Anda di halaman 1dari 152

Buku Guru

Keterampilan Pilihan Budidaya Perikanan


Budidaya Pakan Alami
SMALB Kelas X Tunarungu dan Tunadaksa

Yustina Primastuti
Hak Cipta © 2018 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang

MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN

TUNARUNGU ( B )
TUNADAKSA (D)
Disklaimer:
Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan pemerintah dalam rangka
Implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh
berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum
2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki,
diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan
perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat
meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)


Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
...................... : Buku Guru/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018.
Untuk SMALB – B & D Kelas X
ISBN

I. Keterampilan Pilihan. Judul: Budidaya Pakan Alami


II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Penyusun : Yustina Primastuti
Penelaah : Sumidi
Ilustrator : Koko Gregorius
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Pembelajaran
Diterbitkan oleh : Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah

Cetakan ke-1, 2018


Disusun dengan huruf Baar Metanoia, 12 Pt
Kata Sambutan
Direktur Pembinaan PK dan LK

Pada tahun pelajaran 2014/2015 Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan mulai memberlakukan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus di
seluruh SLB. Pemberlakuan kurikulum tersebut diikuti dengan penyiapan buku
teks pelajaran sebagai salah satu sarana pendukung dalam implementasi
Kurikulum 2013. Kurikulum pendidikan khusus dirumuskan secara terpadu
meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dikuasai oleh peser ta didik. Kurikulum ini dikembangkan dengan
mengakomodasi hambatan siswa pada setiap ketunaan.
Pada tahun pelajaran 2018/2019 Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus mempersiapkan buku teks pelajaran keterampilan pilihan SMALB, yang
sudah disesuaikan dengan Perdirjen Nomor 10 Tahun 2017 tentang Struktur
Kurikulum, Kompetensi Dasar, Kompetensi Inti dan Pedoman Implementasi
Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.
Dalam memberikan pelayanan pendidikan bagi peser ta didik
berkebutuhan khusus yang bermakna dalam kehidupan, peserta didik perlu
dibekali dengan program keterampilan pilihan yang sesuai dengan bakat dan
minat masing-masing peserta didik, sehingga setelah menyelesaikan
pendidikan mereka mampu mandiri dengan memanfaatkan peluang dan
kesempatan pasar serta potensi yang ada di daerah masing-masing. Program
keterampilan pilihan sangatlah penting bagi peserta didik berkebutuhan
khusus sebagai bekal hidup ketika mereka terjun ditengah-tengah masyarakat.
Pada tahun anggaran 2018 Direktorat Pembinaan PK dan LK
melaksanakan penyusunan buku guru Budidaya Pakan Alami kelas X untuk
Tunarungu dan Tunadaksa. Dalam penyediaan buku Keterampilan Pilihan
tersebut, Direktorat Pembinaan PK dan LK bekerja sama dengan Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, P4TK Bisnis dan Pariwisata, P4TK Bidang Seni dan
Budaya, P4TK Bidang Pertanian Cianjur, dan Perguruan Tinggi terkait.

i
Buku keterampilan pilihan bagi guru dikembangkan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dunia usaha dan dunia kerja
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Buku keterampilan pilihan bagi guru
digunakan sebagai buku acuan pembelajaran yang dipersiapkan untuk
mencapai kemandirian yangdisesuaikan dengan kebutuhan pasar dan potensi
yang ada di masing-masing daerah peserta didik. Keterampilan yang
dikembangkan melalui program kemandirian ini adalah keterampilan kerja
praktis dan memerlukan legalitas formal akademis, mudah dilakukan serta
berorientasi kerja.
Buku keterampilan pilihan ini diharapkan bermanfaat bagi guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Selain itu juga dapat
dimanfaatkan Kepala Sekolah, Pengawas, orangtua dan pihak-pihak yang
berkepentingan dalam rangka meningkatkan mutu dan layanan pendidikan
bagi siswa berkebutuhan khusus.
Buku guru ini juga diharapkan dapat membantu guru dalam melakukan
remedial dan penambahan materi pengayaan bagi siswa berkebutuhan yang
disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa berdasarkan hasil assesment.
Saran dan kritik yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat kami
harapkan. Melalui kesempatan ini, kami menyampaikan banyak terimakasih
kepada Saudara Yustina Primastuti sebagai penulis, Saudara Sumidi sebagai
penelaah, dan Saudara Koko Gregorius sebagai ilustrator yang telah
mencurahkan pemikirannya untuk mempersiapkan buku ini dengan baik.

September 2018
Direktur Pembinaan PK dan LK

Poppy Dewi Puspitawati


NIP196305211988032001

ii
Kata Pengantar

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Di dalamnya


dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang harus dikuasai siswa, dirumuskan pula proses pembelajaran dan penilaian
yang diperlukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Buku Seri
Keterampilan Pilihan Budidaya Perikanan ini, ditulis dengan mengacu pada
K urikulum 2013 . Buku ini dirancang dengan menggunakan proses
pembelajaran yang sesuai untuk mencapai kompetensi yang sesuai dan diukur
dengan proses penilaian yang sesuai.
Sejalan dengan itu, kompetensi yang diharapkan dari seorang lulusan
SMALB Tunarungu dan Tunadaksa adalah kemampuan pikIr dan tindak yang
produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan kongkret. Kemampuan itu
diperjelas dalam kompetensi inti, yang salah satunya, “menyajikan pengeta-
huan dalam bahasa yang jelas, logis dan sistematis, dalam karya yang estetis,
atau dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak sehat, beriman,
berakhlak mulia”. Kompetensi itu dirancang untuk dicapai melalui pembela-
jaran ilmiah (scientific approach) dengan model pendekatan mencakup proses
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan dengan model pembelajarannya seperti: Penemuan
(discovery learning) melalui kegiatan-kegiatan berbentuk tugas (project based
learning), dan penyelesaiaan masalah (problem based learning).
Buku Pedoman Guru Seri Keterampilan Pilihan Budidaya Pakan Alami
untuk Guru Kelas X SMALB Tunarungu dan Tunadaksa ini disusun berdasarkan
konsep dan model pembelajaran yang sesuai dengan muatan KDnya.
Sebagaimana lazimnya buku teks pelajaran yang mengacu pada kurikulum
berbasis kompetensi, buku ini memuat materi pembelajaran berbasis aktivitas.
Buku ini memuat urutan pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan-
kegiatan yang harus dilakukan guru bersama siswa untuk mencapai
kompetensi tertentu.
Buku ini merupakan penjabaran hal-hal yang harus dilakukan siswa untuk
mencapai kompetensi sesuai tuntutan KD yang dipelajari. Guru dapat
memperkaya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan lain yang sesuai dengan
potensi sekolah dan lingkungannya.

iii
Buku ini sangat terbuka dan perlu terus menerus dilakukan perbaikan dan
penyempurnaan.Untuk itu, kami mengundang para pembaca memberikan
kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaanpada edisi
berikutnya.Atas kontribusi itu, kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan,
kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam
rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).

Jakarta, 2018
Penulis

iv
Daftar Isi

Kata Sambutan Direktur Pembinaan PK dan LK ........................................ i


Kata Pengantar .............................................................................................. iii
Daftar Isi ......................................................................................................... v
Petunjuk Umum............................................................................................. vi

Bab I Kesehatan dan Keselamatan Kerja (k3) .......................................... 1


A. Kesehatan Kerja .................................................................................... 2
B. Keselamatan Kerja ................................................................................ 3

Bab II Jenis-jenis Pakan Alami .................................................................... 11


A. Jenis-jenis Pakan Alami........................................................................ 12
B. Syarat Tumbuh Pakan Alami ................................................................ 13

Bab III Wadah dan Media Kultur Pakan Alami .......................................... 27


A. Wadah Kultur Pakan Alami................................................................... 28
B. Media Kultur Pakan Alami.................................................................... 33

Bab IV Kultur Pakan Alami ........................................................................... 45


A. Kualitas Bibit Pakan Alami ................................................................... 46
B. Penebaran Bibit Pakan Alami .............................................................. 46

Bab V Kontrol Pertumbuhan Pakan Alami ................................................ 57


A. Pemupukan Susulan ............................................................................. 58
B. Pemantauan Populasi Pakan Alami .................................................... 60

Bab VI Pemanenan Hasil Kultur Pakan Alami........................................... 77


A. Pemanenan Pakan Alami ..................................................................... 78
B. Penjualan Pakan Alami......................................................................... 80

Glosarium ....................................................................................................... 91
Daftar Pustaka ............................................................................................... 92
Informasi Pelaku Penerbitan........................................................................ 93
Lampiran......................................................................................................... 97

v
Petunjuk Umum

A. Latar Belakang
Anak Berkebutuhan khusus tunarunggu adalah anak yang memiliki
masalah dalam perkembangan yaitu tidak mampu mendengar atau kurang
dengar sehingga dalam berkomunikasi dan berinteraksi di masyarakat
mengalami hambatan. Memperhatikan karakteristik siswa tersebut, dalam
proses pembelajarannya memerlukan pendekatan yang sesuai dengan
karakteristik mereka.
Anak Tunarungu dari aspek akademis memiliki kemampuan berbicara dan
berbahasa yang rendah. Memiliki prestasi yang rendah pada mata pelajaraan
yang verbal. Anak tunarungu dari aspek sosial; memiliki pergaulan yang
terbatas, sifat yang egosentris, cepat marah dan sifat yang polos. Untuk
mengatasi kekurangannya maka diperlukan pembelajaran yang berbasis
kreativitas.
Buku Seri Keterampilan Pilihan Budidaya Perikanan untuk SMALB kelas X
Tunarungu dan Tunadaksa ini, merupakan salah satu buku keterampilan pilihan
yang menggunakan pendekatan kurikulum 2013 Pendidikan khusus, dengan
menggunakan pendekatan berbasis kreatifitas.
Diharapkan dengan mempelajari buku Keterampilan Pilihan Budidaya
Pakan Alami ini, anak tunarungu dan tunadaksa memperoleh sikap,
pengetahuan dan keterampilan tentang budidaya pakan alami, yang dapat
dipergunakan dalam kemandirian anak di masyarakat.

B. Tujuan
Penulisan buku ini bertujuan untuk memberikan acuan/referensi bagi
guru dalam mengembangkan kompetensi (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) siswa melalui aktivitas yang bervariasi melalui pembelajaran :
1. Memberi tugas yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi.
2. Memberi kesempatan untuk melatih keterampilan sesuai tuntutan KD
3. Menginformasikan materi pembelajaran sehingga siswa dapat
mengorganisir informasi yang disampaikan (apa yang dilihat, dirasakan,
dan dikerjakan).

vi
4. Menggali pengetahuan siswa yang diperoleh sebelumnya agar siswa bisa
mengaitkan pengetahuan terdahulu dengan yang akan dipelajari.
5. Memberi tugas secara bertahap guna membantu siswa memahami
konsep.
6. Memberi umpan balik yang akan menguatkan pemahaman siswa

C. Deskripsi Buku Guru


Buku Panduan Guru disusun untuk memudahkan para guru dalam
melaksanakan pembelajaran keterampilan pilihan. Buku ini mencakup hal-hal
sebagai berikut:
1. Informasi kompetensi dasar (KD) dan indikator yang akan dipelajari.
2. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap kegiatan
pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran dalam Buku Keterampilan Pilihan ini adalah
kegiatan yang menggambarkan pembelajaran siswa aktif.
4. Pengalaman belajar yang bermakna untuk membangun sikap dan perilaku
positif, penguasaan konsep, keterampilan berpikir saintifik, berpikir
tingkat tinggi, kemampuan menyelesaikan masalah, inkuiri, kreativitas,
dan pribadi reflektif.
5. Berbagai teknik penilaian siswa.
6. Informasi yang menjadi acuan kegiatan remedial dan pengayaan.
7. Kegiatan interaksi guru dan orang tua untuk memberikan kesempatan
kepada orang tua untuk ikut berpartisipasi aktif melalui kegiatan belajar
siswa di rumah.

Kegiatan pembelajaran di buku ini dirancang untuk mengembangkan


kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) siswa melalui aktivitas
yang bervariasi.

vii
Aktivitas tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Membuka pelajaran dengan cara yang menarik perhatian siswa, seperti
membacakan cerita, bertanya jawab, bernyanyi, dan melakukan
permainan.
2. Menginformasikan kompetensi yang akan dicapai, pembelajaran yang
akan dilakukan dan penilaian untuk mengukur keberhasilan.
3. Menggali pengetahuan siswa yang diperoleh sebelumnya agar siswa bisa
mengaitkan pengetahuan terdahulu dengan yang akan dipelajari.
4. Memberi tugas secara bertahap guna membantu siswa memahami
konsep.
5. Memberi tugas yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi.
6. Memberi kesempatan untuk melatih keterampilan sesuai dengan tuntutan
Kompetensi Dasar.
7. Memberi umpan balik untuk menguatkan kompetensi siswa.

D. Saran Cara Penggunaan Buku


Buku Panduan Guru memiliki dua fungsi, yaitu sebagai petunjuk
penggunaan Buku Siswa dan sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas.
Mengingat pentingnya buku ini, disarankan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Bacalah halaman demi halaman dengan teliti.
2. Pahami setiap Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi.
3. Buku ini untuk rerata siswa kelas X Tunarungu dan Tunadaksa SMALB, guru
dapat memberikan pembelajaran berdasarkan hasil asesmen yang
dilakukan sebelumnya. Dari hasil asesmen guru dapat menentukan siswa
masuk dalam kelompok rerata, lebih tinggi, atau lebih rendah.
4. Siswa dengan hasil asesmen rerata dapat menggunakan buku ini. Siswa
dengan hasil asesmen di atas atau di bawah rerata, guru diberikan
kewenangan untuk menyesuaikan pembelajarannya.
5. Sinkronkan setiap langkah kegiatan yang berhubungan dengan buku
siswa sesuai dengan halaman yang dimaksud.

viii
6. Mulailah setiap kegiatan pembelajaran dengan memberikan pengantar
sesuai kompetensi yang dipelajari. Lebih baik lagi jika dilengkapi dengan
kegiatan pembukaan yang menyenangkan dan membangkitkan rasa ingin
tahu siswa. Misalnya bercerita, mengajukan pertanyaan yang menantang,
menyanyikan lagu, mengamati suatu fakta yang relevan. Demikian juga
pada saat menutup pembelajaran. Pemberian pengantar pada setiap
perpindahan bab dan sub bab, menjadi faktor yang sangat penting untuk
memaksimalkan manfaat dan keberhasilan pembelajaran yang diuraikan
dalam buku ini.
7. Kembangkan ide-ide kreatif dalam memilih metode pembelajaran.
Termasuk di dalamnya menemukan kegiatan alternatif apabila kondisi
yang terjadi kurang sesuai dengan perencanaan (misalnya, siswa tidak
bisa mengamati obyek yang dipelajari di luar kelas pada saat hujan).
8. Pilihlah beragam metode pembelajaran dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik dengan gaya belajar. Penggunaan beragam
metode tersebut, selain melibatkan siswa secara langsung, diharapkan
juga dapat melibatkan warga sekolah dan lingkungan sekolah.
9. Kembangkanlah keterampilan berikut ini:
a. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAIKEM),
b. Keterampilan bertanya yang berorientasi pada kemampuan berpikir
tingkat tinggi,
c. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran, dan
d. Keterampilan mengelola kelas dan pajangan kelas.
10. Gunakanlah media atau sumber belajar alternatif yang tersedia di
lingkungan sekolah.
11. Pada Buku Keterampilan Pilihan Budidaya Pakan Alami Kelas X SMALB
T unarungu dan Tunadaksa terdiri 6 Bab . Untuk pelaksanaannya
disesuaikan dengan kondisi siswa dan satuan pendidikan.
12. Perkiraan alokasi waktu dapat merujuk pada struktur kurikulum, yaitu 24
jam perminggu untuk kelas X Tunarungu dan Tunadaksa. Minggu efektif
semester 1 dan 2 berkisar 36 minggu. Alokasi waktu menurut Struktur
Kurikulum digunakan sebagai petunjuk umum, guru diharapkan

ix
menentukan sendiri alokasi waktu berdasarkan situasi dan kondisi di
sekolah.
13. Pada akhir kegiatan buku siswa, dilengkapi dengan bahan-bahan latihan
sesuai dengan pencapaian kompetensi. Meskipun demikian, guru
dianjurkan untuk menambah bahan-bahan latihan bagi siswa dari
sumber-sumber yang lain.
14. Hasil unjuk kerja siswa yang berupa karya dan bukti penilaian dapat
berfungsi sebagai portofolio siswa.
15. Buatlah catatan refleksi setelah satu bab selesai, sebagai bahan untuk
melakukan perbaikan pada proses pembelajaran selanjutnya. Misalnya
faktor-faktor yang menyebabkan pembelajaran berlangsung dengan baik,
kendala-kendala yang dihadapi, dan ide-ide kreatif untuk pengembangan
lebih lanjut.
16. Libatkan semua siswa tanpa kecuali dan yakini bahwa setiap siswa cerdas
dengan keunikan masing-masing. Dengan demikian, pemahaman
tentang kecerdasan majemuk, gaya belajar siswa serta beragam faktor
penyebab efektivitas dan kesulitan belajar siswa, sangat dibutuhkan.
17. Demi pencapaian tujuan pembelajaran, diperlukan komitmen guru untuk
mendidik sepenuh hati, hadir bersama jiwanya (antusias, kreatif, penuh
cinta, kesabaran dan keikhlasan).

E. Standar Kompetensi Lulusan SMALB

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: 1. beriman


dan bertakwa kepada Tuhan YME, 2. berkarakter, jujur,
dan peduli, 3. bertanggungjawab, 4. pembelajar sejati
sepanjang hayat, dan 5. sehat jasmani dan rohani sesuai
SIKAP
dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.

x
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berkenaan dengan: 1. ilmu pengetahuan, 2.
teknologi, 3. seni, 4. budaya, dan 5. humaniora.
PENGETAHUAN
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks
diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan
regional dan internasional

Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: 1. kreatif, 2.


produktif, 3. kritis, 4. mandiri, 5. kolaboratif, dan 6.
KETERAMPILAN komunikatif melalui pendekatan ilmiah sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di satuan pendidikan
dan sumber lain secara mandiri

F. Kompetensi Inti Kelas X Tunarungu dan Tunadaksa

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar/prosedural, dan
metakognitif sesuai dengan bidang pekerjaan pada tingkat teknis,
spesifik, dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, mengolah
informasi, dan mengikuti prosedur yang lazim dilakukan serta
menyelesaikan masalah sesuai dengan bidang pekerjaan dan
kemasyarakatan melalui menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif pada ranah abstrak dan konkret sehingga menampilkan kinerja
dan terukur sesuai dengan standar terkait pengembangan dari sekolah
dan masyarakat global

xi
G. Pemetaan KD 3 dan KD 4 Kelas X Tunarungu dan Tunadaksa
Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dirumuskan sebagai
berikut ini.

KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4

3.1 Menerapkan Keselamatan dan 4.1 Melakukan Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) Kesehatan Kerja (K3)

3.2 Mengidentifikasi jenis-jenis 4.2 Menunjukkan jenis-jenis pakan


pakan alami alami

3.3 Menerapkan persiapan media 4.3 Melakukan persiapan media


kultur pakan alami kultur pakan alami

3.4 Menerapkan kultur pakan alami 4.4 Melakukan kultur pakan alami

3.5 Menerapkan kontrol 4.5 Melakukan kontrol


pertumbuhan kultur pakan pertumbuhan proses kultur
alami pakan alami

3.6 Menerapkan pemanenan hasil 4.6 Melakukan pemanenan hasil


kultur pakan alami kultur pakan alami

H. Ruang Lingkup Pembelajaran

BAB KEGIATAN IPK


PEMBELAJARAN
I. Kesehatan dan Ÿ Pengidentifikasian 3.1.1 Menjelaskan cara
Keselamatan Kerja alat-alat kesehatan menjaga kesehatan
dan keselamatan di tempat kerja
kerja 3.1.2 Menjelaskan cara
Ÿ Penggunaan alat- menjaga
alat kesehatan dan keselamatan di
keselamtan kerja tempat kerja

4.1.1 Menunjukkan cara


menjaga kesehatan
di tempat kerja
4.1.2 Menunjukkan cara
menjaga
keselamatan di
tempat kerja

xii
BAB KEGIATAN IPK
PEMBELAJARAN
II. Jenis-Jenis Pakan Ÿ Pengidentifikasian 3.2.1 Menjelaskan jenis-
Alami jenis-jenis pakan jenis pakan alami
alami 3.2.2Menjelaskan syarat
Ÿ Pengidentifikasian tumbuh pakan alami
syarat tumbuh
pakan alami 4.2.1 Membedakan jenis-
jenis pakan alami
4.2.2
Membedakan

III. Wadah dan Media Ÿ Pemilihan wadah 3.3.1 Menjelaskan jenis-


Kultur Pakan Alami kultur Daphnia jenis wadah kultur
Ÿ Pemilihan wadah pakan alami
kultur Cacing Sutera 3.3.2 Menjelaskan cara
(Tubifex) menyiapkan wadah
Ÿ Penyiapan wadah kultur pakan alami
kultur Daphnia 3.3.3 Menjelaskan cara
Ÿ Penyiapan wadah menyiapkan media
kultur Cacing Sutera kultur pakan alami
(Tubifex)
Ÿ Penyiapan media 4.3.1 Membedakan jenis-
kultur Daphnia jenis wadah kultur
Ÿ Penyiapan media pakan alami
kultur Cacing Sutera 4.3.2 Menyiapkan wadah
(Tubifex) kultur pakan alami
4.3.3 Menyiapkan media
kultur pakan alami

IV. Kultur Pakan Alami Ÿ Pemilihan bibit 3.4.1 Menjelaskan kualitas


Daphnia bibit pakan alami
Ÿ Pemilihan bibit 3.4.2 Menjelaskan cara
Cacing Sutera tebar bibit pakan
(Tubifex) alami
Ÿ Penebaran bibit
Daphnia 4.4.1 Memilih bibit pakan
Ÿ Penebaran bibit alami
Cacing Sutera 4.4.2 Menebar bibit pakan
(Tubifex) alami

xiii
V. Kontrol Ÿ Pemupukan suslan 3.5.1 Menjelaskan cara
pertumbuhan pakan kultur Daphnia melakukan
alami Ÿ Pemupukan susulan pemupukan susulan
kultur Cacing Sutera 3.5.2 Menjelaskan cara
(Tubifex) melakukan
Ÿ Pemantauan pemantauan
populasi Daphnia populasi pakan
Ÿ Pemantauan alami
populasi Cacing
Sutera (Tubifex)
4.5.1 Melakukan
pemupukan susulan
4.5.2 Melakukan
pemantauan
populasi pakan
alami

VI. Pemanenan Hasil Ÿ Pemanenan Daphnia 3.6.1 Menjelaskan cara


Kultur Pakan Alami dan Cacing Sutera pemanenan pakan
(Tubifex) alami
Ÿ Pengemasan 3.6.2Menjelaskan cara
Daphnia dan Cacing penjualan pakan
Sutera (Tubifex) alami
Ÿ Penjualan Daphnia
dan Cacing Sutera
(Tubifex) 4.6.1 Melakukan
pemanenan pakan
alami
4.6.2Melakukan penjualan
pakan alami

I. Kerja Sama dengan Orang Tua


Secara khusus, di setiap akhir pembelajaran pada Buku Siswa, terdapat aktivitas
belajar yang dapat dilakukan siswa bersama orang tua di rumah. Orang tua
diharapkan berperan dan terlibat dengan aktivitas belajar siswa. Guru perlu
membangun komunikasi dengan orang tua sehubungan dengan kegiatan
pembelajaran yang akan melibatkan orang tua dan siswa di rumah.

xiv
Instrumen Penilaian

Penilaian dilakukan secara autentik untuk melihat kemajuan belajar siswa


yang meliputi pengetahuan dan keterampilan.
Contoh-contoh Penilaian Pengetahuan dan Penilaian Keterampilan :
BAB VI Pemanenan Hasil Kultur Pakan Alami
Kegiatan 2
1. Penilaian Pengetahuan
Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku siswa.
Kunci jawaban :
Pemanenan Pakan Alami
1. Umur panen Daphnia adalah 7 hari setelah tebar
Umur panen cacing sutera adalah 50-57 hari setelah tebar (skor 3)
2. Waktu yang tepat untuk panen Daphnia adalah di pagi hari saat
matahari terbit.
Waktu yang tepat untuk panen cacing sutera adalah di pagi atau sore
hari (skor 3)
3. Alat dan bahan yang diperlukan jaring halus, ember, selang, plastik
kemasan, gayung. (skor 4)

Skor yang diperoleh


Nilai Pengetahuan= x 100
Skor maksimal

Penjualan Pakan Alami


1. Jenis-jenis kemasan pakan alami : plastik, styrofoam, boks kayu,
kardus (skor 3)
2. Cara pengemasan pakan alami : jarak dekat dan jarak jauh.
Jarak dekat : dimasukkan dalam plastik yang telah diisi aor bersih dan
diisi oksigen.
Jarak jauh : dimasukkan dalam plastik kemudian dibekukan. (skor 5)

xv
3. Pengemasan Daphnia : (skor 10)
a. Pengemasan kutu air hidup biasanya mengunakan plastik double
ukuran 5 liter. Lalau diisi air bersih dan oksigen dan masukkan
Daphnia agar kondisi tetap segar sampai tujuan. Selanjutnya
masukkan dalam styrofoam yang sebelumnya diberi es batu atau
bisa langsung diletakkan di kotak kayu atau kardus. Daphnia bisa
bertahan hidup 3-5 hari.
b. Daphnia beku dikemas dengan cara Daphnia dimasukkan dalam
kantong plastik styrofoam kemudian dibekukan. Jika akan dikirim
masukkan ke dalam boks styrofoam berisi es batu. Daphnia beku
bisa bertahan hidup 1-2 bulan.
Pengemasan cacing sutera :
Cara penyimpanan Tubifex yang dipanen berlebih dapat dilakukan
pengolahan Tubifex segar menjadi beku. Proses tersebut dilakukan
dengan menyaring Tubifex dengan air dan Tubifex yang telah bersih
saja yang dimasukkan dalam wadah plastik dan disimpan didalam
lemari pembeku (Freezer)
4. Distribusi pakan alami : dari pembudidaya pakan alami langsung ke
pembudidaya ikan, dari pembudidaya pakan alami ke penjual eceran,
kemudian ke pembudidaya ikan. (skor 5)

Skor yang diperoleh


Nilai Pengetahuan= x 100
Skor maksimal

2. Penilaian Keterampilan
a. Pemanenan Pakan Alami
Penilaian Unjuk Kerja/Praktik

Nama Kegiatan : Pemanenan Pakan Alami


Kelas/ Semester : X/1
Sekolah : SMALB Tunarungu -Tunadaksa
Bab/Sub Bab : Pemanenan Hasil kultur Pakan
Alami/Pemanenan Pakan Alami

xvi
Petunjuk Praktik:
a. Siapkan dan kenakan perlengkapan K3.
b. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
c. Susunlah prosedur pemanenan pakan alami
d. Praktikan pemanenan pakan alami sesuai prosedur yang telah kamu
pelajari.

