Anda di halaman 1dari 15

Laporan makalah KMB II

Analisa jurnal tentang “ sistem pencernaan”

OLEH :

ENY PURWA NINGSIH

17031046

Program Studi Ilmu Keperawatan


STIKesHang Tuah Pekanbaru
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah memberikan kami waktu maupun
pikirannya dalam menyelesaikan makalah ini. Dan harapan penyusun semoga makalah
ini dapat memberikan pengetahuan bagi para pembacanya.

Karena keterbatasan kemampuan pengetahuan pengalaman penyusun, tentu saja


masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penyusun mengucapkan banyak terimakasih terhadap semua pihak


yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Terimakasih

Pekanbaru,27 Juni 2019

Eny purwa ningsih

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 4

1.2 Tujuan............................................................................................................................ 4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Defenisi.......................................................................................................................... 5

2.2 Gejala gangguan pencernaan ........................................................................................ 5

2.3 Penyebab gangguan pencernaan ................................................................................... 6

2.4 Pemeriksaan penunjang................................................................................................. 7

2.5 Komplikasi ................................................................................................................... 8

2.6 Pencegahan gangguan pencernaan ............................................................................... 8

2.7. Pengkajian keperawatan .............................................................................................. 9

BAB III ANALISA JURNAL................................................................................................. 11

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan....................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem pencernaan merupakan sebuah sistem yang membantu manusia dalam mencerna
makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah dicerna oleh tubuh
dan diambil berbagai kandungan di dalamnya yang berguna untuk organ dalam dan bagian tubuh
secara keseluruhan. Bagian ini yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut
hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi di dalam
usus. Kemudian, proses pengeluaran sisa-sisa makanan melalui anus. Dalam pelaksanaan proses
pencernaan makanan organ pencernaan dibantu oleh enzim dan hormone yang prosesnya
berbeda tiap organ dan mempunyai fungsi masing-masing.

Saluran pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan,
penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut
sampai anus. Dari saluran pencernaan akan terbentuk sistem pencernaan yang terdiri dari organ-
organ pencernaan yang tergabung membentuk saluran pencernaan. saluran pencernaan tersebut
terdiri dari mulut, faring, esophagus, ventrikulus, usus halus, usus besar, rektum, anus. Selain itu
alat penghasil getah cerna terdiri dari kelenjar ludah, kelenjar getah lambung, kelenjar hati,
kelenjar pankreas, kelenjar getah usus. Selama dalam pankreas, pencernaan makanan
dihancurkan menjadi zat-zat yang sederhana yang hanya diserap dan digunakan oleh sel jaringan
tubuh. Berbagai perubahan sifat makanan terjadi karena kerja berbagai enzim yang terkandung di
dalam berbagai cairan pencernaan.

1.2 Tujuan
1. Agar mengetahui dan memahami tentang gangguan sistem pencernaan salah satunya
gangguan nutrisi pada penyakit kanker.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Defenisi

Sistem pencernaan adalah organ yang seringkali mudah terkena gangguan sehingga
timbul berbagai masalah penyakit pencernaan. Penyakit pencernaan adalah semua penyakit
yangterjadi pada saluran pencernaan. Penyakit ini merupakan golongan besar dari penyakit
padaorgan esofagus, lambung, duodenum bagian pertama, kedua dan ketiga, jejunum, ileum,
kolon,kolon sigmoid, dan rektum. Penyakit pencernaan yang mulanya ringan dapat
berdampak fatalapabila kita tidak mengerti diagnosa penyakit dan cara penanganan yang
tepat. Oleh karena itusangat penting bagi kita untuk mengetahui berbagai seluk beluk hingga
penanganan penyakit pencernaan.

