Disusun Oleh :
Alfret Airo
3185031001
2020
TUGAS RUTIN 1
Defisini: Definisi:
Geografi ekonomi adalah subdisiplin Geografi Pembangunan adalah cabang
geografi yang berusaha untuk dari disiplin geografi yang
menggambarkan dan menjelaskan lokasi menkaji/mempelajari mengenai
kegiatan ekonomi yang absolut dan keterkaitan antara proses pembangunan
relatif, arus informasi, bahan mentah, yang dilakukan sesuatu region dengan
barang, dan orang-orang yang keadaan alam serta penduduk region
menghubungkan dan memisahkan tersebut.
kegiatan ekonomi pada tingkat lokal,
regional, dan nasional
1. Dapat membantu atau memandu para pelaku ekonomi untuk memilih kegiatan apa
yang perlu dikembangkan di masa yang akan datang dan di mana lokasi kegiatan
seperti itu masih diizinkan.
2. Sebagai bahan acuan bagi pemerintah untuk mengendalikan atau mengawasi arah
pertumbuhan kegiatan ekonomi dan arah penggunaan lahan.
3. Sebagai landasan bagi rencana-rencana lainnya yang lebih sempit tetapi lebih detail,
misalnya perencanaan sektoral dan perencanaan prasarana.
TUGAS RUTIN 2
Mengidentifikasi Potensi Fisik Dan Sosial Wilayah Yang
Mempengaruhi Aktivitas Ekonomi Penduduk
Kondisi geografi fisik meliputi kondisi iklim, angin, curah hujan, bentang alam, dan
tanah. Pemanfaatan lingkungan fisik oleh manusia pada hakikatnya tergantung pada kondisi
lingkungan fisik itu sendiri dan kualitas manusianya.Penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi sangat berpengaruh terhadap kegiatan manusia untuk mengelola dan memanfaatkan
kondisi lingkungan fisiknya untuk kesejahteraan hidupnya.
Letak geografis adalah letak suatu wilayah atau Negara berdasarkan posisinya di
permukaan bumi.Berdasarkan letak geografis, kepulauan Indonesia terletak diantara benua
Asia dan Australia, antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.Jadi, keseluruhan
kepualauan Indonesia dikelilingi oleh beberapa benua dan samudera. Dampak yang timbul
letak geografis Indonesia adalah sebagai berikut :
Iklim
Negara Indonesia memiliki tiga ciri iklim yang berbeda – beda pengaruhnya, yakni :
1) Iklim Tropis
Suhu udara rata – rata tinggi sepanjang tahun, dan tidak terdapat perbedaan musim, seperti di
daerah sedang dan dingin dekat kutub.
2) Ikim Laut
Pengaruh laut sangat dominan dan bersifat memiliki banyak hujan dengan perbedaan suhu
tidak begitu besar.Hal tersebut, sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari laut dan selat –
selat Indonesia, juga beriklim laut.Iklim ini memengaruhi kehidupan Indonesia, misalnya
pakaian, bentuk rumah, corak pertanian, dan pelayaran.
3) Iklim Muson
Iklim ini memengaruhi oleh angin muson dengan sifat setiap setengah tahun berganti
(setengah tahun basah dan setengah tahun kering).Indonesia terletak diantara benua Asia dan
Australia.Pada bulan Oktober – April bertiup angin muson barat dari benua Asia ke benua
Australia.Angin tersebut melintasi lautan yang luas, sehingga mendapatkan hujan di
Indonesia (musim hujan).Sebaliknya pada bulan April – Oktober bertiup angin muson timur
dari benua Australia ke benua Asia.Pada musim hujan aktivitas pertanian di Indonesia sangat
sibuk.Angin ini kering karena tidak melintasi lautan yang luas, sehingga mendapatkan musim
kemarau.
Angin
Angin ialah udara yang bergerak dari tempat yang bertekanan maksimum(tinggi) ke tempat
yang bertekanan udara minimum (rendah). Arah angin berubah-ubah ,oleh karna itu angin di
beri nama menurut arahnya.
Bulan oktober-April bertiup angin muson Barat laut dari Asia ke Australia. Angin tersebut
melintasi lautan yang luas,sehingga menghasilkan hujan di Indonesia (musim
penghujan). Sebaliknya,pada bulan April-Oktober bertiup angin Muson Timur dari Australia
ke Asia. Angin ini bersifat kering karna tidak melintasi lautan yang luas sehingga
mendatangkan musim kemarau.
Pada malam hari berembus angin darat,yaitu angin yang berasal dari darat menuju laut.
