Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA

DI RT 03/ RW 08 KELURAHAN BATIPUH PANJANG


“Satuan Acara Penyuluhan Bahaya Merokok TUK 1 DAN TUK 2”

OLEH:
MARDITA SARI
213110124
3B

Pembimbing Akademik Pembimbing klinik

Tasman, S.Kp, M.Kep, Sp. Kom Ns. Mitha Angelia Mayestika S. Kep

D3 KEPERAWATAN PADANG
POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TA 2023/20204
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MENGENAL BAHAYA MEROKOK

Topik/masalah : Bahaya Merokok


Subtopik : Mengenal Bahaya Merokok di Keluarga
Tempat : Rumah Ny.F
Sasaran : Ny.F dan Keluarga
Metode : Ceramah, Observasi, Diskusi
Tanggal : Selasa, 28 November 2023
Jam : 15.00 WIB

1. Latar Belakang
Merokok adalah suatu kebiasaan menghirup asap rokok yang dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari,merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi orang yang mengalami
kecenderungan terhadap rokok. Rokok merupakan salah satu bahan adiktif artinya dapat
menimbulkan ketergantungan bagi pemakainya.Sifat adiktif rokok berasal dari nikotin yang
dikandungnya.Setelah menghirup asap rokok dalam 7 detik nikotin akan mencapai otak
(Soejiningsih,2020).

Bahaya rokok sudah banyak diketahui tetapi masih banyak remaja yang menjadi perokok
aktif. Kebiasaan merokok umumnya dilakukan pada saat usia remaja.Kebiasaan tersebut
sebanyak 47% pada remaja usia 1-15 tahun adalah populasi laki-laki sedangkan 12% adalah
pupulasi pada wanita (Caldwell,2015).

2. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan :
1) Perilaku Kesehatan Cendrung Beresiko b. d pemilihan gaya hidup tidak sehat
(Merokok)
b. Tujuan Umum
Setelah melakukan TUK selama 40 menit diharapkan keluarga dapat mengenal masalah
kesehatan yang ada dalam keluarga
c. Tujuan Khusus
1) Membina hubungan saling percaya antara perawat dengan keluarga
2) Mengetahui hak dan kewajiban selama praktik pelayanan keperawatan keluarga
3) Menyetujui untuk menjadi responden praktik keperawatan keluarga
4) Menunjukkan sikap terbuka kepada mahasiswa, ditandai dengan menatap mata
mahasiswa dan menunjukkan respon menerima mahasiswa secara verbal dan
nonverbal.
5) Mampu menetapkan waktu kunjungan yang tepat untuk pertemuan berikutnya.
6) Melakukan penyuluhan tentang TUK 1 dan 2 yang telah ditetapkan

3. Rencana Keperawatan
1) Topik : Penyuluhan TUK 1 dan TUK 2
2) Metode : Penyuluhan, Observasi, Diskusi
3) Media dan Alat : alat tulis ,leaflet
4) Waktu : 15.00
5) Tempat : Rumah Tn.F
6) Strategi pelaksanaan
No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Keluarga Waktu
1 Fase orientasi
1) Salam terapeutik Menjawab
2) Menjelaskan tujuan kunjungan Mendengarkan 5 menit
3) Kontrak waktu
Menyetujui
2 Fase Kerja
1) Memberikan edukasi atau Mendengarkan 30 menit
penyuluhan kesehatan Bertanya
cenderung beresiko dan
pengenalan bahaya merokok
3 Fase Terminasi
1) Mengucapkan terimakasih Menjawab
2) Melakukan kontrak waktu untuk Menyetujui 5 Menit
kunjungan selanjutnya
3) Mengucapkan salam Menjawab

4. Kriteria Evaluasi
1) Kriteria struktur
a) Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu 40 menit
b) Mahasiswa dapat bertemu dengan keluarga
2) Kriteria proses
a) Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan `
b) Keluarga menunjukkan sikap terbuka dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan oleh mahasiswa.
3) Kriteria hasil
a) Dengan kesepakatan bersama dapat menentukan pertemuan selanjutnya.
b) Penyuluhan TUK 1 dan TUK 2 dapat terselesaikan
c) Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan yang ada didalam keluarga
LAMPIRAN MATERI

Satuan Acara Penyuluhan Bahaya Merokok

A. Pengertian Merokok
Rokok adalah suatu kebiasaan (habituation) dan bukan satu ketergantungan (addiction).
Ada perbedaan yang sangat mendasar antara kebiasaan (habituation) dan ketergantungan
(addiction). Kebiasaan adalah membiasakan diri melakukan sesuatu karena ada bahan, bila
ia menghentikan kebiasaannya. Maka akan muncul gejala-gejala psikis dari dalam dirinya.
Sedangkan ketergantungan, sebagaimana ketergantungan heroin ataupun kokain adalah
ketergantungan fisik dan psikis yakni fisik pun menjadi terbiasa untuk mengkonsumsi suatu
bahan yang ada. Dengan demikian, dengan ketiadaan bahan tersebut, selain menimbulkan
gejala-gejala psikis, juga membuat fisiknya menjadi lemah untuk melaksanakan kegiatan
dan aktivitas rutin (Husaini, 2017).
Merokok adalah suatu kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari, merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi orang yang
mengalami kecenderungan terhadap rokok. Rokok merupakan salah satu bahan adiktif
artinya dapat menimbulkan ketergantungan bagi pemakainya. Sifat adiktif rokok berasal dari
nikotin yang dikandungnya. Setelah seseorang menghirup asap rokok, dalam 7 detik nikotin
akan mencapai otak (Soetjiningsih, 2020).

B.Menyebutkan kembali zat-zat yang terkandung dalam rokok

a) Tar

Tar terkumpul diparu-paru karena asap rokok akan mendingin setelah diisap dan masuk
ke dalam paru-paru. Tar akan bercampur dengan bahan-bahan kimia beracun yang lain.
Beberapa diantaranya merupakan karsinogen (suatu substansi penyebab kanker).

b) Nikotin
Nikotin dikenal salah satu racun yang paling kuat. Nikotin membuat seseorang ketagihan
tembakau. Tidak adanya tembakau dapat mengakibatkan gejala-gejala perasaan yang
tidak menyenangkan. Gejala-gejala ini dapat terjadi pada seseorang yang mencoba untuk
berhenti merokok. Nikotin merangsang pelepasan hormon adrenalin kedalam darah.
Hormon adrenalin menyebabkan peningkatan detak jantung dan peningkatan tekanan
darah. Dalam jangka waktu lama, tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan masalah
yang berkaitan dengan sistem peredaran darah. Masalah tersebut misalnya penyakit
jantung.

c) Karbon monoksida

Karbon monoksida merupakan gas yang lebih mudah terikat dengan hemoglobin
dibandingkan dengan oksigen. Akibatnya, kandungan oksigen didalam darah menurun
sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk menyediakan oksigen didalam tubuh.
Dalam jangka waktu lama, kandungan karbon monoksida yang tinggi dapat menyebabkan
pengerasan pembuluh darah. Pengerasan ini terutama pada pembuluh darah yang
membawa oksigen ke otot jantung (Saktiyono, 2008).

d) Timah hitam (Pb)

Timah hitam (Pb) yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 µg. Sebungkus
rokok (isi 20 batang) yang habis dihisap dalam satu hari akan menghasilkan 10 µg.
Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk kedalam tubuh adalah 20 µg
per hari (Sitepoe, 1997 dalam Siam, 2016).

C.Menyebutkan bahaya merokok

Merokok mempunyai banyak efek negatif yang berbahaya kepada kesehatan manusia, dan
kebiasaan merokok tidak hanya merugikan perokok itu sendiri, tetapi juga mengancam
masyarakat di sekitarnya. Kandungan rokok menyebabkan kerusakan dan berbagai macam
penyakit di mulut seperti:

a. periodonitis (infeksi pada gusi)


b. penyakit kerongkongan seperti faringitis (infeksi faring) dan laringitis (infeksi laring atau
pita suara)
c. penyakit di bronkus seperti bronkitis (infeksi bronkus)
d. penyakit pada paru – paru seperti kanker paru
e. penyakit paru obstruktif dan bahaya bagi ibu hamil (Aula & Lisa, E., 2015).

D.Menyebutkan cara mengurangi efek dari rokok

a. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah perilaku sehat remaja
dengan memberikan kesempatan untuk menambah pengetahuan mereka, sehingga dapat
memutuskan pilihan yang tepat dalam mengambil keputusan yang sangat penting bagi
kesehatannya.
b. Pendidikan kesehatan pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan atau usaha
menyampaikan pesan kesehatan kepada remaja. Dengan harapan bahwa dengan adanya
pesan tersebut, kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang
kesehatan yang ,lebih baik. Dengan kata lain dengan adanya promosi kesehatan tersebut,
diharapkan dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku dari sasaran. Promosi
kesehatan juga sebagai suatu proses dimana proses tersebut mempunyai masukan (input)
dan keluaran (output). Didalam suatu proses pendidikan kesehatan yang menuju
tercapainya tujuan promosi (Notoatmodjo, 2018).

E.Menyebutkan alasan menghindari merokok

Keinginan untuk hidup sehat, panjang umur, terbebas dari gangguan kesehatan maupun
penyakit mendorong perokok untuk terlepas dari penderitaannya. Alasan berhenti merokok
bisa dipengaruhi faktor kesehatan, keluarga, dan organisasi keagamaan.
a. Faktor kesehatan yaitu munculnya gangguan-gangguan seperti hipertensi, nyeri dada,
demam tinggi maupun batuk. Sementara itu penolakan anggota keluarga terhadap
perokok mengakibatkan ada usaha keras untuk berhenti merokok.
b. Faktor keluarga sebagai alasan berhenti merokok termasuk keprihatinan melihat anak dan
istri yang mengikuti jejaknya sebagai perokok serta adanya balita di rumah yang akan
terkena pengaruh negatif asap rokok.
c. faktor organisasi keagamaan menyangkut organisasi keagaamaan yang dianutnya menjadi
faktor penting dalam hidupnya yang telah memberi pencerahan padanya agar menjauhi
rokok, karena pengaruh negatif dari rokok lebih besar daripada positifnya. Cara yang
ditempuh untuk berhenti merokok antara lain dengan metode pengobatan yaitu mencari
obat yang bisa menyembuhkan kecanduan terhadap rokok. Metode lain yaitu perubahan
perilaku yaitu seseorang berubah tanpa (Rahmah and Rambe 2020)

G. Menyebutkan cara mencegah merokok

Baumrind (dalam Huver dkk, 2017) mengemukakan empat dimensi pola asuh, yaitu kendali
orang tua, kejelasan komunikasi orang tua dengan anak, tuntutan kedewasaan, dan kasih
sayang. Kendali orang tua terkait dengan segala perilaku yang merujuk pada upaya orang tua
dalam menerapkan kedisiplinan pada anak sesuai dengan patokan tingkah laku yang sudah
dibuat sebelumnya. Kejelasan komunikasi orang tua dengan anak merujuk pada kesadaran
orang tua untuk mendengarkan atau menampung pendapat, keinginan atau keluhan anak, dan
juga kesadaran orang tua dalam memberikan hukuman kepada anak bila diperlukan. Tuntutan
kedewasaan merujuk pada dukungan prestasi, sosial, dan emosi dari orang tua terhadap anak.
Kasih merujuk pada kehangatan dan keterlibatan orang tua dalam upaya memperhatikan
kesejahteraan dan kebahagiaan anak.

H. Menyebutkan pengaruh rokok terhadap lingkungan

Kebiasaan merokok dapat mencemari lingkungan dengan melepaskan polutan udara beracun
ke atmosfer. Puntung rokok juga mengotori lingkungan, bahan kimia beracun dalam
residunya meresap ke dalam tanah dan saluran air, dan berujung menyebabkan pencemaran
tanah dan air.

Asap, debu dan puntung rokok juga memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan. Asap
rokok yang dihembuskan perokok pasif bisa bertahan selama dua sampai tiga jam dalam
ruangan. Meski kelihatannya asap telah hilang namun pada kenyataan asap rokok tersebut
tetap ada bahkan bisa menempel pada benda-benda.
DAFTAR PUSTAKA

Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2017.

Huver, D. 2017. Leadership and Nursing Care Management (4rd ed.). USA

Notoatmodjo. 2018, Promosi kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai