DINAS PENDIDIKAN
Komplek Pemda Jln. Padalarang-Cisarua KM 3,5 Kabupaten Bandung Barat
Telp dan Fax. 022-6860528 E-Mail disdikkbb@yahoo.co.id Kode Pos 40561
BIODATA PENDAMPING
LOMBA SISWA BEPRESTASI
TINGKAT KABUPATEN BANDUNG BARAT
NIP : ......................................................................................
NUPTK : .......................................................................................
2. PENJURIAN
a. Juri pada LTUB adalah yang memiliki lisensi tentang penjurian LTUB
b. Mendapat surat tugas dari Kepala Dinas pendidikan Kabupaten Bandung
Barat
3. KELENGKAPAN LTUB
c. Seragam Sekolah
1) Peserta didik : mengenakan pakaian seragam sekolah nasional
dilengkapi dengan topi pet dan dasi sesuai dengan perundang-undangan,
kecuali bagi peserta didik putri berpakaian muslim yang berkerudung tidak
usah pakai topi pet dan dasi ( Kep. Dirjen Dikdasmen
No.100/C/Kep/D/1991 )
2) Petugas Upacara : mengenaan pakaian seragam yang telah ditentukan
oleh sekolah masing-masing.
3) Paduan suara : mengenakan pakaian seragam sekolah nasional
dilengkapi dengan topi pet dan dasi, kecuali bagi peserta didik putri
berpakaian muslim yang berkerudung tidak usah memakai topi pet dan
dasi ( Kep.Dirjen No.100/C/Kep/D/1991 )
4) Kelompok Guru dan Tenaga Kependidikan mengenakan pakaian
seragam yang telah ditentukan oleh daerah / sekolah masing-masing.
4. PELAKSANAAN LTUB
Pelaksanaan LTUB pada hari dan waktu yang telah ditetapkan oleh tim penilai.
Adapun susunannya sebagai berikut :
1) Persiapan
2) Pendahuluan
3) Acara Pokok
4) Penutup
5) Tambahan
ACARA PERSIAPAN
1. Pengantar acara persiapan
Pemandu acara “UPACARA PENGIBARAN BENDERA ( sebutkan hari,
tanggal, bulan, tahun, dan sekolah penyelenggara ) DIMULAI.”
2. Setiap pemimpin barisan menyiapkan barisannya.
Pemandu acara “TIAP-TIAP PEMIMPIN BARISAN, MENYIAPKAN
BARISANNYA”.
a. Pemimpin barisan mengambil tempat yang telah ditentukan dan
memberikan aba-aba “BARISAN ( sebutkan pasukannya ) SIAP
GERAK”.
b. Selanjutnya pemimpin barisan berada di depan barisan masing-masing,
menunggu pemimpin upacara memasuki lapangan upacara.
3. Pemimpin Upacara memasuki lapangan uapcara
Pemandu Acara”PEMIMPIN UPACARA MEMASUKI LAPANGAN
UPACARA”.
Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara, menempati tempat yang
telah ditentukan menghadap ke peserta upacara.
4. Penghormatan kepada Pemimin Upacara
Pemandu Acara : “PENGHORMATAN KEPADA PEMIMPIN UPACARA”
a. Penghormatan dipimpin oleh pemimpin barisan yang paling kanan,
dengan aba-aba “ KEPADA PEMIMPIN UPACARA, HORMAT
=GERAK”.
b. Pemimpin upacara membalas penghormatan, selanjutnya pemimpin
barisan paling kanan memberikan aba-aba “ TEGAK =GERAK.
5. Laporan setiap Pemimpin Barisan
Pemandu Acara : LAPORAN PEMIMPIN BARISAN KEPADA PEMIMPIN
UPACARA”
a. Para pemimpin barisan maju menghadap penuh ke depan pemimpin
upacara dengan formasi satu bersaf, tanpa diawali dan diakhiri
penghormatan
b. Berturut-turut dari kanan ke kiri, pemimpin barisan melaporkan sebagai
berikut , “ LAPOR “ ( sebutkan pasukannya ) SIAP.
c. Pemimpin pasukan selanjutnya melaporkan kesiapan pasukannya, tanpa
diawali kata “LAPOR” dan laporan diakhiri oleh pemimpin barisan paling
kiri,( sebutkan pasukannya ) SIAP. LAPORAN= SELESAI.
d. Pemimpin Upacara memberikan perintah : Laporan Diterima, kembali ke
samping kanan pasukan = “LAKSANAKAN “ kemudian tiap-tiap
pemimpin barisan serempak mengulangi perintah “LAKSANAKAN”dan
balik kanan, kembali ke samping kanan barisannya.
6. Pemimpin Upacara mengambil alih pimpinan.
Pemimpin upacara mengambil alih pimpinan, dan mengistirahatkan seluruh
peserta upacara. Dalam keadaan menghadap ke peserta upacara, pemimpin
upacara memberikan aba-aba “Komando saya ambil alih, ISTIRAHAT DI
TEMPAT GERAK. Selanjutnya pemimpin upacara balik kanan, menunggu
kehadiran pembina upacara.
ACARA PENDAHULUAN
1. Pengatur upacara melapor tentang kesiapan upacara kepada pembina
upacara diawali dengan penghormatan, kata laporannya sebagai berikut,
“LAPOR UPACARA PENGIBARAN BENDERA, SIAP DIMULAI”.
2. Laporan pelaksanaan dilakukan sesaat sebelum pembina upacara
memasuki lapangan upacara. Dalam pelaksanaanya, laporan dilakukan
bersamaan pada saat acara persiapan dilaksanakan.
3. Pengatur upacara setelah melaksanakan laporan, mendampingi pembina
upacara, mengambil tempat dua langkah di belakang sebelah kiri pembina
upacara selama acara persiapan berlangsung, sehingga tidak terjadi
kesenjangan waktu dari pelaksanaan acara pendahuluan memasuki
pelaksanaan acara pokok.
ACARA POKOK
7. Pembina upacara memasuki lapangan upacara.
Pemandu Acara : “PEMBINA UPACARA MEMASUKI LAPANGAN
UPACARA”.
a. Pembina upacara memasuki lapangan upacara menempati tempat yang
telah ditentukan. Pengatur upacara berjalan mengiringi masuknya pembina
ke lapangan upacara dengan jarak dua langkah di belakang sebelah kiri
pembina upacara sampai ke tempat yang telah ditentukan.
b. Bersamaan kegiatan tersebut, pemimpin upacara tanpa menghadap ke
peserta uapacara memberikan aba-aba,” SIAP =GERAK” dan pembawa
teks Pancasila/Teks Amanat pembina, memasuki lapangan upacara,
menempatkan diri dua langkah di belakang sebelah kiri pembina upacara.
10. Penaikan Bendera Merah Putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Pemandu Acara :”PENGIBARAN BENDERA SANG MERAH PUTIH”.
a. Pengibar bendera terdiri atas tiga orang ( Penggerek, pembawa bendera
dan pembentang bendera ) dipimpin oleh pembawa bendera yang
memberikan aba-aba, maju ke depan tiang bendera dengan langkah
tegap dan mengambil tempat lebih kurang tiga langkah dari tiang bendera.
Kemudian penggerek dan pembentang maju tiga langkah dan menghadap
tiang bendera, sedangkan pembawa bendera maju dua langkah.
b. Penggerek membuka tali dan mengaitkan tali yang ada pada bendera.
Pembentang selanjutnya membentangkan bendera dan melaporkan
“BENDERA SIAP”.
c. Pemimpin upacara memimpin penghormatan dengan aba-aba”KEPADA
SANG MERAH PUTIH HORMAT GERAK. Seluruh peserta upacara
memberikan penghormatan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang
dinyanyikan oleh kelompok paduan suara sampai bendera menyentuh
ujung atas tiang bendera. Setelah bendera sampai di ujung atas tiang
bendera, pemimpin upacara memberikan aba-aba, “TEGAP GERAK”.
Maka seluruh peserta upacara selesai memberikan penghormatan.
d. Kelompok pengibar bendera kembali mengambil sikap bersaf lebih kurang
tiga langkah dari tiang bendera, kemudian memberikan penghormatan
yang dipimpin oleh pembawa bendera dengan aba-aba, KEPADA SANG
MERAH PUTIH HORMAT GERAK”dilanjutkan dengan aba-aba “TEGAP
GERAK”.
e. Kelompok pengibar bendera dengan dipimpin oleh pembawa bendera
melakuan balik kanan, selanjutnya kembali ke tempat dengan langkah
biasa.
Catatan : Pemimpin lagu/ dirigen tetap berdiri di depan kelompok paduan
suara untuk menunggu saat mengheningkan cipta.
2. Pembacaan Doa
Pemandu Acara : “PEMBACAAN DOA”.
Petugas pembaca doa maju lebih kurang dua atau tiga langkah ke depan, kemudian
membacakan doa. Setelah selesai membaca doa, mundur dua atau tiga langkah
kembali ke tempat semula.
ACARA PENUTUP
Pengatur upacara lapor, ketika pembina upacara meninggalkan lapangan upacara.
Pengatur upacara melaporkan tentang pelaksanaan upacara telah selesai kepada
pembina upacara tanpa diawali dengan penghormatan, dengan laporan sebagai
berikut : “UPACARA TELAH DILAKSANAKAN, LAPORAN SELESAI”. Dengan
diakhiri penghormatan , pengatur upacara balik kanan kembali ke tempat semula.
Bersamaan laporan pengatur upacara, pemandu acara tetap melanjutkan
pelaksanaan acara penutupan sebagai berikut :
1. Pemimpin upacara membubarkan peserta upacara
Pemandu acara : “PEMIMPIN UPACARA MENYERAHKAN PIMPINAN,
DILANJUTKAN PENGHORMATAN KEPADA PEMIMPIN UPACARA”.
Pemimipin upacara balik kanan menghadap ke peserta upacara, selanjutnya
menyerahkan pimpinan kepada tiap-tiap pemimpin barisan dengan perintah sebagai
berikut :”PIMPINAN DAPAT DIAMBIL ALIH SESUAI DENGAN RENCANA,
LAKSANAKAN”. Serempak : “LAKSANAKAN”. Selanjutnya pemimpin barisan
paling kanan memberi aba-aba sebagai berikut : “KEPADA PEMIMPIN
UPACARA, HORMAT= GERAK”. Setelah pemimpin upacara membalas
penghormatan, dilanjutkan dengan aba-aba : “TEGAK =GERAK”
3. Upacara Selesai
Pemandu Acara : “PARA GURU, TATA USAHA DAN UNDANGAN
MENINGGALKAN LAPANGAN UPACARA”.
Pemimpin Kelompok Guru membubarkan kelompok guru, tata usaha dan tamu
undangan dengan aba aba : “BUBAR JALAN”. Selanjutnya kelompok guru, TU dan
undangan memberikan hormat, setelah di balas oleh pemimpin kelompok guru,
pasukan balik kanan dan membubarkan diri.
ACARA TAMBAHAN
Acara tambahan dalam LTUB dilaksanakan setealah acara pokok selesai, dan dapat
dilaksanakan apabila memungkinkan.
Catatan :
Pengatur Upacara adalah guru yang bertugas menyiapkan rencana acara
upacara, serta segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan upacara di
sekolah. ( Permendikbud No. 22 Pasal 1 ayat 5 Tahun 2018 Tentang Pedoman
Upacara Di Sekolah )
3. Petugas Upacara
1) Petugas Bendera :
2) Pembawa Teks Pancasila ( Ajudan ) :
3) Pembaca Teks UUD 1945 :
4) Pembaca Teks Janji Siswa :
5) Pembaca Doa :
6) Pemimpin Lagu/ Dirigen :
7) Kelompok Paduan Suara jumlah :
4. Peserta Upacara
1) Barisan Kelas I ( jumlah ) :
2) Barisan Kelas II ( jumlah ) :
3) Barisan Kelas III ( jumlah ) :
4) Barisan Kelas IV ( jumlah ) :
5) Barisan Kelas V ( jumlah ) :
6) Barisan Kelas VI ( jumlah ) :
2) Acara Pokok
a. Pembina Upacara memasuki lapangan upacara
b. Penghormatan umum kepada pembina upacara
c. Laporan Pemimpin Upacara
d. Penaikan Bendera Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya
e. Mengheningkan Cipta
f. Pembacaan Teks Pancasila
g. Pembacaan Teks Pembukaan UUD 1945
h. Pembacaan Teks janji siswa
i. Menyanyikan lagu wajib nasional
j. Pembacaan Doa
k. Laporan pemimpin upacara
l. Penghormatan umum kepada pembina upacara
m. Pembina upacara meninggalkan lapangan upacara
6. Acara Penutupan
1) Pemimpin upacara membubarkan peserta upacara
2) Peserta upacara meninggalkan lapangan upacara.
14 5
4
6
2
7
1
7
3 1
0
1
1
13 1 13 1 13 1 12
3 3 3
Keterangan
1. Tiang bendera 9. Pembaca janji siswa
2. Pembina Upacara 10. Pembaca Doa
3. Pemimpin Upacara 11. Pemimpin lagu / Dirigen
4. Pembawa teks Pancasila / Amanat 12. Kelompok Paduan Suara
5. Pengatur Upacara 13. Peserta Upacara & Pemimpin
barisan
6. Pemandu Acara 14. Kelompok guru, TU dan
Undangan
7. Pasukan Pengibar Bendera
8. Pembaca teks Pembukaan UUD 1945
LIRIK LAGU INDONESIA RAYA
DENGAN TIGA STANZA
Stanza 1
Stanza 2
Stanza 3
Indonesia Tanah Yang Suci Tanah Kita Yang Sakti
Di sanalah Aku Berdiri Menjaga Ibu Sejati
Indonesia Tanah Berseri Tanah Yang Aku Sayangi
Marilah Kita Berjanji Indonesia Abadi
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG
PEDOMAN UPACARA BENDERA DI SEKOLAH.
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Upacara Bendera yang selanjutnya disebut Upacara adalah penaikan Bendera
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera
adalah Sang Merah Putih.
3. Pembina Upacara adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, pejabat
pemerintahan, atau tokoh masyarakat.
4. Pemimpin Upacara adalah peserta didik yang dipilih untuk memimpin jalannya
Upacara di sekolah.
5. Pengatur Upacara adalah guru yang bertugas menyiapkan rencana acara Upacara
serta segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan Upacara di sekolah.
6. Pemandu Upacara adalah peserta didik di bawah bimbingan guru pembina yang
membaca acara pelaksanaan Upacara di sekolah.
7. Pembawa Naskah Pancasila adalah peserta didik yang ditunjuk untuk bertugas
membawa naskah Pancasila untuk diserahkan kepada Pembina Upacara dan
menerima kembali naskah tersebut pada saat yang telah ditentukan.
8. Pembaca Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah peserta didik yang
ditunjuk untuk bertugas membacakan teks tersebut pada saat dan tempat yang telah
ditentukan.
9. Pembaca Teks Janji Siswa adalah peserta didik yang ditunjuk untuk bertugas
membacakan teks janji siswa pada saat dan tempat yang telah ditentukan.
10. Pembaca Doa adalah peserta didik yang ditunjuk untuk bertugas membaca doa pada
saat dan tempat yang telah ditentukan.
11. Pemimpin Lagu/Dirigen adalah peserta didik yang ditunjuk untuk bertugas memimpin
kelompok dan/atau seluruh peserta Upacara menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu
Mengheningkan Cipta, dan lagu wajib nasional pada saat dan tempat yang telah
ditentukan.
12. Kelompok Pengibar Bendera adalah peserta didik yang ditunjuk untuk bertugas
menyiapkan dan menaikkan Bendera pada saat dan tempat yang telah ditentukan.
13. Kelompok Paduan Suara adalah peserta didik yang ditunjuk untuk bertugas
menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu Mengheningkan Cipta, dan lagu wajib
nasional lainnya pada saat dan tempat yang telah ditentukan.
Pasal 2
(1) Upacara di sekolah paling sedikit dilaksanakan pada pagi hari setiap:
a. peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus;
b. hari Senin; dan
c. hari besar nasional.
(2) Hari besar nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c antara lain meliputi:
a. Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Mei;
b. Hari Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei;
c. Hari Lahirnya Pancasila pada tanggal 1 Juni; dan
d. Hari Pahlawan pada tanggal 10 November.
Pasal 3
Pelaksanaan Upacara di sekolah bertujuan untuk:
a. memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
b. membiasakan bersikap tertib dan disiplin;
c. meningkatkan kemampuan memimpin;
d. membiasakan kekompakan dan kerjasama;
e. menumbuhkan rasa tanggung jawab; dan
f. mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
Pasal 4
Unsur pelaksana Upacara di sekolah terdiri atas:
a. pejabat Upacara;
b. petugas Upacara; dan
c. peserta Upacara.
Pasal 5
Pejabat Upacara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a terdiri atas:
a. Pembina Upacara;
b. Pemimpin Upacara;
c. Pengatur Upacara; dan
d. Pemandu Upacara.
Pasal 6
Petugas Upacara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b paling sedikit meliputi:
a. Pembawa Naskah Pancasila;
b. Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945;
c. Pembaca Teks Janji Siswa;
d. Pembaca Doa;
e. Pemimpin Lagu/Dirigen;
f. Kelompok Pengibar Bendera; dan
g. Kelompok Paduan Suara.
Pasal 7
Peserta Upacara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c terdiri atas:
a. kepala sekolah;
b. wakil kepala sekolah;
c. guru;
d. tenaga kependidikan;
e. peserta didik; dan/atau
f. tamu undangan.
Pasal 8
Susunan acara Upacara meliputi:
a. acara persiapan yang terdiri atas:
1) setiap pemimpin barisan menyiapkan barisannya;
2) Pemimpin Upacara memasuki lapangan Upacara;
3) penghormatan kepada Pemimpin Upacara;
4) laporan setiap pemimpin barisan; dan
5) Pemimpin Upacara mengambil alih pimpinan.
b. acara pokok yang terdiri atas:
1) Pembina Upacara memasuki lapangan Upacara;
2) penghormatan umum kepada Pembina Upacara;
3) laporan Pemimpin Upacara;
4) penaikan bendera merah putih diiringi lagu Indonesia Raya;
5) mengheningkan cipta;
6) pembacaan teks Pancasila;
7) pembacaan teks Pembukaan UUD 1945;
8) pembacaan teks janji siswa;
9) amanat Pembina Upacara;
10) menyanyikan lagu wajib nasional;
11) pembacaan doa;
12) laporan Pemimpin Upacara;
13) penghormatan umum kepada Pembina Upacara; dan
14) Pembina Upacara meninggalkan lapangan Upacara.
c. acara penutupan yang terdiri atas:
1) Pemimpin Upacara membubarkan peserta Upacara; dan
2) Peserta Upacara meninggalkan lapangan Upacara.
Pasal 9
(1) Sebelum Upacara dimulai, Pembina Upacara menerima dan menyetujui laporan
rencana pelaksanaan Upacara dari Pengatur Upacara.
(2) Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Pembina Upacara:
a. menerima penghormatan dari peserta Upacara;
b. menerima laporan Pemimpin Upacara;
c. memimpin mengheningkan cipta;
d. membacakan Naskah Pancasila yang diikuti oleh seluruh peserta Upacara; dan
e. menyampaikan amanat.
Pasal 10
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah Pemimpin Upacara bertugas:
a. menerima penghormatan dari pemimpin kelompok peserta upacara;
b. memimpin penghormatan kepada Pembina Upacara;
c. menyiapkan dan mengistirahatkan peserta Upacara;
d. menyampaikan laporan kepada Pembina Upacara;
e. mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pembina Upacara; dan
f. membubarkan peserta Upacara atas perintah Pembina Upacara.
Pasal 11
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Pengatur Upacara bertugas untuk:
a. mengajukan rencana acara Upacara kepada Pembina Upacara untuk memperoleh
persetujuan;
b. menentukan/menunjuk petugas Upacara;
c. menyiapkan/memeriksa tempat dan perlengkapan Upacara;
d. melapor atau memberikan informasi kepada Pembina Upacara tentang segala
sesuatunya sesaat sebelum Upacara dimulai;
e. memeriksa, mengatur, dan mengendalikan jalannya Upacara; dan
f. mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pembina Upacara.
Pasal 12
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Pemandu Acara bertugas untuk:
a. membaca acara Upacara sesuai dengan urutan acara pada saat yang telah
ditentukan; dan
b. mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pengatur Upacara.
Pasal 13
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Pembawa Naskah Pancasila bertugas
untuk:
a. membawa naskah Pancasila; dan
b. menyerahkan naskah Pancasila kepada Pembina Upacara dan menerima kembali
naskah tersebut pada saat yang telah ditentukan.
Pasal 14
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Pembawa Teks Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 bertugas membaca teks tersebut pada saat dan tempat yang telah
ditentukan.
Pasal 15
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Pembaca Teks Janji Siswa bertugas
membaca teks janji siswa yang diikuti oleh seluruh siswa pada saat dan tempat yang
telah ditentukan.
Pasal 16
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Pembaca Doa bertugas membaca doa
pada saat dan tempat yang telah ditentukan.
Pasal 17
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Pemimpin Lagu/Dirigen bertugas:
a. memimpin seluruh peserta Upacara menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu
wajib nasional pada saat dan tempat yang telah ditentukan; dan
b. memimpin Kelompok Paduan Suara menyanyikan lagu Mengheningkan Cipta pada
saat dan tempat yang telah ditentukan.
Pasal 18
(1) Lagu Indonesia Raya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dinyanyikan secara
lengkap dalam 3 (tiga) stanza oleh peserta Upacara dengan berdiri tegak dan sikap
hormat.
(2) Lagu Indonesia Raya dengan 3 (tiga) stanza sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dinyanyikan dengan lirik tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(3) Berdiri tegak dan sikap hormat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
berdiri tegak di tempat masingmasing dengan:
a. mengepalkan telapak tangan kanan diletakkan pada dada sebelah kiri dengan ibu
jari menempel di dada sebelah kiri atau mengangkat tangan kanan sebatas kepala
dengan jari telunjuk menempel pada pelipis;
b. meluruskan lengan kiri ke bawah;
c. mengepalkan telapak tangan kiri dengan ibu jari menghadap ke depan merapat
pada paha kiri; dan
d. menghadapkan wajah pada Bendera.
Pasal 19
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Kelompok Pengibar Bendera bertugas:
a. menyiapkan Bendera; dan
b. menaikkan Bendera.
Pasal 20
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Kelompok Paduan Suara bertugas
menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu Mengheningkan Cipta, dan lagu wajib nasional
lainnya pada saat dan tempat yang telah ditentukan.
Pasal 21
Sarana yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah terdiri atas:
a. bendera;
b. tiang Bendera;
c. tali Bendera; dan
d. naskah-naskah.
Pasal 22
Tata pakaian Upacara di sekolah diatur sebagai berikut:
a. peserta didik mengenakan pakaian seragam sekolah nasional dilengkapi dengan topi
pet dan dasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. petugas upacara mengenakan pakaian seragam yang telah ditentukan oleh sekolah
masing-masing; dan
c. guru dan tenaga kependidikan mengenakan pakaian seragam yang telah ditentukan
oleh daerah/sekolah masing-masing.
Pasal 23
(1) Bentuk formasi barisan untuk melaksanakan Upacara diatur sebagai berikut:
a. bentuk segaris; atau
b. bentuk U.
(2) Bentuk segaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan suatu
bentuk barisan yang disusun dalam satu baris dan menghadap ke pusat Upacara.
(3) Bentuk U sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan suatu bentuk
barisan yang disusun dan berbentuk huruf U dan menghadap ke pusat Upacara.
(4) Bentuk formasi barisan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam pelaksanaannya
dapat disesuaikan dengan keadaan sekolah dan lapangan yang tersedia.
Pasal 24
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini
dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
TTD.
MUHADJIR EFFENDY
TTD.
WIDODO EKATJAHJANA
Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001
SALINAN
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
NOMOR 22 TAHUN 2018
TENTANG
PEDOMAN UPACARA BENDERA DI SEKOLAH
Stanza 1:
Indonesia Tanah Airku Tanah Tumpah Darahku
Disanalah Aku Berdiri Jadi Pandu Ibuku
Indonesia Kebangsaanku Bangsa dan Tanah Airku
Marilah Kita Berseru Indonesia Bersatu
Stanza 2:
Indonesia Tanah Yang Mulia Tanah Kita Yang Kaya
Disanalah Aku Berdiri Untuk Selama-lamanya
Indonesia Tanah Pusaka Pusaka Kita Semuanya
Marilah Kita Mendoa Indonesia Bahagia
22 Proposal dan Panduan Lomba Peserta Didik Tahun 2018-2019 //Disdikpora Kab. Bandung Barat
Indonesia Raya Merdeka Merdeka Tanahku Negeriku Yang Kucinta
Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya
Stanza 3:
Indonesia Tanah Yang Suci Tanah Kita Yang Sakti
Di sanalah Aku Berdiri Menjaga Ibu Sejati
Indonesia Tanah Berseri Tanah Yang Aku Sayangi
Marilah Kita Berjanji Indonesia Abadi
TTD.
MUHADJIR EFFENDY
Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001
23 Proposal dan Panduan Lomba Peserta Didik Tahun 2018-2019 //Disdikpora Kab. Bandung Barat