Sebaliknya, pada siang hari bertiup angin laut ,yaitu angin yang berasal dari laut kedarat.
Angin laut dan angin darat sangat berguna bagi para nelayan untuk menangkap ikan.
3) Angin Khatulistiwa
Angin khatulistiwa adalah angin yang naik di daerah khatulistiwa akibat pemanasan
matahari.Angin ini menyebabkan timbulnya hujan di daerah khatulistiwa yang di sebut hujan
khatulistiwa (hujan zenital).
Angin lembah yaitu angin yang berasal dari lembah ke gunung sebaliknya, angin gunung,
yaitu angin berasal dari gunung ke lembah.
5) Angin Fohn
Angin fohn adalah angin yang turung dari pegunungan yang bersifat panas serta kering .Di
daerah Deli,angin fohn di sebut dengan angin Bahoro,karena berasal dari lembah Bahorok.
Angin ini tertiup di samudra Hindia pada bulan Juli-September,kemudian naik kebukit
barisan bagian Barat dan menerunkan hujan.Dari bukit barisan angin tersebut turung dengan
kencangnya melewati daerah Bohoro. Angin ini bersifat panas dan kering bertiup selama
berminggu-minggu sehingga menyebabkan kerusakan tanaman tembakau di Deli.
Curah Hujan
Angin yang bertiup melewati lautan yang luas banyak mengandung uap air, kemudian turun
sebagai hujan.Di daerah Indonesia banyak turun hujan.Curah hujan rata-rata lebih dari 2.000
mm per tahun.Adapun curah hujan yang kurang dari 1.000 mm terdapat di daerah bayangan
hujan (utara pegunungan Ijen, pantai timur laut Sumba, dan lembah Palu).
Daerah dengan curah hujan tinggi terdapat adalah di kranggang (Tenjo)dekat Baturaden
(jawa tengah) yang mencapai 6.680 mm. adapun yang paling sedikit curah hujannya di
lembah palu (Sulawesi tengah) yang kurang lebih hanya 546 mm per tahun.
1). Adanya angin laut yang mendaki gunung .uap air yang menjadi awan terkena udara dingin
di atas gunung berubah menjadi hujan. Hal ini di namakan hujan naik pegunungan atau hujan
frontal.
2). Indonesia terletak di daerah khatulistiwa. Akibat kuatnya sinar matahari menyebabkan
uap laut naik menjadi awan kemudian berubah menjadi hujan.Hujan yang demikian disebut
hujan khatulistiwa.
3). Bertiupnya angin musom barat yang banyak membawah uap air.
Bentang Alam
Bentuk – bentuk yang tampak di permukaan bumi, seperti dataran, gunung, pengunungan ,
dan sebagainya dinamakan bentang alam (landscape). Kepulauan Indonesia terdapat banyak
gunung dan dataran rendah.Gunung terdiri dari puncak, lereng, dan kaki. Lereng gunung
yang kemiringannya 400 dinamakan landai , jika kemiringan lebih dari 450 dinamakan
curam, sedangkan jika kemiringan lereng 900 disebut tegak (dinding).
Relief dataran adalah kelikuan tinggi rendahnya permukaan bumi. Jika kita memperhatikan
peta Indonesia secara lebih teliti, akan tampak berbagai kenampakan seperti, gunung,
pengunungan, dataran rendah, dataran tiinggi, dan tanah depresi.
Tanah
Tanah merupakn sumber yang penting bagi kehiduapan manusia.Bahan – bahan pokok
makanan manusia tumbuh langsung dari tanah.Begitu pula hewan, dagingnya dikomsumsi
oleah manusi, meamakan tanaman yang tumbuh pada tanah tersebut.
Di dalam tanah tersimpan pula bahan – bahan tambang, seperti minyak bumi, timah,
aluminium, tembaga, besi, batu bara, dan lain – lain. Adapun jenis tanah yang terdapat di
Indonesia yaitu tanah humus, tanah alluvial, tanah vulkanik, tanah regosol, tanah gambut,
tanah litosol, dan tanah kapur.Tiap jenis tanah tersebut mempunyai potensi untuk
pemanfaatan lahan tertentu, misalnya tanah yang cocok untuk wilayah pertanian atau wilayah
industry.
Kekayaan sumber daya alam Indonesia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa,
begitu pun dengan kekayaan sumber daya manusia.Indonesia adalah salah satu Negara dan
bangsa terbesar di dunia ini memiliki potensi luar biasa baik secara fisik maupu sosial.
a. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 yaitu
237.556.363 jiwa, dengan jimlah penduduk laki – laki sebanyak 119.507.580 jiwa, sedangkan
penduduk perempuan jumlahnya 118.048.783 jiwa.
Distribusi penduduk Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, yaitu sebesar 50%.
Dengan luas wilayah Indonesia mencapai 1.910.931,32 km2 dapat diperhitungkan rata – rata
kepadatan penduduk adalah 124 jiwa/km2. Persentase jumlah penduduk usia produktif ( usia
15 – 64 tahun ) di Indonesia diperkirakan mencapai 70% dari total jumlah penduduk
Indonesia. Hal ini merupakan sebuah potensi bagi bangsa Indonesia yang harus diarahkan
pada peningkatan kualitan sumber daya manusia, guna mendukung pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya pada berbagai aspek kehidupan serta agar mampu bersaing secara
global.
Letak geografis Indonesia yang diapit ole dua benua dan dua samudera juga dapat
memengaruhi keberadaan suku bangsa dan bahasa yang berkembang di Indonesia. Letak
Indonesia yang strategis ini merupakan factor penting bagi Indonesia dalam menjalin
hubungan kerja sama dengan bangsa dan Negara lain. Kondisi tersebut pula yang menjadi
salah satu penyebab adanya interaksi budaya yang saling memengaruhi.Dari berbagai
penelitian yang dilakukan, di Indonesia diperkirakan terdapat kuarng lebih 1.340 suku bangsa
dan 726 bahasa daerah.
Keragaman suku bangsa dan bahasa merupakan aset bangsa.Dengan begitu dengan nilai
budaya dari setiap daerah di Indonesia.Nilai budaya setiap daerah, salah satunya dapat
dirasakan secara nyata melalui kearifan local yang ada.Kearifan local dianggap mamapu
menampilkan kerakteristik yang khas dari suatu daerahn guna menjadi solusi dari
permasalahan yang ada.
Kondisi geografis Indonesia yang sebagian besar wilayahnya memiliki potensi tanah
yang subur, hal ini terutama terkait dengan keberadaan banyak gunung berapi.Indonesia
dikenal sebagai Negara agraris, yaitu sebagian besar penduduknya bermata pencaharian
sebagai petani. Selain petabi, kondisi geografis Indonesia berbentuk kepulauan dan banyak
memiliki potensi laut yang kaya akan ikan, juga melatarbelakangi sebagian besar penduduk
memilih menajadi nelayan sebagai mata pencaharian. Berdasarkan data dari BPS, diketahui
terdapat 39.959.073 penduduk Indonesia memilih pertanian, kehutanan, perburuan, dan
perikanan menjadi lapangan kerja utamanya.
Kualitas Penduduk
Kualitas penduduk suatu Negara dapt mempengaruhi maju atau tidaknya sebuah
Negara. Suatu Negara dapat dikatakan sebagai Negara maju apabila memiliki penduduk
dengan kualitas SDM yang unggul.Suatu Negara dengan kekayaan alam yang melimpah
namun tidak diimabangi dengan kualitas SDM yang unggul akan sulit memposisikan
negaranya menjadi sebuah Negara maju.
Secara umum, kualitas penduduk suatu negara dapat dicermati dalm bidang pendidikan,
ekonomi, dan kesehatan.Tolak ukur dalam menilai kualitas penduduk suatu negara dalam
bidang pendidikan adalah angka buta huruf.Untuk menilai kesejahteraan penduduk,
pendapatan perkapita digunakan sebagai salah satu tolak ukurnya.Angka harapan hidup dan
angka kematian bayi merupakan dua tolak ukur dalam menilai kualitas pendduk suatu negara
dalam bidang kesehatan.
TUGAS RUTIN 3
Aktivitas ekonomi merupakan suatu kegiatan penduduk yang didorong oleh motif
tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya dengan memanfaatkan
lingkungan (Biotik, Abiotik dan sosial). Benda-benda yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia terbagi dua, yaitu barang dan jasa. Dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya, penduduk berusaha mencari lapangan kerja yang sesuai dengan kemampuannya,
secara umum aktivitas ekonomi yang dilakukan masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi
dua golongan, yaitu berdasarkan tempat (desa dan kota) dan berdasarkan jenis pekerjaan
(pertanian dan bukan pertanian). Berdasarkan jenis pekerjaan, yang termasuk pekerjaan
disektor pertanian antara lain pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan.