No. Komponen Kriteria Unjuk kerja Skor

1. Persiapan

Persiapan Alat Alat dan bahan yang disiapkan 4


dan Bahan sesuai jenis, fungsi, jumlah, dalam
keadaan bersih siap digunakan

Alat dan bahan yang disiapkan 3


sesuai jenis, fungsi jumlah, namun
belum bersih belum siap
digunakan

Alat dan bahan yang disiapkan 2


sesuai jenis, fungsi, namun jumlah
masih kurang, dan belum bersih
belum siap digunakan

Alat dan bahan yang disiapkan 1


tidak sesuai jenis, tidak sesuai
fungsi jumlah masih kurang, dan
belum bersih belum siap
digunakan

2. Proses Kerja

Sistematika Kerja Panen dilakukan tepat umur, tepat 4


(umur panen) waktu, tepat prosedur

Panen dilakukan tepat umur, tepat 3


waktu, namun tidak tepat
prosedur

Panen dilakukan tepat umur, 2


namun tidak tepat waktu dan
tidak tepat prosedur

Panen dilakukan tidak tepat umur, 1


tidak tepat waktu dan tidak tepat
prosedur

xvii
3. Hasil Kerja

Hasil pemanenan Sesuai hasil sampling, tidak 4


tercecer, tidak mati

Sesuai hasil sampling, tidak 3


tercecer, ada sebagian yang mati

Sesuai hasil sampling, tercecer, 2


ada sebagian yang mati

Tidak sesuai hasil sampling, 1


tercecer, ada sebagian yang mati

Pedoman penskoran :
Masing-masing komponen dipilih skor yang sesuai kemampuan siswa.
Jumlahkan skor setiap komponen penilaian.

Skor yang diperoleh


Nilai Keterampilan= x 100
Skor maksimal

b. Penjualan Pakan Alami

SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
1 2 3 4
1 Membuat rencana penjualan
2 Mempromosikan produk
3 Mengemas pakan alami
4 Mengelola keuangan
Skor maksimal 16

Skor yang diperoleh


Nilai Keterampilan= x 100
Skor maksimal

xviii
Bab I

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

A. Peta Konsep

KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA

Pengetahuan Keterampilan
3.1 Menerapkan 4.1 Melakukan
Kesehatan dan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) Keselamatan Kerja (K3)

Menjelaskan cara Menunjukkan cara


menjaga kesehatan di menjaga kesehatan di
tempat kerja tempat kerja

Menjelaskan cara Menunjukkan cara


menjaga keselamatan menjaga keselamatan
di tempat kerja di tempat kerja

B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan observasi, siswa dapat menjelaskan pentingnya
kesehatan dan cara menjaga kesehatan di tempat kerja secara cermat
dan bertanggung jawab.
2. Melalui kegiatan praktik langsung, siswa dapat menunjukkan cara
menjaga kesehatan di tempat kerja secara cermat dan bertanggung
jawab.
3. Melalui kegiatan observasi, siswa dapat menjelaskan pentingnya
keselamatan dan cara menjaga keselamatan di tempat kerja secara
cermat dan bertanggung jawab.

1
4. Melalui kegiatan praktik langsung, siswa dapat menunjukkan cara
menjaga keselamatan di tempat kerja secara cermat dan bertanggung
jawab

C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
3.1.1 Menjelaskan cara menjaga kesehatan di tempat kerja
3.1.2 Menjelaskan cara menjaga keselamatan di tempat kerja
4.1 Melakukan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
4.1.1 Menunjukkan cara menjaga kesehatan di tempat kerja
4.1.2 Menunjukkan cara menjaga keselamatan di tempat kerja

D. Uraian Materi

1. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan sebagai unsur-
unsur yang menunjang terhadap adanya jiwa-raga dan lingkungan
kerja yang sehat. Kesehatan kerja meliputi kesehatan jasmani dan
kesehatan rohani. Kesehatan rohani dan jasmani saling berkaitan,
terutama kesehatan rohani akan sangat berpengaruh terhadap
kesehatan jasmani dan kesehatan jasmani sangat di pengaruhi oleh
kesehatan lingkungan (environmental).
a. Unsur-unsur penunjangan kesehatan jasmani di tempat kerja
adalah sebagai berikut.
1) Adanya makanan dan minuman yang bergizi.
2) Adanya sarana dan peralatan olahraga
3) Adanya waktu istirahat.
4) Adanya asuransi kesehatan bagi kariawan.
5) Adanya sarana kesehatan atau mempunyai kotak P3K
(pertolongan pertama pada kecelakaan)
6) Adanya buku panduan mengenai K3.
7) Adanya transportasi untuk kesehatan (mobil ambulan).
b. Unsur-unsur penunjang kesehatan rohani di tempat kerja adalah
sebagai berikut.
1) Adanya sarana dan prasarana.
2) Penyuluhan kerohanian.
3) Adanya tabloid dan majalah tentang kerohanian.

2
4) Adanya tata laku di tempat kerja.
5) Adanya kantin dan tempat istirahat yang terkonsentrasi.
c. Unsur-unsur penunjang kesehatan lingkungan kerja di tempat
kerja adalah sebagai berikut.
1) Adanya sarana prasarana dan peralatan kebersihan,
kesehatan dan ketertiban.
2) Adanya tempat sampah yang memadai.
3) Adanya WC (Water closet) yang memadaai
4) Adanya air yang memenuhi kebutuhan.
5) Vasilitas udara yang cukup.
6) Masuknya sinar matahari ke ruang kerja.
7) Adanya lingkungan alami.
8) Adanya kipas angin atau air conditioner (AC)
9) Adanya jadwal piket kebersihan
10) Adanya pekerja kebersihan.

2. Keamanan Kerja
Keamanan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung
terciptanya suasana kerja yang aman, baik berupa materil maupun
nonmaterial.
a. Unsur-unsur penunjang keaman yang bersifat material diantara-
nya sebagai berikut.
1) Baju kerja
2) Helm
3) Kaca mata
4) Sarung tangan
5) Sepatu
b. Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial
diantaranya sebagai berikut.
1) Buku petunjuk penggunaan alat.
2) Rambu-rambu dan isyarat bahaya.
3) Himbauan-himbauan.
4) Petugas keamanan.
Selain unsur-unsur penunjang, lingkaran kerja harus aman.
Syarat-syarat lingkungan kerja yang aman adalah sebagai berikut:
o Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab serta wewenang
yang jelas.

3
o Adanya peraturan kerja yang fleksibel ( tidak kaku ).
o Adanya penghargaan atas hak dan kewajiban pekerja selalu
diberikan.
o Adanya hubungan sosial yang baik antara perusahaan dengan
masyarakat setempat
o Adanya ruang kerja yang memenuhi standar, SSLK (Syarat-Syarat
Lingkungan Kerja).

Syarat-syarat lingkungan kerja adalah sebagai berikut:


o Tempat kerja steril dari debu, kotoran, asap rokok, uap gas, radiasi,
getaran mesin, dan peralatan, bising dan lainnya.
o Tempat kerja aman dari sengatan arus listrikanya aturan .
o Lampu peneranagan cukup memadai.
o Fasilitas dan sirkulasi udara yang seimbang.
o Adanya aturan kerja atau aturan keprilakuan (code of conduts).
o Adanya prosedur kerja dengan aturan SOP (Standar Operating
Procedure).

Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut:


o Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja yang telah
dijelaskan di atas.
o Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan
kerja.
o Teliti dalam berkerja.
o Melaksanakan prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan
dan kesehatan kerja.

D. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pembelajaran 1
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam
2) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
3) Guru mengabsen kehadiran siswa
4) Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk memulai
pembelajaran
5) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dipelajari
6) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

4
7) Guru memberikan apersepsi untuk menghubungkan pengeta-
huan awal yang dikuasai siswa dengan materi pembelajaran
yang akan dipelajari
8) Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan dilakukan

b. Kegiatan Inti

Ayo Mengamati
1) Guru menyiapkan gambar seorang pekerja dengan pakaian
kerja lengkap
2) Guru menunjukkan gambar tersebut kepada para siswa
3) Guru meminta siswa mengamati gambar tersebut
4) Guru menyiapkan lembar pengamatan
5) Guru meminta siswa berpendapat tentang gambar tersebut

Ayo Cermati
1) Guru menyiapkan gambar alat-alat kelengkapan kesehatan
kerja
2) Guru menunjukkan gambar tersebut kepada siswa
3) Guru meminta siswa mengamati gambar tersebut
4) Guru menyiapkan lembar pengamatan
5) Guru meminta siswa berpendapat tentang gambar tersebut.
Bagaimana jika alat-alat tersebut tidak tersedia di tempat
kerja?

Ayo Cari Tahu


1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru menyiapkan materi/informasi
3) Guru mengajak siswa untuk berkunjung ke lokasi pembudi-
daya pakan alami
4) Guru menyiapkan lembar observasi
5) Guru mengajak siswa melakukan observasi lingkungan kerja di
sana. Panduan kunjungan tersedia di buku siswa.
6) Guru mendampingi dan membimbing siswa dalam kegiatan.
7) Guru meminta siswa mencatat informasi yang diperoleh
8) Guru meminta siswa membuat laporan hasil kunjungan
lapang dengan format seperti pada tabel 1.1 yang terdapat di
buku siswa

5
Ayo Presentasikan
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa mempresentasikan hasil kerjanya
3) Guru meminta salah seorang siswa sebagai moderator yang
bertugas memimpin jalannya presentasi dan diskusi
4) Guru meminta siswa menyimak ketika ada teman yang sedang
presentasi
5) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya
6) Guru membimbing siswa membuat simpulan hasil diskusi dan
presentasi.

c. Kegiatan Penutup
1) Guru memberikan penegasan tentang hal-hal yang sudah
dipelajari dalam pembelajaran ini
2) Guru memberikan penugasan untuk siswa
3) Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi
4) Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
5) Guru mengucapkan salam

2. Kegiatan Pembelajaran 2
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam
2) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
3) Guru mengabsen kehadiran siswa
4) Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk memulai
pembelajaran
5) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dipelajari
6) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
7) Guru memberikan apersepsi untuk menghubungkan
pengetahuan awal yang dikuasai siswa dengan materi
pembelajaran yang akan dipelajari
8) Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan dilakukan

6
b. Kegiatan Inti

Ayo Mengamati
1) Guru menyiapkan gambar alat-alat keselamatan kerja
2) Guru menunjukkan gambar tesebut kepada para siswa
3) Guru meminta siswa mengamati gambar tersebut
4) Guru menyiapkan lembar pengamatan
5) Guru meminta siswa menyebutkan nama dan fungsi alat
keselamatan kerja yang diketahui.

Ayo Cari Tahu


1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru mengajak siswa untuk berkunjung ke toko yang menjual
alat keselamatan kerja
3) Guru menyiapakan lembar observasi
4) Guru mengajak siswa melakukan observasi lingkungan kerja di
sana. Panduan kunjungan tersedia di buku siswa.
5) Guru mendampingi dan membimbing siswa dalam kegiatan
ini
6) Guru meminta siswa mencatat informasi yang diperoleh
7) Guru meminta siswa membuat laporan hasil kunjungan
lapang dengan format seperti pada tabel 1.2 yang terdapat di
buku siswa

Ayo Menalar
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa berdiskusi tentang alat keselamatan
kerja yang dibutuhkan dalam budidaya pakan alami.
3) Guru menyiapkan lembar diskusi
4) Guru meminta siswa menuliskan hasil diskusinya

Ayo Lakukan
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru memberikan contoh alat-alat keselamatan kerja yang
ada di sekolah

7
3) Guru memberikan contoh cara penggunaanya
4) Guru meminta siswa mencoba menggunakannya

c. Kegiatan Penutup
1) Guru memberikan penegasan tentang hal-hal yang sudah
dipelajari dalam pembelajaran ini
2) Guru memberikan penugasan untuk siswa
3) Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi
4) Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
5) Guru mengucapkan salam

F. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Kegiatan dilakukan dengan mengulang materi pada BAB ini
menggunakan metode maupun media pembelajaran yang berbeda
disesuaikan dengan kemampuan siswa.
2. Pengayaan
Siswa diminta mempelajari tentang bagaimana kesehatan dan
keselamatan kerja dilaksanakan di perusahaan yang memiliki banyak
tenaga kerja.

G. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar


1. Buku siswa Budidaya Pakan Alami kelas X
2. Gambar alat kesehatan dan keselamatan kerja
3. Artikel tentang kesehatan dan keselamatan kerja
4. Alat-alat kesehatan dan keselamatan kerja
5. Penjual alat kesehatan dan keselamatan kerja

H. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Pengetahuan
Siswa menyelesaikan soal latihan yang terdapat di buku siswa.
Kunci Jawaban :
Kesehatan dan keselamatan kerja
1. Jenis-jenis alat untuk menjaga kesehatan dan keselamatan
pekerja adalah baju kerja, topi kerja, masker, sarung tangan,
sepatu boot, kotak P3K, alat-alat kebersihan, dan alat komunikasi.
(skor 5)

8
2. Gambar alat-alat untuk menjaga kesehatan dan keselamatan
kerja (skor 5)

Skor yang diperoleh


Nilai Pengetahuan= x 100
Skor maksimal

2. Penilaian Keterampilan
Kisi-kisi penilaian keterampilan

Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik


Penilaian
4.1 Melakukan Keselamatan 4.1.1 Menunjukkan cara Unjuk Kerja
Keselamatan dan menjaga kesehatan
dan Kesehatan Kesehatan di tempat kerja
Kerja (K3) Kerja (K3)
4.1.1 Menunjukkan cara Unjuk Kerja
menjaga
keselamatan di
tempat kerja

Penilaian Unjuk Kerja K3


Nama Kegiatan : Pelaksanaan K3
Petunjuk Praktik :
a. Tunjukkan peralatan K3 yang digunakan dalam pembudidayaan
pakan alami dan sebutkan fungsinya
b. Tunjukkan cara menggunakan peralatan K3
c. Tunjukkan cara menjaga kesehatan di tempat kerja
d. Tunjukkan cara menjaga keselamatan di tempat kerja

No. Komponen Kriteria Unjuk kerja Skor

1. Persiapan
Menunjukkan peralatan Alat yang ditunjukkan benar dan 3
K3 yang digunakan dalam fungsinya benar
pembudidayaan pakan
alami Alat yang ditunjukkan benar 2
namun fungsinya salah

Alat yang ditunjukkan salah dan 1


fungsinya salah

9
2. Proses Kerja
Menunjukkan cara Mencuci tangan sebelum dan 3
menjaga kesehatan kerja sesudah melakukan kegiatan
lapangan, membersihkan alat dan
tempat kerja setelah melakukan
kegiatan.

Mencuci tangan sebelum dan 2


sesudah melakukan kegiatan
lapangan, namun tidak
membersihkan alat dan tempat
kerja setelah melakukan kegiatan.

Tidak mencuci tangan sebelum 1


dan sesudah melakukan kegiatan
lapangan, dan tidak
membersihkan alat dan tempat
kerja setelah melakukan kegiatan.

Menunjukkan cara Mengenakan perlengkapan K3 3


menjaga keselamatan secara benar dan lengkap
kerja
Mengenakan perlengkapan K3 2
secara benar namun tidak lengkap

Mengenakan perlengkapan K3 1
secara tidak benar dan tidak
lengkap
3. Sikap Kerja
Bekerja dengan tertib dan disiplin 3
Bekerja dengan tertib namun 2
tidak disiplin

Bekerja tidak tertib dan tidak 1


disiplin

Pedoman penskoran :
Masing-masing komponen dipilih skor yang sesuai kemampuan siswa.
Jumlahkan skor setiap komponen penilaian.
Skor maksimal = 15

Skor yang diperoleh


Nilai Keterampilan= x 100
Skor maksimal

10
Bab II

Jenis-jenis Pakan Alami

A. Peta Konsep

JENIS-JENIS
PAKAN ALAMI

Pengetahuan Keterampilan
3.2 Mengidentifikasi 4.2 Menunjukkan jenis-
jenis-jenis pakan alami jenis pakan alami

Menjelaskan jenis-jenis Membedakan jenis-


pakan alami jenis pakan alami

Menjelaskan syarat Membedakan syarat


tumbuh pakan alami tumbuh pakan alami

B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan observasi dan diskusi siswa dapat menjelaskan
jenis-jenis pakan alami berdasarkan ciri morfologinya secara tepat.
2. Melalui kegiatan menalar dan menyimpulkan, siswa dapat membeda-
kan/memilih 6 jenis pakan alami secara tepat dalam waktu 15 menit.
3. Melalui kegiatan observasi, diskusi, dan pengukuran, siswa dapat
menjelaskan syarat tumbuh pakan alami secara tepat.
4. Melalui kegiatan menalar dan menyimpulkan, siswa dapat membeda-
kan syarat tumbuh pakan alami secara tepat.

11
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Mengidentifikasi jenis-jenis pakan alami
3.2.1 Menjelaskan jenis-jenis pakan alami
3.2.2 Menjelaskan syarat tumbuh pakan alami
4.2 Menunjukkan jenis-jenis pakan alami
4.2.1 Membedakan jenis-jenis pakan alami
4.2.2 Membedakan syarat tumbuh pakan alami

D. Uraian Materi
Jenis-jenis Pakan Alami
1. Phytoplankton
Phytoplankton adalah organisme air yang berukuran kecil yang
melayang-layang mengikuti pergerakan air dan berupa jasad nabati.
Ukurannya sangat kecil, tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Ukuran yang paling umum berkisar antara 2 – 200 µm (1 µm = 0,001
mm). Umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi ada juga yang
membentuk rantai. Phytoplankton merupakan jenis plankton yang
umumnya beraktifitas pada pagi hingga siang hari. Hal ini
dikarenakan phytoplankton merupakan jenis tumbuhan mikroskopis
yang dapat berfotosintesis. Bentuk phytoplankton antara lain: oval,
bulat dan seperti benang. Beberapa jenis phytoplankton yang sudah
dapat dibudidayakan dan dikonsumsi oleh ikan/udang/ikan hias
antara lain adalah : Chlorococcum, Chlorella, Chlamydomonas,
Euglena, Tetraselmis, Volvox, Scenedesmus, Spyrogyra, Oedogonium,
Ulva, Chara, Chaetoceros calcitrant, Skeletonema costatum, Spirulina
dan lain-lain.
2. Zooplankton
Zooplankton, disebut juga plankton hewani, hewan yang
hidupnya mengapung, atau melayang dalam perairan. Kemampuan
renangnya sangat terbatas hingga keberadaannya sangat ditentukan
kemana arus membawanya. Zooplankton bersifat heterotrofik, yang
maksudnya tak dapat memproduksi sendiri bahan organik dari bahan
inorganik. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya ia sangat
bergantung pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi
makanannya. Jadi zooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen
(consumer) bahan organik. Jenis zooplankton yang biasa digunakan

12
sebagai makanan larva atau benih ikan/udang/ikan hias dan sudah
dapat dibudidayakan adalah : Brachionus sp, Artemia salina, Moina
sp, Daphnia sp, Paramecium sp,
3. Benthos
Benthos adalah organisme yang hidup di dasar perairan. Saat ini
ada banyak berbagai macam organisme yang termasuk ke dalam
kelompok benthos, tetapi sampai saat ini yang banyak dipergunakan
untuk pakan ikan konsumsi dan ikan hias hanya dua macam yaitu
cacing rambut (Tubifex sp) dan cacing darah (Chironomus sp). Tubifex
sp sudah dapat dibudidayakan secara massal. Cacing rambut sangat
banyak diberikan untuk ikan hias dan ikan konsumsi karena mengan-
dung nutrisi yang cukup tinggi untuk pertumbuhan dan perkembang-
an ikan yang dibudidayakan. Benthos yang biasa dimanfaatkan dan
dapat dibudidayakan sebagai makanan ikan antara lain adalah cacing
rambut atau Tubifex dan larva Chironomus sp.

Syarat Tumbuh Pakan Alami


Ÿ Temperatur
Tinggi rendahnya nilai temperatur suatu badan perairan sangat
mempengaruhi kehidupan organisme air termasuk plankton.
Tingginya nilai temperatur dapat meningkatkan kebutuhan plankton
akan oksigen.
Hal ini disebabkan karena temperatur dapat memicu aktivitas fisio-
logis plankton sehingga kebutuhan akan oksigen semakin meningkat.
Kelarutan berbagai gas di dalam air serta semua aktivitas biologis-
fisiologis di dalam ekosistem akuatik sangat dipengaruhi oleh
temperatur
Menurut Hukum Van't Hoffs bahwa kenaikan temperatur sebesar
10OC (hanya pada kisaran temperatur yang masih ditolerir) dapat
meningkat - kan aktivitas fisiologis (misalnya respirasi) dari
organisme sebesar 2-3 kali lipat
Pola temperatur ekosistem akuatik juga dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air
dengan udara sekelilingnya dan juga oleh faktor kanopi (penutupan
oleh vegetasi) dari pepohonan yang tumbuh di tepi badan perairan

13
Ÿ Dissolved Oxygen (DO)
Plankton merupakan organisme air yang membutuhkan oksigen
untuk melaksanakan aktivitas fisiologis dan biologis
Kadar oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen yang terlarut
dalam volume air tertentu pada suatu suhu dan tekanan atmosfer
tertentu. Pada tekanan atmosfer normal (1 atm) dan suhu 20OC, kadar
maksimum oksigen terlarut dalam air adalah 9 ppm
Kelarutan oksigen di dalam air sangat dipengaruhi terutama oleh
faktor temperatur dan oleh jumlah garam terlarut dalam air. Kelarutan
maksimum oksigen di dalam air terdapat pada suhu 0OC, yaitu
sebesar 14,16 mg/l O2
Konsentrasi ini akan menurun sejalan dengan meningkatnya suhu air.
Dengan peningkatan suhu akan menyebabkan konsentrasi oksigen
akan menurun dan sebaliknya suhu yang semakin rendah akan
meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut.

Ÿ Biochemical Oxygen Demand (BOD)


Semakin tinggi nilai BOD suatu badan perairan maka semakin buruk
kondisi perairan tersebut.
Sebab jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan senyawa
organik semakin banyak, sehingga menurunkan nilai oksigen yang
terlarut
Nilai BOD (Biochemical Oxygen Demand) menyatakan jumlah
oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme aerob dalam proses
penguraian senyawa organik, yang diukur pada suhu 20OC
Proses oksidasi secara biologis ini tentu saja dibutuhkan waktu yang
lebih lama jika dibandingkan dengan proses oksidasi secara kimiawi.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengukuran BOD adalah
jumlah senyawa organik yang diuraikan, tersedianya organisme aerob
yang mampu menguraikan senyawa organik tersebut dan tersedianya
sejumlah oksigen yang dibutuhkan dalam proses penguraian

Ÿ Penetrasi Cahaya
Penetrasi cahaya sangat mempengaruhi keberadaan plankton di
suatu badan perairan, sebab penetrasi cahaya sangat menentukan
proses fotosintesis dan reproduksi

14
Kedalaman penetrasi cahaya yang merupakan kedalaman di mana
produksi fitoplankton masih dapat berlangsung, bergantung pada
beberapa faktor, antara lain absorpsi cahaya oleh air, panjang
gelombang cahaya, kecerahan air, pemantulan cahaya oleh
permukaan laut, lintang geografik dan musim.

Ÿ pH
Nilai pH yang terlalu asam atau basa berbahaya bagi kelangsungan
hidup plankton karena akan menyebabkan berbagai gangguan
metabolisme termasuk respirasi
Nilai pH yang ideal bagi kehidupan organisme akuatik pada umumnya
berkisar antara 7 sampai 8,5.
Kondisi perairan yang sangat asam maupun sangat basa akan
membahayakan kelangsungan hidup organism e karena akan
menyebab-kan terjadinya berbagai gangguan seperti gangguan
metabolisme dan respirasi

Ÿ Kandungan Nutrisi Nitrat dan Fosfat


Fosfor bersama dengan Nitrogen sangat berperan dalam proses
terjadinya eutrofikasi di suatu ekosistem air
Fitoplankton dan tumbuhan air lainnya membutuhkan Nitrogen dan
Fosfor sebagai sumber nutrisi utama bagi pertumbuhannya.
Dengan demikian maka peningkatan unsur Fosfor dalam air akan
dapat meningkatkan populasi algae secara massal yang dapat
menimbulkan eutrofikasi dalam ekosistem air.

DAPHNIA
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Subklas : Branchiopoda
Divisi : Oligobranchiopoda
Ordo : Cladocera
Famili : Daphnidae
Genus : Daphnia
Spesies : Daphnia sp

15
Morfologi Daphnia dapat dilihat secara langsung di bawah mikroskop, bentuk
tubuhnya lonjong, pipih dan segmen badan tidak terlihat. Pada bagian ventral
kepala terdapat paruh. Pada bagian kepala terdapat lima pasang appendik atau
alat tambahan, yang pertama disebut antenna pertama (antennule), yang
kedua disebut antenna kedua yang mempunyai fungsi utama sebagai alat
gerak. Sedangkan tiga pasang alat tambahan lainnya merupakan alat
tambahan yang merupakan bagian bagian dari mulut. Tubuh Daphnia ditutupi
oleh cangkang dari kutikula yang mengandung khitin yang transparan, di
bagian dorsal (punggung) bersatu tetapi di bagian ventral (perut) berongga/
terbuka dan terdapat lima pasang kaki yang tertutup oleh cangkang. Ruang
antara cangkang dan tubuh bagian dorsal merupakan tempat pengeraman
telur.
Untuk budidaya Daphnia, air yang digunakan sebaiknya memiliki kesadahan
250 mg/liter CO3 dan pH air dipertahankan sekitar 7 – 8, nilai oksigen terlarut di
wadah tersebut di atas 3,5 ppm, kadar amonia kurang dari 0,2 mg/liter,
kedalaman air lebih dari 60 cm

TUBIFEX
Filum : Annelida
Kelas : Oligochaeta
Ordo : Haplotaxida
Famili : Tubificidae
Genus : Tubifex
Spesies : Tubifex sp

Morfologi Tubifex dapat dilihat secara langsung dibawah mikroskop, ciri


khasnya yang sangat mudah untuk dikenali adalah tubuhnya berwarna merah
kecoklatan karena banyak mengandung haemoglobin. Tubuh terdiri dari
beberapa segmen berkisar antara 30 – 60 segmen. Pada setiap segmen di
bagian punggung dan perut akan keluar seta dan ujungnya bercabang dua
tanpa rambut. Bentuk tubuh agak panjang dan silindris mempunyai dinding
yang tebal terdiri dari dua lapis otot yang membujur dan melingkar sepanjang
tubuhnya.

16
Tubifex akan tumbuh dan berkembang pada media kultur yang mempunyai
kandungan Oksigen terlarut berkisar antara 2,75 – 5 ppm dan jika kandungan
oksigen terlarut > 5 ppm dapat meningkatkan pertumbuhan Tubifex,
O O
kandungan amonia < 1 ppm, suhu air berkisar antara 28 – 30 C dan pH air
antara 6 – 8.

E. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Pembelajaran 1

a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam
2) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
3) Guru mengabsen kehadiran siswa
4) Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk memulai
pembelajaran
5) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dipelajari
6) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
7) Guru memberikan apersepsi untuk menghubungkan
pengetahuan awal yang dikuasai siswa dengan materi
pembelajaran yang akan dipelajari
8) Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan dilakukan

b. Kegiatan Inti

Ayo Mengamati
1) Guru menyiapkan gambar berbagai jenis wadah pakan alami
2) Guru meminta siswa mengamati gambar-gambar tersebut
3) Guru menyiapkan lembar observasi
4) Guru meminta siswa berpendapat tentang gambar tersebut
dengan mengisi tabel 2.1

Ayo Cari Tahu


1) Guru memberi penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru mengajak siswa mencari tahu tentang jenis-jenis pakan
alami dengan cara berdiskusi
3) Guru menyiapkan kartu diskusi

17
4) Guru membimbing jalannya diskusi
5) Guru meminta siswa menuliskan hasil diskusinya

Ayo Berkunjung
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru mengajak siswa berkunjung ke kios ikan hias yang
menjual pakan alami
3) Guru meminta siswa mencari informasi tentang jenis-jenis
pakan alami.
4) Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok kecil.
Masing-masing kelompok mencari informasi dengan melaku-
kan wawancara dengan pemilik. Pertanyaan panduan tersedia
di buku siswa. Jika dirasa kurang lengkap, dapat ditambahkan
sehingga informasi yang diperoleh bisa lebih lengkap.
5) Guru meminta siswa membuat laporan hasil kunjungan.
Format laporan tersedia di buku siswa.
6) Guru meminta siswa membuat simpulan hasil kunjungan.

