Anda di halaman 1dari 56

Inspirasi Pelaksanaan Kebijakan Pembelajaran

dan Penilaian pada Masa Pandemi Covid-19

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
Materi
Kebijakan Pembelajaran Pembelajaran
dan Penilaian terkait Jarak Jauh (PJJ)
Pandemi Covid-19 3
1
4
Bahan Ajar PJJ
Prinsip-prinip
Pembelajaran dan
Penilaian dalam 2
Pandemi Covid-19` 5 Pengantar Supervisi
Prinsip kebijakan pendidikan
di masa pandemi COVID-19
Kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga

1 kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan prioritas utama


dalam menetapkan kebijakan pembelajaran.

2
Tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial juga menjadi
pertimbangan dalam pemenuhan layanan pendidikan selama masa
pandemi COVID-19.
Untuk mengantisipasi keluhan-keluhan terkait Pembelajaran Jarak Jauh,
pemerintah mengimplementasikan dua kebijakan baru:

Perluasan pembelajaran tatap


muka untuk zona kuning Kurikulum dalam kondisi khusus

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka Sekolah diberi fleksibilitas untuk


diperbolehkan untuk semua jenjang yang memilih kurikulum
berada zona hijau dan zona kuning. yang sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran siswa.

Modul pembelajaran dan asesmen dibuat


untuk mendukung pelaksanaan kurikulum
darurat (dalam kondisi khusus).
● U
n
Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19
t
● Pembelajaran tatap muka di sekolah diperbolehkan untuk zona hijau dan zona kuning, dengan
u ● Untuk daerah yang berada di zona oranye dan merah, tetap dilarang melakukan pembelajaran
tatap muka di satuan pendidikan. Sekolah pada zona-zona tersebut tetap melanjutkan Belajar
k dari Rumah (BDR).
Revisi SKB
● Selain zona hijau, satuan pendidikan di zona kuning dapat diperbolehkan untuk melakukan
pembelajaran tatap muka dengan pertimbangan risiko kesehatan yang tidak berbeda jauh
d dengan zona hijau.

a ● Data zonasi dilakukan per kabupaten/kota berdasarkan data satuan tugas nasional Covid-19
yang tercantum di link https://covid19.go.id/peta-risiko.
Penentuan zonasi
e ● Untuk pulau-pulau kecil: zonasi menggunakan zona pulau-pulau kecil berdasarkan
pemetaan satuan tugas provinsi/kabupaten/kota setempat.
r
48% a 52%
Kabupaten berada di zona merah dan Kabupaten berada di zona hijau dan kuning
h
oranye (245 kab./kota*) (dalam 269 kab./kota*)

Note: Salinan revisi SKB 4 Menteri dapat diunduh di link ini Sumber: Data diambil dari covid19.go.id tanggal 23 Agustus 2020

y
● U
n
Pembelajaran di Zona

Zona Merah
t Kab/Kota dalam Zona
Tidak
u Hijau/Kuning

k
Tetap BDR

Ya Pemda atau Kanwil Tidak


Kantor Kemenag Peserta didik
memberi ijin? melakukan
Zona Oranye pembelajaran dari
d rumah secara penuh
Ya Satuan Pendidikan Tidak
a memenuhi semua
daftar periksa?
e
Tidak
Zona Kuning r Ya Orang tua setuju?
(38%)
a Peserta didik memulai
Zona Hijau h Pembelajaran tatap muka di sekolah di pembelajaran tatap
muka di satuan
(14%) Ya
zona kuning dan hijau diperbolehkan,
namun tidak diwajibkan. pendidikan secara
bertahap.
y
● U
n
t
u
k

d
a
e
r
a
h Perlu:
• Penyesuaian kurikulum dengan
penekanan pada belajar yang
bermakna bagi siswa
y
Kendala Pembelajaran saat Pandemi
Covid-19 dari Hasil Monev

1 Pengelolaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

2 Penyediaan sumber belajar bagi siswa


Perlu:

