Anda di halaman 1dari 6

putih» TATA UPACARA PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH

TATA UPACARA PENGIBARAN


BENDERA MERAH PUTIH
Posted by INFO PENDIDIKAN on Friday, November 8, 2013

Upacara pengibaran bendera merah putih biasanya dilaksanakan


setiap hari Senin pagi. Adapun Susunan acara pada upacara
pengibaran bendera terdiri dari:
a. Acara persiapan;
b. Acara pendahuluan;
c. Acara pokok;
d. Acara tambahan.

Teknis Pelaksanaan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih


a. Acara Persiapan
Acara persiapan dimulai dan mempersiapkan kelengkapan
upacara sampai dengan pengambilalihan pimpinan upacara oleh
pemimpin upacara. Pada acara ini digunakan untuk mengetahui
kelas barisan, jumlah siswa tiap kelas/baris, guru, dan tata
usaha.
1) Persiapan Upacara
Persiapan upacara dilakukan di bawah pimpinan para ketua
kelas/barisan dan petugas upacara lainnya, masing-masing
menempati tempatnya sesuai dengan susunan barisan.
2) Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara
a) Para ketua kelas/barisan (yang menjadi pemimpin kelas/
barisan pada upacara bendera) menyiapkan kelas/barisan
masing-masing.
b) Pemimpin upacara mengambil tempat yang telah ditentukan.
3) Penghormatan
a) Aba-aba petunjuk dipimpin oleh ketua kelas tertinggi sebagai
berikut: ‘KEPADA PEMIMPIN UPACARA”.
b) Aba-aba peringatan dan pelaksanaan diberikan oleh seluruh
ketua kelas secara serempak sebagai berikut: “HORMAT -
GERAK.
c) Setelah pemimpin upacara membalas penghormatan, para
ketua kelas memberikan aba-aba petunjuk dan pelaksanaan
secara serempak sebagai berikut: TEGAK - GERAK”.
4) Laporan
a) Para ketua kelas maju di depan pemimpin upacara sambil
meluruskan formasi segaris, tanpa diawali dan diakhiri
penghormatan.
b) Tiap-tiap kelas secara berturut-turut dankanan ke kin
melaporkan persiapan pasukannya sebagai berikut: “LAPOR,
(SEBUTKAN NAMA KELAS) SlAP. LAPORAN SELESAT”.
c) Setelah pemimpin upacara memerintahkan “KEMBALI KE
SAMPING BARISAN”, kemudian tiap-tiap ketua kelas balik kanan
dan kembali ke samping kanan barisan masing-masing.
d) Pemimpin Upacara mengambilalih pimpinan, dan
mengistirahatkan seluruh peserta upacara, “UNTUK PERHATIAN,
ISTIRAHAT DI TEMPAT GERAK”.
e) Setelah seluruh peserta upacara mengambil sikap istirahat
pemimpin upacara balik kanan, kemudian mengambil sikap
istirahat.
b. Acara Pendahuluan
1) Pengatur Upacara melapor tentang kesiapan upacara
kepada Pembina Upacara, diawali dan diakhiri, penghormatan.
Kalimat laporan sebagai berikut: “LAPOR, UPACARA BENDERA
SlAP DIMULAI; LAPORAN SELESAI”.
2) Laporan pelaksanaan dilakukan sesaat sehel urn Pembina
Upacara ke lapangan upacara.
c. Acara Pokok
Pada acara pokok, urutan acara dipandu oleh pembawa acara
sesuai dengan urutan acara yang telah disiapkan. Urutan acara
pokok, terdiri dan:
1) Pembina upacara memasuki lapangan upacara;
2) Penghormatan umum;
3) Laporan pemimpin upacara;
4) Pengibaran bendera Sang Merah Putih;
5) Mengheningkan cipta;
6) Pembacaan teks Pembukaan UndangUndang Dasar 1945;
7) Pembacaan teks Pancasila;
8) Amanat pembina upacara;
9) Pembacaan doa;
10) Laporan pemimpin upacara;
11) Penghormatan umum;
12) Pembina upacara meninggalkan lapangan upacara;
13) Upacara selesai, barisan dibubarkan;
14) Penghormatan kepada pemimpin upacara;
Sebelum acara pokok dimulai, pembawa acara terlebih dahulu
memberi pengantar dan acara pokok satu-persatu.
Pengantar:
‘UPACARA PENGIBARN BENDERA SEGERA DIMULAI, DENGAN
URUTAN ACARA SEBAGAJ BERIKUT’ (Dibaca urutan acara pokok
satupersatu)
1) Pembawa acara: “PEMBINA UPACARA MEMASUKI
LAPANGAN UPACARA “ disambut langsung pemimpin upacara
dengan mengambil sikap sempurna (berdiri tegak) kemudian
menyiapkan barisan tanpa menghadap barisan (tetap
menghadap ke pusat upacara) “SlAP GERAK’. Pembina upacara
menempati tempat yang telah ditentukan. Pengatur upacara
mengiringi pembina upacara sarnpai ke lapangan upacara.
2) Pembawa acara: ‘PENGHORMATAN UMUM KEPADA PEMBINA
UPACARA.
a) Pemimpin upacara memimpin penghormatan dengan aba-
aba sebagai berikut: ‘KEPADA PEMBINA UPACARA, HORMAT -
GERAK’,
b) Pembina upacara membalas penghormatan.
c) Setelah Pembina Upacara menurunkan tangan membalas
penghormatan, Pemimpin Upacara memberikan aba-aba:
“TEGAK - GERAK’.
3) Pembawa acara: “LAPORAN PEMI MPIN UPACARA’.
a) Pemimpin upacara maju dengan langkah biasa menghadap
pembina upacara tanpa diawali dengan penghormatan.
b) Selanjutnya menyampaikan laporan sebagai berikut: “LAPOR,
UPACARA BENDERA SlAP DIMULAI
c) Pembina Upacara memerintahkan: ‘LANJUTKAN !“.
d) Pemimpin Upacara menirukan: ‘LANJUTKAN’, kemudian
Pemimpin Upacara balik kanan dan kembali ke tempat semula
dengan langkah biasa.
4) Pembawa acara: “PENGIBARAN SANG MERAH PUTIH
DIIRINGI LAGU INDONESIA RAYA
a) Sebelum pengibaran bendera, Pembina Upacara menghadap
penuh kepada tiang bendera.
b) Setelah petugas bendera selesai menyempatkan atau
mengikatkan tali bendera, petugas yang berada disebalah kanan
melaporkan kepada Pemimpin Upacara : “BENDERA SIAP”
kemudian pemimpin upacara memberikan aba-aba: KEPADA
SANG MERAH PUTIH HORMAT…” diselingi pemimpin lagu
menyanyikan barisan terakhir lagi Indonesia Raya: HIDUPLAH
INDONESIA RAYA.” Pemimpin upacara melanjutkan aba-aba:
“GERAK”
c)  Ketika bemdera sudah mencapai puncak atau ujung atas
tiang bendera bertepatan dengan berakhirnya lagu Indonesia
Raya pemimpin upacara memberikan aba-aba “TEGAK GERAK”
5) Pembawa Acara; “MENGHENINGKN CIPTA DIPIMPIN OLEH
PEMBINA UPACARA”.
Seluruh peserta upacara, tetap dalam sikap sempurna untuk
melaksanakari hening cipta yang dipimpin oleh Pembina
Upacara. Pembina Upacara mengucapkan: “MENGHENINGKN
CIPTA MULAI”, diiringi lagu Mengheningkan Cipta yang
dinyanyikan oleh kelompok paduan suara. Pembina upacara
dibenarkan/diperbolehkan menambahkan ucapan
pendahuluan/pengantar, sebelum mengucapkan
“mengheningkan cipta”.
6) Pembawa acara: “PEMBACAAN TEKS PEMBUKAAN UNDANG-
UNDANG DASAR NEGARA REPUBIJK INDONESIA TAHUN 1945”.
Petugas pembaca Pembukaan UndangUndang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 maju lebih kurang 2 - 3 langkah
ke depan, tanpa menyampaikan penghormatan dan laporan.
Selanjutnya membaca teks Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selesai pembacaan,
pembaca balik kanan kembali ke tempat semula.
7) Pembaca acara: “PEMBACAAN TEKS PANCASILA”.
Petugas pembawa teks Pancasila menyerahkan teks Panc asila
kepada pembina upacara, kemudian pembina upacara
membacakan teks Pancasila, diikuti oleh peserta upacara.
8) Pembawa Acara: “AMANAT PEMBINA UPACARA”.
Pada waktu pembina upacara akan memberikan amanat, barisan
dapat diistirahatkan. Maka pemimpin upacara tanpa balik kanan
memberikan aba-aba: “UNTUK AMANAT, ISTIRAHAT DI TEMPAT,
GERAK”.
Setelah amanat selesai, pemimpin upaca ra langsung
menyiapkan barisan tanpa haru s ba Ilk kanan, dengan
mengucapkan “SlAP GERAK”.
9) Pembawa acara: “PEMBACAAN DOA”.
Petugas pembaca doa maju lebih kurang 2-3 langkah, kemudian
membaca doa. Selesai membaca doa, petugas kembali ke
tempat semula.
10) Pembawa acara: “LAPORAN PEMIMPIN UPACARA”.
a) Pemimpin upacara maju, langkah biasa, menghadap pembina
upacara tanpa diawali dan diakhiri penghormatan.
b) Selanjutnya menyampaikan laporan sebagai berikut: “UPACARA
TELAH DILAKSANAKN, LAPORAN SELESAI”.
c) Setelah pembina upacara menerima laporan dan pemimpin
upacara, pembina upacara mengucapkan “BUBARKAN”,
disambut pemimpin upacara dengan mengucapkai-i
“BUBARKAN”. Tanpa memberikan penghormatan, pemimpin
upacara balik kanan, selanjutnya kembali ke tempat semula
dengan langkah biasa.
11) Pembawa acara: “PENGHQRMATAN UMUM”.
Pemimpin upacara memimpin penghormatan dengan aba-aba
“KEPADA PEMBINA
UPACARA, HORMAT GERAK”. Setelah pembina upacara
membalas penghormatan dan tangan sudah diturunkan,
pemimpin upacara memberikan aba-aba: ‘TEGAK GERAK”.
12) Pembawa acara: “PEMBINA UPACARA MENINGGALKAN
LAPANGAN UPACARA”.
Pembina upacara balik kanan dan meninggalkan lapangan
upacara.
Pengatur Upacara melapor sesaat sesudah Pembina Upacara
meninggalkan lapangan upacara, dengan diawali dan diakhiri
dengan penghormatan. Bunyi laporan sebagai berikut:
“LAPORAN, UPACARA BENDERA TELAH DILAKSANAKAN,
LAPORAN SELESAI”. Selanjutnya Pengatur Upacara mengantar
Pembina Upacara ke ruangan yang telah ditentukan.
13) Pembawa acara: ‘UPACARA SELESAI, BARISAN
DIBUBARKAN”.
Pemimpin upacara balik kanan menghadap peserta upacara.
Pemimpin barisan yang paling kanan memimpin penghormatan
dengan memberi aba-aba kepada seluruh peserta upacara:
‘KEPADA PEMIMPIN UPACARA” diucapkan oleh pemimpin barisan
paling kanan “HORMAT-GERAK’ diucapkan oleh pemimpin
barisan, seluruh peserta memberikan penghormatan. Pemimpin
upacara membalas penghormatan, para ketua kelas/pemimpin
barisan secara serempak memberikan aba-aba, “TEGAK -
GERAK.
Setelah pemimpin upacara menerima penghormatan,
selanjutnya memberikan aba-aba, “BUBARKAN”. Pemimpin
upacara halik kanan meninggalkan tempat upacara.
Selanjutnya masing-masing barisan dapat dibubarkan atau
diistirahatkan oleh pemimpin barisan apabila ada acara
tambahan seperti pengumuman-pengumuman. Apabila akan
dibubarakan maka diberikan aba-aba: “BUBAR - JALAN.
Sedangkan apabila ada acara tambahan diistirahatkan dengan
aba-aba; “ISTIRAHAT DITEMPAT, GERAK”.
d. Acara Tambahan
Acara tambahan adalah suatu acara yang dapat diselenggarakan
setelah acara pokok selesai. Acara dapat bersifat pertunjukan
(demonstrasi) suatu keterampilan, pengumuman-pengumuman
seperti memperoleh piala, pengumuman dan tata usaha, OSIS
dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai