Anda di halaman 1dari 17

TELAAH

Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2017


tentang Perubahan PP No. 74 Tahun 2008 tentang
Guru
• Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2017 Tentang
Perubahan PP Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru resmi
diberlakukan.
• Dengan diberlakunya PP 19 Tahun 2017 Tentang Perubahan
PP 74 Tahun 2008 Tentang Guru terdapat beberapa
perubahan yang fundamental terkait aturan guru, kepala
sekolah dan pengawas sekolah
Bab III Pasal 15
PP No. 74 tahun 2008 tentang Guru PP 19 tahun 2017 tentang Guru
(1) Tunjangan profesi diberikan kepada Guru yang Tunjangan Profesi diberikan kepada:
memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Guru;
a. memiliki satu atau lebih Sertifikat Pendidik yang b. Guru yang diberi tugas sebagai kepala
telah diberi satu nomor registrasi Guru oleh satuan pendidikan; atau
Departemen; c. Guru yang mendapat tugas tambahan.
b. memenuhi beban kerja sebagai Guru; Tugas tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat
c. mengajar sebagai Guru mata pelajaran dan/atau (l) huruf c terdiri atas:
Guru kelas pada satuan pendidikan yang sesuai a. wakil kepala satuan pendidikan;
dengan peruntukan Sertifikat Pendidik yang b. ketua program keahlian satuan pendidikan;
dimilikinya; c. kepala perpustakaan satuan pendidikan;
d. terdaftar pada Departemen sebagai Guru Tetap; d. kepala laboratorium, bengkel, atau unit
e. berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun; dan produksi satuan pendidikan;
f. tidak terikat sebagai tenaga tetap pada instansi e. pembimbing khusus pada satuan
selain satuan pendidikan tempat bertugas. pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan inklusi atau pendidikan terpadu; atau
lanjutan

f. tugas tambahan selain huruf a sampai


dengan huruf e yang terkait dengan
pendidikan di satuan pendidikan.

(3) Dalam hal Guru diangkat sebagai pengawas


satuan pendidikan, akan diberikan tunjangan
profesi pengawas satuan pendidikan dan tidak
diberikan Tunjangan Profesi.
Bab IV Pasal 52
PP No. 74 tahun 2008 tentang Guru PP 19 tahun 2017 tentang Guru
Beban kerja Guru mencakup kegiatan pokok: Beban kerja Guru mencakup kegiatan pokok:
a. merencanakan pembelajaran; a. merencanakan pembelajaran atau pembimbingan;
b. melaksanakan pembelajaran; b. melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan;
c. menilai hasil pembelajaran; c. menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan;
d. membimbing dan melatih peserta didik; dan d. membimbing dan melatih peserta didik;dan
e. melaksanakan tugas tambahan yang melekat e. melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada
pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja
beban kerja Guru. Guru.
(2) Beban kerja Guru sebagaimana dimaksud pada Beban kerja Guru sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) paling sedikit memenuhi 24 (dua puluh ayat (1) huruf b paling sedikit memenuhi 24
empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling
puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka
satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki izin
pendirian dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah. dalam I (satu) minggu.
Pasal 54
PP No. 74 tahun 2008 tentang Guru PP 19 tahun 2017 tentang Guru
(1) Beban kerja kepala satuan pendidikan yang (1) Beban kerja kepala satuan pendidikan
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat sepenuhnya untuk melaksanakan tugas
tambahan adalah paling sedikit 6 (enam) jam tatap manajerial, pengembangan kewirausahaan,
muka dalam 1 (satu) minggu atau membimbing 40 dan supervisi kepada Guru dan tenaga
(empat puluh) peserta didik bagi kepala satuan kependidikan.
pendidikan yang berasal dari Guru bimbingan dan
konseling atau konselor.
(2) Beban kerja wakil kepala satuan pendidikan yang (21 Dalam keadaan tertentu selain melaksanakan
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala
adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka satuan pendidikan dapat melaksanakan tugas
dalam 1 (satu) minggu atau membimbing 80 (delapan pembelajaran atau pembimbingan untuk
puluh) peserta didik bagi wakil kepala satuan memenuhi kebutuhan Guru pada satuan
pendidikan yang berasal dari Guru bimbingan dan pendidikan.
konseling atau konselor.
Lanjutan
PP No. 74 tahun 2008 tentang Guru PP 19 tahun 2017 tentang Guru
(3) Beban kerja ketua program keahlian satuan (3) Beban kerja pengawas satuan pendidikan,
pendidikan yang memperoleh tunjangan profesi pengawas mata pelajaran, atau pengawas kelompok
dan maslahat tambahan adalah paling sedikit 12 mata pelajaran dalam melakukan tugas pengawasan,
(dua belas) jam tatap muka dalam 1 (satu) pembimbingan, dan pelatihan profesional Guru
minggu. ekuivalen dengan paling sedikit 24 (dua puluh empat)
jam pembelajaran tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
(4) Beban kerja kepala perpustakaan satuan (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai beban kerja
pendidikan yang memperoleh tunjangan profesi kepala satuan pendidikan dan beban kerja pengawas
dan maslahat tambahan adalah paling sedikit 12 yang ekuivalen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
(dua belas) jam tatap muka dalam 1 (satu) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri.
minggu.
(5) Beban kerja kepala laboratorium, bengkel,
atau unit produksi satuan pendidikan yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat
tambahan adalah paling sedikit 12 (dua belas)
jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
(6) Beban kerja Guru bimbingan dan konseling atau
konselor yang memperoleh tunjangan profesi dan
maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan dan
konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh)
peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan
pendidikan.
(7) Beban kerja pembimbing khusus pada satuan
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
inklusi atau pendidikan terpadu yang memperoleh
tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah
paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu)
minggu.
(8) Beban kerja pengawas satuan pendidikan,
pengawas
mata pelajaran, atau pengawas kelompok mata
pelajaran dalam melakukan tugas pembimbingan dan
pelatihan profesional Guru dan pengawasan yang
ekuivalen dengan paling sedikit 24 (dua puluh empat)
jam pembelajaran tatap muka dalam 1 (satu) minggu.

(9) Ketentuan lebih lanjut tentang beban kerja


pengawas
yang ekuivalen dengan 24 (dua puluh empat) jam
tatap muka sebagaimana dimaksud pada ayat (8)
ditetapkan oleh Menteri.
Diantara Pasal 67 dan Pasal 68 disisipkan 1 (satu)
pasal, yakni Pasal 67A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 67A
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai
berlaku, Guru yang diangkat sebagai pengawas
satuan pendidikan tetap diberikan Tunjangan
Profesi sampai dengan ditetapkan tunjangan
profesi pengawas satuan pendidikan paling lama
2 (dua) tahun sejak Peraturan Pemerintah ini
diundangkan.
Dimensi Kompetensi Manajerial
1. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan.
2. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan.
3. Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya
sekolah/ madrasah secara optimal.
4. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi
pembelajar yang efektif.
5. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/ madrasah yang kondusif dan inovatif
bagi pembelajaran peserta didik.
6. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia
secara optimal.
lanjutan
7. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/ madrasah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal.
8. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam
rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan
sekolah/ madrasah.
9. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik
baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
10. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
11. Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip
pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.
Lanjutan
12. Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian
tujuan sekolah/ madrasah.
13. Mengelola unit layanan khusus sekolah/ madrasah dalam mendukung
kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.
14. Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilan keputusan.
15. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran
dan manajemen sekolah/madrasah.
16. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
kegiatan sekolah/ madrasah dengan prosedur yang tepat, serta
merencanakan tindak lanjutnya.
Dimensi Kompetensi Kewirausahaan
1. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan
sekolah/madrasah.
2. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai
organisasi pembelajar yang efektif.
3. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam
menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
5. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan
produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.
Dimensi Kompetensi Supervisi
1. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
2. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
3. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru
dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
Terkait dengan Pasal 54 tentang beban kerja kepala
sekolah melaksanakan tugas manajerial,
pengembangan kewirausahaan, dan supervisi
kepada guru dan tenaga kependidikan
Dimensi Uraian Kegiatan Target Indikator Hasil Yang Tindak Lanjut
Kompetensi Ketercapaian Dicapai
Manajerial
Kewirausahaan
Supervisi
Tak ada guru yang Hebat
Hanya belum menemukan
Kepala sekolah yang tepat…

Anda mungkin juga menyukai