3 Pelaksanaan Penilaian • Peningkatan


kemampuan guru
dalam mengelola
PJJ
• Supervisi
berkelanjutan
● U
n
Kurikulum Kondisi Khusus
t
(Kepmendikbud
u Nomor 719/P/2020)
k
Pertimbangan:
• KTSP harus memperhatikan ketercapaian
d kompetensi peserta didik pada satuan pendidikan
a dalam kondisi khusus;
e • Satuan pendidikan dalam kondisi khusus dapat
menggunakan kurikulum yang sesuai dengan
r
kebutuhan pembelajaran peserta didik;
a
h

y
● U
Kurikulum nKondisi
Khusus t
Penjelasan ttg
Kurikulum
u Penyederhanaan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran
sehingga berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi
Kondisi Khusus
k prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya.
Ketentuan ttg Pelaksanaan kurikulum berlaku sampai akhir tahun ajaran (tetap berlaku
Kurikulum
Kondisi Khusus
d walaupun kondisi khusus sudah berakhir).

a
Satuan pendidikan dapat memilih dari 3 opsi pelaksanaan kurikulum
e
r
Tetap menggunakan Menggunakan Kurikulum
2 (SK Kabalitbang No
Kondisi Khusus
Melakukan
1 Kurikulum 3 penyederhanaan
Nasional 2013a 018/H/KR/2020)
kurikulum secara mandiri

y
● U
n
Tujuan Pelaksanan
t
Kurikulum Kondisi Khusus
u
k Untuk memberikan fleksibilitas bagi Satuan Pendidikan
untuk menentukan kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran Peserta Didik.
d
a
e
r
a
h

y
● U
n
Ketentuan t
terkait Kurikulum Kondisi Khusus
u
1.Dalam menyusun kurikulum kondisi khusus, satuan pendidikan dapat
melakukank modifikasi dan inovasi KTSP, disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan sekolahnya.
2.Sekolah dapat
d melakukan modifikasi dan inovasi dalam bentuk
struktur kurikulum (khususnya beban belajar dan kalender
a
pendidikan), strategi pembelajaran, penilaian hasil belajar
3.Kurikulume kondisi khusus hanya diterapkan pada kondisi khusus.
Bila kondisi
r sudah normal, maka kegiatan pembelajaran harus
kembali dilaksanakan secara normal seperti biasanya
a
h

y
● U
n
Dampak yang Diharapkan
t
Kurikulum Kondisi Khusus diharapkan akan memudahkan proses pembelajaran, sehingga:
u
k
Dampak bagi Guru Dampak bagi Siswa Dampak bagi Orang Tua

● Tersedianya acuan kurikulum ● Siswa tidak dibebani tuntutan ● Mempermudah pendampingan

d
yang sederhana.
● Fleksibilitas bagi guru untuk
menuntaskan seluruh capaian
kurikulum dan dapat berfokus
pembelajaran di rumah.

menyesuaikan PJJ dengan pada pendidikan dan ● Kesejahteraan psikososial orang


a
situasi nyata di lapangan pembelajaran yang esensial dan tua meningkat.
Guru dapat berfokus pada kontekstual.

e
pendidikan dan pembelajaran
yang esensial dan kontekstual. ● Kesejahteraan psikososial siswa

r
Kesejahteraan psikososial guru
meningkat.
meningkat.

a Kurikulum kondisi khusus diharapkan dapat membantu mengurangi kendala

h yang dihadapi guru, orang tua, dan anak


selama masa pandemi.

y
● U
n
Tautan Unduh
t
Kurikulum Kondisi
u Khusus
k
https://litbang.kemdikbud.go.id/kurikulum
d
https://bersamahadapikorona.
a
kemdikbud.go.id/kompetensi-i
nti-kompetensi-dasar-pada-kur
e
ikulum-2013-pada-paud-dikdas
-dan-dikmen-berbentuk-sekola
r
h-menengah-atas-untuk-kondis
i-khusus/
a
h

y
● U
n
Pembelajaran
t pada Kondisi Khusus
u Dilaksanakan dengan prinsip-prinsip:
• Aktif: pembelajaran mendorong keterlibatan penuh Peserta Didik dalam
k perkembangan belajarnya, mempelajari bagaimana dirinya dapat belajar, merefleksikan
pengalaman belajarnya, dan menanamkan pola pikir bertumbuh
• Relasi sehat antar pihak yang terlibat: pembelajaran mendorong semua pihak yang
terlibat untuk menaruh pengharapan yang tinggi terhadap perkembangan belajar
d Peserta Didik, menciptakan rasa aman, saling menghargai, percaya, dan peduli,
terlepas dari keragaman latar belakang Peserta Didik
a • Inklusif: pembelajaran yang bebas dari diskriminasi Suku, Agama, Ras dan Antar
e Golongan (SARA), tidak meninggalkan Peserta Didik manapun, termasuk Peserta Didik
berkebutuhan khusus/penyandang disabilitas, serta memberikan pengembangan ruang
untuk identitas, kemampuan, minat, bakat, serta kebutuhan Peserta Didik;
r • Keragaman budaya: pembelajaran mencerminkan dan merespon keragaman budaya
a Indonesia yang menjadikannya sebagai kekuatan untuk merefleksikan pengalaman
kebhinekaan serta menghargai nilai dan budaya bangsa.
h

y
● U
n
Pembelajaran
t pada Kondisi Khusus
u Dilaksanakan dengan prinsip-prinsip:
• Berorientasi sosial: mendorong Peserta Didik untuk memaknai dirinya
k sebagai bagian dari lingkungan serta melibatkan keluarga dan masyarakat
• Berorientasi masa depan: pembelajaran mendorong Peserta Didik untuk
mengeksplorasi isu dan kebutuhan masa depan, keseimbangan ekologis,
sebagai warga dunia yang bertanggung jawab dan berdaya
d • Sesuai kemampuan peserta didik: pembelajaran difokuskan pada
a tahapan dan kebutuhannya, berfokus pada penguasaan kompetensi,
berpusat pada Peserta Didik untuk membangun kepercayaan dan
e keberhargaan dirinya
• Menyenangkan: pembelajaran mendorong Peserta Didik untuk senang
r belajar dan terus menumbuhkan rasa tertantang bagi dirinya, sehingga
dapat memotivasi diri, aktif dan kreatif, serta bertanggung jawab pada
a kesepakatan yang dibuat bersama

y
● U
n
Pembelajaran
t pada Kondisi Khusus
u
Pembelajaran:
k
• Diawali dengan asesmen diagostik
d • asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi
kompetensi, kekuatan, keiemahan peserta didik, sehingga pembelajaran
dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik
a
• Pendampingan belajar afirmatif bagi peserta didik yang tertinggal
e berdasarkan asesmen diagnostik
• Dilaksanakan secara kontekstual dan bermakna dengan
r menggunakan berbagai strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi Peserta Didik, Satuan Pendidikan, dan daerah serta
a memenuhi prinsip pembelajaran
h

y
● U
n
Pembelajaran t pada Kondisi Khusus
u
• Tetap berpedoman
k pada Kalender Pendidikan
Tahun Pelajaran berjalan yang ditetapkan.
• Lebih ditekankan pada pengembangan karakter,
d
akhlak mulia, kemandirian, dan kesalehan sosial
lainnya a
• Melibatkan guru, orang tua, siswa dan
e
lingkungan sekitar
• Mengembangkan r kompetensi siswa pada aspek
a
sikap, aspek pengetahuan dan aspek
keterampilan
h

y
● U
n
Pembelajaran
t pada Kondisi Khusus
u • Menumbuhkembangkan karakter dan
k literasi [bahasa, numerasi, sains, media,
teknologi, dan visual].
d • Merangsang tumbuhnya 4C (Critical
a thinking, Collaborative, Creativity dan
Communicative).
e
• Wajib mempertimbangkan terjaganya
r kesehatan, keamanan,dan keselamatan
a civitas akademika baik pada aspek fisik
h maupun psikologi

y
● U
n
t Pembelajaran pada Kondisi Khusus
Pelaksanaan
u
• Pembelajaran dapat dilakukan dengan tatap muka, tatap muka
k terbatas, dan/atau pembelajaran jarak jauh, baik secara
Daring (dalam jaringan) dan Luring (luar jaringan
• Pembelajaran dapat berlangsung di sekolah, rumah, dan di
d lingkungan sekitar sesuai dengan kondisi masing-masing
sekolah
a • Pembelajaran perlu berkembang secara kreatif dan inovatif
e dalam mengoptimalkan tumbuhnya kemampuan kritis, kreatif,
komunikatif, dan kolaboratif siswa
r • Pembelajaran menekankan nilai guna aktivitas belajarnya
untuk kehidupan riil siswa, orang lain atau masyarakat sekitar,
a serta alam lingkungan tempat siswa hidup
h

y
● U
n
Pengelolaant Kelas
u • Kegiatan pembelajaran dapat berbentuk kelas nyata maupun
kelas virtual
k • Bila dalam bentuk kelas nyata, dimana guru dan siswa bertemu
tatap muka, maka harus tetap memperhatikan protokol
kesehatan. Bila ruangan kelas tidak mencukupi, maka dapat
d dilaksanakan secara giliran (shift) pagi dan siang. Pengaturannya
diserahkan kepada masing-masing sekolah sesuai dengan kondisi
a kedaruratan
e • Bila dalam bentuk kelas virtual, maka sekolah atau guru dapat
menggunakan aplikasi pembelajaran digital yang menyediakan
r menu/pengaturan kelas virtual
• Bila kegiatan pembelajaran dalam bentuk kelas virtual, sebaiknya
a sekolah mengatur jadwal kelas secara proporsional, misalnya
h dalam sehari hanya ada satu atau dua kelas virtual, agar peserta
didik tidak berada di depan komputer/laptop/HP seharian penuh

y
● U
n
t
Apakah Pembelajaran Jarak Jauh itu?
u
k
• Proses pembelajaran yang siswanya terpisah dari
guru
• Menggunakan berbagai sumber belajar
• Dapat memanfaatkan
d teknologi informasi dan
komunikasi atau media lain.
a jarak jauh dalam Surat Edaran (SE)
• Pembelajaran
Mendikbud nomor: 4 Tahun 2020 disebut dengan
e
Belajar Dari Rumah yang disingkat dengan BDR
r
a
h

y
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Keserentakan interaksi
Berdasarkan keserentakan interaksi, pembelajaran dapat
berlangsung secara:
• Sinkronus (pembelajaran dalam waktu yang serentak),
misalnya pembelajaran/pembimbingan dengan tatap
muka langsung, zoom, google meeting, diskusi daring,
tes serentak, dll.
• Asinkronus (pembelajaran dalam waktu yang tidak
serentak), misalnya siswa belajar melalui bahan yang
dikirim, melalui LMS sekolah, melalui youtube, google
clasroom, dll.
Beberapa Potensi Kelemahan
• Sinkronus daring:
• aktivitas siswa cenderung berkurang
• Siswa cenderung pasif
• Boros data

• Asinkronus daring:
• Pemantauan kegiatan siswa sulit dilakukan
• Pembimbingan bisa jadi “sepanjang hari’

Sebaiknya: gabungan  disarankan menggunakan


flipped learning/classroom
Pembelajaran Terbalik/Flipped Learning
Siswa
• siswa mempelajari materi (belajar) di
luar sekolah/di rumah secara mandiri
terlebih dulu,
• melakukan diskusi atau pembelajaran
aktif (active learning) pada saat
bertatap muka dengan guru (misal
guru kunjung atau secara virtual) 
tutorial.
• Berlatih lebih lanjut sesuai hasil
diskusi/arahan
Inspirasi Penerapan Flipped Learning PJJ

Latihan lanjutan
Pengiriman bahan dengan hasil latihan
Guru kunjung,
ajar melalui WA, dikirim ke WAG,
Web/zoom meeting
Google Classroom, Google Classroom,
 tutorial dan
atau cara lain. Siswa atau cara lain (misal
diskusi
mempelajari. LMS Sekolah,
diantar)

Bisa
• Diawali pengantar umum
• Sebaiknya ada bahan ajar yang
Alternatif
• Jika zoom/web meeting sulit, dapat
dilengkapi LKPD Penuntun Belajar
gunakan pembimbingan melalui
 pertanyaan-pertanyaan yang
WAG (misal rekam suara
jawabannya ada di bahan ajar,
nyanyian/nada; video singkat 
meminta melakukan aktivitas
kirim), atau guru kunjung
Flipped Learning memerlukan:

• Kemampuan guru memanfaatkan TIK


• Kemandirian belajar siswa (berlatih)
• Ketelatenan guru mengoreksi dan
memberikan umpan balik
Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran

• Saat ini merupakan keniscayaan


• Berupa kemampuan guru untuk
memadukan materi pembelajaran,
pedagogic, dan teknologi
• Sesuai konteks siswa
Pengembangan Literasi sebagai
Strategi Belajar
Cara agar siswa belajar dengan efektif, misalnya
• Menggarisbawahi kata/frase penting
• Membuat catatan dan membaca catatan
• Meringkas
• Membuat pertanyaan berdasarkan bacaan
• PQRS (Preview, Question, Read, Summarize)
• Membuat mind-mapping (peta pikiran)
• Membuat diagram frayer
• Membuat tabel TIP (Tahu, Ingin tahu, Pelajari)
● U
n
Kelas Maya dan
t
Sumber Belajar
u dari
Kemdikbud
k

d
Tautan:
a
https://belajar.kemdikbud.go.id/
e
r
a
h

y
● U
n
Kelas Maya t
dari u
Kemdikbud k

d
a
e
r
a
h

y
● U
n
Kelas Maya t
dari u
Kemdikbud
k

d
a
e
r
a
h

y
● U
n
Kelas Maya t
dari u
Kemdikbud k

Cara sederhana, misalnya: d


• Guru browsing di Kelas
Maya a
• Pelajari yang sesuai dengan
e
topik dan kebutuhan siswa
• Kirim tautan/link ke siswa
• Bimbing siswa
r
a
h

y
● U
n
Penilaian t
• Asesmen dalam Kondisi Khusus tetap dilaksanakan berdasarkan prinsip:
u • valid yaitu Asesmen menghasilkan informasi yang sahih mengenai pencapaian
Peserta Didik;
k • reliabel yaitu Asesmen menghasilkan informasi yang konsisten dan dapat dipercaya
tentang pencapaian Peserta Didik;
• adil yaitu Asesmen yang dilaksanakan tidak merugikan Peserta Didik tertentu;
d • fleksibel yaitu Asesmen yang dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
Peserta Didik dan Satuan Pendidikan;
a • otentik yaitu Asesmen yang terfokus pada capaian belajar Peserta Didik dalam
konteks penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari;
e • terintegrasi yaitu Asesmen dilaksanakan sebagai bagian integral dari pembelajaran
sehingga menghasilkan umpan balik yang berguna untuk memperbaiki proses dan
r hasil belajar Peserta Didik.
• Hasil asesmen digunakan oleh pendidik, Peserta Didik, dan orang
a tua/wali sebagai umpan balik dalam perbaikan pembelajaran. .
h

y
● U
n
t
Aspek dan Bentuk Penilaian
u • Mengacu pada regulasi, dengan penyesuaian pada
kondisi khusus.
k • Mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan.
• Dapat berbentuk portofolio, penugasan, proyek, praktek,
d tulis, dan bentuk lainnya, yang diperoleh melalui tes dan
a cara daring, dan/atau bentuk asesmen lainnya yang
memungkinkan ditempuh secara jarak jauh dan tetap
e memperhatikan protokol kesehatan dan/atau
keamanan.
r • Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir
semester (PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT).
a
• Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar
h yang bermakna, dan tidak perlu dipaksakan mengukur
ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh

y
● U
n
Tugas-tugas terkait
t
Penilaian • Pemberian tugas kepada siswa dan penilaian hasil belajar
u pada masa Belajar dari Rumah dapat bervariasi antar
siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk
k mempertimbangkan kesenjangan akses/ketersediaan fasilitas
belajar di rumah.
• Pemberian tugas perlu proporsional atau tidak berlebihan,
d agar perlindungan kesehatan, keamanan, dan motivasi siswa
selama masa darurat tetap terjaga.
a • Hasil belajar anak dikirim ke guru bisa berupa foto, gambar,
e video, animasi, karya seni dan bentuk lain tergantung jenis
kegiatannya dan yang memungkinkan diwujudkan di
r masa darurat.
•  Dari hasil belajar tersebut, guru dapat melakukan penilaian
a baik dengan teknik skala capaian perkembangan, maupun
h hasil karya. Kemudian dianalisis untuk melihat ketercapaian
kompetensi dasar