Sedangkan yang termasuk pekerjaan di sektor non pertanian adalah pertambangan,
perindustrian, pariwisata dan Jasa.
a. Mendirikan perusahaan
Perusahaan atau produsen disebut juga rumah tangga produksi,perusahaan adalah
kelompok anggota masyarakat yang tugasnyamemproduksi barang dan jasa untuk
memnuhi kebutuhan masyarakat
b. Mendirikan koperasi desa
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang ataubadan hukum
koperasi yang berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsipkoperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
c. Mengadakan pasar
Pasar merupakan tempat berkumpulny masyarakat desa untukmelakukan suatu
transaksi jual beli, dalam pasar ini terjadi kegiatandistribusi dan konsumsi yang
terjadi antara pedagang dengan masyarakat.
Potensi sumber daya alam wilayah pesisir tersebut haruslah didukung oleh
pengelolaan pemanfaatan sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan (environmentalservices)
yang terdapat di kawasan pesisir, dengan melakukan penilaian menyeluruh
(comprehensiveassessment) tentang kawasan pesisir beserta sumber daya alam dan jasa-jasa
lingkungan yang terdapat di dalamnya, menentukan tujuan dan sasaran pemanfaatan dan
kemudian merencanakan serta mengelola segenap kegiatan pemanfaatannya, guna mencapai
pembangunan yang optimal dan berkelanjutan secara menyeluruh dan terpadu.
Pengelolaan wilayah pesisir ini juga sangat dipengaruhi oleh pemberlakuan Undang-
Undang (UU) No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, yang pada beberapa
pasalnya berkaitan dengan masalah wilayah pesisir dan laut. UU ini diharapkan segera diikuti
dengan ketentuan seperti Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur pelaksanaannya,
sehingga pengelolaan ataupun pemanfaatan laut tidak semakin kacau. Dalam UU itu
disebutkan, pemerintah daerah berwenang mengelola sumberdaya nasional yang tersedia di
wilayah masingmasing, dan bertanggung jawab memelihara kelestarian lingkungan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan (Pasal 10 UU 22/1999) sehingga pengelolaan sumber
daya alam yang diserahkan kepada pemerintah daerah, bisa menimbulkan harapan baru untuk
pengelolaan kawasan pesisir yang lebih baik. Sebaliknya tanpa persiapan dan pembangunan
institusi, UU itu bisa menjadi bencana karena akan terjadi eksploitasi yang memperparah
kerusakan.
Wilayah pesisir dan lautan tropis, ditinjau dari beberapa peruntukannya, merupakan
wilayah yang sangat produktif, karenanya wilayah ini pada umumnya merupakan tempat
pemusatan bagi berbagai kegiatan. Fungsi dan peran wilayah pesisir dan lautan sekarang ini
berkembang pesat dan lebih bervariasi. Wilayah pesisir selain berfungsi sebagai wilayah
penangkapan ikan, juga digunakan untuk kegiatan penambangan minyak, gas bumi dan
mineral-mineral lain untuk pembangunan ekonomi. Selain itu, wilayah pesisir dan lautan juga
digunakan untuk usaha aquakultur (budidaya lautan), rekreasi dan pariwisata, agroindustri,
transportasi dan pelabuhan, pengembangan industri, permukiman dan juga sebagai lokasi
pembuangan sampah. Akibat multi kegiatan manusia tersebut, baik yang menggunakan
teknologi maupun tradisional, maka pada pengembangannya seringkali menimbulkan
dampak terhadap lingkungan di sekitarnya.
Pada dasarnya laut sebagai area eksploitasi dan di darat terjadi proses nilai
tambahnya. Dalam konteks ekonomi keruangan antara laut dan pantai bahkan kota-kota
pantai secara ekonomi menyatu, bahkan bagi sektor pelabuhan akan tergantung tidak hanya
kepada wilayah atau ruang kelautan sebagai wahana transportasi saja, namun tergantung pula
dengan sistem kota-kota dan region yang mendukungnya, karena fungsi pelabuhan
tergantung kepada produk-produk yang akan diekspor dan diimpor maupun manusia yang
akan melakukan perjalanan dari dan menuju suatu wilayah.
a. Nelayan
Nelayan umumnya terbagi dua, yaitu nelayan modern dan nelayan tradisional
atau nelayan kecil. Nelayan modern yaitu nelayan yang melakukan kegiatan
perikanan dengan alat dan perlengkapan yang canggih dan modern sehingga hasil
tangkapannya banyak. Nelayan tradisional atau nelayan kecil yaitu nelayan yang
melakukan kegiatan perikanan dengan alat dan perlengkapan yang masih sangat
sederhana dan tradisional sehingga hasil tangkapannya lebih sedikit, hal ini
dikarenakan masyarakat nelayan lebih cenderung menjalankan teknik dan peralatan
sedehana yang telah lama mereka lakukan, sehingga kurangnyaantusiasme mereka
terhadap inovasiinovasi baru yang ditawarkan melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan
yang sebenarnya bertujuan untuk lebih memberi “warna” dari keseharian aktivitas
ekonomi yang mereka lakukan. Alat penangkap ikan adalah sarana, perlengkapan
atau benda-benda lainnya yang dipergunakan untuk menangkap ikan. Jenis alat yang
digunakan menentukan banyak atau tidaknya hasil tangkapan yang akan didapat
nelayan, sekalipun di era ini teknologi telah menjalari seluruh aspek kehidupan
manusia.
b. Buruh
Terminologi atau istilah buruh, pada masa orde baru diganti dengan tenaga
kerja karena konotasinya yang dinilai negatif (sosialis/komunis). Menurut UU
Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, buruh adalah mereka yang
bekerja atau menerima upah/imbalan dalam bentuk lain. Sedangkan tenaga kerja
diartikan sebagai setiap orang yang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan jasa, baik untuk kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat. Buruh atau tenaga kerja dibagi ke dalam 2 (dua) kelompok besar yaitu
kelompok kerah biru dan kelompok kerah putih. Kelompok kerah biru diartikan
sebagai pekerja yang melakukan pekerjaan dengan tangannya atau mencari nafkah
dengan tenaga fisik seperti buruh tani, buruh pelabuhan, buruh pabrik, buruh
musiman dan buruh-buruh lainnya. Sedangkan kelompok kerah putih diartikan
sebagai pekerja yang melakukan pekerjaan atau mencari nafkah dengan kemampuan
intelektualnya.
Dengan adanya ciri-ciri kota yang meliputi jumlah penduduk yang padat, tersedianya
fasilitas umum, dan kegiatan ekonomi perkotaan yang di dominasi dengan kegiatan ekonomi
sektor sekunder dan tersier, maka kota juga merupakan pusat pertumbuhan. Kegiatan yang
terjadi di perkotaan tidak hanya akan mendorong pertumbuhan di dalam wilayahnya tetapi
juga dapat mendorong pertumbuhan daerah-daerah di sekitarnya dengan interaksi yang terjadi
di antaranya melalui kegiatan perdagangan, pendidikan, kesehatan, sistem permintaan
(demand) dan penawaran (supply), yang menyebabkan keterkaitan yang erat dengan wilayah-
wilayah di sekitar perkotaan. Dengan demikian peranan kota sebagai faktor penggerak
pembangunan menjadi sangat penting. Oleh karena itu, fungsi kota sebagai motor penggerak
ekonomi adalah: (Adisasmita, 2006)
aktivitas ekonomi pedesaan Eekonomi Pedesaan Aktivitas Ekonomi Aktivitas ekonomi perkotaan
Penduduk di Pesisir
Koperasi Spesialisasi
pertanian
Pasar
Nelayan inovasi
perkebunan
usaha
peternakan Buruh
TUGAS RUTIN 4
Pengaruh potensi wilayah
terhadap aktivitas ekonomi
penduduk
1. Wilayah pesisir
Pesisir merupakan salah satu kawasan yang memiliki kekayaan sumber daya alam
yang beragam dari lautan. Potensi daerah pesisir mampu mewujudkan kesejahteraan
masyarakat, memberikan manfaat bagi generasi sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan
generasi yang akan datang. Sumberdaya pesisir yang masih belum teroptimalkan dapat
memberi kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Kekayaan alam daerah
pesisir berbanding terbalik dengan kehidupan masyarakat yang justru menempati strata
ekonomi yang rendah dibandingkan dengan masyarakat darat lainnya. Dengan adanya
pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut secara intensif, optimal dan terkendali dapat
mendorong adanya pertumbuhan ekonomi lokal yang tinggi serta dapat memberikan efek
keuntungan yang besar bagi kesejahteraan masyarakat pesisir.
Pegunungan memiliki ketinggian 500m di atas permukaan laut. Potensi yang dimiliki
oleh penduduk yang berada di wilayah dataran tinggi adalah bidang pertanian. Banyak
penduduk yang memanfaatkan suhu udara dingin di daerah dataran tinggi untuk menanam
sayuran dan juga tanaman perkebunan. Sejumlah dataran tinggi di Indonesia juga
memiliki potensi menjadi daerah wisata.
1. Perkebunan
2. Hortikultura
3. Kehutanan
4. Peternakan
3. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah hamparan luas tanah dengan tingkat ketinggian yang di ukur
dari permukaan laut adalah relatif rendah (sampai dengan 200 m dpl). Daerah dataran
rendah cocok dijadikan wilayah pertanian, perkebunan, peternakan, kegiatan, industri,
dan sentra-sentra bisnis. Lokasi yang datar, menyebabkan pengembangan daerah dapat
dilakukan seluas mungkin. Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan
sarana transportasi ini telah mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi
penduduk.
Ladang/Tegal
Perkebunan
TUGAS RUTIN 5
Teori pertumbuhan
wilayah dan
pewilayahan
TeoritempatSentral
Menurut teori ini, suatu lokasi pusat aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan
penduduk terletak pada suatu tempat yang sentral. Tempat yang sentral yaitu suatu kawasan
yang memungkinkan partisipasi manusia dalam jumlah maksimum. Baik yang terlibat dalam
aktivitas pelayanan maupun menjadi konsumen. Berdasarkan teori ini, tempat yang sentral
merupakan tuatu titik simpul dari suatu bentuk hexagonal atau segienam. Daerah segienam
merupakan wilayah-wilayah yang penduduknya mampu terlayani oleh tempat sentral
tersebut.
Teknik LQ
Analisis location quotient (LQ) merupakan suatu analisis yang digunakan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah yang
memanfaatkan sektor basis atau leading sektor. Locationquotient menghitung perbandingan
share output sektor i di kota atau kabupaten dan share out sektor i di provinsi. Sektor
unggulan disini berarti sektor bisnis yangtidak akan habis apabila dieksploitasi oleh
pemerintah wilayah. Menurut Hood ( 1998 dalam Hendayana 2003), menyatakan bahwa
location quotient adalah suatualat pengembangan ekonomi yang lebih sederhana dengan
segala kelebihan dan keterbatasannya.
TUGAS RUTIN 6
PERMASALAHAN PENGHAMBAT
PERKEMBANGAN EKONOMI
1. Kemiskinan
Kemiskinan Absolut
Kemiskinan Relatif 1. Faktor Sumber Daya
2. Pengangguran Manusia
3. Inflasi 2. Sumber Daya Alam
3. Faktor Iptek
Banyak negara dunia ketiga yang sudah mengalami petumbuhan ekonomi, tapi sedikit
sekali manfaatnya terutama dalam mengatasi kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan
dalam distribusi pendapatannya. Jurang si kaya dan si miskin semakin melebar. Penganggur
dan setengah menganggur di desa maupun di kota semakin meningkat. Problem dari masalah
kemiskinan, serta keadaan perumahan yang tidak memadai. Ketimpangan dan
ketidakmerataan serta pengangguran tidak hanya dalam kontek nasional, tetapi dalam konteks
internasional yang memandang negara-negara yang sedang berkembang sebagai bagian
peningkatan interdependensi (saling ketergantungan) yang sangat timpang dalam sistem
ekonomi dunia. Di negara maju titik berat strategi pembangunan nampaknya ditekan untuk
mengalihkan pertumbuhan menuju usaha-usaha yang menyangkut kualitas hidup.
Usahausaha tersebut dimanifestasikan secara prinsip dalam perubahan keadaan lingkungan
hidup.
1. Kemiskinan
Ada beberapa faktor penyebab kemiskinan, Secara sosio ekonomis, terdapat
dua bentuk kemiskinan, yaitu :
2. Penggangguran
Ketenagakerjaan di Indonesia merupakan masalah klasik. Di satu sisi kelebihan
angkatan kerja dan di sisi lain kesulitan mencari tenaga kerja yang trampil dan
produktif. Pengangguran menjadi beban tenaga kerja produktif. Bila tingkat
ketergantungan semakin besar akan berdampak persoalan sosial, politik, dan
meningkatnya kriminalitas. Tingkat produksi menurun, pertumbuhan ekonomi
melambat dan tingkat kesejahteraan masyarakat turun.
3. Inflasi
Inflasi (inflation) adalah suatu gejala dimana tingkat harga mengalami
kenaikan terus menerus. Berdasarkan definisi tersebut, kenaikan harga umum yang
terjadi sekali waktu saja, tidaklah dapat dikatakan sebagai inflasi.
2. Faktor Sumber Daya Alam, Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada
sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun
demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses
pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya
manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam
yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
5. Sumber Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah
SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-
barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan
ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas
TUGAS RUTIN 7
Teori Ttik henti dan Teori
Lokasi
Teori titik henti adalah teori yang dapat dimanfaatkan dalam kajian keruangan
geografi.Teori titik henti dapat menjadi dasar pembatasan wilayah-wilayah
fungsional.Penggunaan teori titik henti dapat menggeser metode krigging (Poligon Thiessen)
untuk kasus atau tema tertentu. Pembatasan wilayah fungsional menggunakan teori titik henti
akan menghasilkan wilayah-wilayah fungsional yang luasnya disesuaikan dengan ukuran
masing-masing nodal yang membentuknya. Nodal berukuran besar memiliki wilayah yang
lebih luas dan sebaliknya.Hal ini sesuai dengan hukum fisika yang dipakai oleh Reilly dalam
merumuskan teori titik henti.
Teori Titik Henti (Breaking Point Theory) merupakan hasil modifikasi dari Model
Gravitasi Reilly. Teori ini memberikan gambaran tentang perkiraan posisi garis batas yang
memisahkan wilayah-wilayah perdagangan dari dua kota atau wilayah yang berbeda jumlah
dan komposisi penduduknya. Teori Titik Henti juga dapat digunakan dalam memperkirakan
penempatan lokasi industri atau pusat pelayanan masyarakat.Penempatan dilakukan di antara
dua wilayah yang berbeda jumlah penduduknya agar terjangkau oleh penduduk setiap
wilayah.
1. Menentukan lokasi suatu unit usaha ekonomi (pasar, SPBU, shopping center)
2. Menentukan lokasi sarana kesehatan (rumah sakit, klinik)
3. Menentukan lokasi sarana pendidikan (sekolah, kampus, pusdiklat)
Inti dari teori ini adalah bahwa jarak titik henti (titik pisah) dari lokasi pusat
perdagangan (atau pelayanan sosial lainnya) yang lebih kecil ukurannya adalah berbanding
lurus dengan jarak antara kedua pusat perdagangan. Namun, berbanding terbalik dengan satu
ditambah akar kuadrat jumlah penduduk dari kota atau wilayah yang penduduknya lebih
besar dibagi jumlah penduduk kota yang lebih sedikit penduduknya.
Contoh :
Jumlah wisatawan di obyek wisata A setiap hari adalah 25.000 orang sedangkan di
Obyek Wisata B adalah 50.000 orang setiap hari. Jarak antara obyek wisata A dengan B
adalah 30 km, maka lokasi yang baik untuk didirikan fasilitas penginapan yang dapat
melayani kedua tempat tersebut adalah:
Jadi, lokasi ideal dalam penempatan fasilitas penginapan sehingga terjangkau oleh
wisatawan di obyek wisata A maupun B adalah 12,43 km dari obyek wisata A atau 17,57 dari
obyek wisata B.
Teori Lokasi
Teori lokasi adalah teori yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan
ekonomi, serta menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial serta
pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha atau kegiatan lain, baik
ekonomi maupun sosial (Tarigan:2006).
Teori lokasi merupakan suatu teori yang dikembangkan untuk melihat dan
memperhitungkan pola lokasional kegiatan ekonomi termasuk industri dengan cara yang
konsisten dan logis, dan untuk melihat dan memperhitungkan bagaimana daerah-daerah
kegiatan ekonomi itu saling berhubungan (interrelated).
Johan Heinrich Von Thunen (1783-1850) adalah seorang warga negara Jerman uang
merupakan ahli ekonomi pertanian yang mengeluarkan teorinya dalam buku “Der Isolirte
Staat”.Von Thunen mengembangkan teori ini berdasarkan pengamatan di sekitar tempat
tinggalnya.Menurutnya pertanian merupakan komoditi yang cukup besar di perkotaan.
Dalam teori ini ia memperhatikan jarak tempuh antara daerah produksi dan pasar, pola
tersebut termasuk variabel keawetan, berat, dan harga dari berbagai komoditas pertanian.
Ia menggambarkan bahwa jenis penggunaan tanah yang ada di suatu daerah dipengaruhi
perbedaan ongkos transportasi tiap komoditas ke pasar terdekat.
Melalui teorinya, Von Thunen menciptakan bagaimana cara berfikir efektif yang
didasarkan atas penelitian dengan menambahkan unsur-unsur baru sehingga didapatkan
hasil yang mendekati konkret. Von Thunen berpendapat bahwa suatu pola produksi
pertanian berhubungan dengan pola tata guna lahan di wilayah sekitar pusat pasar atau
kota. Ia mengeluarkan asumsi-asumsi sebagai berikut :
1) Terdapat suatu daerah terpencil yang terdiri atas daerah perkotaan dengan daerah
pedalamanya yang merupakan satu-satunya daerah pemasok kebutuhan pokok yang
merupakan komoditi pertanian (Isolated Stated).
2) Daerah perkotaan hanya menjual kelebihan produksi daerah pedalaman, tidak
menerima penjualan hasil pertanian dari daerah lain (Single Market).
3) Daerah pedalaman hanya menjual kelebihan produksinya ke perkotaan, tidak ke
daerah lain (Single Destination).
4) Daerah pedalaman atau kota mempunyai ciri yang sama (homogen) dengan
kondisi geografis kota itu sendiri dan cocok untuk tanaman dan peternakan dataran
menengah.
5) Daerah pedalaman dihuni oleh petani yang berusaha untuk memperoleh
keuntungan maksimum dan mampu untuk menyesuaikan hasil tanaman dan
peternakannya dengan permintaan yang terdapat di daerah perkotaan (Maximum
Oriented).
6) Pada waktu itu hanya ada angkutan berupa gerobak yang dihela oleh kuda (One
Moda Transportation).
7) Biaya transportasi berbanding lurus dengan jarak yang ditempuh. Semua biaya
transportasi ditanggung oleh petani. Petani mengangkut semua hasil dalam bentuk segar.
(Equidistant).
Dari asumsi diatas mendesak para petani berani menyewa lahan yang dekat pusat
pasar atau kota, sehingga keuntungan yang di peroleh dari hasil pertaniannya maksimal.
Tentunya mereka juga harus mengorbankan nominal yang cukup besar untuk menyewa
lahan. Karena semakin dekat suatu lahan dengan pusat pasar atau kota, semakin besar
harga sewa lahannya
Petani yang berperan sebagai pelaku produksi memiliki kemampuan yang berbeda-beda
untuk menyewa sewa lahan. Makin tinggi kemampuan pelaku produksi untuk membayar
sewa lahan, maka makin besar peluang untuk melakukan kegiatan di lokasi dekat pusat
pasar atau kota. Hal ini menunjunjukkan bahwa perbedaan lokasi mempengaruhi nilai
harga lokasi tersebut sesuai dengan tata guna lahannya. Hingga saat ini teori Von Thunen
masih dianggap cukup relevan. Contohnya persediaan lahan di daerah perkotaan memicu
berlakunya hukum ekonomi, semakin langka barang, permintaan meningkat maka harga
akan semakin mahal. Sama halnya seperti lahan di daerah perkotaan, semakin dekat
dengan pusat kota akan semakin mahal nilai sewa atau beli lahannya. Harga lahan di
perkotaan akan semakin bertambah dari tahun ketahun mengikuti dengan perkembangan
zaman. Penggunaan teknologi modern yang berkembang saat ini menjadikan teori Von
Thunen menjadi kurang relevan.
Setiap keuntungan yang ingin dicapai petani dapat dirumuskan sebagai berikut:
K=N-(P+A)
Keterangan:
K = Keuntungan
N = Imbalan yang diterima petani dan dihitung berdasarkan satuan hitung, misalnya
hektar.
P = Biaya produksi yang dihitung atas dasar sama dengan N
A = Biaya angkutan
Dari rumus tersebut dapat dikatakan petani yang berdiam diri di daerah dekat
perkotaan mempunyai alternative komoditas pertanian yang lebih banyak untuk
diusahakan.Sedangkan petani yang jauh dari perkotaan mempunyai pilihan yang lebih
terbatas.Jumlah pilihan yang menguntungkan menurun sejalan dengan jarak dari daerah
perkotaan.
TUGAS RUTIN 8
Teori Konektivitas
Teori Konektivitas / Grafik adalah teori yang digunakan untuk mengukur kekuatan
intensitas interaksi antar wilayah dengan melihat kondisi sarana dan prasarana transportasi
yang dapat memberikan kemudahan interaksi antar wilayah. Salah satu faktor yang
mendukung kekuatan dan intensitas interaksi antar wilayah adalah kondisi prasarana
transportasi yang menghubungkan suatu wilayah dengan wilayah lain di sekitarnya.
e
Β=
v
Keterangan :
β : Indeks Konektivitas
Contoh Soal
Kawasan Pembangunan di Indonesia
KEK merupakan kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi dengan
manfaat perekonomian tertentu. Tujuan utama pengembangan KEK adalah untuk
menciptakan pertumbuhan ekonomi, pemertaan pembangunan, dan peningkatan daya saing
bangsa.