OLEH :
17031046
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah memberikan kami waktu maupun
pikirannya dalam menyelesaikan makalah ini. Dan harapan penyusun semoga makalah
ini dapat memberikan pengetahuan bagi para pembacanya.
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan............................................................................................................................ 4
2.1 Defenisi.......................................................................................................................... 5
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem pencernaan merupakan sebuah sistem yang membantu manusia dalam mencerna
makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah dicerna oleh tubuh
dan diambil berbagai kandungan di dalamnya yang berguna untuk organ dalam dan bagian tubuh
secara keseluruhan. Bagian ini yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut
hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi di dalam
usus. Kemudian, proses pengeluaran sisa-sisa makanan melalui anus. Dalam pelaksanaan proses
pencernaan makanan organ pencernaan dibantu oleh enzim dan hormone yang prosesnya
berbeda tiap organ dan mempunyai fungsi masing-masing.
Saluran pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan,
penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut
sampai anus. Dari saluran pencernaan akan terbentuk sistem pencernaan yang terdiri dari organ-
organ pencernaan yang tergabung membentuk saluran pencernaan. saluran pencernaan tersebut
terdiri dari mulut, faring, esophagus, ventrikulus, usus halus, usus besar, rektum, anus. Selain itu
alat penghasil getah cerna terdiri dari kelenjar ludah, kelenjar getah lambung, kelenjar hati,
kelenjar pankreas, kelenjar getah usus. Selama dalam pankreas, pencernaan makanan
dihancurkan menjadi zat-zat yang sederhana yang hanya diserap dan digunakan oleh sel jaringan
tubuh. Berbagai perubahan sifat makanan terjadi karena kerja berbagai enzim yang terkandung di
dalam berbagai cairan pencernaan.
1.2 Tujuan
1. Agar mengetahui dan memahami tentang gangguan sistem pencernaan salah satunya
gangguan nutrisi pada penyakit kanker.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Defenisi
Sistem pencernaan adalah organ yang seringkali mudah terkena gangguan sehingga
timbul berbagai masalah penyakit pencernaan. Penyakit pencernaan adalah semua penyakit
yangterjadi pada saluran pencernaan. Penyakit ini merupakan golongan besar dari penyakit
padaorgan esofagus, lambung, duodenum bagian pertama, kedua dan ketiga, jejunum, ileum,
kolon,kolon sigmoid, dan rektum. Penyakit pencernaan yang mulanya ringan dapat
berdampak fatalapabila kita tidak mengerti diagnosa penyakit dan cara penanganan yang
tepat. Oleh karena itusangat penting bagi kita untuk mengetahui berbagai seluk beluk hingga
penanganan penyakit pencernaan.
Gangguan pencernaan adalah berbagai jenis masalah yang terjadi pada sistem pencernaan
tubuh. Meski sering dianggap sebagai hal sepele, gangguan pencernaan ringan yang tidak
diatasi dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius dan kronis. Sistem pencernaan
merupakan bagian tubuh yang rumit dan luas. Pencernaan meliputi dari sepanjang mulut
hingga anus. Sistem pencernaan berperan dalam mengeluarkan kotoran dan membantu tubuh
menyerap nutrisi yang penting
1. Sulit menelan
2. Sensasi terbakar di dada (heartburn)
3. Mual
4. Muntah
5. Perut kembung
6. Sakit maag
7. Diare
8. Sembelit
9. Muntah darah atau BAB berdarah
5
2.3 Penyebab Gangguan Pencernaan
6
menurun atau bahkan gagal berfungsi. Sirosis merupakan akibat jangka panjang dari
hepatitis.
9) Pankreatitis
Pankreatitis adalah peradangan pada organ pankreas. Pankreas merupakan organ yang
menghasilkan enzim untuk mencerna makanan dan hormon untuk mengatur kadar gula
darah. Pankreatitis dapat disebabkan oleh penyakit batu empedu atau kecanduan alkohol.
10) Radag usus
Sebagaimana namanya, radang usus adalah kondisi ketika usus mengalami peradangan.
Radang usus terdiri dari 2 jenis, yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Bedanya,
radang pada kolitis ulseratif hanya terjadi di usus besar. Sedangkan pada penyakit Crohn,
radang dapat terjadi di seluruh bagian saluran pencernaan.
11) Kanker usus besar
Kanker usus besar bisa bermula dari tumor jinak yang disebut polip adenoma. Seiring
waktu, polip tersebut berkembang menjadi ganas.
12) Wasir
Wasir merupakan pembengkakan pembuluh darah di sekitar atau di dalam anus.
Meskipun wasir bisa tidak menimbulkan gejala, pada beberapa kasus dapat menimbulkan
gatal dan nyeri pada anus, serta keluarnya darah atau nanah saat atau setelah BAB.
Adapun untuk memastikan penyebab yang mendasari gejala tersebut, akan menjalankan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti:
1) Uji sampel di laboratorium. Pada pemeriksaan ini, dokter akan mengambil sampel darah,
urine, atau feses pasien, untuk diteliti di laboratorium. Sampel tersebut dapat membantu
dokter mengetahui penyebab gangguan sistem pencernaan, misalnya pasien terinfeksi
bakteri atau virus.
2) Endoskopi. Endoskopi dilakukan untuk melihat kondisi organ di saluran pencernaan
dengan menggunakan selang kecil yang dilengkapi kamera. Selang dapat dimasukkan
melalui mulut, dubur, atau melalui sayatan kecil yang dibuat di dekat organ yang akan
diperiksa. Selain melihat secara visual, endoskopi juga berfungsi untuk mengambil
sampel jaringan (biopsi) pada organ yang terkena, guna diperiksa di bawah mikroskop.
3) Uji pencitraan. Uji pencitraan dilakukan untuk melihat kondisi organ di saluran
pencernaan. Sejumlah uji pencitraan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis gangguan
7
pencernaan antara lain foto Rontgen dengan pewarna bahan barium, USG, CT scan, atau
MRI.
2.5 komplikasi
8
2.7 Pengkajian Keperawatan
1. Identitas Pasien
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan Utama
Keluhan utama pada pasien gangguan sistem pencernaan secara umum antara lain:
1) Nyeri
2) Mual muntah
3) Kembung dan Sendawa (Flatulens)
4) Ketidaknyamanan Abdomen
5) Diare
6) Konstipasi
b. Riwayat kesehatan sekarang
Tanyakan apakah pada setiap keluhan yang terjadi bemberikan dampak terhadap intaik
nutrisi, berapa lama dan apakah terdapat perubahan berat badan.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Perawat mengkaji riwayat MRS (masuk rumah sakit) dan penyakit berat yang pernah
diderita, penggunaan obat2 dan adanya alergi.
d. Riwayat alergi
3. Pemerikasaan fisik
a. Pemeriksaan fisik keperawatan pada sistem GI dimulai dari survei umum terhadap
setiap kelainan yang terlihat atau mengklarifikasi dari hasil pengkajian anamnesis.
b. Ikterus: konsentrasi bilirubin dalam darah mengalami peningkatan abnormal sehingga
semua jaringan tubuh yang mencakup sklera dan kulit akan berubah warna menjadi
kuning atau kuning kehijauan.
c. Kaheksia dan atrofi: kegagalan saluran GI untuk menyerap makanan secara fisiologis
dapat menyebabkan kehilangan berat badan dan kaheksia (kondisi tubuh terlihat
kurus dan lemah).
d. Pigmentasi kulit: pigmen kulit secara umum dapat disebabkan oleh gangguan fumgsi
hati, hemokromatosis (akiabat stimulus hemosiderin pada melanosit sehingga
memproduksi melamin), dan sirosis primer. Malabsorpsi dapat manimbulkan
9
pigmentasi tipe Addison (pigmentasi solaris) pada puting susu, lipatan palmaris,
daerah-daerah yang tertekan, dan mulut
e. Status mental dan tingkat kesadaran
f. Bibir: bibir dikajia terhadap kondisi warna, tekstur, hidrasi, kontur, serta adanya lesi.
g. Rongga mulut: pemeriksaan fisik rongga mulut dilakukan untuk menilai kelainan atau
lesi yang mempengaruhi pada fungsi ingesti dan digesti.
h. Abdomen: urutan teknik pemeriksaan pada abdomen ialah inspeksi, auskultasi,
palpasi, dan perkusi.
