Anda di halaman 1dari 15

DAMPAK DAN UPAYA MENGATASI PENEBANGAN LIAR DI ALAS ROBAN

KABUPATEN BATANG JAWA TENGAH


Karya Tulis Ilmiah
Di susun Untuk memenuhi Tugas Praktik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Persyaratan
Kenaikan ke Kelas XI Tahun Pelajaran 2023/2024
Progam MIPA MAN 01 KUDUS

Disusun Oleh:
1.Athaya Tazkiana(06)
2.Belinda Azra Febrianti(07)
3. Nisa Zagrotul Jannah(29)

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 01 KUDUS
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Dampak dan Upaya Mengatasi Penebangan Liar di
Alas Roban Kabupaten Batang Jawa Tengah”,ini telah di setujui oleh pembimbing pada:
Hari :
Tanggal :
Dan telah di terima untuk Memenuhi Tugas Praktik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan
Persyaratan Kenaikan ke Kelas XI Tahun Pelajaran 2023/2024.

Wali Kelas Pembimbing

Ady Mardiyanto Utomo S.Pd Dwita Susianing,S.Pd.


NIP. 197803182005011001 NIP. 197609252009122004
Mengetahui
Kepala MAN 01 KUDUS

Drs. H. Taufik, M.Pd.


NIP. 196606011994031002

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah berkenan melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat pada
waktunya dengan baik dan lancar Karya tulis ini kami susun untuk Memenuhi Tugas Praktik
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Persyaratan Kenaikan ke Kelas XII Tahun
Pelajaran2023/2024.
Karya tulis ini memaparkan proses pembuatan Kerupuk Lala Karya tulis ini dapat
kami selesaikan dengan baik dan lancer berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
Oleh karena itu, perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada
1. Kepala MAN 1 Kudus,Bapak Drs.H. Taufik, M.Pd. yang telah memeberikan
pengarahan dan dorongan moril kepada kami.
2. Guru pembimbing,Ibu Dwita Susianing,S.Pd.yang telah memberikan bimbingan,
saran, dan masukan, baik selama melakukan observasi maupun pada saat menyusun
karya tulis.
3. Wali kelas XI MIPA 3,Bapak Adi Mardiyanto Utomo, S.Pd. yang tak pernah
memberikan dorongan moril kepada kami
4. Kedua orang tua kami yang selalu memberikan kasih sayang dan doa restunya
5. Teman-teman senasib dan seperjuangan yang telah bersama-sama melaksanakan tugas
mulia ini, baik dalam keadaan suka maupun duka
6. Pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada kami diterima oleh Allah SWT
sebagai amal shaleh dan mendapatkan pahala berlimpah dari-Nya.Kami sadar, karya tulis ini
masih jauh dari sempurna Oleh karena itu, saran dan masukan sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan tugas- tugas serupa pada masa yang akan datang Kami berharap, karya
tulis sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kudus, 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian...............................................................................................................1
D. Manfaat Penelitian.............................................................................................................2
E. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data...........................................................2
BAB 2 LANDASAN TEORI.........................................................................................................3
A. Dampak.............................................................................................................................3
B. Upaya................................................................................................................................4
C. Penebangan liar.................................................................................................................4
D. Alas Roban........................................................................................................................5
BAB 3 PEMBAHASAN................................................................................................................7
A. Dampak Penebangan Liar..................................................................................................7
B. Upaya Penebangan Liar.....................................................................................................8
BAB 4 PENUTUP........................................................................................................................10
A. Simpulan .........................................................................................................................10
B. Saran................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu daerah rawan terjadinya bencana, baik disebabkan oleh
alam maupun manusia. Berbagai macam bencana tersebut antara lain seperti: gempa bumi,
tsunami, meletusnya gunung api, banjir, kekeringan, longsor, kebakaran hutan, kerusakan dan
konflik sosial.
Situasi yang ada di masyarakat sekarang ini menggambarkan banyak sekali terjadi dilema
sosial, dilema sosial itu sendiri didefinisikan sebagai masalah sosial yang muncul karena
masyarakat cenderung untuk memberikan prioritas yang sangat tinggi kepada kepentingan diri
sendiri yang berjangka pendek dibandingkan dengan kepentingan orang banyak yang berjangka
panjang, secara sederhana dapat dipahami sebagai suatu kondisi dimana kepentingan pribadi
lebih diutamakan dari pada kepentingan umum. Hutan juga merupakan paru-paru bumi tempat
berbagai satwa hidup, pohon- pohon, hasil tambang dan berbagai sumber daya lainnya yang bisa
kita dapatkan dari hutan yang tak ternilai harganya bagi manusia, Hutan juga merupakan sumber
daya alam yang memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan manusia. Manfaat langsung
seperti penyediaan kayu, satwa, dan hasil tambang. Adapun manfaat tidak langsung seperti
manfaat rekreasi, perlindungan dan pengaturan tata air, dan pencegahan erosi.
Sebagaimana penebangan liar adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan
kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat. Walaupun angka penebangan
liar yang pasti sulit didapatkan karena aktivitasnya yang tidak sah. Contohnya penebangan di
Alas Roban Kabupaten Batang,Jawa Tengah. Di wilayah tersebut sedang banyak mengalami
illegal logging yang susah diatasi. Hal ini banyak menyebabkan banyak kerugian terhadap
masyarakat di sekitar wilayah Alas Roban.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana dampak penebangan liar di Alas Roban Kabupaten Batang Jawa Tengah ?
2. Bagaimana upaya mengatasi penebangan liar di Alas Roban Kabupaten Batang Jawa Tengah ?

C. TUJUAN PENELITIAN
Agar suatu penelitian terarah dan mengenai sasaran maka harus mempunyai tujuan.
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui dampak penebangan liar di Alas Roban Kabupaten Batang Jawa Tengah
2. Mengetahui upaya mengatasi penebangan liar di Alas Roban Kabupaten Batang Jawa Tengah

1
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat secara teoritis
a. Penelitian ini secara teoritis bermanfaat bagi penulis yaitu dalam rangkamenganalisa dan
menjawab keingintahuan penulis terhadap perumusan masalah dalam penelitian.
b. Penelitian ini juga diharapkan bermanfaat dalam memberikan kontribusi pemikiran dalam
menunjang perkembangan ilmu hukum.
2. Manfaat secara praktis
a. Mengembangkan penalaran, pembentuk pola usta dinamis sekaligus untuk mengetahui
kemauan penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh.
b. Memberikan masukan dan tambahan pengetahuan bagi pihak-pihak yang terkait dengan
masalah penelitian ini dan berguna bagi pihak yang berminat pada masalah yang sama.

E. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data


Metode penelitian yang kami gunakan yaitu deskriptif yang merupakan metode penelitian
yang penulisannya berusaha untuk menggambarkan subjek atau objek yang ditelitinya secara
lebih mendalam, terperinci, dan luas. Metode ini biasanya digunakan guna memecahkan atau
menjawab suatu persoalan dengan mengumpulkan data-data, melakukan analisis, klasifikasi,
membuat kesimpulan, dan laporan.
Teknik pengumpulan data yang kami gunakan yaitu studi literatur yang merupakan cara
untuk menyelesaikan persoalan dengan menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat
sebelumnya. Dengan kata lain, istilah Studi Literatur ini juga sangat familiar dengan sebutan
studi ustaka. Dalam sebuah penelitian yang akan dijalankan, tentunya seorang peneliti harus
memiliki wawasan yang luas terkait objek yang akan diteliti. Jika tidak, maka dapat dipastikan
dalam presentasi yang besar bahwa penelitian tersebut akan gagal. Sumber-sumber yang diteliti
pun tidak boleh sembarangan. Sebab tidak semua hasil penelitian bisa dijadikan acuan.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. DAMPAK
Dampak merujuk pada perubahan atau konsekuensi yang terjadi sebagai hasil dari suatu
peristiwa atau tindakan tertentu. Dampak dapat bersifat positif atau negatif, tergantung pada
konteks dan perspektif yang digunakan. Dalam berbagai bidang kehidupan, baik itu lingkungan,
sosial, ekonomi, atau politik, dampak sering kali menjadi fokus analisis dan evaluasi.
Dalam konteks lingkungan, dampak merujuk pada perubahan yang terjadi pada ekosistem
dan lingkungan alam akibat aktivitas manusia seperti polusi, deforestasi, atau perubahan iklim.
Dampak negatif seperti kerusakan habitat, kepunahan spesies, dan perubahan iklim dapat
memiliki konsekuensi serius bagi keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan planet kita.
Dalam konteks sosial, dampak merujuk pada perubahan yang terjadi pada masyarakat
akibat kebijakan, program, atau peristiwa tertentu. Dampak sosial dapat melibatkan aspek-aspek
seperti kesehatan, pendidikan, ketimpangan sosial, dan kualitas hidup. Dampak positif dalam
konteks sosial dapat mencakup peningkatan kesejahteraan, pengurangan kemiskinan, dan
peningkatan akses terhadap layanan dasar. Namun, dampak negatif juga mungkin terjadi, seperti
konflik sosial, diskriminasi, atau ketimpangan yang semakin memburuk.
Dalam konteks ekonomi, dampak merujuk pada konsekuensi ekonomi dari kebijakan
pemerintah, perubahan pasar, atau peristiwa global. Dampak ekonomi dapat mencakup
pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, investasi, atau kemiskinan. Dampak positif ekonomi
mungkin berarti pertumbuhan ekonomi yang stabil, menciptakan peluang kerja baru, dan
peningkatan standar hidup. Namun, dampak negatif ekonomi bisa berupa krisis keuangan,
pengangguran massal, atau ketidakadilan ekonomi.
Dalam konteks politik, dampak merujuk pada perubahan dalam sistem pemerintahan,
kebijakan publik, atau stabilitas politik. Dampak politik dapat mencakup perubahan dalam
kekuasaan politik, kebijakan yang diadopsi, atau keterlibatan publik dalam proses pembuatan
keputusan. Dampak positif politik mungkin berarti peningkatan partisipasi politik, stabilitas
politik, dan perlindungan hak asasi manusia. Namun, dampak negatif politik bisa berupa korupsi,
kekerasan politik, atau penindasan politik.
Dalam keseluruhan, dampak mencerminkan perubahan dan konsekuensi yang timbul dari
berbagai tindakan dan peristiwa. Penting untuk mempertimbangkan dampak yang mungkin
terjadi dalam setiap konteks dan berupaya mengoptimalkan dampak positif sambil
meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi.

