Disusun Oleh :
Najwa Adilla Ramadhani 292022034
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa kurang suatu
apapun.
Makalah ini berisikan tentang penjelasan Pembelajaran Problem Based Learning (PBL):
Mendukung Perkembangan Kognitif Anak melalui Pendekatan Interaktif dan Kontekstual yang
dapat dilihat pada bagian isi. Dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang
dihadapi. Namun , penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan tugas ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan dan bantuan dari semua pihak sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi dapat teratasi. Untuk itu kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan kita semua
serta menjadi sumbangan pemikiran bagi pembaca sehingga dapat meningkatkan ilmu
pengetahuan kita.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka segala kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
Daftar Isi
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor kunci dalam membentuk masa depan anak-anak dan memberi
kontribusi besar terhadap pembangunan masyarakat. Dalam konteks pendidikan di era modern
ini, penting bagi para pendidik untuk mengembangkan model pembelajaran. Menurut ,
Kasmawati,( 2017: 72) (Dalam Oktaffi Arinna Manasikana,dkk , 2022 : 2) Model pembelajaran
adalah suatu perencanaan atas suatu pola yang digunakan sebagi pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran
mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan–
tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan
pengelolaan kelas . Jadi model pembelajaran adalah suatu bentuk pembelajaran yang
didalamnya terdapat strategi, teknik, metode, bahan, media dan alat pemebelajaran yang
mengacu pada pendekatan pembelajaran dan tujuan pembelajaran.
Pengembangan model pembelajaran ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga
mengembangkan keterampilan kognitif serta pemecahan masalah anak-anak. Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) muncul sebagai pendekatan pembelajaran yang menawarkan
solusi inovatif untuk memperkuat perkembangan kognitif anak-anak.
Dalam konteks ini, pendekatan interaktif dan kontekstual dalam PBL menonjol sebagai
elemen-elemen kunci yang memperkaya pengalaman belajar anak-anak. Pembelajaran
interaktif yang melibatkan partisipasi aktif siswa, kolaborasi, dan komunikasi merupakan
elemen penting yang dapat merangsang perkembangan kognitif anak-anak. Sementara itu,
kontekstualisasi materi pembelajaran memungkinkan anak-anak untuk mengaitkan
pembelajaran dengan situasi kehidupan nyata, sehingga menguatkan pemahaman dan
penerapan konsep-konsep kognitif dalam kehidupan sehari-hari.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
LANDASAN TEORI
Menurut Wena (2009) mengemukakan bahwa model Problem Based Learning merupakan
model pembelajaran yang dalam pelaksanaannya menghadapkan peserta didik pada
permasalahan - permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar. Sejalan dengan Sanjaya
(2008) mengemukakan bahwa model Problem Based Learning diartikan sebagai rangkaian
aktivitas pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaiann masalah yang dihadapi
melalui proses ilmiah. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Problem Based Learning adalah model pembelajaran dengan masalah pada dunia
nyata sebagai langkah awal peserta didik untuk memperoleh pengetahuan dan diselesaikan
melalui proses ilmiah.
Menurut , Anifah, R. D., & Wahyudi, W. (2020) Pembelajaran berbasis masalah memiliki
karakteristik sebagai berikut:
Teori perkembangan kognitif anak adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana anak
memperoleh pengetahuan dan kemampuan berpikir. Seperti teori yang dikemukakan oleh
Piaget, J. (1970) teori ini menjelaskan bahwa anak akan terus berinteraksi dengan lingkungan
sekitarnya dan hasil dari interaksi tersebut akan menghasilkan suatu hal yang bernama skema
atau skemata. Skema adalah struktur kognitif yang digunakan anak untuk memahami dunia.
Teori ini juga menjelaskan bahwa perkembangan kognitif anak terjadi melalui empat tahap,
yaitu tahap sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasional konkret, dan tahap
operasional formal.
Sanjaya (2008:127) mengatakan “Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk ke-pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.” Pandangan terhadap proses
belajar akan mempengaruhi pertim-bangan pendidik atau tutor dalam mengambil langkah-
langkah yang relevan dalam pe-laksanaan pembelajaran. Langkah - langkah tersebut akan
mengacu pada metode, teknik, dan strategi yang digunakan dalam pembelajaran.
PEMBAHASAN
Selain itu, Adapun langkah – langkah yang dilakukan guru dalam pelaksaan pembelajaran
PBL. Menurut , Oktaffi Arinna Manasikana,dkk ,( 2022 : 92 – 93) terdapat 5 tahapan dalam
pembelajaran PBL :
1. Tahap 1 ( Orientasi peserta didik pada masalah) Pada Tahap ini Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena
atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa terlibat dalam pemecahan
masalah yang dipilihnya.
2. Tahap 2 (Mengorganisasi peserta didik untuk belajar) Pada tahap ini guru membantu
peserta didik untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas, topik yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
3. Tahap 3 (Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok) Guru mendorong
peserta didik untuk mencari informasi yang berhubungan atau sesuai dengan
permasalahan yang ada, melaksankan eksperimen, untuk dapat penjelasan dan
pemecahan masalah.
4. Tahap 4 ( mengembangkan dan menyajikan hasil karya) Pada tahap ini guru membantu
peserta didik dalam merencankan dan menyiapkan karya yang sesuai serta membantu
mereka untuk berbagitugas dengan temannya.
5. Tahap 5 ( menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) Dalam tahap ini
guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evasluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses yang digunakan. Salah satu model pembelajaran yang
dapat diaplikasikan di sekolah adalah model pembelajaran Problem Based Learning.
Selama proses PBL, siswa diajak untuk berpikir kritis, mengajukan pertanyaan, dan menguji
ide-ide mereka sendiri. Hal ini sesuai dengan sintaks kegiatan peserta didik Model
Pembelajaran Problem Based Learning oleh Anifah, R. D., & Wahyudi, W. (2020) :
Selain itu, implementasi PBL yang interaktif juga memperkenalkan konsep kerjasama tim,
di mana siswa belajar bekerja bersama sebagai satu tim untuk mencapai tujuan bersama. Proses
kerjasama ini tidak hanya meningkatkan keterampilan sosial siswa, tetapi juga mendukung
perkembangan kognitif mereka. Dalam situasi kolaboratif, siswa membangun pengetahuan
bersama, bertukar ide, dan saling melengkapi pengetahuan masing-masing. Ini merangsang
pertumbuhan kognitif melalui eksplorasi berbasis kelompok, di mana mereka berbagi
perspektif dan pengetahuan, serta mengatasi perbedaan pendapat. Dengan merangsang
interaksi dan kolaborasi melalui PBL yang interaktif, perkembangan kognitif anak di tingkat
pendidikan dasar diperkaya melalui pengalaman pembelajaran yang melibatkan, merangsang,
dan mendalamkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran.
3.2 Kontekstualisasi Materi Pembelajaran Dalam PBL
Selain itu, identifikasi konteks juga melibatkan penilaian terhadap sumber daya yang
tersedia, termasuk buku teks, teknologi, dan dukungan dari pihak sekolah atau pemerintah
setempat. Peran guru dalam mengidentifikasi konteks pembelajaran PBL melibatkan
penyesuaian metode pengajaran dan materi pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan siswa
dan memungkinkan implementasi PBL dengan efektif. Dengan memahami konteks
pembelajaran secara mendalam, guru dapat merencanakan pembelajaran PBL yang relevan,
menarik, dan sesuai dengan perkembangan siswa, sehingga menciptakan lingkungan belajar
yang menginspirasi dan mendukung pertumbuhan kognitif dan kreativitas siswa.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Anifah, R. D., & Wahyudi, W. (2020). Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based
Learning dan Problem Posing Ditinjau dari Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Kelas V SD. JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains, 8(1), 60-68.
Hadrianto, C. (2013). Penerapan pendekatan interaktif oleh tutor dalam pembelajaran paket c
pada kelompok binuang sakti kota padang. Spektrum: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
(PLS), 1(2).
Oktaffi Arinna Manasikana,dkk. (2022). Model Pembelajaran Inovatif Dan Rencana
Pembelajaran Untuk Guru IPA SMP. Jombang : LPPM UNHASY TEBUIRENG JOMBANG.
Piaget, J. (1970). Science of education and the psychology of the child. New York: Viking.
Made, Wena. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual
Operasional. Jakarta: PT. Bumi Aksara.