4. Pemeriksaan Penunjang Radiologi,endoskopi, USG, CT-Scan
5. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul adalah :
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hilangnya nafsu
makan.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan.
3. Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan kurang pemajanan/mengingat, kesalahan interpretasi/informasi.
6. Intervensi Keperawatan
Pengaturan nutrisi:
10
BAB III
ANALISA JURNAL
11
Terapi Nutrisi, ketika seseorang didiagnosis menderita kanker, maka nutrisi
merupakan bagian dari terapi. Tujuan utama terapi nutrisi pada penderita kanker
adalah mempertahankan atau meningkatkan status nutrisi sehingga dapat memperkecil
terjadinya komplikasi meningkatkan efektivitas terapi kanker (bedah, kemoterapi,
radiasi) kualitas hidup dan survival penderita. Pada suatu penelitian didapatkan > 40%
penderita yang mendapat terapi kanker (bedah, kemoterapi dan radiasi) mengalami
malnutrisi.
Malnutrisi (kekurangan nutrisi) yang terjadi pada anak berdampak pada kondisi anak.
Dampak ini dapat ditunjukkan oleh perilaku anak seperti: anak menjadi lemah, letih,
dan tidak mampu melawan infeksi atau melakukan kompensasi terhadap efek samping
pengobatan kanker. Konsumsi zat gizi, protein dan kalori yang kurang merupakan
masalah nutrisi yang paling sering dialami oleh anak-anak penderita kanker. Protein
dan kalori penting untuk menyembuhkan, melawan infeksi, dan menyediakan energi.
Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat (zat-zat gizi, protein, vitamin dan mineral)
akan membantu mempercepat proses penyembuhan.
2 Kelebihan Jurnal
1. Kajian literatur yang digunakan oleh penulis mudah untuk dipahami pembaca
2. Penulis memaparkan dengan jelas penjelasan tentang askep dan intervensi ganguan
pencernaan jurnal tersebut.
3. Hasil penelitian yang menggunakan metode studi kasus dapat memudahkan para
pembaca memahami aksep dan intervensi gangguan pencernaan pada pasien kanker.
4. Hasil penelitan tentang asuhan keperawatan yang dipaparkan oleh penulis sangat
lengkap mulai dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi yang
akan diberikan kepada pasien.
5. Pemaparan hasil penelitian dapat dimengerti para pembaca dan penjelasan yang jelas.
Mengapa penulis menetapkan diagnosa yang diberikan kepada pasien.
6. Hasil evaluasi yang terdapat didalam jurnal tersebut.
3 Kekurangan jurnal
1. Penulis tidak memaparkan berapa lama waktu dalam melakukan penelitian.
2. Pada hasil penelitian saat proses pengkajian data yang didapatkan masih kurang
lengkap.
12
4 Rekomendasi
1. Peneliti dapat memaparkan lagi tentang konsep secara umum tentang gangguan
sistem pencernaan dan askepnya lebih terinci.
2. Peneliti dan perawat dapat mengkaji lebih dalam lagi agar data yang diperoleh bisa
menegakan diagnosa keperawatan yang tepat.
13
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Sistem pencernaan merupakan sebuah sistem yang membantu manusia dalam mencerna
makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah dicerna oleh
tubuh dan diambil berbagai kandungan di dalamnya yang berguna untuk organ dalam dan
bagian tubuh secara keseluruhan. Gangguan pencernaan adalah berbagai jenis masalah yang
terjadi pada sistem pencernaan tubuh. Meski sering dianggap sebagai hal sepele, gangguan
pencernaan ringan yang tidak diatasi dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius dan
kronis. Sistem pencernaan merupakan bagian tubuh yang rumit dan luas. Pencernaan
meliputi dari sepanjang mulut hingga anus. Sistem pencernaan berperan dalam mengeluarkan
kotoran dan membantu tubuh menyerap nutrisi yang penting. Asuhan keperawatan pada anak
yang menderita kanker dengan masalah malnutrisi memerlukan pendekatan khusus untuk
mencapai hasil yang optimal.
14
DAFTAR PUSTAKA
Kim, M.J., McFarland, G.K., & McLane, A.M. (2006). Diagnosa Keperawatan. (edisi 7).
Jakarta: EGC. Riyadi, S. & Sukarmin. (2009). Asuhan Keperawatan pada Anak. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
15