Anda di halaman 1dari 3

[KENCING BATU

Kencing batu (urolitiasis) adalah kalsifikasi di dalam sistem urine. Umumnya disebut batu, yaitu batu
(batu) yang terbentuk di dalam ginjal (nefrolitiasis) namun dapat pula terbentuk di dalam atau migrasi ke
sistem urine barvah. Sering kali asimtomasis hingga pada saat batu tersebut masuk ke saluran kemih
bagian bawah. Kasus kencing batu biasanya ditangani oleh urologist. Batu kandung kemih primer
sangatlah jarang dan biasan terbentuk karena adanya riwayat stasis urine yang dikarenakan obstruksi
atau

infeksi kronis. Sampai dengan 4% populasi di Amerika Serikat menderita urolitiasis. Sekitar 12% dari
populasi laki-laki menderita batu ginjal pada usia 70 tahun. Lebih dari 200.0o0 penduduk Amerika
membutuhkan perawatan rumah sakit karena batu ginjal setiap tahunnya. Kebanyakan orang
mengeluarkan batu secara spontan dan hanya menunjuk manifestasi klinis yang minor sehingga tidak
memerlukan pengobatan. Sementara itu, terdapat pula beberapa orang yang dirawat jalan. Angka
kekambuhan untuk batu kaisiurn oksalat acalah sekitar 50% dalam kurun wa ktu 5 tahun.

Etiologi dan Faktor Risiko

Dua faktor penyebab primer adalah ) stasis urine dan (2) supersaturasi urine dengan kristaloid yang tidak
dapat larut. Peningkatan konsentrasi zat terlarut muncul karena berkurangnya cairan atau peningkatan
beban zat terlarut. Peningkatan konsentrasi tersebut menyebabkan presipitası kristal seperti kalsium,
asam urat, dan fosfat. Kadar pH urine memengaruhi solubilitas enis kristal tertentu dengan beberapa
jenis kristal yang sudah siap berpresipitasi dalam kondisi asam dan beberapa dalam kondisi basa. Angka
pH yang abnormal muncul pada kondisi renal tubular asidosis, pemberian inhibitor karbonik anhidrase,
keberadaan bakteri pemecah urea, dan dalam kondisi diare kronis. Retensi urine yang dikarenakan
obstruksi leher kandung kemih, diversi urine continent, dan mobilisasi, dapat meningkatkan risiko
pembentukan batu karena kristal dalam urine yang tidak bergerak merupakan penyebab yang paling
besar. Infeksi, benda asing, kegagalan pengosongan kandung kemih secara komplet, kelainan metabolik,
obesitas.

kemih, berkontribusi pada pembentukan batu juga. Keberadaan presipitator dalam urine telah diketahui
(seperti atriks protein dan bakteri atau elemen inflamasi) Substansi penghambat (inhibitor) seperti sitrat
dan magnesium dapat mencegah agregasi partikel dan pembentukan kristal. Kurangnya zat penghambat
tersebut dapat meningkatkan risiko pembentukan batu. Tidak hanya defisiensi zat penghambat yang
dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu namun, terdapat pula "anti-penghambat" (anti-inhibitor)
dalam urine seperti alumunium, besi, dan silikon. Obat-obatan tertentu dapat memicu pembentukan
batu seperti, asetazolamid, alkali yang dapat diserap (misainya, kalsium karbonat dan sodium bi karbonat
alumunium hidroksida. Vitamin C dalam dosis besar juga meningkatkan level oksalat dalam urine. Di
Amerika Serikat khususnya bagian tenggara, terdapat area di mana penduduknya memiliki risiko tinggi
menderita kencing batu dan area tersebut disebut "sabuk batu: Laki-laki berusia antara 30 dan 50 tahun
rnemiliki risiko tiga kali lebih besar untuk menderita kencing batu. Penyakit ini juga umum terjadi pada
masyarakat Eropa atau keturunan Asia. Ketika seorang kllien menderita kencing batu, maka mereka akan
meningkatkan risiko terbentuknya batu tanbahan. Urolitiasis muncul tidak hanya dikarenakan satu faktor
namun dikarenakan berbagai macam fenomena Satu pertanyaan yang belum terjawab adalah "Mengapa
beberapa klien menderita kencing batu sementara yang lain tidak?" Masalah ini adalah penting,
berkaitan dengan kekambuhan "pembentuk batu Terdapat beberapa faktor risiko terbentuknya batu dan
semua itu berujung pada terjadinya stasis atau supersaturasi urine. Beberapa risiko tersebut adalah:

1.Imobilitas dan gaya hidup sedentary, yang menyebabkan stasis.

2.Dehidrasi, yang menyebabkan terjadinya supersaturasi.

3.Gangguan metabolik yang menyebabkan peningkata kadar kalsium atau ion lainnya dalam urine.

4.Riwayat kencing batu sebelumnya.

5. Tinggal di dalam area "sabuk batu ) Minum air yang mengandung mineral dalam kadartinggi.

6. Diet tinggi purin, oksalat, suplemen kalsium, protein hewani.

7. Infeksi saluran kemih.

8. Pemakaian kateter jangka panjang.

9.Penyakit kandung kemih neurogenik.

10.Riwayat mutilasi genital pada perenpuan.

Promosi kesehatan dan aktivitas yang menjaga kesehatan didiskusikan pada bagian Manajemen
Keperawatan bagi Klien Medis.

Patofisiologi

Mekanisme sesungguhnya dari pembentukan batu belum diketahui secara pasti hingga saat ini Beberapa
peneliti percaya bahwa diet rendah kalsium memiliki peran dalam pembentukan batu. Sementara itu,
beberapa peneliti)lainnya menyebutkan bahwa konsumsi kalsium yang g cukup tinggi adalah
penyebabnya. Meskipun demikian.kedua kelompok setuju bahwa proses supersaturasi berperan.
KristaliSasi tampaknya menjadi faktor primer dari pembentukan batu

seperti dalam kondisi berikut.

1.Supersaturasi urine dengan peningkatan zat terlarut

2.Pembentukan matriks yang disebabkan ikatan mukoprotein terhadap batu.

3. Kurangnya zat penghambat (inhibitor) yang disebabkan peningkatan atau tidak adanya pelindung
untuk mencegah pembentukan batu.

4.Kombinasi dari beberapa kondisi tersebut.


Pada umumnya, perkembangan kristal melibatkanproses nukieasi, di mana kristal dibentuk dari urine
yang supersaturasi. Selanjutnya, proses agregasi akan menghasilkan partikel yang ukurannya lebih besar.
Salah satu partikel ini mungkin masuk ke dalam saluran kemih hingga akhirnya terjebak pada satu area
yang lebih sempit di mana akan terjadi pembentukan batu.

Zat inhibitor (misalnya, sitrat, pirofosfat, dan magnesium) telah diidentifikasi sebagai agen kelasi
(chelating. Ketika zat tersebut terdapat dalam jumlah yang adekuat, mereka dapat mencegah agregasi
kris dan pembentukan batu. Ketika inhibitor tersebut tidak ada, maka akan terjadi pembentukan batu
setelah proses agregasi kristal Selain itu, matriks berserabut dari materi organik (kebanyakan adalah
mukoprotein) dapat berbentuk di dalam ginjal atau kandung kemih , membentuk suatu subtansi dimana
zat kristal akan menempel. Hal tersebut kemudian menjadi cikal bakal batu.produksi berlebih dari
mukoprotein mungkin berhubungan dengan terdapatnya riwayat keluarga menderita urolitiasis.

Anda mungkin juga menyukai