Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggungjawab,
mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan
nasional juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta pada
tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial.
Dalam dunia pendidikan kita sering mendengar ungkapan yang cukup
sederhana yaitu "mendidik anak pada masa kini berarti menyiapkan orang
dewasa di masa mendatang" (Maman, 2008:40). Pendidik harus bisa
menyiapkan anak didik menjadi orang dewasa yang mandiri, mampu
menggunakan dan mengembangkan sendiri kemampuan (pengetahuan dan
keterampilan) yang telah dimilikinya, dan mempunyai sikap yang sesuai
dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, olah rasa dan olah
raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global.
Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan
yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam
Indonesia. Peningkatan efisiensi pendidikan dilakukan melalui penerapan
manajemen berbasis sekolah dan pembaruan pengelolaan pendidikan secara
terencana, terarah dan berkesinambungan (Sardjiyo dkk, 2009:1.20).
Upaya meningkatkan mutu pendidikan tidak hanya bergantung pada
faktor guru saja, tetapi berbagai faktor lainnya juga berpengaruh untuk
menghasilkan keluaran atau out put proses pengajaran yang bermutu. Namun

1
pada hakikatnya guru tetap merupakan unsur kunci utama yang paling
menentukan, sebab guru adalah salah satu unsur utama dalam sistem
pendidikan yang sangat mempengaruhi pendidikan. Belajar PKn memerlukan
keterampilan dari seorang guru agar anak didik mudah memahami materi
yang diberikan guru. Jika guru kurang menguasai strategi mengajar maka
siswa akan sulit menerima materi pelajaran dengan sempurna. Guru dituntut
untuk mengadakan inovasi dan berkreasi dalam melaksanakan pembelajaran,
sehingga hasil belajar siswa memuaskan.
Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa motivasi belajar siswa
kelas IV SDN Kedungwonokerto Kecamatan Prambon menurun dan terlihat
kurang bergairah dalam menerima materi pelajaran. Hanya ada beberapa siswa
yang terlihat antusias dalam mengikuti pelajaran. Dari hasil observasi dan
diskusi dengan teman sejawat terungkap beberapa masalah yang terjadi di
dalam proses pembelajaran yaitu (a) pada saat proses pembelajaran
berlangsung banyak siswa yang permisi ke luar kelas, (b) saat proses
pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa kelihatan kebingungan, (c)
ketika guru menyuruh siswa untuk bertanya hal yang belum dimengerti hanya
satu orang siswa yang bertanya, (d) penjelasan guru kurang diperhatikan siswa
(e) ketika ditanya hanya sebagian kecil siswa yang dapat menjawab dengan
benar (f) penggunaan media pembelajaran masih kurang. Keadaan ini
menyebabkan hasil belajar mereka secara klasikal rendah. Dari hasil observasi
diperoleh data bahwa banyak siswa yang merasa tidak senang dengan
penggunaan media pembelajaran diterapkan guru selama ini.
Permasalahan tersebut diduga karena media pembelajaran yang
selama ini digunakan tidak memotivasi mereka untuk lebih aktif. Hal inilah
yang diperkirakan menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa. Terdapat
17 dari 31 siswa yang mengatakan bahwa PKn merupakan pelajaran yang
sulit. Keadaan ini hendaknya segera direspon secara positif dengan mencari
alternatif penggunaan media pembelajaran yang efektif, yang membuat siswa
tertarik pada materi pembelajaran.

2
Sebagai alternatif untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan
menggunakan media gambar. Kegiatan pembelajaran dengan media gambar
ini tidak hanya memberikan kesenangan bagi siswa melainkan juga memberi
pengalaman yang lebih baik tentang ragam badaya yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Di samping itu guru harus menciptakan sistem sosial dalam
lingkungan belajar yang dicirikan dengan prosedur demokrasi dan ilmiah.
Tanggungjawab guru adalah memotivasi siswa untuk bekerja secara aktif
untuk menyelesaikan masalah yang muncul pada saat itu.
Berdasarkan dari permasalahan diatas, maka penulis mengambil judul
makalah ”Upaya meningkatkan hasil belajar PKn materi keberagaman budaya
di Indonesia dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas IV SDN
Kedungwonokerto, Prambon, Sidoarjo.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
”Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar PKn materi keberagaman
budaya di Indonesia dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas IV
SDN Kedungwonokerto, Prambon, Sidoarjo.

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini
adalah sebagai berikut:
”Mendeskripsikan upaya meningkatkan hasil belajar PKn materi
keberagaman budaya di Indonesia dengan menggunakan media gambar pada
siswa kelas IV SDN Kedungwonokerto Prambon, Sidoarjo.

D. Manfaat
Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau
kegunaan antara lain:

3
1. Manfaat bagi siswa:
a. Siswa termotivasi dengan adanya media gambar.
b. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn dalam
pembelajaran dengan menggunakan media gambar.
2. Manfaat bagi penulis:
a. Menambah wawasan dan pengetahuan guru untuk menguasai
pembelajaran dengan menggunakan media gambar.
b. Mengetahui teknik penerapan media pembelajaran dengan
menggunakan media gambar dalam kegiatan pembelajaran.
3. Manfaat bagi sekolah:
a. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi perbaikan kualitas
pembelajaran di kelas.
b. Sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi
belajar siswa khususnya pada mata pelajaran PKn.

Anda mungkin juga menyukai