BIDANG KEAHLIAN
Penulis
i
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepribadian melankolis adalah salah satu dari 4 kepribadian yaitu:
plegmatis,sanguinis, dan korelis. Masing-masing kepribadian memiliki
sifat,minat,bakat dan bidang keahlian yang berbeda-beda dan memiliki
kekurangan dan kelebihan masing-masing bepribadian.
Laporan ini berisi tentang kepribadian melankolis serta minat,bakat, dan
bidang kelahlian yang dimiliki oleh kepribadian melankolis.kepribadian melankolis
memiliki kecenderungan bidang kelahlian yang lebih banyak daripada kepribadian
yang lainnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian belakang di atas maka dapat di tentukan rumusan
masalah dalam makalah ini seperti:
1. Pengertian kepribadian melankolis
2. Kekurangan dan kelebihan kepribadian melankolis
3. Minat,bakat, dan sifat kepribadan melankolis
4. Biografi tokoh dalam bidang melankolis saya
5. Universitas dan fakultas yang saya minati
6. Tipe kepribadian saya dalam memilih pekerjaan
C. Tujuan
Tujuan pembuatan laporan ini untuk menambah wawasan tentang
kebribadian melankolis bagi pembaca serta dapat mengetahui bahwa kebribadian
di bedakan menjadi 4 macam yang berbeda sifat dan lain-lain.
ii
Daftar isi
iii
KEPRIBADIAN MELANKOLIS
Orang melankolis adalah seseorang yang serius dan juga tertutup, namun
disisi lain orang melankolis juga cerdas serta bisa berpikir kritis dalam hal
menghadapi berbagai masalah dan juga situasi. Mereka dapat mengerjakan suatu
hal dengan jauh dan juga sikap yang tekun dibandingkan tipe lainnya.
Untuk mencapai target,tipe ini memang jagonya. Mereka sangat memahami
setiap hal tahap demi tahap, dan mereka menjalani sebagian besar hidupnya
dengan hal-hal yang cenderung serius. Selain itu orang melankolis merupakan
sosok yang sangat kritis dalam permasalahan, bagi mereka berbagai hal haruslah
masuk akal dan diterima penalarannya.
Ciri dari tipe kepribadian melankolis antara lain:
1. Perfeksionis
Orang dengan melankolis selalu berpikir bahwa mereka harus
mengerjakan berbagai hal dengan sebaik-baiknya. Tidak dilakukan
dengan asal-asalan meskipun hal tersebut sebenarnya tidak penting atau
hal remeh yang bisa dikerjakan dengan santai, seperti melipat baju,
membereskan buku dan sejenisnya.
2. Suka Beranalisis
Orang melankolis merupakan tipe dengan kepribadian yang penuh
pikiran dan semnang menganalisa. Mereka selalu melakukan analisis
secara mendalaam terhadap sesuatu tugas ataupun kegiatan atau
pekerjaan. Mereka merinci terlebih dahulu tahapan dari awal bagaimana
pekerjaan itu dilakukan serta resiko yang mungkin menghampiri. Karena
hal inilah mereka bekerja dengan penuh kehati-hatian.
2. Menghabiskan Waktu
Orang melankolis sangat tifak cocok kerja dilapangan. Dimana merka
mengambil merupakan pribadi yang sangat mendalam dalam
memutuskan berbagai hal, pikirannya pun dipenuhi resiko dan hal
buruk sehingga menyebabkan kepribadian melankolis terlalu
menghabiskan waktu dalam kegiatannya. Mereka tidak bisa bergerak
cepat dan dimanis, dan justru malah tertekan dalam hal tesebut.
3. Sulit Bersosialisasi
Pengalaman sulit bersosialisasi sangat sering terjadi pada orang yang
memiliki kepribadian melankolis. Orang lain cenderung lelah atau
justru menghindar jika bertemu dengan mereka, hal ini terjadi karena
tidak kepercayaan mereka pada orang lain dan cenderung
meremehkan orang lain yang tidak akan mencapai standar mereka.
Orang melankolis juga memiliki sifat tersinggung yang membuat
banyak orang harus ekstra hati-hati jika bersosialisasi dengan mereka.
3
dan mencurigakan, sedangkan menghiburnya sama halnya dengan
waktu untuk hal yang tidak berguna. Sulit menghibur dan
menyenangkn hati orang-orang melankolis karen mereka silit
dimengerti.
TIPE INTELEKTUAL
Orang yang mempunyai tipe kepribadian intelektual memiliki
kecenderungan ntuk memilih pekerjaan yang bersifat akademik. Ciri-cirinya
adalah memiliki kecenderungan untuk merenungkan daripada mengatasinya
dalam memecahkan suatu masalah, erorientasi pada tugas, tidak sosial.
Membutuhkan pemahaman, menyenangi tugas tugas bersifat kabur, memiliki
nilai-nilai dan sikap yang tidak konvensional dan kegiatan-kegiatannya bersifat
intraseptif.
Orang yang mempunyai tipe kepribadian intelektual dalam lingkungan
nyatanya selalu ditandai dengan tugas yang memerlukan berbagai kemampuan
abstrak, dan kreatif. Bukan tergantung kepada pengamatan pribadinya. Untuk
dapat memecahkan masalah yang efektif dan efisien diperlukan intelejensi,
imajinasi, serta kepekaan-p terhadap berbagai masalah yang bersifat intelektual
dan fisik. Kriteria keberhasilan dalam melaksanakan tugas bersifat objektif dan
bisa diukur, tetapi memerlukan waktu yang cukup lama dan secara bertahap.
Bahan dan alat serta perlengkapan memerlukan kecakapan intelektual daripada
kecakapan manual. Kecakapan menulis mutlak dipelihara dalam orientasi ini.
Contoh pekerjaan orang dengan tipe kepribadian ini adalah ahli fisika,
biologi, antropologi, matematika, pekerjaan penelitian, dan pekerjaan lain yang
sejenis.
4
POLINEMA
Politeknik Negeri Malang atau yang dikenal dengan Polinema adalah salah
satu institusi pendidikan yang menawarkan berbagai program studi baik dalam
bidang rekayasa maupun jasa. Saat ini Polinema memiliki 6 jurusan dan 17
program studi dengan diploma 3 dan diploma 4.
Sistem pendidikan di Polinema fokus pada mempersiapkan lulusan dengan
ketrampilan dan kompetensi yang dibutuhkan industri. Sistem pendidikan
Polinema terdiri dari 40% teori dan 60% praktek melalui kurikulum berbasis
kompetensi 5+1 untuk mahasiswa diploma 3, dan 7+1 bagi mahasiswa diploma 4.
Mahasiswa Polinema diarahkan untuk lebih banyak praktek di laboratorium
dan bengkel yang tersedia. Selain itu, Polinema menyelenggarakan pendidikan
dalam kelas kecil, 1 kelas maksimum terdiri dari 30 mahasiswa. Pengalaman
belajar di Polinema menekankan pada pembentukan soft skills untuk membangun
kejujuran, kepemimpinan, kedisiplinan, kerja tim dan budaya kerja cerdas. Selain
mendapatkan hard skills berupa kemampuan akademik, mahasiswa juga
mendapatkan pendidikan karakter yang paling penting sebagai bekal dalam
memasuki dunia kerja.
TEKNIK KIMIA (CHEMICAL ENGINEERING)
Adalah ilmu yang mempelajari rekayasa untuk menghasilkan sesuatu
(produk) yang bisa digunakan untuk keperluan manusia, berlandaskan
pengetahuan ilmu kimia. Salah satu kegiatan dalam ilmu kimia adalah mencari zat
5
atau rekasi baru. Sementara itu, teknik kimia tidak berupaya mengembangkan zat,
struktur, atau rekasi baru, tetapi mengaplikasikan dan mengembangkan yang
sudah ada.
Walaupun teknik kima tidak mencari sesuatu mencari sesuatu yang baru
dari sisi kimia, namun mencari sesuatu yang baru dari sisi teknik produksi. Ilmu
kimia mempelajari reaksi dengan melakukannya pada skala kecil di lingkungan
laboratorium, sedangkan teknik kimia mempelajari reaksi untuk dilakukan pada
skala besar. Hasil penelitian teknik kimia akan diterapkan pada bidang produksi
Lulusan teknik kimia biasa bekerja di pabrik yang memproduksi barang-
barang melalui proses kimia, misalnya di pabrik semen, pupuk, kilang minyak, dan
sebagainya.
6
Abu Musa Jabir bin Hayyan
Abu Musa Jabir bin Hayyan, atau dikenal dengan nama Geber di dunia
barat, dipekirakan labir di Kuffah, Irak pada tahun 750 dan wafat pada tahun 803.
Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam bidang kimia. Kehliannya ini didapatnya
dengan berguru pada Barmaki Vizier, di masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid di
Baghdad. Beliau mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis di dalam
penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi kembali. Jabir
menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi,
sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum pebandingan
tetap.
Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi,
distilasi, kalsinasi, sublimasi, dan penguapan serta pengembangan instrumen
untuk melakukan proses-proses tersebut.
Karya karyanya adalah:
Kitab Al-Kimya
Kitab Al-Sab’een
Kitab Al-Rahmah
Kitab Al-Tajmi
Kitab Al-Zilaq Al-Sharqi
Book Of The Kingdom
7
Book Of Eastern Mercury
Book of Balance
Tokoh besar yang dikenal sebagai “the father of modern chemistry (bapak
kimia modern)”. Jabir Ibn Hayyan, merupakan seorang muslim yang ahli di bidang
kimia, farmasi, fisika, filosofi, dan astronomi. Jabir Ibn Hayyan telah mampu
mengubah presepsi tentang berbagai kejadian alam yang pada saat itu dianggap
sebagai sesuatu yang tidak dapat diprediksi, menjadi suatu ilmu sains yang dapat
dimengerti dan dipelajari oleh manusia.
Penemuan-penemuannya di bidang kimia telah menjadi landasan dasar
untuk berkembangnya ilmu kimia dan teknik kimia modrn saat ini. Jabir Ibn
Hayyanlah yang menemukan asam klorida, asam asetat, asam sitrat, asam nitrat,
teknik distilasi dan teknik kritalisasi. Beliau juga yang menemukan larutan aqua
regia (dengan menggabungkan asam klorida dan asam nitrat) untuk melarutkan
emas.
Jabir Ibn Hayyan mampu mengaplikasikan pengetahuannya di bidang kimia
kedalam proses pembuatan besi dan logam lannya, serta pencegahan karat. Beliau
jugalah yang pertama mengaplikasikan penggunaan mangan dioksida pada
pembuatan gelas kaca.
Pada abad pertengahan, penelitian-penelitian Beliau tentang Alchemy
diterjemahkan kedalam bahasa latin, dan menjadi textbook standar untuk para
ahli kimia eropa. Beberapa diantaranya adalah Kitab Al-Kimya (diterjemahkan oleh
Robert Of Chester – 1144) dan Kitab Al-Sab’een (diterjemahkan oleh Gerard of
Cremona – 1187). Beberapa tulisan Beliau juga diterjemahkan oleh Marcelin
Berthelot kedalam beberapa buku berjudul: Book of the Kingdom, Book of the
Balances dan Book of eastern Mercury. Beberapa istilah teknik yang ditemukan
dan digunakan oleh Beliau juga telah menjadi bagian dari kosakata ilmiah di dunia
internasional, seperti istilah “Alkali”,dsb.