Anda di halaman 1dari 20

KELAS IV

BAB 1 PECAHAN

H. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan biasa, campuran, desimal,


persen dalam kehidupan sehari-hari

Penerapan pecahan biasa, campuran, desimal, persen biasa ditemui dalam kehidupan
sehari-hari, seperti pada saat berbelanja ataupun berbagi makanan. Berikut merupakan contoh
soal-soal yang berkaitan dengan pecahan biasa, campuran, desimal, persen dalam kehidupan
sehari-hari :

3
1. Ibu membawa potong melon untuk dimakan bersama 4 orang temannya. Tentukan
4
besar potongan melon yang diperoleh masing-masing!
Jawaban :
3
Diketahui : Potongan melon =
4
Teman Ibu = 4 orang
Ditanya : Tentukan besar potongan melon yang diperoleh masing-masing!
Penyelesaian :
Melon tersebut akan dimakan oleh Ibu dan 4 orang temannya artinya ¾ potong melon
tersebut akan dibagikan ke 5 orang (Ibu dan 4 temannya), dengan setiap orang
memperoleh melon sebesar.
besar potongan melon = potongan melon x jumlah orang
3
= ÷5
4
3 1
= ×
4 5
3
=
20
3
Jadi, besar potongan melon yang diperoleh masing-masing adalah bagian.
20
2. Umur Dayu 9 tahun 2 bulan dan umur Meli 6 tahun 8 bulan. Berapakah perbandingan
umur Dayu dengan Meli?
Jawaban :
Diketahui : Umur Dayu : 9 tahun 2 bulan
Umur Meli = 6 tahun 8 bulan
Ditanya : Perbandingan Umur Dayu dengan Meli?
Penyelesaian :
1 tahun = 12 bulan
Jumlah umur Dayu = (9 x 12 bulan) + 2 bulan
= 108 + 2 bulan
= 110 bulan
Umur Dayu adalah 9 tahun 2 bulan atau 110 bulan
Jumlah umur Meli = (6 x 12 bulan) + 8 bulan
= 72 + 8 bulan
= 80 bulan
Umur Meli adalah 6 tahun 8 bulan atau 80 bulan
Perbandingan Umur Dayu : Umur Meli
= 110 : 80
= 11 : 8
11
=
8
11
Jadi, Perbandingan Umur Dayu dengan Meli adalah .
8
1
3. Ibu berbelanja di pasar tradisonal. Ibu membeli beras 5 kg, telur 1 kg, bawang putih
2
1 3
kg, dan bawang merah kg . Berapa kilogram keseluruhan belanja ibu?
4 4
Jawaban :
Ditanya : Beras = 5 kg
1
Telur = 1
2
1
Bawang putih = kg
4
3
Bawang merah = kg
4
Ditanya : jumlah belanjaan Ibu?
Penyelesaian :
Jumlah belanjaan = beras + telur + bawang putih + bawang merah
1 1 3
= 5+1 + +
2 4 4
5 3 1 3
= + + +
1 2 4 4
20 6 1 3
= + + +
4 4 4 4
30
=
4
15
=
2
1
=7
2
= 7,5 kg
Jadi, jumlah belanjaan Ibu adalah 7,5 kg.
4. Meli menemani Ibu berbelanja di pasar tradisional. Ibu membeli beras 5 kg, daging
1 3
ayam 2,5 kg, wortel kg, dan kentang kg. Berapa kg seluruh belanja Ibu?
2 4
Penyelesaian :
Jumlah seluruh belanjaan adalah
1 3
= 5 + 2,5 + +
2 4
= 5 + 2,5 + 0,5 + 0,75
= 8,75
Jadi, seluruh belanjaan ibu adalah 8,75 kg.

5. Jumlah siswa kelas 4 SD Jaya adalah 50 orang. Dari jumlah siswa itu, 42 orang
mengikuti olahraga. Berapa persen banyak siswa yang mengikuti olahraga?

