Anda di halaman 1dari 6

Jawaban no 1

Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran wajib dalam pendidikan
di tingkat dasar maupun menengah di Indonesia. IPS di luar negeri lebih dikenal dengan
social studies, social education, social studies education, dan sebagainya. Wesley (Sapriya,
2009: 9) menyatakan bahwa “the social studies are the social sciences simplified for
pedagodical purpose”. Jadi IPS menurut Wesley lebih mengarah kepada penyederhanaan
ilmu-ilmu sosial yang bertujuan pada kemampuan pedagogik.

Pengertian social studies (IPS) yang lain yaitu menurut National Council for Social Studies
(NCSS) (Supardi, 2011: 182):
“Social studies are the integrated study of the social sciences and humanities to promote
civic competence. Within the school program, social studies provides coordinated, systematic
study drawing upon such disciplines as antropology, archeology, economics, geography,
history, law, philosophy, political science, psychology, religion, and sociology, as well as
appropriate content drom the humanities, mathematics, and the natural sciences.”

Barr dalam Sapriya (2009:10) berpendapat bahwa The social studies is an integration of
experience and knowledge concerning human relations for the purpose of citizenship
education. Sedangkan menurut Banks dalam Sapriya (2009:10)

“The social studies is that part of the elementary and high school curriculum which has the
primary responsibility for helping students to develop the knowledge, skills, attitudes, and
values needed to participate in the civic life of their local communities, the nation, and the
word”.

Lebih lanjut Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 di tuliskan bahwa “Mata pelajaran IPS
disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu. Dengan pendekatan tersebut diharapkan
peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu
yang berkaitan”.

Berdasar pengertian tersebut, IPS merupakan mata pelajaran yang terintegrasi atau terpadu
dari ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan sehingga dapat mengembangkan kemampuan menjadi
warga negara yang baik. IPS di sekolah merupakan mata pelajaran yang memadukan secara
sistematis disiplin-disiplin ilmu seperti antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah,
hukum, filsafat, ilmu politik, psikologi, agama, dan sosiologi, sama seperti serasinya ilmu
humaniora, matematika, dan ilmu alam.

Muhammad Numan Somantri (2001: 92) menyatakan bahwa Pendidikan IPS di sekolah
(dasar dan menengah) merupakan pengintegrasian dari berbagai disiplin ilmu sosial dan
humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan, disajikan secara ilmiah dan
pedagogis untuk tujuan pendidikan. Pendidikan IPS untuk sekolah disajikan terpadu dengan
mengintegrasikan beberapa disiplin ilmu yang ditujukan untuk kepentingan pendidikan.
Keterpaduan berbagai disiplin ilmu ini siswa diharapkan mampu mencapai tujuan dari
pendidikan itu sendiri.

Jawaban no 2
Hal ini disebabkan karena Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang
memberikan perhatian yang sangat besar dalam pengembangan kajian sosial. Amerika
Serikat merupakan negara yang sangat plural, terdiri dari berbagai ras, bangsa, agama dan
kebudayaan sehingga masyarakatnya bersifat multikultural.

Jawaban no 3

Seorang filsuf  lingkungan hidup dari Norwegia bernama Arne Naess pada tahun 1973
menyampaikan sebuah kritik, bahwa akar masalah kerusakan lingkungan hidup adalah ketika
kita berpikir lingkungan adalah obyek untuk dieksploitasi.

Naess mengkritik antroposentrisme, yang menempatkan manusia adalah segala-galanya.

Naess berargumen bahwa manusia dan lingkungan harus dihargai sama tingginya, dan
menempatkan seluruh makhluk hidup secara setara. Pandangan Naess ini kemudian menjadi
salah satu mashab dalam diskursus lingkungan hidup yang disebut “deep ecology”

Saya terperanjat ketika saya membaca risalah Prasasti Talang Tuwo pada abad ke 7,tahun 684
pada masa Kerajaan Sriwijaya. Dapunta Hyang Sri Jayanasa (RajaSriwijaya) memerintahkan
untuk membuat Taman Srikerta dengan pesan diantaranyaadalah

“Semoga semua yang ditanam, bendungan dan kolam-kolam digunakan untuk kebaikan
semua makhluk sebagai jalan terbaik untuk mendapatkan kebahagiaan”

Saya ulangi, untuk kebaikan “semua makhluk”! Artinya pandangan tersebut adalah deep
ecology yang baru dikemukakan olehArne Naess tahun 1973. Nilai-nilai lama Sriwijaya
merupakan falsafah yang agung, keluhuran budi yang mengekspresikan hubungan manusia
dengan alam dalam tatanankehidupan masyarakat.

Disamping itu “outcome” dari pengelolaan Taman Srikerta dalam Prasasti Talang Tuwo,
adalah “ jalan terbaik untuk mendapatkan kebahagiaan”.Saya tegaskan bukan mendapatkan
kekayaan atau kalau jaman sekarang ekonomi dan finansial tapi kebahagiaan.

Hal ini mengandung makna bahwa pengelolaan lingkungan ujungnya harus memberikan
kebahagiaan lahir dan batin. Keluhuran inilah yang seharusnya menjadi nilai-nilai yang terus
ditanamkan kepada generasi demi generasi di Sumatera Selatan.

Dari refleksi ini, kita bisa menyimpulkan, sesungguhnya kita kaya akan nilai-nilai dan
pemikiran kebudayaan yang agung pada masa lampau. Masyarakat Sumsel sebenarnya
memiliki rujukan, yang tidak usah dicari kemana-mana, semua adadalam sejarah peradaban
di Sumatera Selatan.

Tatanan kebudayaan Sumsel telah memberikan panduan yang jelas bagaimana hubungan
manusiadengan Tuhan, manusia dengan Alam serta manusia dengan sesamanya.

Pertanyaannya adalah bagaimana posisi kita? Sampai sejauh mana perababan modern
manusia Sumsel mampu mengelola lingkungan untuk “kebaikan semua makhluk dan jalan
untukkebahagiaan”?
Tahun 1997 dan 2015, terjadi kebakaran hutan dan lahan yang besar di Sumsel. Sungai-
sungai yang merupakan urat nadi kehidupan masyarakat tercemar oleh sampah dan limbah
pembangunan.

Hutan dan rawa gambut rusak akibat ekspansi pembangunan ekonomi yang besar-besaran.
Harimau, atau si puyang telah kehilangan tempat hidupnya, sekelompok gajah tersesat dalam
kebun kelapa sawit di sekitar Sembilang. Kerusakan lingkungan hidup terus terjadi ditengah
kehidupan modern yang terus menyisakan ketimpangan ekonomi dalam bentuk kemiskinan.

Jawaban no 4

Masalah Lingkungan Hidup dan Penyebabnya

Berikut adalah masalah lingkungan hidup di Indonesia dan dunia beserta penyebabnya. Jika
berbagai permasalahan lingkungan ini tidak dicari solusi, maka keberlanjutan kehidupan
manusia di bumi akan mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan alam menjadi sumber
pemenuhan segala kebutuhan hidup manusia, yaitu penyedia udara, air, makanan, obat-
obatan, estetika, dan lainnya. Kerusakan alam berarti sama dengan daya dukung kehidupan
manusia.

Permasalahan lingkungan hidup dan penyebabnya yang kita hadapi saat ini secara lengkap
adalah sebagai berikut:

Polusi

Masalah lingkungan hidup yang pertama adalah polusi atau pencemaran lingkungan hidup.
Polusi udara, air dan tanah memerlukan waktu jutaan tahun agar dapat normal kembali.
Sektor Industri dan asap kendaraan bermotor adalah sumber pencemaran utama. Logam
berat, nitrat dan plastik beracun bertanggung jawab atas berbagai pencemaran yang ada.
Sementara polusi air disebabkan oleh tumpahan minyak, hujan asam, limpasan perkotaan.
Dilain pihak, pencemaran udara disebabkan oleh berbagai gas dan racun yang dikeluarkan
oleh industri dan pabrik-pabrik serta sisa pembakaran bahan bakar fosil; pencemaran tanah
terutama disebabkan oleh limbah industri yang merusak unsur hara dan zat nutrisi di tanah
yang penting bagi tumbuhan.

Perubahan iklim

Perubahan iklim atau pemanasan global. Perubahan iklim seperti pemanasan global adalah
hasil dari praktik manusia seperti emisi gas rumah kaca. Pemanasan global menyebabkan
meningkatnya suhu lautan dan permukaan bumi sehingga menyebabkan mencairnya es di
kutub dan kenaikan permukaan air laut. Ia juga mengubah pola alami musim dan curah hujan
seperti banjir bandang, salju berlebihan atau penggurunan. Akibat perubahan cuaca tersebut,
produksi pertanian sering mengalami gagal panen dan memperbesar peluang terjadinya
kebakaran hutan akibat terjadinya musim kering berkepanjangan.

Populasi

Kelebihan populasi. Populasi planet ini mencapai tingkat yang tidak berkelanjutan karena
menghadapi kekurangan sumber daya seperti air, bahan bakar dan makanan. Ledakan
populasi di negara-negara maju dan berkembang yang terus menyebabkan semakin langkanya
sumber daya. Pertanian intensif yang bertujuan untuk meningkatkan produksi makanan
dengan menggunakan pestisida justru pada akhirnya menimbulkan masalah baru. Kerusakan
itu berupa menurunnya kualitas tanah dan kesehatan manusia.

Penipisan sumber daya alam

Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi bertanggung jawab menciptakan
pemanasan global dan perubahan iklim. Secara global, mulai banyak fihak yang mulai beralih
menggunakan sumber daya terbarukan, seperti listrik tenaga surya, biogas, mobil tenaga
matahari, yang diterapkan oleh negara maju. Walaupun dalam jangka pendek, instalasi
peralatan fasilitas teknologi ramah lingkungan ini akan terlihat cukup mahal, tetapi dalam
jangka panjang akan sangat murah dibandingkan penggunaan energi fosil dan tidak
terbarukan.

Pembuangan limbah

Permasalahan lingkungan hidup selanjutnya adalah pembuangan limbah. Hal ini terutama
limbah plastik dan sampah perkotaan seperti di Kali Ciliwung di Jakarta atau kota-kota di
Indonesia. Selain limbah rumah tangga, limbah dari sektor industri yang sering dibuang ke
sungai juga menyebabkan ikan-ikan mati dan hancurnya ekosistem sungai. Padahal sungai-
sungai ini penting bagi ekonomi masyarakat dan penting untuk memasok sumber makanan
bagi masyarakat. Pembuangan limbah ini akhirnya akan menyebabkan pencemaran laut di
indonesia dan merusak ekosistem laut, sumber perikanan. Tidak kalah penting adalah
pembuangan limbah nuklir. Pembuangan limbah nuklir memiliki bahaya kesehatan yang luar
biasa, terutama akibat radiasi. Plastik, makanan cepat saji, kemasan dan limbah elektronik
murah mengancam kesejahteraan manusia. Pembuangan limbah merupakan salah satu
masalah lingkungan hidup yang mendesak untuk segera dicarikan jalan keluar

Kepunahan keanekaragaman hayati

Aktivitas manusia yang menyebabkan kepunahan spesies dan habitat serta hilangnya
keanekaragaman hayati. Aktifitas perburuan satwa yang tidak berkelanjutan untuk memenuhi
kebutuhan protein manusia, seperti perburuan telur penyu atau kura-kura indonesia yang
menyebabkan kura-kura sungai punah. Punahnya spesies berarti punahnya sumber
pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Ekosistem, yang menempuh waktu jutaan tahun untuk
stabil dan mendukung kehidupan manusia, kini berada dalam bahaya bila ada populasi
spesies yang punah atau hilang. Keseimbangan ekosistem terganggu. Kerusakan terumbu
karang di berbagai lautan, yang mendukung kehidupan laut yang kaya, menyebabkan
ketersediaan ikan di lautan berkurang. Padahal populasi manusia semakin bertambah.

Deforestasi atau penggundulan hutan

Persoalan lingkungan yang tidak kalah penting adalah deforestasi. Pembukaan hutan untuk
pengembangan sektor perkebunan, terutama sawit, menyebabkan pelepasan karbon ke bumi
sehingga meningkatkan perubahan suhu bumi. Hutan yang sesungguhnya berperan menyerap
racun karbon dioksida hasil pencemaran, kemudian mengubahnya menjadi oksigen,
membantu menciptakan hujan, menjadi habitat bagi berbagai jenis satwa yang penting untuk
mendukung bagi kehidupan manudia, hancur digantikan tanaman monokulutur. Padahal
tanaman monokultur tidak akan mampu berperan seperti hutan di dalam mendukung
pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Fenomena pengasaman laut

Ini adalah dampak langsung dari produksi berlebihan gas Karbon Dioksida (CO2). Dua puluh
lima persen gas CO2 yang dihasilkan oleh manusia. Keasaman laut telah meningkat dalam
250 tahun terakhir. Pada tahun 2100, mungkin meningkat sekitar 150%. Demikian menurut
situs global change. Dampak utama adalah pada punahnya kerang dan plankton, sumber
makanan ikan. Jika ikan kehilangan makanan, apa yang akan terjadi pada manusia?

Penipisan lapisan ozon

Lapisan ozon merupakan lapisan perlindungan yang tak terlihat yang menutupi planet bumi,
melindungi kita dari radiasi sinar matahari yang berbahaya. Penipisan lapisan Ozon
diperkirakan disebabkan oleh polusi yang disebabkan oleh gas Klorin dan Bromida yang
ditemukan di Chloro-floro karbon (CFC). Setelah gas beracun mencapai atmosfer bagian
atas, mereka menyebabkan lubang di lapisan ozon, yang terbesar berada di atas Antartika.
CFC kini dilarang di banyak industri dan produk konsumen. Lapisan ozon penting bagi
manusia karena mencegah radiasi Ultraviolet (UV) yang berbahaya jika mencapai bumi. Ini
wajib menjadi perhatian.

Hujan asam

Hujan asam terjadi karena adanya polutan tertentu di atmosfer. Hujan asam dapat disebabkan
karena pembakaran bahan bakar fosil atau akibat meletusnya gunung berapi atau
membusuknya vegetasi yang melepaskan sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke atmosfer.
Hujan asam merupakan permasalahan lingkungan yang dapat memiliki efek serius pada
kesehatan manusia, satwa liar dan spesies air.

Rekayasa genetika

Produk makanan, peternakan, pertanian saat ini benyak dihasilkan oleh teknologi rekayasa
genetika atau modifikasi genetik. Modifikasi genetik makanan menggunakan bioteknologi
disebut rekayasa genetika. Modifikasi genetik dari hasil makanan, secara umum, akan
meningkatkan racun dan resiko penyakit bagi menusia. Genetika tanaman atau satwa yang
dimodifikasi dapat menyebabkan masalah serius bagi kesehatan manusia serta keseimbangan
ekosistem.

Kelemahan lain adalah bahwa peningkatan penggunaan racun untuk membuat tanaman tahan
terhadap gangguan serangga atau hama dapat menyebabkan organisme yang dihasilkan
menjadi resisten (kebal) terhadap antibiotik. Dengan semakin banyaknya penggunaan
teknologi rekayasa genetik maka ini menjadi masalah penting. Cara terbaik dan murah adalah
kembali ke teknologi atau produk organik yaitu tidak menggunakan racun kimia dalam
produksi pertanian atau peternakan sehingga manusia memiliki asupan makanan dan zat gizi
yang sehat.

Jawaban no 5

Masa remaja melibatkan suatu proses yang menjangkau periode penting dalam kehidupan
seseorang, menghadirkan begitu banyak tantangan berupa perubahan-perubahan mulai dari
perubahan fisik, biologis, psikologis dan sosial. Hal tersebut menuntut remaja agar mampu
menghadapi dan mengatasi tantangan perubahan dengan berbagai konsekuensi psikologis,
emosional, dan behavioral. Untuk menghadapi tantangan tersebut, lembaga pendidikan dan
keluarga memiliki peran dalam mencegah perilaku menyimpang (delikuensi) remaja dalam
prosesnya. Pernyataan itu disampaikan oleh Syarifan Nurjan, S.Ag.,M.A dalam disertasinya
yang berjudul Kecenderungan Perilaku Delinkuensi Remaja Di Lembaga Pendidikan Islam
Kabupaten Ponorogo.

Permasalahan umum remaja di sekolah adalah kurangnya disiplin siswa yang tercermin dari
sering terlambatnya siswa masuk sekolah. Melanggar tata tertib sekolah seperti merokok di
lingkungan atau di luar sekolah dan sering nongkrong di luar pagar sekolah sehingga
terlambat masuk kelas. Kurangnya motivasi siswa untuk belajar yang dicerminkan dari
jarangnya siswa membaca literatur, ketidakamanan siswa pada saat pulang dan pergi sekolah,
dan kesulitan siswa untuk mendapatkan angkutan umum untuk berangkat dan pulang sekolah.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan remaja melakukan delikuensi


(penyimpangan/kenakalan) di lingkungan sekolah. Sebagaimana disebutkan Syarifan dalam
disertasinya antara lain kepribadian yang belum matang (immature personality), keturunan
(genetis), dan kondisi kehidupan keluarga yang tidak stabil. Namun dikatakan Syarifan
Nurjan gejala-gejala kenakalan tersebut hampir sulit dijumpai pada lembaga pendidikan
Islam, meski pada kenyataannya pesantren hanya berperan kecil untuk mengurangi perilaku
delikuensi remaja di lingkungan sekolah.

“Lembaga pendidikan Islam dalam hal ini adalah pesantren, lembaga pendidikan di bawah
organisasi Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama. Para remaja yang tinggal di lembaga
pendidikan Islam termasuk pesantren lebih dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan
agama dengan baik. Tapi dalam kenyataannya kehidupan pesantren masih didapatkan
pelanggaran santri seperti merokok, kencan atau pacaran, menginap di luar asrama,
pencurian, dan membolos sekolah,” kata Syarifan dalam sidang disertasinya Sabtu, (15/9).

Berdasarkan hal tersebut, langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi delikuensi adalah
bagaimana memberikan perlakuan yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Jalinan hubungan
positif dengan lingkungan keluarga, sekolah, tetangga, taman sebaya, dan menguarangi
bentuk-bentuk perilaku delikuensi. Syarifan mendapat rangkuman itu seusai melakukan
peneltian di lembaga pendidikan Islam (sekolah Muhammadiyah, sekolah Ma’arif, Pesantren
Program Internasional, dan Pesantren Program Nasional) yang ada di Kabupaten Ponorogo
Provinsi Jawa timur.

Anda mungkin juga menyukai