Anda di halaman 1dari 23

DRAF

PROSEDUR OPERASI STANDAR


KEGIATAN LOMBA AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
SEKOLAH DASAR
TINGKAT KABUPATEN BANDUNG BARAT
2023

DINAS PENDIDIKAN
Komplek Pemda Jln. Padalarang-Cisarua KM 3,5 Kabupaten Bandung Barat
Telp dan Fax. 022-6860528 E-Mail disdikkbb@yahoo.co.id Kode Pos 40561

BIODATA PENDAMPING
LOMBA SISWA BEPRESTASI
TINGKAT KABUPATEN BANDUNG BARAT

Nama Lengkap : ......................................................................................

NIP : ......................................................................................

Pangkat dan Golongan : .......................................................................................

NUPTK : .......................................................................................

Unit Kerja : .......................................................................................

Tugas Mengajar / Kelas : .......................................................................................


K. LOMBA TATA UPACARA BENDERA DI SEKOLAH
1. UNSUR PELAKSANA LTUB
a. Pejabat Upacara, terdiri dari :
1) Pembina Upacara
2) Pemimpin Upacara
3) Pengatur Upacara
4) Pemandu Upacara

b. Petugas Upacara paling sedikit terdiri dari :


1) Pembawa naskah Pancasila
2) Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945
3) Pembaca Teks janji siswa
4) Pembaca doa
5) Pemimpin lagu / Dirigen
6) Kelompok pengibar bendera
7) Kelompok paduan suara

c. Peserta Upacara, terdiri dari :


1) Kepala Sekolah
2) Wakil Kepala Sekolah
3) Guru
4) Tenaga Kependidikan
5) Peserta Didik
6) Tamu Undangan

2. PENJURIAN
a. Juri pada LTUB adalah yang memiliki lisensi tentang penjurian LTUB
b. Mendapat surat tugas dari Kepala Dinas pendidikan Kabupaten Bandung
Barat

3. KELENGKAPAN LTUB

a. Sarana yang harus dipersiapkan


1) Proposal / Administrasi Umum LTUB
2) Bendera Merah Putih.Ukuran perbandingan lebar x panjang 2 : 3 dengan
ukuran terkecil 1 m x 1,5 m dan ukuran terbesar 2 m x 3 m.
3) Tiang bendera berukuran serendah-rendahnya 7 m dan setinggi-tingginya
17 m dari permukaan tanah dan dicat berwarna putih.
4) Tali tiang bendera berwarna putih.
5) Naskah-naskah :
- Pembukaan UUD 1945
- Teks Pancasila
- Amanat pembina upacara
- Janji Siswa
- Do^a
- Susunan Acara
b. Pengeras suara

c. Seragam Sekolah
1) Peserta didik : mengenakan pakaian seragam sekolah nasional
dilengkapi dengan topi pet dan dasi sesuai dengan perundang-undangan,
kecuali bagi peserta didik putri berpakaian muslim yang berkerudung tidak
usah pakai topi pet dan dasi ( Kep. Dirjen Dikdasmen
No.100/C/Kep/D/1991 )
2) Petugas Upacara : mengenaan pakaian seragam yang telah ditentukan
oleh sekolah masing-masing.
3) Paduan suara : mengenakan pakaian seragam sekolah nasional
dilengkapi dengan topi pet dan dasi, kecuali bagi peserta didik putri
berpakaian muslim yang berkerudung tidak usah memakai topi pet dan
dasi ( Kep.Dirjen No.100/C/Kep/D/1991 )
4) Kelompok Guru dan Tenaga Kependidikan mengenakan pakaian
seragam yang telah ditentukan oleh daerah / sekolah masing-masing.

4. PELAKSANAAN LTUB
Pelaksanaan LTUB pada hari dan waktu yang telah ditetapkan oleh tim penilai.
Adapun susunannya sebagai berikut :
1) Persiapan
2) Pendahuluan
3) Acara Pokok
4) Penutup
5) Tambahan

ACARA PERSIAPAN
1. Pengantar acara persiapan
Pemandu acara “UPACARA PENGIBARAN BENDERA ( sebutkan hari,
tanggal, bulan, tahun, dan sekolah penyelenggara ) DIMULAI.”
2. Setiap pemimpin barisan menyiapkan barisannya.
Pemandu acara “TIAP-TIAP PEMIMPIN BARISAN, MENYIAPKAN
BARISANNYA”.
a. Pemimpin barisan mengambil tempat yang telah ditentukan dan
memberikan aba-aba “BARISAN ( sebutkan pasukannya ) SIAP
GERAK”.
b. Selanjutnya pemimpin barisan berada di depan barisan masing-masing,
menunggu pemimpin upacara memasuki lapangan upacara.
3. Pemimpin Upacara memasuki lapangan uapcara
Pemandu Acara”PEMIMPIN UPACARA MEMASUKI LAPANGAN
UPACARA”.
Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara, menempati tempat yang
telah ditentukan menghadap ke peserta upacara.
4. Penghormatan kepada Pemimin Upacara
Pemandu Acara : “PENGHORMATAN KEPADA PEMIMPIN UPACARA”
a. Penghormatan dipimpin oleh pemimpin barisan yang paling kanan,
dengan aba-aba “ KEPADA PEMIMPIN UPACARA, HORMAT
=GERAK”.
b. Pemimpin upacara membalas penghormatan, selanjutnya pemimpin
barisan paling kanan memberikan aba-aba “ TEGAK =GERAK.
5. Laporan setiap Pemimpin Barisan
Pemandu Acara : LAPORAN PEMIMPIN BARISAN KEPADA PEMIMPIN
UPACARA”
a. Para pemimpin barisan maju menghadap penuh ke depan pemimpin
upacara dengan formasi satu bersaf, tanpa diawali dan diakhiri
penghormatan
b. Berturut-turut dari kanan ke kiri, pemimpin barisan melaporkan sebagai
berikut , “ LAPOR “ ( sebutkan pasukannya ) SIAP.
c. Pemimpin pasukan selanjutnya melaporkan kesiapan pasukannya, tanpa
diawali kata “LAPOR” dan laporan diakhiri oleh pemimpin barisan paling
kiri,( sebutkan pasukannya ) SIAP. LAPORAN= SELESAI.
d. Pemimpin Upacara memberikan perintah : Laporan Diterima, kembali ke
samping kanan pasukan = “LAKSANAKAN “ kemudian tiap-tiap
pemimpin barisan serempak mengulangi perintah “LAKSANAKAN”dan
balik kanan, kembali ke samping kanan barisannya.
6. Pemimpin Upacara mengambil alih pimpinan.
Pemimpin upacara mengambil alih pimpinan, dan mengistirahatkan seluruh
peserta upacara. Dalam keadaan menghadap ke peserta upacara, pemimpin
upacara memberikan aba-aba “Komando saya ambil alih, ISTIRAHAT DI
TEMPAT GERAK. Selanjutnya pemimpin upacara balik kanan, menunggu
kehadiran pembina upacara.
ACARA PENDAHULUAN
1. Pengatur upacara melapor tentang kesiapan upacara kepada pembina
upacara diawali dengan penghormatan, kata laporannya sebagai berikut,
“LAPOR UPACARA PENGIBARAN BENDERA, SIAP DIMULAI”.
2. Laporan pelaksanaan dilakukan sesaat sebelum pembina upacara
memasuki lapangan upacara. Dalam pelaksanaanya, laporan dilakukan
bersamaan pada saat acara persiapan dilaksanakan.
3. Pengatur upacara setelah melaksanakan laporan, mendampingi pembina
upacara, mengambil tempat dua langkah di belakang sebelah kiri pembina
upacara selama acara persiapan berlangsung, sehingga tidak terjadi
kesenjangan waktu dari pelaksanaan acara pendahuluan memasuki
pelaksanaan acara pokok.

ACARA POKOK
7. Pembina upacara memasuki lapangan upacara.
Pemandu Acara : “PEMBINA UPACARA MEMASUKI LAPANGAN
UPACARA”.
a. Pembina upacara memasuki lapangan upacara menempati tempat yang
telah ditentukan. Pengatur upacara berjalan mengiringi masuknya pembina
ke lapangan upacara dengan jarak dua langkah di belakang sebelah kiri
pembina upacara sampai ke tempat yang telah ditentukan.
b. Bersamaan kegiatan tersebut, pemimpin upacara tanpa menghadap ke
peserta uapacara memberikan aba-aba,” SIAP =GERAK” dan pembawa
teks Pancasila/Teks Amanat pembina, memasuki lapangan upacara,
menempatkan diri dua langkah di belakang sebelah kiri pembina upacara.

8. Penghormatan Umum kepada Pembina Upacara


Pemandu acara : “PENGHORMATAN PESERTA UPACARA”.
1) Pemimpin upacara memimpin penghormatan dengan aba-aba, “KEPADA
PEMBINA UPACARA, HORMAT= GERAK”.
2) Pembina upacara membalas penghormatan. Selanjutnya pemimpin
upacara memberikan aba-aba, TEGAK= GERAK.
Catatan : Pembawa Teks Pancasila/ Teks amanat pembina upacara dan
Pengatur Upacara, tidak melakukan penghormatan kepada pembina
upacara.

9. Laporan Pemimpin Upacara.


Pemandu acara : “LAPORAN PEMIMPIN UPACARA”.
a. Pemimpin upacara maju dengan langkah biasa menghadap penuh kepada
pembina upacara, tanpa diawali dengan penghormatan.
b. Pemimpin upacara melaporkan kesiapan upacara sebagai berikut,
“LAPOR UPACARA PENGIBARAN BENDERA ( sebutkan hari, tanggal,
bulan dan tahun ) SIAP DILAKSANAKAN”.
c. Pembina upacara memberikan perintah, “LANJUTKAN “, kemudian
pemimpin upacara mengulangi perintah, “LANJUTKAN”, kemudian tanpa
diakhiri penghormatan pemimpin upacara balik kanan dan dengan langkah
biasa kembali ke tempat semula.

10. Penaikan Bendera Merah Putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Pemandu Acara :”PENGIBARAN BENDERA SANG MERAH PUTIH”.
a. Pengibar bendera terdiri atas tiga orang ( Penggerek, pembawa bendera
dan pembentang bendera ) dipimpin oleh pembawa bendera yang
memberikan aba-aba, maju ke depan tiang bendera dengan langkah
tegap dan mengambil tempat lebih kurang tiga langkah dari tiang bendera.
Kemudian penggerek dan pembentang maju tiga langkah dan menghadap
tiang bendera, sedangkan pembawa bendera maju dua langkah.
b. Penggerek membuka tali dan mengaitkan tali yang ada pada bendera.
Pembentang selanjutnya membentangkan bendera dan melaporkan
“BENDERA SIAP”.
c. Pemimpin upacara memimpin penghormatan dengan aba-aba”KEPADA
SANG MERAH PUTIH HORMAT GERAK. Seluruh peserta upacara
memberikan penghormatan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang
dinyanyikan oleh kelompok paduan suara sampai bendera menyentuh
ujung atas tiang bendera. Setelah bendera sampai di ujung atas tiang
bendera, pemimpin upacara memberikan aba-aba, “TEGAP GERAK”.
Maka seluruh peserta upacara selesai memberikan penghormatan.
d. Kelompok pengibar bendera kembali mengambil sikap bersaf lebih kurang
tiga langkah dari tiang bendera, kemudian memberikan penghormatan
yang dipimpin oleh pembawa bendera dengan aba-aba, KEPADA SANG
MERAH PUTIH HORMAT GERAK”dilanjutkan dengan aba-aba “TEGAP
GERAK”.
e. Kelompok pengibar bendera dengan dipimpin oleh pembawa bendera
melakuan balik kanan, selanjutnya kembali ke tempat dengan langkah
biasa.
Catatan : Pemimpin lagu/ dirigen tetap berdiri di depan kelompok paduan
suara untuk menunggu saat mengheningkan cipta.

11. Mengheningkan Cipta


Pemandu acara : “MENGHENINGKAN CIPTA”
Pembina upacara memberikan perintah, “MENGHENINGKAN
CIPTA=MULAI” diiringi lagu mengheningkan cipta ( oleh kelompok paduan
suara ) seluruh peserta upacara tetap dalam sikap sempurna untuk
melaksanakan hening cipta. Setelah lagu mengheningkan Cipta selesai,
pembina upacara memberikan perintah : SELESAI”.
Catatan : Dalam menyanyikan lagu Mengheningkan Cipta diperbolehkan
diiringi music pengiring. Selanjutnya pemimin lagu/dirigen kembali ke
tempat semula setelah selesai memimpin lagu Mengheningkan Cipta.

12. Pembacaan Teks Pancasila`


Pemandu Acara : “PEMBACAAN TEKS PANCASILA”.
a. Pembawa teks Pancasila maju lebih kurang dua atau tiga langkah sejajar dengan
pembina upacara menghadap penuh kepada pembina upacara, kemudian
menyerahkan naskah teks Pancasila kepada Pembina Upacara, dan kembali ke
tempat semula
b. Pembina upacara membacakan Teks Pancasila dan diucap ulang oleh seluruh
peserta upacara.
c. Selesai pembina upacara membacakan Teks Pancasila, maka pembawa teks
Pancasila maju kembali lebih kurang dua atau tiga langkah sejajar dengan
pembina upacara, kemudian pembina upacara menyerahkan kembali naskah teks
Pancasila kepada pembawa Teks Pancasia, dan kembali ke tempat semula.

13. Pembacaan Teks Pembukaan UUD 1945.


Pemandu Acara : “PEMBACAAN TEKS UNDANG UNDANG DASAR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA 1945”
a. Pembaca teks maju ke depan pembina upacara dengan langkah biasa, kemudian
menghadap penuh di depan pembina upacara, tanpa diawali dengan
penghormatan, pembaca teks menyampaikan laporan : “LAPOR PEMBACAAN
TEKS PEMBUKAAN UNDANG UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA
1945, SIAP”. Selanjutnya pembina upacara memberikan perintah :
“LAKSANAKAN” Kemudian pembaca teks mengulangi perintah :
“LAKSANAKAN”`
b. Pembaca teks membacakan Teks Pembukaan UUD 1945. Setelah selesai
pembaca teks kembali menyampaikan laporan : “PEMBACAAN TELAH
DILAKSANAKAN, LAPORAN SELESAI”
c. Pembina Upacara memberikan perintah, “KEMBALI KE TEMPAT”, kemudian
pembaca teks mengulangi perintah, “KEMBALI KE TEMPAT”.kemudian tanpa
diakhiri penghormatan pembaca teks balik kanan dan dengan langkah biasa
kembali ke tempat semua.

14. Pembacaan Teks Janji Siswa.


Pemandu Acara : “PEMBACAAN TEKS JANJI SISWA”.
a. Pembaca teks maju ke depan pembina upacara dengan langkah biasa, kemudian
menghadap penuh di depan pembina upacara, tanpa diawali dengan
penghormatan, pembaca teks menyampaikan laporan : “LAPOR PEMBACAAN
TEKS JANJI SISWA, SIAP”. Selanjutnya pembina upacara memberikan perintah
: “LAKSANAKAN” Kemudian pembaca teks mengulangi perintah :
“LAKSANAKAN”`
d. Pembaca teks membacakan Teks Janji Siswa. Setelah selesai pembaca teks
kembali menyampaikan laporan : “PEMBACAAN TELAH DILAKSANAKAN,
LAPORAN SELESAI”
e. Pembina Upacara memberikan perintah, “KEMBALI KE TEMPAT”, kemudian
pembaca teks mengulangi perintah, “KEMBALI KE TEMPAT”.kemudian tanpa
diakhiri penghormatan pembaca teks balik kanan dan dengan langkah biasa
kembali ke tempat semua.
CATATAN : Isi Teks Janji Siswa diserahkan kepada sekolah masing masing.

15. Amanat Pembina Upacara


Pemandu Acara : “AMANAT PEMBINA UPACARA”.
a. Pada waktu pembina upacara akan memberikan amanat, pemimpin upacara
tanpa balik kanan memberikan aba-aba. “untuk perhatian, ISTIRAHAT DI
TEMPAT =GERAK”. Peserta upacara dengan serempak melaksanakan istirahat
di tempat.
b. Pembawa teks amanat pembina upacara melakukan gerakan yang sama seperti
pada waktu menyerahkan teks Pancasila.
c. Pembina upacara menyampaikan amanat dengan cara membaca teks amanat
lebih kurang empat sampai lima menit.
d. Setelah selesai menyampaikan amanat, pemimpin upacara memberikan aba-aba
:”SIAP =GERAK”.
Catatan : Apabila pembina upacara di awal dan diakhir mengucapkan salam,
maka peserta menjawab serentak ucapan salam dalam keadaan sikap
sempurna.

1. Menyanyikan Lagu Nasional


Pemandu Acara : “MENYANYIKAN LAGU NASIONAL” ( sebutkan judul lagu
nasional yang akan dinyanyikan )
Pemimpn lagu /dirigen berjalan dengan langkah biasa menuju tempat yang telah
ditentukan dan terlihat oleh seluruh peserta upacara. Kemudian pemimpin lagu
menyanyikan lagu nasional yang diikuti oleh seluruh peserta upacara. Selesai
memimpin lagu kemudian kembali ke tempat semula.

2. Pembacaan Doa
Pemandu Acara : “PEMBACAAN DOA”.
Petugas pembaca doa maju lebih kurang dua atau tiga langkah ke depan, kemudian
membacakan doa. Setelah selesai membaca doa, mundur dua atau tiga langkah
kembali ke tempat semula.

3. Laporan Pemimin Upacara


Pemandu acara : “LAPORAN PEMIMPIN UPACARA”
a. Pemimpin upacara maju dengan langkah biasa menghadap penuh kepada
pembina upacara tanpa diawali dengan penghormatan .
b. Pemimpin upacara melaporkan sebagai berikut : “UPACARA TELAH SELESAI
DILAKSANAKAN, LAPORAN SELESAI.
c. Pembina upacara memberikan perintah, “BUBARKAN”, kemudian pemimpin
upacara mengulangi perintah, “BUBARKAN”. Kemudian tanpa diakhiri
peghormatan pemimpin upacara balik kanan dan dengan langkah biasa kembali
ke tempat semula.

4. Penghormatan Umum kepada Pembina Upacara


Pemandu acara :”PENGHORMATAN PESERTA UPACARA”
a. Pemimpin upacara memimpin penghormatan dengan aba-aba “KEPADA
PEMBINA UPACARA, HORMAT =GERAK.”.
b. Setelah pembina upacara membalas penghormatan pemimpin upacara
memberikan aba-aba :”TEGAK= GERAK”

5. Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara


Pemandu Acara : “PEMBINA UPACARA MENINGGALKAN LAPANGAN
UPACARA”. Pembina upacara balik kanan dan meninggalkan lapangan upacara,
diikuti oleh pembawa naskah teks Pancasila / Amanat Pembina Upacara kembali ke
tempat semula.

ACARA PENUTUP
Pengatur upacara lapor, ketika pembina upacara meninggalkan lapangan upacara.
Pengatur upacara melaporkan tentang pelaksanaan upacara telah selesai kepada
pembina upacara tanpa diawali dengan penghormatan, dengan laporan sebagai
berikut : “UPACARA TELAH DILAKSANAKAN, LAPORAN SELESAI”. Dengan
diakhiri penghormatan , pengatur upacara balik kanan kembali ke tempat semula.
Bersamaan laporan pengatur upacara, pemandu acara tetap melanjutkan
pelaksanaan acara penutupan sebagai berikut :
1. Pemimpin upacara membubarkan peserta upacara
Pemandu acara : “PEMIMPIN UPACARA MENYERAHKAN PIMPINAN,
DILANJUTKAN PENGHORMATAN KEPADA PEMIMPIN UPACARA”.
Pemimipin upacara balik kanan menghadap ke peserta upacara, selanjutnya
menyerahkan pimpinan kepada tiap-tiap pemimpin barisan dengan perintah sebagai
berikut :”PIMPINAN DAPAT DIAMBIL ALIH SESUAI DENGAN RENCANA,
LAKSANAKAN”. Serempak : “LAKSANAKAN”. Selanjutnya pemimpin barisan
paling kanan memberi aba-aba sebagai berikut : “KEPADA PEMIMPIN
UPACARA, HORMAT= GERAK”. Setelah pemimpin upacara membalas
penghormatan, dilanjutkan dengan aba-aba : “TEGAK =GERAK”

2. Pemimpin Upacara meninggalkan lapangan upacara`


Pemandu acara : PEMIMPIN UPACARA MENINGGALKAN LAPANGAN
UPACARA”, Pemimpin upacara balik kanan, selanjutnya dengan jalan biasa
meninggalkan lapangan upacara, kembali ke tempat semula.

3. Upacara Selesai
Pemandu Acara : “PARA GURU, TATA USAHA DAN UNDANGAN
MENINGGALKAN LAPANGAN UPACARA”.
Pemimpin Kelompok Guru membubarkan kelompok guru, tata usaha dan tamu
undangan dengan aba aba : “BUBAR JALAN”. Selanjutnya kelompok guru, TU dan
undangan memberikan hormat, setelah di balas oleh pemimpin kelompok guru,
pasukan balik kanan dan membubarkan diri.

4. Tiap –tiap pemimpin barisan membubarkan barisannya


Pemandu acara: “TIAP-TIAP PEMIMIN BARISAN MEMBUBARKAN
BARISANNYA”.
Pemimpin barisan maju ke tengah tengah barisan menghadap barisannya dan
memberi aba-aba : “BUBAR =JALAN “.Kelompok barisan langsung memberikan
penghoramatan , selanjutnya setelah pemimpin barisan membalasnya, kelompok
barisan membubarkan diri, atau istirahat di tempat apabila ada acara tambahan.

ACARA TAMBAHAN
Acara tambahan dalam LTUB dilaksanakan setealah acara pokok selesai, dan dapat
dilaksanakan apabila memungkinkan.
Catatan :
Pengatur Upacara adalah guru yang bertugas menyiapkan rencana acara
upacara, serta segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan upacara di
sekolah. ( Permendikbud No. 22 Pasal 1 ayat 5 Tahun 2018 Tentang Pedoman
Upacara Di Sekolah )

ADMINISTRASI DAN PELAKSANAAN LTUB


A. RENCANA DAN TEKNIS UPACARA BENDERA
1. Formulir “A”
1) Waktu dan Tempat :
a. Hari / Tanggal :
b. Waktu :
c. Tempat :
2. Pejabat Upacara
1) Pembina Upacara ( Binup ) :
2) Cadangan :
3) Pengatur Upacara ( Tura ) :
4) Cadangan :
5) Pemimpin Upacara ( Pinup ) :
6) Cadangan :
7) Pemandu Acara ( Para ) :

3. Petugas Upacara
1) Petugas Bendera :
2) Pembawa Teks Pancasila ( Ajudan ) :
3) Pembaca Teks UUD 1945 :
4) Pembaca Teks Janji Siswa :
5) Pembaca Doa :
6) Pemimpin Lagu/ Dirigen :
7) Kelompok Paduan Suara jumlah :

4. Peserta Upacara
1) Barisan Kelas I ( jumlah ) :
2) Barisan Kelas II ( jumlah ) :
3) Barisan Kelas III ( jumlah ) :
4) Barisan Kelas IV ( jumlah ) :
5) Barisan Kelas V ( jumlah ) :
6) Barisan Kelas VI ( jumlah ) :

5. Urutan Acara Upacara


1) Acara Persiapan
a. Barisan dipimpin oleh masing-masing pemimpin barisan
b. Pemimpin Upacara memasuki lapangan upacatra
c. Penghormatan kepada pemimpin upacara
d. Laporan tiap-tiap pemimpin barisan
e. Pemimpin Upacara mengambil alih pimpinan.

2) Acara Pokok
a. Pembina Upacara memasuki lapangan upacara
b. Penghormatan umum kepada pembina upacara
c. Laporan Pemimpin Upacara
d. Penaikan Bendera Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya
e. Mengheningkan Cipta
f. Pembacaan Teks Pancasila
g. Pembacaan Teks Pembukaan UUD 1945
h. Pembacaan Teks janji siswa
i. Menyanyikan lagu wajib nasional
j. Pembacaan Doa
k. Laporan pemimpin upacara
l. Penghormatan umum kepada pembina upacara
m. Pembina upacara meninggalkan lapangan upacara

6. Acara Penutupan
1) Pemimpin upacara membubarkan peserta upacara
2) Peserta upacara meninggalkan lapangan upacara.

7. Acara Tambahan ( bila diperlukan )


8. Lampiran-Lampiran
1) Denah lapangan upacara
2) Ssunan acara upacara
3) Teks lagu Indonesia Raya
4) Teks Lagu Mengheningkan Cipta
5) Teks Pancasila
6) Teks Pembukaan UUD 1945
7) Teks Janji Siswa
8) Teks Amanat Pembina Upacara
9) Teks lagu wajib nasional
10) Teks Doa
11) Daftar nama-nama susunan pejabat, petugas, dan peserta upacara
12) Daftar perlengkapan lainnya
13) Surat-surat ( SK-SK )
DENAH
TATA UPACARA BENDERA

14 5

4
6

2
7

1
7

3 1
0

1
1

13 1 13 1 13 1 12
3 3 3

Keterangan
1. Tiang bendera 9. Pembaca janji siswa
2. Pembina Upacara 10. Pembaca Doa
3. Pemimpin Upacara 11. Pemimpin lagu / Dirigen
4. Pembawa teks Pancasila / Amanat 12. Kelompok Paduan Suara
5. Pengatur Upacara 13. Peserta Upacara & Pemimpin
barisan
6. Pemandu Acara 14. Kelompok guru, TU dan
Undangan
7. Pasukan Pengibar Bendera
8. Pembaca teks Pembukaan UUD 1945
LIRIK LAGU INDONESIA RAYA
DENGAN TIGA STANZA
Stanza 1

Indonesia Tanah Airku Tanah Tumpah Darahku


Disanalah Aku Bediri Jadi Pandu Ibuku
Indonesia Kebangsaanku Bangsa tanah Airku
Marilah Kita Berseru Indonesia Bersatu

Hiduplah Tanahku Hiduplah Negeriku


Bangsaku Rakyatku Semuanya
Bangunlah Jiwanya Bangunlah Badannya
Untuk Indonesia Raya
( Reff: diulang 2 kali )

Indonesia Raya Merdeka Merdeka Tanahku Negeriku yang Kucinta


Indonesia Raya Merdeka MerdekaHiduplah Indonesia Raya.

Stanza 2

Indonesia Tanah Yang Mulia Tanah Kita Yang Kaya


Disanalah Aku berdiriUntuk Slama-lamanya
Indonesia Tanah Pusaka Pusaka Kita Semuanya
Marilah Kita Mendoa Indonesia Bahagia

Suburlah Tanahnya Suburlah Jiwanya


Bangsanya Rakyatnya Semuanya
Sadarlah Hatinya Sadarlah Budinya
Untuk Indonesia Raya
( Reff: Diulang 2 kali )

Indonesia Raya Merdeka Merdeka Tanahku Negeriku Yang Kucinta


Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya

Stanza 3
Indonesia Tanah Yang Suci Tanah Kita Yang Sakti
Di sanalah Aku Berdiri Menjaga Ibu Sejati
Indonesia Tanah Berseri Tanah Yang Aku Sayangi
Marilah Kita Berjanji Indonesia Abadi

Selamatlah Rakyatnya Selamatlah Putranya


Pulaunya Lautnya Semuanya
Majulah Negerinya Majulah Pandunya
Untuk Indonesia Raya
( Reff; diulang 2 kali )

Indonesia Raya Merdeka Merdeka Tanahku Negeriku Yang Kucinta


Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya
SALINAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 22 TAHUN 2018
TENTANG
PEDOMAN UPACARA BENDERA DI SEKOLAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa pelaksanaan upacara bendera di sekolah merupakan salah


satu upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang mencakup
nilai-nilai penanaman sikap disiplin, kerjasama, rasa percaya diri,
dan tanggung jawab yang mendorong lahirnya sikap dan kesadaran
berbangsa dan bernegara serta cinta tanah air di kalangan peserta
didik;

b. bahwa guna menjamin tercapainya tujuan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a, upacara bendera harus diselenggarakan dengan
sebaik-baiknya, sehingga perlu disusun pedoman mengenai tata
cara penyelenggaraan upacara bendera;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan tentang Pedoman Upacara Bendera di
Sekolah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa,
dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5035);
3. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang
Keprotokolan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5166);
4. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 195);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG
PEDOMAN UPACARA BENDERA DI SEKOLAH.

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Upacara Bendera yang selanjutnya disebut Upacara adalah penaikan Bendera
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera
adalah Sang Merah Putih.
3. Pembina Upacara adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, pejabat
pemerintahan, atau tokoh masyarakat.
4. Pemimpin Upacara adalah peserta didik yang dipilih untuk memimpin jalannya
Upacara di sekolah.
5. Pengatur Upacara adalah guru yang bertugas menyiapkan rencana acara Upacara
serta segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan Upacara di sekolah.
6. Pemandu Upacara adalah peserta didik di bawah bimbingan guru pembina yang
membaca acara pelaksanaan Upacara di sekolah.
7. Pembawa Naskah Pancasila adalah peserta didik yang ditunjuk untuk bertugas
membawa naskah Pancasila untuk diserahkan kepada Pembina Upacara dan
menerima kembali naskah tersebut pada saat yang telah ditentukan.
8. Pembaca Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah peserta didik yang
ditunjuk untuk bertugas membacakan teks tersebut pada saat dan tempat yang telah
ditentukan.
9. Pembaca Teks Janji Siswa adalah peserta didik yang ditunjuk untuk bertugas
membacakan teks janji siswa pada saat dan tempat yang telah ditentukan.
10. Pembaca Doa adalah peserta didik yang ditunjuk untuk bertugas membaca doa pada
saat dan tempat yang telah ditentukan.
11. Pemimpin Lagu/Dirigen adalah peserta didik yang ditunjuk untuk bertugas memimpin
kelompok dan/atau seluruh peserta Upacara menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu
Mengheningkan Cipta, dan lagu wajib nasional pada saat dan tempat yang telah
ditentukan.
12. Kelompok Pengibar Bendera adalah peserta didik yang ditunjuk untuk bertugas
menyiapkan dan menaikkan Bendera pada saat dan tempat yang telah ditentukan.
13. Kelompok Paduan Suara adalah peserta didik yang ditunjuk untuk bertugas
menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu Mengheningkan Cipta, dan lagu wajib
nasional lainnya pada saat dan tempat yang telah ditentukan.

Pasal 2
(1) Upacara di sekolah paling sedikit dilaksanakan pada pagi hari setiap:
a. peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus;
b. hari Senin; dan
c. hari besar nasional.
(2) Hari besar nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c antara lain meliputi:
a. Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Mei;
b. Hari Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei;
c. Hari Lahirnya Pancasila pada tanggal 1 Juni; dan
d. Hari Pahlawan pada tanggal 10 November.

Pasal 3
Pelaksanaan Upacara di sekolah bertujuan untuk:
a. memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
b. membiasakan bersikap tertib dan disiplin;
c. meningkatkan kemampuan memimpin;
d. membiasakan kekompakan dan kerjasama;
e. menumbuhkan rasa tanggung jawab; dan
f. mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

Pasal 4
Unsur pelaksana Upacara di sekolah terdiri atas:
a. pejabat Upacara;
b. petugas Upacara; dan
c. peserta Upacara.

Pasal 5
Pejabat Upacara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a terdiri atas:
a. Pembina Upacara;
b. Pemimpin Upacara;
c. Pengatur Upacara; dan
d. Pemandu Upacara.
Pasal 6
Petugas Upacara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b paling sedikit meliputi:
a. Pembawa Naskah Pancasila;
b. Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945;
c. Pembaca Teks Janji Siswa;
d. Pembaca Doa;
e. Pemimpin Lagu/Dirigen;
f. Kelompok Pengibar Bendera; dan
g. Kelompok Paduan Suara.

Pasal 7
Peserta Upacara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c terdiri atas:
a. kepala sekolah;
b. wakil kepala sekolah;
c. guru;
d. tenaga kependidikan;
e. peserta didik; dan/atau
f. tamu undangan.

Pasal 8
Susunan acara Upacara meliputi:
a. acara persiapan yang terdiri atas:
1) setiap pemimpin barisan menyiapkan barisannya;
2) Pemimpin Upacara memasuki lapangan Upacara;
3) penghormatan kepada Pemimpin Upacara;
4) laporan setiap pemimpin barisan; dan
5) Pemimpin Upacara mengambil alih pimpinan.
b. acara pokok yang terdiri atas:
1) Pembina Upacara memasuki lapangan Upacara;
2) penghormatan umum kepada Pembina Upacara;
3) laporan Pemimpin Upacara;
4) penaikan bendera merah putih diiringi lagu Indonesia Raya;
5) mengheningkan cipta;
6) pembacaan teks Pancasila;
7) pembacaan teks Pembukaan UUD 1945;
8) pembacaan teks janji siswa;
9) amanat Pembina Upacara;
10) menyanyikan lagu wajib nasional;
11) pembacaan doa;
12) laporan Pemimpin Upacara;
13) penghormatan umum kepada Pembina Upacara; dan
14) Pembina Upacara meninggalkan lapangan Upacara.
c. acara penutupan yang terdiri atas:
1) Pemimpin Upacara membubarkan peserta Upacara; dan
2) Peserta Upacara meninggalkan lapangan Upacara.

Pasal 9
(1) Sebelum Upacara dimulai, Pembina Upacara menerima dan menyetujui laporan
rencana pelaksanaan Upacara dari Pengatur Upacara.
(2) Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Pembina Upacara:
a. menerima penghormatan dari peserta Upacara;
b. menerima laporan Pemimpin Upacara;
c. memimpin mengheningkan cipta;
d. membacakan Naskah Pancasila yang diikuti oleh seluruh peserta Upacara; dan
e. menyampaikan amanat.

Pasal 10
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah Pemimpin Upacara bertugas:
a. menerima penghormatan dari pemimpin kelompok peserta upacara;
b. memimpin penghormatan kepada Pembina Upacara;
c. menyiapkan dan mengistirahatkan peserta Upacara;
d. menyampaikan laporan kepada Pembina Upacara;
e. mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pembina Upacara; dan
f. membubarkan peserta Upacara atas perintah Pembina Upacara.
Pasal 11
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Pengatur Upacara bertugas untuk:
a. mengajukan rencana acara Upacara kepada Pembina Upacara untuk memperoleh
persetujuan;
b. menentukan/menunjuk petugas Upacara;
c. menyiapkan/memeriksa tempat dan perlengkapan Upacara;
d. melapor atau memberikan informasi kepada Pembina Upacara tentang segala
sesuatunya sesaat sebelum Upacara dimulai;
e. memeriksa, mengatur, dan mengendalikan jalannya Upacara; dan
f. mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pembina Upacara.
Pasal 12
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Pemandu Acara bertugas untuk:
a. membaca acara Upacara sesuai dengan urutan acara pada saat yang telah
ditentukan; dan
b. mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pengatur Upacara.
Pasal 13
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Pembawa Naskah Pancasila bertugas
untuk:
a. membawa naskah Pancasila; dan
b. menyerahkan naskah Pancasila kepada Pembina Upacara dan menerima kembali
naskah tersebut pada saat yang telah ditentukan.
Pasal 14
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Pembawa Teks Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 bertugas membaca teks tersebut pada saat dan tempat yang telah
ditentukan.
Pasal 15
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Pembaca Teks Janji Siswa bertugas
membaca teks janji siswa yang diikuti oleh seluruh siswa pada saat dan tempat yang
telah ditentukan.
Pasal 16
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Pembaca Doa bertugas membaca doa
pada saat dan tempat yang telah ditentukan.

Pasal 17
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Pemimpin Lagu/Dirigen bertugas:
a. memimpin seluruh peserta Upacara menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu
wajib nasional pada saat dan tempat yang telah ditentukan; dan
b. memimpin Kelompok Paduan Suara menyanyikan lagu Mengheningkan Cipta pada
saat dan tempat yang telah ditentukan.
Pasal 18
(1) Lagu Indonesia Raya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dinyanyikan secara
lengkap dalam 3 (tiga) stanza oleh peserta Upacara dengan berdiri tegak dan sikap
hormat.
(2) Lagu Indonesia Raya dengan 3 (tiga) stanza sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dinyanyikan dengan lirik tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(3) Berdiri tegak dan sikap hormat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
berdiri tegak di tempat masingmasing dengan:
a. mengepalkan telapak tangan kanan diletakkan pada dada sebelah kiri dengan ibu
jari menempel di dada sebelah kiri atau mengangkat tangan kanan sebatas kepala
dengan jari telunjuk menempel pada pelipis;
b. meluruskan lengan kiri ke bawah;
c. mengepalkan telapak tangan kiri dengan ibu jari menghadap ke depan merapat
pada paha kiri; dan
d. menghadapkan wajah pada Bendera.
Pasal 19
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Kelompok Pengibar Bendera bertugas:
a. menyiapkan Bendera; dan
b. menaikkan Bendera.
Pasal 20
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Kelompok Paduan Suara bertugas
menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu Mengheningkan Cipta, dan lagu wajib nasional
lainnya pada saat dan tempat yang telah ditentukan.
Pasal 21
Sarana yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah terdiri atas:
a. bendera;
b. tiang Bendera;
c. tali Bendera; dan
d. naskah-naskah.
Pasal 22
Tata pakaian Upacara di sekolah diatur sebagai berikut:
a. peserta didik mengenakan pakaian seragam sekolah nasional dilengkapi dengan topi
pet dan dasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. petugas upacara mengenakan pakaian seragam yang telah ditentukan oleh sekolah
masing-masing; dan
c. guru dan tenaga kependidikan mengenakan pakaian seragam yang telah ditentukan
oleh daerah/sekolah masing-masing.
Pasal 23
(1) Bentuk formasi barisan untuk melaksanakan Upacara diatur sebagai berikut:
a. bentuk segaris; atau
b. bentuk U.
(2) Bentuk segaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan suatu
bentuk barisan yang disusun dalam satu baris dan menghadap ke pusat Upacara.
(3) Bentuk U sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan suatu bentuk
barisan yang disusun dan berbentuk huruf U dan menghadap ke pusat Upacara.
(4) Bentuk formasi barisan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam pelaksanaannya
dapat disesuaikan dengan keadaan sekolah dan lapangan yang tersedia.

Pasal 24
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini
dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada


tanggal 25 Juni 208

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

MUHADJIR EFFENDY

Diundangkan di Jakarta pada


tanggal 29 Juni 2018
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
INDONESIA,

TTD.

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2018 NOMOR 830

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001
SALINAN
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
NOMOR 22 TAHUN 2018
TENTANG
PEDOMAN UPACARA BENDERA DI SEKOLAH

LIRIK LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA


DENGAN TIGA STANZA

Stanza 1:
Indonesia Tanah Airku Tanah Tumpah Darahku
Disanalah Aku Berdiri Jadi Pandu Ibuku
Indonesia Kebangsaanku Bangsa dan Tanah Airku
Marilah Kita Berseru Indonesia Bersatu

Hiduplah Tanahku Hiduplah Negeriku


Bangsaku Rakyatku Semuanya
Bangunlah Jiwanya Bangunlah Badannya
Untuk Indonesia Raya
(Reff: Diulang 2 kali)

Indonesia Raya Merdeka Merdeka Tanahku Negeriku yang Kucinta


Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya

Stanza 2:
Indonesia Tanah Yang Mulia Tanah Kita Yang Kaya
Disanalah Aku Berdiri Untuk Selama-lamanya
Indonesia Tanah Pusaka Pusaka Kita Semuanya
Marilah Kita Mendoa Indonesia Bahagia

Suburlah Tanahnya Suburlah Jiwanya


Bangsanya Rakyatnya Semuanya
Sadarlah Hatinya Sadarlah Budinya
Untuk Indonesia Raya
(Reff: Diulang 2 kali)
- 13 -

22 Proposal dan Panduan Lomba Peserta Didik Tahun 2018-2019 //Disdikpora Kab. Bandung Barat
Indonesia Raya Merdeka Merdeka Tanahku Negeriku Yang Kucinta
Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya

Stanza 3:
Indonesia Tanah Yang Suci Tanah Kita Yang Sakti
Di sanalah Aku Berdiri Menjaga Ibu Sejati
Indonesia Tanah Berseri Tanah Yang Aku Sayangi
Marilah Kita Berjanji Indonesia Abadi

Selamatlah Rakyatnya Selamatlah Putranya


Pulaunya Lautnya Semuanya
Majulah Negerinya Majulah Pandunya
Untuk Indonesia Raya
(Reff: Diulang 2 kali)

Indonesia Raya Merdeka Merdeka Tanahku Negeriku Yang Kucinta


Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

MUHADJIR EFFENDY

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001

23 Proposal dan Panduan Lomba Peserta Didik Tahun 2018-2019 //Disdikpora Kab. Bandung Barat

Anda mungkin juga menyukai