Anda di halaman 1dari 9

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Nama : Rosina Zahara


Judul Modul PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kegiatan Belajar 1: Hak Asasi Manusia


2.
2. Kegiatan Belajar 2: Persatuan dan Kesatuan dalam Keberagaman
K Masyarakat Multikultur
a3. Kegiatan Belajar 3: Konsep Nilai, Moral Dan Norma
B4. Kegiatan Belajar 4: Pancasila Dan Kewarganegaraan Global
r 2:
G
d
No Butir Refleksi En Respon/Jawaban

1 Daftar peta konsep Kegiatan Belajar 1: Hak Asasi Manusia


(istilah dan 1. Pengertian Hak Asasi Manusia
definisi) di modul HAM adalah hak-hak dasar yang dibawa manusia sebagai anugerah
ini Tuhan Yang Maha Esa, yang sifatnya tidak boleh dilanggar oleh
siapapun, dan yang seolah-olah merupakan suatu holy area.
HAM memiliki ciri-ciri khusus,yaitu:
a. Kodrati, artinya hak asasi manusia merupakan pemberian dari Tuhan
kepada manusia agar hidup terhormat.
b. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah adalah hak asasi semua semua
umat manusia yang sudah ada sejak lahir.
c. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang
tanpa memandang status, suku bangsa, gender atau perbedaan lainnya.
d. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dicabut atau
diserahkan kepada pihak lain.
e. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak,
apakah hak sipil dan politik, atau hak ekonomi, sosial dan budaya.
2. Gagasan Hak Asasi Manusia dalam UUD KNRI 1945
Kepentingan paling mendasar dari setiap warga negara adalah perlindungan
terhadap hak-haknya sebagai manusia.
Gagasan mengenai jaminan hak asasi manusia terdapat dalam setiap konstitusi atau
undang-undang dasar yang pernah berlaku di Indonesia.
 Proses penegakan HAM di Indonesia mengacu kepada ketentuan-
ketentuan hukum internasional yang pada dasarnya memberikan wewenang luar
biasa kepada setiap negara.
3. Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)
a. Diskriminasi
b. Penyiksaan
Berdasarkan sifatnya pelanggaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Pelanggaran HAM berat, yaitu pelanggaran HAM yang berbahaya
dan mengancam nyawa manusia.
b. Pelanggaran HAM ringan, yaitu pelanggaran HAM yang tidak mengancam
keselamatan jiwa manusia, akan tetapi dapat berbahaya jika tidak segera
ditanggulangi.
4. Upaya Pemajuan dan Penegakkan serta Penanganan Masalah Hak Asasi
Manusia di Indonesia
a. Pemajuan dan Penegakkan Hak Asasi Manusia di Indonesia
Salah satu ciri negara hukum adalah adanya jaminan terhadap hak asasi
manusia.
 Pemerintah Indonesia dalam proses penegakan HAM ini telah melakukan
langkah-langkah strategis, diantaranya pembentukan Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia (Komnas HAM), pembentukan produk hukum yang mengatur
mengenai HAM dan pembentukan Pengadilan HAM.
KEGIATAN BELAJAR 2 : Persatuan dan Kesatuan dalam Keberagaman
Masyarakat Multikultur
1. Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsia Indonesia
Dalam UU No. 43 tentang Wilayah Negara dikatakan Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagai negara kepulauan yang berciri nusantara mempunyai
kedaulatan atas wilayahnya serta memiliki hak-hak berdaulat di luar wilayah
kedaulatannya dan kewenangan tertentu lainnya untuk dikelola dan dimanfaatkan
sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia
a. Integrasi Wilayah.
Menurut UU No. 43 Tahun 2008 tentang wilayah negara.
yang dimaksud dengan wilayah negara NKRI adalah salah satu
unsur negara yang merupakan satu kesatuan wilayah daratan,
perairanpedalaman, perairan kepulauan dan laut territorial
beserta dasarlaut dan tanah di bawahnya, serta ruang udara di
atasnya, termasuk seluruh sumber kekayaan yang terkandung di
dalamnya.
b. Integrasi Bangsa. Jika integrasi wilayah menyangkut tempat maka
integrasi bangsa menyangkut isi.
2. Pentingnya Nasionalisme
Nasionalisme dapat diartikan sebagai berikut:
1).Suatu faham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu
harus diserahkan kepada negara kebangsaan.
2).Perasaan semangat yang sangat mendalam akan suatu ikatan yang
erat dengan tanah tumpah darahnya, dengan tradisi setempat dan
penguasa resmi daerahnya.
Ada dua hal yang harus kita lakukan untuk membina nasionalisme Indonesia
,yaitu:
1) Mengembangkan kesamaan di antara suku-suku bangsa penghuni
Nusantara
2) Mengembangkan sikap toleransi
Kesatuan tersebut diwujudkan dalam beberapa aspek kehidupan, yaitu:
1) Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik
2) Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi
3) Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan social
budaya
4) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan
pertahanan keamanan.
 Nasionalisme adalah suatu faham yang menganggap bahwa
kesetiaa tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada negara.
3. Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan
Kesatuan Bangsa Indonesia

Ada tiga faktor yang dapat memperkuat Persatuan dan kesatuan


Negara Kesatuan Republik Indonesia:
 Pembangunan
 Persatuan dan
 Kesatuan
Hal- Hal yang dapat merusak Persatuan dan Kesatuan bangsa:
 Prasangka adalah sikap yang bisa positif maupun negatif berdasar
kan keyakinan stereotipe atau pemberian label kita tentang anggota
dari kelompok tertentu.
 Etnosentrisme yaitu paham yang berpandangan bahwa manusia
pada dasarnya individualistis yang cenderung mementingkan diri sendiri,
namun karena harus berhubungan dengan manusia lain, maka terbentuklah
sifat hubungan yang antagonistik (pertentangan).
 Rasisme yaitu suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang
menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras
manusia menentukan pencapaian budaya atau individu – bahwa
suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur
ras yang lainnya (Sutarno, 2008: 4-10).
 Diskriminasi merupakan tindakan yang membeda- bedakan dan
kurang bersahabat dari kelompok dominan terhadap kelompok
subordinasinya
 Multikulturalisme pada dasarnya adalah pengakuan adanya
perbedaan dan penghargaan.

Kegiatan Belajar 3: Konsep Nilai,Moral dan Norma

1. Makna Nilai, Moral dan Norma


a.Makna Nilai
Nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda
untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan
menarik minat seseorang atau kelompok.
Macam-macam nilai menurut kriteria:
1) Nilai Sosial, yaitu nilai yang telah melekat di dalam masyarakat
serta berhubngan dengan sikap dan tindakan manusia.
2) Nilai Kebenaran, yakni nilai yang bersumber dari akal manusia
(rasio, cipta, dan budi), yang mutlak dibawa sejak lahir.
3) Nilai Keindahan, yakni nilai yang bersumber melalui unsur rasa yang
terdapat pada setiap diri manusia
4) Nilai Moral, yaitu suatu penilaian yang bersumber dari kehendak
maupun kemauan (karsa, etik).

5) Nilai Agama, yakni nilai yang bersumber dari nilai ketuhanan disimpan
dalam sebuah agama.

b. Makna Moral
Moral ialah sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang
t indakan manusia, mana yang baik dan wajar.

 Perkembangan moral menurut para ahli:


1) Jean Piaget, yang dikenal dengan Perkembangan Kognitif.
Piaget membagi perkembangan konitif seseorang pada empat
tahap, yaitu sensori motor, praoperasional, operasional konkret, dan
operasional formal. Tahap sensori motor, terjadi pada
usia sekitar 0 – 2 tahun
2) Lawrence Kohlberg (dalam Cheppy Haricahyono:61-62).
Kohlberg membagi perkembangan moral seseorang pada tiga tingkat,
yaitu tingkat prakonvensional,tingkat konvensional, dan tingkat
pascakonvensional.

c. Makna Norma
Norma adalah kaidah, pedoman, acuan, dan ketentuan berinteraksi dan berperilaku
antara manusia di dalam suatu kelompok masyarakat dalam menjalani kehidupan
bersama.

Ciri- ciri yang melekat pada norma :

1).Norma tidak tertulis, kecuali norma hokum


2) Norma bersifat mengikatdan terdapat sanksi di dalamnya.
3) Norma merupakan kesepakatan bersama anggota masyarakat.
4) Anggota masyarakat wajib menaati norma yang berlaku.
5) Anggota masayarakat yang melanggar norma dikenakansanksi.
6) Norma dapat mengalami perubahan sesuai perkembangan masyarakat.
Berikut macam-macam norma berdasarkan sifatnya :
1) Norma yang mengatur kehidupan masyarakat pada umumnya
terbagi menjadi 2 macam :
a) Norma Formal, yaitu ketentuan dan ketentuan dalam
kehidupan bermasyarakat sengaja dibuat oleh lembaga atau institusi
yang bersifat formal atau resmi.
b) Norma Non Formal, yaitu ketentuan dan tata aturan dalam
kehidupan bermasyarakat yang tidak diketahui tentang
c) siapa dan bagaimana yang membuat dan menerangkan tentang
norma tersebut.
2) Beberapa norma yang dapat dilihat dari daya pengikatnya terhadap
kehidupan sosial di masyarakatnya:
a) Cara (Usage), yakni mengacu pada bentuk perbuatan- perbuatan yang
lebih menonjolkan pada hubungan yang terjadi antar individu.
b) Tata Kelakuan (Mores), yakni apabila kebiasaan tidak semata-mata
dianggap sebagai suatu cara dalam suatu cara berperilaku
c) Adat Istiadat (Custom), yakni tata kelakukan yang terintegrasi
kemudian menjadi kuat keberadaannya dengan pola perilaku masyarakat
dapat meningkat menjadi sebuah adat istiadat (custom).
d) Hukum (Law) merupakan sebuah ketentuan hukum
dalam mengatur individu di lingkungan masyarakat baik itu tertulis
atau tidak tertulis yang dicirikan oleh adanya penegak hukum, serta
sanksi yang bersifat untuk menyadarkan dan menertibkan pelaku si
pelanggar norma hukum dengan sanksi yang pasti.
e) Norma Mode (Fashion), norma ini lahir karena kehadiran gaya dan
cara anggota masyarakat yang cenderung untuk berubah, bersifat baru, serta
diikuti masyarakat pada umumnya.

2. Kedudukan Nilai, Moral, dan Norma


Kedudukan nilai, moral, serta norma sebagai berikut :
1) Nilai merupakan suatu kenyataan yang tersembunyi dibalik kenyataan-
kenyataan lainnya
2) Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang
menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia
3) Norma merupakan kebiasaan umum yang menjadi menjadi acuan atau
ketentuan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah
tertentu.

Nilai, Moral, dan Norma dalam Kehidupan Bernegara


1. Nilai, Moral dan Norma dalam Hubungan Warga Negara dengan Negara
2. Nilai, Moral dan Norma dalam Hubungan Sesama Warga Negara
3. Nilai, Moral dan Norma dalam Pengembangan Komitmen Bela Negara

Kegiatan Belajar 4: Pancasila dan Kewarganegaraan Global

1. Pancasila dalam Kehidupan Bernegara


a. Sejarah Perumusan Pancasila
1) Asal Mula Pancasila

 Causa Materialis (asal mula bahan)


Pada hakikatnya, nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai
yang digali dari bangsa Indonesia itu sendiri berupa nilai-nilai adat
istiadat, nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius.
 Causa Formalis (asal mula bentuk).Dalam hal ini, bagaimana
bentuk Pancasila itu dirumuskan sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
 Causa Efisien (asal mula karya) .Asal mula karya, yaitu asal
mula yang menjadikan Pancasila dari calon dasar negara
menjadi dasar negara yang sah.

 Causa Finalis (asal mula tujuan). Pancasila dirumuskan dan


dibahas dalam sidang-sidang BPUPKI dengan tujuan menjadikan Panc
Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila: Ketuhanan, Kemanusia
an, Persatuan, Kerakyatan, Keadilanasila sebagai dasar negara.

2).Proses Perumusan Pancasila


Proses perumusan Pancasila sangat berkaitan erat dengan kekalahan
penjajah Jepang dalam Perang Pasifik.

A. Nilai Nilai Pancasila


1) Klasifikasi nilai-nilai Pancasila
Pancasila berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa,
sehingga memenuhi prasyarat menjadi ideologi yang terbuka.

a) Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila: Ketuhanan,


Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, Keadilan.

b) Nilai instrumental, yaitu penjabaran lebih lanjut dari nilai- nilai


dasar ideologi Pancasila

c) Nilai praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam


suatu pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
 Dimensi Idealisme .Dimensi ini menekankan bahwa nilai-nilai
dasar yang terkandung dalam Pancasila yang bersifat sistematis,
rasional dan menyeluruh itu, pada hakikatnya bersumber pada
filsafat Pancasilarmasyarakat, berbangsa, dan bernegara
 Dimensi normatif Dimensi ini mengandung pengertian bahwa
nilai- nilai yang terkandung dalam pancasila perlu dijabarkan
dalam suatu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam
norma-norma keagamaan.
 Dimensi Realitas Dimensi ini mengandung makna bahwa
suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas
kehidupan yang berkembang dalam masyarakat.
2).Makna Nilai-nilai Pancasila
a. Nilai Ketuhanan Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung
arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya
Tuhan sebagai pancipta alam semesta
b. Nilai Kemanusiaan Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-
nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani
dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya
c. Nilai Persatuan Nilai persatuan Indonesia mengandung makna usaha
ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa
nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d. Nilai Kerakyatan Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengandung
makna suatu pemerintahan dari rakyat, olehrakyat, dan untuk rakyat
dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga- lembaga
perwakilan.
e. Nilai Keadilan Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah ataupun
batiniah
2 Daftar materi yang sulit
dipahami di modul ini 1. Upaya Pemajuan dan Penegakkan serta Penanganan Masalah Hak
Asasi Manusia di Indonesia
2. Pembentukan produk hukum yang mengatur tentang HAM sebagai
Penjabaran UUD 1945
3. Konsep integrasi wilayah dan integrasi bangsa
4. Kedudukan Nilai, Moral, dan Norma
5. Proses Perumusan Pancasila

3 Daftar materi yang sering 1.Prinsip Pembelajaran HAM di SD


2. Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Indonesia
3. Nilai, Moral, dan Norma dalam Kehidupan Bernegara
mengalami miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai