PERENCANAAN WILAYAH
“PERAN ORANG TUA
DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK
DI DESA PERCUT KECAMATAN PERCUT SEI TUAN
KABUPATEN DELI SERDANG”
Oleh
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan paper ini untuk memenuhi kurikulum
pendidikan di Sekolah Pascasarjana Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah
dan Pedesaan Universitas Sumatera Utara.
Selama melakukan penulisan paper ini, Penulis banyak memperoleh bantuan
moril dan materil dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE, selaku Ketua Program Studi
Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (PWD) Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Dr.Agus Purwoko, S.Hut, M.Si, selaku Dosen Mata Kuliah Perencanaan
Wilayah pada Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan
(PWD) Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
3. Seluruh Dosen Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan
(PWD) Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
4. Seluruh Karyawan/Karyawati Sekretariat Perencanaan Pembangunan Wilayah dan
Pedesaan (PWD) Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
5. Semua rekan satu angkatan yang telah bersama-sama selama perkuliahan dan
senantiasa memberi sumbangsih, saran dan masukan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan,namun penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat kepada seluruh
pembaca.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desa Percut merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Percut Sei
Tuan dengan luas area 190,79 Km², terdiri dari 18 desa dan 2 kelurahan.
Wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan di sebelah Utara berbatasan dengan Selat
Malaka, di sebelah Timur berbatasan dengan Batang Kuis, di sebelah Barat
berbatasan dengan Kecamatan Labuhan Deli, di sebelah Selatan berbatasan
dengan Kota Medan. Desa Percut memiliki area seluas 10,63 Km2 atau sekitar
6,22 % dari luas Kecamatan Percut Sei Tuan.
Desa Percutmemiliki 18 dusun, dengan jenis mata pencaharian masyarakat
yang mayoritas adalah nelayan.Penduduk Desa Percut terdiri dari berbagai
suku bangsa, namun mayoritas penduduknya adalah suku Melayu sebagai
suku asli yang mendiami daerah ini. Selain itu juga terdapat penduduk dari
suku Batak Toba, Mandailing, Jawa, Karo, Simalungun dan sebagian lagi
terdapat etnis yang lain. Desa Percut merupakan daerah dataran rendah dengan
ketinggian 0 - 100 meter di atas permukaan laut dan beriklim tropis serta
memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Kedua musim
ini dipengaruhi oleh dua arah angin, yaitu angin laut dan angin gunung,
dimana angin laut membawa udara panas dan angin gunung membawa udara
dingin. Letak wilayah Desa Percut berada di pesisir sungai dan terhubung
langsung ke laut, sehingga memiliki potensi di bidang perikanan.Hal ini yang
membuat mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan.
Kondisi perumahan dan pola pemukinan nelayan Desa Percut tidak jauh
berbeda dari pemukiman nelayan pada umumnya. Rumah-rumah mereka
berjejer di tepi jalan pinggir sungai yang bermuara langsung ke
laut.Kebanyakan rumah mereka sudah mulai semi permanen berdinding kayu
atau tepas, beratap seng, berlantai semen atau papan.Memang juga terdapat
rumah-rumah permanen yang beratap genteng dan berlantai keramik, tetapi
rumah – rumah jenis ini adalah rumah milik toke, tekong, atau agen penjualan
1
ikan, sehingga jumlahnya tidaklah sebanyak rumah-rumah semi permanen
yang dimiliki nelayan tradisional.Rumah-rumah tersebut saling berdempetan
antara satu rumah dengan rumah yang lainnya, dengan ukuran yang sangat
kecil sehingga memunculkan kesan kumuh dan semeraut. Sekalipun demikian
sebagian rumah-rumah tersebut sudah dimiliki sendiri oleh para nelayan baik
yang didapat dari warisan keluarga maupun membeli dari orang lain.
Berdasarkan hasil observasi di lapangan, maka diperoleh gambaran
tentang bagaimana kondisi geografis di Desa Percut yang memiliki struktur
tanah berjenis lunak dan lembab yang disebabkan karena seringnya terjadi
banjir sebagai dampak dari air laut yang pasang dan mengakibatkan
lingkungan tersebut terlihat kumuh dan kotor.Selain itu, rumah-rumah
masyarakat yang memiliki jamban pada umumnya membuang kotoran dengan
mengalirkannya ke pipa-pipa pembuangan yang mengarah ke rawa-rawa dan
sealiran dengan aliran sungai.
Selain itu yang menjadi salah satu perhatian adalah tentang pendidikan di
Desa Percut. Karena sebagaimana hasil pengamatan masih rendahnya tingkat
pendidikan masyarakat yang dilatar belakangi motivasi untuk bekerja sejak
usia dini. Hal ini tentunya tidak lepas dari peran orang tua sebagai orang
pertama yang memberikan pendidikan kepada anak.
Dengan demikian, berdasarkan fenomena tersebut maka penulis tertarik
untuk mengangkat judul tentang “Peran Orang Tua dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Anak di Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang.”
B. Permasalahan
Permasalahan yang akan dibahas dalam paper ini adalah tentang
Bagaimana Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak di
Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
2
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan paper ini, selain untuk memenuhi tugas
perkuliahan adalah untuk meningkatkan kesadaran orang tua dan anak tentang
pentingnya pendidikan, terutama pada Peran Orang Tua dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Anak di Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang.
D. Lingkup Pembahasan
Ruang lingkup pembahasan dalam paper ini hanya membahas seputar
kehidupan di Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang dengan Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Anak.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Terkait pembahasan tentang Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Minat
Belajar Anak di Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang, maka berikut dipaparkan landasan teori tentang Peran Orang Tua dan
Minat Belajar Anak.
4
dan psikomotor. Selain itu peran orang tua juga sangat penting dalam
keluarga.
5
dari ayah, ibu dan anak. Setiap anggota keluarga memiliki peranan
masing-masing.
6
diperhatikan orang tua yaitu “konsisten dalam mendidik dan mengajar
anak, sikap orang tua dalam keluarga, penghayatan orang tua akan agama
yang dianutnya, dan sikap konsekuen orang tua dalam mendisiplinkan
anaknya”. Orang tua harus memberikan contoh yang baik bagi anaknya.
Adanya ketidaksesuaian antara yang orang tua ajarkan terhadap anak
dengan apa yang dilihat anak dari keseharian orang tuanya, maka hal itu
akan membuat anak berpikir untuk tidak melakukan apa yang diajarkan
orang tua.
4. Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan daya penggerak yang mendorong siswa
untuk rajin belajar. Sardiman (2014;85-86) menyatakan bahwa ada tiga
fungsi motivasi, yaitu :
a) Mendorong manusia untuk berbuat,
b) Menentukan arah perbuatan atau arah tujuan yang hendak dicapai,
c) Menyeleksi perbuatan.
7
a) Menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar,
b) Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai,
c) Menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar,
d) Menentukan ketekunan belajar.
8
a) Susasana alam yang keras menyebabkan timbulnya
ketidakpastian bagi nelayan dalam menjalankan
aktivitas sosial ekonomi yang terus-menerus dalam
menjaga konsistensi produksi hasil tangkapan.
b) Kualitas sumber daya manusia nelayan yang
rendah yaitu rendahnya tingkatan pendidikan,
rendahnya budaya kewirausahaan, kurangnya
partisipasi dalam usaha produktif, pola kehidupan
yang konsumtif, dan gaya hidup yang dipandang
boros.
c) Keterbatasan modal usaha menyulitkan nelayan
untuk meningkan kegiatan ekonominya. Nelayan
sulit mendapatkan permodalan usaha mereka.
Lembaga keuangan seperti lembaga perbankan
sangat tidak tertarik dalam membantu pemberian
kredit untukmodal usaha mereka. Hal tersebut
disebabkan selain tidak memiliki jaminan
kebendaan yang merupakan persyaratan mutlak
bagi lembaga perbankan dalam pemberian kredit,
juga usaha mereka menangkap ikan dianggap
sebagai bukan usaha yang layak dibiayai sehingga
nelayan kesulitan dalam melakukan diversifikasi
usaha perikanan.
d) Pemasaran hasil perikanan yang lebih
menguntungkan perantara karena nelayan harus
menjual ikan kepada tengkulak dengan harga
dibawah harga pasar.
e) Program pemerintah yang belum memihak
nelayan. Sejauh ini program pemerintah hanya
menjadikan masyarakat nelayan sebagai objek,
9
bukan subjek sehingga akan meningkatkan pola
kebergantungan masyarakat nelayan itu sendiri.
10
keterampilan pada anak-anak merekasejak kecil tentang bagaimana cara untuk
melaut.
11
bagaimana pun motivasi pendidikan sangat diperlukan, terutama peran dari
orang tua terhadap pemberian motivasi kepada anak untuk melanjutkan
pendidikan demi masa depan yang lebih baik.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pedidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam
peningkatan kualitas seorang individu. Orang tua sebagai salah satu faktor
yang berperan aktif terhadap tumbuh kembang seoranganak mempunyai
peran lebih dalam memberikan motivasi kepada anak dalam
melanjutkanpendidikan baik secara formal mau non-formal. Desa Percut yang
berada pada wilayah pesisir dan lingkungan masyarakat nelayan yang
sebagian berpendidikan rendah akan berdampak pada lambatnya pergerakan
menuju kearah kehidupan yang lebih maju dan sangat rentan di eksploitasi
oleh pihak-pihak yang hanya berkepentingan terhadap keuntungan besar
semata. Peran sentral orang tua terhadap pendidikan anak tampak kurang aktif
dalam memberikan motivasi karena sebagian besar anak-anak dilingkungan
masyarakat nelayan ini sudah terlibat dalam aktivitas mencari ikan dilaut
sejak usia dini.Sehingga menyebabkan berkurangnya motivasi anak akan
pendidikan.
B. Saran
Sasaran dalam program pendidikan perlu lebih di tingkatkan pada
dorongan peran aktif orang tua dalam memberikan motivasi belajar kepada
anak terkhusus pada wilayah pinggiran dan wilayah yang pendidikan
masyarakatnya masih rendah. Sehingga diharapkan kedepannya peran orang
tua akan lebih aktif lagi dalam memberikan motivasi belajar kepada anak.
13
DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa, S.D., & Gunarsa, Y.S.D (2006). Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Profil Desa Percut. 2009. Data Desa Dan Kelurahan Desa Percut Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Soekanto, Soerjono. 2004. Sosiologi Keluarga. Rineka Cipta. Jakarta
14