y
● U
n
Tugas-tugas terkait
t
Penilaian • Pemberian tugas kepada siswa dan penilaian hasil belajar
u pada masa Belajar dari Rumah dapat bervariasi antar
siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk
k mempertimbangkan kesenjangan akses/ketersediaan fasilitas
belajar di rumah.
• Pemberian tugas perlu proporsional atau tidak berlebihan,
d agar perlindungan kesehatan, keamanan, dan motivasi siswa
selama masa darurat tetap terjaga.
a • Hasil belajar anak dikirim ke guru bisa berupa foto, gambar,
e video, animasi, karya seni dan bentuk lain tergantung jenis
kegiatannya dan yang memungkinkan diwujudkan di
r masa darurat.
•  Dari hasil belajar tersebut, guru dapat melakukan penilaian
a baik dengan teknik skala capaian perkembangan, maupun
h hasil karya. Kemudian dianalisis untuk melihat ketercapaian
kompetensi dasar

y
● U
n
Raport
t
• Dikembangkan e-Raport untuk kondisi khusus
u • Sekolah dapat memilih:

k Kurikulum Nasional (K13)
• KD dari Balitbang
• Mengisikan kurikulum secara mandiri
d • Kolom ekstrakurikuler kosong, ekstrakurikuler wajib
(pendidikan kepramukaan) tidak menjadi prasyarat
a • Format raport tidak ada perubahan
e
r
a
h

y
● U
n
Bahan Ajar tberbentuk Modul
u
Modul pembelajaran mencakup uraian pembelajaran berbasis
k aktivitas.

Untuk jenjang SMP:

d • Modul belajar dijalankan dengan prinsip “Berbasis Aktifitas


untuk Mencapai Kompetensi”.
a • Proses pembelajaran terjadi bisa secara bersamaan
waktunya atau melakukan kegiatan mandiri
e • mempermudah guru untuk memfasilitasi dan memantau
pembelajaran siswa di rumah
r • membantu orang tua dalam mendapatkan tips dan strategi
dalam mendampingi anak belajar dari rumah
a
h

y
● U
n 1. Rumah Belajar oleh Pusdatin Kemendikbud: https://belajar.kemdikbud.go.id
Alternatif t 2. TV edukasi Kemendikbud: https://tve.kemdikbud.go.id/live

Sumber u 3. Pembelajaran Digital oleh Pusdatin Kemendikbud:  https://rumahbelajar.id


4. LMS SIAJAR oleh SEAMOLEC, Kemendikbud: http://lms.seamolec.org
Belajar k 5. Guru Berbagi: http://guruberbagi.kemdikbud.go.id
6. Membaca digital: http://aksi.puspendik.kemdikbud.go.id
7. Video pembelajaran: http://video.kemdikbud.go.id
d 8. Suara edukasi Kemendikbud: https://suaraedukasi.kemdikbud.go.id
a 9. Radio edukasi Kemendikbud: https://radioedukasi.kemdikbud.go.id

e 10. Buku sekolah elektronik dapat diakses melalui https://bse.kemdikbud.go.id


11. Mobile edukasi - Bahan ajar multimedia: https://m-edukasi.kemdikbud.go.id
r 12. Sumber bahan ajar siswa: https://sumberbelajar.seamolec.org
a 13. Kelas daring untuk siswa: http://elearning.seamolec.org
14. Repositori Institusi Kemendikbud dapat diakses melalui http://repositori.kemdikbud.go.id
h 15. Portal informasi pendidikan Kemendikbud selama Pandemi covid-19
http://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id

y
● U
n
Supervisit akademik PJJ
u
k

d
a
e
r
a
h

y
● U
n
Supervisi akademik
t PJJ
u
k • segenap bantuan yang ditujukan pada perbaikan- perbaikan
dan pembinaan aspek pembelajaran.
• Melalui kegiatan supervisi, segala faktor yang berpengaruh
terhadap proses pengajaran dianalisis bersama, dinilai dan
d ditentukan jalan pemecahannya
• sehingga proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan
a sesuai dengan yang diharapkan, yang kualitasnya semakin
e menngkat.

r
a
h

y
● U
n
Supervisi akademik
t pada kondisi khusus
u
k
Supervisi akademik pada masa pandemi ini
adalah serangkaian kegiatan membantu guru
d tanpa diskriminasi dalam mengembangkan
kemampuannya mengelola proses
a pembelajaran demi pencapaian tujuan
e pembelajaran dalam kondisi khusus.

r
a
h

y
● U
n
Membantu guru mengembangkan
Tujuan Supervisi Akademik
t
dalam Kondisi Khusus
kemampuan profesionalnya dalam
bidang akademik, pengelolaan kelas,
u dan keterampilan mengajar dalam
kondisi khusus.
k
Memonitor kegiatan proses
mendorong guru menerapkan
kemampuannya dalam
d belajar mengajar dalam
kondisi khsusus melalui
kunjungan kelas virtual,
melaksanakan tugas-tugas
a
mengajar dalam kondisi khusus, percakapan pribadi dengan
mengembangkan guru, teman sejawatnya,
e
kemampuannya sendiri, memiliki maupun dengan sebagian
perhatian yang sungguh- peserta didik secara virtual.
r
sungguh (commitment) terhadap
tugas dan tanggung jawabnya
a
terutama dalam kondisi khusus
saat ini.

y
● U
n
Teknik Supervisi Akademik
t
Pada Kondisi Khusus
u
k
• Supervisor mengadakan kunjungan dan observasi ke kelas
(nyata, maya, LMS)
d • “Konferensi pribadi” untuk membantu melakukan refleksi:
a hal-hal yang menonjol dan yang perlu dipebaiki dalam
pembelajaran
e • Mendorong/memotivasi guru untuk menilai diri sendiri

r
a
h

y
TERIMA KASIH
Bahan Bacaan
1. Kompetensi sikap
Nilai-nilai Religius
CAKUPAN S I K A P

KOMPETENSI SIKAP
Nilai-nilai Sosial

A1 A2 A3 A4 A5
KAPASITAS SIKAP
Nilai-nilai karakter
Permendikbud No. 37/2018 Permendikbud No. 20/2018
 Menghargai dan menghayati ajaran agama  Religius
 Jujur
 Disiplin
 Nasionalis
 Tanggungjawab  Mandiri
 Peduli  Integritas
 Toleransi  Gotong royong
 Gotong royong
 Santun
 Percaya diri
Visi dan Misi Sekolah

Butir-butir nilai karakter yang ditetapkan oleh


sekolah sesuai dengan visi dan misinya
2. Kompetensi pengetahuan
Metakognitif
JENIS PENGETAHUAN

Prosedural

KOMPETENSI PENGETAHUAN
Konseptual

Faktual

C1 C2 C3 C4 C5 C6
KAPASITAS KOGNITIF
3. Kompetensi keterampilan
JENIS KETERAMPILAN

Intelektual

KOMPETENSI KETERAMPILAN
Psikomotorik

P1/S1 P2/S2 P3/S3 P4/S4 P5/S5


KAPASITAS KETERAMPILAN
Kompetensi intelektual
JENIS KETERAMPILAN INTELEKTUAL

Intelektual
(Gagne, 1992)

KOMPETENSI KETERAMPILAN

S1 S2 S3 S4 S5
KAPASITAS KETERAMPILAN INTELEKTUAL
Keterampilan Psikomotorik
JENIS KETERAMPILAN PSIKOMOTORIK

Psikomotorik
(Dave, 1975)

KOMPETENSI KETERAMPILAN

P1 P2 P3 P4 P5
KAPASITAS KETERAMPILAN PSIKOMOTORIK
Gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan

Mencipta

Pemendikbud No. 22/2016


CAKUPAN TUJUAN K-13
Kecakapan abad 21

 Literasi dasar
 Karakter
 Kompetensi 4C
 Berfikir kritis dan pemecahan masalah
 Kreativitas
 Komunikasi
 Kolaborasi

Anda mungkin juga menyukai