Jawaban

Diketahui:

Jumlah siswa : 50 orang

Siswa yang mengikuti olahraga : 42

Ditanya :

Berapa persen siswa yang mengikuti olahraga?

Penyelesaian:

42
Persentase siswa berolahraga = x 100% = 84%
50

Jadi persentase siswa yang mengikuti olahraga adalah 84%

6. Ayah memiliki kebun yang 35% dari luasnya ditanami mangga, 40% ditanami
sayuran, dan sisanya ditanami singkong. Berapa bagian kebun yang ditanami
singkong? Tuliskan dalam bentuk pecahan sederhana!

Jawaban

Diketahui:

Ditanami mangga : 35%

Ditanami sayuran : 40%

Sisanya ditanami singkong

Ditanya :

Berapa bagian kebun yang ditanami singkong, tuliskan dalam bentuk pecahan
sederhana?
Penyelesaian:

Bagian yang ditanami singkong = 100% – (bagian ditanami mangga + sayuran)

= 100% – (35% + 40%)

25 1
= 25% = =
100 4

1
Jadi bagian kebun yang ditanami singkong adalah bagian.
4

7. Sebotol minuman kemasan berisi 600 ml air kelapa memiliki kadar gula 15%. Berapa
mililiter kandungan air kelapa murni yang terdapat dalam minuman kemasan
tersebut?

Jawaban

Diketahui:

Volume minuman (Vm) = 600 ml

Volume gula/ kadar gula (Vg) = 15%

Ditanya :

Berapa mililiter kandungan air kelapa murni yang terdapat dalam minuman kemasan
tersebut?

Penyelesaian:

15
Volume gula/kadar gula (Vg) = 15% x 600 = x 600 = 90 ml
100

Maka,

Volume kandungan air kelapa murni = Vm – Vg = 600 – 90 = 510 ml

Jadi kandungan air kelapa murni yang terdapat dalam minuman kemasan tersebut
adalah 510 mililiter.
BAB 2 KPK DAN FPB

I. Menentukan KPK

Kelipatan persekutuan adalah kelipatan yang sama dari dua bilangan atau lebih.
Contoh: kelipatan persekutuan dari 2 dan 3 adalah 6, 12, 18, … KPK adalah nilai terkecil dari
kelipatan persekutuan 2 atau lebih. Faktor persekutuan adalah faktor yang sama dari dua
bilangan atau lebih.

1. Dengan Menggunakan Faktor Persekutuan


Faktor persekutuan adalah faktor yang sama dari dua bilangan atau lebih.
Contoh :
1) Berapakah KPK dari 3 dan 5?
a. Penyelesaian
b. Kelipatan 3 adalah
c. 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, ...
d. Kelipatan 5 adalah
e. 5, 10, 15, 20, 25, 30, …
f. Kelipatan persekutuan dari 3 dan 5 adalah
g. 15, 30, …
h. Jadi, KPK dari 3 dan 5 adalah 15.
2) Berapakah KPK dari 4 dan 6?
a. Penyelesaian
b. Kelipatan 4 adalah
c. 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 40, …
3) Kelipatan 6 adalah
a. 6, 12, 18, 24, 30, 36, …
b. Kelipatan persekutuan dari 4 dan 6 adalah
c. 12, 24, …
d. Jadi, KPK dari 4 dan 6 adalah 12.
2. Menggunakan Faktorisasi Prima
Faktorisasi prima merupakan langkah-langkah yang digunakan dalam menentukan
faktor perkalian bilangan prima dari suatu bilangan.

Carilah KPK dari 8 dan 12

Langkah-langkah menggunakan pohon faktor:

 Buatlah pohon faktor dari kedua bilangan yang dicari KPK-nya.


 Tulis faktorisasi primanya.
 Ambil bilangan pokok pada kedua faktorisasi prima.
 Jika bilangan tersebut memiliki pangkat yang berbeda, ambillah bilangan
prima dengan pangkat yang terbesar.
8 12

2 4 2 6

2 2 2 3

Faktorisasi prima dari 8 adalah 8 = 2 x 2 x 2 = 23


Faktorisasi prima dari 12 adalah 12 = 2 x 2 x 3 = 22 x 3
FPB dari 24 dan 32 adalah 23 x 3 = 8 x 3 = 24

J. Menentukan FPB

Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua bilangan bulat positif p dan q adalah
bilangan bulat positif terbesar r sehingga r mampu membagi habis p dan q sekaligus. Dari
definisi tersebut, terlihat bahwa FPB dari dua bilangan bulat positif adalah sebuah bilangan
bulat terbesar yang dapat digunakan untuk membagi (habis) keduanya. FPB adalah nilai
terbesar dari faktor persekutuan dua atau lebih bilangan.

1. Dengan Menggunakan Faktor Persekutuan


Faktor persekutuan adalah faktor yang sama dari dua bilangan atau lebih.
Contoh: faktor persekutuan dari 8 dan 12 adalah 1, 2, dan 4.
Contoh :
1. Tentukan FPB dari 4 dan 6!
Jawab :
Faktor dari 4 = {1,2,4}
Faktor dari 6 = {1,2,3,6}
Faktor yang sama dari kedua himpunan faktor tersebut adalah {1,2}. FPB dari 4 dan 6
adalah anggota himpunan faktor persekutuan yang terbesar yaitu 2. Jadi FPB dari 4
dan 6 adalah 2.

2. Tentukan FPB dari 24 dan 32!


Jawab:
Faktor 24 = {1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24}

Faktor 32 = {1, 2, 4, 8, 16, 32} 


Faktor yang sama dari kedua himpunan faktor tersebut adalah {1, 2, 4, 8}. FPB dari
24 dan 32 adalah anggota himpunan faktor persekutuan yang terbesar yaitu 8. Jadi
FPB dari 24 dan 32 adalah 8.

3. Tentukan FPB dari 9 dan 12!


Jawab:
Faktor 9 = {1, 3, 9}
Faktor 12 = {1, 2, 3, 4, 6, 12} 
Faktor yang sama dari kedua himpunan faktor tersebut adalah {1, 3}. FPB dari 9 dan
12 adalah anggota himpunan faktor persekutuan yang terbesar yaitu 3. Jadi FPB dari 9
dan 12 adalah 3.
2. Dengan Menggunakan Faktorisasi Prima

Faktorisasi prima merupakan langkah-langkah yang digunakan dalam


menentukan faktor perkalian bilangan prima dari suatu bilangan.

Carilah FPB dari 24 dan 32

Langkah-langkah menggunakan pohon faktor:

 Buatlah pohon faktor dari kedua bilangan yang dicari FPB-nya.


 Tulis faktorisasi primanya.
 Pilihlah bilangan pokok yang sama pada kedua faktorisasi prima.
 Jika bilangan tersebut memiliki pangkat yang berbeda, ambillah bilangan
prima dengan pangkat yang terendah.
24 32

2 12 2 16

2 6 2 8

2 3 2 4

2 2

Faktorisasi prima dari 24 adalah 24 = 2 x 2 x 2 x 3 = 23 x 3


Faktorisasi prima dari 32 adalah 32 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 25
FPB dari 24 dan 32 adalah 23 = 8

K. Menentukan KPK dan FPB dalam kehidupan sehari-hari

Contoh Soal :

1. Ayah memasang lampu hias di depan rumah untuk memperingati HUT Kemerdekaan
RI. Ayah akan menyalakan lampu hias bergantian dalam waktu yang sudah
ditetapkan. Lampu berwarna merah menyala setiap 5 detik dan lampu berwarna hijau
menyala setiap 6 detik. Pada detik berapakah lampu berwarna merah dan hijau akan
menyala bersama-sama kembali?
Pada pengamatan lampu hias., lampu hias berwarna merah menyala setiap 5 detik
sekali.
Kelipatan 5 adalah
5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60, …
Lampu hias berwarna hijau menyala setiap 6 detik sekali.
Kelipatan 6 adalah
6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, 72, …
Kelipatan persekutuan dari 5 dan 6 adalah
30, 60, ...
KPK dari 5 dan 6 adalah 30.
Jadi, kedua lampu akan menyala bersama-sama setiap 30 menit.
2. Pak Yudi memiliki 12 apel dan 18 jeruk. Apel dan jeruk tersebut akan dimasukkan ke
dalam kantong plastik. Berapa kantong plastik yang dibutuhkan, jika tiap kantong
berisi apel dan jeruk dengan jumlah yang sama ? Untuk menjawab soal tersebut, kamu
harus mencari FPB dari 12 dan 18 !

Jawab :

Perhatikan diagram berikut ini !

18 12

2 9 2 6

3 3 2 3

Faktorisasi prima dari 12 adalah 12 = 2 x 2 x 3 = 2² x 3

Faktorisasi prima dari 18 adalah 18 = 2 x 3 x 3 = 2 x 3²

FPB dari 12 dan 18 adalah 2 x 3 = 6

Jadi, kantong plastik yang diperlukan adalah 6 buah. Dan setiap kantong plastik
memuat : 2 apel dan 3 jeruk
KELAS V

I. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dalam operasi perkalian pecahan

Perkalian pecahan dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, berikut merupakan


contoh soal perkalian pecahan dalam kehidupan sehari-hari :

1. Siti membantu ibunya membuat kue Kembang Goyang. Siti membuat 5 kali adonan
1
dan setiap adonan membutuhkan 1 sendok makan wijen. Berapa sendok makan
2
wijen yang dibutuhkan untuk 5 kali adonan?

1
Diketahui : wijen setiap adonan = 1
2

Banyak adonan = 5 kali adonan

Ditanya : Berapa sendok makan wijen yang dibutuhkan untuk 5 kali adonan?

Penyelesaiannya :

1
1. Kalimat matematika adalah 5 × 1 = ...
2

1 3 15 1
2. Penyelesaian kalimat matematikanya adalah 5×1 =5× = =7
2 2 2 2

3. Menjawab pertanyaan adalah sebagai berikut.

1
Jadi, wijen yang dibutuhkan 7 sendok makan.
2

1
2. Siti akan membeli buku tulis sebanyak 1 lusin. Apabila harga buku per lusin
2
Rp36.000,00, berapa rupiah Siti harus membayar?

Jawaban :

1
Diketahui : Banyak buku tulis = 1 lusin
2

Harga per buku = Rp36.000,00,

Ditanya : Berapa rupiah Siti harus membayar?

Penyelesaian :

1
Banyak buku tulis = 1 lusin
2
3
=
2

Harga = banyak buku tulis x harga buku

3
= × Rp .36 .000,00
2

= Rp. 54.000,00

Jadi, harga yang harus dibayar Siti adalah Rp. 54.000,00.

1 1
3. Sebuah taman berbentuk persegipanjang dengan ukuran panjang 10 m dan lebar 8
2 4
m. Tentukan luas taman tersebut!

1
Diketahui : panjang taman (p)= 10 m
2

1
lebar taman (l) = 8 m
4

Ditanya : Luas taman ?

Penyelesaian :

Luas taman =pxl

1 1
= 10 ×8
2 4

21 33
= ×
2 4

21× 33
=
2×4

693
=
8

5 2
= 86 m
8

5 2
Jadi, luas taman tersebut adalah 86 m
8

4. Ali bersama orang tuanya bepergian dari Kota Palu ke Luwuk melalui jalan darat
3
menempuh jarak 590 km. Setelah menempuh perjalanan, mereka beristirahat.
5
Berapa km perjalanan yang sudah dilalui Ali bersama orang tuanya?
Jawaban :

Diketahui : Jarak yang ditempuh = 590 km

3
Ditanya : jarak yang ditempuh setelah menempuh perjalanan?
5

Penyelesaian :

3
Jarak yang telah ditempuh = ×590 km
5

= 354 km

Jadi, jarak yang sudah dilalui Ali bersama orang tuanya adalah 354 km.

2
Sebuah truk setiap kali mengangkut pasir satu rit volumenya 6 m3. Hari itu
5

3
truk mengangkut 4 rit pasir. Berapa m3 pasir yang diangkut truk tersebut?
4

Jawaban :

2
Diketahui : Volume 1 rit truk pasir = 6 m3
5

3
Hari ini truk mengangkut = 4 rit pasir
4

Ditanya : Berapa m3 pasir yang diangkut truk tersebut?

Penyelesaian :

pasir yang diangkut truk = Volume truk x rit pasir

2 3
= 6 ×4
5 4

32 19
= ×
5 4

32× 19
=
5×4

608
=
20

152
=
5
2 3
= 30 m
5

2 3
Jadi, pasir yang diangkut truk tersebut adalah 30 m.
5
KELAS VI

M. Menentukan Perkalian Bilangan Bulat

Perkalian merupakan penjumlahan secara berulang.


Contoh :
Di toko buah menjual buah apel dalam bentuk kemasan. Setiap kemasan berisi 15 buah apel.
Beni membeli sebanyak 4 kemasan. Berapa banyak buah apel yang dibeli Beni?
Pengamatan pada operasi perkalian bilangan bulat adalah
sebagai berikut.
Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan menjumlahkan semua buah apel yang
dibeli. Buah apel yang dibeli sebanyak
15 + 15 + 15 + 15 = 4 x 15
= 60
Jadi, buah apel yang dibeli adalah 60 buah.

Penyelesaian dengan garis bilangan :


2x3=3+3=6
2 x 3 artinya melangkah 3 ke kanan, digandakan sebanyak 2 kali lipat, dan searah.

1 2

0 1 2 3 4 5 6

(-2) X 3 = -3 + (-3) = -6
(–2) x 3 artinya melangkah 3 ke kanan, digandakan sebanyak 2 kali lipat, dan berbalik arah.
1
2

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3

 Di perkalian bilangan bulat berlaku :


1. a x b = ab
2. (a) x b =-ab
3. a x (–b) =-ab
4. (-a) x (-b) = ab
Contoh:
1. Hitunglah perkalian berikut!

6 x 5 = ...

Penyelesaian

6 x 5 = 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 = 30

2. Jadi, hasil dari 6 x 5 adalah 30.

Hitunglah perkalian berikut!

(–3) x 2 = ...

Penyelesaian

Perhatikan pola berikut!

2x2=4

1 x 2 = 2 berkurang 2

0 x 2 = 0 berkurang 2

(-1) x 2 = -2

(-2) x 2 = -4

(-3) x 2 = -6

Jadi, hasil dari (–3) x 2 adalah –6.

3. Hitunglah perkalian berikut!

5 x (–7) = ...

Penyelesaian

Untuk menghitung perkalian, dapat dilakukan dengan pola berikut ini

pola berikut ini

5 x 5 = 25

5 x 4 = 20 berkurang 5

5 x 3 = 15 berkurang 5

5 x 2 = 10

5x1=5
5x0=0

5 x (–1) = –5

5 x (–2) = –10

5 x (–3) = –15

5 x (–4) = –20

5 x (–5) = –25

5 x (–6) = –30

5 x (–7) = –35

Jadi, hasil dari 5 x (–7) adalah –35.

4. Hitunglah perkalian berikut!

(–2) x (–3) = ...

Penyelesaian

Perhatikan pola berikut!

2 x (–3) = –6

1 x (–3) = –3 bertambah 3

0 x (–3) = 0 bertambah 3

(–1) x (–3) = 3

(–2) x (–3) = 6

Jadi, hasil dari (–2) x (–3) adalah 6.

 Sifat-sifat perkalian bilangan bulat :


Sifat-sifat perkalian bilangan bulat ada tiga (3, yaitu komutatif, assosiatif, dan
distributif.
a. Sifat Komutatif (pertukaran)
axb=bxa
contoh : 4 x 8 = 8 x 4
b. Sifat Asosiatif (pengelompokan)

ax (b x c ) = (a x b) x c

contoh : 4 x (5 x 6) = ( 4 x 5) x 6 = 120
c. Sifat Distributif (penyebaran)
-Pada operasi perkalian terhadap penjumlahan
a x (b + c ) = (a x b ) + ( a x c )

contoh: 2 x ( 3 + 4 ) = (2 x 3 ) + ( 2 x 4 ) = 14

-Pada operasi perkalian terhadap pengurangan


a x (b-c ) = (a x b )-( a x c )

contoh: 5 x ( 7-6 ) = (5 x 7 )-( 5 x 6 ) = 5

N. Menentukan Pembagian Bilangan Bulat

Pembagian merupakan kebalikan/invers dari perkalian.


1
contoh :30:5=30 x =6
5
Contoh :
Sekolah Dasar Suka Maju akan membagikan 6 tas kepada 3 siswa berprestasi. Masing-
masing siswa mendapatkan bagian sama banyak. Berapa tas yang diterima oleh masing-
masing siswa?
Permasalahan pada pengamatan halaman 43 tersebut dapat diselesaikan dengan cara
membagi. Bagilah tas dengan banyaknya siswa yang berprestasi.
Banyak tas yang diterima setiap siswa berprestasi
6 : 3 = ...
Operasi pembagian merupakan operasi pengurangan berulang hingga bernilai 0. Dengan
demikian, dapat dituliskan :
6:3=6–3–3=0
1 2

6:3=2
Jadi, banyak tas yang diterima siswa berprestasi adalah 2.

Pada pembagian bilagan bulat berlaku:


a
1. a : b =
b
a
2. (-a) : (-b) =
b
a
3. a : (–b) = -
b
a
4. (-a) : b = -
b

Contoh :
1. Berapa hasil pembagian dari 10 : 2 = ... ?

Penyelesaian

10 : 2 = 10 – 2 – 2 – 2 – 2 – 2 = 0

10 : 2 = 5

Jadi, hasil dari 10 : 2 adalah 5.

2. Berapa hasil pembagian dari (–15) : (–5) = ... ?

Penyelesaian

(–15) : (–5) = (–15) – (–5) – (–5) – (–5) = 0

(–15) : (–5) = 3

Jadi, hasil dari (–15) : (–5) adalah 3.

3. Berapa hasil pembagian dari (–8) : 4 = ... ?

Penyelesaian

Perhatikan pola berikut!

8:4=2 berkurang 1

4:4=1 berkurang 1

0:4=0

(–4) : 4 = –1

(–8) : 4 = –2

Jadi, hasil dari (–8) : 4 adalah –2

4. Berapa hasil pembagian dari 9 : (–3) = ... ?

Penyelesaian :

Perhatikan pola berikut!

(–9) : (–3) = 3 berkurang 1

(–6) : (–3) = 2 berkurang 1

(–3) : (–3) = 1

0 : (–3) = 0

3 : (–3) = –1
6 : (–3) = –2

9 : (–3) = –3

Jadi, hasil dari 9 : (–3) adalah –3.


Sumber :

Faktor Persekutuan Terbesar (FPB). (2015, November). Retrieved Januari 21, 2021, from
seni pendidikan madrasah:
http://senipendidikanmadrasah.blogspot.com/2015/11/faktor-persekutuan-terbesar-
fpb.html

Hobri, S. M. (2018). Buku Siswa : Senang Belajar Matematika Kelas IV. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Mohammad Syaifuddin, S. H., & Syahrinawati., K. A. (2018). Buku Siswa Kelas VI : Senang
Belajar Matematika. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.

Nanang. (2020). Aplikasi Pecahan dalam Kehidupan Sehari-hari. Dipetik Januari 21, 2021,
dari https://www.mikirbae.com/2020/05/aplikasi-pecahan-dalam-kehidupan-
sehari.html

Purnomosidi, W. S. (2018). Buku Siswa Kelas V : Senang Belajar Matematika. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Anda mungkin juga menyukai