MAKALAH
disusun oleh :
Istianah Baroroh
NIM 1401417375
Rombel I
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta inayah-
Nya kepada seluruh umat-Nya. Salawat dan salam tercurah untuk baginda Rasulullah SAW
yang menjadi teladan untuk umat seluruh alam.
Alhamdulillah, saya telah menyelesaikan tugas makalah yang sangat sederhana ini,
sebagai pemenuhan tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal. Dengan
selesainya makalah ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu Dr. Deasylina Da
Ary, S.Pd., M.Sn selaku dosen mata kuliah ini yang telah memberikan tugas makalah tentang
prinsip dan model kurikulum muatan lokal, karena dengan diberikannya tugas makalah ini,
saya dapat memperluas pengetahuan mengenai prinsip dan model kurikulum muatan lokal
dan melatih membuat karya tulis makalah.
Segala daya dan upaya saya lakukan untuk menyusun makalah ini, akan tetapi dengan
keterbatasan waktu, tenaga dan sedikitnya pengalaman, tentunya masih banyak kekurangan di
dalamnya, untuk itu saya memohon maaf yang sebesar-besarnya, serta kritik dan saran sangat
penulis harapkan untuk menyempurnakan langkah saya kedepan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti penjelasan diatas, kurikulum muatan lokal tidak dapat dipisahkan dari upaya
menjembatani peserta didik dengan tatanan sosial yang melingkupinya. Sehubungan
dengan hal tersebut, muatan lokal yang diterapkan dalam pendidikan di sekolah
khususnya di Sekolah Dasar juga senantiasa berjalan untuk mewariskan dan
mentransformasikan nilai-nilai budaya yang telah melekat dalam kesadaran terdalam
masyarakat lokal.
Hal ini sejalan dengan pandangan yang dikemukakan Sudjana, sebagaimana di kutip
Nasarudin Anshory dan Pembayun, yang mengemukakan syarat muatan lokal, yakni:
Kedua Model yang dimaksud yaitu model konsep pengembangan kurikulum muatan
lokal yang melekat ke seluruh mata pelajaran dan model konsep pengembangan
kurikulum berbasis muatan lokal yang berbentuk kegiatan atau program yang terpisah
dari mata pelajaran pada umumnya.
1. Model konsep pengembangan kurikulum muatan lokal dengan cara internalisasi ke
seluruh mata pelajaran
Konsep pengembangan muatan lokal pada seluruh mata pelajaran dapat
dilakukan dengan cara mengembangkan indikator-indikator yang diawali dengan
budaya, tradisi, nilai lokal dan diakhiri budaya global di setiap mata
pelajaran.Dalam melaksanakan konsep pengembangan muatan lokal dengan cara
intermalisasi ke seluruh mata pelajaran, indikator yang dikembangkan oleh guru
tetap mengikuti kompetensi dasar masing-masing mata pelajaran yang sudah
ditetapkandalam kurikulumnasional, akan tetapi dimasukkan dengan nilai-nilai
budaya, tradisi, nilai local dan diakhiri budaya global pada masing-masing indikator
pelajarannya.
2. Model konsep pengembangan kurikulum muatan lokal melalui mata pelajaran
muatan lokal tertentu atau program tertentu yang terpisah dengan mata Pelajaran
Dalam pengembangan muatan lokal perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:
a) substansi yang akan dikembangkan, materinya tidak menjadi bagian dari
kelompok mata pelajaran yang telah dikemukakan;
b) merupakan mata pelajaran wajib yang diselenggarakan melalui pembelajaran
intra kurikuler atau masuk dalam struktur kurikulum;
c) bentuk penilaiannya kuantitatif;
d) sekolah harus menyusun standar kompetensi, kompetensi dasar dan silabus;
e) substansinya dapat berupa program keterampilan produk dan jasa;
f) setiap madrasah harus mengembangkan lebih dari satu jenis muatan lokal;
g) peserta didik dapat mengikuti lebih dari satu muatan lokal.
Menurut Muhaimin dalam buku Pengembangan Model, kurikulum muatan lokal ini
dapat memuat empat mata pelajaran yaitu;
1) Bahasa daerah
Bahasa daerah ini bertujuan untuk mempertahankan nilai-nilai budaya
masyarakat setempat dalam wujud komunikasi dan apresiasi sastra;
2) Pendidikan lingkungan hidup bertujuan untuk menanamkan rasa cinta terhadap
lingkungan hidup dalam bentuk kegiatan pembelajaran, pola hidup bersi dan
menjaga keseimbangan ekosistem;
3) Bahasa Inggris bertujuan untuk mengenalkan budaya masyarakat lokal; dan
4) Komputer bertujuan untuk mengembangakn keterampilan penggunanan alat
teknologi secara teknis.
PENUTUP
1.1. KESIMPULAN
Pendidikan sebagai upaya manusia untuk mengembangkan hidupnya menjadi lebih
baik dan dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan dinamika masyarakat. Dalam
proses ini, masuknya nilai-nilai baru menjadi tidak terelakkan. Akan tetapi, harus tetap
diingat bahwa selain misi transformatif, pendidikan juga berperan sebagai wadah
konservasi nilai-nilai luhur yang diwariskan secara turun temurun sebagaimana terdapat
dalam budaya dimana peserta didik berada. Dalam kaitan ini, pendidikan jangan sampai
mencerabut peserta didiknya dari akar kultural yang dimilikinya. Dalam konteks inilah,
kemudian keberadaan kurikulum muatan lokal menemukan signifikansinya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, kreativitas guru menjadi dasar dalam konsep
kurikulum muatan local, maka dari itu guru dituntut dapat menggunakan sumber daya
yang ada di lingkungan dalam pelaksanaan pembelajaran, agar pembelajaran menjadi
optimal dan kontekstual.
DAFTAR PUSTAKA
Muktadir, Abdul. 2018. Bahan Ajar Muatan Lokal Berbasis Cerita Rakyat Untuk
Pendidikan Karakter di SD. Bengkulu: Universitas Bengkulu.
Mansur, Nurdin. 2012. Jurnal Urgensi Kurikulum Muatan Lokal Dalam Pendidikan.
Aceh: Unversitas Syiah Kuala.
Dakir, Haji. 2010. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka
Cipta.