Gangguan pencernaan adalah berbagai jenis masalah yang terjadi pada sistem pencernaan
tubuh. Meski sering dianggap sebagai hal sepele, gangguan pencernaan ringan yang tidak
diatasi dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius dan kronis. Sistem pencernaan
merupakan bagian tubuh yang rumit dan luas. Pencernaan meliputi dari sepanjang mulut
hingga anus. Sistem pencernaan berperan dalam mengeluarkan kotoran dan membantu tubuh
menyerap nutrisi yang penting

2.2 Gejala Gangguan Pencernaan

Gangguan pencernaan dapat menimbulkan beragam gejala, seperti:

1. Sulit menelan
2. Sensasi terbakar di dada (heartburn)
3. Mual
4. Muntah
5. Perut kembung
6. Sakit maag
7. Diare
8. Sembelit
9. Muntah darah atau BAB berdarah

5
2.3 Penyebab Gangguan Pencernaan

Penyebab gangguan pencernaan sangat bervariasi, tergantung kepada penyakitnya. Di


bawah ini akan dijelaskan beberapa penyakit gangguan pencernaan beserta penyebab yang
mendasarinya.

1) Penyakit refluks asam lambung.


penyakit refluks asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah
kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus (kerongkongan). Kondisi ini terjadi akibat
melemahnya cincin otot kerongkongan yang berfungsi mencegah makanan kembali ke
kerongkongan setelah masuk ke lambung.
2) Esofagitis
Esofagitis adalah peradangan di lapisan kerongkongan yang dapat menimbulkan nyeri,
sulit menelan, dan nyeri di bagian dada. Apabila dibiarkan tidak tertangani, esofagitis
dapat menyebabkan penyempitan pada kerongkongan.
3) Akalasia
Akalasia adalah kondisi ketika saraf di area esofagus (kerongkongan) mengalami
kerusakan. Kondisi tersebut menyebabkan otot katup di antara kerongkongan dan
lambung kehilangan kelenturan, sehingga makanan sulit terdorong ke lambung.
4) Gastritis
Gastritis adalah peradangan di dinding lambung, yang dapat terjadi tiba-tiba (akut), atau
berlangsung dalam jangka panjang (kronis). Kondisi ini dapat menyebabkan tukak
lambung.
5) Tukak lambung
Tukak lambung (peptic ulcer) merupakan luka terbuka yang terbentuk di lapisan
lambung, atau bisa juga terjadi di usus 12 jari (ulkus duodenum). Tukak lambung dapat
disebabkan oleh infeksi bakteri, dan penggunaan aspirin atau obat antiinflamasi
nonsteroid dalam jangka panjang.
6) Penyakit batu empedu
Penyakit batu empedu adalah kondisi ketika terjadi penyumbatan pada saluran empedu.
Sumbatan disebabkan oleh batu hasil pengkristalan kolesterol. Pada beberapa kasus, batu
empedu terbentuk dari pengkristalan bilirubin atau zat yang menyebabkan penyakit
kuning.
7) Kolesistitis
Kolesistitis adalah peradangan pada kantung empedu. Peradangan tersebut dipicu oleh
tersumbatnya kantung empedu oleh batu empedu atau tumor. Penyumbatan menyebabkan
cairan empedu terperangkap di dalam kantung empedu, dan memicu peradangan.
8) Sirosis
Sirosis adalah terbentuknya jaringan parut di hati, yang menyebabkan fungsi hati

6
menurun atau bahkan gagal berfungsi. Sirosis merupakan akibat jangka panjang dari
hepatitis.
9) Pankreatitis
Pankreatitis adalah peradangan pada organ pankreas. Pankreas merupakan organ yang
menghasilkan enzim untuk mencerna makanan dan hormon untuk mengatur kadar gula
darah. Pankreatitis dapat disebabkan oleh penyakit batu empedu atau kecanduan alkohol.
10) Radag usus
Sebagaimana namanya, radang usus adalah kondisi ketika usus mengalami peradangan.
Radang usus terdiri dari 2 jenis, yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Bedanya,
radang pada kolitis ulseratif hanya terjadi di usus besar. Sedangkan pada penyakit Crohn,
radang dapat terjadi di seluruh bagian saluran pencernaan.
11) Kanker usus besar
Kanker usus besar bisa bermula dari tumor jinak yang disebut polip adenoma. Seiring
waktu, polip tersebut berkembang menjadi ganas.
12) Wasir
Wasir merupakan pembengkakan pembuluh darah di sekitar atau di dalam anus.
Meskipun wasir bisa tidak menimbulkan gejala, pada beberapa kasus dapat menimbulkan
gatal dan nyeri pada anus, serta keluarnya darah atau nanah saat atau setelah BAB.

2.4 Pemeriksaan penunjang

Adapun untuk memastikan penyebab yang mendasari gejala tersebut, akan menjalankan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti:

1) Uji sampel di laboratorium. Pada pemeriksaan ini, dokter akan mengambil sampel darah,
urine, atau feses pasien, untuk diteliti di laboratorium. Sampel tersebut dapat membantu
dokter mengetahui penyebab gangguan sistem pencernaan, misalnya pasien terinfeksi
bakteri atau virus.
2) Endoskopi. Endoskopi dilakukan untuk melihat kondisi organ di saluran pencernaan
dengan menggunakan selang kecil yang dilengkapi kamera. Selang dapat dimasukkan
melalui mulut, dubur, atau melalui sayatan kecil yang dibuat di dekat organ yang akan
diperiksa. Selain melihat secara visual, endoskopi juga berfungsi untuk mengambil
sampel jaringan (biopsi) pada organ yang terkena, guna diperiksa di bawah mikroskop.
3) Uji pencitraan. Uji pencitraan dilakukan untuk melihat kondisi organ di saluran
pencernaan. Sejumlah uji pencitraan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis gangguan

7
pencernaan antara lain foto Rontgen dengan pewarna bahan barium, USG, CT scan, atau
MRI.

2.5 komplikasi

Beberapa komplikasi tersebut adalah:

1) Perdarahan saluran pencernaan


2) Anemia (kekurangan sel darah merah)
3) Dehidrasi
4) Osteoporosis (pengeroposan tulang)
5) Fistula (saluran abnormal) antara usus dan kandung kemih
6) Splenomegali (pembesaran limpa)
7) Kekurangan nutrisi
8) Penyempitan esophagus

2.6 Pencegahan Gangguan Pencernaan


Gangguan pencernaan dapat dicegah dengan menjalani pola hidup sehat, antara lain:
1) Mempertahankan berat badan ideal, atau menurunkan secara perlahan bila berat
badan berlebih.
2) Memperbanyak makanan berserat, seperti buah dan sayur.
3) Rutin berolahraga
4) Mencukupi asupan cairan.
5) Tidak menunda bila terasa hendak BAB.
6) Tidak mengejan terlalu keras saat BAB.
7) Menghindari duduk atau jongkok terlalu lama di toilet
8) Menghindari konsumsi alkohol.
9) Menerapkan perilaku seksual yang aman dengan menggunakan kondom dan tidak
bergonta-ganti pasangan, serta menghindari berbagi penggunaan jarum suntik, untuk
mencegah hepatitis akibat virus.