3
B. UPAYA
Upaya merujuk pada tindakan atau langkah-langkah yang diambil untuk mencapai tujuan
atau mengatasi suatu masalah. Upaya melibatkan usaha, energi, dan dedikasi untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Dalam berbagai konteks, upaya dapat merujuk pada berbagai hal, seperti
upaya individu atau kolektif, upaya dalam bidang tertentu seperti pendidikan atau lingkungan,
atau upaya dalam skala yang berbeda seperti tingkat individu, masyarakat, atau pemerintah.
Upaya dapat dilakukan dalam berbagai bidang kehidupan. Contohnya, dalam pendidikan,
upaya dapat mencakup usaha siswa dalam belajar, usaha guru dalam mengajar dan memberikan
bimbingan, serta upaya sekolah atau sistem pendidikan dalam meningkatkan kualitas dan
aksesibilitas pendididikan.
Dalam lingkungan, upaya dapat mencakup praktik-praktik yang bertujuan untuk
melestarikan sumber daya alam, mengurangi polusi, dan mengurangi dampak negatif terhadap
ekosistem. Upaya seperti daur ulang, penghematan energi, penggunaan energi terbarukan, dan
pelestarian habitat adalah beberapa contoh upaya dalam konteks lingkungan.
Dalam konteks sosial, upaya dapat melibatkan aksi untuk mengatasi masalah sosial seperti
kemiskinan, ketimpangan gender, diskriminasi, atau kekerasan. Upaya tersebut dapat melibatkan
organisasi non-pemerintah (NGO), kelompok masyarakat, atau inisiatif pemerintah untuk
mengimplementasikan kebijakan dan program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
sosial dan menciptakan perubahan positif.
Upaya juga dapat terkait dengan upaya politik, yang mencakup aksi dan strategi yang
dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mempengaruhi kebijakan publik, proses politik,
atau memperjuangkan hak asasi manusia. Demonstrasi, kampanye, lobi, dan partisipasi dalam
pemilihan umum adalah beberapa contoh upaya politik.
Upaya secara umum mencerminkan kesungguhan dan dedikasi dalam mencapai tujuan
yang diinginkan atau memperbaiki kondisi yang ada. Upaya yang efektif dan terkoordinasi dapat
memiliki dampak yang signifikan dalam mencapai perubahan yang diinginkan dalam berbagai
aspek kehidupan.
C. PENEBANGAN LIAR(illegal loging)
Penebangan liar, juga dikenal sebagai pembalakan ilegal, merujuk pada praktik ilegal dan
tidak diatur penebangan pohon atau hutan. Ini melibatkan penebangan dan pengambilan kayu
secara ilegal tanpa izin atau melanggar hukum yang ada. Penebangan liar sering kali dilakukan
untuk memperoleh keuntungan finansial dengan mengambil kayu berharga atau untuk
memperluas lahan pertanian atau perkebunan tanpa memperhatikan dampak lingkungan.

4
Penebangan liar memiliki dampak yang merugikan secara ekologis, sosial, dan ekonomi.
Berikut adalah beberapa dampak negatif yang terkait dengan penebangan liar:
1. Kerusakan lingkungan: Penebangan liar dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang
serius. Penghilangan pohon-pohon penting dalam hutan dapat mengganggu ekosistem,
mengurangi keanekaragaman hayati, dan menghancurkan habitat satwa liar. Ini juga dapat
menyebabkan erosi tanah, banjir, dan perubahan iklim.
2. Hilangnya keanekaragaman hayati: Penebangan liar dapat menyebabkan kepunahan spesies
tumbuhan dan hewan yang tergantung pada habitat hutan. Ini berdampak negatif pada
keanekaragaman hayati global dan mengancam ekosistem yang rapuh.
3. Dampak sosial: Penebangan liar dapat memiliki dampak sosial yang serius. Ini dapat
menyebabkan konflik antara komunitas lokal dan penebang ilegal yang merampas tanah dan
sumber daya alam mereka. Penebangan liar juga dapat mengurangi akses masyarakat lokal
terhadap kayu sebagai sumber pendapatan dan bahan bakar.
4. Kerugian ekonomi: Meskipun penebangan liar mungkin memberikan keuntungan finansial
sementara bagi pelaku ilegal, ini menghasilkan kerugian ekonomi jangka panjang. Hilangnya
hutan yang berkelanjutan dan industri kayu yang teratur dapat merugikan perekonomian lokal,
serta mengurangi pendapatan dan lapangan kerja yang berkelanjutan.
5. Perubahan iklim: Hutan berperan penting dalam menjaga keseimbangan iklim global dengan
menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Penebangan liar mengeluarkan karbon yang
tersimpan dalam kayu ke atmosfer, berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan
iklim.
6. Pemerintah, organisasi lingkungan, dan komunitas internasional telah berupaya untuk
mengurangi dan mencegah penebangan liar dengan meningkatkan pengawasan, menguatkan
hukum dan penegakan, dan mempromosikan praktik penebangan yang berkelanjutan. Upaya
ini bertujuan untuk melindungi hutan yang berharga, keanekaragaman hayati, dan sumber
daya alam yang penting bagi kehidupan kita.
D. ALAS ROBAN
Alas Roban adalah sebuah istilah yang digunakan di Indonesia, khususnya di daerah
pesisir Jawa dan Madura, untuk merujuk pada daerah pesisir yang terkena dampak banjir rob atau
pasang laut ekstrem. Istilah "alas" dalam bahasa Jawa berarti dataran rendah atau dataran banjir,
sedangkan "roban" mengacu pada pasang laut yang sangat tinggi dan berbahaya.
Banjir rob atau pasang laut ekstrem terjadi ketika air laut naik dengan tinggi yang tidak
biasa dan melebihi batas normal. Ini dapat disebabkan oleh kombinasi faktor seperti pasang
surut, angin kencang, perubahan cuaca, dan topografi daerah pesisir yang rendah.

5
Ketika banjir rob terjadi, air laut dapat memasuki daratan, menyebabkan banjir yang merendam
pemukiman, pertanian, dan infrastruktur pesisir.
Alas Roban biasanya merupakan daerah yang sangat rentan terhadap banjir rob.
Komunitas yang tinggal di daerah ini sering mengalami kerugian materiil yang besar akibat
banjir, kehilangan sumber daya pertanian, dan terganggunya kehidupan sehari-hari. Banjir rob
juga dapat menyebabkan kerusakan ekosistem pesisir, termasuk hilangnya habitat alami,
tercemarnya air laut, dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati.
Pemerintah dan lembaga terkait di Indonesia telah berupaya untuk mengurangi dampak
banjir rob di daerah Alas Roban. Ini melibatkan pembangunan infrastruktur pengamanan seperti
tanggul, pintu air, dan sistem peringatan dini. Selain itu, pendekatan mitigasi bencana juga
diterapkan melalui edukasi, perencanaan tata ruang yang bijaksana, dan upaya pengelolaan
pesisir yang berkelanjutan.
Alas Roban menggambarkan tantangan serius yang dihadapi oleh komunitas pesisir di
daerah tersebut. Upaya terus dilakukan untuk melindungi masyarakat dan lingkungan pesisir dari
banjir rob yang dapat merusak dan mengancam kehidupan mereka.

6
BAB III
PEMBAHASAN

A. DAMPAK PENEBANGAN LIAR


Penebangan liar memiliki dampak yang serius terhadap lingkungan dan masyarakat.
Berikut adalah beberapa dampak penting dari penebangan liar:
1. Kerusakan Hutan: Penebangan liar berkontribusi pada kerusakan hutan yang signifikan.
Hutan-hutan yang berfungsi sebagai paru-paru bumi mengalami pengurangan luas yang
mengakibatkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna. Selain itu,
penebangan liar juga mengurangi kemampuan hutan dalam menyerap karbon dioksida, yang
berkontribusi pada perubahan iklim.
2. Kehilangan Keanekaragaman Hayati: Hutan-hutan tropis adalah rumah bagi jutaan spesies
tanaman dan hewan. Penebangan liar menyebabkan hilangnya habitat alami dan berkontribusi
pada kehilangan keanekaragaman hayati secara global. Banyak spesies langka atau terancam
punah akibat penebangan liar ini.
3. Perubahan Iklim: Hutan-hutan adalah penyerap karbon alami yang penting. Penebangan liar
menghilangkan pohon-pohon yang mampu menyerap karbon dioksida dari atmosfer.
Akibatnya, jumlah karbon dioksida dalam udara meningkat, yang menyebabkan pemanasan
global dan perubahan iklim yang lebih cepat.
4. Pemiskinan Masyarakat: Penebangan liar sering kali dilakukan oleh kelompok-kelompok
yang tidak memiliki izin atau legalitas dalam mengambil kayu hutan. Ini mengakibatkan
kerugian ekonomi bagi pemerintah dan masyarakat setempat. Pada saat yang sama,
penebangan liar juga merampas mata pencaharian masyarakat adat atau lokal yang bergantung
pada hutan untuk hidup mereka.
5. Konflik Sosial: Penebangan liar sering kali terkait dengan konflik sosial. Banyak kasus di
mana kelompok-kelompok penebang liar menghadapi perlawanan dari masyarakat setempat
atau kelompok pelestari lingkungan. Konflik ini dapat berujung pada kekerasan dan kerugian
jiwa.
6. Dampak Ekonomi: Penebangan liar merugikan ekonomi secara global. Menurunnya sumber
daya kayu dan hilangnya ekosistem hutan berdampak negatif pada industri kayu, pariwisata
alam, dan sumber pendapatan lain yang bergantung pada hutan. Selain itu, kerugian akibat
bencana alam seperti tanah longsor dan banjir juga dapat terjadi sebagai akibat langsung dari
penebangan liar.

7
Untuk melawan penebangan liar, perlu adanya upaya yang kuat dari pemerintah,
masyarakat sipil, dan lembaga internasional untuk meningkatkan pengawasan, memberikan
sanksi yang tegas, serta mendorong praktik keberlanjutan dalam industri kayu dan pengelolaan
hutan.
B. UPAYA MENGATASI PENEBANGAN LIAR
Untuk mengatasi penebangan liar, diperlukan upaya yang terintegrasi dan kolaboratif
antara pemerintah, masyarakat sipil, dan lembaga internasional. Berikut adalah beberapa upaya
yang dapat dilakukan:
1. Hukum dan Penegakan Hukum yang Ketat: Pemerintah harus memperkuat undang-undang
yang melarang penebangan liar dan memberlakukan sanksi yang tegas bagi pelaku ilegal.
2. Penegakan hukum yang efektif, termasuk pengawasan, penindakan, dan pengadilan, harus
ditingkatkan untuk mengurangi praktik ilegal ini.
3. Pengawasan dan Pemantauan: Meningkatkan sistem pengawasan dan pemantauan hutan
menggunakan teknologi modern seperti citra satelit, sistem informasi geografis (SIG), dan
sensor jaringan dapat membantu mendeteksi dan mengawasi aktivitas penebangan liar. Hal ini
memungkinkan respons cepat terhadap pelanggaran dan pengumpulan bukti yang kuat untuk
tindakan hukum.
4. Partisipasi Masyarakat: Meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat lokal, termasuk
suku adat, dalam pengelolaan hutan sangat penting. Masyarakat harus dilibatkan dalam
pengambilan keputusan terkait hutan dan memiliki akses yang adil terhadap sumber daya
hutan. Pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan hutan berkelanjutan juga
penting untuk mengurangi ketergantungan mereka pada penebangan liar.
5. Kerjasama Internasional: Kerjasama antarnegara dan lembaga internasional sangat penting
dalam mengatasi penebangan liar. Hal ini termasuk pertukaran informasi, koordinasi
tindakan, serta dukungan teknis dan keuangan bagi negara-negara yang menghadapi
tantangan penebangan liar yang parah.
6. Sertifikasi Kayu: Mendorong penggunaan sertifikasi kayu seperti Forest Stewardship Council
(FSC) dapat membantu memastikan bahwa kayu yang digunakan berasal dari hutan yang
dikelola secara berkelanjutan. Sertifikasi ini memberikan jaminan kepada konsumen bahwa
produk kayu yang mereka beli tidak berasal dari penebangan liar.
7. Pengembangan Alternatif Ekonomi: Memberikan alternatif ekonomi yang berkelanjutan bagi
masyarakat yang bergantung pada penebangan liar dapat membantu mengurangi tekanan
terhadap hutan. Inisiatif seperti agroforestri, pariwisata alam, atau pengembangan industri
berkelanjutan dapat memberikan sumber penghasilan yang lebih baik bagi masyarakat lokal.

8
8. Edukasi dan Kampanye Kesadaran: Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga
hutan dan dampak negatif penebangan liar dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif
dalam upaya perlindungan hutan. Kampanye informasi dan pendidikan dapat dilakukan
melalui media massa, sekolah, dan komunitas lokal.
Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini secara efektif, dapat diharapkan bahwa
penebangan liar dapat ditekan dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan dapat diperkuat.

9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Dampak penebangan liar bagi sosial ekonomi masyarakat adalah mulai meningkat dari
sebelumnya, walaupun itu hanya sedikit lepas untuk biaya makan dan biaya sekolah anak-
anak, dan rata-rata pendapatan masyarakat hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Dampak
penebangan liar bagi lingkungan adalah terjadinya banjir, longsor dan kepunahan suatu
species fauna langka seperti rusa dan masih banyak yang lainnya.
2. Terdapat upaya seperti pencegahan yaitu memberikan himbauan kepada masyarakat,
mendirikan pos perederan pengangkutan hasil hutan, meningkatkan kuantitas dan kualitas
personil dan melakukan penyuluhan hukum yang tujuannya untuk meningkatkan kepedulian
masyarakat terhadap perlindungan hutan dari para perlaku tindak pidana penebangan liar
(illegal logging).

B. Saran
Kita tidak boleh memanfaatkan hutan secara sembarangan, kalau hutan yang kita miliki
habis maka akan terancam bencana. Agar hutan kita tetap lestari maka kita harus
melestarikannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://greeeench.multiply.com/journal/item/8
http://impasb.wordpress.com/2008/02/27/penyebab-dan-dampak-rusaknya-hutan-kita/
http://www.anneahira.com/penebangan-hutan.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembalakan_liar
http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan
http://syadiashare.com/jenis-dan-fungsi-hutan.html
http://forumteologi.com/blog/2007/05/27/kerusakan-hutan-di-indonesia
http://cahayahari.multiply.com/reviews/item/3
http://sixooninele.blogspot.com/2010/05/indonesia-alami-kerusakan-hutan-18-juta.html
http://rivafauziah.wordpress.com/2010/03/14/dampakpenggundulan-hutan
http://www.anneahira.com/penyebab-kerusakan-hutan.htm
http://betrialfahma16.blogspot.com/2012/02/akibat-penebangan-hutan-secara-liar-di.html
http://world.mongabay.com/indonesian/502
http://organisasi.org/pengertian-hutan-manfaat-hutan-yang-mempengaruhi-persebaran-hutan
http://www.dephut.go.id/
Jurnal unisula repository
Makalah penebangan liar unnes
Jurnal stkip pgri repository

11

Anda mungkin juga menyukai