Ayo Cermati
1) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
2) Guru mengajak siswa mencari tahu tentang jenis-jenis pakan
alami (cacing-cacingan) dengan melakukan percobaan.
Panduan percobaan tersedia di buku siswa.
3) Guru mengingatkan untuk selalu mengenakan perlengkapan
K3. Guru membimbing selama kegiatan berlangsung.
4) Guru meminta siswa mencatat hasil pengamatannya

Ayo Menalar
1) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
2) Guru meminta siswa mencermati kembali hasil pengamatan di
kegiatan sebelumnya.
3) Guru meminta siswa menebak nama pakan alami yang telah
diamati pada kegiatan sebelumnya
4) Guru meminta siswa mencocokan data hasil pengamatannya
dengan kunci deskriptor
5) Guru meminta siswa menyimpulkan hasil kerjanya dan
menuliskannya dalam bentuk tabel.

18
Ayo Cermati
1) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
2) Guru mengajak siswa mencari tahu tentang jenis-jenis pakan
alami (zooplankton) dengan melakukan percobaan. Panduan
percobaan tersedia di buku siswa.
3) Guru mengingatkan untuk selalu mengenakan perlengkapan
K3. Guru membimbing selama kegiatan berlangsung.
4) Guru meminta siswa memcatat hasil pengamatannya

Ayo Menalar
1) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
2) Guru meminta siswa mencermati kembali hasil pengamatan di
kegiatan sebelumnya.
3) Guru meminta siswa menebak nama pakan alami yang telah
diamati pada kegiatan sebelumnya
4) Guru menyiapkan kunci deskriptor
5) Guru meminta siswa mencocokan data hasil pengamatannya
dengan kunci deskriptor
6) Guru meminta siswa menyimpulkan hasil kerjanya dan
menuliskannya dalam bentuk tabel seperti pada tabel yang
terdapat di buku siswa.

c. Kegiatan Penutup
1) Guru memberikan penegasan tentang hal-hal yang sudah
dipelajari dalam pembelajaran ini
2) Guru memberikan penugasan untuk siswa
3) Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi
4) Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
5) Guru mengucapkan salam

2. Kegiatan Pembelajaran 2

a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam
2) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa

19
3) Guru mengabsen kehadiran siswa
4) Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk memulai
pembelajaran
5) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dipelajari
6) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
7) Guru memberikan apersepsi untuk menghubungkan pengeta-
huan awal yang dikuasai siswa dengan materi pembelajaran
yang akan dipelajari
8) Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan dilakukan

b. Kegiatan Inti

Syarat Tumbuh Daphnia

Ayo Mengamati
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru mengajak siswa untuk belajar tentang syarat tumbuh
Daphnia dengan melakukan percobaan.
3) Guru menyiapkan materi syarat tumbuh pakan alami.
4) Guru menyiapkan Wadah A dan wadah B.
Wadah A: kultur Daphnia dengan media kultur yang ideal,
semua syarat tumbuh terpenuhi dan Daphnia berkembang
dengan baik.
Wadah B: kultur Dapnhia dengan media kultur yang tidak ideal,
syarat tumbuh tidak terpenuhi, dan Daphnia tidak berkem-
bang dan banyak yang mati.
Siswa tidak mengetahui hal tersebut.
5) Guru meminta siswa mengamati wadah A dan wadah B.
Panduan pengamatan tersedia di buku siswa
6) Guru menyiapkan lembar observasi
7) Guru meminta siswa mencatat hasil pengamatannya dalam
tabel seperti pada tabel yang terdapat di buku siswa.

Ayo Diskusikan
1) Guru menjelaskan secara singkat kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa mencermati data hasil pengamatannya

20
3) Guru meminta siwa membandingkan data hasil pengamatan
wadah A dan wadah B. Panduan diskusi tersedia di buku siswa.
4) Guru memandu jalannya diskusi

Ayo Coba
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa mengamati kembali wadah A dan B, kali
ini menggunakan alat ukur.
3) Guru terlebih dahulu memberikan penjelasan tentang nama
alat ukur, fungsi alat ukur, dan cara penggunaan.
4) Guru memberikan contoh cara penggunaan alat ukur tersebut.
5) Guru meminta siswa melakukan pengukuran seperti contoh
yang diberikan guru. Siswa mencatat hasil pengamatnnya.
6) Guru menyiapkan lembar kerja (LK).
7) Guru meminta siswa menuliskan hasil pengukurannya dalam
bentuk tabel seperti pada tabel yang terdapat di buku siswa.

Ayo Menalar
1) Guru menjelaskan secara singkat kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa mencermati data hasil pengamatannya
3) Guru meminta siwa membandingkan data hasil pengamatan
wadah A dan wadah B. Panduan diskusi tersedia di buku siswa.
4) Guru memandu jalannya diskusi

Ayo Simpulkan
1) Guru memberikan pengantar tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa mengisi tabel 2.10 yang terdapat di buku
siswa
3) Guru meminta siswa membuat simpulan dari data yang
diperoleh
4) Guru meminta siswa menuliskan hasil simpulannya.

21
Syarat Tumbuh Cacing Sutera (Tubifex)

Ayo Mengamati
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru mengajak siswa untuk belajar tentang syarat tumbuh
Daphnia dengan melakukan percobaan.
3) Guru menyiapkan Wadah A dan wadah B.
Wadah A: kultur Tubifex dengan media kultur yang ideal, semua
syarat tumbuh terpenuhi dan Daphnia berkembang dengan
baik.
Wadah B: kultur Tubifex dengan media kultur yang tidak ideal,
syarat tumbuh tidak terpenuhi, dan Daphnia tidak berkem-
bang dan banyak yang mati.
Siswa tidak mengetahui hal tersebut.
4) Guru meminta siswa mengamati wadah A dan wadah B.
Panduan pengamatan tersedia di buku siswa
5) Guru meminta siswa mencatat hasil pengamatannya dalam
tabel seperti pada tabel 2.11 yang terdapat di buku siswa.

Ayo Diskusikan
1) Guru menjelaskan secara singkat kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa mencermati data hasil pengamatannya
3) Guru meminta siwa membandingkan data hasil pengamatan
wadah A dan wadah B. Panduan diskusi tersedia di buku siswa.
4) Guru memandu jalannya diskusi

Ayo Coba
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa mengamati kembali wadah A dan B, kali
ini menggunakan alat ukur.
3) Guru terlebih dahulu memberikan penjelasan tentang nama
alat ukur, fungsi alat ukur, dan cara penggunaan.
4) Guru memberikan contoh cara penggunaan alat ukur tersebut.
5) Guru meminta siswa melakukan pengukuran seperti contoh
yang diberikan guru. Siswa mencatat hasil pengamatnnya.

22
6) Guru meminta siswa menuliskan hasil pengukurannya dalam
bentuk tabel seperti pada tabel yang terdapat di buku siswa.

Ayo Menalar
1) Guru menjelaskan secara singkat kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa mencermati data hasil pengamatannya
3) Guru meminta siwa membandingkan data hasil pengamatan
wadah A dan wadah B. Panduan diskusi tersedia di buku siswa.
4) Guru memandu jalannya diskusi

Ayo Simpulkan
1) Guru memberikan pengantar tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa mengisi tabel yang terdapat di buku
siswa
3) Guru meminta siswa membuat simpulan dari data yang
diperoleh
4) Guru meminta siswa menuliskan hasil simpulannya.

c. Kegiatan Penutup
1) Guru memberikan penegasan tentang hal-hal yang sudah
dipelajari dalam pembelajaran ini
2) Guru memberikan penugasan untuk siswa
3) Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi
4) Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
5) Guru mengucapkan salam

F. Remedial dan Pengayaan

1. Remedial
Kegiatan dilakukan dengan mengulang materi pada BAB ini
menggunakan metode maupun media pembelajaran yang berbeda
disesuaikan dengan kemampuan siswa.

2. Pengayaan
Siswa diminta mempelajari tentang syarat tumbuh pakan alami yang
lain (artemia, jentik nyamuk, spirulina, azola, dll) sesuai kondisi
wilayah dimana siswa tinggal.

23
G. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar
1. Buku siswa Budidaya Perikanan kelas X
2. Gambar jenis-jenis pakan alami
3. Gambar jenis-jenis alat ukur (thermometer kolam, pH meter, DO
meter, gelas ukur)
4. Artikel tentang jenis-jenis pakan alami
5. Alat dan bahan yang diperlukan untuk mengukur kualitas air.
6. Penjual ikan hias (pasar ikan hias)
7. Perpustakaan
8. Lembar observasi
9. Kartu diskusi
10. Lembar kerja
11. Kultur Daphnia
12. Kultur Cacing Sutera

H. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Pengetahuan
Siswa menyelesaikan soal latihan yang terdapat di buku siswa.

Kunci Jawaban :
Jenis-jenis Pakan Alami

1. Ciri-ciri Morfologi Cacing (skor 20)

Ciri morfologi Jenis Pakan Alami


No.
yang diamati Cacing Sutra Cacing Darah Cacing Tanah
1. Bentuk tubuh seperti benang berbentuk bentuk tubuh
bersegmen- memanjang simetris
segmen. seperti belatung. bilateral,
Dindingnya Kepala tersusun mempunyai

tebal, terdiri dari atas sklerotin, segmentasi


dua lapis otot thorax tidak sejati pada
yang membujur memiliki pasang tubuh
dan melingkar kaki, tidak
sepanjang memiliki bakal
tubuhnya. Dari sayap, abdomen
setiap segmen 8 – 10 ruas.
pada bagian
punggung dan
perut keluar seta
dan ujung seta
bercabang dua
tanpa rambut.

24
2. Warna merah merah merah
kecoklatan

3. Panjang 10-30 mm 1-100 mm 7,5 – 10 cm

4. Tempat hidup cacing ini ditemukan di hidup di tanah


menyukai daerah litoral yang memiliki
perairan yang maupun kandungan
berlumpur dan profundal bahan organik
banyak perairan tinggi
mengandung tergenang,
bahan organik pengurai bahan
organic yang
membusuk pada
dasar perairan

2. Ciri-ciri Morfologi Zooplankton (skor 20)

Ciri morfologi Jenis Pakan Alami


No.
yang diamati Daphnia Moina Jentik Nyamuk
1. Bentuk tubuh Daphnia sp Moina memiliki Tubuh jentik
memiliki bentuk bentuk tubuh nyamuk terlihat
tubuh lonjong, yang membulat. berulir berwarna
pipih dan Dinding tubuh kelabu
segmen badan tebal, terdiri kehitaman
tidak terlihat. atas cangkang
Kepala bagian tanpa duri.
bawah terdapat Kepala
moncong yang membulat, pada
bulat dan perut terdapat
tumbuh lima 10 silia dan
pasang alat punggungnya
tambahan. Alat ditumbuhi
tambahan rambut-rambut
pertama disebut kasar. Seta
antennule, alat bagian perut
tambahan memanjang,
kedua disebut antennanya
antenna yang kuat dengan
mempunyai bulu yang kasar.
fungsi pokok
sebagai alat
gerak. Tiga
pasang alat
tambahan
terakhir adalah
alat tambahan
mulut.

2. Bentuk tubuh merah merah Kelabu


kehitaman

3. Panjang - - 1-5 mm

25
4. Diameter 0,8-2,5 mm 0,9 – 1,8 mm -

5. Tempat hidup Hidup di air Moina hidup Hidup di


tawar mendiami pada perairan perairan yang
kolam atau yang tercemar jernih
danau, tumbuh bahan organik
optimum pada di kolam rawa
o o
suhu 18 -24 C yang banyak
rumput-rumput
yang mati, kayu
yang
membusuk, dan
adanya kotoran
hewan yang
menghasilkan
mikroorganisme

Skor yang diperoleh


Nilai Pengetahuan= x 100
Skor maksimal

Syarat Tumbuh Pakan Alami


1. Syarat tumbuh Daphnia : (skor 3)
O
a. Suhu : 24 -26,7 C
b. pH air : 6,4 – 7,5
c. DO : 3,1 ppm
2. Syarat tumbuh Cacing Sutera : (skor 3)
O
a. Suhu : 25 - 28 C
b. pH air : 5,5 – 8,0
c. DO : 2,5 – 7,0 ppm

Skor yang diperoleh


Nilai Pengetahuan= x 100
Skor maksimal

26
Bab III

Wadah dan Media Kultur Pakan Alami

A. Peta Konsep
WADAH DAN MEDIA
KULTUR PAKAN ALAMI

Pengetahuan Keterampilan
3.3 Menerapkan 4.3 Melakukan
persiapan media kultur persiapan media kultur
pakan alami pakan alami

Menjelaskan jenis-jenis Membedakan jenis-


wadah kultur pakan jenis wadah kultur
alami pakan alami

Menjelaskan cara
Menyiapkan wadah
menyiapkan wadah
kultur pakan alami
kultur pakan alami

Menjelaskan cara
Menyiapkan media
menyiapkan media
kultur pakan alami
kultur pakan alami

B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan observasi, membaca, dan diskusi siswa dapat
menjelaskan jenis-jenis wadah kultur pakan alami sesuai persyaratan
tumbuh secara tepat dan bertanggung jawab.
2. Melalui kegiatan mencoba, menalar, dan mempraktikkan, siswa dapat
membedakan jenis-jenis wadah dan menyiapkan wadah kultur pakan
alami secara tepat dan bertanggung jawab.
3. Melalui kegiatan observasi dan diskusi, siswa dapat menjelaskan cara
menyiapkan media kultur pakan alami secara tepat dan komunikatif.
4. Melalui kegiatan praktik langsung, siswa dapat menyiapkan media
kultur pakan alami secara disiplin dan bertanggung jawab.

27
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menerapkan persiapan media kultur pakan alami
3.3.1 Menjelaskan jenis-jenis wadah kultur pakan alami
3.3.2 Menjelaskan cara menyiapkan wadah kultur pakan alami
3.3.3 Menjelaskan cara menyiapkan media kultur pakan alami
4.3 Melakukan persiapan media kultur pakan alami
4.3.1 Membedakan jenis-jenis wadah kultur pakan alami
4.3.2 Menyiapkan wadah kultur pakan alami
4.3.3 Menyiapkan media kultur pakan alami

C. Uraian Materi
Wadah dan Media Kultur Daphnia
Wadah yang dapat digunakan untuk membudidayakan Daphnia ada
beberapa macam anatara lain adalah: bak semen, bak fiber, kolam atau
akuarium. Pemilihan wadah budidaya ini sangat bergantung kepada skala
produksi budidaya Daphnia. Wadah budidaya Daphnia ini sebaiknya
ditempatkan di ruang terbuka di dalam wadah budidaya. Daphnia adalah
jenis zooplankton yang hidup di air tawar yang mendiami kolam-kolam,
sawah dan perairan umumnya yang banyak mengandung bahan organik.
Sebagai organisme air, Daphnia dapat hidup di perairan yang berkualitas
baik. Beberapa faktor ekologi perairan yang berpengaruh terhadap per-
kembangbiakan Daphnia antara lain adalah suhu, oksigen terlarut dan pH.
Cara membudidayakan Daphnia dapat dilakukan dengan melakukan
pemupukan pada wadah budidaya. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan
phytoplankton di dalam wadah budidaya yang digunakan oleh Daphnia
sebagai makanannya agar tumbuh dan berkembangbiak. Oleh karena itu
dalam membudidayakan Daphnia sebaiknya wadah budidayanya
diletakkan di ruang terbuka yang mendapat sinar matahari yang cukup
dan sangat dibutuhkan untuk proses fotosintesa phytoplankton.
Kedalaman air pada wadah budidaya Daphnia sebaiknya lebih dari 60
cm, agar Daphnia bisa terhindar dari intensitas cahaya matahari yang
tinggi pada siang hari. Biasanya pada siang hari Daphnia akan berenang
ke dasar wadah untuk menghindari intensitas cahaya dan suhu yang
tinggi. Sebaliknya tingginya intensitas cahaya matahari akan merangsang
phytoplankton untuk tumbuh cepat. Untuk menghindari meluapnya air
pada saat hujan, sebaiknya wadah budidaya Daphnia diberi naungan

28
dengan atap yang terbuat dari plastik/fiber yang transparan. Daphnia
merupakan salah satu hewan yang sangat sensitif terhadap kontaminasi
bahan kimia. Sebagai contoh apabila wadah budidayanya baru dibuat
maka wadah tersebut harus direndam/dibilas dengan air sampai wadah
tersebut tidak berbau. Untuk budidaya dahnia, air yang digunakan
sebaiknya memiliki kesadahan 250 mg/liter CO3 dan pH air dipertahankan
sekitar 7 – 8 dengan cara dilakukan pengapuran di dalam wadah budidaya
dengan kapur pertanian. Selain itu sebaiknya di dalam wadah budidaya
Daphnia juga diberi aerator yang berfungsi untuk menghasilkan oksigen di
dalam wadah budidaya agar nilai oksigen terlarut di wadah tersebut diatas
3,5 ppm dan kadar amonia kurang dari 0,2 mg/liter. Jika wadah budidaya
Daphnia terletak di luar ruangan terpapar langsung dengan sinar
matahari penggunaan aerator tidak diperlukan, karena oksigen terlarut di
dalam wadah budidaya sudah tercukupi dari hasil difusi.
Dari beberapa parameter kualitas air yang telah diuraikan
sebelumnya dapat diketahui bahwa Daphnia memerlukan kualitas air
yang prima untuk media hidupnya. Sama halnya dengan ikan, oksigen
sangat diperlukan oleh Daphnia untuk mendukung kehidupannya,
sedangkan amonia bersifat racun yang dapat mengakibatkan kematian.
Untuk mempertahankan kondisi air selama masa budidaya agar tetap
prima, maka air harus diaerasi secara kontinyu serta dilakukan pergantian
air. Pergantian air pada media budidaya Daphnia dapat dilakukan dengan
cara penyiponan, yaitu air di dalam wadah budidaya dibuang dengan cara
menggunakan selang. Pergantian air ini sangat bergantung kepada
kebutuhan Daphnia di dalam media budidaya.
Untuk menumbuhkan media tumbuh budidaya Daphnia secara
massal diperlukan pupuk. Pupuk yang terdapat di alam ini dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik.
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan, sisa
tanaman, limbah rumah tangga. Sedangkan pupuk anorganik adalah
pupuk yang berasal dari bahan kimia dasar yang dibuat secara pabrikasi
atau yang berasal dari hasil tambang, seperti Nitrat, Fosfat (Duperfosfat/
DS, Triple Superfosfat/TSP, Superphosphat 36, Fused Magnesium
Phospate/FMP), Silikat, natrium, Nitrogen (Urea, Zwavelzure Amoniak/ZA,
Amonium Nitrat, Amonium Sulfanitrat) dan lain-lain.

29
Jenis pupuk yang dapat digunakan sebagai sumber unsur hara pada media
kultur pakan alami Daphnia adalah pupuk organik dan anorganik.
Pemilihan antara kedua jenis pupuk tersebut sangat bergantung kepada
ketersediaan pupuk tersebut di lokasi budidaya, dan kedua jenis pupuk
tersebut dapat digunakan sebagai sumber unsur hara. Jenis pupuk organik
yang biasa digunakan adalah pupuk kandang, pupuk kandang adalah
pupuk yang berasal dari campuran antara kotoran hewan dengan sisa
makanan dan alas tidur hewan.
Pupuk kandang yang akan dipergunakan sebagai pupuk dalam media
kultur pakan alami adalah pupuk kandang yang telah kering. Mengapa
pupuk kandang yang digunakan harus yang kering? Pupuk kandang yang
telah kering sudah mengalami proses pembusukan secara sempurna
sehingga secara fisik seperti warna, rupa, tekstur, bau dan kadar airnya
tidak seperti bahan aslinya. Pupuk kandang ini jenisnya ada beberapa
macam antara lain adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan sapi,
kerbau, kelinci, ayam dan kuda. Dari berbagai jenis kotoran hewan
tersebut yang biasa digunakan adalah kotoran ayam. Kotoran ayam yang
telah kering ini digunakan dengan dosis yang telah ditentukan.
Jenis pupuk anorganik juga bisa digunakan sebagai sumber unsur
hara pada media kultur Daphnia jika pupuk kandang tidak terdapat
dilokasi tersebut. Jenis pupuk anorganik yang biasa digunakan adalah
pupuk yang mengandung unsur Nitrogen, Phosphat dan Kalium. Pupuk
anorganik yang banyak mengandung unsur nitrogen dan banyak dijual
dipasaran adalah Urea, Zwavelzure Ammoniak (ZA), sedangkan unsur
Phosphat adalaTriple Superphosphat (TSP). Untuk lebih mudahnya saat ini
juga sudah dijual pupuk majemuk yang mengandung unsur Nitrogen,
Phosphate dan Kalium (NPK).
Pupuk yang dimasukkan ke dalam media kultur pakan alami Daphnia
ini berfungsi untuk menumbuhkan bakteri, fungi, detritus dan beragam
phytoplankton sebagai makanan utama Daphnia. Dengan tumbuhnya
pakan Daphnia di dalam media kultur maka pakan alami yang akan
dipelihara di dalam wadah budidaya tersebut akan tumbuh dan
berkembang.
Berapakah dosis pupuk yang harus ditebarkan ke dalam media kultur
pakan alami Daphnia ? Berdasarkan pengalaman beberapa pembudidaya

30
dosis yang digunakan untuk pupuk kandang adalah 1500 gram/m3 , atau
1,5 gram/liter. Tetapi dosis pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam
kering berdasarkan hasil penelitian dan memberikan pertumbuhan
populasi Daphnia yang optimal adalah 450g/1000 liter media kultur atau
0,45 gram/liter.
Dosis yang digunakan untuk pupuk anorganik harus dihitung berda-
sarkan kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan. Beberapa pembudidaya
ada yang menggunakan pupuk nitrat dan phosphat sebagai unsur hara
yang dimasukkan ke dalam media kultur pakan alami. Dosis yang
digunakan dihitung berdasarkan kandungan unsur hara yang terdapat
dalam pupuk anorganik, misalnya pupuk yang akan digunakan adalah
urea dan ZA. Kadar unsur N dalam urea adalah 46%, artinya dalam setiap
100 kg urea mengandung unsur N sebanyak 46 kg. Untuk ZA kadar N nya
21% , artinya kadar N dalam pupuk ZA adalah 21 kg. Sedangkan pupuk
kandang yang baik mengandung unsur N sebanyak1,5–2%. Oleh karena
dalam menghitung jumlah pupuk anorganik yang dibutuhkan dalam
media kultur pakan alami dilakukan perhitungan matematis. Misalnya
kebutuhan urea adalah V1N1 = V2N2, 2X1,5=VX46, maka kebutuhan urea
adalah 3 : 46 = 0,065 kg.
Pupuk yang telah ditentukan akan digunakan sebagai sumber unsur
hara dalam media kultur pakan alami selanjutnya dihitung dan ditimbang
sesuai dengan dosis yang dibutuhkan. Penimbangan dilakukan setelah
wadah budidaya disiapkan. Kemudian pupuk tersebut dimasukkan ke
dalam kantong plastik atau karung plastik diikat dan di lubangi dengan
menggunakan paku atau gunting agar pupuk tersebut dapat mudah larut
di dalam media kultur pakan alami Daphnia. Pupuk tersebut akan
berproses di dalam media dan akan tumbuh mikroorganisme sebagai
makanan utama dari Daphnia. Waktu yang dibutuhkan oleh proses
dekomposisi pupuk di dalam media kultur pakan alami Daphnia ini
berkisar antara 7 – 14 hari. Setelah itu baru bisa dilakukan penebaran bibit
Daphnia ke dalam media kultur.
Langkah kerja dalam menyiapkan media budidaya Daphnia adalah
sebagai berikut :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan sebelum menyiapkan
media kultur pakan alami Daphnia.

31
2. Tentukan jenis pupuk yang akan digunakan sebagai unsur hara dalam
pembuatan media kultur berdasarkan identifikasi jenis-jenis pupuk
berdasarkan fungsi dan kegunaan!
3. Hitunglah dosis pupuk yang telah ditentukan pada point 2
berdasarkan kebutuhan unsur hara yang diinginkan dalam
pembuatan media kultur !
4. Lakukan penimbangan dengan tepat berdasarkan perhitungan dosis
pupuk pada point 3.
5. Masukkanlah pupuk yang telah ditimbang ke dalam kantong/ karung
plastik dan ikatlah dengan karet .
6. Lubangilah kantong/karung plastik tersebut dengan paku atau
gunting untuk memudahkan pelarutan pupuk di dalam media kultur !
7. Masukkanlah kantong/karung plastik ke dalam wadah budidaya dan
letakkan ke dalam media kultur sampai posisi karung/kantong plastik
tersebut terendam didalamnya.
8. Ikatlah dengan menggunakan tali rafia agar posisinya aman tidak
terlepas. Biarkan selama 7 -14 hari agar media kultur tersebut siap
untuk ditebari bibit Daphnia.

Bak/kolam.

Pembuatan bak/kolam untuk pembibitan kutu air, bisa terbuat dari


pasangan batu bata, gentong palstik, drum bekas minyak tanah, ember dll
(tergantung kemauan dan lahan yang dimiliki). Jika kita ingin tempat
pembibitan lebih besar dan tahan lama sebaiknya, bak/kolam pembibitan
terbuat dari pasangan batu bata yang diplester. Ukuran dan bentuk bak
tergantung dari tingkat pengembangan dan kebutuhan kita, Kedalam air
di dalam budidaya kutu air perlu diperhatikan, bila diabaikan maka,
hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Tinggi air/kedalaman air untuk
pembibitan kutu air minimal 60 cm. Kedalaman air berguna untuk
menjaga suhu air yang berada di dasar lebih dingin dibandingkan suhu di
permukaan, agar kutu air bisa berkembang dengan baik. Kutu air akan
O
lemas bahkan bisa mati bila suhu air mencapai di atas 33 C.

32
Drum Bekas
Jika kita mengggunakan drum bekas minyak tanah, sebaiknya drum
bekas dicuci bersih terlebih dahulu dan pada bagian dalam dari dasar
drum dilapisi dengan cat
atau aspal yang dicair-
kan, agar drum tidak
bocor dan tahan karat.
Untuk pergantian air di
dalam drum atau untuk
membersihkan wadah
drum bagian samping
bawah dibuatkan keran
pembuangan air.

Wadah dan Media Kultur Cacing Sutera (tubifex)


Peralatan dan wadah yang dapat digunakan dalam mengkultur
pakan alami tubifex ada beberapa macam. Jenis-jenis wadah yang dapat
digunakan antara lain adalah bak plastik, bak semen, tanki plastik, bak
beton, bak fiber ,kolam tanah dan saluran air. Sedangkan peralatan yang
dibutuhkan untuk melakukan budidaya tubifex antara lain adalah selang
air, timbangan, saringan halus/seser, ember, gayung.
Pemilihan wadah yang akan digunakan dalam membudidayakan
tubifex sangat bergantung kepada tujuannya. Wadah yang terbuat dari bak
semen, bak beton, bak fiber dan tanki plastik biasanya digunakan untuk
membudidayakan tubifex secara selektif yaitu membudidayakan pakan
alami ditempat terpisah dari ikan yang akan mengkonsumsi pakan alami.
Pada budidaya tubifex fungsi aerator dapat digantikan dengan
mengalirkan air secara kontinyu ke dalam wadah pemeliharaan. Debit air
yang masuk ke dalam wadah pemeliharaan adalah 900 ml/menit. Selang
air digunakan untuk memasukkan air bersih dari tempat penampungan air
ke dalam wadah budidaya. Peralatan ini digunakan juga untuk
mengeluarkan kotoran dan air pada saat dilakukan pemeliharaan. Dengan
menggunakan selang air akan memudahkan dalam melakukan penyiapan
wadah sebelum digunakan untuk budidaya.

33
Peralatan lain yang dibutuhkan dalam membudidayakan tubifex
adalah timbangan, saringan halus atau seser, ember dan gayung.
Timbangan sangat dibutuhkan untuk menimbang jumlah pupuk yang
dipergunakan dan jumlah bibit yang akan di tebar. Seser dipergunakan
untuk membantu dalam proses pencucian bibit tubifex dari lumpur yang
melekat dan memudahkan dalam melakukan pemanenan. Ember dan
gayung sebagai peralatan sederhana yang dibutuhkan dalam menyiapkan
wadah dan media budidaya tubifex.
Setelah berbagai macam peralatan dan wadah yang digunakan
dalam membudidayakan pakan alami tubifex diidentifikasi dan dijelaskan
fungsi dan cara kerjanya, langkah selanjutnya adalah melakukan
persiapan terhadap wadah tersebut.
Wadah budidaya yang telah diairi dapat digunakan untuk
memelihara tubifex. Air yang dimasukkan ke dalam wadah budidaya harus
bebas dari kontaminan seperti pestisida, deterjen dan Chlor. Kedalaman
media di dalam wadah budidaya yang optimum adalah 10 cm dan
maksimum adalah 20 cm. Kedalaman media dalam wadah budidaya
berdasarkan habitat asli di alamnya, Tubifex hidup pada daerah yang
mengandung lumpur dengan distribusi pada daerah permukaan substrat
pada kedalaman tertentu. Berdasarkan hasil penelitian tubifex yang
berukuran juwana dengan berat kurang dari 0,1 mg umumnya terdapat
pada ke dalaman 0 – 2 cm, cacing muda yang mempunyai berat 0,1 – 5,0
mg pada ke dalaman 0 – 4 cm, sedangkan cacing dewasa yang mempunyai
berat 5,0 mg pada ke dalaman 2 – 4 cm.
Media seperti apakah yang dapat digunakan untuk tumbuh dan
berkembang pakan alami tubifex? Tubifex merupakan hewan air yang
hidup diperairan tawar subtropik dan tropik baik di daerah danau, sungai
dan kolam-kolam. Berdasarkan habitat alaminya pakan alami tubifex ini
merupakan organisme yang hidup di dasar perairan yang banyak mengan-
dung detritus dan mikroorganik lainnya. Tubifex ini biasanya dapat hidup
pada perairan yang banyak mengandung bahan organik. Bahan organik
yang terdapat di dalam perairan biasanya berasal dari dekomposisi unsur
hara. Unsur hara ini di alam diperoleh dari hasil dekomposisi nutrien yang
ada di dasar perairan. Untuk melakukan budidaya pakan alami diperlukan
unsur hara tersebut di dalam media budidaya. Unsur hara yang dimasuk-
kan ke dalam media tersebut pada umumnya adalah pupuk.

34
Pupuk yang terdapat di alam ini dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk
yang berasal dari kotoran hewan, sisa tanaman, limbah rumah tangga.
Sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari bahan kimia
dasar yang dibuat secara pabrikasi atau yang berasal dari hasil tambang,
seperti Nitrat, Fosfat (Duperfosfat/DS, Triple Superfosfat/ TSP,
Superphosphat 36, Fused Magnesium Phospate/FMP), Silikat, Natrium,
Nitrogen (Urea, Zwavelzure Amoniak/ZA, Amonium Nitrat, Amonium
Sulfanitrat) dan lain-lain.
Jenis pupuk yang dapat digunakan sebagai sumber unsur hara pada
media kultur pakan alami tubifex adalah pupuk organik dan anorganik.
Pemilihan antara kedua jenis pupuk tersebut sangat bergantung kepada
ketersediaan pupuk tersebut dilokasi budidaya, dan kedua jenis pupuk
tersebut dapat digunakan sebagai sumber unsur hara.
Jenis pupuk organik yang biasa digunakan adalah pupuk kandang,
pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari campuran antara kotoran
hewan dengan sisa makanan dan alas tidur hewan tersebut. Campuran ini
telah mengalami pembusukan sehingga sudah tidak berbentuk seperti
semula. Pupuk kandang yang akan dipergunakan sebagai pupuk dalam
media kultur pakan alami adalah pupuk kandang yang telah kering.
Mengapa pupuk kandang yang digunakan harus yang kering? Pupuk
kandang yang telah kering sudah mengalami proses pembusukan secara
sempurna sehingga secara fisik seperti warna, rupa, tekstur, bau dan kadar
airnya tidak seperti bahan aslinya.
Pupuk kandang ini jenisnya ada beberapa macam antara lain adalah
pupuk yang berasal dari kotoran hewan sapi, kerbau, kelinci, ayam, burung
dan kuda. Dari berbagai jenis kotoran hewan tersebut yang biasa
digunakan adalah kotoran ayam dan burung puyuh. Kotoran ayam dan
burung puyuh yang telah kering ini digunakan dengan dosis sesuai
kebutuhan.
Pupuk yang dimasukkan ke dalam media kultur pakan alami
berfungsi untuk menumbuhkan bakteri, fungi, detritus dan beragam
phytoplankton sebagai makanan utama tubifex. Dengan tumbuhnya
pakan tubifex di dalam media kultur maka pakan alami yang akan
dipelihara di dalam wadah budidaya tersebut akan tumbuh dan
berkembang.

35
Berapakah dosis pupuk yang harus ditebarkan ke dalam media
kultur pakan alami tubifex ? Berdasarkan pengalaman beberapa
pembudidaya dosis yang digunakan untuk pupuk kandang dari kotoran
ayam sebanyak 50% dari jumlah media yang akan dibuat. Jika jumlah
media yang dibuat sebanyak 500 gram maka jumlah pupuknya adalah 250
gram. Kemudian pupuk tersebut dimasukkan ke dalam wadah budidaya
dicampur dengan lumpur kolam dengan perbandingan satu banding satu.
Pupuk tersebut akan berproses di dalam media dan akan tumbuh
mikroorganisme sebagai makanan utama dari tubifex. Waktu yang
dibutuhkan oleh proses dekomposisi pupuk di dalam media kultur pakan
alami tubifex ini berkisar antara 2-7 hari. Setelah itu baru bisa dilakukan
penebaran bibit tubifex ke dalam media kultur.

E. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Pembelajaran 1

a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam
2) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
3) Guru mengabsen kehadiran siswa
4) Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk memulai
pembelajaran
5) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dipelajari
6) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
7) Guru memberikan apersepsi untuk menghubungkan pengeta-
huan awal yang dikuasai siswa dengan materi pembelajaran
yang akan dipelajari
8) Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan dilakukan

b. Kegiatan Inti

Ayo Mengamati
1) Guru menyiapkan gambar berbagai jenis wadah pakan alami
2) Guru meminta siswa mengamati gambar-gambar tersebut
3) Guru menyiapkan lembar observasi
4) Guru meminta siswa berpendapat tentang gambar tersebut

36
Ayo Cari Tahu
1) Guru memberi penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru mengajak siswa mencari tahu tentang wadah kultur
pakan alami dengan cara berdiskusi
3) Guru membimbing jalannya diskusi
4) Guru meminta siswa menuliskan hasil diskusinya

Ayo Berkunjung
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru mengajak siswa berkunjung ke pembudidaya pakan
alami
3) Guru meminta siswa mencari informasi tentang wdah kultur
pakan alami
4) Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok kecil
Masing-masing kelompok mencari informasi dengan melaku-
kan wawancara dengan pemilik. Pertanyaan panduan tersedia
di buku siswa. Jika dirasa kurang lengkap, dapat ditambahkan
sehingga informasi yang diperoleh bisa lebih lengkap.
5) Guru meminta siswa membuat laporan hasil kunjungan.
Format laporan tersedia di buku siswa.
6) Guru meminta siswa membuat simpulan hasil kunjungan.

Ayo Cermati
1) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
2) Guru mengajak siswa mencari tahu tentang wadah kultur
cacing sutera (tubifex) dengan melakukan percobaan.
Panduan percobaan tersedia di buku siswa.
3) Guru mengingatkan untuk selalu mengenakan perlengkapan
K3. Guru membimbing selama kegiatan berlangsung.
4) Guru meminta siswa membuat simpulan hasil percobaan yang
telah dilakukan oleh siswa.
5) Guru meminta siswa mempresentasikan hasil kerjanya.

Ayo Lakukan
1) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
2) Guru mengajak siswa mencari tahu tentang wadah kultur

37
Daphnia dengan melakukan percobaan. Panduan percobaan
tersedia di buku siswa.
3) Guru mengingatkan untuk selalu mengenakan perlengkapan
K3. Guru membimbing selama kegiatan berlangsung.
4) Guru meminta siswa membuat simpulan hasil percobaan yang
telah dilakukan oleh siswa.
5) Guru meminta siswa mempresentasikan hasil kerjanya

Ayo Amati
1) Guru menyiapkan skema penyiapan wadah kultur pakan alami
2) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
3) Guru meminta siswa mencermati skema tersebut
4) Guru meminta siswa berpendapat tentang skema tersebut

Ayo Cari Tahu


1) Guru mengajak siswa mengunjungi perpustakaan
2) Guru meminta siswa mencari tahu tentang tahapan penyiapan
wadah untuk kultur pakan alami
3) Guru meminta siswa menuliskan hasil kerjanya dalam bentuk
skema seperti yang terdapat di buku siswa

Ayo Lakukan
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa mempraktikkan penyiapan wadah kultur
pakan alami, gunakan skema yang sudah disusun siswa.
3) Guru mengingatkan untuk selalu mengenakan perlengkapan
K3 pada saat praktik
4) Guru meminta siswa menceritakan kegiatan yan telah
dilakukan
5) Guu memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk
memberikan tanggapan

c. Kegiatan Penutup
1) Guru memberikan penegasan tentang hal-hal yang sudah
dipelajari dalam pembelajaran ini
2) Guru memberikan penugasan untuk siswa
3) Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi

38
4) Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
5) Guru mengucapkan salam

2. Kegiatan Pembelajaran 2

a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam
2) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
3) Guru mengabsen kehadiran siswa
4) Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk memulai
pembelajaran
5) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dipelajari
6) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
7) Guru memberikan apersepsi untuk menghubungkan pengeta-
huan awal yang dikuasai siswa dengan materi pembelajaran
yang akan dipelajari
8) Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan dilakukan

b. Kegiatan Inti

Ayo Cermati
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru mengajak siswa mempelajari media kultur pakan alami
dengan melakukan percobaan. Panduan kegiatan percobaan
tersedia di buku siswa.
3) Guru mengingatkan siswa untuk selalu mengenakan perleng-
kapan K3 pada saat melakukan kegiatan.
4) Guru meminta siswa mencatat hasil percobaan yang dilakukan

Ayo Berdiskusi
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru mengajak siswa berdiskusi. Diskusi dilaksanakan dengan
membandingkan data hasil percobaan dengan Tabel 3.5 yang
terdapat di buku siswa. Pertanyaan panduan diskusi tersedia
di buku siswa.
3) Guru meminta siswa menuliskan hasil diskusinya.

39
Ayo Membaca
1) Guru menyiapkan teks bacaan tentang kualitas air yang
digunakan untuk kultur pakan alami. Teks bacaan dapat
diambil dari buku siswa atau sumber belajar yang lain yang
relevan dengan topik pembelajaran.
2) Guru meminta siswa merangkum isi teks bacaan tersebut
3) Guru meminta siswa menuliskan hasil rangkumannya

Ayo Praktikkan
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa mempraktikkan penyiapan media (air)
yang akan digunakan untuk kultur pakan alami.
Langkah-langkah kegiatan tersedia di buku siswa.
3) Guru mengingatkan siswa untuk selalu mengenakan perleng-
kapan K3 pada saat melakukan kegiatan.

Ayo Cermati
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa membaca artikel tentang penyiapan
pakan alami untuk kultur Daphnia
3) Guru meminta siswa mencari tahu tentang pupuk yang akan
digunakan sebagai pakan untuk pakan alami Daphnia.
Pertanyaan panduan tersedia di buku siswa.
4) Guru meminta siswa menuliskan hasil kerjanya

Ayo Siapkan
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa menyiapkan pakan alami untuk Daphnia
Langkah-langkah kerja tersedia di buku siswa. Pupuk yang
digunakan adalah pupuk kandang.

Ayo Cermati
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa membaca artikel tentang penyiapan
pakan alami untuk kultur cacing sutera (tubifex)

40
3) Guru meminta siswa mencari tahu tentang pupuk yang akan
digunakan sebagai pakan untuk pakan alami cacing sutera
(tubifex). Pertanyaan panduan tersedia di buku siswa.
4) Guru meminta siswa menuliskan hasil kerjanya

Ayo Siapkan
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa menyiapkan pakan alami untuk cacing
sutera (tubifex). Langkah-langkah kerja tersedia di buku
siswa. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang.

c. Kegiatan Penutup
1) Guru memberikan penegasan tentang hal-hal yang sudah
dipelajari dalam pembelajaran ini
2) Guru memberikan penugasan untuk siswa
3) Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi
4) Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
5) Guru mengucapkan salam

F. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Kegiatan dilakukan dengan mengulang materi pada BAB ini
menggunakan metode maupun media pembelajaran yang berbeda
disesuaikan dengan kemampuan siswa.

2. Pengayaan
Siswa diminta mempelajari tentang penggunaan pupuk anorganik
sebagai pakan pakan alami Daphnia dan cacing sutra (tubifex)

G. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar


1. Buku siswa Budidaya Perikanan kelas X
2. Gambar-gambar wadah pakan alami
3. Artikel tentang wadah dan media pakan alami
4. Alat dan bahan yang diperlukan untuk penyiapan wadah dan media
kultur pakan alami.
5. Perpustakaan

41
H. Penilaian Pembelajaran

1. Penilaian Pengetahuan
Siswa menyelesaikan soal latihan yang terdapat di buku siswa.
Kunci Jawaban :
Wadah Kultur Pakan Alami
1. Jenis-jenis wadah kultur pakan alami: akuarium, kolam tanah,
kolam permanen, bak fiber, ember, bak plastik, botol bekas
kemasan air minum, dll (skor 5)
2. Menggambar jenis-jenis wadah pakan alami (skor 10)
3. Tahapan penyiapan wadah kultur pakan alami :
Wadah disiapkan (memilih jenis wadah) ® wadah dibersihkan
Wadah dikeringkan ® wadah siap digunakan (skor 5)
4. Wadah pakan alami harus dibersihkan agar tidak terkontaminasi
kotoran (skor 5)

Media Kultur Pakan Alami


1. Tahapan penyiapan media kultur pakan alami (skor 10)
a. Pakailah perlengkapan K3
b. Siapakan alat dan bahan yang akan digunakan
c. Siapkan 2 wadah kultur pakan alami
Wadah A untuk kultur Daphnia
Wadah B untuk kultur Cacing Sutra
d. Isi dengan air bersih 3/4 bagian
e. Diamkan 24 jam
f. Setelah didiamkan 24 jam lakukan pengamatan dan peng-
ukuran kualitas air
g. Sesuaikan kualitas air dalam wadah dengan syarat tumbuh
pakan alami

2. Tahapan penyiapan pakan alami untuk kultur Daphnia (skor 10)


a. Siapkan dan gunakan perlengkapan K3
b. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
c. Hitunglah dosis pupuk kandang berdasarkan kebutuhan unsur
hara yang diinginkan dalam pembuatan media kultur
d. Lakukan penimbangan dengan tepat berdasarkan perhitung-
an dosis pupuk kandang

42
e. Masukkan pupuk kandang yang telah ditimbang ke dalam
kantong/ karung plastik dan ikatlah dengan karet
f. Lubangilah kantong/karung plastik tersebut dengan paku atau
gunting untuk memudahkan pelarutan pupuk di dalam media
kultur
g. Masukkanlah kantong/karung plastik ke dalam wadah
budidaya dan letakkan ke dalam media kultur sampai posisi
karung/kantong plastik tersebut terendam didalamnya
h. Ikatlah dengan menggunakan tali rafia agar posisinya aman
tidak terlepas
I. Biarkan selama 7 -14 hari agar media kultur tersebut siap untuk
ditebari bibit Daphnia

3. Tahapan penyiapan pakan alami untuk kultur cacing sutra (tubifex)


(skor 10)
a. Siapkan dan gunakan perlengkapan K3
b. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
c. Hitunglah dosis pupuk kandang berdasarkan kebutuhan unsur
hara yang diinginkan dalam pembuatan media kultur
d. Lakukan penimbangan dengan tepat berdasarkan perhitung-
an dosis pupuk kandang
e. pupuk tersebut dimasukkan ke dalam wadah budidaya
dicampur dengan lumpur kolam dengan perbandingan satu
banding satu.
f. Pupuk tersebut akan berproses di dalam media dan akan
tumbuh mikroorganisme sebagai makanan utama dari tubifex.
g. Waktu yang dibutuhkan oleh proses dekomposisi pupuk di
dalam media kultur pakan alami Tubifex ini berkisar antara 2-7
hari.
h. Setelah itu baru bisa dilakukan penebaran bibit tubifex ke
dalam media kultur.

Skor yang diperoleh


Nilai Pengetahuan= x 100
Skor maksimal

43
2. Penilaian Keterampilan
a. Menyiapkan wadah kultur pakan alami

Skor
Menyiapkan wadah kultur pakan alami
Ya (4) Tidak (1)
Perlengkapan K3 digunakan
Alat yang digunakan sesuai
Bahan yang digunakan sesuai
Prosedur dilakukan secara berurutan dan
lengkap
Alat dikembalikan ke tempat semula dalam
keadaan bersih

Skor yang diperoleh


Nilai Keterampilan= x 100
Skor maksimal

b. Menyiapkan media kultur pakan alami

Skor
Menyiapkan media kultur pakan alami
Ya (4) Tidak (1)
Perlengkapan K3 digunakan
Alat yang digunakan sesuai
Bahan yang digunakan sesuai
Prosedur dilakukan secara berurutan dan
lengkap
Alat dikembalikan ke tempat semula dalam
keadaan bersih

Skor yang diperoleh


Nilai Keterampilan= x 100
Skor maksimal

44
Bab IV

Kultur Pakan Alami

A. Peta Konsep

KULTUR PAKAN ALAMI

Pengetahuan Keterampilan
3.4 Menerapkan kultur 4.4 Melakukan kultur
pakan alami pakan alami

Menjelaskan kualitas Memilih bibit pakan


bibit pakan alami alami

Menjelaskan cara tebar Menebar bibit pakan


bibit pakan alami alami

B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan observasi dan diskusi, siswa dapat menjelaskan
kualitas bibit pakan alami secara morfologis dengan tepat.
2. Melalui kegiatan menalar dan mempraktikkan, siswa dapat memilih
bibit pakan alami yang baik dengan tepat.
3. Melalui kegiatan observasi dan diskusi, siswa dapat menjelaskan cara
menebar bibit pakan alami sesuai prosedur dengan teliti dan
bertanggung jawab.
4. Melalui kegiatan menalar dan mempraktikkan, siswa dapat menebar
bibit pakan alami sesuai padat tebar yang telah ditentukan dan sesuai
prosedur dengan teliti dan bertanggung jawab.

45
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menerapkan kultur pakan alami
3.4.1 Menjelaskan kualitas bibit pakan alami
3.4.2 Menjelaskan cara tebar bibit pakan alami
4.4 Melakukan kultur pakan alami
4.4.1 Memilih bibit pakan alami
4.4.2 Menebar bibit pakan alami

D. Uraian Materi
Inokulasi daphnia dapat dilakukan dengan memakai siste maupun
induk daphnia (daphnia dewasa). Padat tebar daphnia awal pada umum-
nya antara 20 – 100 individu per liter media. Inokulan bisa diperoleh dari
hasil budidaya petani, Balai Benih Air Tawar, Balai Budidaya ataupun
Lembaga Penelitian serta diperairan. Keberadaan daphnia di perairan
dapat dilihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu untuk menghitung
kepadatan daphnia pada saat inokulasi maupun masa budidaya, dapat
dilakukan tanpa menggunakan alat pembesar atau mikroskop. Daphnia
diambil dari dalam wadah, yang telah diaerasi agak besar sehingga
daphnia merata berada di seluruh kolom air, dengan memakai gelas piala
volume 100 ml. daphnia dan air di dalam gelas piala selanjutnya
dituangkan secara perlahan-lahan sambil dihitung jumlah daphnia yang
keluar bersama air.
Apabila jumlah daphnia yang ada sangat banyak, maka dari gelas
piala 100 ml dapat diencerkan, caranya adalah dengan menuangkan ke
dalam gelas piala 1000 ml dan ditambah air hingga volumenya 1000 ml.
Dari gelas 1000 ml, lalu diambil sebanyak 100 ml. daphnia yang ada
dihitung seperti cara di atas, lalu kepadatan di dalam wadah budidaya
dapat diketahui dengan cara mengalikan 10 kali jumlah di dalam gelas 100
ml. Sebagai contoh, apabila di dalam gelas piala 100 ml terdapat 200 ekor
daphnia, maka kepadatan daphnia di wadah budidaya adalah 10 X 200
ekor = 2000 individu per 100ml.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan sebelum melakukan
inokulasi bibit pakan alami ke dalam media kultur yaitu pertama
melakukan identifikasi jenis bibit pakan alami Tubifex, kedua melakukan
seleksi terhadap bibit pakan alami Tubifex, ketiga melakukan inokulasi
bibit pakan alami sesuai dengan prosedur .

46
Jumlah bibit yang akan ditebarkan ke dalam media kultur sangat
bergantung kepada volume media kultur. Padat penebaran bibit yang akan
diinokulasi ke dalam media kultur biasanya adalah 2 gram per meter
persegi.
Cara yang dilakukan dalam melakukan inokulasi adalah dengan
menebarkannya secara hati-hati ke dalam media kultur sesuai dengan
padat tebar yang telah ditentukan. Penebaran bibit Tubifex ini sebaiknya
dilakukan pada saat suhu perairan tidak terlalu tinggi yaitu pada pagi dan
sore hari.

E. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pembelajaran 1

a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam
2) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
3) Guru mengabsen kehadiran siswa
4) Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk memulai
pembelajaran
5) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dipelajari
6) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
7) Guru memberikan apersepsi untuk menghubungkan pengeta-
huan awal yang dikuasai siswa dengan materi pembelajaran
yang akan dipelajari
8) Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan dilakukan

b. Kegiatan Inti

Ayo Membaca
1) Guru menyiapkan teks bacaan tentang bibit pakan alami
2) Guru meminta siswa membaca teks bacaan tersebut
3) Guru mempersilakan siswa bertanya jika ada yang belum
dipahami
4) Guru meminta siswa merangkum isi teks bacaan

Ayo Cari Tahu


1) Guru mengajak siswa mengnjungi perpustakaan
2) Guru meminta siswa melakukan studi pustaka tentang bibit
pakan alami

47
3) Guru meminta siswa mencari informasi sesuai dengan
panduan yang terdapat di buku siswa
4) Guru meminta siswa menulis informasi yang diperoleh dalam
tabel 4.1 yang terdapat di buku siswa

Ayo Berkunjung
1) Guru mengajak siswa berkunjung ke pasar ikan hias
2) Guru membentuk siswa dalam kelompok-kelompok kecil
dengan satu orang sebagai koordinatornya.
3) Guru meminta siswa mencari informasi tentang ciri-ciri bibit
pakan alami yang baik beserta harganya dengan melakukan
wawancara dengan pemilik kios.
4) Guru meminta siswa mencatat seluruh informasi yang
diperolehnya dan sebagai penguat siswa diminta untuk
memfoto kegiatan yang mereka lakukan termasuk di dalam-
nya adalah foto bibit pakan alami yang tersedia di sana.
5) Guru meminta siswa membuat laporan hasil kunjungan
seperti pada tabel 4.2 yang terdapat di buku siswa

Ayo Berdiskusi
1) Guru meminta siswa berdiskusi dalam kelompok kecil seperti
pada saat kunjungan lapang. Materi diskusi adalah informasi
yang diperoleh dari kegiatan sebelumnya yaitu studi pustaka
dan kunjungan lapang, yang ditulis seperti pada tabel 4.3 yang
terdapat di buku siswa.
2) Guru meminta siswa berdiskusi dalam kelompok kecil dengan
membandingkan dua data tersebut.
3) Guru meminta siswa membuat kesimpulan hasil diskusi
kelompok
4) Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelompok lain
5) Guru meminta siswa membuat kesimpulan hasil diskusi kelas

Ayo Praktikkan
1) Guru memberikan penjelasan singkat tentang apa yang akan
dilakukan
2) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil,
masing-masing kelompok memilih satu orang sebagai
koordinator.

48
3) Guru meminta siswa membeli bibit pakan alami yang
berkualitas baik.
4) Guru meminta siswa menunjukkan hasil kerjanya
5) Guru meminta siswa menceritakan pengalamannya membeli
bibit pakan alami.

c. Kegiatan Penutup
1) Guru memberikan penegasan tentang hal-hal yang sudah
dipelajari dalam pembelajaran ini
2) Guru memberikan penugasan untuk siswa
3) Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi
4) Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
5) Guru mengucapkan salam

2. Kegiatan Pembelajaran 2

a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam
2) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
3) Guru mengabsen kehadiran siswa
4) Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk memulai
pembelajaran
5) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dipelajari
6) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
7) Guru memberikan apersepsi untuk menghubungkan
pengetahuan awal yang dikuasai siswa dengan materi
pembelajaran yang akan dipelajari
8) Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan dilakukan

b. Kegiatan Inti

Ayo Amati
1) G u r u m e n y i a p k a n g a m b a r - g a m b a r s e b a g a i m e d i a
pembelajaran.
Guru bisa menggunakan gambar yang terdapat di buku siswa,
atau menggunakan gambar-gambar lain yang relevan dengan
materi yang sedang dipelajari.

49
2) Guru meminta siswa mencermati gambar-gambar tersebut.
3) Guru meminta siswa berpendapat tentang gambar-gambar
yang mereka amati.
4) Guru memberi kesempatan bagi siswa untuk bertanya lebih
lanjut tentang gambar tersebut.

Ayo Cari Tahu


1) Guru mengajak siswa mengunjungi perpustakaan untuk
mencari informasi tentang padat tebar bibit pakan alami.
2) Guru membagi siswa dalam kemompok kecil beranggotakan 3
orang dan meminta salah satu anggota kelompok sebagai
koordinator.
3) Guru meminta siswa mencari informasi menggunakan
panduan yang terdapat di buku siswa. Informasi dapat
diperoleh dengan membaca buku, tabloid, dan majalah yang
berkaitan dengan padat tebar bibit pakan alami. Siswa dapat
juga mengakses informasi dari internet.
4) Guru meminta siswa mencatat semua informasi yang
diperoleh.

Ayo Berkunjung
1) Guru mengajak siswa melakukan kunjungan lapang ke
pembudidaya pakan alami untuk mencari informasi tentang
padat tebar bibit pakan alami.
2) Guru membagi siswa dalam kemompok kecil beranggotakan 3
orang dan meminta salah satu anggota kelompok sebagai
koordinator.
3) Guru meminta siswa melakukan wawancara sekaligus melihat
langsung bagaimana pembudidaya menghitung padat tebar
bibit pakan alami. Jika diijinkan oleh pemiliknya maka siswa
dapat mencoba mempraktikkan cara menghitung padat tebar
bibit pakan alami.
4) Guru meminta siswa mencatat semua informasi yang
diperoleh dan mengabadikan kegiatan yang dilakukan di
tempat tersebut.
5) Guru meminta siswa membuat laporan kunjungan lapang
dengan format seperti pada tabel 4.4 yang terdapat di buku
siswa.

50
Ayo Diskusi
1) Guru meminta siswa berdiskusi dalam kelompok kecil seperti
pada saat kunjungan lapang. Materi diskusi adalah informasi
yang diperoleh dari kegiatan sebelumnya yaitu studi pustaka
dan kunjungan lapang.
2) Guru meminta siswa berdiskusi dalam kelompok kecil dengan
membandingkan dua data tersebut.
3) Guru meminta siswa membuat kesimpulan hasil diskusi
kelompok
4) Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelompok lain.
5) Guru meminta siswa membuat kesimpulan hasil diskusi kelas.
Guru memberi kesempatan kepada siswa yang memerlukan
informasi dan bimbingan yang lebih untuk bertanya dan
memint penjelasan terkait dengan materi yang sedang
dipelajari.

Ayo Praktikkan
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan yaitu menghitung padat tebar bibit pakan alami.
Pakan alami yang dipilih untuk dibudidayakan harus
mempertimbangkan situasi dan kondisi daerah tempat tinggal
siswa, dimungkinkan antara daerah yang satu dengan daerah
yang lain akan berbeda jenis pakan alami yang dibudidayakan.
2) Guru memberikan contoh cara menghitung padat tebar bibit
pakan alami.
3) Guru meminta siswa mempraktikkan sesuai prosedur yang
terdapat dalam buku siswa.
4) Guru mendampingi kegiatan ini, mengingatkan untuk
mengenakan perlengkapan K3 dan tahapan yang benar, jika
siswa mengalami kesulitan maka guru harus membantu.

Ayo Lakukan
1) Guru memberikan penjelasan singkat tentang kegiatan yang
akan dilakukan yaitu menebar bibit pakan alami.
2) Guru memberikan contoh cara menebar bibit pakan alami.
3) Guru meminta siswa mempraktikkan sesuai prosedur yang
terdapat dalam buku siswa.

51
4) Guru mendampingi kegiatan ini, mengingatkan untuk
mengenakan perlengkapan K3 dan tahapan yang benar, jika
siswa mengalami kesulitan maka guru harus membantu.

Ayo Simpulkan
1) Guru memberikan review kegiatan-kegiatan yang telah
dilakukan oleh siswa.
2) Guru meminta siswa membuat simpulan tentang cara
menghitung padat tebar bibit pakan alami dan cara tebar bibit
pakan alami.
Simpulan dibuat dalam bentuk skema seperti pada buku siswa.
3) Guru mendampingi dan membimbing kegiatan ini, jika ada
siswa yang menglami kesulitan maka guru memberikan
bimbingan.

c. Kegiatan Penutup
1) Guru memberikan penegasan tentang hal-hal yang sudah
dipelajari dalam pembelajaran ini
2) Guru memberikan penugasan untuk siswa
3) Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi
4) Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
5) Guru mengucapkan salam

F. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Kegiatan dilakukan dengan mengulang materi pada BAB ini
menggunakan metode maupun media pembelajaran yang berbeda
disesuaikan dengan kemampuan siswa.
2. Pengayaan
Siswa diminta mempelajari tentang kultur pakan alami dengan jenis
pakan alami selain yang terdapat di buku siswa, misalnya artemia,
cacing tanah, ataupun jenis tumbuhan yang digunakan sebagai pakan
alami yang ditemui di daerah tempat tinggal siswa.

G. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar


1. Buku siswa Budidaya Perikanan kelas X
2. Gambar-gambar bibit pakan alami

52
3. Artikel tentang bibit pakan alami
4. Pembudidaya pakan alami
5. Pasar atau kios ikan hias yang menjual pakan alami
6. Perpustakaan
7. Lembar Observasi
8. Lembar Kerja

H. Penilaian Pembelajaran

1. Penilaian Pengetahuan
Siswa menyelesaikan soal latihan yang terdapat di buku siswa.
Kunci Jawaban:
Kualitas Bibit Pakan Alami
1. Ciri-ciri bibit daphnia yang berkualitas baik (skor 4)
a. Berwarna coklat kemerahan
b. Aktif bergerak
2. Ciri-ciri bibit cacing sutra (Tubifex) yang berkualitas baik (skor 4)
a. Berwarna merah
b. Wujudnya seperti gumpalan rambut yang bergerak cepat

Menebar Bibit Pakan Alami


1. Tahapan menghitung padat tebar bibit daphnia (skor 10)
a. Siapkan dan kenakan perlengkapan K3
b. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
c. Menghitung volume wadah kultur pakan alami.
d. Menghitung volume air yang akan digunakan sebagai media.
e. Menghitung jumlah bibit yang dibutuhkan.
f. Bibit daphnia yang sudah dihitung ditempatkan dalam wadah
khusus.
2. Tahapan tebar bibit daphnia (skor 10)
a. Siapkan dan kenakan perlengkapan K3
b. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
c. Masukkan wadah bibit daphnia ke dalam wadah kultur
daphnia
d. Biarkan beberapa saat agar suhu di dalam wadah bibit dan
media kultur menjadi relatif sama
e. Tebar bibit daphnia dalam wadah bibit ke dalam media kultur
secara perlahan-lahan.

53
3. Tahapan menghitung padat tebar bibit cacing sutera (Tubifex)
(skor 10)
a. Siapkan dan kenakan perlengkapan K3
b. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
c. Menghitung volume wadah kultur pakan alami.
d. Menghitung volume air yang akan digunakan sebagai media.
e. Menghitung jumlah bibit yang dibutuhkan.
f. Bibit Cacing Sutra (Tubifex) yang sudah dihitung ditempatkan
dalam wadah khusus.
4. Tahapan tebar bibit cacing sutera (Tubifex) (sor 10)
a. Siapkan dan kenakan perlengkapan K3
b. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
c. Masukkan wadah bibit daphnia ke dalam wadah kultur
daphnia
d. Biarkan beberapa saat agar suhu di dalam wadah bibit dan
media kultur menjadi relatif sama
e. Tebarkan secara hati-hati ke dalam media kultur sesuai
dengan padat tebar yang telah ditentukan.
f. Penebaran bibit Tubifex ini sebaiknya dilakukan pada saat
suhu perairan tidak terlalu tinggi yaitu pada pagi dan sore hari.

Skor yang diperoleh


Nilai Pengetahuan= x 100
Skor maksimal

2. Penilaian Keterampilan
a. Memilih bibit pakan alami
Pemilihan Bibit daphnia
Skor
Nilai Pemilihan Bibit Pakan Alami
Ya (4) Tidak (1)
Warna pakan alami sesuai kriteria
Bentuk pakan alami sesuai kriteria
Pergerakan pakan alami sesuai kriteria
Jumlah pakan alami yang dibeli sesuai
kebutuhan padat tebar bibit

Skor yang diperoleh


Nilai Keterampilan= x 100
Skor maksimal

54
b. Menebar bibit pakan alami
Penilaian Unjuk Kerja/Praktik

Nama Kegiatan : Menebar Bibit Pakan Alami


Kelas/ Semester : X/1
Sekolah : SMALB Tunarungu dan Tunadaksa
Bab/Sub Bab : Kultur Pakan Alami/Penebaran Bibit Pakan
Alami

Petunjuk Praktik:
a. Siapkan dan kenakan perlengkapan K3.
b. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
c. Susunlah prosedur penebaran bibit pakan alami
d. Praktikan penebaran bibit pakan alami sesuai prosedur yang
telah kamu pelajari.

No. Komponen Kriteria Unjuk kerja Skor

1. Persiapan
Persiapan Alat dan Bahan Alat dan bahan yang disiapkan 4
sesuai jenis, fungsi, jumlah, dalam
keadaan bersih

Alat dan bahan yang disiapkan 3


sesuai jenis, fungsi jumlah, namun
belum bersih

Alat dan bahan yang disiapkan 2


sesuai jenis, fungsi, namun jumlah
masih kurang, dan belum bersih

Alat dan bahan yang disiapkan 1


tidak sesuai jenis, tidak sesuai
fungsi jumlah masih kurang, dan
belum bersih

2. Proses Kerja
Sistematika Kerja Menebar bibit runtut, sesuai 4
prosedur dan teknik yang benar

Menebar bibit runtut, sesuai 3


prosedur tetapi teknik belum
benar

Menebar bibit runtut, tidak sesuai 2


prosedur dan teknik belum benar

Menebar bibit tidak runtut, tidak 1


sesuai prosedur dan teknik belum
benar

55
3. Hasil Kerja
Hasil penebaran bibit Sesuai antara jenis pakan alami 4
wadah, media dan pupuk untuk
pakan alami

Sesuai antara jenis pakan alami 3


wadah, media namun pupuk
tidak sesuai untuk pakan alami

Sesuai antara jenis pakan alami 2


wadah, namun media dan pupuk
tidak sesuai untuk pakan alami

Tidak sesuai antara jenis pakan 1


alami wadah, media dan pupuk
untuk pakan alami

Pedoman penskoran :
Masing-masing komponen dipilih skor yang sesuai kemampuan siswa.
Jumlahkan skor setiap komponen penilaian.
Skor maksimal = 12

Skor yang diperoleh


Nilai Keterampilan= x 100
Skor maksimal

56
Bab V

Kontrol Pertumbuhan Pakan Alami

A. Peta Konsep

KONTROL PERTUMBUHAN
PAKAN ALAMI

Pengetahuan Keterampilan
3.5 Menerapkan kontrol 4.5 Melakukan kontrol
pertumbuhan kultur pertumbuhan proses
pakan alami kultur pakan alami

Menjelaskan cara
Melakukan pemupukan
melakukan pemupukan
susulan
susulan

Menjelaskan cara
melakukan pemantauan Melakukan pemantauan
populasi pakan alami populasi pakan alami

B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan observasi dan diskusi, siswa dapat menjelaskan cara
melakukan pemupukan susulan berdasarkan konsep dan prosedur
secara teliti dan bertanggung jawab.
2. Melalui kegiatan mencoba, menalar dan mempraktikkan, siswa dapat
melakukan pemupukan susulan berdasarkan konsep dan prosedur
secara teliti dan bertanggung jawab.
3. Melalui kegiatan observasi, mengunjungi dan diskusi, siswa dapat
menjelaskan cara melakukan pemantauan populasi pakan alami
secara sampling dengan tepat dan teliti.
4. Melalui kegiatan mencoba, menalar dan mempraktikkan, siswa dapat
melakukan pemantauan populasi pakan alami secara secara sampling
dengan teliti dan bertangung jawab.

57
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menerapkan kontrol pertumbuhan kultur pakan alami
3.5.1 Menjelaskan cara melakukan pemupukan susulan
3.5.2 Menjelaskan cara melakukan pemantauan populasi pakan
alami
4.5 Melalukan kontrol pertumbuhan proses kultur pakan alami
4.5.1 Melakukan pemupukan susulan
4.5.2 Melakukan pemantauan populasi pakan alami

D. Uraian Materi

Pemupukan Susulan Daphnia


Pemupukan susulan adalah pemupukan yang dimasukkan ke dalam
media kultur selama pemeliharaan pakan alami daphnia dengan dosis 50-
100 % dari dosis pemupukan pertama yang sangat bergantung kepada
kondisi media kultur. Pemupukan tersebut sangat berguna bagi pertum-
buhan phytoplankton, detritus, fungi dan bakteri yang merupakan
makanan utama dari pakan alami daphnia. Selama dalam pemeliharaan
tersebut harus terus dilakukan pemupukan susulan seminggu sekali atau
dua minggu sekali dengan dosis yang bergantung kepada kondisi media
kultur, biasanya dosis yang digunakan adalah setengah dari pemupukan
awal. Pakan alami daphnia mempunyai siklus hidup yang relatif singkat
yaitu 28-33 hari. Oleh karena itu agar pembudidayaannya bisa
berlangsung terus menerus harus selalu diberikan pemupukan susulan.
Dalam memberikan pemupukan susulan ini caranya hampir sama dengan
pemupukan awal dan ada juga yang memberikan pemupukan susulannya
dalam bentuk larutan pupuk yang dicairkan. Fungsi utama pemupukan
susulan adalah untuk menumbuhkan pakan alami pytoplankton yang
dibutuhkan oleh daphnia agar tumbuh dan berkembang. Berdasarkan
kebutuhan pakan bagi daphnia tersebut ada dua metode yang biasa
dilakukan oleh pembudidaya yaitu Detrital system dan Autotrophic system.
Detrital System adalah penggunaan pupuk kandang kering yang
dimasukkan dalam media kultur daphnia sebanyak 450 gram dalam 1000
liter air dan dilakukan pemupukan susulan dengan dosis 50-100% dari
pemupukan pertama yang diberikan seminggu sekali. Selain itu untuk
mempercepat tumbuhnya bakteri, fungi, detritus dan beragam
phytoplankton ditambahkan dedak dan ragi dosis yang digunakan adalah

58
450 gram kotoran ayam kering ditambah 112 gram dedak dan 22 gram ragi
ke dalam 1000 liter media kultur.
Autotrophic system adalah sistem dalam budidaya daphnia di mana
pakan yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembangnya daphnia
tersebut dikultur secara terpisah. Phytoplankton yang dibutuhkan
dibudidayakan sendiri dan di dalam media kultur daphnia tersebut
ditambahkan campuran beberapa vitamin dan ditambahkan dedak. Dosis
campuran vitamin tersebut adalah satu mililiter larutan digunakan untuk
satu liter media kultur. Selain campuran vitamin di dalam media kultur
pakan alami daphnia juga ditambahkan larutan dedak dengan dosis 50
gram dedak ditambahkan dengan 1 liter air lalu diblender dan diaduk
selama satu menit, larutan tersebut disaring dengan menggunakan
saringan kain yang berdiameter 60 µm. Suspensi tersebut diberikan ke
dalam wadah yang berisi media kultur daphnia, satu gram dedak biasanya
digunakan untuk 500 ekor daphnia setiap dua hari sekali.
Frekuensi pemupukan susulan ditentukan dengan melihat sample air
di dalam media kultur, parameter yang mudah dilihat adalah jika
transparansi kurang dari 0,3 m di dalam media kultur. Hal ini dapat dilihat
dari warna air media yang berwarna keruh atau warna teh bening. Jika hal
tersebut terjadi segera dilakukan pemupukan susulan. Jenis pupuk yang
digunakan sama dengan pemupukan awal.

Pemupukan Susulan Kultur Cacing Sutera (Tubifex)


Pemupukan susulan adalah pemupukan yang dimasukkan ke dalam
media kultur selama pemeliharaan pakan alami tubifex dengan dosis 9%
dari dosis pemupukan pertama yang sangat bergantung kepada kondisi
media kultur. Pemupukan tersebut sangat berguna bagi pertumbuhan
detritus, fungi dan bakteri yang merupakan makanan utama dari pakan
alami tubifex.
Fungsi utama pemupukan susulan adalah untuk menumbuhkan
pakan yang dibutuhkan oleh tubifex agar tumbuh dan berkembang.
Berdasarkan kebutuhan pakan bagi tubifex tersebut maka prosedur yang
dilakukan dalam memberikan pemupukan susulan ada dua cara. Pertama
adalah dengan menebarkan secara merata ke dalam media pemeliharaan
sejumlah pupuk yang sudah ditimbang sesuai dengan dosis pemupukan
susulan. Kedua adalah dengan cara membuat larutan pupuk di dalam

59
wadah yang terpisah dengan wadah budidaya, larutan pupuk tersebut
dialirkan keseluruh permukaan media pemeliharaan, dengan dosis yang
telah ditentukan.
Frekuensi pemupukan susulan ditentukan dengan melihat sampel air
di dalam media kultur, parameter yang mudah dilihat adalah jika warna
media pemeliharaan sudah terang di dalam media kultur. Hal ini dapat
dilihat dari warna air media yang berwarna keruh atau warna teh bening.
Jika hal tersebut terjadi segera dilakukan pemupukan susulan. Jenis pupuk
yang digunakan sama dengan pemupukan awal.

Pemantauan Populasi Daphnia


Untuk mengukur tingkat kepadatan populasi daphnia di dalam
media kultur dilakukan dengan cara sampling beberapa titik dari media,
minimal tiga kali sampling. Sampling dilakukan dengan cara mengambil
air media kultur yang berisi daphnia dengan menggunakan baker glass
atau erlenmeyer. Hitunglah jumlah daphnia yang terdapat dalam botol
contoh tersebut, data tersebut dapat dikonversikan dengan volume media
kultur. Kepadatan populasi dari pakan alami yang dilakukan budidaya
harus dilakukan perhitungan agar kontinuitas produksi terjaga.
Oleh karena itu langkah yang harus dilakukan antara lain adalah :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan sebelum melakukan
pemantauan pertumbuhan populasi pakan alami .
2. Tentukan waktu pemantauan kepadatan populasi sesuai dengan
prediksi tingkat pertumbuhan pakan alami di dalam media kultur.
3. Ambillah sampel air pada media kultur dengan menggunakan baker
glass/erlemeyer, amati dengan seksama dan teliti !
4. Hitunglah jumlah pakan alami yang terdapat dalam baker glass
tersebut !
5. Lakukanlah kegiatan tersebut minimal tiga kali ulangan dan catat
apakah terjadi perbedaan nilai pengukuran dari ketiga lokasi yang
berbeda.
6. Hitunglah rata-rata nilai populasi dari ketiga sampel yang berbeda
lokasi. Nilai rata-rata ini akan dipergunakan untuk menghitung
kepadatan populasi pakan alami di media kultur.

60
7. Catat volume air sampel dan jumlah pakan alami dari data point 6,
lakukan konversi nilai perhitungan tersebut untuk menduga
kepadatan populasi pakan alami di dalam media kultur.

Pemantauan Populasi Cacing Sutera (Tubifex)


Mengapa pertumbuhan populasi pakan alami tubifex harus
dipantau? Kapan waktu yang tepat dilakukan pemantauan populasi pakan
alami Tubifex yang dibudidayakan di dalam media kultur? Bagaimana kita
menghitung kepadatan populasi pakan alami tubifex di dalam media
kultur? Mari kita jawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan
mempelajari buku ini selanjutnya. Di dalam buku ini akan diuraikan secara
singkat tentang pertumbuhan tubifex, menghitung kepadatan populasi
dan waktu pemantauannya.
Tubifex yang dipelihara dalam media kultur yang tepat akan
mengalami pertumbuhan yang cepat. Secara biologis tubifex akan tumbuh
dewasa pada umur 40 – 45 hari, jika pada saat inokulasi yang ditebarkan
adalah bibit tubifex yang dewasa maka dalam waktu sepuluh sampai
duabelas hari bibit tubifex tersebut sudah mulai bertelur pada media yang
O
mempunyai suhu 24 – 25 C. Jumlah telur yang dikeluarkan dari satu induk
tubifex sangat bergantung kepada jumlah kokon yang dihasilkan pada
setiap induk. Kokon ini akan terbentuk pada salah satu segmen tubuh
induk tubifex. Daur hidup tubifex adalah 50 – 57 hari dan tubifex menjadi
dewasa dalam waktu empat puluh hari, sehingga bisa diperhitungkan
prediksi populasi tubifex di dalam media kultur.
Pemantauan pertumbuhan pakan alami tubifex di media kultur
harus dilakukan agar tidak terjadi kapadatan populasi yang
mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi di dalam media. Hal tersebut
diakibatkan oleh kurangnya oksigen di dalam media kultur. Tingkat
kepadatan populasi yang maksimal di dalam media kultur adalah 30 – 50
gram per meter persegi, walaupun ada juga yang mencapai kepadatan 120
– 150 gram per meter persegi.
Untuk mengukur tingkat kepadatan populasi tubifex di dalam media
kultur dilakukan dengan cara sampling beberapa titik dari media, minimal
tiga kali sampling. Sampling dilakukan dengan cara mengambil air media

61
kultur yang berisi tubifex dengan menggunakan baker glass atau
erlenmeyer. Hitunglah jumlah tubifex yang terdapat dalam botol contoh
tersebut, data tersebut dapat dikonversikan dengan volume media kultur.

E. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Pembelajaran 1

a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam
2) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
3) Guru mengabsen kehadiran siswa
4) Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk memulai
pembelajaran
5) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dipelajari
6) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
7) Guru memberikan apersepsi untuk menghubungkan
pengetahuan awal yang dikuasai siswa dengan materi
pembelajaran yang akan dipelajari
8) Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan dilakukan

b. Kegiatan Inti

Kultur Daphnia

Ayo Membaca
1) Guru menyiapkan teks bacaan untuk kegiatan ayo membaca.
Teks bacaan dapat mengambil dari buku siswa atau sumber
belajar lain yang topiknya relevan.
2) Guru meminta siswa membaca dan mencermati bacaan
tersebut.
3) Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi tentang isi
teks bacaan atau meminta penjelasan guru jika belum
memahami isi teks bacaan tersebut.

Ayo Cari Tahu


1) Guru memberikan penjelasan singkat tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan.
2) Guru mengajak siswa berkunjung ke pembudidaya pakan
alami.

62
3) Guru meminta siswa mewawancarai pemilik atau pegawai
yang ada di sana sekaligus melihat langsung bagaimana
kegiatan pemupukan dilakukan serta mempraktikkan jika
memungkinkan.
4) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Masing-
masing kelompok diberi tugas mencari tahu tentang
pemupukan susulan dalam kultur pakan alami. Pertanyaan
panduan ada tersedia di buku siswa. Guru meminta siswa
mengabadikan setiap kegiatan yang dilakukan.
Dalam kegiatan ini, guru mendampingi siswa. Jika siswa
menemui kesulitan, guru segera membantu.
5) Guru meminta siswa membuat laporan hasil kunjungan.
Format laporan tersedia di buku siswa.

Ayo Lakukan
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa mempraktikkan pemupukan susulan
pakan alami
3) Guru mengingatkan siswa untuk selalu mengenakan perleng-
kapan K3 dan melakukan kegiatan sesuai prodesur yang benar.
Guru membimbing dan memantau kegiatan siswa. Jika ada
siswa yang mengalami kesulitan, guru segera membantu.

Ayo Menalar
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan.
2) Guru meminta siswa berdiskusi tentang kegiatan yang sudah
dilakukan sebelumnya
3) Guru meminta siswa membandingkan kegiatan yang dilaku-
kan di tempat pembudidaya pakan alami dan kegiatan yang
dilakukan di sekolah.
4) Guru mengajak siswa berpikir kritis menemukan perbedaan
yang ditemui dalam dua kegiatan tersebut dan memcari
penyebabnya.
5) Guru meminta siswa menuliskan hasil diskusinya.

63
Kultur cacing sutera (Tubifex)

Ayo Membaca
1) Guru menyiapkan teks bacaan untuk kegiatan ayo membaca.
Teks bacaan dapat mengambil dari buku siswa atau sumber
belajar lain yang topiknya relevan.
2) Guru meminta siswa membaca dan mencermati bacaan
tersebut.
3) Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi tentang isi
teks bacaan atau meminta penjelasan guru jika belum
memahami isi teks bacaan tersebut.

Ayo Cari Tahu


1) Guru memberikan penjelasan singkat tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan.
2) Guru mengajak siswa berkunjung ke pembudidaya pakan
alami.
3) Guru meminta siswa mewawancarai pemilik atau pegawai
yang ada di sana sekaligus melihat langsung bagaimana
kegiatan pemupukan dilakukan serta mempraktikkan jika
memungkinkan.
4) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Masing-
masing kelompok diberi tugas mencari tahu tentang
pemupukan susulan dalam kutur pakan alami. Pertanyaan
panduan ada tersedia di buku siswa. Guru meminta siswa
mengabadikan setiap kegiatan yang dilakukan.
Dalam kegiatan ini, guru mendampingi siswa. Jika siswa
menemui kesulitan, guru segera membantu.
5) Guru meminta siswa membuat laporan hasil kunjungan.
Format laporan tersedia di buku siswa.

Ayo Lakukan
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa mempraktikkan pemupukan susulan
pakan alami
3) Guru mengingatkan siswa untuk selalu mengenakan
perlengkapan K3 dan melakukan kegiatan sesuai prodesur
yang benar.

64
Guru membimbing dan memantau kegiatan siswa. Jika ada
siswa yang mengalami kesulitan, guru segera membantu.

Ayo Menalar
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan.
2) Guru meminta siswa berdiskusi tentang kegiatan yang sudah
dilakukan sebelumnya
3) Guru meminta siswa membandingkan kegiatan yang dilaku-
kan di tempat pembudidaya pakan alami dan kegiatan yang
dilakukan di sekolah.
4) Guru mengajak siswa berpikir kritis menemukan perbedaan
yang ditemui dalam dua kegiatan tersebut dan mencari
penyebabnya.
5) Guru meminta siswa menuliskan hasil diskusinya

c. Kegiatan Penutup
1) Guru memberikan penegasan tentang hal-hal yang sudah
dipelajari dalam pembelajaran ini
2) Guru memberikan penugasan untuk siswa
3) Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi
4) Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
5) Guru mengucapkan salam

2. Kegiatan Pembelajaran 2

a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam
2) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
3) Guru mengabsen kehadiran siswa
4) Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk memulai
pembelajaran
5) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dipelajari
6) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
7) Guru memberikan apersepsi untuk menghubungkan pengeta-
huan awal yang dikuasai siswa dengan materi pembelajaran
yang akan dipelajari
8) Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan dilakukan

65
b. Kegiatan Inti

Pemantauan Populasi Daphnia

Ayo Membaca
1) Guru menyiapkan teks bacaan untuk kegiatan ayo membaca.
Teks bacaan dapat mengambil dari buku siswa atau sumber
belajar lain yang topiknya relevan.
2) Guru meminta siswa membaca dan mencermati bacaan
tersebut.
3) Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi tentang isi
teks bacaan atau meminta penjelasan guru jika belum
memahami isi teks bacaan tersebut.

Ayo Cari Tahu


1) Guru memberikan penjelasan singkat tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan.
2) Guru mengajak siswa berkunjung ke pembudidaya pakan
alami.
3) Guru meminta siswa mewawancarai pemilik atau pegawai
yang ada di sana sekaligus melihat langsung bagaimana
kegiatan pemantauan populasi pakan alami dilakukan serta
mempraktikkan jika memungkinkan.
4) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Masing-
masing kelompok diberi tugas mencari tahu tentang
pemantauan populasi pakan alami dalam kutur pakan alami.
Pertanyaan panduan ada tersedia di buku siswa. Guru
meminta siswa mengabadikan setiap kegiatan yang
dilakukan.
Dalam kegiatan ini, guru mendampingi siswa. Jika siswa
menemui kesulitan, guru segera membantu.
5) Guru meminta siswa membuat laporan hasil kunjungan.
Format laporan tersedia di buku siswa.

Ayo Lakukan
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa mempraktikkan pemantauan populasi
pakan alami

66
3) Guru mengingatkan siswa untuk selalu mengenakan perleng-
kapan K3 dan melakukan kegiatan sesuai prosedur yang benar.
Guru membimbing dan memantau kegiatan siswa. Jika ada
siswa yang mengalami kesulitan, guru segera membantu.

Ayo Menalar
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan.
2) Guru meminta siswa berdiskusi tentang kegiatan yang sudah
dilakukan sebelumnya
3) Guru meminta siswa membandingkan kegiatan yang
dilakukan di tempat pembudidaya pakan alami dan kegiatan
yang dilakukan di sekolah.
4) Guru mengajak siswa berpikir kritis menemukan perbedaan
yang ditemui dalam dua kegiatan tersebut dan memcari
penyebabnya.
5) Guru meminta siswa menuliskan hasil diskusinya.

Pemantauan Populasi Cacing Sutera (Tubifex)

Ayo Membaca
1) Guru menyiapkan teks bacaan untuk kegiatan ayo membaca.
Teks bacaan dapat mengambil dari buku siswa atau sumber
belajar lain yang topiknya relevan.
2) Guru meminta siswa membaca dan mencermati bacaan
tersebut.
3) Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi tentang isi
teks bacaan atau meminta penjelasan guru jika belum
memahami isi teks bacaan tersebut.

Ayo Cari Tahu


1) Guru memberikan penjelasan singkat tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan.
2) Guru mengajak siswa berkunjung ke pembudidaya pakan
alami.
3) Guru meminta siswa mewawancarai pemilik atau pegawai
yang ada di sana sekaligus melihat langsung bagaimana
kegiatan pemantauan populasi pakan alami dilakukan serta
mempraktikkan jika memungkinkan.

67
4) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Masing-
masing kelompok diberi tugas mencari tahu tentang peman-
tauan populasi pakan alami dalam kultur pakan alami.
Pertanyaan panduan ada tersedia di buku siswa. Guru me-
minta siswa mengabadikan setiap kegiatan yang dilakukan.
Dalam kegiatan ini, guru mendampingi siswa. Jika siswa
menemui kesulitan, guru segera membantu.
5) Guru meminta siswa membuat laporan hasil kunjungan.
Format laporan tersedia di buku siswa.

Ayo Lakukan
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa mempraktikkan pemantauan populasi
pakan alami
3) Guru mengingatkan siswa untuk selalu mengenakan
perlengkapan K3 dan melakukan kegiatan sesuai prosedur
yang benar.
Guru membimbing dan memantau kegiatan siswa. Jika ada
siswa yang mengalami kesulitan, guru segera membantu.

Ayo Menalar
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan.
2) Guru meminta siswa berdiskusi tentang kegiatan yang sudah
dilakukan sebelumnya
3) Guru meminta siswa membandingkan kegiatan yang
dilakukan di tempat pembudidaya pakan alami dan kegiatan
yang dilakukan di sekolah.
4) Guru mengajak siswa berpikir kritis menemukan perbedaan
yang ditemui dalam dua kegiatan tersebut dan mencari
penyebabnya.
5) Guru meminta siswa menuliskan hasil diskusinya.

c. Kegiatan Penutup
1) Guru memberikan penegasan tentang hal-hal yang sudah
dipelajari dalam pembelajaran ini
2) Guru memberikan penugasan untuk siswa

68
3) Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi
4) Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
5) Guru mengucapkan salam

F. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Kegiatan dilakukan dengan mengulang materi pada BAB ini
menggunakan metode maupun media pembelajaran yang berbeda
disesuaikan dengan kemampuan siswa.
2. Pengayaan
Siswa diminta mempelajari tentang pemberian pupuk susulan pada
kultur pakan alami dengan metode autotropic system.

G. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar


1. Buku siswa Budidaya Perikanan kelas X
2. Gambar-gambar tentang pemupukan susulan
3. Gambar-gambar tentang pemantauan populasi pakan alami
4. Artikel tentang pemupukan susulam dan pemantauan populasi pakan
alami
5. Pembudidaya pakan alami
6. Perpustakaan

H. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Pengetahuan
Siswa menyelesaikan soal latihan yang terdapat di buku siswa.
Kunci Jawaban :
Pemupukan Susulan
1. Tahapan pemberian pupuk susulan untuk kultur daphnia (skor 10)
a. Tentukan waktu pemupukan susulan yang tepat
b. Siapkan dan kenakan perlengkapan K3
c. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
d. Hitung dosis pupuk yang diperlukan.
e. Lakukan penimbangan dengan tepat berdasarkan perhitung-
an dosis pupuk kandang
f. Masukkan pupuk kandang yang telah ditimbang ke dalam
kantong/ karung plastik dan ikatlah dengan karet

69
g. Lubangilah kantong/karung plastik dengan paku atau gunting
untuk memudahkan pelarutan pupuk di dalam media kultur
h. Masukkanlah kantong/karung plastik ke dalam wadah
budidaya dan letakkan ke dalam media kultur sampai posisi
karung/kantong plastik tersebut terendam di dalamnya
i. Ikatlah dengan menggunakan tali rafia agar posisinya aman
tidak terlepas
2. Tahapan pemberian pupuk susulan untuk kultur cacing sutera
(skor 10)
a. Tentukan waktu pemupukan susulan yang tepat
b. Siapkan dan kenakan perlengkapan K3
c. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
d. Hitung dosis pupuk yang diperlukan.
e. Lakukan penimbangan dengan tepat berdasarkan perhitung-
an dosis pupuk kandang
f. Tebar secara merata ke dalam media pemeliharaan kultur
cacing sutera
3. Fungsi pemupukan susulan untuk menumbuhkan pakan alami
bagi daphnia dan cacing sutera agar tumbuh dan berkembang
(skor 3)
4. Jika tidak dilakukan pemupukan susulan maka pertumbuhan
pakan alami akan terganggu karena kebutuhan pakan tidak
terpenuhi (skor 3)

Skor yang diperoleh


Nilai Pengetahuan= x 100
Skor maksimal

Pemantauan Populasi Pakan Alami

1) Tahapan menghitung kepadatan populasi daphnia


a) Tentukan waktu pemantauan yang tepat
b) Siapkan dan kenakan perlengkapan K3
c) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
d) Ambillah sampel air pada media kultur dengan menggunakan
baker glass/erlenmeyer, amati dengan seksama dan teliti
e) Hitunglah jumlah daphnia yang terdapat dalam baker glass
tersebut

70
f) Lakukanlah kegiatan tersebut minimal tiga kali ulangan dan
catat apakah terjadi perbedaan nilai pengukuran dari ketiga
lokasi yang berbeda.
g) Hitunglah rata-rata nilai populasi dari ketiga sampel yang
berbeda lokasi. Nilai rata-rata ini akan dipergunakan untuk
menghitung kepadatan populasi daphnia di media kultur.
h) Catat volume air sampel dan jumlah daphnia dari data point 7,
lakukan konversi nilai perhitungan tersebut untuk menduga
kepadatan populasi daphnia di dalam media kultur

2) Tahapan menghitung kepadatan populasi cacing sutera (skor 10)


a) Tentukan waktu pemantauan yang tepat
b) Siapkan dan kenakan perlengkapan K3
c) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
d) Ambillah sampel air pada media kultur dengan menggunakan
baker glass/erlenmeyer, amati dengan seksama dan teliti
e) Hitunglah jumlah cacing sutera (tubifex) yang terdapat dalam
baker glass tersebut
f) Lakukanlah kegiatan tersebut minimal tiga kali ulangan dan
catat apakah terjadi perbedaan nilai pengukuran dari ketiga
lokasi yang berbeda.
g) Hitunglah rata-rata nilai populasi dari ketiga sampel yang
berbeda lokasi. Nilai rata-rata ini akan dipergunakan untuk
menghitung kepadatan populasi pakan alami di media kultur.
h) Catat volume air sampel dan jumlah cacing sutera (tubifex)
dari data point 7, lakukan konversi nilai perhitungan tersebut
untuk menduga kepadatan populasi cacing sutera (tubifex) di
dalam media kultur

3) Tujuan pemantauan kepadatan populasi agar tidak terjadi


penumpukan populasi yang mengakibatkan tingkat kematian
yang tinggi di dalam media kultur. (skor 3)
Jika kepadatan populasi tidak dipantau maka akan menyebabkan
pakan alami kekurangan oksigen dan akhirnya mati. (skor 3)

Skor yang diperoleh


Nilai Pengetahuan= x 100
Skor maksimal

71
2. Penilaian Keterampilan

a. Melakukan pemupukan susulan


Penilaian Unjuk Kerja/Praktik

Nama Kegiatan : Pemupukan Susulan


Kelas/ Semester : X/1
Sekolah : SMALB Tunarungu dan Tunadaksa
Bab/Sub Bab : Kontrol Kultur Pakan Alami/Pemupukan
Susulan

Petunjuk Praktik :
a. Siapkan dan kenakan perlengkapan K3.
b. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
c. Susunlah prosedur pemupukan susukan
d. Praktikan pemantauan kepadatan pakan alami sesuai
prosedur yang telah kamu pelajari.

No. Komponen Kriteria Unjuk kerja Skor

1. Persiapan
Persiapan Alat dan Bahan Alat dan bahan yang disiapkan 4
sesuai jenis, fungsi, jumlah, dalam
keadaan bersih

Alat dan bahan yang disiapkan 3


sesuai jenis, fungsi jumlah, namun
belum bersih

Alat dan bahan yang disiapkan 2


sesuai jenis, fungsi, namun jumlah
masih kurang, dan belum bersih

Alat dan bahan yang disiapkan 1


tidak sesuai jenis, tidak sesuai
fungsi jumlah masih kurang, dan
belum bersih

2. Proses Kerja
Sistematika Kerja Pemupukan dilakukan secara 4
berurutan sesuai prosedur, dosis
pemupukan tepat, cara
pengaplikasian pupuk tepat, jenis
pupuk yang digunakan tepat.

72
Pemupukan dilakukan secara 3
berurutan sesuai prosedur, dosis
pemupukan tepat, cara
pengaplikasian pupuk tepat,
namun jenis pupuk yang
digunakan tidak tepat.

Pemupukan dilakukan secara 2


berurutan sesuai prosedur, dosis
pemupukan tepat, namun cara
pengaplikasian pupuk tidak tepat,
dan jenis pupuk yang digunakan
tidak tepat.

Pemupukan tidak dilakukan 1


secara berurutan sesuai prosedur,
dosis pemupukan tidak tepat,
cara pengaplikasian pupuk tidak
tepat, dan jenis pupuk yang
digunakan tidak tepat.

3. Hasil Kerja
Hasil penebaran bibit Semua wadah kultur pakan alami 4
sudah dipupuk tidak ada yang
terlewat, bersih, rapi, dan alat
dikembalikan ke tempatnya dalam
kondisi bersih.

Semua wadah kultur pakan alami 3


sudah dipupuk tidak ada yang
terlewat, bersih, rapi, namun alat
dikembalikan ke tempatnya dalam
kondisi belum bersih.

Semua wadah kultur pakan alami 2


sudah dipupuk tidak ada yang
terlewat, namun kurang bersih,
kurang rapi, dan alat
dikembalikan ke tempatnya dalam
kondisi belum bersih.

Tidak semua wadah kultur pakan 1


alami dipupuk masih ada yang
terlewat, kurang bersih, kurang
rapi, dan alat dikembalikan ke
tempatnya dalam kondisi belum
bersih.

73
Pedoman penskoran :
Masing-masing komponen dipilih skor yang sesuai kemampuan
siswa.
Jumlahkan skor setiap komponen penilaian.

Skor yang diperoleh


Nilai Keterampilan= x 100
Skor maksimal

b. Pemantauan Kepadatan Populasi Pakan Alami


Penilaian Unjuk Kerja/Praktik

Nama Kegiatan : Pemantauan Kepadatan Populasi Pakan


Alami
Kelas/ Semester : X/1
Sekolah : SMALB Tunarungu dan Tunadaksa
Bab/Sub Bab : Kontrol Kultur Pakan Alami/Pemantauan
Kepadatan Pakan Alami\

Petunjuk Praktik:
a. Siapkan dan kenakan perlengkapan K3.
b. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
c. Susunlah prosedur pemantauan kepdatan populasi pakan
alami
d. Praktikan pemantauan kepadatan pakan alami sesuai
prosedur yang telah kamu pelajari.

74
No. Komponen Kriteria Unjuk kerja Skor

1. Persiapan
Persiapan Alat dan Bahan Alat dan bahan yang disiapkan 4
sesuai jenis, fungsi, jumlah, dalam
keadaan bersih

Alat dan bahan yang disiapkan 3


sesuai jenis, fungsi jumlah, namun
belum bersih

Alat dan bahan yang disiapkan 2


sesuai jenis, fungsi, namun jumlah
masih kurang, dan belum bersih

Alat dan bahan yang disiapkan 1


tidak sesuai jenis, tidak sesuai
fungsi jumlah masih kurang, dan
belum bersih

2. Proses Kerja
Sistematika Kerja Melakukan pemantauan secara 4
runtut, sesuai tahapan yang
benar, sesuai jenis pakan alami,
dan teliti.

Melakukan pemantauan secara 3


runtut, sesuai tahapan yang
benar, sesuai jenis pakan alami,
namun kurang teliti.

Melakukan pemantauan secara 2


runtut, sesuai tahapan yang
benar, namun tidak sesuai jenis
pakan alami, kurang teliti.

Melakukan pemantauan tidak 1


sesuai tahapan yang benar, tidak
sesuai jenis pakan alami, kurang
teliti.

3. Hasil Kerja
Hasil pemantauan Alat dan bahan yang disiapkan 4
kepadatan populasi sesuai jenis, fungsi, namun jumlah
masih kurang, dan belum bersih

Prosedur dilakukan dengan benar, 3


hasil pemantauan tepat, rapi
namun tidak bersih

Prosedur dilakukan dengan tepat, 2


namun hasil pemantuan tidak
tepat, tidak rapi dan tidak bersih

Prosedur tidak dilakukan dengan 1


benar, hasil pemantauan tidak
tepat, tidak rapi dan tidak bersih

75
Pedoman penskoran :
Masing-masing komponen dipilih skor yang sesuai kemampuan
siswa.
Jumlahkan skor setiap komponen penilaian.
Skor maksimal = 12

Skor yang diperoleh


Nilai Keterampilan= x 100
Skor maksimal

76
Bab VI

Pemanenan Hasil Kultur Pakan Alami

A. Peta Konsep

PEMANENAN HASIL
KULTUR PAKAN ALAMI

Pengetahuan Keterampilan
3.6 Menerapkan 4.6 Melakukan
pemanenan hasil kultur pemanenan hasil kultur
pakan alami pakan alami

Menjelaskan cara
pemanenan pakan Melakukan pemanenan
alami pakan alami

Menjelaskan cara Melakukan penjualan


penjualan pakan alami pakan alami

B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan observasi, mencari tahu, dan diskusi siswa dapat
menjelaskan cara melakukan pemanenan pakan alami sesuai siklus
pertumbuhanya dengan disiplin dan bertanggung jawab
2. Melalui kegiatan mencoba, melakukan, menalar, dan mempraktikkan,
siswa dapat melakukan pemanenan pakan alami sesuai konsep
pertumbuhan pakan alami dan prosedur pemanenan dengan teliti
dan bertanggung jawab
3. Melalui kegiatan observasi, mencari tahu, dan diskusi siswa dapat
menjelaskan cara melakukan penjualan pakan alami berdasarkan
waktu, tempat, dan harga secara santun dan bertanggung jawab.

77
4. Melalui kegiatan mencoba, melakukan, menalar, dan mempraktikkan,
siswa dapat melakukan penjualan pakan alami sesuai konsep dan
presedur dengan santun dan bertanggung jawab.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6 Menerapkan pemanenan hasil kultur pakan alami
3.6.1 Menjelaskan cara pemanenan hasil kultur pakan alami
3.6.2 Menjelaskan cara penjualan hasil kultur pakan alami
4.6 Melakukan pemanenan hasil kultur pakan alami
4.6.1 Melakukan pemanenan hasil kultur pakan alami
4.6.2 Melakukan penjualan hasil kultur pakan alami

D. Uraian Materi
Pemanenan Daphnia
Pakan alami yang telah dibudidayakan di media kultur bertujuan
untuk diberikan kepada larva/benih yang dipelihara. Kebutuhan
larva/benih ikan akan pakan alami daphnia selama pemeliharaan adalah
setiap hari. Oleh karena itu waktu pemanenan pakan alami itu sangat
bergantung kepada kebutuhan larva/benih akan pakan alami daphnia.
Pemanenan pakan alami daphnia ini dapat dilakukan setiap hari atau
seminggu sekali atau dua minggu sekali. Hal tersebut bergantung kepada
kebutuhan suatu usaha terhadap ketersediaan pakan alami daphnia.
Pemanenan pakan alami daphnia yang dilakukan setiap hari biasa-
nya jumlah yang dipanen adalah kurang dari 20%. Pemanenan daphnia
dapat juga dilakukan seminggu sekali atau dua minggu sekali sangat
bergantung kepada kelimpahan populasi daphnia di dalam media kultur.
Untuk menghitung kepadatan daphnia pada saat akan dilakukan
pemanenan, dapat dilakukan tanpa menggunakan alat pembesar atau
mikroskop. Daphnia diambil dari dalam wadah, yang telah diaerasi agak
besar sehingga daphnia merata berada di seluruh kolom air, dengan
memakai gelas piala volume 100 ml. Daphnia dan air di dalam gelas piala
selanjutnya dituangkan secara perlahan-lahan sambil dihitung jumlah
daphnia yang keluar bersama air.
Apabila jumlah daphnia yang ada sangat banyak, maka dari gelas
piala 100 ml dapat diencerkan, caranya adalah dengan menuangkan ke
dalam gelas piala 1000 ml dan ditambah air hingga volumenya 1000 ml.

78
Dari gelas 1000 ml, lalu diambil sebanyak 100 ml. Daphnia yang ada
dihitung seperti cara di atas, lalu kepadatan di dalam wadah budidaya
dapat diketahui dengan cara mengalikan 10 kali jumlah di dalam gelas 100
ml. Sebagai contoh, apabila di dalam gelas piala 100 ml terdapat 200 ekor
daphnia, maka kepadatan daphnia diwadah budidaya adalah 10 X 200
ekor = 2000 individu per 100ml.
Pemanenan daphnia dapat dilakukan berdasarkan siklus reproduksi-
nya, dimana daphnia akan menjadi dewasa pada umur empat hari dan
dapat beranak selang dua hari sekali, maka dapat diprediksi kepadatan
populasi Daphnia di dalam media kultur jika padat tebar awal dilakukan
pencatatan. Daphnia dapat berkembangbiak tanpa kawin dan usianya
relative singkat yaitu 28 – 33 hari. Pemanenan dapat dilakukan pada hari
ke tujuh - sepuluh jika populasinya sudah mencukupi, pemanenan
tersebut dilakukan dengan cara menggunakan seser halus. Waktu
pemanenan dilakukan pada pagi hari disaat matahari terbit, pada waktu
tersebut Daphnia akan banyak mengumpul dibagian permukaan media
untuk mencari sinar. Dengan tingkah lakunya tersebut akan sangat mudah
bagi para pembudidaya untuk melakukan pemanenan.
Pemanenan biasanya dilakukan setelah 21 hari pemeliharaan dengan
cara:
1) Ambillah selang plastik, dan masukkan ke dalam wadah budidaya.
2) Isaplah selang tersebut sampai air keluar dari dalam selang dan
tampunglah dengan menggunakan seser.
3) Air yang keluar dari selang tersebut ditampung di dalam ember.
4) Tangkaplah daphnia sp yang tertampung di dalam ember mengguna-
kan seser. Lakukan sampai daphnia sp dalam ember tertangkap
semua.
5) Masukkan kembali air bekas tampungan daphnia sp ke dalam wadah
budidaya.
6) Daphnia yang terpanen dicuci terlebih dahulu sebelum diberikan
pada larva ikan.
Daphnia yang baru dipanen tersebut dapat digunakan langsung
untuk konsumsi larva atau benih ikan.
Daphnia yang sudah dipanen tersebut dapat tidak secara langsung
diberikan pada larva dan benih ikan hias yang dibudidayakan tetapi
dilakukan penyimpanan. Cara penyimpanan Daphnia yang dipanen

79
berlebih dapat dilakukan pengolahan daphnia segar menjadi beku. Proses
tersebut dilakukan dengan menyaring daphnia dengan air dan daphnia
yang sudah bersih dari berbagai macam kotoran tersebut yang
dimasukkan dalam wadah plastik dan disimpan di dalam lemari pembeku
(Freezer).
Pengemasan kutu air hidup biasanya mengunakan plastik double
ukuran 5 liter. Lalau diisi air bersih dan oksigen dan masukkan daphnia
agar kondisi tetap segar sampai tujuan. Selanjutnya masukkan dalam
styrofoam yang sebelumnya diberi es batu atau bisa langsung diletakkan
di kotak kayu atau kardus. Daphnia bisa bertahan hidup 3-5 hari.
Daphnia beku dikemas dengan cara daphnia dimasukkan dalam
kantong plastik styrofoam kemudian dibekukan. Jika akan dikirim
masukkan ke dalam boks styrofoam berisi es batu. Daphnia beku bisa
bertahan hidup 1-2 bulan.

Pemanenan cacing sutera


Pemanenan pakan alami tubifex dapat dilakukan setelah pemeliha-
raan selama dua bulan setelah itu pemanenan dapat dilakukan setiap dua
minggu biasanya jumlah yang dipanen adalah kurang dari 50%.
Pemanenan tubifex dapat juga dilakukan seminggu sekali atau dua
minggu sekali sangat bergantung kepada kelimpahan populasi Tubifex di
dalam media kultur. Pada saat pemanenan sebaiknya wadah budidaya
Tubifex tersebut ditutup terlebih dahulu selama 6 jam untuk memudahkan
pemanenan, karena dengan penutupan selama 6 jam Tubifex akan keluar
secara perlahan-lahan dari lumpur tempatnya bersembunyi membenam-
kan sebagian tubuhnya tersebut.
Untuk menghitung kepadatan tubifex pada saat akan dilakukan
pemanenan, dapat dilakukan tanpa menggunakan alat pembesar atau
mikroskop. Tubifex diambil dari dalam wadah pemeliharaan dan
ditimbang jumlah tubifex yang diambil setelah itu dapat dihitung jumlah
individu pergramnya dengan melakukan perhitungan matematis.
Pemanenan tubifex dapat dilakukan berdasarkan siklus reproduksi-
nya, dimana tubifex akan menjadi dewasa pada umur empat puluh sampai
empat puluh lima hari dan dapat bertelur setelah sepuluh sampai
duabelas hari, maka dapat diprediksi kepadatan populasi tubifex di dalam

80
media kultur jika padat tebar awal dilakukan pencatatan. Tubifex dapat
berkembang biak tanpa kawin dan usianya relatif singkat yaitu 50–57 hari.
Pemanenan dapat dilakukan pada hari ke lima puluh sampai lima
puluh tujuh jika populasinya sudah mencukupi, pemanenan tersebut
dilakukan dengan cara menggunakan seser halus. Waktu pemanenan
dilakukan pada pagi hari disaat matahari terbit, pada waktu tersebut
tubifex akan banyak mengumpul dibagian permukaan media untuk
mencari sinar. Dengan tingkah lakunya tersebut akan sangat mudah bagi
para pembudi-daya untuk melakukan pemanenan.
Panen dilakukan pada pagi/sore hari dengan cara:
1) Tambahkan air dalam media kultur hingga mencapai ketinggian 50-
60 cm, agar cacing naik sehingga mudah dipanen.
2) Ambil cacing yang ada dipermukaan dan tampung dalam wadah yang
sudah disiapkan.
3) Keruk/aduk cacing yang masih berada di dasar bersama lumpur
tempat penempelan cacing dan tampung dalam baskom, kemudian
cuci menggunakan saringan.
4) Masukkan dalam wadah yang sudah disiapkan.
5) Cacing yang terangkat masih bercampur lumpur, selanjutnya
dimasukkan dalam ember/bak yang berisi air dengan ketinggian lebih
kurang 10 cm di atas media lumpur.
6) Ember ditutup agar bagian dalam menjadi gelap dan dibiarkan
selama 1 – 2 jam.
7) Angkat cacing yang berada di permukaan air.
8) Cuci hingga bersih menggunakan air mengalir sebelum diberikan
untuk larva ikan.

Tubifex yang baru dipanen tersebut dapat digunakan langsung untuk


konsumsi larva atau benih ikan.
Tubifex yang sudah dipanen tersebut dapat tidak secara langsung
diberikan pada larva dan benih ikan hias yang dibudidayakan tetapi
dilakukan penyimpanan. Cara penyimpanan tubifex yang dipanen berlebih
dapat dilakukan pengolahan tubifex segar menjadi beku. Proses tersebut
dilakukan dengan menyaring tubifex dengan air dan tubifex yang telah
bersih saja yang dimasukkan dalam wadah plastik dan disimpan di dalam
lemari pembeku (Freezer).

81
E. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Pembelajaran 1

a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam
2) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
3) Guru mengabsen kehadiran siswa
4) Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk memulai
pembelajaran
5) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dipelajari
6) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
7) Guru memberikan apersepsi untuk menghubungkan pengeta-
huan awal yang dikuasai siswa dengan materi pembelajaran
yang akan dipelajari
8) Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan dilakukan

b. Kegiatan Inti
Pemanenan Hasil Kultur Daphnia

Ayo Membaca
1) Guru menyiapkan teks bacaan untuk kegiatan ayo membaca.
Teks bacaan dapat mengambil dari buku siswa atau sumber
belajar lain yang topiknya relevan.
2) Guru meminta siswa membaca dan mencermati bacaan
tersebut.
3) Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi tentang isi
teks bacaan atau meminta penjelasan guru jika belum
memahami isi teks bacaan tersebut.

Ayo Cari Tahu


1) Guru memberikan penjelasan singkat tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan.
2) Guru mengajak siswa berkunjung ke pembudidaya pakan
alami.
3) Guru meminta siswa mewawancarai pemilik atau pegawai
yang ada di sana sekaligus melihat langsung bagaimana
kegiatan pemanenan Daphnia dilakukan serta mempraktik-
kan jika memungkinkan.

82
4) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Masing-
masing kelompok diberi tugas mencari tahu tentang pemu-
pukan pemanenan daphnia dalam kutur pakan alami. Perta-
nyaan panduan ada tersedia di buku siswa. Guru meminta
siswa mengabadikan setiap kegiatan yang dilakukan.
Dalam kegiatan ini, guru mendampingi siswa. Jika siswa
menemui kesulitan, guru segera membantu.
5) Guru meminta siswa membuat laporan hasil kunjungan.
Format laporan tersedia di buku siswa.

Ayo Lakukan
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa mempraktikkan pemanenan pakan alami
3) Guru mengingatkan siswa untuk selalu mengenakan perleng-
kapan K3 dan melakukan kegiatan sesuai prodesur yang benar.
Guru membimbing dan memantau kegiatan siswa. Jika ada
siswa yang mengalami kesulitan, guru segera membantu.

Ayo Menalar
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan.
2) Guru meminta siswa berdiskusi tentang kegiatan yang sudah
dilakukan sebelumnya
3) Guru meminta siswa membandingkan kegiatan yang dilaku-
kan di tempat pembudidaya pakan alami dan kegiatan yang
dilakukan di sekolah.
4) Guru mengajak siswa berpikir kritis menemukan perbedaan
yang ditemui dalam dua kegiatan tersebut dan memcari
penyebabnya.
5) Guru meminta siswa menuliskan hasil diskusinya

Pemanenan Hasil Kultur Cacing Sutera (Tubifex)

Ayo Membaca
1) Guru menyiapkan teks bacaan untuk kegiatan ayo membaca.
Teks bacaan dapat mengambil dari buku siswa atau sumber
belajar lain yang topiknya relevan.
2) Guru meminta siswa membaca dan mencermati bacaan
tersebut.

83
3) Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi tentang isi
teks bacaan atau meminta penjelasan guru jika belum
memahami isi teks bacaan tersebut.

Ayo Cari Tahu


1) Guru memberikan penjelasan singkat tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan.
2) Guru mengajak siswa berkunjung ke pembudidaya pakan
alami.
3) Guru meminta siswa mewawancarai pemilik atau pegawai
yang ada di sana sekaligus melihat langsung bagaimana
kegiatan pemanenan cacing sutera dilakukan serta memprak-
tikkan jika memungkinkan.
4) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Masing-
masing kelompok diberi tugas mencari tahu tentang
pemanenan cacing sutra dalam kutur pakan alami. Pertanyaan
panduan ada tersedia di buku siswa. Guru meminta siswa
mengabadikan setiap kegiatan yang dilakukan.
Dalam kegiatan ini, guru mendampingi siswa. Jika siswa
menemui kesulitan, guru segera membantu.
5) Guru meminta siswa membuat laporan hasil kunjungan.
Format laporan tersedia di buku siswa.

Ayo Lakukan
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
2) Guru meminta siswa mempraktikkan pemanenan cacing
sutera
3) Guru mengingatkan siswa untuk selalu mengenakan perleng-
kapan K3 dan melakukan kegiatan sesuai prosedur yang benar.
Guru membimbing dan memantau kegiatan siswa. Jika ada
siswa yang mengalami kesulitan, guru segera membantu.

Ayo Menalar
1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan.
2) Guru meminta siswa berdiskusi tentang kegiatan yang sudah
dilakukan sebelumnya

84
3) Guru meminta siswa membandingkan kegiatan yang dilaku-
kan di tempat pembudidaya pakan alami dan kegiatan yang
dilakukan di sekolah.
4) Guru mengajak siswa berpikir kritis menemukan perbedaan
yang ditemui dalam dua kegiatan tersebut dan mencari
penyebabnya.
5) Guru meminta siswa menuliskan hasil diskusinya

c. Kegiatan Penutup
1) Guru memberikan penegasan tentang hal-hal yang sudah
dipelajari dalam pembelajaran ini
2) Guru memberikan penugasan untuk siswa
3) Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi
4) Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
5) Guru mengucapkan salam

2. Kegiatan Pembelajaran 2

a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam
2) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
3) Guru mengabsen kehadiran siswa
4) Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk memulai
pembelajaran
5) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dipelajari
6) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
7) Guru memberikan apersepsi untuk menghubungkan pengeta-
huan awal yang dikuasai siswa dengan materi pembelajaran
yang akan dipelajari
8) Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan dilakukan

b. Kegiatan Inti

Ayo Amati
1) Guru menyiapkan gambar kios ikan hias yang menjual pakan
alami
2) Guru meminta siswa mencermati gambar tersebut

85
3) Guru meminta siswa berpendapat tentang gambar tersebut.
4) Guru memancing siswa untuk bercerita lebih lanjut tetang kios
pakan alami

Ayo Kunjungi
1) Guru mengajak siswa ke pasar ikan hias
2) Guru meminta siswa untuk memantau penjualan pakan alami
di sana.
3) Guru meminta siswa mencari tahu dengan melakukan
wawancara. Siswa mewawancarai penjual tentang penjualan
pakan alami.
4) Guru meminta siswa membuat laporan hasil kunjungan.
Format laporan terdapat di buku siswa.

Ayo Cari Tahu


1) Guru memberikan penjelasan singkat tentang kegiatan yang
akan dilakukan
2) Gur u mengajak siswa melakukan studi pustaka di
perpustakaan
3) Guru meminta siswa mencari informasi tentang pengemasan
pakan alami untuk dijual
4) Guru meminta siswa mencatat informasi

Ayo Praktikkan
1) Guru memberikan penjelasan singkat tentang kegiatan yang
akan dilakukan
2) Guru meminta siswa untuk mempraktikkan pengemasan
pakan alami
3) Guru mengingatkan siswa untuk selalu mengenakan perleng-
kapan K3 sebelum memulai kegiatan
4) Guru meminta siswa menyiapkan alat dan bahan
5) Guru meminta siswa mengemas pakan alami
6) Guru meminta siswa menjual pakan alami
7) Guru meminta siswa berdiskusi tentang kegiatan yang telah
dilakukan.
8) Guru meminta siswa menuliskan hasil diskusinya

c. Kegiatan Penutup
1) Guru memberikan penegasan tentang hal-hal yang sudah
dipelajari dalam pembelajaran ini

86
2) Guru memberikan penugasan untuk siswa
3) Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi
4) Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing siswa
5) Guru mengucapkan salam

F. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Kegiatan dilakukan dengan mengulang materi pada BAB ini
menggunakan metode maupun media pembelajaran yang berbeda
disesuaikan dengan kemampuan siswa.
2. Pengayaan
Siswa diminta mempelajari tentang pengemasan pakan alami
dengan cara dibekukan.

G. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar


1. Buku siswa Budidaya Perikanan kelas X
2. Gambar-gambar tentang pemupukan susulan
3. Gambar-gambar tentang pemantauan populasi pakan alami
4. Artikel tentang pemupukan susulam dan pemantauan populasi pakan
alami
5. Pembudidaya pakan alami
6. Perpustakaan
7. Lembar observasi
8. Lembar kerja
9. Kartu diskusi

H. Penilaian Pembelajaran

1. Penilaian Pengetahuan
Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku siswa.
Kunci jawaban :
Pemanenan Pakan Alami
1. Umur panen daphnia adalah 7 hari setelah tebar
Umur panen cacing sutera adalah 50-57 hari setelah tebar (skor 3)
2. Waktu yang tepat untuk panen daphnia adalah di pagi hari saat
matahari terbit.

87
Waktu yang tepat untuk panen cacing sutera adalah di pagi atau
sore hari (skor 3)
3. Alat dan bahan yang diperlukan jaring halus, ember, selang, plastik
kemasan, gayung. (skor 4)

Skor yang diperoleh


Nilai Pengetahuan= x 100
Skor maksimal

Penjualan Pakan Alami


1. Jenis-jenis kemasan pakan alami: plastik, styrofoam, boks kayu,
kardus (skor 3)
2. Cara pengemasan pakan alami: jarak dekat dan jarak jauh.
Jarak dekat: dimasukkan dalam plastik yang telah diisi air bersih
dan diisi oksigen.
Jarak jauh: dimasukkan dalam plastik kemudian dibekukan. (skor
5)
3. Pengemasan daphnia : (skor 10)
a. Pengemasan kutu air hidup biasanya mengunakan plastik
double ukuran 5 liter. Lalu diisi air bersih dan oksigen dan
masukkan daphnia agar kondisi tetap segar sampai tujuan.
Selanjutnya masukkan dalam styrofoam yang sebelumnya
diberi es batu atau bisa langsung diletakkan di kotak kayu atau
kardus. Daphnia bisa bertahan hiduo 3-5 hari.
b. Daphnia beku dikemas dengan cara daphnia dimasukkan
dalam kantong plastik styrofoam kemudian dibekukan. Jika
akan dikirim masukkan ke dalam boks styrofoam berisi es
batu. Daphnia beku bisa bertahan hidup 1-2 bulan.

Pengemasan cacing sutera :


Cara penyimpanan tubifex yang dipanen berlebih dapat dilakukan
pengolahan tubifex segar menjadi beku. Proses tersebut dilakukan
dengan menyaring tubifex dengan air dan tubifex yang telah
bersih saja yang dimasukkan dalam wadah plastik dan disimpan
di dalam lemari pembeku (Freezer)

4. Distribusi pakan alami: dari pembudidaya pakan alami langsung


ke pembudidaya ikan, dari pembudidaya pakan alami ke penjual
eceran, kemudian ke pembudidaya ikan. (skor 5)

88
Skor yang diperoleh
Nilai Pengetahuan= x 100
Skor maksimal

2. Penilaian Keterampilan
a. Pemanenan Pakan Alami
Penilaian Unjuk Kerja/Praktik

Nama Kegiatan : Pemanenan Pakan Alami


Kelas/ Semester : X/1
Sekolah : SMALB Tunarungu dan Tunadaksa
Bab/Sub Bab : Pemanenan Hasil kultur Pakan
Alami/Pemanenan Pakan Alami
Petunjuk Praktik:
a. Siapkan dan kenakan perlengkapan K3.
b. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
c. Susunlah prosedur pemanenan pakan alami
d. Praktikan pemanenan pakan alami sesuai prosedur yang telah
kamu pelajari.

No. Komponen Kriteria Unjuk kerja Skor

1. Persiapan
Persiapan Alat dan Bahan Alat dan bahan yang disiapkan 4
sesuai jenis, fungsi, jumlah, dalam
keadaan bersih siap digunakan

Alat dan bahan yang disiapkan 3


sesuai jenis, fungsi jumlah, namun
belum bersih belum siap
digunakan
Alat dan bahan yang disiapkan 2
sesuai jenis, fungsi, namun jumlah
masih kurang, dan belum bersih
belum siap digunakan

Alat dan bahan yang disiapkan 1


tidak sesuai jenis, tidak sesuai
fungsi jumlah masih kurang, dan
belum bersih belum siap
digunakan

89
2. Proses Kerja
Sistematika Kerja Panen dilakukan tepat umur, tepat 4
waktu, tepat prosedur

Panen dilakukan tepat umur, tepat 3


waktu, namun tidak tepat
prosedur

Panen dilakukan tepat umur, 2


namun tidak tepat waktu dan
tidak tepat prosedur

Panen dilakukan tidak tepat umur, 1


tidak tepat waktu dan tidak tepat
prosedur

3. Hasil Kerja
Hasil pemanenan Tidak ada pakan alami yang 4
tercecer, rapi, bersih
Tidak ada pakan alami yang 3
tercecer, rapi, dan tidak bersih
Tidak ada pakan alami yang 2
tercecer, namun tidak rapi, tidak
bersih
Ada pakan alami yang tercecer, 1
tidak rapi, dan tidak bersih

Pedoman penskoran :
Masing-masing komponen dipilih skor yang sesuai kemampuan siswa.
Jumlahkan skor setiap komponen penilaian.

Skor yang diperoleh


Nilai Keterampilan= x 100
Skor maksimal

b. Penjualan Pakan Alami


Skor
No. Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4
1. Membuat rencana penjualan
2. Mempromosikan produk
3. Mengemas pakan alami
4. Mengelola keuangan
Skor maksimal 16

Skor yang diperoleh


Nilai Keterampilan= x 100
Skor maksimal

90
Glosarium

Adaptasi : Masa penyesuaian suatu organisme dalam lingkungan baru.


Aerasi : Pemberian udara ke dalam air untuk penambahan oksigen
Aklimatisasi : Penyesuaian fisiologis terhadap perubahan salah satu faktor
lingkungan
Benthos : Organisme yang hidup di dasar perairan
Biomassa : Bobot kering bahan organik yang terdiri atas sekelompok
organisme di dalam suatu habitat tertentu atau bobot seluruh bahan organik
pada satuan luas dalam suatu waktu tertentu.
Budidaya : Usaha yang bermanfaat dan memberi hasil, suatu sistem yang
digunakan untuk memproduksi sesuatu dibawah kondisi buatan.
Dekomposer : Fungi dan bakteri saprotropik yang menyerap nutrien dari materi
organik yang tidak hidup seperti bangkai, materi tumbuhan yang telah jatuh
dan buangan organisme hidup dan mengubahnya menjadi bentuk anorganik.
Densitas : Jumlah individu persatuan luas atau volume atau masa persatuan
volume yang biasanya dihitung dalam gram/cm3 atau jumlah sel/ml.
Interfase : Fase dimana tidak ada perubahan pada inti sel, waktu istirahat.
Karakter kuantitatif : Suatu ciri yang dapat diturunkan dalam suatu populasi
yang bervariasi secara kontinu sebagai akibat pengaruh lingkungan dan
pengaruh tambahan dua atau lebih gen.
Larva : Organisme yang belum dewasa yang baru keluar dari telur atau stadia
setelah telur menetas.
Phytoplankton : Organisma air yang melayang-layang mengikuti pergerakan
air dan berupa jasad nabati.
Plankton net : Jaring dengan mesh size yang disesuaikan dengan plankton.
Plankton Net untuk fitoplankton berukuran diameter 31 cm dengan mata jaring
berukuran 30 – 60 mikron.
Plankton Net untuk zooplankton berukuran diameter 45 cm dengan mata jaring
berukuran 150 – 500 mikron. Plankton Net untuk ikhtyoplankton berukuran
diamater 55 cm.
Seleksi : Pemisahan populasi dasar yang digunakan ke dalam kedua kelompok,
yaitu kelompok terpilih dan kelompok yang harus terbuang.
Zooplankton : Plankton hewani, organisma air yang melayang-layang
mengikuti pergerakan air dan berupa jasad hewani.

91
Daftar Pustaka

Arief, Muhammad, Irmaya Triasih, dan Widya Paramita. 2009. Pengaruh


Pemberian Pakan Alami Dan Buatan Terhadap Pertumbuhan Ikan Betutu
(Oxyeleotris marmota Bleeker). Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan
Vol.1. No.1. April 2009.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. 2015. Produksi Pakan
Alami. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan.Jakarta.
Endah, Herawati Vivi, Johannes Hutabara, Fritta Wijayanti. _______. Analisis
Pemberian Daphnia sp Yang Dikulturkan Massal Pada Media Pupuk
Fermentasi Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Larva Ikan
Gurame (Osphronemus gourami). Fakultas Perikanan Dan Ilmu
Kelautan. Universitas Diponegoro. Semarang.
Mardha, Novita dan Nurlita Abdulgani. 2013. Pengaruh Pemberian Pakan Alami
dan Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan Ikan Betutu (Oxyeleotris
marmota) Pada Skala Laboratorium. Jurnal Sains Dan Seni Pomits. Vol. 2.
No. 1. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.
Maulidiyanti, Limin Santosa dan Siti Hudaidah. 2015. Pengaruh Pemberian
Pakan Alami Daphnia sp Yang Diperkaya Dengan Tepung Spirulina
Terhadap Kelangsungan Hidup Larva Ikan Komet (Carassius auratus). E-
Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol. IV No.1 Oktober
2015
Puspita, Elsa. 2016. Pengaruh Pemberian Pakan Hidup (Daphnia sp) Yang
Diperkaya Dengan Tepung Spirulina Terhadap Intensitas Warna Dan
Pertumbuhan Ikan Guppy (Poecilia reticulata). Fakultas Pertanian.
Universitas Lampung.
Tampuolon, Troy Pantun, Eka Indah Raharjo, dan Farida. ________. Pengaruh
Beberapa Jenis Pakan Alami Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan
Hidup Larva Ikan Koi (Cyprinus carpio). Fakultas Perikanan Dan Ilmu
Kelautan.Universitas Muhammadiyah Pontianak.
Tarigan, Romi Pindonta. 2014. Laju Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup
Benih Ikan Botia (Chromobotia macracanthus) Dengan Pemberian
Pakan Cacing Sutera (Tubifex sp) Yang Dikulturkan Dengan Beberapa
Pupuk Kandang. Fakultas Pertanian.Universitas Sumatera Utara.
Taufiqurahman, Wahyu. 2017. Efektivitas Pemberian Pakan Alami Yang Berbeda
Terhadap Per tumb u han Benih Ikan Tambakan (Helostomma
temminckii). E-jurnal Rekayasa Dan Teknologi Budidaya Perairan Vol. V
No. 1 Oktober 2017.

92
Informasi Pelaku Penerbitan

Profil Penulis
Nama Lengkap Yustina Primastuti
Tempat Dan Tanggal Lahir Wonogiri, 30 Nopember 1977
Alamat Semak RT 35/RW 18 Banjarasri,
Kalibawang, Kulon Progo, DIY
E-Mail primastutiyustina@yahoo.com
Instansi SLB N 1 Kulon Progo
Alamat Kantor Gotakan, Panjatan, Kulon Progo,
DI Yogyakarta

RIWAYAT PENDIDIKAN
S-1
Nama Perguruan Tinggi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Bidang ilmu Pertanian
Tahun Masuk-Lulus 1996-2001

KARYA BUKU DALAM 5 TAHUN TERAKHIR


No Judul Buku Tahun
1. Buku Siswa Tunarungu Kelas XI “Budidaya Tanaman Sayuran” 2017
2. Buku Guru Tunarungu Kelas XI “Budidaya Tanaman Sayuran” 2017
3. Buku Siswa Tunagrahita Kelas IX Tema 4 “Teknologi Pangan” 2016
4. Buku Guru Tunagrahita Kelas IX Tema 4 “Teknologi Pangan” 2016
5. Buku Siswa Tunagrahita Kelas VIII Tema 2 “Tumbuhan Sahabatku” 2015
6. Buku Guru Tunagrahita Kelas VIII Tema 2 “Tumbuhan Sahabatku” 2015
7. Buku Siswa Tunagrahita Kelas VII Tema 1 “Cuaca dan Musim” 2014
8. Buku Guru Tunagrahita Kelas VII Tema 1 “Cuaca dan Musim” 2014

PENGALAMAN MENJADI NARASUMBER dan INSTRUKTUR


No Judul Kegiatan Tahun
1. Diklat Implementasi Kurikulum 2013 wilayah Bogor 2017
2. Diklat Implementasi Kurikulum 2013 wilayah Kediri 2016
3. Diklat Implementasi Kurikulum 2013 wilayah Magetan 2016
4. Diklat Implementasi Kurikulum 2013 wilayah Kota Yogyakarta 2016

93
5. Pelatihan Guru : Implementasi Kurikulum 2013 DIKSUS Jenjang
Pendidikan Dasar wilayah Kabupaten Sleman 2015
6. Pelatihan Guru : Implementasi Kurikulum 2013 DIKSUS Jenjang
Pendidikan Dasar wilayah Kota Yogyakarta 2015
7. Pelatihan Guru : Implementasi Kurikulum 2013 DIKSUS Jenjang
Pendidikan Dasar wilayah Regional Surabaya 2015
8. Diklat Kurikulum 2013 bagi Guru SLB se-Kabupaten Gunung Kidul 2014
9. Pelatihan dan Sosialisasi Kurikulum 2013 Guru SLB se-Kota
Yogyakarta 2014
10. Sosialisasi Kurikulum 2013, Uji Publik dan Training wilayah
Regional Jakarta 2014
11. Sosialisasi Kurikulum 2013, Uji Publik dan Training wilayah
Regional Makasar 2014

94
Profil Penelaah

Nama Lengkap : Sumidi


Tempat/tanggal lahir : Temanggung, 31 Juli 1959
Instansi : PPPPTK Pertanian Cianjur
Alamat Instansi : JL Jangari Km 14
Telp Kantor/HP : 0813 2042 9623
Email : sumidi2008@yahoo.co.id

Riwayat Pendidikan :
1. SD Dangkel
2. SMP Remaja Parakan
3. STM Pembangunan Temanggung
4. Universitas Islam Nusantara Bandung

Karya Tulis :
1. Merencanakan Usaha Budidaya Ikan
2. Monitoring Kegiatan Budidaya Ikan
3. Evaluasi Kegiatan Budidaya Ikan
4. Mengendalikan Mutu Ikan Hias

Buku yang pernah ditelaah :


1. Fish Farm IV Pound
2. Imunologi Perikanan
3. SMK ISO 9001:2008
4. Hoe To Measure Training Result

95
Profil Ilustrator

Nama Lengkap Koko Gregorius


Tempat Dan Tanggal Lahir Kulon Progo, 9 Mei 1976
Alamat Semak RT 34 RW 17 Banjarasri
Kalibawang, Kulon Progo, DIY
E-Mail kokogregg@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN
S-1
Nama Perguruan Tinggi Universitas Gadjah Mada
Bidang ilmu Ilmu Komunikasi FISIPOL
Tahun Masuk-Lulus 1994-2001

RIWAYAT PEKERJAAN
1. 2007-sekarang Desainer Grafis di Aksa Desain
2. 2002-2007 Desainer Grafis di Penerbit Galaxy Puspa Mega

96
Lampiran

Bab I
1. Lembar Observasi Gambar 1.2

Komponen Keselamatan Kerja Kelengkapan


No. yang Digunakan Ya Tidak

2. Lembar Observasi Gambar 1.3 sampai dengan Gambar 1.6

No. Nama Alat Fungsi Alat


1.
2.
3.
4.

3. Lembar Observasi Kunjungan Lapang Ke Pembudidaya Pakan Alami

Waktu kunjungan
Nama pembudidaya
Lokasi budidaya
No. Nama alat Gambar Fungsi
1.

2.

97
3.

4.

5.

4. Lembar Observasi Gambar 1.7

No. Nama Alat Fungsi Alat


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

5. Lembar Observasi Kunjungan Lapang ke Toko Alat Keselamatan Kerja

Waktu kunjungan
Nama Toko
Lokasi Toko

No. Nama alat Gambar Fungsi Jumlah alat

1.

98
2.

3.

4.

5.

Simpulan hasil
kunjungan

6. Lembar Diskusi

Diskusikan dengan temanmu :


1. Perlengakapan K3 apa saja yang dibutuhkan dalam budidaya pakan
alami?
2. Jelaskan alasannya.
Tulis hasil diskusimu :
1. ..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
2. ..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................

99
Bab II
1. Lembar Observasi Gambar 2.2 – 2.7
No. Nama Pakan Alami Bentuk Tubuh Warna
1. Daphnia
2. Moina
3. Jentik Nyamuk
4. Cacing Sutera
5. Cacing Darah
6. Cacing Tanah

2. Kartu Diskusi Jenis-jenis Pakan Alami

Diskusikan dengan temanmu :


1. Apa yang dimaksud dengan pakan alami?
2. Jelaskan jenis-jenis pakan alami.
Tulis hasil diskusimu :
1. ..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
2. ..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................

3. Lembar Kerja Pengamatan Kondisi Air Kultur daphnia


Alat dan bahan :
a. Wadah A berisi kultur daphnia
b. Wadah B berisi kultur daphnia
Langkah kerja :
a. Buatlah 2 kelompok A dan B
b. Masing-masing kelompok akan mencermati dan mengidentifikasi
pakan alami yang tersedia di Wadah A dan B
c. Jika kamu memerlukannya, gunakan alat pembesar
d. Hal-hal yang harus kamu amati adalah :

100
1) Warna air
2) Kekeruhan air
3) Bau air
4) Populasi daphnia
e. Catat hasil pengamatanmu
f. Tuliskan dalam tabel seperti di bawah ini.
Hasil Pengamatan Kondisi Air Kultur Daphnia

Hasil Pengamatan
Instrumen Pengamatan
Wadah A Wadah B
Warna air
Kekeruhan air
Bau air
Populasi daphnia

4. Kartu Diskusi Kondisi Air Kultur daphnia

Diskusikan dengan temanmu :


1. Perbedaan warna air di wadah A dan wadah B
2. Perbedaan kekeruhan air di wadah A dan wadah B
3. Perbedaan bau air di wadah A dan wadah B
4. Perbedaan populasi daphnia di wadah A dan wadah B
Tulis hasil diskusimu :
1. ..................................................................................................................
..................................................................................................................
2. ..................................................................................................................
..................................................................................................................
3. ..................................................................................................................
..................................................................................................................
4. ..................................................................................................................
..................................................................................................................

5. Lembar Kerja Pengamatan Kualitas Air Kultur daphnia


Alat :
a. Termometer kolam
b. pH meter digital atau pH indikator

101
c. DO meter
d. Gelas ukur
Bahan :
a. Wadah A berisi kultur daphnia
b. Wadah B berisi kultur daphnia
Langkah Kerja :
a. Buatlah 2 kelompok A dan B
b. Masing-masing kelompok akan mencermati dan mengidentifikasi
pakan alami yang tersedia di Wadah A dan B
c. Jika kamu memerlukannya, gunakan alat pembesar
d. Hal-hal yang harus kamu amati adalah :
1) Suhu air
2) pH air
3) DO air
4) Populasi daphnia
e. Catat hasil pengamatanmu
f. Tuliskan dalam tabel seperti di bawah ini.
Hasil Pengamatan Kualitas Air Kultur Daphnia

Hasil Pengamatan
Instrumen Pengamatan
Wadah A Wadah B
Suhu air
pH air
DO air
Populasi daphnia

6. Lembar Kerja Pengamatan Kondisi Air Kultur Cacing Sutera


Alat dan bahan :
a. Wadah A berisi kultur Cacing Sutera
b. Wadah B berisi kultur Cacing Sutera
Langkah kerja :
a. Buatlah 2 kelompok A dan B
b. Masing-masing kelompok akan mencermati dan mengidentifikasi
pakan alami yang tersedia di Wadah A dan B

102
c. Jika kamu memerlukannya, gunakan alat pembesar
d. Hal-hal yang harus kamu amati adalah :
1) Warna air
2) Kekeruhan air
3) Bau air
4) Populasi daphnia
e. Catat hasil pengamatanmu
f. Tuliskan dalam tabel seperti di bawah ini.
Hasil Pengamatan Kondisi Air Kultur Cacing Sutera

Hasil Pengamatan
Instrumen Pengamatan
Wadah A Wadah B
Warna air
Kekeruhan air
Bau air
Populasi cacing sutera

7. Kartu Diskusi Kondisi Air Kultur Cacing Sutera

Diskusikan dengan temanmu :


1. Perbedaan warna air di wadah A dan wadah B
2. Perbedaan kekeruhan air di wadah A dan wadah B
3. Perbedaan bau air di wadah A dan wadah B
4. Perbedaan populasi Cacing Sutera di wadah A dan wadah BB
Tulis hasil diskusimu :
1. ..................................................................................................................
..................................................................................................................
2. ..................................................................................................................
..................................................................................................................
3. ..................................................................................................................
..................................................................................................................
4. ..................................................................................................................
..................................................................................................................

103
8. Lembar Kerja Pengamatan Kualitas Air Kultur Daphnia
Alat :
a. Termometer kolam
b. pH meter digital atau pH indikator
c. DO meter
d. Gelas ukur
Bahan :
a. Wadah A berisi kultur Cacing Sutera
b. Wadah B berisi kultur Cacing Sutera
Langkah Kerja :
a. Buatlah 2 kelompok A dan B
b. Masing-masing kelompok akan mencermati dan mengidentifikasi
pakan alami yang tersedia di Wadah A dan B
c. Jika kamu memerlukannya, gunakan alat pembesar
d. Hal-hal yang harus kamu amati adalah :
1) Suhu air
2) pH air
3) DO air
4) Populasi Cacing Sutera
e. Catat hasil pengamatanmu
f. Tuliskan dalam tabel seperti di bawah ini.
Hasil Pengamatan Kualitas Air Kultur Cacing Sutera

Hasil Pengamatan
Instrumen Pengamatan
Wadah A Wadah B
Suhu air
pH air
DO air
Populasi cacing sutera

104
Bab III
1. Lembar Observasi Wadah Kultur Pakan Alami
Lembar Observasi Gambar 3.2 – 3.7

No. Nama Wadah Konstruksi Wadah Kelengkapan Wadah


1.
2.
3.
4.
5.
6.

2. Kartu Diskusi Wadah Kultur Pakan Alami

Diskusikan dengan temanmu :


1. Wadah apa saja yang digunakan sebagai wadah kultur pakan alami.
2. Terbuat dari apakah wadah tersebut?
3. Apakah semua wadah cocok untuk mengkulturkan semua jenis pakan
alami?
Tulis hasil diskusimu :
1. ..................................................................................................................
2. ..................................................................................................................
3. ..................................................................................................................

3. Lembar Observasi Kunjungan Ke Pembudidaya Pakan Alami


a. Carilah informasi tentang wadah apa saja yang mereka gunakan
untuk mengkulturkan pakan alami.
b. Tanyakan kepada penjual/penjaga kios tentang :
1) Wadah apa saja yang digunakan untuk kultur pakan alami
2) Alasan memilih wadah tersebut
3) Kelebihan wadah tersebut dibandingkan wadah yang lain.
4) Cara mendapatkan wadah tersebut
c. Catat hasil kunjunganmu

105
Waktu kunjungan
Nama pembudidaya
Lokasi budidaya
Jenis wadah
No. pakan alami Bahan Bentuk Ukuran

1.

2.

3.

4.

5.

Alasan memilih
jenis wadah tersebut

Kelebihan jenis
wadah tersebut
dibandingkan
yang lain

Cara mendapatkan
wadah tersebut

d. Buatlah laporan hasil kunjungan.


4. Lembar Kerja Wadah Kultur Cacing Sutera
Tujuan : Siswa dapat menentukan wadah yang tepat untuk kultur cacing
sutera
Alat :
a. Akuarium
b. Baskom plastik
c. Kaleng roti bekas
d. pH meter

106
e. DO meter
f. Termometer kolam
g. Meteran
h. Timbangan
Bahan :
a. Cacing Sutera
b. Air
c. Pupuk organic
Langkah kerja :
a. Buatlah 3 kelompok A, B, dan C
b. Masing-masing kelompok akan mencermati dan mengidentifikasi
perkembangan pakan alami yang dikulturkan di Wadah A, B, dan C
c. Siapkan Wadah A = akuarium; Wadah B = baskom plastik; Wadah C =
kaleng roti bekas
d. Peliharalah selama 1 minggu
e. Lakukan pengamatan setiap hari
f. Hal-hal yang harus kamu amati adalah :
1) Warna air
2) Suhu air
3) pH air
4) DO air
5) Kematian cacing sutra
6) Perkembangan cacing sutra (panjang, berat)
7) Populasi cacing sutra
g. Catat hasil pengamatanmu dalam tabel di bawah ini
Hasil pengamatan wadah kutur cacing sutera

Jenis Wadah Kultur Cacing Sutera


No. Hal yang
Kaleng roti
diamati Akuarium Baskom Plastik
Bekas
1. Warna air
2. Suhu air
3. pH air
4. DO air

107
5. Panjang
Cacing Sutera
6. Berat
Cacing Sutera
7. Populasi
Cacing Sutera
8. Kematian
Cacing Sutera

h. Buatlah simpulan wadah yang paling cocok untuk pertumbuhan


cacing sutera berdasarkan hasil pengamatanmu.
i. Presentasikan hasil kerjamu
5. Lembar Kerja Wadah Kultur daphnia
Tujuan : Siswa dapat menentukan wadah yang tepat untuk kultur
daphnia
Alat :
a. Akuarium
b. Baskom plastik
c. Kaleng roti bekas
d. pH meter
e. DO meter
f. Termometer kolam
g. Meteran
h. Timbangan
Bahan :
a. Daphnia
b. Air
c. Pupuk organik
Langkah kerja :
a. Buatlah 3 kelompok A, B, dan C
b. Masing-masing kelompok akan mencermati dan mengidentifikasi
perkembangan pakan alami yang dikulturkan di Wadah A, B, dan C
c. Siapkan Wadah A = akuarium; Wadah B = baskom plastik; Wadah C =
kaleng roti bekas
d. Peliharalah selama 1 minggu
e. Lakukan pengamatan setiap hari
f. Hal-hal yang harus kamu amati adalah :

108
1) Warna air
2) Suhu air
3) pH air
4) DO air
5) Perkembangan daphnia (berat)
6) Populasi daphnia
g. Catat hasil pengamatanmu dalam tabel di bawah ini
Hasil pengamatan wadah kultur daphnia

Jenis Wadah Kultur daphnia


No. Hal Yang
Kaleng roti
Diamati Akuarium Baskom Plastik
Bekas
1. Warna air
2. Suhu air
3. pH air
4. DO air
5. Perkembangan
daphnia (berat)
6. Populasi daphnia

h. Buatlah simpulan wadah yang paling cocok untuk pertumbuhan


daphnia berdasarkan hasil pengamatanmu.
i. Presentasikan hasil kerjamu
6. Lembar Kerja Penyiapan Wadah Kultur Pakan Alami
Tujuan : siswa dapat menyiapkan wadah kultur pakan alami
Alat dan bahan :
a. wadah kultur pakan alami (menyesuaikan wadah yang tersedia di
sekolah)
b. alat untuk membersihkan wadah
Langkah kerja :
a. Siapkan alat
b. Siapkan bahan
c. Lakukan penyiapan wadah
d. Ceritakan kepada temanmu apa yang sudah kamu lakukan
e. Berikan tanggapan atas cerita temanmu

109
Bab IV
1. Lembar Observasi Pakan Alami di Pasar Ikan
Aktivitas dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Buatlah kelompok beranggotakan 3 orang
b. Pilih salah satu sebagai ketua kelompok
c. Gunakan Lembar Kerja sebagai panduan
d. Carilah informasi tentang bibit daphnia dan cacing sutera
e. Tanyakan kepada penjual/penjaga kios tentang :
1) Ciri-ciri bibit daphnia yang baik berdasarkan ciri morfologinya
2) Ciri-ciri bibit cacing sutera yang baik berdasarkan ciri
morfologinya
3) Harga bibit daphnia per kemasan
4) Harga bibit cacing sutera per kemasan
f. Catat kunjungan dengan format di bawah ini
Hasil kunjungan lapang ke kios bibit pakan alami

Waktu kunjungan
Nama Penjual
Lokasi Kios
Ciri-ciri bibit
daphnia yang baik
berdasarkan ciri
morfologinya
Ciri-ciri bibit Cacing
Sutra yang baik
berdasarkan ciri
morfologinya
Harga bibit daphnia
per-kemasan
Harga bibit Cacing
Sutra per-kemasan
Foto bibit pakan
alami

110
2. Kartu Diskusi Bibit daphnia

Diskusikan dengan temanmu :


1. Buatlah kelompok kecil beranggotakan 3 orang.
2. Pilih 1 orang sebagai koordinator
3. Tulis data dari dua kegiatan sebelumnya (studi pustaka dan kunjungan
lapang) dalam tabel di bawah ini.
Ciri-ciri bibit pakan alami yang baik

Hasil Studi Hasil Kunjungan


Pustaka Lapang
Ciri-ciri bibit
daphnia yang baik
berdasarkan ciri
morfologi

Ciri-ciri bibit cacing


sutera yang baik
berdasarkan ciri
morfologi

4. Berdiskusilah dalam kelompok dengan membandingkan 2 data


tersebut.
5. Buatlah kesimpulan hasil diskusi kelompok.
6. Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
7. Buatlah kesimpulan hasil diskusi kelas

3. Lembar Observasi Gambar 4.2 dan 4.3


Kemukakan pendapatmu tentang kedua gambar tersebut.

Gambar 4.2 Gambar 4.3

4. Lembar Observasi Cara Tebar Bibit Pakan Alami


Aktivitas yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Buatlah kelompok beranggotakan 3 orang
b. Pilih salah satu sebagai ketua kelompok

111
c. Carilah informasi tentang padat tebar dan cara tebar bibit daphnia
dan cacing sutera (tubifex)
d. Tanyakan kepada pemilik/pekerja tentang :
1) Padat tebar bibit daphnia dan bibit cacing sutera
2) Cara menghitung padat tebar bibit daphnia dan bibit cacing sutera
3) Cara menebar bibit daphnia dan bibit cacing sutera (tubifex)
e. Catat hasil kunjungan dengan format di bawah ini
Hasil kunjungan lapang ke pembudidaya pakan alami

Waktu kunjungan
Nama pemilik/pekerja
Lokasi budidaya
Cara menghitung
padat tebar bibit
daphnia
Cara menghitung
padat tebar bibit
cacing sutera

Cara menebar
bibit daphnia

Cara menebar bibit


cacing sutera

Foto cara menghitung daphnia cacing sutera


padat tebar bibit
pakan alami

Foto cara menebar daphnia cacing sutera


bibit pakan alami

112
5. Kartu Diskusi

Lakukan langkah-langkah di bawah ini :


a. Diskusikan dengan teman satu kelompokmu, bandingkan informasi
hasil studi pustaka serta data hasil kunjungan ke pembudidaya pakan
alami.
b. Apakah hasilnya sama?
c. Apakah kalian menemukan perbedaan yang mencolok?
d. Di bagian manakah perbedaan tersebut?
e. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan teman sekelasmu.
f. Buatlah simpulan hasil diskusi kelasmu
g. Jika kalian menemui kesulitan, mintalah penjelasan gurumu.
h. Tulis simpulan hasil diskusimu.

6. Lembar Kerja Menghitung Padat Tebar Daphnia


Tujuan : siswa dapat menghitung padat tebar daphnia
Alat dan bahan :
a. Perlengkapan K3
b. Meteran
c. Gelas Ukur
d. Bibit daphnia
e. Wadah kultur pakan alami
f. Wadah bibit daphnia
Langkah kerja :
1) Siapkan dan kenakan perlengkapan K3
2) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
3) Menghitung volume wadah kultur pakan alami.
4) Menghitung volume air yang akan digunakan sebagai media.

113
5) Menghitung jumlah bibit yang dibutuhkan.
6) Bibit daphnia yang sudah dihitung ditempatkan dalam wadah khusus

7. Lembar Kerja Menghitung Padat Tebar Cacing Sutera


Tujuan : siswa dapat menghitung padat tebar Cacing Sutera
Alat dan bahan :
a. Perlengkapan K3
b. Meteran
c. Gelas Ukur
d. Bibit Cacing sutera
e. Wadah kultur pakan alami
f. Wadah bibit Cacing Sutera
Langkah kerja :
1. Siapkan dan kenakan perlengkapan K3
2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
3. Menghitung volume wadah kultur pakan alami.
4. Menghitung volume air yang akan digunakan sebagai media.
5. Menghitung jumlah bibit yang dibutuhkan.
6. Bibit cacing sutera (tubifex) yang sudah dihitung ditempatkan dalam
wadah khusus.

8. Lembar Kerja Penebaran Bibit daphnia


Tujuan : siswa dapat melakukan penebaran bibit daphnia
Alat dan bahan :
a. Bibit daphnia
b. Wadah yang sudah berisi media yang siap untuk kultur pakan daphnia
Langkah kerja :
1. Siapkan dan kenakan perlengkapan K3
2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
3. Masukkan bibit daphnia dalam wadah ke dalam wadah kultur
daphnia
4. Biarkan beberapa saat agar suhu di dalam wadah bibit dan media
kultur menjadi relatif sama (aklimatisasi).
5. Tebar bibit daphnia dalam wadah bibit ke dalam media kultur secara
perlahan-lahan

114
9. Lembar Kerja Penebaran Bibit Cacing Sutera
Tujuan : siswa dapat melakukan penebaran bibit Cacing Sutera
Alat dan bahan :
a. Bibit Cacing Sutera
b. Wadah yang sudah berisi media yang siap untuk kultur Cacing Sutera
Langkah kerja :
1. Siapkan dan kenakan perlengkapan K3
2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
3. Masukkan wadah bibit daphnia ke dalam wadah kultur daphnia
4. Biarkan beberapa saat agar suhu di dalam wadah bibit dan media
kultur menjadi relatif sama
5. Tebarkan secara hati-hati ke dalam media kultur sesuai dengan padat
tebar yang telah ditentukan.
6. Penebaran bibit tubifex ini sebaiknya dilakukan pada saat suhu
perairan tidak terlalu tinggi yaitu pada pagi dan sore hari.

115
Bab V
1. Lembar Observasi ke Pembudidaya Daphnia
Aktivitas yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Buatlah kelompok beranggotakan 3 orang
b. Pilih salah satu sebagai ketua kelompok
c. Tanyakan kepada pemilik/pekerja di sana tentang :
1) Cara menghitung kebutuhan pupuk susulan untuk daphnia
2) Alat dan bahan apa saja yang harus disiapkan?
3) Kapan waktu yang tepat untuk mengadakan pemupukan susulan
daphnia?
4) Mengapa selama pemeliharaan perlu diberikan pupuk susulan?
5) Pupuk apa yang digunakan?
d. Catat hasil kunjungan dengan format di bawah ini
Hasil kunjungan lapang ke pembudidaya daphnia

Waktu kunjungan
Nama pemilik/pekerja
Lokasi pembudidaya
Cara menghitung
kebutuhan pupuk
susulan untuk daphnia
Alat dan bahan yang
harus disiapkan
Waktu pemupukan
susulan yang tepat
Alasan selama
pemeliharaan perlu
diberikan pupuk
susulan
Pupuk apa yang
digunakan?
Foto cara memberikan
pupuk susulan pada
media tumbuh
daphnia

116
2. Lembar Kerja Pemupukan Susulan daphnia
Tujuan : siswa dapat melakukan pemupukan susulan kultur daphnia
Alat dan bahan :
a. Peralatan K3
b. Timbangan
c. Kantong plastik atau karung
d. Tali
e. Pupuk organik padat (kotoran ternak)
Langkah kerja :
a. Tentukan waktu pemupukan susulan yang tepat
b. Siapkan dan kenakan perlengkapan K3
c. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
d. Hitung dosis pupuk yang diperlukan.
e. Lakukan penimbangan dengan tepat berdasarkan perhitungan dosis
pupuk kandang
f. Masukkan pupuk kandang yang telah ditimbang ke dalam kantong/
karung plastik dan ikatlah dengan karet
g. Lubangilah kantong/karung plastik tersebut dengan paku atau
gunting untuk memudahkan pelarutan pupuk didalam media kultur
h. Masukkanlah kantong/karung plastik ke dalam wadah budidaya dan
letakkan ke dalam media kultur sampai posisi karung/kantong plastik
tersebut terendam didalamnya
i. Ikatlah dengan menggunakan tali rafia agar posisinya aman tidak
terlepas
3. Kartu Diskusi Pemupukan Susulan daphnia

Diskusikan dengan temanmu :


1. Apakah praktik pemupukan di pembudidaya daphnia sama dengan
hasil perhitungan kalian?
2. Apakah waktu pemberian pupuk susulan di pembudidaya daphnia
sama dengan yang kamu pelajari?
3. Adakah perbedaan yang kamu temukan?
Jika ada perbedaan, diskusikan dengan temanmu.
Tulis hasil diskusimu :
1. ..................................................................................................................
2. ..................................................................................................................
3. ..................................................................................................................

117
4. Lembar Observasi ke Pembudidaya Cacing Sutera
Aktivitas yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Buatlah kelompok beranggotakan 3 orang
b. Pilih salah satu sebagai ketua kelompok
c. Tanyakan kepada penjual/penjaga kios tentang :
1) Cara menghitung kebutuhan pupuk susulan untuk cacing sutera
(tubifex)
2) Alat dan bahan apa saja yang harus disiapkan?
3) Kapan waktu yang tepat untuk mengadakan pemupukan susulan
cacing sutera (tubifex)?
4) Mengapa selama pemeliharaan perlu diberikan pupuk susulan?
5) Pupuk apa yang digunakan?
d. Catat hasil kunjungan dengan format di bawah ini
Hasil kunjungan lapang ke pembudidaya cacing sutera (tubifex)

Waktu kunjungan
Nama penjual
Lokasi kios
Cara menghitung
kebutuhan pupuk
susulan untuk Cacing
Sutra (tubifex)
Alat dan bahan yang
harus disiapkan
Waktu pemupukan
susulan yang tepat
Alasan selama pemeli-
haraan perlu diberikan
pupuk susulan
Pupuk apa yang
digunakan?
Dosis pupuk yang
diberikan dan frekuensi
pemberiannya
Foto cara memberikan
pupuk susulan pada
media kultur Cacing
Sutra (tubifex)

118
5. Lembar Kerja Pemupukan Susulan Cacing Sutera
Tujuan : siswa dapat melakukan pemupukan susulan kultur Cacing Sutera
Alat dan bahan :
a. Peralatan K3
b. Timbangan
c. Kantong plastic atau karung
d. Pupuk organik padat (kotoran ternak)
Langkah kerja :
a. Tentukan waktu pemupukan susulan sesuai hasil pengalaman di
pembudidaya cacing sutera.
b. Siapkan dan kenakan perlengkapan K3
c. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
d. Hitung dosis pupuk yang diperlukan.
e. Lakukan penimbangan dengan tepat berdasarkan perhitungan dosis
pupuk kandang
f. Tebar secara merata ke dalam media pemeliharaan kultur cacing
sutera
6. Kartu Diskusi Pemupukan Susulan Kultur Cacing Sutera

Diskusikan dengan temanmu :


1. Pengalaman yang kamu peroleh selama kunjungan
2. Pengalaman yang kamu peroleh saat praktik langsung
3. Adakah perbedaan yang kamu temukan? Kalau ada perbedaan, cari
alasan mengapa berbeda.
4. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Tulis hasil diskusimu :
1. ..................................................................................................................
2. ..................................................................................................................
3. ..................................................................................................................
4. ..................................................................................................................

7. Lembar Observasi ke Pembudidaya daphnia untuk menghitung kepadatan


populasi daphnia
Aktivitas yang dilakukan adalah sebagai berikut :

119
a. Buatlah kelompok beranggotakan 3 orang
b. Pilih salah satu sebagai ketua kelompok
c. Tanyakan kepada pembudidaya daphnia tentang :
1) Cara menghitung kepadatan populasi daphnia
2) Alat dan bahan apa saja yang harus disiapkan?
3) Kapan waktu yang tepat untuk memantau kepadatan populasi
daphnia?
4) Mengapa kepadatan populasi daphnia di media kultur harus
dipantau?
5) Apa yang terjadi jika kepadatan populasi tidak dipantau?
6) Apa yang dilakukan jika kepadatan populasi daphnia di media
kultur terlalu tinggi?
d. Catat hasil kunjungan dengan format di bawah ini
Hasil kunjungan lapang pemantauan populasi daphnia

Waktu kunjungan
Nama petugas
Lokasi budidaya
Cara menghitung
kepadatan populasi
daphnia
Alat dan bahan yang
harus disiapkan
Waktu pemantauan
yang tepat
Alasan mengapa
kepadatan populasi
daphnia harus dipantau
Apa yang terjadi apabila
kepadatan populasi
daphnia tidak dipantau
Apa yang dilakukan jika
kepadatan populasi
daphnia terlalu tinggi
Foto cara menghitung
kepadatan populasi
daphnia

120
8. Lembar Kerja Menghitung Kepadatan Populasi daphnia
Tujuan : siswa dapat menghitung kepadatan populasi daphnia
Alat dan bahan :
a. Perlengkapan K3
b. Beaker glass
c. Kultur daphnia
d. Gelas ukur
Langkah kerja :
1) Tentukan waktu pemantauan yang tepat
2) Siapkan dan kenakan perlengkapan K3
3) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
4) Ambillah sampel populasi daphnia pada media kultur dengan
menggunakan beaker glass/erlemeyer, amati dengan seksama dan
teliti
5) Hitunglah jumlah daphnia yang terdapat dalam beaker glass tersebut
6) Lakukanlah kegiatan tersebut minimal tiga kali ulangan dan catat
apakah terjadi perbedaan nilai pengukuran dari ketiga lokasi yang
berbeda.
7) Hitunglah rata-rata nilai populasi dari ketiga sampel yang berbeda
lokasi. Nilai rata-rata ini akan dipergunakan untuk menghitung
kepadatan populasi daphnia di media kultur.
8) Catat volume air sampel dan jumlah daphnia dari data point 7, lakukan
konversi nilai perhitungan tersebut untuk menduga kepadatan
populasi daphnia didalam media kultur
9. Kartu Diskusi Menghitung Kepadatan Populasi daphnia

Diskusikan dengan temanmu :


1. Pengalaman yang kamu peroleh selama kunjungan
2. Pengalaman yang kamu peroleh saat praktik langsung
3. Adakah perbedaan yang kamu temukan? Apabila ada perbedaan,
temukan alasan mengapa berbeda
4. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Tulis hasil diskusimu :
1. ..................................................................................................................
2. ..................................................................................................................

121
3. ..................................................................................................................
4. ..................................................................................................................

10. Lembar Observasi ke Pembudidaya Cacing Sutera untuk menghitung


kepadatan populasi cacing.
Aktivitas yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Buatlah kelompok beranggotakan 3 orang
b. Pilih salah satu sebagai ketua kelompok
c. Tanyakan kepada pemilik/pegawai tentang :
1) Cara menghitung kepadatan populasi cacing sutera (tubifex)
2) Alat dan bahan apa saja yang harus disiapkan?
3) Kapan waktu yang tepat unruk memantau kepadatan populasi
cacing sutera (tubifex)?
4) Mengapa kepadatan populasi cacing sutera (tubifex) di media
kultur harus dipantau?
5) Apa yang terjadi jika kepadatan populasi tidak dipantau?
6) Apa yang dilakukan jika kepadatan populasi cacing sutera (tubifex)
di media kultur terlalu tinggi?
d. Catat hasil kunjungan dengan format di bawah ini
Hasil kunjungan lapang pemantauan populasi cacing sutera (tubifex)

Waktu kunjungan
Nama penjual
Lokasi kios
Cara menghitung
kepadatan populasi
cacing sutera (tubifex)
Alat dan bahan yang
harus disiapkan
Waktu pemantauan
yang tepat
Alasan mengapa
kepadatan populasi
cacing sutera (tubifex)
harus dipantau

122
Apa yang terjadi apabila
kepadatan populasi
cacing sutera (tubifex)
tidak dipantau

Apa yang dilakukan jika


kepadatan populasi
cacing sutera (tubifex)
terlalu tinggi
Foto cara menghitung
kepadatan populasi
cacing sutera (tubifex)

11. Lembar Kerja Menghitung Kepadatan Populasi Cacing Sutera


Tujuan : siswa dapat menghitung kepadatan populasi Cacing Sutera
Alat dan bahan :
a. Perlengkapan K3
b. Beaker glass
c. Kultur Cacing Sutera
d. Gelas ukur
Langkah kerja :
1) Tentukan waktu pemantauan yang tepat
2) Siapkan dan kenakan perlengkapan K3
3) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
4) Ambillah sampel media pada media kultur dengan menggunakan
beaker glass/erlemeyer, amati dengan seksama dan teliti
5) Hitunglah jumlah cacing sutera (tubifex) yang terdapat dalam
beaker glass tersebut
6) Lakukanlah kegiatan tersebut minimal tiga kali ulangan pada titik
yang berbeda dan catat apakah terjadi perbedaan nilai
pengukuran dari ketiga lokasi yang berbeda.

123
7) Hitunglah rata-rata nilai populasi dari ketiga sampel yang berbeda
lokasi. Nilai rata-rata ini akan dipergunakan untuk menghitung
kepadatan populasi pakan alami di media kultur.
8) Catat volume media sampel dan jumlah cacing sutera (tubifex)
dari data point 7, lakukan konversi nilai perhitungan tersebut
untuk menduga kepadatan populasi cacing sutera (tubifex)
didalam media kultur
12. Kartu Diskusi Menghitung Populasi Cacing Sutera

Diskusikan dengan temanmu :


1) Pengalaman yang kamu peroleh selama kunjungan
2) Pengalaman yang kamu peroleh saat praktik langsung
3) Adakah perbedaan yang kamu temukan? Jika ada perbedaan, temukan
alasan terjadinya perbedaan.
4) Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Tulis hasil diskusimu :
1. ..................................................................................................................
2. ..................................................................................................................
3. ..................................................................................................................
4. ..................................................................................................................

124
Bab VI
1. Lembar Observasi Menentukan Waktu Panen daphnia
Aktivitas yang akan kita lakukan adalah sebagai berikut :
a. Buatlah kelompok beranggotakan 3 orang
b. Pilih salah satu sebagai ketua kelompok
c. Tanyakan kepada pemilik/pekerja di sana tentang :
1) Daphnia dapat dipanen pada usia berapa?
2) Kapan waktu panen yang tepat?
3) Alat dan bahan apa saja yang harus disiapkan?
4) Bagaimana cara panen yang tepat?
d. Catat hasil kunjungan dengan format di bawah ini
Hasil kunjungan lapang pemanenan daphnia

Waktu kunjungan
Nama pemilik/pekerja
Lokasi pembudidaya
Usia panen daphnia
Waktu panen yang tepat
Alat dan bahan yang
digunakan
Cara panen yang tepat
Jumlah yang dipanen
Foto cara panen
daphnia

2. Lembar Kerja Pemanenan Daphnia


Tujuan :
a. Siswa dapat menentukan waktu panen
b. Siswa dapat melakukan pemanenan daphnia
Alat dan bahan :
a. Selang
b. Ember

125
c. Seser
d. Saringan
e. Wadah untuk menampung daphnia
Langkah kerja :
1) Ambillah selang plastik, dan masukkan ke dalam wadah budidaya.
2) Isaplah selang tersebut sampai air keluar dari dalam selang dan
tampunglah dengan menggunakan seser.
3) Air yang keluar dari selang tersebut ditampung didalam ember.
4) Tangkaplah daphnia sp yang ter tampung di dalam ember
menggunakan seser. Lakukan sampai daphnia sp dalam ember
tertangkap semua.
5) Masukkan kembali air bekas tampungan daphnia sp ke dalam wadah
budidaya.
6) Daphnia yang terpanen dicuci terlebih dahulu sebelum diberikan
pada larva ikan.

3. Kartu Diskusi Pemanenan daphnia

Diskusikan dengan temanmu :


1) Pengalaman yang kamu peroleh selama kunjungan
2) Pengalaman yang kamu peroleh saat praktik langsung
3) Adakah perbedaan yang kamu temukan? Apabila terjadi perbedaan,
temukan alasannya.
4) Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Tulis hasil diskusimu :
1. ..................................................................................................................
2. ..................................................................................................................
3. ..................................................................................................................
4. ..................................................................................................................

4. Lembar Observasi Menentukan Waktu Panen Cacing Sutera


Aktivitas yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Buatlah kelompok beranggotakan 3 orang
b. Pilih salah satu sebagai ketua kelompok
c. Tanyakan kepada penjual/penjaga kios tentang :

126
1) cacing sutera (tubifex) dapat dipanen pada usia berapa?
2) Kapan waktu panen cacing sutera (tubifex) yang tepat?
3) Berapa jumlah cacing sutera yang bias dipanen?
4) Alat dan bahan apa saja yang harus disiapkan?
5) Bagaimana cara panen cacing sutera (tubifex) yang tepat?
d. Catat hasil kunjungan dengan format di bawah ini
Hasil kunjungan lapang pemanenan cacing sutera (tubifex)

Waktu kunjungan
Nama pemilik/pekerja
Lokasi pembudidaya
Usia panen tubifex
Waktu panen yang tepat
Alat dan bahan yang
digunakan
Cara panen yang tepat
Jumlah tubifex yang
dipanen
Foto cara panen tubifex

5. Lembar Kerja Pemanenan Cacing Sutera


Tujuan :
a. Siswa dapat menentukan waktu panen Cacing Sutera
b. Siswa dapat melakukan pemanenan Cacing Sutera
Alat dan bahan :
a. Ember
b. Cetok/sekop
c. Selang
d. Wadah hasil panen (baskom)

127
Langkah Kerja :
Panen dilakukan pada pagi/sore hari dengan cara:
1) Tambahkan air dalam media kultur hingga mencapai ketinggian 50-
60 cm, agar cacing naik sehingga mudah dipanen.
2) Ambil cacing yang ada di permukaan dan tampung dalam wadah yang
sudah disiapkan.
3) Keruk/aduk cacing yang masih berada di dasar bersama lumpur
tempat penempelan cacing dan tampung dalam baskom, kemudian
cuci menggunakan saringan.
4) Masukkan dalam wadah yang sudah disiapkan.
5) Cacing yang terangkat masih bercampur lumpur, selanjutnya
dimasukkan dalam ember/bak yang berisi air dengan ketinggian lebih
kurang 10 cm diatas media lumpur.
6) Ember ditutup agar bagian dalam menjadi gelap dan dibiarkan
selama 1 – 2 jam.
7) Angkat cacing yang berada di permukaan air.
8) Cuci hingga bersih menggunakan air mengalir sebelum diberikan
untuk larva ikan.

6. Kartu Diskusi Pemanenan Cacing Sutera

Diskusikan dengan temanmu :


1) Pengalaman yang kamu peroleh selama kunjungan
2) Pengalaman yang kamu peroleh saat praktik langsung
3) Adakah perbedaan yang kamu temukan? Apabila terjadi perbedaan,
temukan alasannya.
4) Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Tulis hasil diskusimu :
1. ..................................................................................................................
2. ..................................................................................................................
3. ..................................................................................................................
4. ..................................................................................................................

128

Anda mungkin juga menyukai