BEST PRACTICES
Oleh
MUHLISUN, M.Pd
i
PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah dalam bentuk best practices yang berjudul : “Pengembangan
Religius SLB Negeri Salatiga” oleh Muhlisun, M.Pd ( Kepalala SLB Negeri
Hari :
Tanggal :
ii
PRAKATA
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Khusus Berdedikasi Nasional Tahun 2016, maka penulis menyertakan karya tulis
2. Rekan-rekan guru SLB Negeri Salatiga yang telah bekerja keras dan ikhlas
Semoga budi baik yang telah diberikan kepada penulis secara tulus dan
ikhlas mendapatkan pahala dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari karya
tulis ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan baik dari segi isi dan cara
penyajian. Oleh karena itu kritik konstruktif sangat penulis harapkan demi
iii
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis,
Muhlisun
iv
Abstrak
v
DAFTAR ISI
JUDUL i
PENGESAHAN ii
PRAKATA iii
ABSTRAK iv
DAFTAR ISI v
BAB I: PENDAHULUAN
B. Permasalahan 2
D. Tujuan Penulisan 3
A. Konsep Strategi...............................................................................6
C. Analisis 17
A. Kultur Sebelumnya 18
vi
C. Faktor-Faktor Pendukung...............................................................21
E. Alternatif Pengembangan 21
A. Simpulan 23
B. Rekomendasi 23
DAFTAR PUSTAKA 24
L AMPIRAN:.........................................................................................................25
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam hal ini adalah kualitas internal, latar, lingkungan, suasana, rasa, sifat,
dan iklim yang dirasakan oleh seluruh orang. Kultur sekolah merupakan kultur
Kultur yang baik akan berpengaruh pada perilaku peserta didik yang
merupakan salah satu faktor penting menuju ke sekolah unggul. Untuk itu,
nilai karakter tersebut secara maksimal, khsusnya nilai karakter religious dan
1
Sepintas kebiasaan yang terjadi di atas tidak salah dan mungkin umum
terjadi. Namun, penulis mencermati hal lain yang bisa ditingkatkan untuk
secara optimal.
dalam hal agama ini terjadi juga di kelas. Ketika guru mengawali
pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa, cara berdoa pun bisa
sama atau berbeda antara guru dengan peserta didik maupun antarpeserta
Indonesia. Meskipun tidak salah, namun karena doa adalah masalah esensial
mempunyai tata cara yang spesifik baik cara maupun bacaannya. Supaya
2
B. Permasalahan
D. Tujuan Penulisan
Karimun.
3
E. Manfaat Penulisan Best Practice
1. Manfaat Teoretis
Sebagai suatu Karya Ilmiah, maka hasil penulisan ini diharapkan dapat
2. Manfaat Praktis
lingkungan sekolah.
b. Bagi guru
di lingkungan sekolah.
c. Bagi Sekolah
4
2) Meningkatkan kerjasama antar warga sekolah dalam rangka
peningkatan sikap.
5
BAB II
A. Konsep Strategi
1. Kultur Sekolah
sekolah.
melalui tiga tataran, yaitu (1) pengembangan pada tataran spirit dan nilai-
nilai; (2) pengembangan pada tataran teknis; dan (3) pengembangan pada
2. Sekolah Unggul
6
inspiratif, penuh motivasi, menantang dan memberikan fasilitas yang
mantap
3. Pendidikan Karakter
seseorang atau kelompok . Dalam hal ini karakter dapat dimaknai positif
nilai-nilai yang unik-baik, yakni tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik,
dan nyata berkehidupan baik, yang terpateri dalam diri dan terwujud
dalam perilaku.
7
memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan
inti.
pendidikan karakter bangsa ada 18 yang meliputi (1) religius; (2) jujur; (3)
toleransi; (4) disiplin; (5)kerja keras; (6) kreatif; (7) mandiri; (8) demokratis;
(9) rasa ingin tahu; (10) semangat kebangsaan; (11) cinta tanah air; (12)
gemar membaca; (16) peduli lingkungan; (17) peduli sosial; dan (18)
tanggung jawab.
1. Nilai Religius
ibadah agama lain dan hidup rukun dengan pemluk agama lain. Religius
(2012:5) uraian dari nilai karakter religius adalah sikap dan perilaku yang
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk
8
agama lain. Religius adalah proses mengikat kembali atau bisa dikatakan
peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang
lingkungannya.
Tuhan.
persoalan hidup.
sesama
7. Meningkatkan daya cinta kasih kepada diri sendiri dan orang lain.
9
Dengan berdoa secara tekun seseorang mendapatkan kesempatan untuk
semakin kuat dan bahkan karena relasinya yang baik dengan Allah selagi di
dunia ini akan mengalami hal yang sama kelak dia keabadian.
Oleh karenanya, dalam setiap lembaga pendidikan salah satu tata tertib
sekolah yang berafiliasi dengan agama tertentu ataupun tidak (sekolah negeri),
hanya saja cara dan pelaksanaanya tentu berbeda satu sama lain.
2. Nilai Komunikatif
793) ramah: baik dan manis tuturkatanya atau sikapnya (terhadap kepada ).
Jadi, ramah adalah baikhati dan menarik budi bahasanya, manis tutur kata
Orang yang ramah cenderung akan mudah senyum. Orang lain tersebut
10
akan merasa senang bila lawan bicaranya .mudah senyum. Namun
nasional, seperti selamat pagi, selamat siang, selamat sore dan seterusnya.
bentuk doa.
Menyapa lebih dulu dan tersenyum akan membuat suasana cair dan
11
Dari uraian di atas, sikap ramah atau keramahan yang
melakukan hal itu karena merasa lebih nyaman dengan keramahan sikap.
rendah hati yang demikian perlu ditanamkan pada setiap guru. Menurut
sikap keras kepala dan berlagak serba tahu. Seorang guru diharapkan
12
kegiatan pembelajaran peserta didik akan berhasil jika mempunyai
melakukan sesuatu.
macam, yaitu (a) motiasi instrinsik dan (b) motivasi ekstrinsik. Motivasi
instrinsik adalah motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang
Sedangkan motivasi Ekstrinsik adalah motivasi yang datang dari luar diri
apa yang tidak dapat ditembus oleh jarum). Prof Dr. Din Syamsudin,
yang didapatkannya dulu saat di pesantren. Salah satu yang iasukai adalah
13
kata-kata yang sangat memotivasi “Even the best can be improved dan
bangsa. Sekolah unggul berarti sekolah yang memiliki kultur yang baik.
C. Pelaksanaan Strategi
1. Kepala sekolah, guru dan karyawan wajib datang paling lambat 10 menit
serta memotivasi.
14
3. Warga sekolah untuk bersifat ramah dalam berkomunikasi yang
berbaris di muka kelas satu persatu masuk kelas setelah berjabat tangan
15
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
yang diasumsikan sebagai akibat dari faktor-faktor yang telah terjadi atau
dari lima bagian, yakni pendahuluan, landasan teori dan kerangka berpikir,
16
2. Observasi, dilakukan dengan mengadakan pengamatan terhadap
C. Analisis
sekolah unggul melalui penerapan nilai pendidikan karimun. Dalam hal ini
lebih terfokus pada penerapan budaya senyum, salam, sapa dan berdoa pada
awal pembelajaran.
17
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Kultur sebelumnya
dengan sekolah.
1. Hasil
18
a. Keaktifan dan kehadiran peserta didik meningkat, bila terpaksa tidak bisa
ketidakhadiran.
denga ramah.
2. Dampak
dengan sekolah.
19
Walikota Salatiga menandatangani Pertunjukan dari warga Korea di
prasasi USB SLB Negeri SLB Negeri Salatiga
mengarah pada student centered sehingga peserta didik aktif dan mampu
20
C. Faktor-Faktor Pendukung
Dipilih
2. Karena keramahan berkaitan erat dengan watak atau karakter, maka perlu
waktu yang cukup untuk merubah kaekter bagi sebagian warga sekolah.
E. Alternatif Pengembangan
penerapan nilai pendidikan karakter yang lain yang sangat perlu untuk bisa
21
mencapai kultur sekolah yang ideal dengan mengaharapkan saran dan
berpartisipasi aktif.
aspek.
22
BAB V
A. Simpulan
nilai pendidikan karimun dilakukan melalui aturan yang dibuat dan harus
B. Rekomendasi
warga sekolah merasa senang dan nyaman berada di lingkungan sekolah dan
23
DAFTAR PUSTAKA
Listyanti, Retno. 2012. Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif, dan
Kreatif. Surabaya. : Erlangga.
http://artikata.com/arti-346835-ramah.html.)
http://belajarpsikologi,com/pengertian-pendidikan-karakter
http://edimastaqim.wordpress.com/catalog
http://ide.id.facebook.com/notes/berita
https://ramacahyati8910.wordpress.com
http://tugascb.wordpress.com/motivasi-dini/.
24
Lampiran
25
Pertunjukan dari warga korea Pertunjukan mahasiswa Korea
26
Pembelajaran di luar kelas
27
Grup Rebana tampil di acara Halal Kunjungan krew TV Korea
Bihalal Kecamatan
28
Kepedulian sosial Penyaluran kerja siswa
29
30
31
32
33
34