Keinginan Fretilin untuk mendeklarasikan kemerdekaan


Timor-Timur dengan menandai sebuah Demokrasi Timor-Timur pada koloni Portugis.
Namun, deklarasi itu ternyata tidak mendapatkan Respon yang baik oleh dunia Internasional
hingga dari masyarakat Timor-Timur sendiri. kelompok masyarakat seperti UDT, Apodeti,
KOTA, dalam waktu bersamaan menyampaikan Deklarasi tanding pada 30 November 1975
di Baliho. pernyataan itu dikenal sebagai “Deklarasi Baliho” menyatakan bahwa keinginan
Timor-Timur bisa berintegrasi dengan Indonesia. hal teresebut membuat Indonesia tidak bisa
mengabaikan persolan Timur-Timor. Di akhir bulan Agustus 1975, Indonesia bersikap keras
dalam posisinya dan memutuskan untuk mengintervensi secara militer demi mendapatkan
integrasi. Sesuai dengan perkataan Dewan keamanan pada tanggal 15 Desember 1975, Anwar
sani sebagai perwakilan dari Indonesia menyatakan bahwa Indonesia tidak memiliki klaim
atas wilayah itu, Karena Timor-Timur berada dalam keadaan anarki, sehingga membuat
pemerintah Indonesia turun tangan atas permintaan partai-partai politik yang mewakili
sebagain besar rakyat disana, untuk mengembalikan kedamaian di wilayah tersebut agar
rakyat dapat menjalankan hak atas penentuan nasib sendiri dengan bebas dan secara
demokratis. pernyataan itu dimaksudkan untuk menjelaskan intervensi militer di Timur-
Timor kepada PBB. Pada tanggal 29 Juni 1976 secara resmi Integrasi Timor-Timur ke dalam
wilayah Republik Indonesia. Setelah itu tanggal 17 Juli tahun 1976 Presiden Soeharto
mendatangani UU nomor 7 tahun tentang pengintegrasian Timor-Timur ke Indonesia dan
secara resmi menajdi Provinsi Republik Indonesia. Dengan ketentuan MPR melalui ketetapan
No.VI/MPR/1978 tanggal 1978.8

3. Keluarnya Timor-Timur pada era Presiden Bj. Habibie


Krisi ekonomi yang meninpa indonesia pasca Presiden Soeharto, membuat presiden
penggantinya yaitu BJ Habibie sangat berharap bantuan dari laur negeri baik dari negara-
negara yang memiliki Dana atau pinjaman dana dari organisasi multilateral yang bergerak
dibidang ekonomi. hal tersebut terlihat dengan Indonesia bekerja sama dengan organisasi
multilateral seperti CGI, IMF, World Bank, IDB,ILO dan ADB.. kerja sama tersebut
diharapkan dapat membatu Indonesia keluar dari krisis ekonomi yang terjadi. namun ada
kendala untuk mencairan dana bantuan atau pinjaman tersebut. kendala tersebut adalah syarat
7
NOTJK WISATAWAN and NOTJ USAHA, “BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang,” Sumber (2017): 1–6,
https://www.researchgate.net/profile/Laode_Syarif2/publication/331162548_Kebijakan_Pengembangan_Des
tinasi_Pariwisata_Dalam_Rangka_Mendorong_Kreativitas_Ekonomi_dan_Inovasi_Masyarakat_Melalui_Festiva
l_Moyo/links/5c69a9c0a6fdcc404eb733bd/Kebijakan-Pengemban.
8
Suparyanto dan Rosad (2015, “済無 No Title No Title No Title,” Suparyanto dan Rosad (2015 5, no. 3 (2020):
248–253.
demokrasi dan HAM yang harus dipenuhi oleh Indonesia. tuntutan demokrasi dan HAM yang
diajukan oleh beberapa negara atau organisasi multilateral yang sering menjadi investor
untuk Indonesia, membuat presiden BJ Habibie tidak bisa menggelak. hingga akhirnya
Indonesia menggelar perundingan Tripartit kembali dengan tawaran baru dari indonesia yaitu
konsep pemberian otonomi Yang luas untuk rakyat Timor Leste. Dalam hal itu pemerintah
telah merundingkannya dengan PBB dan Portugal. Kemudian pihak pemerintah
menyepakati dirundingkannya Otonomi Luas untuk Timor-Timur, akan tetapi sebagai solusi
antara, di mana solusi tersebut berupa referendum. hal tersebut juga direspon pemerintah
Australia. melalui Menteri John Howard yang mengirimkan surat kepada presiden Habibie,
dengan menyatakan bahwa otonomi Timor Leste adalah langkah awal bagi rakyat setempat
yang merdeka beberapa tahun kemudian. kemudian disepakati dua opsi bagi masyarakat
Timor-Timur yaitu Otonomi seluas-luasnya atau merdeka.9
Dan akhirnya setelah melaksanakan referendum pada tanggal 30 Agustus 1999, rakyat timor-
timor memilih merdeka (78,5%). dengan demikian Timor-Timur sudah tidak lagi menjadi wilayah
Indonesia. sehingga pada tanggal 20 Oktober 1999, MPR mencabut keputusan penyatuan Timor-
Timur dengan Indonesia. timor leste resmi berpisah dari Indonesia dan menjadi negara sendiri negara
sendiri pada 20 Mei 2000.10 Maka proses panjang kemerdekaan Timur-Timor karna beberapa faktor
dari internal negara Indonesia maupun eksternal.

4. Hubungan Timor Leste dengan Indonesia pada Masa Abdurahman Wahid

Pada masa Presiden Abdurahman Wahid, Indonesia masih belum pulih seratus persen
pasca reformasi. pada masa presiden Abdurahman Wahid, sering melakukan kunjungan
keberbagai negara. itu merupakan misi utama presiden Abdurahman Wahid utnuk
mendapatkan dukungan internasional bagi keutuhan teritorial Indonesia. 11 pada awal integrasi
Timor-Timur dengan Indonesia Wahid merupakan tokoh yang pro terhadap integrasi tersebut
dan tidak menginginkan lepasnya wilayah itu dair Indonesia. namun sikapnya berubah ketika
pasca referendum.
Pasca referndum, Presiden Abdurahman Wahid atau sering dipanggil Gus Dur tidak
bersikap ultraniasionalistik atau chauvinis terhadap lepasnya Timur-Timor dari Indonesia.
Sikap Gus Dur justru menerima hasil referendum dan mengakui eksistensi Timor-Timur
sebagai negara yang berdaulat. bukan hanya itu Gus Dur juga membantu para pemimpinnya
seperti Xanana Gusmao dan Ramos Horta untuk memngun Timor leste yang baru saja
merdeka.12 dengan demikian sikap politik luar negeri presiden Abdurahman Wahid lebih
realistis dan tidak terjebak pada ultranasionalistik terkait Pasca-referendum dan lepasnya
Timur Timor dari Indonesia.

9
Ardli Johan Kusuma, “Pengaruh Norma HAM Terhadap Proses Kemerdekaan Timor Leste Dari Indonesia,”
Otoritas : Jurnal Ilmu Pemerintahan 7, no. 1 (2017): 1.
10
Aninda Kurnia Windiasari and Muhammad Nur Islami, “Lepasnya Timor Leste Dari Indonesia Ditinjau Dari
Perspektif Hukum Internasional,” Proceedings The 1st UMYGrace 1, no. 1 (2020): 690–694.
11
Bibhuti B. Mishra, Satyendra Gautam, and Arun Sharma, “Shelf Life Extension of Sugarcane Juice Using
Preservatives and Gamma Radiation Processing,” Journal of Food Science 76, no. 8 (2011): 28,
file:///Users/andreataquez/Downloads/guia-plan-de-mejora-institucional.pdf%0Ahttp://
salud.tabasco.gob.mx/content/revista%0Ahttp://www.revistaalad.com/pdfs/Guias_ALAD_11_Nov_2013.pdf
%0Ahttp://dx.doi.org/10.15446/revfacmed.v66n3.60060.%0Ahttp://www.cenetec.
12
Sekretairat Jendral DPR-RI, “Analisis Kebijakan Luar Negeri Pemerintahan Abdurrahman Wahid (1999-
2000)_1” (2000): 167.
5. Hubungan Timor Leste Dengan Indonesia pada Masa Presiden Megawati Soekarno
Putri
Setelah presiden Abdurahman Wahid, Indonesia di pimpin oleh presiden wanita
pertama yaitu Megawati Soekarno Putri. Megwati terpilih menjadi presiden ketika MPR
mengadakan sidang istimewa MPR pada tahun 2001. pada 23 Juli 2001 Megawati
Soekarnoputri dilantik. pada masa presiden Mewagati Soekarnoputri sistem pemerintahannya
disebut sebagai kainer gotong royong. Megawati merusaha memulihkan iklim investi agar
menjadi kondusif, menainkkan efesiensi dan produktifitas serta membangun stabilitas politik
dan keamanan nasional. 13
Pada masa presiden Megawati Soekarnoputri, kebijakan politik luar negeri pemerintah
Indonesia berusaha membina buhungan bilateral dan kerjasama dengan pemerintah Timor
Leste untuk memperbaiki posisi Indonesia di Forum Internasional. maka presiden mewati
melakukan kunjungan ke Timor-Timur untuk mengucapkan kemerdekaan dan pelantikan
presiden pertamanya yaitu Xanana Gusmao sebagai presiden pertama pada tanggal 20 Mei
2002. dengan kunjungan tersebut membuka hubungan dan kerja sama diplomatik kedua
negara tersebut. walaupun ada sejumlah pihak didalam negeri sendiri yang menolak
kunjungan tersebut namun dukungan diberikan oleh politik Indra Samego, yang
menganggapnya sebagai tindakan positif yang akan berdampak pada eksistensi NKRI di
forum internasional. dilain pihak, pemerintah Timor-Timur menangkap secara positig
hubungan dengan Indonesia. maka Indonesia dan Timor-Timur sepakat untuk membina
hubungan bilateral dan kerjasama diplomatik dengan menandatangani Momerandun of
Understanding(MoU) dan membentuk Joint Commission (JS). kedua negara juga sepakat
untuk membuka keduataan Besar di Jakarta dan di Dili. 14 Oleh Karena itu hubungan
Indonesia dengan Timor Leste pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri cukup baik
6. Hubungan Timor Leste Dengan Indonesia Pada Masa pemerintahan SBY ( Susilo
Bambang Yudhoyono)
Di masa pemerintahan SBY, Dalam bidang politik pemerintah Indonesia mendukung keras
untuk memasukkan Timor Leste untuk menjadi Anggota ASEAN. Setelah Indonesia
menyebut Timor Leste sebagai sahabat Indonesia yang harus diperhatikan, kemudian sesuai
dengan ucapan Presiden SBY yang pada intinya ialah Pengakuan Pemerintah Indonesia
sebagai Negara yang Bersahabat dengan Timor Leste dan juga Bisa dikatakan sebagai Negara
Tetangga.
Pada tanggal 9 Mei 2012 , Presiden SBY pada masa jabatannya sudah 4 kali berkunjung ke
negara Timor Leste dengan tujuan untuk meningkatkan hubungan kerja sama bilateral dengan
menekankan pada kegiatan konstruktif bagi kedua negara yaitu untuk meningkatkan
perekonomian dengan membangun sebuah perusahaan atau wirausaha dengan mendapatkan
keuntungan sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Setelah hubungan kerja sama bidang politik berjalan dengan baik, kemudian Pemerintah
Indonesia mendorong untuk memasukkan Timor Leste sebagai anggota ASEAN . Akan tetapi
13
Andi Lis Pratiwi, “Megawati Soekarnoputri Presiden Wanita Di Indonesia ( 2001-2004 ),” Jurnal
Pattingalloang 2, no. 1 (2015): 8.
14
Pasca KEMERDEKAAN TIMOR TIMUR SKRIPSI Digunakan Untuk Melengkapi Persyaratan Guna Mencapai
Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa, “Hubungan Bilateral Ri-Timor Timur”
(2004).
usaha Indonesia untuk memasukkan Timor Leste sebagai anggota ASEAN tidaklah mudah,
walaupun terdapat dukungan yang keras dari Indonesia, sampai saat ini Timor Leste belum
juga masuk menjadi anggota ASEAN. 15
7. Dalam Bidang ekonomi (SBY dengan Timor Leste)
Para 1 tahun kemudian dalam bidang ekonomi, Presiden SBY memuji pertumbuhan
ekonomi yang ada di negara Timor Leste , Pasalnya setelah berkerja sama dengan Indonesia
Timor Leste bisa memperbaiki sedikit demi sedikit mengenai roda ekonomi hingga pada
masa pemerintahan SBY naik pesat. Dengan dorongan dari perusahaan-perusahaan besar di
wilayah Timor Leste yang di fasilitasi oleh Indonesia akhirnya bisa memutar Roda
perekonomian Timor Leste hingga 0.4% per tahun atau bisa juga lebih.
