Anda di halaman 1dari 9

ETIKA KEPERAWATAN

“DILEMA ETIK KEPERAWATAN”


Dosen Pembimbing : Sri Lestari, S.Kep.Ns.M.Kes
Kelompok 3
1. Mita’Aulya Sabrina R. 1. Rahayu Siti K.
2. Nanang Yulianto 2. Restituta Wahyu Arta S.
3. Nia Erfina 3. Rio Deva Efendi
4. Ninda Puspita Sari 4. Risma Regista P.
5. Oktafia Zaifi R. 5. Rizki Adi Permana
6. Putri Aulia
 
PENGERTIAN

Dilema etik merupakan suatu masalah yang melibatkan dua atau


lebih landasan moral suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan
keduanya, ini merukan kondisi dimana setiap alternatif memiliki
landasan moral atau prinsip.
Prinsip Moral Dalam Menyelesaikan Masalah Etik

• Otonomi (Autonomi)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir secara logis dan mampu mengambil atau membuat keputusan
sendiri. Orang dewasa mampu untuk memutuskan keputusan dan
orang lain harus menghargai hal tersebut.
Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang
menuntut perbedaan diri. Salah satu contoh yang tidak memperhatikan
onotomi adalah memberitahukan klien atau pasien bahwa keadaannya
baik padahal dalam ralita terdapat gangguan atau penyimpangan.
• Beneficence (Berbuat Baik)
Prinsip ini adalah bahwa kepentingan terbaik pasien tetap lebih
pentingdaripada kepentingan diri sendiri. Didalam prinsip ini perawat
wajib menerapkan tindakan yang menguntungkan klien atau pasien dan
menghindari tindakan yang dapat merugikan klien.
• Nonmaleficence (Tidak Membahayakan / Merugikan)
Perawat harus bekerja dengan hati-hati,serta menimbang potensi
resiko dan manfaat pnelitian atau perawatan yang akan dilakukan.
Membahayakan ini dapat berarti dengan sengaja membuat atau
menyebakan kerusakan,menempatkan seseorang dala bahaya,ataupun
secara tidak sengaja menyebabkan kerusakan.
• Justice (Keadilan)
Prinsip justice ini melibatkan perlakuan yang sama dan adil terhadap
setiap individu,kecuali jika adda pembenaran atas perlakua yang tidak
setara. Dalam profesi,seorang perawat harus mendistribusikan
perawatannya kepada klien-kliennyasecara adil dan sama.
Contoh tindakan yang idak sesuai dengan prinsip ini yaitu melakukan
deskriminasi atau perlakuan yang sewenang-wenang,membuat
pernyataan yang tidak adil tentang orang lain.
• Fidelity
Prinsip ini berarti setia pada janji. Pastinya klien memiliki harapan
terhadap perawat untuk bertindak demi kepentingan baik klien.
Maka,perawat sebagai advokat klien harus menjunjung tinggi prinsip
kestiaan dan menepati janji untuk memberikan perawatan yang terbaik
untuk para klien.
• Veracity
Prinsip ini mengacu pada mengatakan hal yang sebenarnya atau
berkata jujur terhadap klien,bahkan mungkin hal tersebut dapat
menybankan klien menjadi stres.
Prinsip ini penting karena klien membutuhkan informasi relevan dan
lengkap untuk membuat pilihan yang sepenuhnya rasional. Tindakan
yang bertentangan dengan prinsip ini adalah berbohong,pertukaran
informasi yang salah dengan disengaja,ataupun terjadinya
misinterpretasi oleh klien ketika menerima informasi.
CONTOH KASUS
Seorang laki-laki usia 65 tahun menderita kanker kolon terminal dengan metastase yang telah resisten terhadap
tindakan kemoterapi dan radiasi dibawa ke IGD karena jatuh dari kamar mandi dan menyebabkan robekan di kepala. laki-laki
tersebut mengalami nyeri abdomen dan tulang dan kepala yang hebat dimana sudah tidak dapat lagi diatasi dengan
pemberian dosis morphin intravena. Hal itu ditunjukkan dengan adanya rintihan ketika istirahat dan nyeri bertambah hebat
saat laki-laki itu mengubah posisinya. Walapun klien tampak bisa tidur namun ia sering meminta diberikan obat analgesik.
Kondisi klien semakin melemah dan mengalami sesak yang tersengal-sengal sehingga mutlak membutuhkan bantuan oksigen
dan berdasar diagnosa dokter, klien maksimal hanya dapat bertahan beberapa hari saja.
Melihat penderitaan pasien yang terlihat kesakitan dan mendengar informasi dari dokter, keluarga memutuskan untuk
mempercepat proses kematian pasien melalui euthanasia pasif dengan pelepasan alat-alat kedokteran yaitu oksigen dan obat
obatan lain dan dengan keinginan agar dosis analgesik ditambah. Dr spesilalist onkologi yang ditelp pada saat itu memberikan
advist dosis morfin yang rendah dan tidak bersedia menaikan dosis yang ada karena sudah maksimal dan dapat bertentangan
dengan UU yang ada. Apa yang seharusnya dilakukan oleh anda selaku perawat yang berdinas di IGD saat itu menghadapi
desakan keluarga yang terus dilakukan?.
Kasus di atas merupakan salah satu contoh masalah dilema etik (ethical dilemma). Dilema etik merupakan suatu
masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif yang memuaskan atau suatu situasi dimana alternatif yang memuaskan dan
tidak memuaskan sebanding. Dalam dilema etik tidak ada yang benar atau salah. Untuk membuat keputusan yang etis,
seseorang harus tergantung pada pemikiran yang rasional dan bukan emosional. Kerangkan pemecahan dilema etik banyak
diutarakan dan pada dasarnya menggunakan kerangka proses keperawatan / pemecahan masalah secara ilmiah (Thompson &
Thompson, 1985).
Pemecahan Kasusecahan Kasus
Kozier et. al (2004) menjelaskan kerangka pemecahan dilema etik
sebagai berikut :
• Mengembangkan data dasar
• Mengidentifikasi konflik
• Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang
direncanakan dan mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi
tindakan tersebut
• Menentukan siapa pengambil keputusan yang tepat
• Mendefinisikan kewajiban perawat
• Membuat keputusan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai