Anda di halaman 1dari 35

TUGAS RUTIN RESUME MATERI 1-9

Mata Kuliah Geografi Ekonomi dan Pembangunan


Dosen Pengampu : Dr. NovidaYenny, M.Si.

Disusun Oleh :

Alfret Airo

3185031001

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMUSOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
TUGAS RUTIN 1

Konsep dan Definisi


geografi Ekonomi dan
Pembangunan

Defisini: Definisi:
Geografi ekonomi adalah subdisiplin Geografi Pembangunan adalah cabang
geografi yang berusaha untuk dari disiplin geografi yang
menggambarkan dan menjelaskan lokasi menkaji/mempelajari mengenai
kegiatan ekonomi yang absolut dan keterkaitan antara proses pembangunan
relatif, arus informasi, bahan mentah, yang dilakukan sesuatu region dengan
barang, dan orang-orang yang keadaan alam serta penduduk region
menghubungkan dan memisahkan tersebut.
kegiatan ekonomi pada tingkat lokal,
regional, dan nasional

Fungsi dan Tujuan: Fungsi dan Tujuan:


Tujuan utama Geografi Ekonomi adalah untuk
menguji pencapaian ekonomi manusia dalam hal 1. Dapat membantu atau memandu
produksi dan konsumsi berkaitan dengan kondisi para pelaku ekonomi untuk memilih
lingkungannya.Geografi Ekonomi pada dasarnya
kegiatan apa yang perlu
mempertahankan hubungan yang sangat erat
dengan kesejahteraan ekonomi manusia seperti dikembangkan di masa yang akan
yang dilakukan oleh ilmu sosial lainnya; tetapi datang dan di mana lokasi kegiatan
pendekatannya sangat berbeda. Melalui berbagai seperti itu masih diizinkan.
tahap interpretasi dan analisis, pada tahap akhir,
upaya untuk menunjukkan potensi 2. Sebagai bahan acuan bagi
pengembangan suatu wilayah, dan upaya
pemerintah untuk mengendalikan
pendudukan oleh sekelompok orang tertentu.
atau mengawasi arah pertumbuhan
Geografi Ekonomi berfungsi untuk kegiatan ekonomi dan arah
mengidentifikasi pengaruh yang diberikan oleh penggunaan lahan.
lingkungan pada manusia melalui pelestarian
berbagai kondisi geo-ekonomi dari berbagai 3. Sebagai landasan bagi rencana-
belahan dunia. Geografi Ekonomi berfungsi
rencana lainnya yang lebih sempit
sebagai alat penting untuk mengurangi dan
akhirnya menghilangkan kesenjangan tetapi lebih detail, misalnya
kesenjangan masyarakat dunia dengan studi perencanaan sektoral dan
ilmiah sumber daya ekonomi mereka, kebutuhan perencanaan prasarana.
modern dan warisan budaya.
Konsep dan Definisi geografi Ekonomi dan Pembangunan

Pengertian Geografi ekonomi:

Geografi ekonomi adalah subdisiplin geografi yang berusaha untuk menggambarkan


dan menjelaskan lokasi kegiatan ekonomi yang absolut dan relatif, arus informasi, bahan
mentah, barang, dan orang-orang yang menghubungkan dan memisahkan kegiatan ekonomi
pada tingkat lokal, regional, dan nasional

Fungsi dan Tujuan

Tujuan utama Geografi Ekonomi adalah untuk menguji pencapaian ekonomi


manusia dalam hal produksi dan konsumsi berkaitan dengan kondisi lingkungannya.Geografi
Ekonomi pada dasarnya mempertahankan hubungan yang sangat erat dengan kesejahteraan
ekonomi manusia seperti yang dilakukan oleh ilmu sosial lainnya; tetapi pendekatannya
sangat berbeda. Melalui berbagai tahap interpretasi dan analisis, pada tahap akhir, upaya
untuk menunjukkan potensi pengembangan suatu wilayah, dan upaya pendudukan oleh
sekelompok orang tertentu.

Geografi Ekonomi berfungsi untuk mengidentifikasi pengaruh yang diberikan oleh


lingkungan pada manusia melalui pelestarian berbagai kondisi geo-ekonomi dari berbagai
belahan dunia. Geografi Ekonomi berfungsi sebagai alat penting untuk mengurangi dan
akhirnya menghilangkan kesenjangan kesenjangan masyarakat dunia dengan studi ilmiah
sumber daya ekonomi mereka, kebutuhan modern dan warisan budaya.

Penegrtian Geografi Pembangunan

Geografi Pembangunan adalah cabang dari disiplin geografi yang


menkaji/mempelajari mengenai keterkaitan antara proses pembangunan yang dilakukan
sesuatu region dengan keadaan alam serta penduduk region tersebut.

Fungsi dan Tujuan

1. Dapat membantu atau memandu para pelaku ekonomi untuk memilih kegiatan apa
yang perlu dikembangkan di masa yang akan datang dan di mana lokasi kegiatan
seperti itu masih diizinkan.

2. Sebagai bahan acuan bagi pemerintah untuk mengendalikan atau mengawasi arah
pertumbuhan kegiatan ekonomi dan arah penggunaan lahan.

3. Sebagai landasan bagi rencana-rencana lainnya yang lebih sempit tetapi lebih detail,
misalnya perencanaan sektoral dan perencanaan prasarana.
TUGAS RUTIN 2
Mengidentifikasi Potensi Fisik Dan Sosial Wilayah Yang
Mempengaruhi Aktivitas Ekonomi Penduduk

Potensi Fisik Bentuk Bentuk Pengaruh potensi


Dan Sosial Aktvitas wilayah terhadap
Wilayah Defisini: Ekonomi Definisi:
aktivitas ekonomi
Geografi ekonomi adalah subdisiplin Geografi Pembangunanpenduduk adalah cabang
geografi yang berusaha untuk dari disiplin geografi yang
menggambarkan dan menjelaskan lokasi menkaji/mempelajari mengenai
kegiatan ekonomi yang absolut dan keterkaitan antara proses pembangunan
relatif, arus informasi, bahan mentah, yang dilakukan sesuatu region dengan
barang,
Kondisi dan orang-orang yang
fisik keadaan alam serta penduduk region
1. Konsumsi Letak geografis adalah letak
menghubungkan
indonesia yaitu : dan memisahkanPemakaian barang atau tersebut.
suatu wilayah atau Negara
kegiatan ekonomi pada tingkat lokal,
jasa tersebut bisa berdasarkan posisinya di
FISIKregional, dan nasional
dilakukan secara permukaan bumi.Berdasarkan
Iklim: tropis, laut dan
berangsur-angsur maupun letak geografis, kepulauan
muson
habis sekaligus. Indonesia terletak diantara
Angin: angin muson, 2. Produksi benua Asia dan Australia,
angin darat, angin Produksi merupakan proses antara Samudera Hindia dan
gunung, angin Fungsifohndan Tujuan: mengeluarkan hasil suatu Fungsi dan Tujuan:
Samudera Pasifik.Jadi,
Tujuan utama Geografi Ekonomi adalah untuk
barang atau menciptkan keseluruhan kepualauan
menguji
Curahpencapaian
hujan yangekonomi manusia dalam hal
benda baru. 4. Dapat membantu atau memandu
Indonesia dikelilingi oleh
produksi dantinggi
relatif konsumsi berkaitan dengan kondisi
3. Distribusi para pelaku ekonomi untuk memilih
beberapa benua dan
lingkungannya.Geografi Ekonomi pada Distrbusi dasarnya merupakan kegiatan apa yang perlu
mempertahankan samudera.
SOSIAL hubungan yang sangat erat
penyaluran (pembagian, dikembangkan di masa yang akan
dengan kesejahteraan ekonomi manusia seperti
pengiriman) kepada datang dan di mana lokasi kegiatan
Pontesi
yang ragam bidang
dilakukan oleh ilmu sosial lainnya; tetapi
pendekatannya beberapa orang atau ke seperti itu masih diizinkan.
suku, bahasasangat
dan berbeda. Melalui berbagai
tahap interpretasi beberapa tempat.
budaya dan analisis, pada tahap akhir,
upaya untuk menunjukkan potensi 5. Sebagai bahan acuan bagi
pengembangan
Jumlah penduduk yang suatu wilayah, dan upaya pemerintah untuk mengendalikan
pendudukan
mencapai 240 oleh sekelompok orang tertentu.
juta atau mengawasi arah pertumbuhan
bahkan lebih dari tahun berfungsi untuk kegiatan ekonomi dan arah
Geografi Ekonomi
ke tahun jikapengaruh yang diberikan oleh
mengidentifikasi penggunaan lahan.
didasarkan
lingkunganpada padasurvei
manusia melalui pelestarian
berbagai
dari badan pusatgeo-ekonomi dari berbagai
kondisi 6. Sebagai landasan bagi rencana-
belahan dunia. Geografi Ekonomi berfungsi
statistik. rencana lainnya yang lebih sempit
sebagai alat penting untuk mengurangi dan tetapi lebih detail, misalnya
akhirnya menghilangkan kesenjangan
perencanaan sektoral dan
kesenjangan masyarakat dunia dengan studi
ilmiah sumber daya ekonomi mereka, kebutuhan perencanaan prasarana.
modern dan warisan budaya.
Potensi fisik dan sosial wilayah Indonesia

Kondisi geografi fisik  meliputi kondisi iklim, angin, curah hujan, bentang alam, dan
tanah. Pemanfaatan lingkungan fisik oleh manusia pada hakikatnya tergantung pada kondisi
lingkungan fisik itu sendiri dan kualitas manusianya.Penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi sangat berpengaruh terhadap kegiatan manusia untuk mengelola dan memanfaatkan
kondisi lingkungan fisiknya untuk kesejahteraan hidupnya.

Potensi fisik wilayah Indonesia

Letak geografis adalah letak suatu wilayah atau Negara berdasarkan posisinya di
permukaan bumi.Berdasarkan letak geografis, kepulauan Indonesia terletak diantara benua
Asia dan Australia, antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.Jadi, keseluruhan
kepualauan Indonesia dikelilingi oleh beberapa benua dan samudera. Dampak yang timbul
letak geografis Indonesia adalah sebagai berikut :

Kondisi udara di Indonesia memiliki kelembapan tinggi. Keadaan tersebut


menyebabkan kepulauan Indonesia cocok untuk pertanian, perkebunan, dan kehutanan

Penduduk Indonesia banyak hidup dari kekayaaan laut. Misalnya

1)  Nelayan, pertanian rumput laut, pengusaha mutiara, dan

2)  Komoditas hasil laut

Ciri – ciri alam di Indonesia yang berhubungan dengan pertanian.

Iklim

Negara Indonesia memiliki tiga ciri iklim yang berbeda – beda pengaruhnya, yakni :

1) Iklim Tropis

Suhu udara rata – rata tinggi sepanjang tahun, dan tidak terdapat perbedaan musim, seperti di
daerah sedang dan dingin dekat kutub.

2)      Ikim Laut
Pengaruh laut sangat dominan dan bersifat memiliki banyak hujan dengan perbedaan suhu
tidak begitu besar.Hal tersebut, sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari laut dan selat –
selat Indonesia, juga beriklim laut.Iklim ini memengaruhi kehidupan Indonesia, misalnya
pakaian, bentuk rumah, corak pertanian, dan pelayaran.

3)      Iklim Muson

Iklim ini memengaruhi oleh angin muson dengan sifat setiap setengah tahun berganti
(setengah tahun basah dan setengah tahun kering).Indonesia terletak diantara benua Asia dan
Australia.Pada bulan Oktober – April bertiup angin muson barat dari benua Asia ke benua
Australia.Angin tersebut melintasi lautan yang luas, sehingga mendapatkan hujan di
Indonesia (musim hujan).Sebaliknya pada bulan April – Oktober bertiup angin muson timur
dari benua Australia ke benua Asia.Pada musim hujan aktivitas pertanian di Indonesia sangat
sibuk.Angin ini kering karena tidak melintasi lautan yang luas, sehingga mendapatkan musim
kemarau.

Angin

Angin ialah udara yang bergerak dari tempat yang bertekanan maksimum(tinggi) ke tempat
yang bertekanan udara minimum (rendah). Arah angin berubah-ubah ,oleh karna itu angin di
beri nama menurut arahnya.

1)      Angin Muson Barat Dan Muson Timur

Bulan oktober-April bertiup angin muson Barat laut dari Asia ke Australia. Angin tersebut
melintasi lautan yang luas,sehingga menghasilkan hujan di Indonesia (musim
penghujan). Sebaliknya,pada bulan April-Oktober bertiup angin Muson Timur dari Australia
ke Asia. Angin ini bersifat kering karna tidak melintasi lautan yang luas sehingga
mendatangkan musim kemarau.

2)      Angin Darat Dan Angin Laut

Pada malam hari berembus angin darat,yaitu angin yang berasal dari darat menuju laut.
Sebaliknya, pada siang hari bertiup angin laut ,yaitu angin yang berasal dari laut kedarat.
Angin laut dan angin darat sangat berguna bagi para nelayan untuk menangkap ikan.

3)      Angin Khatulistiwa
Angin khatulistiwa adalah angin yang naik di daerah khatulistiwa akibat pemanasan
matahari.Angin ini menyebabkan timbulnya hujan di daerah khatulistiwa yang di sebut hujan
khatulistiwa (hujan zenital).

4)      Angin Lembah Dan Angin Gunung

Angin lembah yaitu angin yang berasal dari lembah ke gunung sebaliknya, angin gunung,
yaitu angin berasal dari gunung ke lembah.

5)      Angin Fohn

Angin fohn adalah angin yang turung dari pegunungan yang bersifat panas serta kering .Di
daerah Deli,angin fohn di sebut dengan angin Bahoro,karena berasal dari lembah Bahorok.
Angin ini tertiup di samudra Hindia pada bulan Juli-September,kemudian naik kebukit
barisan bagian Barat dan menerunkan hujan.Dari bukit barisan angin  tersebut turung dengan
kencangnya melewati daerah Bohoro. Angin ini bersifat panas dan kering bertiup selama
berminggu-minggu sehingga menyebabkan kerusakan tanaman tembakau di Deli.

Curah Hujan 

Angin yang bertiup melewati lautan yang luas banyak mengandung uap air, kemudian turun
sebagai hujan.Di daerah Indonesia banyak turun hujan.Curah hujan rata-rata lebih dari 2.000
mm per tahun.Adapun curah hujan yang kurang dari 1.000 mm terdapat di daerah bayangan
hujan (utara pegunungan Ijen, pantai timur laut Sumba, dan lembah Palu).

Daerah dengan curah hujan tinggi terdapat adalah di kranggang (Tenjo)dekat Baturaden
(jawa tengah) yang mencapai 6.680 mm. adapun yang paling sedikit curah hujannya di
lembah palu (Sulawesi tengah) yang kurang lebih hanya 546 mm per tahun.

Faktor-faktor yang menyebabkan curah hujan di Indonesia:

1). Adanya angin laut yang mendaki gunung .uap air yang menjadi awan terkena udara dingin
di atas gunung berubah menjadi hujan. Hal ini di namakan hujan naik pegunungan atau hujan
frontal.

2). Indonesia terletak di daerah khatulistiwa. Akibat kuatnya sinar matahari menyebabkan
uap laut naik menjadi awan kemudian berubah menjadi hujan.Hujan yang demikian disebut
hujan khatulistiwa.
3). Bertiupnya angin musom barat yang banyak membawah uap air.

Bentang Alam

Bentuk – bentuk yang tampak di permukaan bumi, seperti dataran, gunung, pengunungan ,
dan sebagainya dinamakan bentang alam (landscape). Kepulauan Indonesia terdapat banyak
gunung dan dataran rendah.Gunung terdiri dari puncak, lereng, dan kaki. Lereng gunung
yang kemiringannya 400 dinamakan landai , jika kemiringan lebih dari 450 dinamakan
curam, sedangkan jika kemiringan lereng 900 disebut tegak (dinding).

Relief dataran adalah kelikuan tinggi rendahnya permukaan bumi. Jika kita memperhatikan
peta Indonesia secara lebih teliti, akan tampak berbagai kenampakan seperti, gunung,
pengunungan, dataran rendah, dataran tiinggi, dan tanah depresi.

Tanah

Tanah merupakn sumber yang penting bagi kehiduapan manusia.Bahan – bahan pokok
makanan manusia tumbuh langsung dari tanah.Begitu pula hewan, dagingnya dikomsumsi
oleah manusi, meamakan tanaman yang tumbuh pada tanah tersebut.

Di dalam tanah tersimpan pula bahan – bahan tambang, seperti minyak bumi, timah,
aluminium, tembaga, besi, batu bara, dan lain – lain.  Adapun jenis tanah yang terdapat di
Indonesia yaitu tanah humus, tanah alluvial, tanah vulkanik, tanah regosol, tanah gambut,
tanah litosol, dan tanah kapur.Tiap jenis tanah tersebut mempunyai potensi untuk
pemanfaatan lahan tertentu, misalnya tanah yang cocok untuk wilayah pertanian atau wilayah
industry.

C. Potensi Sosial Wilayah Indonesia

Kekayaan sumber daya alam Indonesia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa,
begitu pun dengan kekayaan sumber daya manusia.Indonesia adalah salah satu Negara dan
bangsa terbesar di dunia ini memiliki potensi luar biasa baik secara fisik maupu sosial.

a.      Jumlah penduduk
Jumlah penduduk berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 yaitu
237.556.363 jiwa, dengan jimlah penduduk laki – laki sebanyak 119.507.580 jiwa, sedangkan
penduduk perempuan jumlahnya 118.048.783 jiwa.

Distribusi penduduk Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, yaitu sebesar 50%.
Dengan luas wilayah Indonesia mencapai 1.910.931,32 km2 dapat diperhitungkan rata – rata
kepadatan penduduk adalah 124 jiwa/km2. Persentase jumlah penduduk usia produktif ( usia
15 – 64 tahun ) di Indonesia diperkirakan mencapai 70% dari total jumlah penduduk
Indonesia. Hal ini merupakan sebuah potensi bagi bangsa Indonesia yang harus diarahkan
pada peningkatan kualitan sumber daya manusia, guna mendukung pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya pada berbagai aspek kehidupan serta agar mampu bersaing secara
global.

b.      Keragaman suku, bahasa, dan nilai budaya

Letak geografis Indonesia yang diapit ole dua benua dan dua samudera juga dapat
memengaruhi keberadaan suku bangsa dan bahasa yang berkembang di Indonesia. Letak
Indonesia yang strategis ini merupakan factor penting bagi Indonesia dalam menjalin
hubungan kerja sama dengan bangsa dan Negara lain. Kondisi tersebut pula yang menjadi
salah satu penyebab adanya interaksi budaya yang saling memengaruhi.Dari berbagai
penelitian yang dilakukan, di Indonesia diperkirakan terdapat kuarng lebih 1.340 suku bangsa
dan 726 bahasa daerah.

Keragaman suku bangsa dan bahasa merupakan aset bangsa.Dengan begitu dengan nilai
budaya dari setiap daerah di Indonesia.Nilai budaya setiap daerah, salah satunya dapat
dirasakan secara nyata melalui kearifan local yang ada.Kearifan local dianggap mamapu
menampilkan kerakteristik yang khas dari suatu daerahn guna menjadi solusi dari
permasalahan yang ada.

Mata pencaharian penduduk

Kondisi geografis Indonesia yang sebagian besar wilayahnya memiliki potensi tanah
yang subur, hal ini terutama terkait dengan keberadaan banyak gunung berapi.Indonesia
dikenal sebagai Negara agraris, yaitu sebagian besar penduduknya bermata pencaharian
sebagai petani. Selain petabi, kondisi geografis Indonesia berbentuk kepulauan dan banyak
memiliki potensi laut yang kaya akan ikan, juga melatarbelakangi sebagian besar penduduk
memilih menajadi nelayan sebagai mata pencaharian. Berdasarkan data dari BPS, diketahui
terdapat 39.959.073 penduduk Indonesia memilih pertanian, kehutanan, perburuan, dan
perikanan menjadi lapangan kerja utamanya.

Kualitas Penduduk

Kualitas penduduk suatu Negara dapt mempengaruhi maju atau tidaknya sebuah
Negara. Suatu Negara dapat dikatakan sebagai Negara maju apabila memiliki penduduk
dengan kualitas SDM yang unggul.Suatu Negara dengan kekayaan alam yang melimpah
namun tidak diimabangi  dengan kualitas  SDM yang unggul akan sulit memposisikan
negaranya menjadi sebuah Negara maju.

Secara umum, kualitas penduduk suatu negara dapat dicermati dalm bidang pendidikan,
ekonomi, dan kesehatan.Tolak ukur dalam menilai kualitas penduduk suatu negara dalam
bidang pendidikan adalah angka buta huruf.Untuk menilai kesejahteraan penduduk,
pendapatan perkapita digunakan sebagai salah satu tolak ukurnya.Angka harapan hidup dan
angka kematian bayi merupakan dua tolak ukur dalam menilai kualitas pendduk suatu negara
dalam bidang kesehatan.
TUGAS RUTIN 3

Bentuk-bentuk Aktivitas Penduduk

Aktivitas ekonomi merupakan suatu kegiatan penduduk yang didorong oleh motif
tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya dengan memanfaatkan
lingkungan (Biotik, Abiotik dan sosial). Benda-benda yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia terbagi dua, yaitu barang dan jasa. Dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya, penduduk berusaha mencari lapangan kerja yang sesuai dengan kemampuannya,
secara umum aktivitas ekonomi yang dilakukan masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi
dua golongan, yaitu berdasarkan tempat (desa dan kota) dan berdasarkan jenis pekerjaan
(pertanian dan bukan pertanian). Berdasarkan jenis pekerjaan, yang termasuk pekerjaan
disektor pertanian antara lain pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan.
Sedangkan yang termasuk pekerjaan di sektor non pertanian adalah pertambangan,
perindustrian, pariwisata dan Jasa.

Aktivitas Ekonomi Wilayah Pedesaan

Aktivitas desa merupakan suatu bentuk kegiatan yang dilakukan olehmasyarakat


suatu daerah atau desa, dan kegiatan ini merupakan segala usaha yang dilakukan oleh
seseorang dalam upaya memenuhi kebutuhannya.Dengan keadaan geografis yang berbeda-
beda, maka terdapat perbedaan kegiatan. Perbedaan aktivitas ini di sebabkan adanya
perbedaaanlahan di pedesaan, adapun aktivitas masyarakat desa dalam suatu bentukkegiatan
ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Pertanian
Pertanian merupakan suatu bentuk aktivitas yang dilakukan olehmasyrakat
desa dalam memanfaatkan dan menggunakan lahan di desa. Kegiatan pertanian sangat
bermanfaat bagi kehidupan perekonomianmasyrakat, seperti sebagai alat pemuas
kebutuhan primer masyrakat, sebagai sumber devisa Negara, sebagai alat untuk
mengurangi pengangguran an sebagai sumber bahan baku industry.2
2. Perkebunan
Perkebuanan adalah suatu bentuk aktivitas yang dilakukanolehmasyarakat dengan
usaha membudidayakan tanaman pada suatu lahanyang luas dan secara umum
diusahakan untuk mendapatkan hasil produksi yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
3. Peternakan
Peternakan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh masyrakatuntuk
mengembangbiakan hewan ternak yang memiliki nilai eknomisuntuk dijual dan
diambil manfaatnya.
Selain itu kegitan masyarakat desa selain yang disebutkan diatas dapat dilihat dari
pola pemukiman suatu desa yang menyesuaikan kondisis alam dalam melaksanakan
aktivitas ekonominya, adapun aktivitas ekonomi dari segi pola pemukiman adalah
sebagai berikut:
a. Pola pemukiman linear
Dalam pola ini biasanya masyarakat hidup dengan bentukmemanjang
mengikuti alur sungai dan melakukan aktivitas ekonomiseperti bernelayan, berkebun
dan berdagang.

b. Pola pemukiaman menggerombol


Dalam pola ini sering terlihat masyarakat tinggal di pegunungan dan akan
melakukan suatu aktivitas ekonomi sebagai petani dan peternak kecil-kecilan

c. Pola pemukiman terbuka


Pola pemukiman terbuka ini merupakan suatu desa akses keluar masukk ke
kota, dalam hal ini aktivitas yang dilakukan aadalahkebanyakan berdagang dan tidak
melakukan suatu bentuk pertanian
Ekonomi Pedesaan

Ekonomi pedesaan merupakan suatu kegiatan masyarakat dalammengembangkan sistem


perekonomian desa. Desa adalah kesatuanmasyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yursdiksi, berwananguntuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat.Dalam sistem ekonomi pedesaan akan selalu dihadapkan dengan suatupermasalahan
ekonomi itu sendiri, yang mana permasalahn ini bertujuan untukmendapatkan suatu
kemakmuran, adapun yang menjadi permasalah ekonomidi suatu daerah adalah dapat dilihat
secara umum, yakni sebagai berikut:

1. Masalah produksi adalah suatu permasalahan bagaimana memproduksisemua benda


yang di butuhkan oleh banyak orang. Dan produksi disiniadalah untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat secara umum.
2. Masalah distribusi, setelah suatu benda di produksi permaslahanayangakan muncul
di ekonomi desa adalah bagaimana benda hasil produksitersebut dapat ketempat
konsumen yang membutuhkan, distribusi adalahsuatu transaksi langsung anatara
produsen dengan konsumen atau melaluitransaksi dipasar.
3. Masalah konsumsi, yang menjadi suatu permasalahan dalam konsumsiadalah
bagaimana benda hasil produksi dapat dimanfaatkan secara nyatadan dimiliki oleh
konsumen, barang yang di produksi harus sesuai dengankebutuhan seseorang
sehingga barang tersebut dapat di gunakan olehorang yang membutuhkan.

Maka dapat dikatakan bahwa ekonomi pedesaan haruslah mampumenyesuaikan dengan


perkembangan zaman, dalam hal seperti memproduksi,mendistribusikan dan mengkonsumsi,
sehingga perekonomian masyarakatakan dapat terpenuhi dengan baik dan dapat
meningkatkan perekonomiandesa.

Dalam kehidupan di desa akan muncul suatu usaha-usaha desa, yangdiantaranya:

a. Mendirikan perusahaan
Perusahaan atau produsen disebut juga rumah tangga produksi,perusahaan adalah
kelompok anggota masyarakat yang tugasnyamemproduksi barang dan jasa untuk
memnuhi kebutuhan masyarakat
b. Mendirikan koperasi desa
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang ataubadan hukum
koperasi yang berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsipkoperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
c. Mengadakan pasar
Pasar merupakan tempat berkumpulny masyarakat desa untukmelakukan suatu
transaksi jual beli, dalam pasar ini terjadi kegiatandistribusi dan konsumsi yang
terjadi antara pedagang dengan masyarakat.

Aktivitas Ekonomi Penduduk di Pesisir


Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, dengan sekitar
17.508 buah pulau yang membentang sepanjang 5.120 km dari timur ke barat sepanjang
khatulistiwa dan 1.760 km dari utara ke selatan. Luas daratan Negara Indonesia mencapai 1,9
juta km2 dan luas perairan laut Indonesia sekitar 7,9 juta km2. Indonesia mempunyai garis
pantai sepanjang 81.791 km. Mengingat perairan pantai atau pesisir merupakan perairan yang
sangat produktif, maka panjangnya pantai Indonesia merupakan potensi sumber daya alam
(hayati) yang besar untuk pembangunan ekonomi di negara ini (Wardiyatmoko,2006).

Potensi sumber daya alam wilayah pesisir tersebut haruslah didukung oleh
pengelolaan pemanfaatan sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan (environmentalservices)
yang terdapat di kawasan pesisir, dengan melakukan penilaian menyeluruh
(comprehensiveassessment) tentang kawasan pesisir beserta sumber daya alam dan jasa-jasa
lingkungan yang terdapat di dalamnya, menentukan tujuan dan sasaran pemanfaatan dan
kemudian merencanakan serta mengelola segenap kegiatan pemanfaatannya, guna mencapai
pembangunan yang optimal dan berkelanjutan secara menyeluruh dan terpadu.

Pengelolaan wilayah pesisir ini juga sangat dipengaruhi oleh pemberlakuan Undang-
Undang (UU) No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, yang pada beberapa
pasalnya berkaitan dengan masalah wilayah pesisir dan laut. UU ini diharapkan segera diikuti
dengan ketentuan seperti Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur pelaksanaannya,
sehingga pengelolaan ataupun pemanfaatan laut tidak semakin kacau. Dalam UU itu
disebutkan, pemerintah daerah berwenang mengelola sumberdaya nasional yang tersedia di
wilayah masingmasing, dan bertanggung jawab memelihara kelestarian lingkungan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan (Pasal 10 UU 22/1999) sehingga pengelolaan sumber
daya alam yang diserahkan kepada pemerintah daerah, bisa menimbulkan harapan baru untuk
pengelolaan kawasan pesisir yang lebih baik. Sebaliknya tanpa persiapan dan pembangunan
institusi, UU itu bisa menjadi bencana karena akan terjadi eksploitasi yang memperparah
kerusakan.

Wilayah pesisir dan lautan tropis, ditinjau dari beberapa peruntukannya, merupakan
wilayah yang sangat produktif, karenanya wilayah ini pada umumnya merupakan tempat
pemusatan bagi berbagai kegiatan. Fungsi dan peran wilayah pesisir dan lautan sekarang ini
berkembang pesat dan lebih bervariasi. Wilayah pesisir selain berfungsi sebagai wilayah
penangkapan ikan, juga digunakan untuk kegiatan penambangan minyak, gas bumi dan
mineral-mineral lain untuk pembangunan ekonomi. Selain itu, wilayah pesisir dan lautan juga
digunakan untuk usaha aquakultur (budidaya lautan), rekreasi dan pariwisata, agroindustri,
transportasi dan pelabuhan, pengembangan industri, permukiman dan juga sebagai lokasi
pembuangan sampah. Akibat multi kegiatan manusia tersebut, baik yang menggunakan
teknologi maupun tradisional, maka pada pengembangannya seringkali menimbulkan
dampak terhadap lingkungan di sekitarnya.

Masyarakat pesisir didefinisikan sebagai kelompok orang yang tinggal di daerah


pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannya bergantung secara langsung pada
pemanfaatan sumberdaya laut dan pesisir. Kelompok ini secara langsung mengusahakan dan
memanfaatkan sumberdaya ikan melalui kegiatan penangkapan dan budidaya. Kelompok ini
pula yang mendominasi pemukiman di wilayah pesisir di seluruh Indonesia, di pantai pulau-
pulau besar dan kecil. Sebagian masyarakat nelayan pesisir ini adalah pengusaha skala kecil
dan menengah. Namun lebih banyak dari mereka yang bersifat subsisten, yaitu menjalani
usaha dan kegiatan ekonominya untuk menghidupi keluarga sendiri, dengan skala yang
begitu kecil sehingga hasilnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan jangka waktu sangat
pendek. Selain di bidang perikanan, salah satu aktifitas di wilayah pesisir adalah aktifitas
pelabuhan sebagai sarana pendukung transportasi dan aktifitas lainnya. Secara prinsip
hubungan kegiatan pembangunan oleh manusia di laut tidak dapat dipisahkan dengan di
pantai bahkan di darat seluruhnya.

Pada dasarnya laut sebagai area eksploitasi dan di darat terjadi proses nilai
tambahnya. Dalam konteks ekonomi keruangan antara laut dan pantai bahkan kota-kota
pantai secara ekonomi menyatu, bahkan bagi sektor pelabuhan akan tergantung tidak hanya
kepada wilayah atau ruang kelautan sebagai wahana transportasi saja, namun tergantung pula
dengan sistem kota-kota dan region yang mendukungnya, karena fungsi pelabuhan
tergantung kepada produk-produk yang akan diekspor dan diimpor maupun manusia yang
akan melakukan perjalanan dari dan menuju suatu wilayah.

Pelabuhan berarti dermaga tempat kapal-kapal berlabuh dengan segala fasilitasnya.


Banyak orang yang ingin melihat dan mengetahui kapal-kapal besar, kapal perang, dan
bahkan ingin menaikinya. Sementara pelabuhan dalam konsep ekonomi merupakan
serangkaian kegiatan ekonomi sejak kapal datang hingga kapal berangkat. Pelabuhan
menawarkan pengetahuan, situs historis, pantai dan lingkungan pelabuhan yang indah,
sehingga sangat berpotensi untuk mengembangkan wisata ilmu pengetahuan, wisata sejarah,
dan wisata maritim/pelabuhan, diasumsikan akan membawa transformasi sosial ekonomi
terutama sektor ekonomi kecil dan informal. Keberadaan pedagang kaki-lima, pedagang hasil
tangkapan laut nelayan, pedagang souvener, dibangunnya rumah makan seafood yang khas,
dan sebagainya akan membawa perubahan sosial ekonomi masyarakat, khususnya
masyarakat yang tinggal di sekitar pelabuhan, dan pada gilirannya pendapatan pelabuhan dan
pendapatan daerah juga mengalami peningkatan pula sebagai akibat langsung dari aktifitas
pelabuhan. Selain itu didalam konsep pengembangan pelabuhan, ramai tidaknya suatu
pelabuhan tergantung dari berbagai faktor diantaranya faktor ekologi, pelabuhan yang kotor
dan tercemar oleh berbagai polusi tentunya tidak menarik untuk dikunjungi.

a. Nelayan

Nelayan umumnya terbagi dua, yaitu nelayan modern dan nelayan tradisional
atau nelayan kecil. Nelayan modern yaitu nelayan yang melakukan kegiatan
perikanan dengan alat dan perlengkapan yang canggih dan modern sehingga hasil
tangkapannya banyak. Nelayan tradisional atau nelayan kecil yaitu nelayan yang
melakukan kegiatan perikanan dengan alat dan perlengkapan yang masih sangat
sederhana dan tradisional sehingga hasil tangkapannya lebih sedikit, hal ini
dikarenakan masyarakat nelayan lebih cenderung menjalankan teknik dan peralatan
sedehana yang telah lama mereka lakukan, sehingga kurangnyaantusiasme mereka
terhadap inovasiinovasi baru yang ditawarkan melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan
yang sebenarnya bertujuan untuk lebih memberi “warna” dari keseharian aktivitas
ekonomi yang mereka lakukan. Alat penangkap ikan adalah sarana, perlengkapan
atau benda-benda lainnya yang dipergunakan untuk menangkap ikan. Jenis alat yang
digunakan menentukan banyak atau tidaknya hasil tangkapan yang akan didapat
nelayan, sekalipun di era ini teknologi telah menjalari seluruh aspek kehidupan
manusia.

b. Buruh

Terminologi atau istilah buruh, pada masa orde baru diganti dengan tenaga
kerja karena konotasinya yang dinilai negatif (sosialis/komunis). Menurut UU
Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, buruh adalah mereka yang
bekerja atau menerima upah/imbalan dalam bentuk lain. Sedangkan tenaga kerja
diartikan sebagai setiap orang yang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan jasa, baik untuk kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat. Buruh atau tenaga kerja dibagi ke dalam 2 (dua) kelompok besar yaitu
kelompok kerah biru dan kelompok kerah putih. Kelompok kerah biru diartikan
sebagai pekerja yang melakukan pekerjaan dengan tangannya atau mencari nafkah
dengan tenaga fisik seperti buruh tani, buruh pelabuhan, buruh pabrik, buruh
musiman dan buruh-buruh lainnya. Sedangkan kelompok kerah putih diartikan
sebagai pekerja yang melakukan pekerjaan atau mencari nafkah dengan kemampuan
intelektualnya.

Aktivitas Ekonomi Perkotaan

Pesatnya pembangunan di perkotaan menyebabkan terjadinya perkembangan berbagai


kawasan kota, seperti kawasan perkantoran, kawasan perdagangan, kawasan industri maupun
kawasan bisnis. Kawasan kota yang berkembang biasanya semakin meningkat sejalan dengan
pertumbuhan aktivitas penduduk dan kegiatan ekonomi. Padaperkembangan kawasan kota
menyebabkan dinamika ekonomi masyarakat yang lebih mendominasi dalam pembangunan
kota.

Perkembangan kawasan bisnis yang terjadi menghasilkan perubahan dan


pertumbuhan penggunaan ruang pada kawasan kotanya. Kawasan bisnis Tanah Abang adalah
sebuah kawasan kota di Jakarta yang berkembang pesat sebagai kawasan bisnis dengan
berbagai macam jenis kegiatan ekonomi yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan
dinamika aktivitas kehidupan masyarakat di perkotaan. Pertumbuhan kegiatan ekonomi dan
interaksinya memiliki peraturan sendiri yang muncul pada kepatuhan pada aturan yang ada
dan dibuat berdasarkan dinamika masyarakat, berpengaruh pada suatu pemikiran dalam
pengaturannya. Pengaruh pengaturan ruang-ruang kegiatan ekonomi dapat terlihat secara
harfiah dalam konteks kepentingan pada setiap kegiatan bisnis yang dilakukan diantara
masyarakat dalam setiap aktivitas dan kegiatan ekonomi.

Kawasan bisnis di perkotaan merupakan wilayah yang mempunyai kegiatan utama


bukan pertanian dengan susunan fungsi aktivitas dan kegiatan ekonomi yang tinggi guna
memenuhi kebutuhan masyarakat. Jenis kegiatan ekonomi yang tumbuh sebagai ciri kegiatan
perkotaan diantaranya kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Aktivitas masyarakat
dalam memanfaatkan ruang untuk kegiatan ekonomi dengan segala aspek positif dan
negatifnya, mereka selalu berusaha melakukan kegiatan bisnis/usaha sesuai dengan
jenis/bidang yang digelutinya guna memenuhi kebutuhan dan mendapatkan kesejahteraan
hidup.

Dengan adanya ciri-ciri kota yang meliputi jumlah penduduk yang padat, tersedianya
fasilitas umum, dan kegiatan ekonomi perkotaan yang di dominasi dengan kegiatan ekonomi
sektor sekunder dan tersier, maka kota juga merupakan pusat pertumbuhan. Kegiatan yang
terjadi di perkotaan tidak hanya akan mendorong pertumbuhan di dalam wilayahnya tetapi
juga dapat mendorong pertumbuhan daerah-daerah di sekitarnya dengan interaksi yang terjadi
di antaranya melalui kegiatan perdagangan, pendidikan, kesehatan, sistem permintaan
(demand) dan penawaran (supply), yang menyebabkan keterkaitan yang erat dengan wilayah-
wilayah di sekitar perkotaan. Dengan demikian peranan kota sebagai faktor penggerak
pembangunan menjadi sangat penting. Oleh karena itu, fungsi kota sebagai motor penggerak
ekonomi adalah: (Adisasmita, 2006)

1. Spesialisasi, yang akan menyebabkan tingkat ketergantungan di antara bagian-


bagian yang berbeda semakin tinggi, kota-kota merupakan konsentrasi dari
berbagai kegiatan yang saling tergantung satu dengan lainnya sehingga dapat
mendorong laju pertumbuhan yang lebih besar.
2. Inovasi. Adanya tingkat aksesibilitas internal dan eksternal yang tinggi serta
adanya penghematan-penghematan eksternal yang tersedia di kota, akan
mendorong inovasi dan penyebaran pengaruhnya bukan hanya ke dalam lingkup
kota akan tetapi juga ke wilayah-wilayah sekitarnya. Masyarakat yang berada
lebih dekat dengan pusat kota akan lebih terpengaruh oleh inovasi dan perubahan-
perubahan yang terjadi di segala bidang seperti ekonomi, sosial, dan budaya.
Lebih lanjut penyebaran inovasi adalah salah satu unsur yang paing penting
dalam pembangunan dan integrasi nasional.

Bentuk – bentuk aktivitas


Ekonomi Penduduk

aktivitas ekonomi pedesaan Eekonomi Pedesaan Aktivitas Ekonomi Aktivitas ekonomi perkotaan
Penduduk di Pesisir
 Koperasi  Spesialisasi
 pertanian
 Pasar
 Nelayan  inovasi
 perkebunan
 usaha
 peternakan  Buruh
TUGAS RUTIN 4
Pengaruh potensi wilayah
terhadap aktivitas ekonomi
penduduk

Wilayah pesisir Pegunungan (dataran tinggi) Dataran rendah

Masyarakat di kawasan Kegiatan ekonomi yang dapat Aktivitas Ekonomi di


pesisir Indonesia sebagian dilakukan di dataran tinggi Dataran Rendah
besar berprofesi sebagai sebagai berikut.
 Pertanian Sawah Irigasi
nelayan.
1. Perkebunan   Pertanian Aktivitas
Sawah ekonomi
Tadah perkotaan
2. Hortikultura Hujan
3. Kehutanan   Spesialisasi
 Ladang/Tegal 
4. Peternak  inovasi
 Perkebunan 
 Peternakan 
 Perikanan Darat
 Industri

Pengaruh potensi wilayah terhadap aktivitas ekonomi penduduk


Potensi wilayah adalah rincian semua kekayaan atau sumber daya fisik maupun non
fisik pada area atau wilayah tertentu sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi
kekuatan tertentu. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan panjang pantai lebih dari
81.000 km, dimana 2/3 wilayah kedaulatannya berupa perairan laut. Sumber kekayaan alam
tersebut, menurut amanat Pasal 33 UUD-1945 harus dikelola secara berkelanjutan untuk
sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat. Berdasarkan pengaruh kondisi lingkungan fisiknya,
aktivitas sosial ekonomi manusia dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu aktivitas manusia di
daerah pesisir, pegunungan dan dataran rendah.

Pengaruh Potensi Wilayah Terhadap Aktivitas Ekonomi Penduduk

1. Wilayah pesisir

Pesisir merupakan salah satu kawasan yang memiliki kekayaan sumber daya alam
yang beragam dari lautan. Potensi daerah pesisir mampu mewujudkan kesejahteraan
masyarakat, memberikan manfaat bagi generasi sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan
generasi yang akan datang. Sumberdaya pesisir yang masih belum teroptimalkan dapat
memberi kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Kekayaan alam daerah
pesisir berbanding terbalik dengan kehidupan masyarakat yang justru menempati strata
ekonomi yang rendah dibandingkan dengan masyarakat darat lainnya. Dengan adanya
pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut secara intensif, optimal dan terkendali dapat
mendorong adanya pertumbuhan ekonomi lokal yang tinggi serta dapat memberikan efek
keuntungan yang besar bagi kesejahteraan masyarakat pesisir.

Aktivitas Ekonomi Penduduk Daerah Pesisir

Masyarakat di kawasan pesisir Indonesia sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.

2. Pegunungan (Dataran Tinggi)

Pegunungan memiliki ketinggian 500m di atas permukaan laut. Potensi yang dimiliki
oleh penduduk yang berada di wilayah dataran tinggi adalah bidang pertanian. Banyak
penduduk yang memanfaatkan suhu udara dingin di daerah dataran tinggi untuk menanam
sayuran dan juga tanaman perkebunan. Sejumlah dataran tinggi di Indonesia juga
memiliki potensi menjadi daerah wisata.

Aktivitas Ekonomi di Dataran tinggi

Kegiatan ekonomi yang dapat dilakukan di dataran tinggi sebagai berikut.

1. Perkebunan 
2. Hortikultura
3. Kehutanan 
4. Peternakan
3. Dataran Rendah

Dataran rendah adalah hamparan luas tanah dengan tingkat ketinggian yang di ukur
dari permukaan laut adalah relatif rendah (sampai dengan 200 m dpl). Daerah dataran
rendah cocok dijadikan wilayah pertanian, perkebunan, peternakan, kegiatan, industri,
dan sentra-sentra bisnis. Lokasi yang datar, menyebabkan pengembangan daerah dapat
dilakukan seluas mungkin. Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan
sarana transportasi ini telah mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi
penduduk.

Aktivitas Ekonomi di Dataran Rendah

Pertanian Sawah Irigasi

Pertanian Sawah Tadah Hujan

Ladang/Tegal 

Perkebunan 

TUGAS RUTIN 5
Teori pertumbuhan
wilayah dan
pewilayahan

Teori pertumbuhan Pertumbuhan ekonomi Teknik LQ


wilayah dan perwilayahan wilayah yang sesuai potensi
wilayah Analisis location
quotient (LQ) merupakan suatu
merupakan salah satu
analisis yang digunakan untuk
 Teori kutub pertumbuhan cara untuk mencapai
keberhasilan pelaksanaan. mengetahui sejauh mana
 Teori tempat sentral
tingkat spesialisasi sektor-
pembangunan.Berdasar sektor ekonomi di suatu
kan Rencana Kerja Pemerintah wilayah yang memanfaatkan
(RKP) Tahun 2018, maka
sektor basis atau leading
pengembangan wilayah akan
ditujukan pada pertumbuhan sektor.
dan pemerataan pembangunan.

Teori pertumbuhan wilayah dan perwilayahan


Teori kutub pertumbuhan
Dalam buku Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan (2006) karya Rahardjo Adisasmita,
teori kutub pertumbuhan (growth poles theory) atau teori pusat pertumbuhan pertama kali
dikembangan oleh Perroux pada 1955. Dia melakukan pengamatan terhadap proses
pembangunan. Bahwa kenyataannya, perkembangan di mana pun bukanlah merupakan suatu
proses yang terjadi secara sentral, melainkan muncul di tempat-tempat tertentu dengan
kecepatan dan intensitas yang berbeda. Tempat atau kawasan yang menjadi pusat
pembangunan dinamakan pusat atau kutub pertumbuhan. Teori tempat yang sentral Teori ini
dikemukakan oleh ahli geografi asal Jerman, Walter Christaller. Dia mengadakan studi
persebaran permukiman, desa, dan kota yang berbeda ukuran luasnya.

TeoritempatSentral
Menurut teori ini, suatu lokasi pusat aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan
penduduk terletak pada suatu tempat yang sentral. Tempat yang sentral yaitu suatu kawasan
yang memungkinkan partisipasi manusia dalam jumlah maksimum. Baik yang terlibat dalam
aktivitas pelayanan maupun menjadi konsumen. Berdasarkan teori ini, tempat yang sentral
merupakan tuatu titik simpul dari suatu bentuk hexagonal atau segienam. Daerah segienam
merupakan wilayah-wilayah yang penduduknya mampu terlayani oleh tempat sentral
tersebut.

Pertumbuhan ekonomi wilayah yang sesuai potensi wilayah


Wilayah pembangunan di Indonesia Penempatan pusat pertumbuhan yang
dilaksanakan oleh negara Indonesia merupakan peneraoan gabungan teori Christaller dan
Perroux. Pembangunan Indoensia berpusat di wilayah-wilayah tertentu, yang dinilai sebagai
kawasan sentral untuk menarik daerah-daerah di sekitarnya. Dari kawasan sentral, diharapkan
proses pembangunan dan hasil-hasilnya akan menjalar ke seluruh Indonesia. Pembangunan
nasional dilaksanakan melalui sistem regionalisasi atau perwilayahan dengan kota-kota utama
sebagai kutub atau pusat pertumbuhan.

Pengembangan wilayah merupakan salah satu cara untuk mencapai keberhasilan


pelaksanaan pembangunan.Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2018, maka
pengembangan wilayah akan ditujukan pada pertumbuhan dan pemerataan pembangunan.
Pertumbuhan pembangunan daerah pada tahun 2018 akan didorong melalui pertumbuhan
peranan sektor jasa-jasa, sektor industri pengolahan dan sektor pertanian. Peningkatan
kontribusi sektor-sektor tersebut dilakukan seiring dengan terus dikembangkannya kawasan-
kawasan strategis di wilayah yang menjadi main prime mover (pendorong pertumbuhan
utama) antara lain Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri, Kawasan Perkotaan
(megapolitan dan metropolitan), Kawasan Pariwisata serta Kawasan yang berbasis pertanian
dan potensi wilayah seperti agropolitan dan minapolitan.

Teknik LQ
Analisis location quotient (LQ) merupakan suatu analisis yang digunakan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah yang
memanfaatkan sektor basis atau leading sektor. Locationquotient menghitung perbandingan
share output sektor i di kota atau kabupaten dan share out sektor i di provinsi. Sektor
unggulan disini berarti sektor bisnis yangtidak akan habis apabila dieksploitasi oleh
pemerintah wilayah. Menurut Hood ( 1998 dalam Hendayana 2003), menyatakan bahwa
location quotient adalah suatualat pengembangan ekonomi yang lebih sederhana dengan
segala kelebihan dan keterbatasannya.
TUGAS RUTIN 6
PERMASALAHAN PENGHAMBAT
PERKEMBANGAN EKONOMI

A. Masalah dan Hambatan B. Faktor Pendorong


Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan Ekonomi

1. Kemiskinan
 Kemiskinan Absolut
 Kemiskinan Relatif 1. Faktor Sumber Daya
2. Pengangguran Manusia
3. Inflasi 2. Sumber Daya Alam
3. Faktor Iptek

Masalah dan Hambatan Pertumbuhan Penduduk


Dapat diartikan suatu keadaan perekonomian yang menunjukkan adanya kenaikan
(pertumbuhan) PDB (Produk Domestik Bruto). Pemerintah berusaha menciptakan iklim
perekonomian yang prospektif untuk memacu pertumbuhan perekonomian, tetapi banyak
masalah yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi tidak optimal, diantaranya kombinasi
produksi yang terbatas. Misalnya ingin menciptakan swa-sembada beras tetapi tidak
didukung dengan produksi komoditas pengganti beras, akibatnya selalu kekurangan produksi.
Permasalahan pokok yang dihadapi oleh negara sedang berkembang terletak pada hasil
pembangunan masa lampau, dimana strategi pembangunan ekonomi yang menitikberatkan
secara pembangunan dalam arti pertumbuhan ekonomi yang pesat ternyata menghadapi
kekecewaan.

Banyak negara dunia ketiga yang sudah mengalami petumbuhan ekonomi, tapi sedikit
sekali manfaatnya terutama dalam mengatasi kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan
dalam distribusi pendapatannya. Jurang si kaya dan si miskin semakin melebar. Penganggur
dan setengah menganggur di desa maupun di kota semakin meningkat. Problem dari masalah
kemiskinan, serta keadaan perumahan yang tidak memadai. Ketimpangan dan
ketidakmerataan serta pengangguran tidak hanya dalam kontek nasional, tetapi dalam konteks
internasional yang memandang negara-negara yang sedang berkembang sebagai bagian
peningkatan interdependensi (saling ketergantungan) yang sangat timpang dalam sistem
ekonomi dunia. Di negara maju titik berat strategi pembangunan nampaknya ditekan untuk
mengalihkan pertumbuhan menuju usaha-usaha yang menyangkut kualitas hidup.
Usahausaha tersebut dimanifestasikan secara prinsip dalam perubahan keadaan lingkungan
hidup.

1. Kemiskinan
Ada beberapa faktor penyebab kemiskinan, Secara sosio ekonomis, terdapat
dua bentuk kemiskinan, yaitu :

 Kemiskinan absolut adalah suatu kemiskinan di mana orang-orang miskin


memiliki tingkat pendapatan dibawah garis kemiskinan, atau jumlah
pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum,
kebutuhan hidup minimum antara lain diukur dengan kebutuhan pangan, sandang,
kesehatan, perumahan dan pendidikan, kalori, GNP per kapita, pengeluaran
konsumsi dan lain-lain.

 Kemiskinan relatif adalah kemiskinan yang dilihat berdasarkan perbandingan


antara suatu tingkat pendapatan dengan tingkat pendapatan lainnya. Contohnya,
seseorang yang tergolong kaya (mampu) pada masyarakat desa tertentu bisa jadi
yang termiskin pada masyarakat desa yang lain.

2. Penggangguran
Ketenagakerjaan di Indonesia merupakan masalah klasik. Di satu sisi kelebihan
angkatan kerja dan di sisi lain kesulitan mencari tenaga kerja yang trampil dan
produktif. Pengangguran menjadi beban tenaga kerja produktif. Bila tingkat
ketergantungan semakin besar akan berdampak persoalan sosial, politik, dan
meningkatnya kriminalitas. Tingkat produksi menurun, pertumbuhan ekonomi
melambat dan tingkat kesejahteraan masyarakat turun.
3. Inflasi
Inflasi (inflation) adalah suatu gejala dimana tingkat harga mengalami
kenaikan terus menerus. Berdasarkan definisi tersebut, kenaikan harga umum yang
terjadi sekali waktu saja, tidaklah dapat dikatakan sebagai inflasi.

Faktor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi yaitu:

1. Faktor Sumber Daya Manusia, Sama halnya dengan proses pembangunan,


pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia
merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses
pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku
subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan
proses pembangunan.

2. Faktor Sumber Daya Alam, Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada
sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun
demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses
pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya
manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam
yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses
pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia
digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas
dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan
pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

4. Faktor Budaya, Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap


pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai
pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi
penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan
diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun
budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis,
egois, boros, KKN, dan sebagainya.

5. Sumber Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah
SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-
barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan
ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas

TUGAS RUTIN 7
Teori Ttik henti dan Teori
Lokasi

Teori Titik Teori Lokasi


Henti
Teori lokasi adalah teori yang
menyelidiki tata ruang (spatial
order) kegiatan ekonomi, serta
Pengertian Titik menyelidiki alokasi geografis
Henti dari sumber-sumber yang
potensial serta pengaruhnya
Teori titik henti terhadap keberadaan berbagai
adalah teori yang macam usaha atau kegiatan
digunakan untuk lain, baik ekonomi maupun
mengetahui jarak sosial
maksimal daerah
hinterland
perdagangan
sebuah kota.
Pengertian Teori Titik Henti
Pada tahun 1931, William J Reilly mengemukakan sebuah teori yang sekarang dengan
teori titik henti. Teori titik henti adalah teori yang digunakan untuk mengetahui jarak
maksimal daerah hinterland perdagangan sebuah kota. Reilly menerapkan hukum fisika
tentang gravitasi untuk mengukur kekuatan perdagangan barang antara dua kota. Reilly
menemukan sebuah konsep yang menunjukkan bahwa jika kedua kota memiliki jumlah
penduduk sama maka batas area perdagangan mereka tepat ditengah-tengan jarak yang
memisahkan keduanya. Jika salah satu kota memiliki jumlah penduduk yang lebih besar
maka jarak area pemasaran akan semakin mendekati kota yang lebih kecil. Pengukuran jarak
batas area pemasaran ini telah dirumuskan dengan rumus titik henti secara matematis.

Teori titik henti adalah teori yang dapat dimanfaatkan dalam kajian keruangan
geografi.Teori titik henti dapat menjadi dasar pembatasan wilayah-wilayah
fungsional.Penggunaan teori titik henti dapat menggeser metode krigging (Poligon Thiessen)
untuk kasus atau tema tertentu. Pembatasan wilayah fungsional menggunakan teori titik henti
akan menghasilkan wilayah-wilayah fungsional yang luasnya disesuaikan dengan ukuran
masing-masing nodal yang membentuknya. Nodal berukuran besar memiliki wilayah yang
lebih luas dan sebaliknya.Hal ini sesuai dengan hukum fisika yang dipakai oleh Reilly dalam
merumuskan teori titik henti.

Penerapan teori titik henti dalam geografi mempermudah pembatasan wilayah


fungsional yang terlalu sulit dilakukan dengan metode survei lapangan.Sehingga, penerapan
teori titik henti dapat menjadi alternatif pembatasan wilayah sosial. Penggunaan teori titik
henti dalam pembuatan wilayah geografi dapat dilakukan terhadap banyak hal, seperti:
analisis terhadap wilayah pemasaran, analisis konflik, analisis pengaruh pusat industri, dan
sebagainya.

Teori Titik Henti (Breaking Point Theory) merupakan hasil modifikasi dari Model
Gravitasi Reilly. Teori ini memberikan gambaran tentang perkiraan posisi garis batas yang
memisahkan wilayah-wilayah perdagangan dari dua kota atau wilayah yang berbeda jumlah
dan komposisi penduduknya. Teori Titik Henti juga dapat digunakan dalam memperkirakan
penempatan lokasi industri atau pusat pelayanan masyarakat.Penempatan dilakukan di antara
dua wilayah yang berbeda jumlah penduduknya agar terjangkau oleh penduduk setiap
wilayah.

Teori ini digunakan untuk:

1. Menentukan lokasi suatu unit usaha ekonomi (pasar, SPBU, shopping center)
2. Menentukan lokasi sarana kesehatan (rumah sakit, klinik)
3. Menentukan lokasi sarana pendidikan (sekolah, kampus, pusdiklat)

Teori ini dapat digunakan jika memenuhi beberapa syarat yaitu:

1. Keadaan ekonomi penduduk relatif sama


2. Topografi wilayah datar
3. Sarana prasarana transportasi memadai
4. Daya beli masyarakat sama

Inti dari teori ini adalah bahwa jarak titik henti (titik pisah) dari lokasi pusat
perdagangan (atau pelayanan sosial lainnya) yang lebih kecil ukurannya adalah berbanding
lurus dengan jarak antara kedua pusat perdagangan. Namun, berbanding terbalik dengan satu
ditambah akar kuadrat jumlah penduduk dari kota atau wilayah yang penduduknya lebih
besar dibagi jumlah penduduk kota yang lebih sedikit penduduknya.

Rumus Teori Titik Henti


Menurut teori ini jarak titik henti (titik pisah) dari lokasi pusat perdagangan (atau
pelayanan sosial lainnya) yang lebih kecil ukurannya adalah berbanding lurus dengan jarak
antara kedua pusat perdagangan. Namun, berbanding terbalik dengan satu ditambah akar
kuadrat jumlah penduduk dari kota atau wilayah yang  penduduknya  penduduknya lebih
besar dibagi jumlah penduduk kota yang lebih sedikit  penduduknya. Formulasi Teori Titik
Henti penduduknya adalah sebagai berikut.
Keterangan :

DAB = Jarak lokasi titik henti yang diukur dari lokasi A

DBA = Jarak lokasi titik henti yang diukur dari lokasi B

DAB = DBA = Jarak antara lokasi A dan B

PA = Jumlah populasi di lokasi A

PB = Jumlah populasi di lokasi B

Contoh :

Jumlah wisatawan di obyek wisata A setiap hari adalah 25.000 orang sedangkan di
Obyek Wisata B adalah 50.000 orang setiap hari. Jarak antara obyek wisata A dengan B
adalah 30 km, maka lokasi yang baik untuk didirikan fasilitas penginapan yang dapat
melayani kedua tempat tersebut adalah:

Jadi, lokasi ideal dalam penempatan fasilitas penginapan sehingga terjangkau oleh
wisatawan di obyek wisata A maupun B adalah 12,43 km dari obyek wisata A atau 17,57 dari
obyek wisata B.
Teori Lokasi
Teori lokasi adalah teori yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan
ekonomi, serta menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial serta
pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha atau kegiatan lain, baik
ekonomi maupun sosial (Tarigan:2006).
Teori lokasi merupakan suatu teori yang dikembangkan untuk melihat dan
memperhitungkan pola lokasional kegiatan ekonomi termasuk industri dengan cara yang
konsisten dan logis, dan untuk melihat dan memperhitungkan bagaimana daerah-daerah
kegiatan ekonomi itu saling berhubungan (interrelated).
Johan Heinrich Von Thunen (1783-1850) adalah seorang warga negara Jerman uang
merupakan ahli ekonomi pertanian yang mengeluarkan teorinya dalam buku “Der Isolirte
Staat”.Von Thunen mengembangkan teori ini berdasarkan pengamatan di sekitar tempat
tinggalnya.Menurutnya pertanian merupakan komoditi yang cukup besar di perkotaan.
Dalam teori ini ia memperhatikan jarak tempuh antara daerah produksi dan pasar, pola
tersebut termasuk variabel keawetan, berat, dan harga dari berbagai komoditas pertanian.
Ia menggambarkan bahwa jenis penggunaan tanah yang ada di suatu daerah dipengaruhi
perbedaan ongkos transportasi tiap komoditas ke pasar terdekat.

Melalui teorinya, Von Thunen menciptakan bagaimana cara berfikir efektif yang
didasarkan atas penelitian dengan menambahkan unsur-unsur baru sehingga didapatkan
hasil yang mendekati konkret. Von Thunen berpendapat bahwa suatu pola produksi
pertanian berhubungan dengan pola tata guna lahan di wilayah sekitar pusat pasar atau
kota. Ia mengeluarkan asumsi-asumsi sebagai berikut  :
1)    Terdapat suatu daerah terpencil yang terdiri atas daerah perkotaan dengan daerah
pedalamanya yang merupakan satu-satunya daerah pemasok kebutuhan pokok yang
merupakan komoditi pertanian (Isolated Stated).
2)    Daerah perkotaan hanya menjual kelebihan produksi daerah pedalaman, tidak
menerima penjualan hasil pertanian dari daerah lain (Single Market).
3)    Daerah pedalaman hanya menjual kelebihan produksinya ke perkotaan, tidak ke
daerah lain (Single Destination).
4)    Daerah pedalaman atau kota mempunyai ciri yang sama (homogen) dengan
kondisi geografis kota itu sendiri dan cocok untuk tanaman dan peternakan dataran
menengah.
5)    Daerah pedalaman dihuni oleh petani yang berusaha untuk memperoleh
keuntungan maksimum dan mampu untuk menyesuaikan hasil tanaman dan
peternakannya dengan permintaan yang terdapat di daerah perkotaan (Maximum
Oriented).
6)    Pada waktu itu hanya ada angkutan berupa gerobak yang dihela oleh kuda (One
Moda Transportation).
7)    Biaya transportasi berbanding lurus dengan jarak yang ditempuh. Semua biaya
transportasi ditanggung oleh petani. Petani mengangkut semua hasil dalam bentuk segar. 
(Equidistant).

Dari asumsi diatas mendesak para petani berani menyewa lahan yang dekat pusat
pasar atau kota, sehingga keuntungan yang di peroleh dari hasil pertaniannya maksimal.
Tentunya mereka juga harus mengorbankan nominal yang cukup besar untuk menyewa
lahan. Karena semakin dekat suatu lahan dengan pusat pasar atau kota, semakin besar
harga sewa lahannya

Petani yang berperan sebagai pelaku produksi memiliki kemampuan yang berbeda-beda
untuk menyewa sewa lahan. Makin tinggi kemampuan pelaku produksi untuk membayar
sewa lahan, maka makin besar peluang untuk melakukan kegiatan di lokasi dekat pusat
pasar atau kota. Hal ini menunjunjukkan bahwa perbedaan lokasi mempengaruhi nilai
harga lokasi tersebut sesuai dengan tata guna lahannya. Hingga saat ini teori Von Thunen
masih dianggap cukup relevan. Contohnya persediaan lahan di daerah perkotaan memicu
berlakunya hukum ekonomi, semakin langka barang, permintaan meningkat maka harga
akan semakin mahal. Sama halnya seperti lahan di daerah perkotaan, semakin dekat
dengan pusat kota akan semakin mahal nilai sewa atau beli lahannya. Harga lahan di
perkotaan akan semakin bertambah dari tahun ketahun mengikuti dengan perkembangan
zaman. Penggunaan teknologi modern yang berkembang saat ini menjadikan teori Von
Thunen menjadi kurang relevan.
Setiap keuntungan yang ingin dicapai petani dapat dirumuskan sebagai berikut:
K=N-(P+A)
Keterangan:
K = Keuntungan
N = Imbalan yang diterima petani dan dihitung berdasarkan satuan hitung, misalnya
hektar.
P = Biaya produksi yang dihitung atas dasar sama dengan N
A = Biaya angkutan

Dari rumus tersebut dapat dikatakan petani yang berdiam diri di daerah dekat
perkotaan mempunyai alternative komoditas pertanian yang lebih banyak untuk
diusahakan.Sedangkan petani yang jauh dari perkotaan mempunyai pilihan yang lebih
terbatas.Jumlah pilihan yang menguntungkan menurun sejalan dengan jarak dari daerah
perkotaan.

TUGAS RUTIN 8
Teori Konektivitas

Teori Konektivitas Rumus Teori Konektivitas


Teori Konektivitas / e
Β=
Grafik adalah teori yang v
digunakan untuk
mengukur kekuatan Keterangan :
intensitas interaksi antar
wilayah dengan melihat β : Indeks Konektivitas
kondisi sarana dan
e : Jumlah jaringan jalan
prasarana transportasi
yang dapat memberikan yang menghubungkan kota
kemudahan interaksi antar
wilayah. v : Jumlah kota dalam
Teori Konektivitas

Teori Konektivitas / Grafik adalah teori yang digunakan untuk mengukur kekuatan
intensitas interaksi antar wilayah dengan melihat kondisi sarana dan prasarana transportasi
yang dapat memberikan kemudahan interaksi antar wilayah. Salah satu faktor yang
mendukung kekuatan dan intensitas interaksi antar wilayah adalah kondisi prasarana
transportasi yang menghubungkan suatu wilayah dengan wilayah lain di sekitarnya.

Rumus Teori Konektivitas

e
Β=
v

Keterangan :

β : Indeks Konektivitas

e : Jumlah jaringan jalan yang menghubungkan kota

v : Jumlah kota dalam suatu wilayah

Contoh Soal
Kawasan Pembangunan di Indonesia

KEK merupakan kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi dengan
manfaat perekonomian tertentu. Tujuan utama pengembangan KEK adalah untuk
menciptakan pertumbuhan ekonomi, pemertaan pembangunan, dan peningkatan daya saing
bangsa.

Anda mungkin juga menyukai