Setelah terdapat kenaikan yang pesat mengenai ekonomi di negara Timor Leste akhirnya
pemerintah Indonesia memperkuat kerja sama dengan Timor Leste , Presiden SBY kembali
bertemu dengan presiden Timor Leste di istana merdeka pada tanggal 23 Juni 2013 dengan
membahas tentang penguatan kerjasama dalam bidang ekonomi seperti investasi berupa
perusahaan-perusahaan yang besar, Perdagangan dan komunikasi serta informasi dan diakhiri
dengan kesepakatan antara kedua Negara.
Kemudian juga pemerintah Indonesia memperkuat hubungan kerja sama dalam pertemuan
Joint Ministerial Commision pada tanggal 17 April 2015 , dalam pertemuan ini membahas
tentang kesepakatan kedua negara dalam mendorong realisasi target perdagangan senilai
USD 300 juta untuk tahun 2016 mendatang. Kesepakatan ini juga di hadiri oleh kedua negara
serta melibatkan Menlu dari masing-masing negara yaitu Menlu RI, LP.Marsudi dan Menlu
Timor Leste, Hemani Coelho Da Silva. Setelah itu terjadi kesepakatan kedua negara untuk
meningkatkan interaksi sektor swasta sebagai dorongan dan memiliki peluang untuk
mendorong kerja sama dalam sektor lainnya. Sektor yang memiliki potensi dan bisa
memperoleh keuntungan yang besar adalah sektor Infrastruktur, Pertanian, perikanan dan
telekomunikasi.
Dalam bidang Pendidikan, Indonesia dan Timor Leste juga melakukan hubungan kerja
sama, Tiga tahun terakhir tercatat terdapat kurang lebih 6.000 pelajar dan mahasiswa Timor
Leste yang belajar pada lembaga Pendidikan Di Indonesia, program mahasiswa termasuk
penawaran dari pemerintah Indonesia yang diberikan untuk pelajar maupun mahasiswa di
negara Timor Leste, Karena Sebelumnya Pemerintah Timor Leste meminta kepada Indonesia
agar mengirimkan tenaga pengajar atau guru dalam berbagai bidang seperti Guru
Matematika, IPA,dan Bahasa Indonesia akhirnya Bantuan dari Indonesia Bermanfaat bagi
Pelajar dan mahasiswa Timor Leste atas pengiriman bantuan tenaga pengajar tersebut.
8. Hubungan Timor Leste dengan Indonesia pada masa Pemerintahan Jokowi (Joko
Widodo)
Pada awal pemerintahan Jokowi, melanjutkan dari masa sebelumnya yaitu Pemerintahan
SBY dalam hal pendidikan. Jokowi memperkuat kembali hubungan dalam bidang
pendidikan karena melalui bidang pendidikan bisa memperkuat hubungan kerja sama yang
lain dalam berbagai bidang. Melalui kerjasama dalam bidang pendidikan ini harapan SBY

15
Asep Saefudin Ma’mun. Diplomasi Publik dalam Membangun Citra Negara. Jurnal Komunikologi vol. 9 No.
2.Hlm. 6
untuk Jokowi untuk menjaga hubungan yang baik dan harmonis antar kedua negara. Adanya
program beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Indonesia membuat semangat dari
pelajar Timor Leste untuk menempuh pendidikan di Indonesia.
Melalui kerja sama dalam bidang pendidikan ini, Pada Era Jokowi ia membuktikan
keberhasilannya dalam memperkuat hubungan kerja sama bidang pendidikan , dibuktikan
pada IPM dari negara Timor Leste yang Stabil tanpa adanya pasang surut setelah adanya
pendidikan yang kuat di Timor Leste. Setelah mencapai keberhasilan dalam Bidang
Pendidikan juga mempengaruhi hubungan kerja sama dalam bidang pembangunan dan
infrastruktur. Pasalnya terdapat peningkatan pembangunan di wilayah Timor Leste berupa
Sekolah-sekolah, Perusahaan-perusahaan yang bisa dijadikan sumber untuk menjalankan
roda perekonomian Timor Leste. Banyak Perusahaan-perusahaan Besar dan BUMN di Timor
Leste juga mempengaruhi kondisi ekonomi di negara tersebut. Dengan menggunakan
kesepakatan untuk tidak ada pengenakan pajak saat membangun di negara Timor membuat
kedua negara mendapatkan keuntungan yang besar sehingga meningkatkan Integritas
Ekonomi kedua negara dan Memperkuat Pembangunan dalam wilayah perbatasan masing-
masing negara.
Selain Bidang Pembangunan dan infrastruktur, Pada pemerintah Jokowi juga meningkatkan
Hubungan dalam bidang konektivitas , Dalam bidang Konektivitas ini membahas tentang
Koneksi tranportasi darat maupun laut dengan meluncurkan Trayek Bus Kupang-Dili.
Dengan peluncuran trayek ini diharapkan akan mempermudah dalam menjalin hubungan
pasalnya akan mengurangi penggunaan biaya Jika ingin pergi ke Timor Leste. Oleh karena
itu, proyek ini sangat berguna untuk kedua negara karena minum bajed dan biaya
Jika kita lihat pada masa pemerintahan Jokowi, walaupun Hanya melanjutkan perjalanan
hubungan kerja sama yang dilakukan oleh presiden sebelumnya. Akan tetapi pada masa
Jokowi ini banyak sekali keberhasilan yang dapat memuaskan Timor Leste atas hubungan
kerja sama dengan Indonesia. Jokowi lebih mementingkan penguatan kerjasama dengan
Timor Leste dalam berbagai bidang yang menjadi titik fokus apa yang dibutuhkan oleh
negara Timor Leste seperti Pada bidang pendidikan, kurangnya Pendidikan di negara Timor
Leste dan terdapat permintaan dari Timor Leste untuk mengirimkan bantuan berupa tenaga
pengajar untuk memperbaiki pendidikan yang ada di Timor Leste.
Yang kedua, di bidang Ekonomi dengan membangun beberapa perusahaan dan BUMN di
wilayah Timor Leste yang nantinya akan berdampak pada peningkatan Perekonomian Timor
Leste karena banyak investor Indonesia yang menanamkan modalnya untuk pembangunan
di Timor Leste. Selain itu juga menarik masyarakat Timor Leste bisa bekerja di suatu
perusahaan Tersebut sehingga bisa menjalankan roda ekonomi. Karena telah mencapai
beberapa keberhasilan dalam membangun kerjasama yang baik, Menjelang Pemerintahan
Jokowi kita belum tahu apakah hubungan kerja sama dengan Timor Leste akan meningkat
atau akan menjadi renggang setelah kepemerintahan Jokowi selesai.
PENUTUP
Kesimpulan
Proses integrasi yang dilakukan oleh Negara Timor Leste dengan Indonesia memiliki
perjalanan yang sangat berat. Berawal dari sebuah deklarasi yang dilakukan oleh partai
Fretilin yang menjanjikan sebuah kemerdekaan bagi rakyat Timor Leste oleh Portugis
kemudian di serukan dengan adanya deklarasi Banding oleh para masyarakat UDT,KoTa dan
juga Fretilin untuk menolak terhadap deklarasi yang di ajukan oleh Portugis. Rakyat Timor
Leste memilih Indonesia untuk memerdekakan Timor Leste, Pada akhir Timor Leste menjadi
Negara yang Berdaulat dan tidak ada unsur lagi sebagai negara jajahan.
Setelah mendapatkan kemerdekaan, Hubungan Indonesia dengan Timor Leste semakin
kuat. Di buktikan dengan adanya hubungan kerja sama antara kedua negara ini dalam
berbagai bidang seperti Ekonomi, Pendidikan, Komunikasi, dan juga tranportasi. Di bidang
Ekonomi, adanya sumber dana yang diberikan oleh pemerintah Indonesia sebagai sarana
pembangunan di wilayah Timor Leste sehingga bisa memutar Roda perekonomian. Dengan
adanya Perusahaan besar yang telah dibangun kemudian rakyat/masyarakat yang berada di
wilayah tersebut bisa bekerja dan mendapatkan uang untuk menjalankan ekonomi keluarga
pasalnya setelah di jajah oleh Portugis banyak sekali masyarakat/rakyat Timor Leste
Pengangguran. Oleh sebab itu, adanya pembangunan di suatu negara dapat meningkatkan
Ekonomi negara tersebut.
Dalam bidang pendidikan, Indonesia dan Timor Leste juga melakukan hubungan kerja sama,
Tiga tahun terakhir tercatat terdapat kurang lebih 6.000 pelajar dan mahasiswa Timor Leste
yang belajar pada lembaga Pendidikan Di Indonesia, program mahasiswa termasuk
penawaran dari pemerintah Indonesia yang diberikan untuk pelajar maupun mahasiswa di
negara Timor Leste, Karena Sebelumnya Pemerintah Timor Leste meminta kepada Indonesia
agar mengirimkan tenaga pengajar atau guru dalam berbagai bidang seperti Guru
Matematika, IPA,dan Bahasa Indonesia akhirnya Bantuan dari Indonesia Bermanfaat bagi
Pelajar dan mahasiswa Timor Leste atas pengiriman bantuan tenaga pengajar tersebut. Dalam
bidang Konektivitas dan transportasi , Dalam bidang Konektivitas ini membahas tentang
Koneksi tranportasi darat maupun laut dengan meluncurkan Trayek Bus Kupang-Dili.
Dengan peluncuran trayek ini diharapkan akan mempermudah dalam menjalin hubungan
pasalnya akan mengurangi penggunaan biaya Jika ingin pergi ke Timor Leste. Oleh karena
itu, proyek ini sangat berguna untuk kedua negara karena minum bajed dan biaya.
Jika lihat bahwa pemerintah Indonesia mendukung negara Timor Leste dan bukan
dipandang sebelah mata, banyaknya penguatan hubungan kerja sama dalam berbagai
bidang sebagai bukti bahwa Pemerintah Indonesia tidak main-main terhadap dukungan
untuk negara Timor Leste. Walaupun dulu pernah meninggalkan Indonesia, akan tetapi
Indonesia tetap menjalin hubungan yang baik untuk perkembangan negara Timor Leste.
Daftar pustaka
Cristalis, Irena. 2009. East Timor: ANation's Bitter Dawn. New York: Zed Books .
Wahyono, Kristio. 2009. Sepuluh Tahun Tragedi Timtim: Timor Target. Aceh:
Krueng Aceh.
Ii, B A B. “Dinamika Hubungan Indonesia..., Nila Tri Hardiyani, Fakultas Teknik
UMP, 2013” (2012): 1–2.
KEMERDEKAAN TIMOR TIMUR SKRIPSI Digunakan Untuk Melengkapi
Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah
Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Pasca. “Hubungan Bilateral Ri-Timor Timur”
(2004).
Kusuma, Ardli Johan. “Pengaruh Norma HAM Terhadap Proses Kemerdekaan
Timor Leste Dari Indonesia.” Otoritas : Jurnal Ilmu Pemerintahan 7, no. 1
(2017): 1.
Masalah, A Latar Belakang. “Kepentingan Nasional.” Journal information 10
(2009): 1–16.
Mishra, Bibhuti B., Satyendra Gautam, and Arun Sharma. “Shelf Life Extension
of Sugarcane Juice Using Preservatives and Gamma Radiation Processing.”
Journal of Food Science 76, no. 8 (2011): 28.
file:///Users/andreataquez/Downloads/guia-plan-de-mejora-
institucional.pdf%0Ahttp://salud.tabasco.gob.mx/content/revista
%0Ahttp://www.revistaalad.com/pdfs/Guias_ALAD_11_Nov_2013.pdf
%0Ahttp://dx.doi.org/10.15446/revfacmed.v66n3.60060.%0Ahttp://
www.cenetec.
Pratiwi, Andi Lis. “Megawati Soekarnoputri Presiden Wanita Di Indonesia
( 2001-2004 ).” Jurnal Pattingalloang 2, no. 1 (2015): 8.
Sekretairat Jendral DPR-RI. “Analisis Kebijakan Luar Negeri Pemerintahan
Abdurrahman Wahid (1999-2000)_1” (2000): 167.
Sudarsono, Budyanto Putro, Jonni Mahroza, and Surryanto D.W. “Diplomasi
Pertahanan Indonesia Dalam Mencapai Kepentingan Nasional.” Jurnal
Pertahanan & Bela Negara 8, no. 3 (2018): 83–102.
Suparyanto dan Rosad (2015. “済無 No Title No Title No Title.” Suparyanto dan
Rosad (2015 5, no. 3 (2020): 248–253.
Windiasari, Aninda Kurnia, and Muhammad Nur Islami. “Lepasnya Timor Leste
Dari Indonesia Ditinjau Dari Perspektif Hukum Internasional.” Proceedings
The 1st UMYGrace 1, no. 1 (2020): 690–694.
WISATAWAN, NOTJK, and NOTJ USAHA. “BAB I PENDAHULUAN 1. Latar
Belakang.” Sumber (2017): 1–6.
https://www.researchgate.net/profile/Laode_Syarif2/publication/3311625
48_Kebijakan_Pengembangan_Destinasi_Pariwisata_Dalam_Rangka_Men
dorong_Kreativitas_Ekonomi_dan_Inovasi_Masyarakat_Melalui_Festival_
Moyo/links/5c69a9c0a6fdcc404eb733bd/Kebijakan-Pengemban.
“Uniao Democratica Timorense ),” no. 11 (1975): 1–24.

Anda mungkin juga menyukai