KELOMPOK 4
1. Wiwik Rahayu 23091023
2. Rawani Yuhansary Dewi 23091025
3. Lilis Azura Damayanti 23091028
4. Radja Siti Nur Aisyah 23091031
Preseptor Akademik:
Ns. Defi Eka Kartika, M.Kep
Preseptor Klinik:
Ns. Firdaus Eko, M.Kep., Sp.Kep.MB
Resiko paparan pada perokok pasif juga tidak selesai saat perokok berhenti merokok.
Polutan dan second hand smoke terutama dalam bentuk gas dapat dibuang melalui
ventilasi, namun dapat juga menetap pada permukaan selama waktu tertentu dan dapat
menyebabkan third hand smoke. Seseorang terpapar third hand smoke melalui inhalasi,
ingesti atau permukaan kulit yang menempel disetiap permukaan dirumah atau ruangan
tertutup lainnya. Dampak third hand smoke yang dapat di timbulkan pada kesehatan
adalah resiko penyakit kanker, kerusakan pada organ dalam tubuh seperti kardiovaskuler
dan liver, memicu inflamasi paru yang dapat berakibat penyakit paru obstruksi kronis
(PPOK), asma, dan resiko diabetes tipe 2 (P2PTM Kemenkes RI, 2018).
Perilaku merokok didalam rumah disebut juga sebagai asap tangan ketiga, hal tersebut
merupakan asap asap yang memenuhi ruangan tertutup yang dihasilkan oleh perokok.
Tempat utama seseorang dapat terpapar asap rokok adalah dirumah. Dengan begitu
makan rumah dapat menjadi beresiko tinggi terhadap paparan asap rokok yang dapat
menimbulkan berbagai penyakit (Anwar, 2021).
Perokok tangan ketiga atau third hand smoker adalah orang-orang yang menghirup asap
ketiga. Asap ketiga sendiri merujuk pada sisa-sisa partikel rokok, seperti nikotin, tar, dan
racun lainnya. Sisa-sisa partikel ini dapat menempel di rambut, baju, perabotan, karpet,
gorden, langit-langit, dan benda lainnya yang berada dalam sebuah ruangan. Asap ketiga
dapat menempel selama berhari-hari pada permukaan benda-benda tersebut, meskipun
membuka jendela dan pintu ruangan. Zat kimia tersebut dapat berubah menjadi racun
yang berbahaya jika bercampur dengan polutan yang ada diruangan. Racun yang
terbentuk dari proses ini di sinyalir dapat meningkatkan potensi penyakit mematikan,
termasuk kanker (Astuti, & Anugrah, 2021).
Cara lain yang dapat digunakan adalah dengan tidak merokok didalam rumah. Pilih ruang
terbuka sebagai tempat merokok. Pastikan juga tidak ada orang lain disekitar kita yang
pada akhirnya menjadi perokok pasif. Selain itu, mandi atau mencuci tangan sebelum
melakukan kontak dengan keluarga dirumah.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
A. Latar Belakang
Merokok adalah suatu kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari, merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi orang yang
mengalami kecenderungan terhadap rokok. Rokok merupakan salah satu bahan adiktif
artinya dapat menimbulkan ketergantungan bagi pemakainya. Sifat adiktif rokok berasal
dari nikotin yang dikandungnya. Setelah seseorang menghirup asap rokok, dalam 7 detik
nikotin akan mencapai otak (Soetjiningsih, 2010).
Bahaya rokok sudah banyak diketahui, tetapi masih banyak remaja yang menjadi perokok
aktif. Kebiasaan merokok umumnya dilakukan pada saat usia remaja, kebiasaan tersebut
sebanyak 47% pada remaja usia 11-15 tahun adalah populasi laki-laki, sedangkan 12%
adalah populasi Wanita (Caldwell, 2009). Menurut WHO (2008) merokok dalam jangka
panjang menjadi penyebab utama penyakit yang mematikan seperti serangan jantung,
kanker, dan penyakit pada paru-paru. Laporan WHO ada 1,3 milyar orang yang merokok
didunia. Pada tahun 2008 menyebutkan bahwa 2/3 perokok tinggal di 10 negara.
Data WHO menunjukkan bahwa pada tahun 2008 Indonesia ada diurutan ke 28 dengan
angka 1.085 batang perorang/tahun. Pengguna rokok urutan pertama adalah di negara
Serbia dengan jumlah konsumsi rokok mencapai 2.861 perorang/tahun sedangkan urutan
berikutnya diduduki oleh negara neraga maju. Selain banyaknya negara yang
penduduknya mayoritas merokok hal tersebut juga menjadi meningkatnya angka
kematian pada negara negara tersebut akibat merokok.
Semua ahli kesehatan termasuk World Health Organization (WHO) telah lama
menyimpulkan, bahwa secara kesehatan rokok banyak menimbulkan dampak negatif,
lebih bagi anak-anak dan masa depannya. Rokok mengandung 4000 zat kimia dengan
200 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan
racun ini didapatkan pada asap utama yaitu asap rokok yang terhisap langsung masuk
keparu-paru perokok maupun asap samping yaitu asap rokok yang dihasilkan oleh ujung
rokok yang terbakar, misalnya karbon monoksida, benzopiren, dan amoniak (KPAI,
2013).
B. Tujuan Penyuluhan
Setelah diberikan penjelasan selama 20 menit diharapkan mampu memahami cara
pencegahan dan faktor penyebab perokok tangan ketiga
C. Manfaat Penyuluhan
Setelah diberikan penjelasan selama 20 menit tentang perokok tangan ketiga mampu:
1. Memahami definisi perokok tangan ketiga
2. Memahami orang yang menjadi risiko perokok tangan ketiga
3. Memahami dampak dari perokok tangan ketiga
4. Memahami pencegahan dari perokok tangan ketiga
D. Metode Penyuluhan
- Ceramah
- Tanya - jawab
E. Media Penyuluhan
- Leaflet
F. Setting Tempat
Keterangan:
: Leader
: Co Leader
: Observer
: Fasilitator
: Perserta
G. Kegiatan Penyuluhan
NO FASE KEGIATAN
Penyuluh Peserta
1 Pembukaan 2 1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam
menit mengucapkan salam. 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan 4. Memperhatikan
4. Kontrak waktu dengan peserta
penyuluhan edukasi
H. Uraian Tugas
1. Leader (Lilis Azura Damayanti)
a) Mengkoodinir seluruh kegiatan
b) Memimpin penyuluhan
c) Memimpin diskusi
d) Role mode
e) Memfasilitasi kelompok dan kegiatan
I. Evaluasi
1. Struktur
a) Peserta edukasi sudah menyutujui waktu dan tempat dimana kegiatan edukasi
akan dilaksanakan
b) Tempat, media serta alat penyuluhan tersedia sesuai rencana
c) Seluruh media dan metode penyuluhan yang akan digunakan sudah disediakan
oleh penyuluh
2. Evaluasi Proses
a) Diharapkan klien datang untuk mengikuti kegiatan penyuluhan
b) klien antusias terhadap materi penyuluhan edukasi
c) klien mengikuti penyuluhan sampai dengan selesai
3. Evaluasi Hasil
a) Diharapkan 70% klien dapat memahami perokok tangan ketiga
b) Diharapkan peserta penyuluhan dapat bekerja sama dengan baik selama penyuluhan
c) Diharapkan peserta penyuluhan dapat memberikan pertanyaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, N.M., Wulandari. A.T., (2021). Risiko Terkait Pelaku Merokok di Dalam Rumah
Selama Masa Pandemi. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), pp,7-16
Astuti, F. D., dan Nugraheni, A. P., (2021). Penyuluhan Penyakit Tidak Menular Pada
Masyarakat. Community Development Journal, 2(3), pp.940-944
P2PTM Kemenkes RI., (2018). Awas, Racun Rokok yang Menempel di Perabotan dan
Bahayanya! – Direktorat P2PTM.
Septi I, S.KM., (2023). Perokok Tangan Ketiga, Apakah Itu?. Rumah Sakit Pura Raharja
WHO, 2015, WHO Report On the Global Tobacco Epidemic, Raising taxes on tobacco,
mpower.