Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Dispepsia

Sasaran : pasien dengan dispepsia dan keluarganya

Waktu : 20 menit

Tempat : Ruang Mawar 2 RSUD Karanganyar

Penyuluh : Bunga Mahardika Auliasari

Hari / Tanggal : Rabu, 19 Februari 2020

A. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan klien dan keluarga mampu mengetahui

dispepsia.

B. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, klien dan keluarga dapat :

1. Menyebutkan pengertian dispepsia

2. Menyebutkan penyebab dispepsia

3. Menyebutkan gejala dispepsia

4. Menyebutkan pencegahan dispepsia

C. Materi Penyuluhan

1. Pengertian dispepsia

2. Penyebab dispepsia
3. Gejala dyspepsia

4. Pencegahan dyspepsia

D. Kegiatan Penyuluhan

No Komunikator Komunikan waktu


Pre Interaksi 2 menit
1. Menjawab salam
Memberi salam dan

memperkenalkan diri
2. Mendengarkan
Menjelaskan tujuan penyuluhan

dan tema penyuluhan


Isi 10 menit
3. Mendengarkan
Menjelaskan materi penyuluhan

mengenai pengertian, manfaat,

tujuan, jenis nutrisi bagi

pasien pasca operasi


4. Mengajukan pertanyaan
Memberikan kesempatan kepada

komunikan untuk bertanya

tentang materi yang disampaikan


Penutup 8 menit
5. Menjawab
Memberikan pertanyaan akhir

sebagai evaluasi
6. Mendengarkan
Menyimpulkan bersama-sama

hasil kegiatan penyuluhan


7. Menjawab salam
Menutup penyuluhan dan

mengucapkan salam

F. Metode dan Media

1. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab

2. Media yang digunakan leaflet

G. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a. Peserta hadir ditempat pelaksanaan pada waktu yang telah ditentukan

b. Persiapan dilaksanakan 1 hari sebelum acara

2. Evaluasi Proses

a. Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan

baik

b. Peserta antusias mendengarkan materi penyuluhan dan awal sampai akhir

c. Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat selama proses penyuluhan

berlangsung

d. Peserta antusias bertanya sesuai dengan permasalahan yang mereka

hadapi

e. Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan baik

3. Evaluasi Hasil

Peserta penyuluhan dapat menjawab pertanyaan tentang

pengertian, tanda gejala, penyebab dan pencegahan dispepsia


H. Tempat dan Lokasi : kamar 19 bangsal mawar 2 RSUD karanganyar

J. Sumber

Abdullah, M. & Gunawan, J., 2012. Dispepsia dalam Cermin Dunia

Kedokteran. Vol. 39 no. 9. Available online at :

http://www.kalbemed.com/Portals/6/ 197_CME-Dispepsia.pdf

Djojoningrat, D., 2009. Dispepsia Fungsional dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit

Dalam, Jilid I, Edisi 5. Jakarta : InternaPublishing.

Mudjaddid, E., 2006. Dispepsia Fungsional dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit

Dalam, Jilid II, Edisi 4. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu

Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Williams, L & Wilkins. 2011. Nursing : Memahami Berbagai Macam Penyakit.

Alih Bahasa Paramita. Jakarta : PT. Indeks

K. Lampiran Materi

1. Pengertian

Dispepsia mengacu pada rasa kenyang yang tidak mengenyangkan

sesudah makan, yang berhubungan dengan mual, sendawa, nyeri ulu hati

dan mungkin kram dan begah perut. Sering kali diperberat oleh makanan

yang berbumbu, berlemak atau makanan berserat tinggi, dan oleh asupan

kafein yang berlebihan, dyspepsia tanpa kelainan lain menunjukkan

adanya gangguan fungsi pencernaan (Williams & Wilkins, 2011).


Dispepsia umumnya terjadi karena terdapat suatu masalah pada

bagian lambung dan duodenum. Keluhan refluks gastroesofageal berupa

panas di dada (heartburn) dan regurgitasi asam lambung, tidak lagi

dimasukkan ke dalam sindrom dispepsia tetapi langsung dimasukkan

dalam alur atau algoritme dari penyakit gastroesofageal refluks disease

(GERD). Hal ini disebabkan oleh sensitivitas dan spesivitas dari keluhan

tersebut yang tinggi untuk adanya proses refluks gastroesofageal

(Djojoningrat, 2009).

2. Penyebab

a. Perubahan pola makan

b. Pengaruh obat-obatan yang dimakan secara berlebihan dan dalam

waktu yang lama

c. Alkohol dan nikotin rokok

d. Stres

e. Tumor atau kanker saluran pencernaan

3. Gejala

a. Nyeri perut (abdominal discomfort)

b. Rasa perih di ulu hati

c. Mual, kadang – kadang sampai muntah

d. Nafsu makan berkurang

e. Rasa lekas kenyang

f. Perut kembung
g. Rasa panas di dada dan perut

4. Pencegahan

a. Makan dengan porsi kecil tapi sering contoh: biscuit, roti

b. Menghindari alkohol dan kopi

c. Menghindari makanan yang merangsang lambung contoh : cabe,

cuka,sambal,ketan danlain-lain

d. Hindari Rokok

e. Makan teratur sesuai dan tepat waktu

f. Istirahat cukup

g. Menghindari stress

h. Minum obat bila maag kambuh, bila harus minum obat karena sesuatu

penyakit, misalnya sakit kepala, gunakan obat secara wajar dan tidak

mengganggu fungsi lambung.

Anda mungkin juga menyukai