8
2.7 Pengkajian Keperawatan

1. Identitas Pasien
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan Utama
Keluhan utama pada pasien gangguan sistem pencernaan secara umum antara lain:
1) Nyeri
2) Mual muntah
3) Kembung dan Sendawa (Flatulens)
4) Ketidaknyamanan Abdomen
5) Diare
6) Konstipasi
b. Riwayat kesehatan sekarang
Tanyakan apakah pada setiap keluhan yang terjadi bemberikan dampak terhadap intaik
nutrisi, berapa lama dan apakah terdapat perubahan berat badan.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Perawat mengkaji riwayat MRS (masuk rumah sakit) dan penyakit berat yang pernah
diderita, penggunaan obat2 dan adanya alergi.
d. Riwayat alergi
3. Pemerikasaan fisik
a. Pemeriksaan fisik keperawatan pada sistem GI dimulai dari survei umum terhadap
setiap kelainan yang terlihat atau mengklarifikasi dari hasil pengkajian anamnesis.
b. Ikterus: konsentrasi bilirubin dalam darah mengalami peningkatan abnormal sehingga
semua jaringan tubuh yang mencakup sklera dan kulit akan berubah warna menjadi
kuning atau kuning kehijauan.
c. Kaheksia dan atrofi: kegagalan saluran GI untuk menyerap makanan secara fisiologis
dapat menyebabkan kehilangan berat badan dan kaheksia (kondisi tubuh terlihat
kurus dan lemah).
d. Pigmentasi kulit: pigmen kulit secara umum dapat disebabkan oleh gangguan fumgsi
hati, hemokromatosis (akiabat stimulus hemosiderin pada melanosit sehingga
memproduksi melamin), dan sirosis primer. Malabsorpsi dapat manimbulkan

9
pigmentasi tipe Addison (pigmentasi solaris) pada puting susu, lipatan palmaris,
daerah-daerah yang tertekan, dan mulut
e. Status mental dan tingkat kesadaran
f. Bibir: bibir dikajia terhadap kondisi warna, tekstur, hidrasi, kontur, serta adanya lesi.
g. Rongga mulut: pemeriksaan fisik rongga mulut dilakukan untuk menilai kelainan atau
lesi yang mempengaruhi pada fungsi ingesti dan digesti.
h. Abdomen: urutan teknik pemeriksaan pada abdomen ialah inspeksi, auskultasi,
palpasi, dan perkusi.
4. Pemeriksaan Penunjang Radiologi,endoskopi, USG, CT-Scan
5. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul adalah :
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hilangnya nafsu
makan.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan.
3. Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan kurang pemajanan/mengingat, kesalahan interpretasi/informasi.
6. Intervensi Keperawatan

Pengaturan nutrisi:

1. Observasi stabilitas dari tanda-tanda vital,status hidrasi, suara bising usus/peristaltic


usus,dan elektrolite.
2. Terapi nutrisi, penasehat nutrisi dan memonitoring
3. Pengaturan cairan dan elektrolit
4. Berikan cakupan nutrisi berserat sesuai dengan indikasi

10
BAB III
ANALISA JURNAL

3.1 Analisa Jurnal


1. Judul Jurnal
Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Gangguan Nutrisi Akibat Kanker melalui
Pendekatan Model Adaptasi Roy
2. Penulis Jurnal
Muhsinina Deswita
3. Departemen Penulis
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Unand
4. Penerbit Jurnal
NERS JURNAL KEPERAWATAN VOLUME 8,No 1juni 2012 : 56-64
5. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui ASKEP dan intervensi yang tepat pada pasien gangguan sistem
pencernaan akibat kanker.
6. Jenis Penelitian
Kuantitatif
7. Metode Penelitian
wawancara dengan subjek penelitian, menggunakan catatan rekam medis, pengukuran
tanda-tanda vital, dan observasi umum keadaan klien.
8. Hasil Analisa Jurnal
Dukungan nutrisi merupakan bagian dari terapi suportif pada anak dengan penyakit
keganasan (Sutandyo, 2007). Status nutrisi anak yang cukup dan terpenuhi sangat
berhubungan erat dengan prognosis penyakit yang diderita anak. Bila status nutrisi
anak baik, maka prognosis penyakit akan menjadi lebih baik pula. Penapisan dan
evaluasi nutrisi secara dini sangat penting dilakukan karena untuk menentukan
penangan selanjutnya. Proses adaptasi anak dalam mempertahankan kehidupan untuk
mencapai kualitas hidup yang lebih baik memerlukan dukungan dari perawat.
Dukungan ini harus diberikan oleh perawat saat memberikan asuhan keperawatan
kepada anak dan keluarganya. Hal ini yang menjadikan peran dan tugas perawat
menjadi sangat penting.

11
Terapi Nutrisi, ketika seseorang didiagnosis menderita kanker, maka nutrisi
merupakan bagian dari terapi. Tujuan utama terapi nutrisi pada penderita kanker
adalah mempertahankan atau meningkatkan status nutrisi sehingga dapat memperkecil
terjadinya komplikasi meningkatkan efektivitas terapi kanker (bedah, kemoterapi,
radiasi) kualitas hidup dan survival penderita. Pada suatu penelitian didapatkan > 40%
penderita yang mendapat terapi kanker (bedah, kemoterapi dan radiasi) mengalami
malnutrisi.
Malnutrisi (kekurangan nutrisi) yang terjadi pada anak berdampak pada kondisi anak.
Dampak ini dapat ditunjukkan oleh perilaku anak seperti: anak menjadi lemah, letih,
dan tidak mampu melawan infeksi atau melakukan kompensasi terhadap efek samping
pengobatan kanker. Konsumsi zat gizi, protein dan kalori yang kurang merupakan
masalah nutrisi yang paling sering dialami oleh anak-anak penderita kanker. Protein
dan kalori penting untuk menyembuhkan, melawan infeksi, dan menyediakan energi.
Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat (zat-zat gizi, protein, vitamin dan mineral)
akan membantu mempercepat proses penyembuhan.
2 Kelebihan Jurnal
1. Kajian literatur yang digunakan oleh penulis mudah untuk dipahami pembaca
2. Penulis memaparkan dengan jelas penjelasan tentang askep dan intervensi ganguan
pencernaan jurnal tersebut.
3. Hasil penelitian yang menggunakan metode studi kasus dapat memudahkan para
pembaca memahami aksep dan intervensi gangguan pencernaan pada pasien kanker.
4. Hasil penelitan tentang asuhan keperawatan yang dipaparkan oleh penulis sangat
lengkap mulai dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi yang
akan diberikan kepada pasien.
5. Pemaparan hasil penelitian dapat dimengerti para pembaca dan penjelasan yang jelas.
Mengapa penulis menetapkan diagnosa yang diberikan kepada pasien.
6. Hasil evaluasi yang terdapat didalam jurnal tersebut.
3 Kekurangan jurnal
1. Penulis tidak memaparkan berapa lama waktu dalam melakukan penelitian.
2. Pada hasil penelitian saat proses pengkajian data yang didapatkan masih kurang
lengkap.

12
4 Rekomendasi
1. Peneliti dapat memaparkan lagi tentang konsep secara umum tentang gangguan
sistem pencernaan dan askepnya lebih terinci.
2. Peneliti dan perawat dapat mengkaji lebih dalam lagi agar data yang diperoleh bisa
menegakan diagnosa keperawatan yang tepat.

13
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan

Sistem pencernaan merupakan sebuah sistem yang membantu manusia dalam mencerna
makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah dicerna oleh
tubuh dan diambil berbagai kandungan di dalamnya yang berguna untuk organ dalam dan
bagian tubuh secara keseluruhan. Gangguan pencernaan adalah berbagai jenis masalah yang
terjadi pada sistem pencernaan tubuh. Meski sering dianggap sebagai hal sepele, gangguan
pencernaan ringan yang tidak diatasi dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius dan
kronis. Sistem pencernaan merupakan bagian tubuh yang rumit dan luas. Pencernaan
meliputi dari sepanjang mulut hingga anus. Sistem pencernaan berperan dalam mengeluarkan
kotoran dan membantu tubuh menyerap nutrisi yang penting. Asuhan keperawatan pada anak
yang menderita kanker dengan masalah malnutrisi memerlukan pendekatan khusus untuk
mencapai hasil yang optimal.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kim, M.J., McFarland, G.K., & McLane, A.M. (2006). Diagnosa Keperawatan. (edisi 7).
Jakarta: EGC. Riyadi, S. & Sukarmin. (2009). Asuhan Keperawatan pada Anak. Yogyakarta:
Graha Ilmu.

15

Anda mungkin juga menyukai